BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang Masalah
NO Teori 1 Mahasiswa teknik otomotif elektronik dituntut mengetahui cara kerja roda , geometri roda
2
Mahasiswa teknik otomotif elektronik dituntut untuk mengerti dan memahami fungsi utama dari velg , jenisnya dan cara pembuatannya .
Praktek Sebagian mahasiswa masih awam terhadap roda , geometri dan
Sebagian mahasiswa terkadang kurang mengetahui fungsi keseluruhan dari velg , jenis jenis dari velg dan bahan penyusun yang baik bagi velg .
Tesis :
Berdasar pada uraian diatas saya sebagai penulis atau peneliti memilih topik makalah dengan judul ‗Velg dan Roda’ . untuk mempermudah mahasiswa mengerti fungsi serta cara kerja dari cara kerja , pengertian , fungsi dari geometri roda dan velg pada kendaraan dengan lebih mudah dan lebih cepat memenuhi target dari universitas .
Velg Dan Roda
1
I.2 Rumusan Masalah -
Apa itu Geometri roda ? Apa fungsi dari geometri roda ? Apa pengaruh geometri roda pada manuver kendaraan ? Apa fungsi dari Velg ? Apa bahan penyusun velg dan bagaimana pembuatannya ?
I.3 Rumusan Tujuan -
Mahasiswa dapat mengetahui pengertian pengertian dari geometri roda . Mahasiswa dapat mengetahui apa saja fungsi dan pengaruh geometri roda terhadap maneuver kendaraan . Mahasiswa dapat mengetahui fungsi , bahan penyusun dan pembuatan dari velg kendaraan .
Velg Dan Roda
2
BAB II GEOMETRI RODA (W H E E L
A L I G H M EN EN T )
A. URAIAN MATERI
Geometri roda (wheel (wheel alignment ) adalah sudut-sudut kemiringan roda yang dibentuk oleh garis sumbu sumbu vertikal jika kendaraan kendaraan dipandang dari depan, samping atau atas. Fungsi geometri roda adalah untuk memudahkan pengemudian pengemudian kendaraan, menstabilkan pengemudian, pengemudian, menghasilkan daya balik kemudi yang baik, mengurangi keausan ban. Geometri Geometri roda (wheel (wheel alignment ) terdiri dari : Camber, Caster, Steering Axis Inclination ( Kingpin Inclination Inclination), ), Toe-in dan Toeout, Perbedaan sudut belok. 1.
Camber Camber adalah kemiringan roda bagian atas kearah kearah dalam/luar terhadap garis sumbu vertikal jika kendaraan dilihat dari depan. Besar sudut kemiringannya kemiringannya diukur dalam derajat. Bila kemiringan roda bagian atas ke arah luar disebut camber positif. Pada Camber positif roda-roda terdorong ke dalam sehingga mencegah roda agar tidak lepas. Bila sudut camber positif terlalu besar mengakibatkan keausan roda terjadi pada bagian luar roda.Camber positif menyebabkan pengemudian menjadi ringan
Gambar 5. Camber positif Velg Dan Roda
3
Bila kemiringan roda bagian atas kearah dalam disebut camber negatif. Camber negatif membuat membuat kendaraan cenderung cenderung lurus dan stabil. Bila sudut camber negatif terlalu besar mengakibatkan keausan roda terjadi pada bagian dalam roda. Camber negatif menyebabkan pengemudian berat.Camber negatif menyebabkan efek kebebasan bantalan roda bertambah dan dapat memperbesar momen bengkok spindle.
Gambar 6. Camber Negatif
Bila garis tengah roda sejajar dengan garis sumbu vertikal,maka disebut camber 0. Camber 0 dapat mencegah keausan ban yang tidak merata. Camber 0 menyebabkan stabilitas pengemudian berkurang, menyebabkan getaran pada roda kemudi besar dan tidak stabil.
Velg Dan Roda
4
Gambar 7. Camber 0
Besar sudut camber. Besar sudut camber umumnya : -1 s.d 3 derajat Besar sudut camber yang sering dipakai : 0 s.d 1 derajat
Perbedaan sudut camber. Yang dimaksud perbedaan sudut camber adalah perbedaan sudut camber roda kiri dan kanan. Perbedaan sudut camber yang diperbolehkan biasanya biasanya sekitar 0,5 derajat ( 30 menit )
2.
Caster Caster adalah kemiringan steering steering axis bagian atas kearah depan atau belakang terhadap garis sumbu sumbu vertikal bila dipandang dipandang dari samping samping kendaraan. Saat jalan lurus caster berfungsi menggerakkan roda tetap stabil dalam posisi lurus walau roda kemudi dilepas dan pada saat kendaraan membelok ban menopang pada permukaan jalan dengan baik.
Velg Dan Roda
5
Trail adalah jarak antara dari titik potong garis tengan steering axis dengan jalan dan titik pusat pusat singgung ban ban dengan jalan. Caster positif adalah bila kemiringan steering kemiringan steering axis axis bagian atas ke arah belakang. Kendaraan pada umumnya menggunakan caster positif karena menghasilkan kestabilan kendaraan saat berjalan lurus dan daya balik kemudi setelah membelok. Bila caster positif terlalu besar maka akan menyebabkan trail makin panjang dan daya balik kemudi makin besar, akan tetapi t etapi kemudi cenderung menjadi lebih berat.
Trail Gambar 8. Caster Caster Positif
Caster negatif adalah bila kemiringan steering axis bagian atas kearah depan. Caster negatif membuat kemudi ringan, tetapi kestabilan kendaraan saat berjalan lurus menjadi berkurang dan kemudi kurang dapat dikendalikan sehingga jarang digunakan pada kendaraan pada umumnya.
Velg Dan Roda
6
Trail Gambar 9. Caster Negatif
Caster 0 adalah bila steering axis sejajar dengan garis sumbu vertikal.Pada caster 0 saat kendaraan jalan lurus,roda tidak cenderung mencari sikap lurus,sehingga lurus,sehingga tidak ada kestabilan saat jalan lurus.
Gambar 10. Caster 0
Sudut caster umumnya : 3 – 3 – 8 8 derajat Perbedaan yang diijinkan antara roda kiri dan kanan : 0,5 derajat ( 30 menit )
3.
Steering Axis Inclination (Kingpin Inclination) Velg Dan Roda
7
Steering axis adalah garis sumbu tempat roda berputar saat berbelok kekiri atau kekanan dan bisa digambarkan antara bagian atas dari shock absorber upper support bearing sampai lower suspension arm ball joint. Steering axis inclination adalah kemniringan steering axis bagian atas ke arah dalam bila dipandang dari depan kendaraan. Offset adalah jarak antara titik potong steering potong steering axis dengan jalan dan titik potong garis tengah tengah ban dengan jalan. jalan. Offset yang lebih kecil akan membuat kemudi menjadi lebih ringan dan kejutan akibat pengereman dan percepatan berkurang. Steering axis inclination juga menghasilkan daya balik kemudi dengan cara memanfaatkan berat kendaraan.
Gambar 11. Steering Axis Inclination
Velg Dan Roda
8
4.
Wheel Angle (Perbedaan sudut belok) Wheel angle (Perbedaan sudut belok) adalah jarak antara roda kanan dan roda kiri terhadap titik pusat yang sama kedua roda pada saat membelok. Bila roda depan kanan dan kiri harus mempunyai sudut belok yang sama besar, perbedaan sudut beloknya beloknya harus sama (r1 (r1 = r2). Akan tetapi tetapi masing-masing masing-masing roda akan berputar mengelilingi titik pusat yang berbeda (O1 dan O2). Akibatnya kendaraan tidak dapat membelok dengan lembut karena terjadinya side-slip pada roda-roda.
Titik pusat berbeda pada saat membelok
Untuk mencegah ini, knuckle arm dan tie rod disusun rod disusun agar pada saat membelok roda-roda sedikit toe-out. Akibatnya sudut belok roda inner sedikit lebih besar dari pada sudut sudut belok roda outer dan titik titik pusat putaran roda kiri kiri dan kanan berimpit. Akan tetapi tetapi sudut beloknya beloknya berbeda (r1 (r1 > r2). Prinsip Prinsip ini disebut disebut prinsip Ackerman. Velg Dan Roda
9
Titik pusat sama pada saat berbelok Untuk tipe suspensi yang tie rodnya terletak di belakang spindle, knuckle arm sedikit diserongkan ke arah dalam ( Ø).
Velg Dan Roda
10
5.
Toe Angle (Toe-In dan Toe-Out) Adalah perbedaan antara jarak bagian depan dan jarak bagian belakang roda kanan dan kiri bila kendaraan dilihat dilihat dari atas. atas. Bila bagian depan roda lebih kecil ke arah dalam dari pada bagian belakang roda (dilihat dari atas), ini disebut toe-in. sebaliknya susunan yang berlawanan disebut toe-out. Bila bagian depan roda sama dengan bagian belakang roda,disebut toe-0
Velg Dan Roda
11
Toe-in : A < B Roda bagian depan berada pada posisi saling mendekat
Toe-out : A > B Roda bagian depan berada pada posisi saling menjauh
Toe-0 : A = B Roda kiri dan kanan pada posisi paralel
Velg Dan Roda
12
Bila roda-roda depan memiliki camber positif, maka bagian atas roda miring mengarah keluar. Hal ini akan menyebabkan roda-roda berusaha menggelinding ke arah luar pada saat mobil berjalan lurus, dan akan terjadi side-slip. Dan ini akan mengakibatkan ban menjadi aus. Untuk itu toe-in digunakan pada roda-roda depan untuk mencegah roda menggelinding keluar yang disebabkan oleh camber. Dengan demikian toe-in berfungsi sebagai koreksi camber dan sebagai koreksi gaya penggerak. Mobil dengan penggerak roda belakang, penyetelan toe-in umumnya : 0 + 5 mm Mobil dengan penggerak roda depan, penyetelan penyetelan toe out umumnya : 0 + 2 mm B ERBAGAI KECEPATAN B. ANALISA GAYA PADA RODA KENDARAAN PADA BERBAGAI
a.Analisa Dinamika Gaya Roda Penggerak Pada Sumbu-X (F x)
Gambar 1.1. Dinamika Roda Penggerak Roda yang mengalami rolling, stress yang terjadi pada roda bukanlah dalam kondisi steady state, sehingga menimbulkan slip kontak (κ′) dan deformasi ( u) yang juga juga besarnya besarnya tidak konstan. konstan. Pada Pada model ini, u and κ′ cendrung kecil. Sehinga hubungan antara Fx dan u serta u terhadap κ′ menjadi merupakan fungsi linear:
Velg Dan Roda
13
(1)
Data di atas diperoleh berdasarkan pendekatan empris data roda penggerak kendaraan. Sehingga deformasi deformasi (u) dinyatakan menurut menurut persamaan sebagai sebagai berikut ini:
Slip κ′ mengikuti σκ dan u, sehingga roda penggerak memiliki damping rate sebesar: |Vx|/σκ . b.Deformasi Roda Penggerak Pada Sumbu-Z ,Vertikal Load (F z)
Bila roda penggerak tersebut rigid dan tidak mengalami slip, maka akan mengalami roll dan translasi sebesar Vx = r eΩ. Pada kenyataannya, kenyataannya, roda penggerak penggerak yang rigid memiliki gaya longitudinal Fx ketika mengalami respon slip. Wheel slip velocity Vsx = Vx – r – r eΩ ≠ 0. Dimana, wheel slip κ = κ = – Vsx/|Vx| . Untuk kondisi lock, sliding tire, κ = –1. Untuk perfect rolling, κ = 0. Roda penggerak juga merupakan roda yang fleksibel. Karena mengalami deformasi, contact pointnya berubah menjadi angular velocity Ω′ roda. Contact point slip κ′ = – V′sx/|Vx|, dimana V′sx = Vx – r – r eΩ′. Deformasi (u) pada roda penggerak secara langsung, mengukur perbedaan diantara roda penggerak dan contact point slip.
Roda penggerak selalu memiliki gaya longitudinal Fx yang besarnya dipengaruhi oleh: Gaya vertical (Fz ) Contact slip (κ′) Karakteristik roda penggerak merupakan fungsi spesifik hubungan pada kondisi steady state: Fx = f (κ′, (κ′, Fz). Contact slip (κ′) (κ′) pada saat bergerak tergantung pada besarnya deformasi (u). Gaya longitudinal F x secara pendekatan merupakan relasi
Velg Dan Roda
14
yang proporsional terhadap gaya vertical, oleh karena Fx diperoleh dari contact friction dan gaya normal Fz. (Hubungannya menjadi nonlinear disebabkan oleh tire deformation dan slip). Relasi F x terhadap κ′ menjadi lebih kompleks tentunya. Effective rolling radius adalah r e. Load normalizes dari tire characteristic sebagai fungsi f (κ′, (κ′, Fz), dan peak force, slip pada peak force, dan relaxation length fields menentukan peak dan slope dari f (κ′, (κ′, Fz) kemudian CFx dan σκ . c. Gaya Lateral (Fy)
Gaya lateral merupakan fungsi dari slip angle (α) dimana radius menjadi berubah, tetapi masih berada pada busur path. Roda penggerak memberikan gaya untuk berbelok. Gaya ini disebut gaya lateral atau side force. Pada skema dikombinasikan dikombinasikan gaya lateral pada keempat rodanya rodanya dan posisinya posisinya terlihat melalui pusat gravity (CG) kendaraan. kendaraan.
Gambar 1.2. Gaya Lateral (Fy)
d. Analisa Dinamika Kendaraan
Dengan karakteristik roda penggerak sebagai fungsi f(κ′, f(κ′, Fz), gaya vertical Fz, dan perubahan u and κ′, dapat ditentukan gaya longitudinal Fx and wheel velocity (Ω). Dari persamaan gerak menentukan wheel angular motion (angular velocity Ω) dan longitudinal motion (wheel center velocity Vx): (5)
Dimana β adalah slope dari tanjakan sepanjang kendaraan tersebut bergerak (positive untuk uphill), dan m serta g masing-masing adalah wheel load mass dan percepatan gravitasi. gravitasi. τdrive adalah driveshaft driveshaft torque yang diberikan diberikan pada pusat pusat roda Velg Dan Roda
15
BAB III VELG A . PENGERTIAN Velg atau rim adalah lingkaran luar desain logam yang tepi bagian dalam dari ban sudah terpasang pada kendaraan seperti mobil. Sebagai contoh, pada roda sepeda di tepi lingkaran yang besar menempel pada ujung luar dari jari-jari roda yang memegang ban dan tabung.karakteristiknya diameter (efektif): jarak antara bekel (untuk ban), yang diukur pada bidang rim dan melalui sumbu pusat yang sedang atau akan dipasang, atau yang merupakan bagian integral dengan tepi.
Lebar (efektif): pemisahan jarak antara tepi flensa. Tipe: Tergantung pada jenis kendaraan dan ban. Ada berbagai rim (velg), serta jumlah komponen rim. Kendaraan penumpang modern dan ban tubeless biasanya menggunakan one-piece rims dengan "keamanan" pada rim. Fitur keamanan membantu menjaga berpegang pada tepi bawah kondisi buruk dengan memiliki sepasang rasas memperluas keselamatan keselamatan dari pinggiran menuju kursi ban lain dari luar permukaan berkontur pinggirannya. pinggirannya. Kendaraan berat dan beberapa truk mungkin memiliki multi-piece dilepas dan tepi terdiri dari basis yang mount ke roda. Komponen-komponen ini dilepas dari satu sisi untuk pemasangan ban, sementara sisi berlawanan yang melekat pada basis tetap mengarah. Performa kendaraan: Karena rim adalah tempat ban berada di kemudi dan pinggiran ban mendukung mendukung bentuk, dimensi dimensi dari pinggiran pinggiran adalah faktor faktor dalam penanganan karakteristik dari sebuah mobil. Rim yang terlalu luas dalam kaitannya dengan lebar ban untuk mobil tertentu dapat menghasilkan lebih banyak getaran dan kurang nyaman karena dinding samping ban tidak cukup kelengkungan yang fleksibel mengemudi dengan benar di atas permukaan kasar. Rim besar akan menyebabkan ban untuk mengesek ketika berputar.
Velg Dan Roda
16
B . PROSES PEMBUATAN VELG Tipe One On e-pi ece Cast Cast Wh eel s
Ini merupakan tipe velg aluminium yang paling banyak ditemukan dan merupakan proses paling simpel. simpel. Casting merupakan Casting merupakan proses pencetakan (menggunakan (menggunakan mould bentuk velg sesuai sesuai desainnya) desainnya) melalui penuangan penuangan aluminium yang dilelehkan. Semudah itu definisinya, tapi dari hasilnya bisa kita lihat banyak velg legenda telah dihasilkan. GRAVI TY CASTI CASTI NG
Gravity casting merupakan casting merupakan proses casting paling casting paling basic, basic, yaitu cuma dengan menuangkan lelehan aluminium ke dalam cetakan dengan memanfaatkan gravitasi bumi untuk memenuhi memenuhi cetakannya. cetakannya. Jadi kunci utama utama adalah di desain cetakan cetakan yang benar-benar memperhitungkan memperhitungkan arah arah gravitasi sehingga sehingga kepadatan kepadatan bentuk bisa didapat. Keuntungannya jelas: harga produksi lebih murah. Tapi tentu desain seperti ini tidak bisa mengakomodir faktor ―weight ―weight reduction‖, reduction‖, karena kepadatan hasil gravitasi membutuhkan lelehan dalam jumlah banyak, yang otomatis akan menambah berat velg. Kepadatan aluminium juga tidak bisa diatur sedemikian rupa, udara masih mudah ikut tercampur . Makanya biasanya proses model ini akan menambah berat velg jika ingin menambah kekuatannya.Produsen kawakan seperti Enkei sendiri hingga saat ini masih melakukan proses 1-piece casting ini, namun dengan berbagai modifikasi yang dikembangkan. L OW PRES PRESS SURE CA STI NG
Low pressure pressure casting menggunakan casting menggunakan tekanan tambahan untuk menuangkan lelehan aluminium ke dalam cetakan, sehingga proses penuangan lebih cepat dan kondisi aluminium bisa lebih padat daripada gravity daripada gravity casting casting . Tekanan bisa didapat dari pemutaran cetakan itu sendiri, ada ada juga yang dibantu dibantu beberapa alat. Dengan harga produksi yang tidak tidak jauh dari gravity dari gravity casting casting , proses casting tekanan rendah ini sekarang menjadi sangat umum. Beberapa produsen velg juga telah mengembangkan proses ini dengan berbagai alat dan ukuran tekanan tertentu , demi terciptanya velg yang lebih enteng. Tentunya biaya pengembangan proses ini juga akan membuat membuat harga velg nya nya ikutan naik Spun-Rim, pun-Rim, F low-F low-F orming atau Rim Roll in g Technolog Technology y
Ini salah satu pengembangan dari low pressure casting ; dengan menggunakan sebuah mesin khsuus yang memutar casting memutar casting awal; awal; memanaskan bagian terluar Velg Dan Roda
17
casting nya; casting nya; kemudian menggunakan tekanan roller baja roller baja sehinggga meenghasilkan meenghasilkan bentuk akhir velg. Kombinasi Kombinasi panas, panas, tekanan dan pemutaran itu menghasilkan menghasilkan penampang velg yang yang kuat — kuat — hampir hampir mirip dengan forged , tapi dengan biaya lebih murah. Banyak velg yang menggunakan metode ini berhasil mencapai ‗cita‗cita-cita‘ light wheel wheel dengan cost yang masuk akal, walau gak murah. BBS telah menggunakan teknologi ini untuk lini F1 dan Indy Cars nya. n ya. Contoh tipe aftermarket nya adalah adalah BBS RC. Enkei juga telah mencoba mencoba teknik ini, seperti di Enkei J Speed 3 nya. Bahkan sebenarnya, MAT (The (The Most Advanced Technology) Technology) nya Enkei merupakan pengembangan dari teknologi ini. Forged
Mesin forging yang computerized, computerized, detailnya akurat! Tanpa lawan, inilah teknologi paling mutakhir dalam pengerjaan velg 1 piece. Forging merupakan Forging merupakan proses memampatkan billet aluminium billet aluminium solid dengan penekanan yang ekstrim. ekstrim. Hasilnya, Hasilnya, sebuah produk aluminium yang yang sangat padat, kuat dan bisa sangat ringan. Tapi faktor biaya peralatan, pengembangan dan proses, membuat membuat cara ini tidak banyak yang mampu mampu melakukannya. melakukannya. Maka jadilah ekslusifitas, harga membumbung walaupun demand tetap demand tetap tinggi.
Apa itu forging? Sederhananya, tahu kan bikin sendok, duit koin, atau malah keris? Ya, sebuah proses metal/logam yang ditempa, bukan dicor (casting). Secara teknik, metal yang ditempa mempunyai penguatan penguatan struktur ala ‗work hardening‘ yaitu melalui efek penguatan material akibat dislokasi d islokasi molekul. Maksudnya, Maksudnya, struktur urat mikronya dimampatkan agar lebih kuat. Aduh kok rumit ya? Andaikan saja deh, sapu lidi akan lebih kuat dan liat kalau dikumpulkan lalu diikat secara kuat. Kebayang? Velg Dan Roda
18
Nah, itupun bisa dijabani dijabani dua cara; cara; cold forming forming dan hot forming. forming. Efek penempaan penempaan pada benda dingin/tidak dingin/tidak panas berakibat berakibat rawan getas. getas. Solusinya dengan hot forming, material ditempa dengan pemanasan (tidak sampai pada titik leleh, cukup pada titik bara) sehingga sehingga didapat efek efek percipitation percipitation hardening. Serat Serat makin rapat namun dengan grain/bulir molekul yang lebih lembut, tidak tajam berserabut. Hasilnya, makin kuat tanpa beresiko getas, malah in-case bisa jadi sangat liat (ductile).
Velg Dan Roda
19
Lewat alat raksasa ini, material ditempa ribuan ton agar terjadi penguatan material secara internal Lantas, seperti apa velg forged? Velg forged mengandalkan metal aluminium alloy yang terdiri campuran aluminium (Al), silikon (Si), besi (Fe), tembaga (Cu), mangan (Mn), magnesium (Mg), krom (Cr), seng (Zn), vanadium(V), titanium (Ti), bismut (Bi), galium (Ga), timbal (Pb) hingga zirkonium (Zr). Nah, komposisi ini dimainkan untuk grade kualitasnya, ada seri 1000, 2000, 3000, 4000, 5000, 6000, 7000 dan 8000. Salah satu yang diunggulkan untuk velg forged adalah 6061 yang asalnya dipakai buat tulang pesawat terbang! Selanjutnya, alloy 6061 ini masuk tahap tempa untuk dibentuk velg secara kasar. Proses ini membutuhkan mesin forging raksasa dengan kekuatan tempa beragam; dari 5.000, 8.000, 10.000 bahkan 15.000 ton. Metodanya beragam, bahkan engineer pabrikan sampai mempatenkan caranya. Toh, umumnya menggunakan closed-dies (cetakan/moulding khusus) secara presisi. Maka di pasaran kita kenal istilah forging T6, dimana penempaan dijabani pada temperatur 4000 Fahrenheit (2040C). Proses forging pun tidak berlangsung sekali. Dapat bentuk kasar, dilanjutkan pembentukan melalui proses spin forging agar didapat bentuk lebih presisi dengan kekonsentrisan kekonsentrisan yang tepat. Metoda RM8000 bikinan Rays Wheels Wheels asal Jepang, menjabani spin spin forging hingga hingga 10.000 ton pembebanan yang ditengarai standar standar JWL+R.
Velg Dan Roda
20
Proses Forging (sumber: AMG Australia)
Semi f orgi ng
Secara teori, beberapa pabrikan mengganggap teknologi Semi-Solid Forging (SSF) Forging (SSF) itu yang paling bagus, karena bisa menggabungkan kelebihan casting , khususnya dalam kemungkinan desain yang kreatif, dan kelebihan forging , khususnya untuk tujuan lightweight dan lightweight dan kekuatan. Tentunya harga juga akan lebih murah daripada forged . Salah satu yang menerapkan ini adalah SSR (Speed Star Racing) di Jepun. Beberapa lini SSF yang terkenal antara lain SSR Type C, SSR Type F, SprintHart CPF. Secara pembuatan, sebenernya masih dengan mekanisme casting , tapi dengan flow-forming flow-forming khusus khusus dan beberapa teknik lain, dia mengkompres struktur aluminium menyerupai forging . Wheels Tipe M ul ti-Pi ece Wheels
Velg Dan Roda
21
Enkei Sport RCS,salah satu contoh 2 pieces-welded construction. Bagian tengah velg dibuat terpish,kemudian di las ke rim/bibir velg Velg tipe ini menggunakan 2 atau 3 komponen terpisah yang dirakit menjadi satu wujud velg. Umumnya multi-piece wheels menerapkan lebih dari 1 metode pembuatan. Misalnya, Misalnya, bagian tengah tengah dibuat secara secara casting atau casting atau forged forged , sedangkan lingkar pinggir velg nya dibuat dengan sistem spun dari aluminium. aluminium. Komponen terpisah tersebut kemudian dibaut, di- sealant atau sealant atau dilas (welded (welded ) menjadi satu. Model 3-piece sendiri mulai berkembang pada awal 1970-an untuk racing, dengan pertimbangan untuk untuk mengejar light-weight mengejar light-weight . Gak heran pada perkembangan selanjutnya model ini jadi banyak diterapkan pada R17 ke atas, dengan tujuan yang sama: demi Ringan!
Velg Dan Roda
22
Kesimpulan : Roda dan velg adalah satu kesatuan komponen yang bekerja dalam menopang beban kendaraan dan dan juga sebagai komponen bergerak bergerak utama pada kendaraan kendaraan . spesifikasi jenis dan setting dari geometri kendaraan berpengaruh besar dalam manuver dan pergerakan kendaraan . bahan penyusun velg dan cara pembuatannya pun berpengaruh berpengaruh pada keringanan dan dan kekuatan velg tersebut . sehingga sehingga spesifikasi spesifikasi geometri roda dan pemilihan velg yang benar akan memberikan kemudahan dalam berkendara serta kenyamanan dalam berkendara .
Velg Dan Roda
23