VARIABEL PENELITIAN
By: Darmawan Soegandar*
A. Pengertian Pemahaman terhadap variabel dan hubungan antar variabel merupakan salah-s salah-satu atu kunci kunci penting penting dalam dalam penelit penelitian ian kuanti kuantitat tatif. if. Posisi Posisi variabe variabell yang yang senteral senteral menempatkan menempatkannya nya sebagai dasar dari semua proses peneltian; mulai dari dari
peru perumu musa san n
masa masala lah, h,
peru perumu musa san n
hipo hipote tesi sis, s,
pemb pembua uata tan n
inst instru rume men n
pengumpul data, sampai pada analisisnya. Sehubungan dengan posisi penting ini, variabel menjadi penting artinya untuk menentukan bermutu-tidaknya suatu hasil penelitian. Secara Secara leksik leksikal, al, ist istila ilah h variab variabel el dapat dapat diarti diartikan kan sebaga sebagaii sesuat sesuatu u yang yang dapa dapatt
bera beraga gam m
(ber (berva vari rias asi) i)..
meru merupa paka kan n sesu sesuat atu u
Arti Arti
kata kata
ini ini
menun enunju jukk kkan an
bahw bahwa a
vari variab abel el
yang yang di dala dalamn mnya ya terd terdap apat at atri atribu butt-at atrib ribut ut,, unit unit-u -uni nit, t,
dimensi-dimensi atau nilai-nilai yang beragam. Kerlinger mendefinisikan variabel sebagai ‘suatu sifat yang dapat memiliki bermacam nilai”, atau “simbol/lambang yang padanya dilekatkan bilangan atau nilai”. Pada hakikatnya, hakikatnya, setiap variabel variabel adalah suatu konsep, yaitu konsep yang bersifat bersifat khusus khusus yang mengandung mengandung variasi variasi nilai. Banyak ahli yang menyebutnya menyebutnya dengan konsep variabel. Yang dimaksud dengan konsep variabel di sini adalah konsep yang bersifat observatible, observatible, maksudnya konsep yang sudah sangat dekat dengan dengan fenom fenomenaena-fen fenome omena na atau atau obyek-o obyek-obye byek k yang yang terama teramati. ti. Jadi Jadi konsep konsep variabel itu merupakan sebutan umum yang mewakili semua atribut, dimensi atau nilai yang perlu diamati. Karena itu tidak semua konsep disebut variabel, karena masih terdapat konsep-konsep yang tidak mengandung memenuhi ciri seperti itu.
B. Variabel Kategori dan Dimensi Sebagai Sebagai konsep konsep yang mengandung mengandung nilai, variabel dapat dikelompokkan dikelompokkan pada pada variab variabel el katego kategori ri dan variab variabel el dimens dimensi. i. Kedua Kedua jenis jenis variab variabel el ini dapat dapat dijelaskan sebagai berikut; •
Variabel kategori adalah konsep yang memiliki beberapa gejala yang dapat dibedakan satu sama lain berdasarkan label, atribut atau unsur formal dari gejala itu. Variabel kategori adalah variabel mengandung nilai-nilai yang tidak dapat diutarakan dalam bentuk angka, tetapi dalam bentuk kategori-kategori.
Karena itu, variabel ini disebut juga variabel kualatitatif. Included terms atau idividu-individu yang terdapat pada konsep itu dikelompokkan berdasarkan ciri ciri terten tertentu, tu, tanpa tanpa meliha melihatt pering peringkat katnya nya.. Jadi, Jadi, pada pada dasarn dasarnya ya tidak tidak ada kelebih kelebihan an pering peringkat kat nilai nilai satu satu sub-hi sub-himpu mpunan nan dari dari sub-hi sub-himpu mpunan nan lainny lainnya. a. Mengka Mengkate tego gori risa sasi sika kan n berar berarti ti mene menemp mpat atkan kan su suat atu u obye obyek k ke dala dalam m su subbhimpunan, himpunan, sebagai bagian dari himpunan. himpunan. Karena itu, individu-indivi individu-individu du yang termasuk termasuk dalam sub-kategori sub-kategori hanya mungkin dihitung secara nominal, nominal, dan perbe perbeda daan an anta antara ra satu satu sama sama lain lain hany hanya a karen karena a ciri ciri atri atribu butn tnya ya (buka (bukan n harganya). Contoh variabel kategori ini adalah jenis kelamin (memiliki dua gejala; laki-laki dan perempuan). Pembua Pembuatan tan katego kategori ri yang yang terbaik terbaik adalah adalah dengan dengan meruju merujuk k teori teori yang yang sudah ada. Tetapi jika sistem kategori yang baku belum ditemukan, maka seoran seorang g penelit penelitii dapat dapat memben membentuk tuk kategor kategorii sendiri sendiri.. Ada dua ketent ketentuan uan dalam dalam memb memben entu tuk k katego kategori ri dari dari su suat atu u vari variab abel; el; 1) bersi bersifa fatt exhaustive; exhaustive; artinya semua unsur dari variabel tersebut harus dapat dimasukkan ke dalam salah salah satu satu kategor kategori, i, dan 2) bersifa bersifatt mutually mutually exlusive exlusive,, artiny artinya a satu satu usnur usnur hanya dapat dimasukkan ke dalam salah satu kategori. Pada Pada era perkem perkemban bangan gan ilmu ilmu yang yang pesat pesat belakang belakangan an ini, ini, para para penelit penelitii telah berusaha untuk mengkuantifikasi variabel-variabel kualitatif. Menurut para ahli ini, terdapat beberapa jenis variabel kualitatif yang dapat dihitung dengan dengan angkaangka-ang angka, ka, sekalip sekalipun un tetap tetap menyad menyadari ari bahwa bahwa tidak tidak semuan semuanya ya dapa dapatt diang diangka kaka kan. n. Cara Cara yang yang lazi lazim m digun digunak akan an untu untuk k meng mengkua kuant ntif ifika ikasi si vaiabel kualitatif adalah dengan membentuk indeks dan skala. •
Variabel dimensi adalah konsep yang menunjukkan suatu gejala berdasarkan nilai nilai atau atau tingka tingkatan tan.. Ini berarti berarti bahwa bahwa variabe variabell dimens dimensii itu mengan mengandun dung g dimensi-dimensi yang dapat diukur dan diberi skore dengan angka. Karena itu variabel dimensi ini disebut juga variabel kuantitatif. Pada penelitian kuantitatif, umumnya yang dipilih sebagai variabel adalah konsep konsep berdime berdimensi nsi tungga tunggal. l. Konsep Konsep berdim berdimens ensii tungga tunggall (unidi (unidimen mensio sional) nal) adal adala ah
kons konsep ep
yang ang
spes pesifik ifik
(buka bukan n
bers bersif ifa at
gene genera ral) l)
yang ang
hany hanya a
mengandung satu jenis gejala. Sebagai contoh, pelaksanaan shalat fardhu. Konsep ini sudah spesifik, karena tidak bercampur aduk dengan shalat sunat, zikir zikir dan sebaga sebagainy inya. a. Jika Jika variab variabel el penelit penelitian ian adalah adalah seperti seperti ‘penga ‘pengamal malan an agam agama’ a’,,
maka aka
kons konsep ep
ini ini
term ermasuk asuk
kate katego gori ri
berd berdim imen ens si
majem ajemuk uk
(multidimensional). Konsep ‘pengamalan agama’ mengandung banyak jenis gejal gejala, a, sepe sepert rtii
pela pelaks ksan anaa aan n
shala sh alatt
fardh fardhu, u, pela pelaks ksan anaa aan n
shal sh alat at su suna nat, t,
pela pelaks ksan anan an
puas puasa, a,
pela pelaks ksan anaa aan n
zaka zakat, t,
kepa kepatu tuha han n
kepa kepada da
oran orangt gtua ua,,
hubungan antara sesama dan banyak lagi yang lain. Setiap jenis gejala pada ‘pengamalan agama’ adalah satu variabel, karena itu sangat kompleks dan sulit untuk diuji dengan metoda statistik. Karena itu, konsep multidimensional hanya mungkin dijadikan variabel dalam penelitian yang berskala besar dan bermaksud untuk menperoleh hasil yang mendalam. Variab Variabel el dimens dimensii dapat dapat dibeda dibedakan kan pada pada dua jenis; jenis; diskret dan kontinu. kontinu. Secara Secara umum, umum, perbed perbedaan aan antara antara kedua kedua jenis jenis variabe variabell ini adalah adalah bahwa, bahwa, variab variabel el dis diskret kret merupa merupakan kan hasil hasil perhitu perhitunga ngan n sedang sedangkan kan variabe variabell kontin kontinu u merupakan hasil pengukuran. Secara literal, diskret berarti tidak mempunyai pecaha pecahan n (utuh) (utuh).. Maksud Maksudnya nya,, dalam dalam variabe variabell kuantit kuantitati atiff dis diskret kret (discrete quantitativ quantitative e variables), variables), tiap tiap nilai nilai variabe variabell dipisa dipisahka hkan n oleh oleh satu satu kesatu kesatuan an tententu. Jadi, variabel diskret hanya dapat dinyatakan dalam satuan-satuan (satu, dua, enam), dan satuan-satuan itu tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan satuan yang lebih kecil. Dengan demikian, demikian, data yang diperoleh dari variabel ini adalah data nominal. Sedangkan variabel kuantitatif kontinu (continuous (continuous quantitative variables) adalah variabel yang bersambungan, artinya di antara dua unit unit ukuran ukuran masih masih terdap terdapat at unit-u unit-unit nit ukuran ukuran lain lain yang yang secara secara teoriti teoritik k tidak terhingga banyaknya. Contohnya, di antara 1,5 meter dan 1,6 meter masih terdapat ukuran 1,51, 1,52 dan seterusnya. Data yang diperoleh dari variab variabel el kontin kontinu u ini terdir terdirii dari dari data data skala skala rasio, rasio, skala skala interv interval, al, dan skala skala ordi ordina nal. l.
Kerl Kerlin inge gerr
meny menyat atak akan an;;
bahw bahwa a
vari variab abel el
kont kontin inu u
itu itu
memil emilik ikii
sehimpunan harga yang teratur dalam suatu cakupan (range) tertentu. Ini menunjukkan; pertama, harga-harga suatu variabel kontinu mencerminkan suatu urutan peringkat (rank (rank order ). ). Harga yang lebih besar menunjukkan lebih banyak sifat tertentu yang dimilikinya dibanding dengan harga yang lebih kecil, dan kedua, ukuran-ukuran kontinu termuat dalam suatu range dan setiap individu mendapat skor yang ada dalam range itu. Dalam Dalam penelit penelitian ian kuanti kuantitat tatif, if, variab variabel el yang yang paling paling baik baik adalah adalah konsep konsep dimensi. Alasannya, adalah karena 1) konsep dimensi dapat diterapkan untuk semua budaya, dan 2) konsep dimensi akan menghasilkan data berbentuk skal skala a sehi sehing ngga ga lebi lebih h mungk mungkin in untu untuk k diana dianalis lisis is denga dengan n meto metode de-m -met etod ode e stat statis isti tik k yang yang lebih lebih akur akurat at.. Hal Hal ini ini bukan bukan berar berarti ti kons konsep ep katego kategori ri tida tidak k berguna, sebab konsep ini juga masih dapat dianalisis dengan statistik nonprametrik dengan hasil perhitungan kasar atau dapat juga diubah dengan cara-cara tertentu menjadi konsep dimensi.
C. Variabel Independen dan Variabel Dependen Secara umum, jenis variabel (dilihat dari sifat hubungan antar variabel) dapat dapat dibedak dibedakan an pada pada variab variabel el indenp indenpend enden en dan variabe variabell depend dependen. en. Istila Istilah h variabel independen dan variabel dependen berasal dari logika matematika, di mana X dinyatakan sebagai yang ‘mempengaruhi atau sebab’ dan Y sebagai yang yang ‘dip ‘dipeng engar aruh uhii atau atau akiba akibat’ t’.. Namu Namun n penge pengert rtia ian n ini ini tent tentu u tida tidak k sela selalu lu menggambarkan hakikat yang sebenarnya dari konsep variabel independen dan dependen. Sebab dalam kenyataan, khususnya dalam penelitian peneli tian ilmu-ilmu sosial, hubungan antar variabel tidak selalu merupakan hubungan kausal. Yang dapat dipastikan adalah, bahwa terdapat variabel yang saling berhubungan, di satu pihak ada yang disebut variabel independen dan di pihak lain ada yang disebut vari variab abel el depe depend nden en.. Kedu Kedua a vari variab abel el ini ini dipe diperl rluk ukan an oleh oleh seti setiap ap pene peneli liti tian an kuantitatif. Adapun sifat hubungan itu ada yang bersifat kausal, dan ada yang tidak demikian. Selain itu ada beberapa catatan yang perlu dipahami dalam mempelajari dua variabel, independen dan dependen. Dalam suatu hubungan antar kedua varia variabel bel itu, itu, kebe kebera rada daan an varia variabe bell indep indepen enden den adal adalah ah sesu sesuat atu u yang yang haru harus s diterima, tanpa mempersoalkan ‘mengapa’ variabel independen itu demikian. Ini dapat dapat dinyata dinyatakan kan sebaga sebagaii suatu suatu kepast kepastian, ian, sebab sebab jika suatu suatu variab variabel el masih masih dicar dicarit itah ahu u halhal-ihw ihwal al pembe pembent ntukn uknya ya,, maka maka ia akan akan beru beruba bah h posi posisi si menja menjadi di variabel antara (intervening (intervening variabel), variabel), yaitu suatu variabel yang menghubungkan antara variabel independen dengan variabel dependen. •
Variabel independen, khususnya dalam eksperimen, dapat dimanipulasi oleh peneliti. Di sini dianut keyakinan, bahwa variabel dependen akan diketahui tingkat perubahannya bila variabel terlebih dahulu dipersiapkan. Bila seorang ahli farmak farmakolog ologi, i, misaln misalnya, ya, ingin ingin tahu tahu dosis dosis pemaka pemakaian ian dan khasiat khasiat suatu suatu obat yang baru diraciknya, maka ia harus terlebih dahulu menakar obat yang akan diberik diberikann annya ya kepada kepada ‘kelinc ‘kelinci’ i’ percob percobaan aannya nya.. Karena Karena itu dapat dapat pula pula dikatak dikatakan, an, bahwa bahwa variabe variabell indepen independen den adalah adalah variab variabel el yang yang meramalkan, meramalkan, sedangkan variabel dependen adalah variabel yang diramalkan. diramalkan. Dalam penelitian yang menggunakan tiga variabel atau lebih (multivariat ( multivariat ), ), selain variabel independen dan dependen masih ada lagi sejumlah variabel lainnya lainnya yang yang menemp menempati ati posisi posisi tertent tertentu u dalam dalam hubung hubungan an antar antar variab variabel. el. Secara umum, variabel-variabel itu disebut variabel kontrol. Disebut variabel
kontr kontrol, ol, karen karena a varia variabe bell terse tersebu butt berf berfun ungs gsii untu untuk k meng mengon ontr trol ol varia variabe bell independen dan atau variabel dependen. Tujua Tujuan n dari dari pemunc pemuncula ulan n variab variabel el kontro kontroll yang yang paling paling pentin penting g adalah adalah,, untuk; a) menetralisir pengaruh variabel-variabel luar yang tidak perlu, dan atau b) menjembatani hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Karena itu variabel kontrol dapat menempati posisi-posisi tertentu dalam dalam hubung hubungan an antar antar variabe variabel; l; ada yang yang ditemp ditempatk atkan an sebelum sebelum variab variabel el independen dan ada yang berada di antara variabel independen-dependen. Variabe Variabell kontrol kontrol yang yang ditemp ditempatk atkan an sebelu sebelum m variabe variabell indepen independen den adalah adalah variabel penekan (suppressor (suppressor variable) variable) atau variabel pengganggu (distorter ( distorter variable), variable), seda sedang ngka kan n vari variab abel el kont kontro roll yang yang bera berada da di anta antara ra vari variab abel el independen-dependen adalah variabel antara (intervening (intervening variable). variable). Variabel Penekan atau pengganggu;
•
Ketika peneliti mengasumsikan bahwa selain variabel X dan Y masih ada fakt faktor or
lain lain
yang yang
sang sangat at
men menent entukan ukan
untuk ntuk
menge engeta tahu huii
hubu hubun ngan gan
antarv antarvarib aribel el yang yang sebena sebenarny rnya, a, maka maka di sin sinii perlu perlu menyer menyertak takan an faktor faktor itu seba sebaga gaii varia variabe bell pene penekan kan atau atau peng pengga gang nggu gu dalam dalam peng penguj ujian ian.. Tujua Tujuan n penyertaan penyertaan variabel variabel penekan penekan ini adalah untuk mengeleminir mengeleminir kemungkinan kemungkinan kesalahan kesalahan dalam pengambilan pengambilan kesimpulan. kesimpulan. Penelitian mengenai mengenai hubungan hubungan antara “lama waktu senggang (di rumah) dengan lama menonton televisi”, misalnya, diasumiskan akan berbeda antara suami dengan isteri. Karena itu, variabel
‘jenis
kelamin’
dapat
dijadikan
sebagai
variabel
penekan/pengganggu. Berikut adalah gambaran penyebaran data tanpa dan dengan menggunakan variabel penekan/pengganngu;
Contoh penyebaran data tanpa variabel penekan/pengganggu; No
Lam Lama wakt waktu us sen eng ggang gang
Rata-rata lama menonton TV
Dalam Jam/minggu
Dalam menit/minggu
1
>61
60 0
2
51-60
53 4
3
41-50
34 0
4
31-40
28 7
5
<30
21 0
Cont Contoh oh
peny penyeb ebar aran an
data data
deng dengan an
vari variab abel el
Jeni Jenis s
Kela Kelami min n
seba sebaga gaii
penekan/pengganngu; No
Lama wa waktu se senggang
Rata-rata lama menonton tv
Dalam jam/minggu
Dalam menit/minggu Laki-laki
Peremp.
1
>61 >6
45 0
150
2
51 - 6 0
4 12
1 22
3
41 - 5 0
2 23
1 17
4
31 - 4 0
1 75
1 12
5
<30 <3
10 9
101
Ada beberapa informasi baru yang dapat diperoleh dari hubungan variabel yang dimasuki oleh variabel kontrol pada contoh kedua ini;
Bahwa hubungan antarvariabel tetap sama, yaitu menunjukkan relasi; Lama Lama wakt waktu u seng sengga gang ng berh berhub ubun unga gan n seca secara ra sign signif ifika ikan n deng dengan an lama lama meno menont nton on tv bagi bagi
laki laki-l -lak aki, i, dan dan
sedi sediki kitt
seka sekali li
hubu hubung ngan anny nya a
bagi bagi
perempuan. Rank Rank lama lama peno penont nton onan an tv sang sangat at berb berbed eda a anta antara ra laki laki-l -lak akii deng dengan an perempuan, yaitu antara 109-450 (=341) dengan 101-150 (=49). •
Variabel Antara; Pada Pada dasa dasarny rnya a ide ide pemu pemunc ncul ulan an varia variabel bel anta antara ra beraw berawal al dari dari asum asumsi si bahw bahwa a varia variabe bell inde indepen penden den memi memilik likii hubu hubung ngan an kausa kausall deng dengan an varia variabe bell dependen. Karena itu variabel ini diperlukan bilamana; 1) secara logika tidak mungkin kedua variabel berhubungan secara langsung, 2) tidak ada teori yang mendukung adanya hubungan antar keduanya, dan 3) diasumsikan ada variabel lain yang dapat digunakan untuk menghubungkan kedua variabel itu.
C. Hubungan antar Variabel Pada hakikatnya inti dari setiap kegiatan penelitian ilmiah adalah mencari hubungan antar variabel. Hubungan yang paling dasar adalah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen (X dengan Y).
Berda Berdasa sarka rkan n
penj penjela elasa san n
tera terakh khir ir,,
Dr. Dr. Zama Zamari ri menc mencat atat at seju sejuml mlah ah pola pola
hubungan variabel independen-dependen dalam penelitian sosial; 1. Pola linear linear dan posisitf; posisitf; hubunga hubungan n yang menunjukka menunjukkan n perubahan perubahan pada kedu kedua a vari variab abel el deng dengan an arah arah sema semaki kin n memb membes esar ar dan dan inte intens nsit itas as perubahan bersifat konstan. 2. Pola linear linear dan negatif; negatif; hubungan hubungan yang yang menunjukka menunjukkan n perubahan perubahan pada kedua variabel dengan arah yang berbeda, yang satu bertambah dan yang lain berkurang atau sebaliknya. 3. Pola kurva kurva linear dan dan positif; positif; hubungan hubungan yang yang menunjuk menunjukkan kan perubahan perubahan pada pada kedu kedua a varia variabe bell deng dengan an arah arah sema semaki kin n memb membes esar ar dan dan teta tetapi pi intensitas perubahan tidak bersifat konstan, bahkan bila sampai titik tertentu bisa berubah ke arah berlawanan. 4. Pola kurva kurva linear dan dan negatif; negatif; hubungan hubungan yang menunjuk menunjukkan kan perubahan perubahan pada kedua variabel dengan arah yang berbeda, yang satu bertambah yang yang lain berkur berkurang ang,, namun namun tidak tidak bersif bersifat at konsta konstan n dan bahkan bahkan bil bila a sampai pada titik tertentu perubahan kedua variabel menuju arah yang sama. 5. Pola Pola posi posisi sitf tf powe power; r; dika dikata taka kan n hubu hubung ngan an posi posisi sitf tf powe powerr apab apabil ila a perubahan perubahan kedua variabel variabel ke arah yang lebih besar dengan intensitas yang semakin lama semakin kuat atau besar. 6. Pola Pola negat negatif if power power;; su suat atu u hubu hubung ngan an bers bersif ifat at nega negati tiff power power apab apabila ila perubah perubahan an kedua kedua variab variabel el ke arah arah yang yang berlawa berlawanan nan dan intens intensita itas s perubahan tidak konstan.
Sedi Sediki kitt
berb berbed eda a
dari dari pend pendek ekat atan an di atas atas,,
Zett Zetter erbe berg rg meng mengun ungk gkap ap
beberapa pola hubungan antar variabel, yaitu; 1. hubung hubungan an determ determina inasi, si, yaitu hubungan hubungan yang mengan mengandun dung g konota konotasi si bahwa sesuatu akan selalu terjadi apabila ada sesuatu yang lain; 2. hubung hubungan an keseta kesetaraa raan, n, yaitu yaitu hubungan hubungan yang yang apabila apabila sesuatu sesuatu konsep konsep variabel mengandung keumungkinan setara atau tidak setara antara satu sama lain; 3. hubu hubung ngan an beru beruru ruta tan, n, yait yaitu u hubu hubung ngan an yang yang menu menunj njuk ukka kan n bahw bahwa a sesuatu pasti terjadi setelah sesuatu yang lain terjadi; 4. hubu hubung ngan an keber kebersa sama maan an,, yait yaitu u hubu hubung ngan an yang yang tida tidak k menu menunj njuk ukka kan n dimensi waktu, sehingga dua kejadian bisa terjadi dalam waktu yang sama;
5. hubung hubungan an kecukupan kecukupan,, yaitu yaitu hubungan hubungan yang menunjuk menunjukkan kan bahwa jika sesuatu terjadi maka sesuatu yang lain akan mengikuti; 6. hubu hubung ngan an gabu gabung ngan an,, yait yaitu u hubu hubung ngan an yang yang menun enunju jukk kkan an bahw bahwa a sesuatu sesuatu akan terjadi terjadi apa ada sesuatu sesuatu yang mendahului mendahului dan ditambah ditambah dengan adanya kejadian lain; 7. hubungan hubungan keharusan, keharusan, yaitu yaitu hubungan hubungan yang yang menunjukk menunjukkan an bahwa untuk untuk terjadi terjadinya nya sesuat sesuatu u perlu perlu adanya adanya sesuat sesuatu u yang yang lain lain muncul muncul terlebi terlebih h dahulu; 8. hubu hubung ngan an tamb tambah ahan an,, yait yaitu u hubu hubung ngan an yang yang menu menunj njukk ukkan an perl perlun unya ya beberapa alternatif untuk terjadinya sesuatu yang lain.
Dari sudut pandang yang lain masih ada jenis hubungan antar variabel yang perlu dikteahui, yaitu simetris, timbal-balik (reciprocal) (reciprocal),, dan asimetris. Dua dari tiga jenis hubungan ini masih dapat dibedakan pada beberapa kategori. 1. Hubung Hubungan an Simet Simetrik, rik, terdiri terdiri dari: dari: · Kedua variabel merupakan indikator untuk konsep yang sama. · Kedua variabel merupakan akibat dari faktor yang sama. · Kedua variabel berkaitan secara fungsional. · Hubungan yang kebetulan semata-mata. 2. Hubung Hubungan an Asime Asimetrik trik,, terdir terdirii dari: dari: · Hubungan antara stimulus dan respons. · Hubungan antra disposisi dan respons. re spons. · Hubungan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku. · Hubungan yang imanen. · Hubungan antara tujuan dan cara. 3. Hubung Hubungan an timbaltimbal-bal balik ik (korela (korelasi) si) Seperti yang sudah dikemukakan, hubungan antara variabel X dan Y cukup banyak ragamnya, namun untuk mensinkronkan dengan kebutuhan pengujian secara secara stati statisti stik, k, pola-po pola-pola la hubung hubungan an itu perlu perlu dis diseder ederhan hanaka akan. n. Secara Secara garis garis besar, jenis-jenis hubungan dimaksud ada tiga kategori; korelasi, regresi dan variasi. Penjelasan mengenai ketiga jenis variabel ini akan dikemukakan pada pembahasan tentang Uji Statistik Inferensial.
D. Pengukuran Variabel Penguk Pengukura uran n merupa merupakan kan kenisc keniscaya ayaan an dalam dalam penelit penelitian ian ilmiah ilmiah,, karena karena pengukuran itu merupakan jembatan untuk sampai pada observasi. Penelitian
selalu selalu mengha mengharus ruskan kan penguku pengukuran ran variabe variabell dalam dalam relasi relasi yang yang dipela dipelajar jariny inya. a. Pengukuran variabel itu ada yang mudah, seperti konsep ‘jenis kelamin’, dan ada yang sulit, seperti konsep inteligensi. Penguk Pengukura uran n variabe variabell merupa merupakan kan tahap tahap awal awal dari dari kegiat kegiatan an penguk pengukura uran n dalam penelitian. penelitian. Tujuan Tujuan pengukuran pengukuran variabel ini baru pada tahap menjawab pertanyaan “bagaimana cara untuk mengukur variabel tersebut”? Selanjutnya muncul pertanyaan lanjutan; “apa yang diukur” atau “bagaimana cara merubah konsep, dan “apa alat ukurnya”. Mengukur adalah sebuah proses kuantifikasi, karena itu setiap kegiatan peng penguk ukur uran an
berk berkai aita tan n
deng dengan an
juml jumlah ah,,
dim dimensi ensi
atau atau
tara taraff
dari dari
sesu sesuat atu u
obyek/g obyek/gejal ejala a yang yang diukur. diukur. Hasil Hasil dari dari penguk pengukura uran n itu biasany biasanya a dil dilamb ambang angkan kan dalam bentuk bilangan. Posedur pengukuran variabel dimulai dari pembuatan definisi operasional konsep konsep variab variabel. el. Kerling Kerlinger er mengun mengungka gkapka pkan, n, bahwa bahwa defini definisi si operas operasiona ionall itu melekatkan arti pada suatu konsep variabel dengan cara menetapkan kegiatankegiat kegiatan an atau atau tindaka tindakan-t n-tind indaka akan n yang yang perlu perlu untuk untuk menguk mengukur ur suatu suatu konsep konsep varia variabel bel itu. itu. Atau Atau deng dengan an ungk ungkap apan an lain lain,, defi defini nisi si opera operasi sion onal al meru merupa pakan kan spesi esifika ikasi
keg kegiat iatan
pene eneliti iti
dalam lam
mengukur
suatu
variabel
atau
memanipulasaikannya. Suatu contoh definisi operasional yang sederhana (kasar) dari konsep ‘inteligensi’ adalah skor yan dicapai pada tes intelegensi X. Ada dua cara pembuatan definisi operasional, terukur dan eksprimental. Defini Definisi si operas operasiona ionall teruku terukurr memapa memaparkan rkan cara cara penguk pengukura uran n suatu suatu variab variabel, el, sedangkan definisi operasional eksperimental menyebutkan rincian-rincian hal yang dilakukan peneliti dalam memanipulasi sesuatu variabel. Contoh di atas adalah definisi oprerasiona oprerasionall terukur, terukur, sedangkan sedangkan contoh contoh definisi definisi eksperiment eksperimental al untuk konsep ‘penguatan’ (reinforcement (reinforcement ),dapat ),dapat diberikan diberikan dengan dengan menyatakan menyatakan secara rinci bagaimana subyek-subyek diberi penguat (imbalan) dan tidak diberi penguat (tidak diberi imbalan) karena melaksanakan tingkah laku tertentu.
Adalah konsep yang bervariasi atau konsep yang memiliki nilai ganda atau suatu factor yang jika diukur akan menghasilkan nilai yang bervariasi. Variabel juga juga dapa dapatt dide didefi fini nisi sika kan n seba sebaga gaii atrib atribut ut sese seseor oran ang g yang yang atau atau objek objek yang yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau suatu objek dengan objek yang lain.
MACAM-MACAM VARIABEL
1.
Variabel Variabel Predikto Prediktorr atau atau Antis Antiseden, eden, variable variable Bebas Bebas atau variable variable Stimu Stimulus. lus. Adalah variable yang menyebabkan timbulnya variable terikat.
2.
Variab Variabel el Terikat Terikat atau atau Depend Dependent ent atau atau variab variable le Output Output atau atau Kriter Kriteria ia atau atau Konsekuen. Adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas.
3.
Vari Variab abel el Mode Modera rato torr Adalah
varia riable
yang
mempengaruhi
(bisa
memp emperku erkua at
atau
memperlemah) hubungan antara variable bebas dan variable terikat. 4.
Variab iabel Kontrol Adal Ad alah ah vari variab able le yang yang dike dikend ndal alik ikan an atau atau dibu dibuat at kons konsta tan n
sehi sehing ngga ga
pengaruh variable bebas terhadap variable terikat tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti. 5.
Vari Variab abel el Int Inter erve veni ning ng / Ant Antar ara a Adal Ad alah ah
vari variab able le
memp empeng engaruh ruhi
yang yang
dipe dipeng ngar aruh uhii
variab iable
variab iable
leh leh
vari variab able le
teri erikat kat,
jad jadi
beba bebas s
kemu kemudi dian an
variab iable
beba ebas
mempengaruhi variable terikat melalui variable antara 6.
Vari Variab abel el An Anttesed eseden en Vari Variab abel el
ini ini
memp mempun unya yaii
pers persam amaa aan n
deng dengan an
vari variab able le
anta antarr
yait yaitu u
mempunyai hasil yang lebih mendalam dari penelusuran. pe nelusuran.
Berdasarkan dari hasil pengukuran terdapat 4 tingkat variable, yaitu : 1. Vari Variab abel el Nomi Nomina nall : Yaitu variable yang hanya mampu membedakan ciri atau sifat antara unit yang satu dengan yang lainnya, dalam variable ini tidak mengenal jenjang atau atau bertin bertingka gkat. t. Variab Variabel el Nomina Nominall dapat dapat di kategor kategorika ikan n : Var. Var. Nominal Nominal Dikotomus, dan Var. Non Dikotomus (non kategori) 2. Vari Variab abel el Ordi Ordina nall : Yaitu Yaitu variab variable le yang yang tersus tersusun un menuru menurutt jenjan jenjang g dalam dalam atribu atributt terten tertentu tu . Pada variable ini menunjukkan urutan atau bertingkat, ada gradasi atau peringkat. 3. Vari Variab abel el Inte Interv rval al : Untuk Untuk data data interv interval al angka angka yang yang diguna digunakan kan adalah adalah nilai nilai yang yang dapat dapat di dentikkan dengan bilangan riil, oleh karena itu maka angka dalam data interval dapat dioperasikan dengan operasi hitung. 4. Vari Variab abel el Ras Rasio io :
Variabel yang dalam kuantifikasinya mempunyai nilai nol mutlak.
*makalah ini disarikan dari beberapa sumber tapi lupa dari mana (buat beberapa penulis yang dikutif saya mohon maaf dan mohon di konfirmasi. Terima kasih.
Daftar Bacaan Fred N. Kerlinger, Foundation of Behavioral Research, Research, terjemahan Drs. Landung R. Simatupang, Simatupang, (Yogyakarta: (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1998). Koentjaraningrat (ed), Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia, 1981). Masri Masri Singar Singarimb imbun un dan Sofian Sofian Effend Effendii (ed), (ed), Metode Penelitian Penelitian
Survai, (Jakarta: LP3ES, 1989). Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988). Suharsini Arikunto, Manjemen Penelitian , (Jakarta: Rineka Cipta, 1990) Suharsini Suharsini Arikunto, Arikunto, Prosedur Prosedur Peneliti Penelitian: an: Suatu Suatu Pendekat Pendekatan an
Praktek , (Jakarta: Rineka Cipta, 1993) Zamari, Pengantar Pengembangan Teori Sosial, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1992).
* Tentang Penulis: Darmawan, lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat tahun 1976. Pendidikan dasa dasarr sampa ampaii seko ekolah lah menen enenga gah h atas tas dise disele les saika aikan n di kota kota kelahirannya. Sempat memperoleh pengetahuan yang beragam dari; Pendidikan Matematika IKIP Bandung (1994), Teknik Tekstil STT Tekstil Bandung (1998) dan Manajemen Telekomunikasi dan Informatika di STMB STMB Telk Telkom om Band Bandun ung g (200 (2000) 0).. Sem Sempat pat juga juga bela belaja jarr di prod prodii Matematika Uninus yang sekarang menjadi tempatnya mengajar mata
kuliah Aplikasi Komputer (FKIP UNINUS Bandung). Pengalaman pendidikan pascasarjana sendiri sendiri di dapat dapat dari Prodi Matematika Matematika Sekolah Sekolah menengah menengah di Sekolah Sekolah Pascasarja Pascasarjana na Universita Universitas s Pendidikan Pendidikan Indonesia Indonesia,, Bandung. Bandung. Dan mendapat mendapatkan kan beasiswa beasiswa penuh dari Postgradua Postgraduate te program program pada Program Program Manajemen Manajemen Administrasi Administrasi Publik dengan bidang bidang keahlian keahlian Manajemen Manajemen Keuangan Keuangan Negara Negara di STIA-Lem STIA-Lembaga baga Administr Administrasi asi Negara Negara Jakarta. Jakarta. Mengajar sejak di bangku kuliah, mulai dari SMUN 3 Bandung (1997), SMPN 2 Cihaurbeuti Ciamis Ciamis (2002), (2002), MIN Ciawitali Ciawitali (2005) dan MTsN Pasirjambu Pasirjambu (2007). (2007). Walaupun status PNSnya adalah pelaksana Tata Usaha pada Mts Negeri Pasirjambu Kab. Bandung (NIP. 19760827 200501 1006)
Beberapa karya tulis yang disusunnya; Algoritma untuk sekolah menengah, SMUN 3 Bandung 1997. Visual Basiq, SMUN 3 Bandung, 1997. Seri Modul TIK SMP, MGMP TIK Ciamis, 2004. Hakikat belajar dan pembelajaran Matematika, UNINUS, 2005. Analisa kepuasan siswa terhadap Mathematics CAI, UNINUS, 2006. eMath book untuk Madrasah Aliyah, PUSLITBANG Depag, 2006. Pengantar Pemrograman Animasi, FKIP UNINUS, 2006. Aplikasi Komputer, FKIP UNINUS, 2006. Pengantar pembelajaran TIK, SMP/MTs Kls 7, Pusbuk, 2008. Aplikasi TIK, SMP/MTs Kls 8, Pusbuk, 2008. Menuju dunia tanpa batas, SMP/MTs kls 9, Pusbuk, 2008. Manajemen Kinerja, LAN-Jakarta, 2009. Politik Keuangan Negara, LAN-Jakarta, 2009. Manajemen keuangan negara, LAN-Jakarta, 2009. Manajemen Keuangan Sekolah Publik, LAN-Jakarta, 2009. Trusfund, LAN-Jakarta, 2009. Pengantar Dasar Matematika, FKIP Uninus, 2009