ACARA VII VITAMIN DAN URIN
I.
TUJUAN 1.1 VITAMIN Mampu mengidentifikasi vitamin berdasrkan reaksi warna dan analisis kuantitatif vitamin minimal 80% benar setelah mengikuti praktikum i ni. 1.2 URINE Mampu mengidentifikasi urine dan menganalisa zat-zat yang normal dan tidak normal dalam urine minimal 80% benar setelah mengikuti praktikum ini.
II.
HASIL PENGAMATAN 2.1. VITAMIN 2.1.1. VITAMIN A Minyak ikan + 4 tetes kloroform kloroform + asam cuka anhidrida + 2 tetes TCA hasilnya minyak ikan yang mengandung karoten dan pelarut non polar dan ditambah asam cuka anhidrida yang menyerap air kandungan kandungan minyak ikan + TCA (Tri Cloro Asetic Asetat)sebagai indicator adanya vitamin A , hasilnya negatif terbentuk warna kuning keruh, seharusnya uji positifnya terbentuk warna ungu atau biru. 2.1.2. VITAMIN B 10 tetes vitamin B1 + 3 tetes NaOH 30 % + 3 tetes K4(Fe(CN)6) dikocok. Setelah dikocok semua warnanya putih keruh kekuningan + 3 tetes isobutanol kemudian diamati di sinar UV hasilnya terbentuk cincin ungu dan menunjukkan fluoresensi (positif). 2.1.3. VITAMIN B KOMPLEKS 10 tetes vitamin B kompleks + 3 tetes NaOH 30 % + K4(Fe(CN)6) dikocok. Setelah dikocok semua warnanya kuning + 3 tetes isobutanol kemudian diamati dibawah sinar UV hasilnya positif terbentuk cincin ungu dan menunjukkan fluoresensi (ungunya lebih terang).
NaOH mengkondisikan susunanya menjadi basa , K4(Fe(CN)6)yang mengoksidasi vitamin K dan membuka cincin dari salah satu pembentuk vitamin B dan isobutanol yang menyerap cahaya dari sinar UV untuk membentuk fluoresensi.
2.2.
URINE 2.2.1.
PEMECAHAN UREA 10 tetes urine + 1 tetes PP + 4 tetes CH3COOH 2 % dianmati semua setelah tercampur warna putih keruh +tepung kedelai dipanaskan 60°C diamati hasil positif terbentuk kuning keruh dan terbentuk endapan . sebagai control , 10 tetes aquadest + 1 tetes PP + 4 tetes CH3COOH2 % diamati warnanya putih pekat + tepung kedelai dipanaskan 60 °C hasilnya bening terbentuk endapan.
PP disini sebagai indicator basa , CH3COOH yang mengkondisikan suasan asam dan tepung kedelai yang menjadi sumber enzim urease yang terkandung dalam tepung kedelai.
2.2.2.
REAKSI FOLIN 15 tetes urine +5 tetes follin +15 tetes Na2CO3 2% diamati hasilnya positif terbentuk warna biru tua (garam follin ) kehitaman.
Reaksi follin berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya asam urat , tetes follin untuk mengkondisikan asam dan Na2CO3 sebagai larutan penetral. Asam urat lebih mudah mengendap di kondisi asam.
2.2.3.
REAKSI JAFFE 8 tetes asam pikrat +larutan 4 tetes NaOH 10% +15 tetes urine diamati hasilnya positif setelah semua larutan dicampur warnya merah jingga. Sebagai control aquadest warna yang terbentuk tetap kuning (tidk terjadi reaksi)
Reaksi Jaffe berfungsi untuk mengetahui kreatinin , asam pikrat, yang memecah keratin dalam urin menjadi kreatinin, NaOH yang mengkondisikan basa.
2.2.4.
TERJADINYA GAS NH3 (memakai urine normal)
10 tetes urin + 1 tetes PP + 4 tetes NaCO3 2 % dipanasi bersama batang pengaduk yang telah dicelup PP didekat mulut tabung hasilnya adalah positif pada batang pengaduk terbentuk warna pink , membuktikan adanya gas ammonia. 2.2.5.
REAKSI BENEDICT 15 tetes aquadest + 5 tetes benedict dipanasi hasilnya terbentuk warna biru sesuai dengan warna benedict yang dipakai. 15 tetes urin normal + 5 tetes benedict dipanasi hasilnya berbentuk kuning keruh. 15 tetes urin abnormal + 5 tetes benedict dipanasi semua dicapur warnanya biru sama dengan benedict, setelah dipanasi hasilnya berbentuk warna merah bata.
Benedict berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya glukosa dalam kandungan urine. (sebagai indicator ada tidaknya glukosa dalam urine).
Pada urine abnormal jaringan glemorulinya rusak dalam arti tidak bisa berfungsi dengan sempurna. Fungsi dilakukan pemanasan untuk mengoptimalkan reaksi.
2.2.6.
ADANYA KLORIDA 8 tetes urine + 3 tetes HNO3 pekat + 3 tetes AgNO3 semua dicampur tebentuk lapisan putih keruh di atas larutan + NH4OH berlebih hasilnya lapisan putih yang terbentuk tadi larut kembali (reversible) dan terjadi kesetimbangan ion-ion.
Klorida berfungsi untuk mengetahui kandungan kloridadalam
urine (NaCl dalam urine). Cl dalam urine berikatan dengan Ag dari AgNo3membentuk lapisan putih (AgCL). Klorida berfungsi mengetahui kandungan chloride dalam urine ( NaCl pada urine). Cl dalam urine berikatan dengan Ag dari AgNO3 membentuk lapisan putih yang terbentuk menjadi larut kembali karena terjadi keseimbangan ion-ion antara AgOH dan Cl¯.
III.
PEMBAHASAN 3.1. VITAMIN Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang mempunyai fungsi vital dalam metabolism setiap organisme yang tidak dapat dibuat sendiri. Vitamin dibagi kedalam dua golongan. Golongan pertama prakoenzim bersifat larut dalam air, tidak disimpan. oleh tubuh, tidak baracun , di eksresikan dalam urine yang termasuk dalam golongan ini adalah tiamin, riboflavin, asam nikotinat, piridoksin, asam kolat, biotin, asam pantotenat, vitamin B12 (golongan vitamin B) dan vitamin C.golongan kedua yang larut dalam lemak disebut aloserin, dan dapat disimpan dalam tubuh. Apabila vitamin ini terlalu banyak dimakan , akan terrsimpan di dalam tubuh, dan memberikan gejala penyakt tentu (hipervitaminosis) yang juga membahayakan. Kekurangan vitamin akan mengakibatkan penyakit difisiensi.
3.1. 1. VITAMIN A Vitamin A yang berasal dari hewan adalah minyak ikan, hati, mentega, keju, susu, dan tumbuhan seperti sayuran hijau, dan kuning, buah-buahan warna kuning, dan margarine yang diperkaya. Minyak ikan berasal dari ikan yang didalamnya mengandung asam lemak esensial omega-3. 2 tipe asam lemak yang dibutuhkan dalam EPA dan DHA yang keduanya memberikan efek yang baik bagi tubuh dan kesehatan. Asam lemak omega-3 ini turunan dari perkusor atau pendahulu yaitu asam lemak asensial rinoleat dan linolenat. Asam lemak tidak dapat dibentuk oleh tubuh sehingga harus di pasok dari makanan. Pada percobaan minyak ikan dicampur dengan 4 tetes kloroform, asam cuka aninhidra, dan 2 tetes TCA. Campuran tersebut menghasilkan larutan berwarna kuning keruh( reaksi negative). Seharusnya warna menjadi ungu atau biru. minyak ikan yang mengandung karoten dan pelarut non polar dan ditambah asam cuka anhidrida yang menyerap air kandungan minyak ikan dan TCA (Tri Cloro Asetic Asetat)sebagai indicator adanya vitamin A. Uji positifnya yaitu terbentuk warna ungu atau biru tua karena karoten terdeoksigenasi menjadi vitamin A (retinol) oleh asam asam cuka anhidrida. Retinol ( karoten) melakukan reduktase (enzim) menjadi retinol yang memerlukan NAD atau NADP di dalam banyak jaringan.
3.1.2. VITAMIN B Vitamin B terdiri dari beberapa kelompok, seperti vitamin B1(tiamin), B2 (riboflavin). B6 (piridoksin, piridoksal,piridoksamin) dan B12 (kolobalamin). Vitamin B merupakan vitamin yang larut dalam air. Pada praktikum yamg dilakukan kali ini vitamin B1 ditambahkan NaOH 30% yang mengkondisikan basa. Penambahan isobutanol berwarna pink ini yang menyerap cahaya dari sinar UV terbentuk cincin ungu K4(Fe(CN)6) mengoksidasi vitamin B dan membuka salah satu vitamin B dan membuka lingkar tiazol . Butanol merupakan larutan yang dapat menyerap cahaya UV dan membantu fluoresensi. Vitamin B1 (tiamin) merupakan zat yang mengandung sulfur dan nitrogen, dan molekulnya terdiri atas cincin pirimidin yang terikat dengan cincin tiasol. Tiamin merupakan Kristal putih kekuningan yang larut dalam air.
3. 2. URINE Urin adalah cairan sisa yang di eksresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksresi urin diperlukan untuk menjaga homeostatis cairan tubuh. Urine terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urine berasal dari darah atau cairan interstial. Komposisi urine berubah sepanjang proses reabsorsi ketika molekul yang penting bagi tubuh missal glukosa, diserap kembali kedalam tubuh melalui molekul pembawa. Materi yang terkandung didalam urine dapat diketahui melelui urinalisis. Urea yang dikandung didalam urin dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembuatan kompos. Urin normal mengandung sekitar 95% air. Komposisi lain dalam urin normal adalah bagian padat yang terkandung didalam air. Ini dapat dibedakan beradasarkan ukuran ataupun kelektrolitanya,
diantaranya
adalah
:
1. Molekul Organik : Memiliki sifat non elektrolit dimana memiliki ukaran yang reativ besar, didalam urin terkandung : Urea CON2H4 atau (NH2)2CO, Kreatin, Asam Urat C5H4N4O3, Dan
subtansi
lainya
seperti
hormone.
2. Ion : Sodium (Na+), Potassium (K+), Chloride (Cl-), Magnesium (Mg2+, Calcium (Ca2+). Dalam Jumlah Kecil : Ammonium (NH4+), Sulphates (SO42-), Phosphates (H2PO4-, HPO42-, PO43-), Fungsi utama urine adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obatobatan. Urine juga dapat menjadi penunjuk dehidrasi. Oramg yang tidak menderita dehidrasi akan mengeluarkan urin yang bening, sedangkan orang yang menderita dehidrasi akan mengeluarkan urine berwarna kuning pekat A. PEMECAHAN UREA B.
Urine sebagai sampel berwarna kuning bening dengan ditambah PP berwarna bening yang mengindikator basa dan CH3COOH 2% yang mengkondisikan asam. Setelah diamati terjadi perubahan warna menjadi putih keruh kemudian ditambah dengan tepung kedelai yang merupakan enzim urease. Kemudian setelah itu dipanaskan dan setelah di panaskan terjadi warna menjadi kuning keruh dan terdapat endapan. Uji tersebut menunjukkan uji positif. Tujuan dari pemanasan adalah untuk mengoptimalkan kerja enzim urease.
Menunjukkan hasil yang negatif Karena aquadest bukan
merupakan urea.
C. REAKSI FOLLIN Reagen follin berfungsi untuk mengkondisikan suasana asam, karena asam urat lebih mudah mengendap pada kondisi asam, sedangkan Na2CO3 merupakan garam yang bersifat basa sebagai larutan penetral. Hasil uji follin menunjukkan uji positif karena terbentuk warana biru tua kehitaman membuktikan terbentuknya garam follin. Fungsi dari reaksi follin ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan asam urat dalam tubuh
D. REAKSI JAFFE Reaksi ini berfungsi untuk mengetahui konndiisi kreatinin. Uji reaksi jaffe oleh asam pikrat yang memecah keratin dalam urin menjadi kreatinin dan
NaOH yang
menkondisikan suasana basa dan sampel urin. Hasilnya terbentuk 3 lapisan yaitu berwarna orange muda, orange pekat,m bawah orange muda. menunjukkan bahwa terdapat kandungan keratin dalam urine.
E.
TERJADINYA GAS NH3 Na2CO3 2% yang mengkondisikan suasana basa, kemudian dipanaskan untuk mengoptimalkan kerjanya dan mempercepat terbentuknya gas NH3(amonia). Kemudian ditempelkan batang pengaduk yang telah diberi PP dekat mulut tabung . hasilnya menunjukkan hasil positif karena batang pengaduk yang ditempelkan terbentuk warna pink. Warna pink atau merah muda ini menandakan adanya gas NH3.
F.
REAKSI BENEDICT Dalam praktikum ini sebagai pengontrol adalah aquadest dan ditambah reagen benedict yang berwarna biru setelah itu dipanaskan menghasikan warna biru seperti warna benedict. Uji ini merupakan uji negative karena aquadest tidak mengandung glukosa. Sampel urin normal ditambah dengan larutan benedict kemudian dipanaskan menghasilkan warna kuning keruh. Uji ini merupakan uji negative karena pada urine normal tidak terdapat kandungan glukosa tetapi memiliki derajatv k easaman. Sampel urine abnormal ditambahkan larutan benedict kemudian dipanaskan menghasilkan warna mengandung glukosa. Fungsi dari larutan benedict adalah untuk mengetahui kandungan glukosa dalam urine.
G. ADANYA CHLORIDA Fungsi uji ini adalah untuk menamgetahui kandungan klorida dalam urine. Sampel urine dan HNO3 pekat yang berfungsi untuk memaksimalkan endapan dan men gkondisikan asam. Pengendapan chloride yang terbentuk adalah AgCl. NH4OH berlebih diberikan untuk melarutkan endapan kembali.Karena terjadi kesetimbangan ion-ion antara AgOH dan Cl¯ dalam urine. Hal ini menunjukkan hasil positif karena ada kandungan klorida dalam urine. Adanya pengendapan setelah diberi HNO3 dan AgNO3 pekat membuktikan bahwa kinerja organ hati kurang normal sehingga proses netralisir yang dilakukan zat-zat tertentu menjadi tidak berlangsung sempurna
IV.
KESIMPULAN 4.1. Vitamin A jika direaksikan dengan TCL, uji positifnya berwarna ungu atau biru 4.2. Vitamin B jika direaksikan dengan 3 tetes NaOH 30 %, 3 tetes K4(Fe(CN)6), dan 3 tetes isobutanol , uju positifnya terbentuk cincin ungu dan berfluoresensi. 4.3. Pada pemecahan urea dengan bantuan enzim urease yang terkandung dalam tepung kedelai menunjukkan reaksi positif karena berwarna kuning keruh dan terdapat endapan. 4.4. Reaksi Follin berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya asam urat. Hasil positif menunjukkan garam follin berwarna biru tua kehitaman. 4.5. Reaksi jaffe menunjukkan hasil positif karena terbentuk warna jingga yang menunjukkan terdapatnya kreatinin dalam urine. 4.6. Reaksi benedict Pada aquadest menunjukkan hasil negative karena tidak mengandung glukosa Pada urine normal menunjukkan hasil negatif berwarna kuning keruh dan urin normal tidak mrngandung glikosa Pada urin abnormal menunjukkan hasil positif karena terbentuk warna merah bata dan urine abnormal mengandung glukosa. 4.7. Pada uji ada tidaknya chloride,Menunjukkan hadil positif karena terdapat kesetimbangan ion-ion antara AgOH dan Cl¯. Hal ini menunjukkan terdapat kandungan chloride dalam urine.