TEKNIK PEMERIKSAAN URETROGRAFI
OLEH : ANNISA FEBRIEZA
Anatomi Tractus Tractus Urinariu Urinariuss Tractus urinarius adalah suatu sistem pembentukkan urin mulai dari ginjal hingga uretra. uretra. Selain Se lain sebagai sistem s istem pembentukkan pembentukkan urin tractus urinari juga sebagai penyaring penyaring darah, sehingga darah bersih terpisah dari zat yang tidak diperlukan tubuh.
Anatomi Tractus Tractus Urinariu Urinariuss Tractus urinarius adalah suatu sistem pembentukkan urin mulai dari ginjal hingga uretra. uretra. Selain Se lain sebagai sistem s istem pembentukkan pembentukkan urin tractus urinari juga sebagai penyaring penyaring darah, sehingga darah bersih terpisah dari zat yang tidak diperlukan tubuh.
Uretra Uretra Uretra merupakan saluran yang berjalan dari leher kandung kencing ke lubang luar. Fungsi dari uretra adalah untuk transport urine dari kandung kemih ke ke meatus eksterna.(Pearce,1999), Uretra juga berfungsi saluran pembuang pada sistem reproduksi pria. Uretra terbentang terbentang sepanjang sepanjang 1,5 inchi (3,75 cm) pada wanita dan 7-8 inchi (18,75 cm) pada pria.
Teknik Pemeriksaan Uretrografi
Definisi & Indikasi •
•
Uretrografi adalah pemeriksaan radiografi pada uretra dengan menggunakan media kontras positif untuk melihat anatomi dan kelainan pada uretra. Indikasi : - Striktur - Tumor - Retensi Urine - Fistula - Kelainan Kongenetal
Kontra Indikasi & Prosedur Pemeriksaan •
•
Konta indikasi :
- Infeksi akut. - Radang uretritis akut. - Radang prostat. - riwayat alergi kontras. Persiapan Alat : - Pesawat sinar x - Kaset dan film - Kateter - Gliserin - Sarung tangan - Kassa steril - Spuit 20 cc
- Media kontras 1:1 - Baju pasien - bengkok atau mangkuk steril - kapas alkohol - plester
•
Persiapan Pasien
a) Tidak ada persiapan khusus. b) Pasien disuruh kencing sebelum pemeriksaan, fungsinya agar kontras tidak bercampur dengan urine → densitas tinggi, kontras rendah → gambaran lusent → VU tidak dapat dinilai. •
Prosedur Pemeriksaan
a) Pasien tidur telentang di atas meja pemeriksaan, setelah disuruh buang air kecil. b) Daerah orifisium uretra diolesi dengan gliserin. c) Masukkan media kontras melalui kateter, sebanyak 12 cc. d) Lakukan pemotretan dengan beberapa proyeksi.
Menurut Bontrager, (2001) teknik pemeriksaan uretrografi adalah sebagai berikut : •
Menurut Bontrager, (2001) teknik pemeriksaan uretrografi adalah sebagai berikut :
1. Foto Pendahuluan (Polos)
Dilakukan sebelum media kontras dimasukkan dengan tujuan untuk mengetahui persiapan pasien, mengetahui struktur keseluruhan organ sebelum dimasukkan media kontras, mengetahui ketepatan posisi dan menentukan faktor eksposi selanjutnya.
•
Posisi Pasien : Tidur telentang (supine) di atas meja pemeriksaan dengan MSP diatur tepat diatas pada garis tengah meja pemeriksaan, dua kaki lurus dan kedua tangan disamping tubuh. Posisi Objek batas atas kaset krista iliaka dan batas bawah kaset sympisis pubis.
•
•
•
Kriteria : Terlihat seluruh bagian dari kandung kemih, uretra dan gambaran dari tulang pelvis. Setelah dilakukan foto pendahuluan, media kontras dimasukkan kandung kemih dengan menggunakan kateter yang telah terpasang melalui uretra kemudian media kontras dimasukkan perlahan dengan spuit. Pengambilan radiograf dilakukan pada saat bersamaan media kontras dimasukkan ke uretra.
Teknik Radiografi ANTERO POSTERIOR (AP) •
•
•
•
Posisi pasien : Tidur terlentang diatas meja pemeriksaan Posisi objek : Daerah pelvis dan uretra ditempatkan persis diatas kaset, kedua kaki direnggangkan. Batas atas kaset krista iliaka, batas bawah kaset sympisis pubis. Central Ray : 15º ke caudal Central Point : 5 cm diatas Sympisis Pubis
•
•
•
FFD : 100 cm Kaset : 24 x 30 cm Kriteria Gambar : Tampak tulang pelvis, ilium, ischium, sacrum dan symphisis pubis. Tampak rongga pelvis, tampak kandung kemih dan uretra yang terisi media kontras dengan kandung kemih tidak superposisi dengan symphisis pubis.
AP OBLIQUE (RPO/LPO) •
•
Posisi pasien: Tidur terlentang diatas meja pemeriksaan Posisi objek : Daerah pelvis dan uretra ditempatkan persis diatas kaset, daerah panggul diatur miring kira-kira 35 –40 derajat, kekanan/kekiri sesuai dengan posisi oblik yang dimaksud. Salah satu tangan berada di samping tubuh, lengan lainnya di tempatkan menyilang sambil berpegangan pada tepi meja pemeriksaan. Batas atas kaset pada krista iliaka, batas bawah kaset 2 cm di bawah simpisis pubis
•
Central Ray : Tegak lurus kaset
•
Central Point : 5 cm diatas sympisis pubis dan 5 cm medial SIAS.
•
•
•
FFD : 100 cm Kaset : 24 x 30 cm Kriteria Gambar : Tampak tulang pelvis, ilium, ischium,
sacrum dan symphisis pubis. Tampak rongga pelvis, tampak kandung kemih dan uretra yang terisi media kontras dengan kandung kemih superposisi dengan symphisis pubis.
Penggunaan proyeksi oblique pada pemeriksaan Urethrography bertujuan untuk memperlihatkan saluran uretra dengan ukuran paling panjang yang bebas dari superimposisi, memperjelas adanya ekstravasasi (rupture) ke daerah skrotum. Selain itu tujuan penggunaan posisi oblique pada pemeriksaan Urethrography adalah memperlihatkan apakah media kontras bisa melewati daerah yang dicurigai terdapat striktur dan masuk kedalam Blass serta dengan posisi oblique akan tampak identasi (radiolussen) pada bagian inferior blass.
Striktur Uretra •
Striktur urethra adalah berkurangnya diameter dan atau elastisitas urethra yang disebabkan oleh jaringan urethra diganti jaringan ikat yang kemudian mengkerut menyebabkan lumen urethra mengecil.
Patologi Striktur Uretra •
•
•
Striktur Uretra adalah penyempitan lumen uretra karena fibrosis (pembentukkan jaringan fibrin) pada dindingnya. Striktur Uretra adalah suatu kondisi penyempitan lumen uretra. Striktur uretra menyebabkan gangguan dalam berkemih, mulai dari aliran berkemih yang kecil sampai tidak dapat mengelurkan urine keluar dari tubuh (Muttaqin.A,2011,hal 232).
•
Striktur Uretra adalah penyempitan atau penyumbatan dari lumen uretra sebagai akibat pembentukkan jaringan fibrotic (jaringan parut pada uretra dan atau pada daerah peri uretra). (Nursalam,2008,hal 85).
Etiologi Striktur Uretra
Infeksi Kuman Gonokokus
Trauma Trauma tumpul pada selangkangan
Fraktur tulang pelvis
Kelainan Kongenital
Jarang terjadi
Komplikasi 1. Hipertropi. Mukosa terjulur dan terjadi diverkulum 2. Dilatasi uretra di proksimal uretra yang striktura 3. Fistula karena adanya statis uretro
4. Urin naik ke renal (refluks) kemudian ascending infection yang menimbulkan gangguan nadi aorta dan Gangguan renal (renal failure).
Derajat Penyempitan Striktur Uretra
Striktur Uretra
Ringan
Sedang
Berat
LETAK STRIKTUR
DIAGNOSIS RADIOLOGI •
•
•
Diagnosis pasti dapat dibuat dengan uretrografi, yaitu retrograde uretrografi (RUG) dan voiding cysto uetrografi (VCUG). Cara melakukan pemeriksaan ini adalah dengan memasukkan bahan/zat kontras ke dalam urethra menggunakan adaptor khusus yang terdapat pada lapisan ujung penis. Film dibuat pada saat kontras dimasukkan dan setelah berkemih. Dengan pemeriksaan ini diharapkan disamping dapat dibuat diagnosis striktur urethra juga dapat ditentukan panjang striktur
RADIOGRAF PLAIN AP (striktur uretra)
Radiograf AP post pemasukan media kontras 1
Radiograf AP post pemasukkan media kontras 2
Radiograf AP post pemasukkan media kontras 2
Hasil Bacaan: - Tampak striktur uretra pars prostatika