Hafizar
2011
BAB I PENDAHULUAN
1.1. 1.1. Lata Latarr Be Bela laka kang ng
Ulkus Ulkus kornea kornea adalah adalah keadaa keadaan n patolo patologik gik kornea kornea yang yang ditand ditandai ai oleh oleh adanya adanya infilt infiltrat rat supura supuratif tif disert disertai ai defek defek kornea kornea,, diskon diskontin tinuit uitas as jaringa jaringan n kornea kornea yang yang dapat dapat terjadi dari epitel sampai stroma. Ulkus Ulkus kornea kornea e.c jamur jamur adalah adalah ulkus ulkus kornea kornea yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh jamur, jamur, biasa biasanya nya karena karena trauma trauma dengan dengan tumbuh tumbuh-tum -tumbuh buhan, an, tanah, tanah, atau atau karena karena pemaka pemakaian ian kortikosteroid sembarangan yang menurunkan resistensi epitel kornea. Di Indonesia kekeruhan kornea masih merupakan masalah kesehatan mata sebab kelain kelainan an ini menemp menempati ati urutan urutan kedua kedua dalam dalam penyeb penyebab ab utama utama kebuta kebutaan. an. Kekeru Kekeruhan han kornea ini terutama disebabkan oleh infeksi mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dan virus dan bila terlambat didiagnosis atau diterapi secara tidak tepat akan mengakibatkan kerusakan stroma dan meninggalkan jaringan parut yang luas. Walaupun infeksi jamur pada kornea sudah dilaporkan pada tahun 1879 tetapi baru mulai periode periode 1950 keratomikosis keratomikosis diperhatikan diperhatikan.. Banyak Banyak laporan laporan menyebutk menyebutkan an peningkatan angka kejadian ini sejalan dengan peningkatan penggunaan kortikosteroid topika topikal, l, penggu penggunaa naan n obat obat imunos imunosupr upresi esiff dan lensa lensa kontak kontak.. Singap Singapura ura melapo melaporka rkan n selama 2.5 tahun dari 112 kasus ulkus kornea 22 beretiologi jamur. Mortalitas atau morbiditas tergantung dari komplikasi dari ulkus kornea seperti parut kornea, kelainan refraksi, refraksi, neovaskul neovaskularisas arisasii dan kebutaan. kebutaan. Berdasarkan Berdasarkan kepustakaan kepustakaan di USA, laki-laki lebi lebih h bany banyak ak mend menderi erita ta ulku ulkuss korn kornea, ea, yait yaitu u seba sebany nyak ak 71%, 71%, begi begitu tu juga juga deng dengan an penelitian yang dilakukan di India Utara ditemukan 61% laki-laki. Hal ini mungkin dise diseba babk bkan an
kare karena na
bany banyak akny nyaa
kegi kegiat atan an
kaum kaum
laki laki-l -lak akii
seha sehari ri-h -har arii
sehi sehing ngga ga
meningkatkan resiko terjadinya trauma termasuk trauma kornea.Insiden ulkus kornea tahun 1993 adalah 5,3 juta per 100.000 penduduk di Indonesia, sedangkan predisposisi terjadinya ulkus kornea antara lain terjadi karena trauma, pemakaian lensa kontak, dan kadang-kadang tidak diketahui penyebabnya.
1
Hafizar
2011
1.2. 1.2. Bata Batasa san n Masa Masala lah h
membahas as mengen mengenai ai defini definisi, si, epidem epidemiol iologi ogi,, Clinica Clinicall science science session session ini membah etiolog etiologi, i, faktor faktor resiko resiko,, patofi patofisio siolog logi, i, diagno diagnosis sis,, penatal penatalaks aksana anaan, an, kompli komplikas kasii dan prognosis dari Ulkus Kornea e.c Jamur.
1.3. 1.3. Tu Tujjuan uan pen penul ulis isan an
Penulisan Clinical science session ini bertujuan menambah pengetahuan para dokter muda mengenai Ulkus Kornea e.c Jamur.
1.4. 1.4. Meto Metoda da penu penuli lisa san n
Penulisan
Clini Clinical cal scienc sciencee
sessi session on
ini ini
kepustakaan yang merujuk kepada berbagai literatur.
2
disu disusu sun n
berd berdas asark arkan an tinj tinjau auan an
Hafizar
2011
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi dan Fisiologi
Kornea adalah jaringan transparan yang ukuran dan strukturnya sebanding dengan krista kristall sebuah sebuah jam tangan tangan kecil. kecil. Kornea Kornea ini disisi disisipka pkan n ke sklera sklera di limbus limbus,, lekuk lekuk meling melingkar kar pda persam persambun bungan gan ini disebu disebutt sulkus sulkus sklera skleralis lis.. Kornea Kornea dewasa dewasa rata-ra rata-rata ta mempunyai tebal 0,54 mm di tengah, sekitar 0,65 mm di tepi, dan diameternya sekitar 11,5 mm. Dari anterior ke posterior, kornea mempunyai lima lapisan yang berbeda-beda: lapisan epitel (yang bersambung dengan lapisan epitel konjungtiva bulbaris), lapisan bowman, stroma, membran descement, dan lapisan endotel. - Epitel •
Tebalnya Tebalnya 50µm, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang saling tumpang tindih: satu lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng.
•
Pada Pada sel basal sering sering terlihat terlihat mitosi mitosiss sel, sel, dan sel muda muda ini terdorong terdorong ke depan depan menjadi lapis sel sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng, sel basa berikatan erat dengan sel basal di sampingnya dan sel poligonal di depannya melalui desmosom dan makula okluden, ikatan ini menghambat pengaliran air, elekteolit, dan glukosa yang merupakan barrier.
•
Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat erat kepadanya. Bila terjadi gangguan akan menyebabkan erosi rekuren.
•
Epitel berasal dari ektoderm permukaan.
- Membran Bowman
3
Hafizar
•
2011
Terletak di bawah membran basal epitel kornea yang merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma.
•
Lapisan ini tidak mempunyai daya regenerasi.
- Stroma Terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu dengan lainnya, pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sedang di bagian perifer serat kolagen ini bercabang. Terbentuknya kembali kembali serat kolagen ini memakan waktu lama lama kadangkadang kadang sampai sampai 15 bulan. Keratosit Keratosit merupakan merupakan sel stroma kornea yang merupakan merupakan fibroblas terletak di antara serat kolagen stroma. Diduga kertosit membentuk bahan dasar dan serat kolagen dalam perkembangan emrio atau sesudah trauma.
- Membrana Descement Merupak Merupakan an membra membran n aselul aselular ar dan batas batas belaka belakang ng stroma stroma kornea kornea dihasi dihasilka lkan n sel endotel dan merupakan membran basalnya. Bersifat sangat elastik dan berkembang terus seumur hidup, mempunyai tebal 40µm.
- Endotel Berasa Berasall dari dari mesote mesoteliu lium, m, berlap berlapis is satu, satu, berben berbentuk tuk heksag heksagona onal, l, besar besar 20-40µ 20-40µm. m. Endote Endotell meleka melekatt pada pada membra membran n descem descement ent melalui melalui hemide hemidesmo smosom som dan zonula zonula oklu oklude den. n. Terd Terdiri iri dari dari sel sel yang yang tidak tidak meng mengal alami ami regen regenera erasi si yang yang seca secara ra akti aktif f memompa ion dan air dari stroma untuk mengontrol hidrasi dan transparansi kornea. Perbed Perbedaan aan antara antara kapasi kapasitas tas regene regeneras rasii epitel epitel dan endote endotell pentin penting. g. Kerusak Kerusakan an lapisan epitel, misalnya karena abrasi, dengan cepat diperbaiki. Endotel yang rusak karena karena penyak penyakit it atau atau pembed pembedaha ahan n misaln misalnya, ya, tidak tidak dapat dapat berege beregener nerasi asi.. Hilang Hilangny nyaa fungsi sawar dan pompa menyebabkan hidarasi berlebihan, distorsi bentuk regular serat kolagen, dan keruhnya kornea.
4
Hafizar
Gambar Lapisan Kornea
Gambar 1 : Lapisan kornea
5
2011
Hafizar
2011
2.2. Definisi
Ulkus kornea adalah keadaan patologik kornea yang ditandai oleh adanya infiltrat supuratif disertai defek kornea, diskontinuitas jaringan kornea yang dapat terjadi dari epitel sampai stroma. Ulkus Ulkus kornea kornea e.c jamur jamur adalah adalah ulkus ulkus kornea kornea yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh jamur, jamur, biasa biasanya nya karena karena trauma trauma dengan dengan tumbuh tumbuh-tu -tumbu mbuhan han,, tanah, tanah, atau atau karena karena pemaka pemakaian ian kortikosteroid sembarangan yang menurunkan resistensi epitel kornea.
2.3. Klasifikasi
Berdasarkan Organisme Penyebabnya: 1. Ulkus Kornea Bakteri Ulkus kornea bakteri adalah keadaan patologik kornea yang ditandai oleh infiltrat supuratif disertai defek epitel kornea yang bergaung. Ulkus kornea bakteri memerlukan penanganan yang tepat untuk mencegah perluasan ulkus dan timbulnya komplikasi seperti desmetokel, perforasi, endolftalmitis dan kebutaan. Gambaran ulkus dapat membantu untuk menentukan kausa penyebab ulkus kornea. 1. Ulkus Ulkus stafilo stafilokok kokus us Pada Pada awalnya awalnya berupa berupa ulkus ulkus yang yang berwarn berwarnaa putih putih kekuni kekuninga ngan n disert disertai ai infiltrat berbatas tegas tepat di bawah defek epitel. Apabila tidak diobati secara adequat, akan terjadi abses kornea yang disertai edema stroma dan infiltrasi sel leukos leukosit. it. Walaup Walaupun un terdap terdapat at hipopi hipopion on tukak tukak seringk seringkali ali indole indolen n yaitu yaitu reaksi reaksi radan radangn gnya ya mini minima mal. l. Ulku Ulkuss korn kornea ea marg margin inal al bias biasan anya ya beba bebass kuma kuman n dan dan disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas terhadap stafilokokus aureus. 2. Ulkus Ulkus pseudo pseudomon monas as Gambaran ulkus biasanya dimulai dengan ulkus kecil di bagian sentral kornea dengan infiltrat berwarna keabu-abuan disertai edema epiteldan stroma. Ulkus kecil ini dengan cepat melebar dan mendalam serta menimbulkan perforasi kornea. Ulkus mengeluarkan discharge kental berwarna kuning kehijauan. Pena Penata tala laks ksan anaa aan n
ulku ulkuss
korn kornea ea
bakt bakter erii
meng menggu guna naka kan n
anti antibi biot otik ik..
Keputusan pemberian antibiotik awal harus didasarkan pada : 1. Gambaran klinik berat ringannya ulkus kornea kornea bakteri pada pemeriksaan awal 6
Hafizar
2011
2. Enterpretasi Enterpretasi dari hasil hasil pulasan pulasan gram gram 3. Efektivitas Efektivitas dan dan keamanan keamanan antibiot antibiotik ik Pada kasus ulkus kornea bakteri terdapat 2 prinsip terapi antibiotik yaitu : 1. Komb Kombin inas asii anti antibi bioti otik k bers berspe pekt ktru rum m luas luas,, fort fortifi ified ed seca secara ra inte intens nsif if tanpa tanpa memperhatikan kasil pulasan (shoot gun therapy) 2. Antibiotik Antibiotik tunggal tunggal spesifik spesifik berpedoman berpedoman pada hasil pemeriksaan pemeriksaan mikrobiologi. mikrobiologi. Cara ini diindikasikan untuk ulkus kornea bakteri ringan dan pemeriksaan pulasan gram hanya ditemukan satu jenis bakteri. Pengobatan awal dinilai setelah 24-48 jam. Tabel 1. Evaluasi klinis pengobatan ulkus kornea bakteri Tanda
Perbaikan
Perburukan
Ukuran defek epitel
Tidak berubah/mengecil
Meluas
Menurun
Meningkat
Lebih jelas
Kurang jelas
Tidak berubah
Lebih dalam
Tidak berubah/mengecil
Lebih luas
Menurun/terlokalisasi
Meningkat
Menurun
Meningkat
Infiltrasi stroma batas dalam ukuran Reaksi sel darah putih pada stroma Reak eaksi
pada
bilik
mata
depan
Terapi Terapi awal dilanj dilanjutk utkan an jika jika respon respon klinik klinik terhada terhadap p pengob pengobatan atan membai membaik k walaupun pada hasil uji resistensi menunjukkan bakteri resisten. Untuk merubah pengobatan awal perlu dipertimbangkan respon klinik terhadap pengobatan awal, hasil kultur, dan hasil uji resistensi. Jenis antibiotik dapat diubah jika secara klinis terjadi perburukan dan hasil uji resistensi menunjukkan organisme resisten. Obat-obatan penunjang : 1.
Sikloplegi 7
Hafizar
2.
Kortikosteroid
3.
Inhibitor enzim
4.
Lensa kontak lunak
5.
Antioksidan
2011
Tidak terdapat kesepakatan waktu dihentikannya atau dikuranginya pemberian antibiotik pada ulkus kornea bakteri. Keberhasilan eradikasi kuman tergantung pada jenis bakteri, lamanya infeksi, beratnya supurasi dan faktor-faktor lain. Tanda yang memperlihatkan perbaikan adalah : 1. Reepit Reepitelis elisasi asi 2. Infiltrat Infiltrat seluler seluler yang yang berkuran berkurang g 3. Stroma Stroma supurasi supurasi menjadi menjadi kasa 4.
Edema pada perbatasan antara ulkus dengan stroma berkurang
Gambar 2 : Ulkus kornea karena bakteri
2. Ulkus Kornea Jamur Etiologi : 1. Jamur Jamur berfilamen berfilamen (filamentous (filamentous fungi); bersifat bersifat multiselule multiselulerr dengan dengan cabangcabangcabang hifa. a.
Jamur bersepta : Fusarium sp, Acremonium sp, Aspergilus sp, Clod Clodos ospo pori rium um sp, sp, Peni Penici cill lliu ium m sp, sp, Paec Paecil ilom omyc yces es sp, sp, Phia Phialo loph phor oraa sp, sp, Curvularia sp, Altenaria sp.
b. b.
Jamu Jamurr tid tidak ak bers bersep epta ta : Muc Mucor or sp, sp, Rhi Rhizo zopu puss sp, sp, Absi Absidi diaa sp. sp.
2. Jamur Jamur ragi ragi (yea (yeast) st) Jamur uniselular dengan pseudohifa dan tunas: Candida albicans, Cryptococcus sp, Rodotolura sp. 3. Jamu Jamurr difasi difasik k 8
Hafizar
2011
Pada Pada jarin jaringa gan n hidu hidup p memb memben entu tuk k ragi, ragi, seda sedang ngka kan n pada pada medi mediaa perb perbiak iakan an memben membentuk tuk misell misellium ium : Blasto Blastomic mices es sp, Coccid Coccididi idies es sp, sp, Histop Histoplas lasma ma sp, Sporothrix sp. Tampaknya di Asia Tenggara penyebabnya yang terbanyak adalah Aspergllus sp dan Fusarium sp.
Manifestasi Klinik : Untuk menegakkan diagnosis klinik dapat dipakai pedoman berikut : 1. Riwaya Riwayatt trauma trauma terutama terutama tumbuha tumbuhan, n, tanah, tanah, dan pemakai pemakaian an streoid streoid topika topikall lama. 2. Kurang Kurang nyeri nyeri dibanding dibandingkan kan dengan dengan ulkus ulkus bakteri bakteri 3. Ulkus Ulkus luas, tepi tepi ulkus ulkus sedikit sedikit menonjol menonjol,, kering kering dan irregula irregular, r, putih abu-abu abu-abu,, atau coklat sesuai koloni jamur. Tonjolan seperti hifa di bawah endotel utuh. 4. Lesi sa satelit 5. Plak en endotel 6. Hipopi Hipopion, on, kadang kadang-ka -kadan dang g rekur rekuren en 7. Formas Formasii cinc cincin in sekelil sekeliling ing ulkus ulkus 8. Lesi Lesi kor korne neaa yang yang indo indole len n Reaksi Reaksi di atas timbul timbul akibat akibat invest investasi asi jamur jamur pada pada kornea kornea yang yang mempro memproduk duksi si mikotoksin, enzim-enzim serta antigen jamur sehingga terjadi nekrosis kornea dan reaksi radang yang cukup berat. Diagnosis Laboratorium : 1. Melakukan Melakukan pemeriksa pemeriksaan an kerokan kerokan kornea Pemeriksaan Pemeriksaan kerokan kerokan kornea kornea sebaiknya sebaiknya dengan dengan menggunaka menggunakan n spatula spatula kimura kimura yaitu dari dasar dan tepi ulkus dengan biomikroskop. Dapat dilakukan pewarnaan KOH, KOH, Gram Gram,, Giem Giemsa sa atau atau KOH KOH + Tint Tintaa Indi India, a, deng dengan an angk angkaa kebe keberh rhas asil ilan an masing-masing 20-30%, 50-60%, 60-75% dan 80%. 2. Biopsi Biopsi Jaring Jaringan an kornea kornea Diwarnai dengan Periodic acid schiff atau Methenamine Silver. 3. Nomarski Nomarski differential differential interference interference contrast microscope microscope Untuk melihat morfologi jamur dari kerokan kornea (metode Nomarski).
Penatalaksanaan : 9
Hafizar
2011
Untuk penatalaksanaan jamur pada kornea pengobatan didasarkan pada jenis dari jamur. 1. Belum diidentifik diidentifikasi asi jenis jamur penyebabnya penyebabnya : berikan berikan topikal Amphotericin Amphotericin B 0,25 mg/ml, Thiomerosal 10 mg/ml, Natamycin > 10 mg/ml, golongan Imidazole. 2. Jenis jamur telah telah diident diidentifikasi ifikasi a.
Jamur ber berffilamen : topikal Am Amphotericin cin B, B, Th Thiom iomero erosal, Na Natamycin, Imidazle.
b.
Ragi (yeast) : Amphotericin B, Natamycin, Imidazole
c.
Golongan Actinomyces yang sebenarnya bukan jamur sejati : Golongan sulfa, berbagai jenis antibiotik.
Pember Pemberian ian Amphot Amphoteric ericin in B subkon subkonjun jungti gtival val hanya hanya untuk untuk usaha usaha terakhi terakhir. r. Steroid topikal adalah kontraindikasi, terutama pada saat terapi awal. Diberikan juga obat siklopegik (atropin) guna mencegah sinekia posterior untuk mengurangi uveitis anterior. Terapi bedah dilakukan membantu medikamentosa yaitu : 1.
Debridement
2.
Flap Flap konju onjun ngtiv gtiva, a, part partia iall ata atau u to total tal
3.
Keratoplasti te tembus
- Peny Penyem embu buha han n lama lama dan dan anti anti jamu jamurr topi topika kall masi masih h dipe diperl rluk ukan an pali paling ng kuran kurang g 3 minggu setelah epitelisasi sempurna terjadi - Penanganan Penanganan yang tidak akurat sering terjadi perforasi kornea dan diakhiri diakhiri dengan
eviserasi.
Gambar 3 : Ulkus kornea katrena fungi 3.
Ulkus Kornea Viral
10
Hafizar
2011
Dapat karena toksik dari antiviral topikal sendiri atau karena pemakaian antiviral dihentikan dan diberikan kortikosteroid
Dapat terjadi Endoteliosis, uveitis, dan retinitis, yang memerlukan antiviral sistemik
Sensibilitas kornea menurun, dapat terjadi Neurotropik Ulcer
Gambar 4 : Ulkus kornea karena viral
2.4. Etiologi dan Faktor Resiko
Etiologi : 1. Jamur berfilamen berfilamen ( filamentous filamentous fungi fungi ); bersifat bersifat multiseluler multiseluler dengan cabang-cabang cabang-cabang hifa. 2.
Jamur Jamur bersep bersepta: ta: fusari fusarium um sp, Acremo Acremoniu nium m sp, Asper Aspergil gilus us sp, Clodos Clodospor porium ium sp, Penicillium sp, Paecilomyces sp, phialophora sp, Curvularia sp, Altenaria sp.
3. Jamur tidak tidak bersepta bersepta : Mucor sp, Rhizopus Rhizopus sp, sp, Absidia Absidia sp. 4. Jamur Jamur ragi ragi ( yeas yeastt ) Jamur uniselular dengan pseudohifa dan tunas : candida albicans, Cryptococcus sp, Rodotolura sp. 5. Jamur Jamur difasi difasik k Pada Pada jaring jaringan an hidup hidup memben membentuk tuk ragi ragi sedang sedang pada pada media media perbia perbiakan kan memben membentuk tuk miselium : Blastomices sp, Coccidididies sp, Histoplasma sp, Sporothrix sp. Tampaknya di Asia Tenggara penyebabnya yang terbanyak adalah Aspergllus sp dan fusarium sp. Faktor resiko terjadinya ulkus kornea dapat dibedakan atas dua, yaitu : 1. Fak Faktor tor Ok Okular ular a. Trauma
11
Hafizar
2011
Trauma akibat tumbuh-tumbuhan, trauma kimia dan panas, Iatrogenic trauma
ocular , seperti Keratoplasty dan Keratorefractive surgery. b. Abnor Abnormal malitas itas pada pada perm permuka ukaan an mata mata
Misdirection of lashes, Incomplete lid closure c. Infe Infeks ksii pad padaa adne adneks ksaa
Blepharitis, Meibomitis, Dry Eye, Dacryocystitis d. Nutrisi Defisiensi vitamin A e. Lensa ko kontak Kebersihan lensa kontak, penggunaan solusi yang terkontaminasi
f. f.
Comp Compro romi mise sed d corn cornea ea
2. Fakt Faktor or Sist Sistem emik ik Diabet Diabetes es mellit mellitus, us, StevensStevens-John Johnson son Syndrome Syndrome,, Blepharo Blepharoconj conjunct unctivit ivitis, is,
Infeksi
Gonococcal dengan konjungtivitis, Immunocompromised status.
2.5.
Patogenesis
Berdasarkan letak anatomisnya kornea terletak paling luar sehingga paling mudah terpapar mikroorganisme dan faktor lingkungan lainnya. Pada dasarnya lapisan epitel kornea merupakan barier utama terhadap paparan mikroorganisme, namun jika epitel ini rusak maka stroma yang avaskuler dan membran bowman akan mudah terinfeksi oleh berba berbagai gai macam macam organi organisme sme sepert sepertii bakteri bakteri,, amuba amuba dan jamur. jamur. Apabil Apabilaa infeks infeksii ini dibiarkan atau tidak mendapat pengobatan yang adekuat maka akan terjadi kematian jaringan atau ulkus kornea.
2.6. Manifes Manifestasi tasi Klinis Klinis
Pada Pada pasien pasien dengan dengan ulkus ulkus kornea kornea karena karena jamur, jamur, biasan biasanya ya terdap terdapat at riwayat riwayat trauma mata saat beraktivitas di luar/lapangan. Selain itu juga perlu diketahui faktor risiko yang dimiliki, seperti: - Trauma (misalnya, lensa kontak, benda asing); dalam sebuah studi tentang keratitis
jamur dari Florida Selatan, trauma dengan terhadap sayuran (tumbuhan) adalah faktor risiko utama pada 44% pasien. - Penggunaan kortikostreroid topical. 12
Hafizar
2011
- Operasi kornea seperti keratoplasti, operasi katarak kornea bersih (tanpa benang), atau
laser in situ keratomileusis (LASIK). - Keratitis kronis karena herpes simpleks, herpes zoster, atau konjungtivitis vernal. - Laki-laki muda. - Sehat. - Tidak memiliki penyakit mata yang signifikan. - Riwayat trauma sebelumnya (terutama karena tumbuhan) - Pekerjaan pertanian.
Gejala-gejala yang muncul meliputi: - Sensasi Benda asing - Meningkatknya rasa nyeri atau ketidaknyamanan pada mata - Pandangan mendadak kabur - Mata menjadi merah (kemerahan yang tidak biasa) - Kerusakan yang luas dan keluarnya cairan dari mata - Meningkatnya sensitivitas terhadap cahaya
Untu Untuk k mene menega gakk kkan an diag diagno nosi siss klin klinik ik dida didasa sark rkan an pada pada anal analis isis is fact factor or risik risiko o dan dan karak karakte teris ristik tik tamp tampil ilan an korn kornea ea.. Tand Tanda-t a-tan anda da yang yang pali paling ng serin sering g dite ditemu muka kan n pada pada pemeriksan slitlamp tidak spesifik dan meliputi: -
injeks eksi ko konjungtiva
-
defek pada epitel
-
infi infilt ltra rasi si pad pada stro strom ma
-
hipopion Tampil Tampilan an klinis klinis yang yang spesif spesifik ik pada pada kerati keratitis tis jamur jamur melipu meliputi ti suatu suatu infilt infiltrat rat
dengan tepi berbulu, tepi yang meninggi, tekstur yang kasar, pigmentasi putih-keabuabuan, lesi satelit, hipopion, plak endotel, dan tampilan cincin putih pada kornea dan lesi satelit pada tepi focus primer infeksi.
13
Hafizar
2011
Reaksi di atas timbul akibat investasi jamur pada kornea yang memproduksi mikotoksin, enzim-enzim serta antigen jamur sehingga terjadi nekrosis kornea dan reaksi radang yang cukup berat.
2.7. Diagnosis
Diagnosis Diagnosis dari ulkus kornea ditegakkan ditegakkan berdasarkan anamnesis, anamnesis, pemeriksaan pemeriksaan oftalmologi dan pemeriksaan laboratorium. 1. Anam Anamne nesi siss Dari anamnesis didapatkan adanya riwayat trauma, benda asing dan abrasi pada pada kornea kornea,, riwayat riwayat pernah pernah terken terkenaa keratti kerattiss yang yang berula berulang, ng, pemaka pemakaian ian lensa lensa kontak, serta kortikosteroid yang merupakan presdiposisi infeksi virus dan jamur, dan juga gejala klinis yang ada. 2. Peme Pemeri riks ksaan aan Oft Oftal almo molo logi gi Untuk memeriksa ulkus kornea diperlukan slit lamp atau kaca pembesar dan pencahayaan terang. Harus diperhatikan pantulan cahaya saat menggerakkan cahya di atas kornea, daerah yang kasar menandakan defek pada epitel. Cara lain untuk melihat ulkus adalah dengan tes fluoresein. Pada tes fluoresein defek epitel ditandai dengan adanya daerah yang berwarna hijau. 3. Pemeriksaan Pemeriksaan Laboratori Laboratorium um Pemeriksaan laboratorium berguna untuk diagnosa kausa dan juga penting untuk pemilihan terapi yang tepat dengan hasil kultur kerokan. a. Melakukan pemeriksaan kerokan kornea Pemeri Pemeriksa ksaan an keroka kerokan n kornea kornea sebaik sebaiknya nya dengan dengan menggu menggunak nakan an spatul spatulaa kimura yaitu dari dasar dan tepi ulkus dengan biomikroskop. Dapat dilakukan pew pewarn arnaan aan KOH, KOH, Gram, Gram, Giem Giemsa sa atau atau KOH KOH + Tint Tintaa Indi India, a, deng dengan an angk angkaa keberhasilan masing-masing 20-30%,50-60%,60-75% dan 80%. b. Biopsi Jaringan kornea Diwarnai dengan Periodic acid schiff atau Methenamine Silver.
2.8.
Penatalaksanaan
Untuk penatalaksanaan jamur pada kornea pengobatan didasarkan pada jenis dari jamur. 1. Belum diidenti diidentifikasi fikasi jenis jenis jamur penyebabn penyebabnya ya
14
Hafizar
2011
Berikan Berikan topikal topikal amphoterici amphotericin n B 0,25 mg/ml, Thiomerosal Thiomerosal 10 mg/ml, mg/ml, Natamycin Natamycin > 10 mg / ml, golongan imidazole. 2. Jamur Jamur berfla berflamen men topikal Amphotericin B, Thiomerosal, Natamycin, imidazle. 3. Ragi Ragi (ye (yeas ast) t) Amphotericin B, Natamycin, imidazole 4. Golongan Golongan Actinomyces Actinomyces yang sebenarnya sebenarnya bukan jamur jamur sejati Golongan sulfa, berbagai jenis antibiotik. Pember Pemberian ian Amphot Amphoteric ericin in B subkon subkonjun jungti gtival val hanya hanya untuk untuk usaha usaha terakhi terakhir. r. Steroid Steroid topikal topikal adalah kontraindika kontraindikasi, si, terutama pada saat terapi awal. Diberikan juga obat siklopegik (atropin) guna mencegah sinekia posterior untuk mengurangi uveitis anterior. Terapi bedah dilakukan membantu medikamentosa yaitu : a. Debr Debrid idem emen entt b. Flap konjun konjungtiva, gtiva, partial partial atau atau total c. Keratop Keratoplas lasti ti temb tembus us
2.9. Pencegahan
Pencegahan Pencegahan terhadap terhadap ulkus ulkus dapat dilakukan dengan segera berkonsultasi berkonsultasi kepada kepada ahli mata setiap ada keluhan pada mata. Sering kali luka yang tampak kecil pada kornea dapat mengawali timbulnya ulkus dan mempunyai efe k yang sangat buruk bagi mata. -
Lind Lindun ungi gi mat mataa dari dari seg segal alaa bend bendaa yang yang mung mungki kin n bis bisaa mas masuk uk ked kedal alam am mat mataa
-
Jika ma mata se sering
kering, at atau pa pada ke keadaan ke kelopak ma mata ti tidak bi bisa me menutup
sempurna, gunakan tetes mata agar mata selalu dalam keadaan basah -
Jika me memakai le lensa ko kontak harus sa sangat di diperhatikan ca cara me memakai da dan merawat lensa tersebut.
2.10. 2.10. Kompli Komplikas kasii
Peng Pengob obata atan n ulku ulkuss yang yang tida tidak k adek adekua uatt dan dan terla terlamb mbat at dapa dapatt meni menimb mbul ulka kan n komplikasi yaitu : 1.
Terbentuk jaringan parut kornea sehingga dapat menurunan visus mata
2. Perfor Perforasi asi kornea kornea 3. Iritis dan ridosiklit ridosiklitis is 15
Hafizar
2011
4. Descem Descemato atokel kel 5. Glauko Glaukoma ma sekund sekunder er 6. Endoftalmi Endoftalmitis tis atau panoftalmit panoftalmitis is 7. Kata Katara rak k
2.11. 2.11. Progno Prognosis sis
Dengan penanganan sedini mungkin, infeksi pada kornea dapat sembuh, tanpa harus harus terjadi terjadi ulkus. ulkus. Bila Bila ulkus ulkus kornea kornea tidak tidak ditera diterapi, pi, dapat dapat merusa merusak k kornea kornea secara secara perma permanen nen.. Dan juga juga dapat dapat mengak mengakiba ibatkan tkan perfor perforasi asi dari dari interio interiorr mata, mata, sehing sehingga ga menimbulk menimbulkan an penyebaran penyebaran infeksi infeksi dan meningkatk meningkatkan an resiko kehilangan kehilangan penglihatan penglihatan yang permanen. Semakin telat pengobatan ulkus kornea, akan menimbulkan kerusakan yang banyak dan timbul jaringan parut yang luas.
BAB III KESIMPULAN
Di Indone Indonesia sia kekeru kekeruhan han kornea kornea masih masih merupa merupakan kan masala masalah h keseha kesehatan tan mata mata sebab sebab kelainan ini menempati urutan kedua dalam penyebab utama kebutaan. Penyakit ini makin banyak dijumpai pada pekerja pertanian dan kini makin banyak dijumpai pada penduduk perkotaan sejak mulai dipakainya obat kortikosteroid dalam pengobatan mata.
16
Hafizar
2011
Kebanyakan ulkus kornea karena jamur disebabkan oleh organisme oportunis seperti candida fusarium, aspergillus, penicilium, cephalosporium, dan lain-lain. Tidak ada ciri khas yang membedakan ulkus jamur ini. Dengan penanganan sedini mungkin, infeksi pada kornea dapat sembuh, tanpa harus terjadi terjadi ulkus. ulkus. Bila ulkus kornea tidak diterapi, dapat merusak kornea secara permanen. permanen. Dan juga dapat mengakibatkan perforasi dari interior mata, sehingga menimbulkan penyebaran infeks infeksii dan mening meningkat katkan kan resiko resiko kehilan kehilangan gan pengli penglihat hatan an yang yang perman permanen. en. Semaki Semakin n telat telat pengobatan ulkus kornea, akan menimbulkan kerusakan yang banyak dan timbul jaringan parut yang luas.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Vaughan DG, et al. Kornea dalam Oftalmologi Umum. Jakarta: Widia Medika, 2000, hal. 129-40.
2.
Ilyas, Sidarta. Sidarta. Ulkus kornea dalam Ilmu Penyakit Penyakit Mata edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2006. Hal. 159-67.
17
Hafizar 3.
2011
James, James, Bruce., Bruce., Chew, Chris., Bron Anthony. Anthony. Lecture Notes Oftamologi. Oftamologi. Jakarta: Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006. hal. 5.
4. Wijaya Wijaya Nana. Nana. Ilmu Ilmu Peny Penyaki akitt Mata. Mata. 5. 6.
American Academy of Opthalmology section 8 . San Francisco. 2008 Fungal Keratitis. Diunduh dari http://emedicine.medscape.com. Diakses pada tanggal 11 Mei 2011.
7.
Ulkus Kornea. Diunduh dari : www.razimaulana.files.wordpress.com. Diakses tanggal 11 mei 2011.
18