Huda, et al, Uji Toksisitas Toksisitas Subkronik Jamu Asam Urat pada Histopatologi Hati Mencit Galur Balb-C
Uji To Toksisitas Subkronik Jamu Asam Urat pada Histopatologi Hati Mencit Galur Balb-C (Subcronic To!icit" To!icit" Stud" o# Jamu Asam Urat in $i%er Histopatolog" o# Balb-C Mice& M !uril Huda" #iana $%olida%" &i'teen Aprilia &ajrin &akultas &armasi Uniersitas Jember Jl $alimantan !o )* Jember +,. email korespondensi%/ mu%ammad0nuril12a%ooc mu%ammad0nuril12a%oocoid oid
Abstract Jamu asam urat is one o# te most-consumed erbal medicine product to treat gout art artri riti tis) s) Tis Tis stud stud" " aime aimed d to dete determ rmin ine e e##e e##ect ct o# jamu jamu asam asam urat urat in long long-t -ter erm m consumption to mice/s li%er) Mice 0ere di%ided into 1 groups o# mice in eac group) A control group 0as administered 0it a2uadest and 3 treatment groups 0ere administered 0it jamu sample per oral in in dose o# ,4 *5&6 3,. *5+&6 and 7,+ 7,+ mg8kg B9 *53& in +4 da"s) Te e!amination included G'T and G:T serum le%el measurement and epar istopatolog") Te result so0ed tat G'T serum le%el 0as 31,33 ; +,14 U8$ *5&, *5&, 1,+ ; ,<1 U8$ *5+&, *5+&, dan 1.,3+ ; +,41 U8$ *53& and G:T serum serum 0as 11,. ; +,<1 U8$ *5&, ==,=3 ; 3,++ U8$ *5+&, dan .3,3 ; +,.3 U8$ *53&) 'arenc"matous dege degene nera rati tion on and and necr necros osis is epa epato toc" c"te te in epa eparr 0ere 0ere #oun #ound d in ist istop opat ato olo log" g" e!ami e!aminat nation ion)) >ncre >ncrease ase o# G'T G'T, G:T le%el le%el and parenc parenc"m "mato atous us degene degenera ratio tion n li%er li%er canges at 5 and 5+ counted as mild degeneration mean0ile necrosis epatoc"tes cange at 53 counted as moderate degeneration Keywords? subcronic to!icit", jamu asamurat, G'T, G:T, li%er istopatolog"
Abstrak Jamu Jamu asam asam urat urat merupak merupakan an sala% sala% satu satu produk produk jamu jamu 2ang 2ang sering sering dikons dikonsums umsii untuk untuk men2embu%kan gout art%ritis 3enelitian ini bertujuan mengeta%ui e'ek toksik jamu asam urat dalam penggunaan jangka panjang ter%adap %ati mencit Mencit dibagi menjadi 9 kelomp kelompok ok masing masing-ma -masin sing g : ekor ekor mencit mencit $elomp $elompok ok kontr kontrol ol diberi diberi a;uade a;uadest st dan ) kelompok dosis diberi sampel jamu secara peroral pada dosis ,:: (#<" )+:: (#.<" dan dan *.: *.:: : mg=k mg=kg g BB (#)< (#)< sela selama ma ., %ari %ari 3eng 3engam amat atan an 2ang 2ang dila dilaku kuka kan n adal adala% a% pengukuran pengukuran kadar SG3T" SG3T" SG7T dan pengamatan pengamatan %istopato %istopatologi logi %ati %ati Hasil penelitian penelitian menunjukk menunjukkan an kadar SG3T sebesar sebesar )9")) > ."9, U=? (#<" 9".: 9".: > "@9 U=? (#.<" (#.<" dan 9+"). > .",9 U=? (#)< dan pada SG7T sebesar 99"+: > ."@9 U=? (#<" ") > )".. U=? (#.<" dan +)") > ."+) U=? (#)< #egenerasi parenkim dan nekrosis %epatosit ditemukan pada pemeriksaan %ispatologi $enaikan kadar SG3T dan SG7T masi% dalam batas normal normal"" degene degenears arsii parenki parenkim m 2ang 2ang terli terli%at %at pada pada # dan #. masuk masuk dalam dalam katego kategori ri degenerasi ringan sedangkan nekrosis %epatosit pada #) masuk dalam kategori sedang Kata kunci/ toksisitas subkronik" jamu asam urat" SG3T" SG7T" %istopatologi %ati
Pendahuluan 3engobatan tradisional di 4ndonesia tela% berlangsung sejak da%ulu dan tela% digunakan secara secara meluas meluas turunturun-tem temuru urun n Secara Secara umum umum obat tradision tradisional al digunakan digunakan untuk untuk memeli%ar memeli%ara a kese%a kese%atan tan"" menceg mencega% a% pen2ak pen2akit" it" mengob mengobati ati e-Jurnal 'ustaka (eseatan, %ol) *no)&, bulan, +.
pen2akit" pen2akit" maupun maupun memuli%ka memuli%kan n kese%atan kese%atan 56 7bat tradisional tradisional di kalangan kalangan mas2arakat mas2arakat lebi% dikenal dengan istila% jamu Jamu adala% obat trad tradis isio iona nall berb berba% a%an an baku baku simp simpli lisi sia a 2ang 2ang sebagian besar belum mengalami standarisasi" bentuk bentuk sediaa sediaan n masi% masi% seder% seder%ana ana ber8uj ber8ujud ud serbuk sedu%an atau rajangan untuk sedu%an
Huda, et al, Uji Toksisitas Subkronik Jamu Asam Urat pada Histopatologi Hati Mencit Galur Balb-C
5.6 3enggunaan jamu di 4ndonesia saat ini cukup besar" %al ini ditunjukkan setidakn2a seban2ak 9@") penduduk 4ndonesia masi% mengkonsumsi jamu 5)6 3enggunaan jamu lebi% ban2ak ditujukan pada pengobatan pen2akit-pen2akit degenerati' dengan tujuan pemeli%araan agar pen2akit tidak bertamba% para% 596 Sala% satu pen2akit 2ang sering diterapi menggunakan jamu adala% gout artritis Gout artritis adala% pen2akit 2ang muncul akibat penumpukan asam urat pada sendi-sendi tulang Gout artritis merupakan sala% satu pen2akit tak menular 2ang ban2ak diderita ole% mas2arakat 4ndonesia 3realensi gout artritis berdasarkan diagnosis nakes di 4ndonesia sebesar "@ dan berdasarkan diagnosis gejala sebesar .9"* #engan prealensi ini gout artritis menempati urutan ke-. dari da'tar pen2akit tak menular 2ang ban2ak diderita ole% mas2arakat 4ndonesia 56 Meskipun penggunaan jamu suda% diperca2a sebagai metode pen2embu%an ole% mas2arakat 4ndonesia" jamu belum memiliki bukti ilmia% terkait k%asiat dan keamanann2a 5+6 Untuk itu penelitian untuk mendapatkan bukti-bukti ilmia% mengenai k%asiat dan keamanan jamu perlu dilakukan Mengingat besarn2a 'rekuensi konsumsi jamu ole% mas2arakat" perlu diteliti bagaimana keamanan jamu 2ang dikonsumsi dalam jangka panjang ter%adap tubu%" terutama pengaru%n2a ter%adap kese%atan organ sala% satun2a %ati Hati sering menjadi sasaran toksikan karena sebagian besar toksikan memasuki tubu% melalui sistem gastrointestinal dan setela% diserap toksikan diba8a ole% ena porta ke %ati Meskipun %ati memiliki aktiitas enim 2ang dapat melakukan metabolisme meruba% toksikan menjadi kurang toksik" namun apabila kadar toksikan terlampau tinggi maka dapat men2ebabkan kerusakan maupun kematian selsel %ati 5*6 3ada penelitian ini jamu asam urat 2ang digunakan sebagai sampel mengandung ba%anba%an antara lain ja%e (@ingiber o##icinale Dosc< ." lada %itam ('iper nigrum ?< " kumis kucing (:rtosipon stamineus Bent%< :" sintok (Cinnamomum sintoc Bl< :" saga ( Abrus precatorius ?< ." dan maso2i (Massoia aromatica Becc< 3arameter 2ang digunakan dalam uji toksisitas subkronik ter%adap organ %ati meliputi uji kimia dara% dan %ispatologi organ dengan indikator 2ang spesi'ik 2aitu besarn2a kandungan SG3T dan SG7T dalam serum 5,6 e-Jurnal 'ustaka (eseatan, %ol) *no)&, bulan, +.
Metode Penelitan He8an uji 2ang digunakan adala% mencit galur Balb-C seban2ak 9: ekor dengan rincian .: jantan dan .: betina" umur ,-. minggu" berat badan ,-. gram He8an uji dibagi menjadi 9 kelompok perlakuan" kelompok kontrol dan ) kelompok dosis" masing-masing terdiri dari ekor mencit jantan dan ekor mencit betina 3enelitian dilakukan selama ., %ari" mengikuti pedoman uji toksisitas nonklinik dari B37M 5@6 Sampel jamu 2ang digunakan adala% jamu asam urat merk EF 2ang dijual di toko jamu di daera% Jember Sampel jamu asam urat diberikan pada %e8an uji dengan dosis ,:: mg=kg BB (#<" )+:: mg=kg BB (#.<" dan *.:: mg=kg BB (#)< secara per oral selama ., %ari Setela% masa perlakuan selama ., %ari" dilakukan pembeda%an pada semua %e8an uji dan diambil sampel dara% dan sampel organ %ati Sampel dara% selanjutn2a diproses untuk mendapatkan serum dan sampel organ %ati diproses menjadi preparat %istologi 3engukuran kadar SG3T dan SG7T dilakukan secara spektro'otometri menggunakan Biol2er :: Anal2ticon pada panjang gelombang )9: nm Histopatologi %ati diamati secara mikroskopik pada perbesaran 9::I sesuai dengan ketentuan 2ang ditunjukkan pada tabel Tabel $etentuan skoring %istopatologi %ati Skor
Tingkat peruba%an
Sel %epatosit %ati normal dengan batas 2ang jelas" inti bulat dengan kromatin 2ang tersebar dan men2erap at 8arna 2ang sempurna
.
Terjadi degenerasi parenkim pada %epatosit %ati
)
Terjadi degenerasi %idropik pada sel %epatosit %ati
9
Terjadi nekrosis pada sel %epatosit %ati
#ili%at lima lapangan pandang pada setiap lapangan pandang di%itung .: sel secara acak se%ingga dalam preparat tersebut teramati :: sel %ati $emudian di%itung ratarata bobot skor peruba%an %istopatologi %ati dari masing-masing mencit kemudian di%itung nilai rerata skorn2a dengan cara mengalikan jumla% sel Berdasarkan kriteria tersebut maka skor minimal 2ang mungkin didapat adala% :: Jika semua sel 2ang ditemukan dalam keadaan
Huda, et al, Uji Toksisitas Subkronik Jamu Asam Urat pada Histopatologi Hati Mencit Galur Balb-C
normal Skor maksimal 9:: jika semua sel dalam keadaan nekrosis sesuai 5:6 Analisis data dilakukan menggunakan uji Anoa dan uji ?S# untuk kadar SG3T dan SG7T serta (ruskall-9allis dan Mann-9itne" untuk skor %istopatologi %ati
Hasil Penelitian Hasil pengukuran kadar SG3T dan SG7T dapat dili%at pada Tabel . dan ) Uji normalitas dan %omogenitas arian data SG3T dan SG7T meng%asilkan nilai p :":)* dan p :"::* untuk normalitasdan nilai p :":@+ dan p :")9 untuk %omogenitas Kse%ingga tidak memenu%i s2arat untuk dilakukan uji Anoa (p L :":< kemudian dilakukan uji (ruskall-9allis dan Mann-9itne" sebagai pengganti Hasil pengamatan %istopatologi %ati dapat dili%at pada Gambar 3ada kelompok kontrol terli%at stuktur jaringan %ati 2ang tersusun dari lobulus-lobulus dengan ena sentral dan lempeng %epatosit 2ang teratur" %epatosit terli%at normal berbentuk inti bulat" ada batasan 2ang jelas" dan kromatin tersebar men2erap at 8arna 2ang sempurna Sinusoid" arteri" dan ena porta tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan 3ada kelompok dosis 4 dan dosis 44 susunan lempeng %epatosit tidak teratur" terli%at peningkatan askularisasi pada ena" dibeberapa tempat sel mengalami pembesaran 2ang disertai peruba%an dengan sitoplasma 2ang padat" dan teli%at peruba%an degenerasi %idropik dan nekrosis pada beberapa sel %epatosit 3ada dosis 444 terli%at saluran sinusoid 2ang membesar" dinding tubulus pada ena sentral tidak utu%" susunan lempeng %epatosit 2ang tak teratur" terli%at beberapa 'okus jaringan nekrosis disertai in'iltrasi sel-sel radang kronis di intersitial sel %epatosit sekitar ena sentral Hasil skoring %istologi %ati dapat dili%at pada Tabel 9 Uji (ruskall-9allis skor %epatosit %ati meng%asilkan nilai p :"::: Tabel . $adar SG3T mencit $elompok
!
$
:
."+9 > ").
a
#osis 4
:
)9")) > ."9,
b
#osis 44
:
9".: > "@9
c
#osis 444
:
9+"). > .",9
d
Tabel ) $adar SG7T mencit $elompok
!
$
:
.*"., > "@9
a
#osis 4
:
99"+: > ."@9
b
#osis 44
:
") > )"..
c
#osis 444
:
+)") > ."+)
d
#ata dalam rata-rata > S# Angka 2ang diikuti dengan %uru' 2ang berbeda menunjukkan perbedaan signi'ikan (pL:":<
Gambar
Gambaran %istologi %ati mencit setela% pemberian jamu asam urat selama ., %ari (perbesaran 9::I< $t $elompok kontrol # $elompok dosis 4 #. $elompok dosis 44 #) $elompok dosis 444 a Nena sentral normal b Sinusoid c Hepatosit normal d"g $ongesti pada ena sentral e"i"l #egenerasi %idropik '"%"k !ekrosis j Nena sentral dengan dinding tubulus 2ang tak teratur
Tabel 9 Skoring %istologi jaringan %ati mencit $elompok
Data-Data > S# Total Skoring
$ontrol
:: > :":: a
#osis
*+ > ,"@) b
#osis 44
,: > @"9+ b
#osis 444
.:) > ,".c
$adar SG3T (U=?<
#ata dalam rata-rata > S# Angka 2ang diikuti dengan %uru' 2ang berbeda menunjukkan perbedaan signi'ikan (pL:":<
e-Jurnal 'ustaka (eseatan, %ol) *no)&, bulan, +.
$adar SG7T mencit (U=?<
Angka 2ang diikuti dengan %uru' 2ang berbeda menunjukkan perbedaan signi'ikan (pL:":<
Pembahasan Hati merupakan organ 2ang berperan penting dalam proses metabolisme makanan serta sebagian besar obat dan toksikan 5 lu" @@6 Hati dapat mengalami kerusakan karena at toksik 2ang dipengaru%i ole% beberapa 'aktor seperti jenis at kima 2ang terlibat" dosis 2ang
Huda, et al, Uji Toksisitas Subkronik Jamu Asam Urat pada Histopatologi Hati Mencit Galur Balb-C
diberikan" dan laman2a paparan at tersebut 5.6 $erusakan %ati selalu ditandai dengan peruba%an biokimia" ole% karena itu pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk membantu diagnosis kerusakan %ati dan tingkat kepara%ann2a Sala% satu uji 2ang dapat digunakan untuk kepentingan tersebut adala% pemeriksaan alanine transaminase (A?T< atau dikenal dengan (G3T< glutamat piru%at transaminase dan asparte transaminase (AST<" lebi% sering disebut dengan (G7T< glutamat okseoasetat transaminase 5)6 Berdasarkan %asil pengukuran data SG3T dan SG7T pada kelompok kontrol jumla% ratarata SG3T adala% ."+9 U=? sedangkan pada SG7T jumla% rata-ratan2a adala% .*"., U=? Terjadi kenaikan nilai SG3T dan SG7T pada kelompok dosis 4" dosis 44" dan dosis 444 dengan jumla% rata-rata SG3T dan SG7T berturut-turut adala% )9")) U=? 99"+: U=?" 9".: U=? ") U=? dan 9+"). +)") U=? Terli%at dari data pengukuran SG3T dan SG7T adan2a peningkatan nilai pada masingmasing perlakuan dosis (dosis 4" dosis 44" dan dosis 444< jika dibandingkan dengan kelompok kontrol 3eningkatan nilai SG3T dan SG7T pada masing-masing kelompok dosis (dosis 4" dosis 44" dan dosis 444< secara keseluru%an belum men2impang atau masi% berada pada kisaran batas normal karena peningkatan belum mencapai :-:: kali 3ada kerusakan %ati kadar SG3T dan SG7T akan meningkat :-:: kali dari nilai normal %al ini disebabkan enim transaminase %ati akan keluar dan masuk ke peredaran dara% 596 Secara keseluru%an nilai SG3T dan SG7T masi% dalam rentang nilai normal pada mencit se%at Dentang SG3T normal dalam dara% mencit adala% *-** U=?" adapun pustaka lain men2ebutkan rentang nilai normal SG3T adala% .-.:: U=? Dentang kadar SG7T dalam dara% mencit normal adala% 9-.@, U=? sedangkan pustaka lain men2ebutkan *:-9:: U=? 5"+6 3engukuran SG3T dan SG7T dapat digunakan sebagai acuan adan2a kerusakan %ati" namun pemeriksaan ini kurang spesi'ik se%ingga diperlukan pemeriksaan %ispatologi %ati 5*6 #ari pengamatan %istopatologi %ati pemeriksaan %epatosit pertama kali ditentukan ona 2ang terdapat peruba%an %epatosit %ati 2akni ona=daera% ) disekitar ena sentral" terli%at kerusakan struktur %epatosit pada kelompok perlakuan dosis" 2akni adan2a degenerasi %idropik dan nekrosis 3ada kelompok kontrol tidak ditemukan adan2a e-Jurnal 'ustaka (eseatan, %ol) *no)&, bulan, +.
degenerasi %idropik" pada kelompok dosis 4 ditemukan sebaran degenerasi %idropik 2ang cukup jelas disekitar ena sentral" skor 2ang di%asilkan pun %ampir keseluru%an didapat dari degenerasi %idropik 3ada kelompok dosis 44 sebaran degenerasi %idropik tidak merata" skor 2ang di%asilkan merupakan akumulasi dari nilai degenerasi %idropik dan nekrosis Sementara pada dosis 444 degenerasi %idropik 2ang terli%at lebi% sedikit jika dibandingkan dengan kelompok dosis 44 #egenerasi %idropik dicirikan dengan sel %epatosit 2ang berakuola dan terisi air dalam sitoplasman2a" degenerasi %idropik terjadi akibat adan2a gangguan transport akti' 2ang mengakibatkan sel tidak mampu memompa ion !aO keluar se%ingga konsentrasi ion !aO dalam sel meningkat" %al ini berpengaru% pada proses osmosis 2ang men2ebabkan in'luks air kedalam sel se%ingga sel akan membengkak seperti akuola dan nukleus membesar 5,6 #egenerasi %idropik bersi'at reersibel artin2a jika rangsangan 2ang men2ebabkan kerusakan sel di%entikan" maka sel akan kembali normal seperti saat sebelum diberikan rangsangan 5@6 $erusakan nekrosis tidak ditemukan pada kelompok kontrol" pada kelompok dosis 4 %an2a beberapa sel %epatosit 2ang mengalami nekrosis" pada kelompok dosis 44 sel %epatosit 2ang mengalami nekrosis cukup jarang dimana distribusin2a lebi% renda% dibandingkan dengan sel %epatosit 2ang mengalami degenerasi %idropik 3ada kelompok dosis 444 distribusi sel %epatosit jelas terli%at di sekitar ena sentral" skoring penilaian kerusakan sel %epatosit kelompok dosis 444 menempati total skor 2ang tertinggi 2akni sebesar .:)")) > ,".) !ekrosis merupakan kematian sel organisme 2ang bersi'at irreersible 4nti sel 2ang mati terli%at mengeriput" terbagi dalam 'ragmen-'ragmen" adan2a kariolisis" ber8arna gelap dan adan2a pemeca%an k%romatin dalam bentuk granula 2ang tidak terstruktur 5.:6 Jamu asam urat 2ang digunakan dalam penelitian ini mengandung @ingiber o##icinale" 'iper nigrum" :rtosipon stamineus" Cinnamomum sintoc " Abrus precatorius" dan Massoia aromatica Berbagai penelitian tela% dilakukan untuk menguji toksisitas subkronik ba%an-ba%an tersebut #ari uji toksisitas subkronik 2ang tela% dilakukan" Abrus precatorius pada dosis ,:: mg=kg BB men2ebabkan kerusakan %ati 2ang diakibatkan adan2a in'iltrasi 'oci lim'osit pada ena porta %ati 5.6 Cinnamomum sintoc pada dosis ::: mg=kgBB menunjukkan adan2a peruba%an pada
Huda, et al, Uji Toksisitas Subkronik Jamu Asam Urat pada Histopatologi Hati Mencit Galur Balb-C
gambaran mikroskopis sel-sel %ati berupa susunan sel 2ang tidak beraturan" adan2a penggabungan antara sel satu dengan sel 2ang lain" dan terjadin2a perlemakan pada sel-sel %ati 5..6. @ingiber o##icinale" 'iper nigrum" dan :rtosipon stamineus tidak menimbulkan e'ek toksik 5.)-.6" sementara untuk Massoia aromatica belum ada penelitian 2ang memba%as toksisitas subkronikn2a #apat disimpulkan ba%8a setidakn2a terdapat dua ba%an kandungan jamu asam urat F 2ang secara indiidu memiliki e'ek toksik dan diduga terdapt interaksi antar ba%an se%ingga meningkatkan ketoksikan jamu 2ang bere'ek pada peruba%an %ati mencit
Simpulan dan Saran 3emberian jamu asam urat pada mencit selama ., %ari dapat meningkatkan kadar SG3T dan SG7T namun masi% dalam rentang kadar normal 3erlu dilakukan uji toksisitas akut pada jamu asam urat untuk menentukan dosis letal (?#:< jamu Serta penelitian lebi% lanjut mengenai e'ek toksik jamu asam urat ter%adap organ-organ lain
Daftar Pustaka 56 4ndonesia Badan 3enga8asan 7bat dan Makanan 3eraturan kepala badan penga8as obat dan makanan Depublik 4ndonesia nomor * ta%un .:9 tentang pedoman uji toksisitas nonklinik secara in io Jakarta/ $ementrian $ese%atan D4 .:9 5.6 4ndonesia Menteri $ese%atan Depulik 4ndonesia/ 3eraturan Menteri $ese%atan .9+=Menkes=3PD=N=@@. tentang lin Usa%a lndustri 7bat Tradisional dan 3enda'taran 7bat Tradisional Jakarta/ $ementrian $ese%atan D4 @@. 5)6 4ndonesia Badan 3enelitian dan 3engembangan $ese%atan/ Diset kese%atan dasar Jakarta/ $ementrian $ese%atan D4 .:: 596 Qa%2uni AS" Sujono TA Studi aktiitas da2a analgetik jamu pegel linu Jurnal 3enelitian Sains R Teknologi .::9 (
tentang man'aat dan keamanan jamu Buletin 3enelitian Sistem $ese%atan April .:. (.
Huda, et al, Uji Toksisitas Subkronik Jamu Asam Urat pada Histopatologi Hati Mencit Galur Balb-C
o' t%e leaes o' Abrus precatorius in rats 7nderstepoort Journal o' Neterinar2 Desearc% .::* *9(.
e-Jurnal 'ustaka (eseatan, %ol) *no)&, bulan, +.
Su8anlik%id !" Jaijo2 $ Acute and subc%ronic toIicit2 stud2 o' t%e 8ater eItract 'rom dried 'ruits o' 'iper nigrum ?) in rats Songklanakarin J Sci Tec%nol" Marc% .::*" .@(
