LAPORAN PRATIKUM AGENT PENYAKIT
“UJI GULA DARAH, KOLESTEROL DAN ASAM URAT”
Di susun oleh :
Nama
: Aulia Aulia Rakhman
NIM
: N 201 12 018
Kelompok
:1
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TADULAKO 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakang Belakang
Diabetes merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling serius di abad ini. Bukan hanya orang dewasa, anak-anak pun tak luput dari penyakit diabetes. Bahkan jumlah kasusnya di Indonesia naik sampai 500 persen dalam tiga tahun terakhir. Jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia diperkirakan mengalami peningkatan peningkatan dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi menjadi sekitar sekitar 21,3 juta jiwa jiwa pada tahun 2030 mendatang. Berdasarkan hasil survei tahun 2003, prevelansi diabetes melitus melitus di perkotaan mencapai 14,7 persen dan di pedesaan hanya 7,2 persen. Kolesterol adalah senyawa lemak berlilin yang sebagian besar diproduksi tubuh di dalam liver dari makanan berlemak yang kita makan. Kolesterol diperlukan tubuh untuk membuat selaput sel, membungkus serabut saraf, membuat berbagai hormon dan asam tubuh. Kolesterol tidak dapat diedarkan langsung oleh darah karena tidak larut dalam air. Untuk mengedarkannya, diperlukan molekul “pengangkut” yang disebut lipoprotein. Ada dua jenis lipoprotein,
yaitu
high
density
lippoprotein (HDL) lippoprotein
dan
low
density
lippoprotein(LDL). lippoprotein(LDL). Di Indonesia prevalensi hiperurisemia kira-kira 2,6-47,2% (variasi pada berbagai populasi po pulasi). ). Sedangkan gout juga bervariasi bervariasi antara ant ara 1-15,3% : Pada suatu studi didapatkan insidensi gout : 0,1% pada kadar <7 mg/dL, 0,5% pada kadar 7-8,9 mg/dL, 4,9% pada kadar asam urat darah >9 mg/dL à Insidensi kumulatif gout mencapai angka 22% setelah 5 tahun, pada kadar asam urat >9 mg/dLPada umumnya menyerang laki-laki (90%) usia dewasa muda sekitar 40 tahun, sedangkan pada wanita penyakit ini lebih banyak menyerang mereka yang telah mengalami menopause.
Berdasarkan uraian diatas maka yang melatarbelakangi praktek ini adalah untuk mengetahui kadar gula darah, kolesterol dan asam urat yang diujikan apakah normal atau tidak. 1.2 Tu Tujua juan n
Adapun tujuan sehingga dilaksanakan percobaan ini adalah : 1. Untuk mengetah mengetahui ui teknik teknik Uji Uji Gula Gula Darah, Koles Kolesterol terol dan Asam Asam Urat. Urat. 2. Untuk mengetah mengetahui ui kadar kadar Gula Darah, Darah, Kolesterol Kolesterol dan dan Asam Asam Urat Urat yang diujikan. 2.3 Manfa Manfaat at
Adapun manfaat sehingga dilaksanakan percobaan ini yang dihubungkan dengan kesehatan yaitu untuk mengetahui kadar gula darah, kolesterol dan asam urat apakah normal atau tidak yang nantinya nantinya dapat dapa t mengetahui penyakit-penyakit penyakit-penyakit apa saja yang disebabkan tidak normalnya kadar gula darah, kolesterol dan asam urat, sehingga dapat disosialisasikan kepada masyarakat bagaimana mencegah penyakit-penyaki penyakit-penyakitt yang disebabkan disebabkan oleh tidak normalnya normalnya kadar gula darah, kolesterol dan asam urat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Glukosa diperlukan sebagai sumber energi terutama bagi sistem syaraf dan eritrosit. Glukose juga dibutuhkan di dalam jaringan adipose sebagai sumber gliserida glisero dan mungkin juga berperan dalam mempertahankan kadar senyawa antara pada siklus siklus asam sitrat sitrat di dalam banyak banyak jaringan jaringan tubuh (Anna, 1994). Glukose sebagian besar diperoleh dari manusia, kemudian dibentuk dari berbagai senyawa glukogenik yang mengalami mengalami glukogenesis lalu juga dapat d apat dibentuk dibentuk dari glikogen hati melalui glikogenolsis (Girindra, 1989). Diabetes Melitus (DM) adalah keadaan hyperglikemia (kadar – gula darah tinggi) yang kronik disertai berbagai kelainan meta bolik akibat gangguan hormonal. Akibat gangguan hormonal tsb dapat menimbulkan menimbulkan komplikasi pada mata seperti katarak ,ginjal ,ginjal (nefropati) ,saraf dan pembuluh pembuluh darah. (Nanang, (Na nang, 2011). Dari definisi diabetes mellitus diatas bisa diambil penjabaran bahwa penyakit diabetes disebabkan oleh adanya kelonjakan kadar gula dalam darah sebagai akibat dari tidak mampunya tubuh memproduksi hormon insulin secara normal atau tubuh tidak bisa memanfaatkan dengan baik insulin yang dihasilkan. Dari definisi dan penjabaran penjabaran ringkas ini ini akhirnya akhirnya kita mempunyai mempunyai gambaran gambaran apa sebenarnya yang yang terjadi pada diri seseorang seseorang yang terserang penyakit penyakit diabetes (Nanang, 2011). Secara epidem ep idemiologi iologi,, diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi prevalensi Diabetes Melitus Melitus (DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta o rang. Sedangkan Sed angkan hasil Riset Riset kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, diperoleh bahwa proporsi penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah perkotaan menduduki ranking ke-2 yaitu 14,7%. Dan daerah pedesaan, DM menduduki ranking ke-6 yaitu 5,8% (Nanang, 2011).
Total penderita diabetes mellitus di Indonesia berdasar data WHO, saat ini sekitar 8 juta jiwa, dan diperkirakan jumlahnya melebihi 21 jiwa pada tahun 2025 mendatang. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara peringkat keempat penderita diabetes terbesar setelah China, China, India, dan Amerika. Amerika. Sementara jumlah jumlah penderita diabetes di dunia, mencapai 200 juta jiwa. jiwa. Diprediksi Diprediksi angka tersebut terus bertambah menjadi menjadi 350 juta jiwa jiwa pada tahun 2020 (Nisa, 2012) Menurut Setiadi (2003) Paling Paling sedikit sedikit terdapat 2 bentuk
diabetes
melitus melitus
berdasarkan penyebab penyebab perjalanan perjalanan klinik klinik dan terapinya, terapinya, antara lain: lain: A. Diabetes Diabetes Melli Mellitus tus Tipe Tipe 1 Diabetes tipe 1 adalah diabetes yang bergantung pada insulin dimana tubuh kekurangan hormon insulin,dikenal dengan istilah Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Hal ini disebabkan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau pulau-pulau Langerhans pankreas. Diabetes Diabetes tipe 1 banyak banyak ditemukan pada balita, balita, anak-anak dan remaja (Setiadi, 2003). Sampai saat ini, Diabetes Mellitus tipe 1 hanya dapat di obati dengan pemberian pemberian therapi insulin insulin yang yang dilakukan secara terus menerus berkesinambungan. berkesinambungan. Riwayat keluarga, diet dan faktor lingkungan sangat mempengaruhi perawatan penderita diabetes tipe 1. Pada penderita diebetes tipe 1 haruslah haruslah diperhatikan diperhatikan pengontrolan dan memonitor memonitor kadar gula darahnya, sebaiknya sebaiknya menggunakan alat test gula darah. Terutama pada anak-anak atau balita yang mana mereka sangat mudah mengalami dehidrasi, sering muntah dan mudah terserang berbagai penyakit penyakit (Setadi, (Set adi, 2003). B. Diabetes Diabetes melli mellitus tus tipe tipe 2 Diabetes tipe 2 adalah dimana hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi berfungsi dengan semestiny semestinya, a, dikenal dengan istilah istilah Non-Insulin Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan seperti kecacatan dalam produksi insulin, resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitifitas (respon) sell dan jaringan tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah (Adiguna, 2006).
Ada beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya resisten terhadap insulin, diantaranya faktor kegemukan (obesitas). Pada penderita diabetes tipe 2, pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan dilakukan dengan beberapa tindakan seperti diet, penurunan berat badan, dan pemberian tablet diabetik. Apabila dengan pemberian pemberian tablet belum maksimal maksimal respon penanganan level gula dalam darah, maka obat suntik mulai dipertimbangkan untuk diberikan (Adiguna, 2006). Pemeliharaan kadar glukosa darah merupakan faktor amat penting, khususnya untuk menjaga fungsi sistem saraf. Kadar gula darah bervariasi, tergantung status nutrisi. Kadar gula normal manusia, beberapa jam setelah makan sekitar 80 mg/100 ml darah, tetapi sesaat sehabis makan meningkat sampai 120 mg/100 ml. Glukosa bersama bersama asam lemak adalah molekul-molekul molekul-molekul bahan bahan bakar utama pemicu metabolisme metabolisme makhluk hidup. Organ pengguna bahan bakar terbanyak adalah hati, otak, jantung, otot dan jaringan adiposa. Mekanisme homeostatik berperan untuk memasukkan glukosa ke dalam sel dan penggunaannya oleh jaringan tubuh. Bila kadar gula turun, mekanisme pelepasan gula simpanan glikogen dalam sel (atau dari glukoneogenesis) terbuka, sehingga kadar normal tetap terpeli t erpelihara hara (Nogrady, 1992). 19 92). Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi dimana akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah setelah malam malam sebelumny sebelumnyaa berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan
yang
mengandung
gula
maupun
karbohidrat
lainnya.
Kadar gula darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif (bertahap) setelah usia 50 tahun, terutama pada orang-orang yang tidak aktif bergerak. Peningkatan Peningkatan kadar gula darah setelah makan atau minum minum merangsang merangsang pankreas untuk menghasil menghasilkan kan insuli insulin n sehingga sehingga mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar gula darah menurun secara perlahan (Siswono, 2002). Ada cara lain untuk menurunkan kadar gula darah yaitu dengan melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga karena otot menggunakan glukosa dalam darah untuk dijadikan energy (Villee, 1999).
Menurut Robert (1998), ada tiga cara untuk mengukur kadar gula darah: 1. Tes gul gula dara darah h sew sewak aktu tu Tes ini mengukur glukosa dalam darah yang diambil kapan saja, tanpa memperhatikan waktu makan. 2. Tes Tes gul gulaa dara darah h puas puasaa Tes ini menggunakan contoh darah yang diambil saat kita tidak makan atau minum apa pun (kecuali air putih) selama sedikitnya delapan jam. 3. Tes toler toleran ansi si gluko glukosa sa Tes ini dimulai dengan tes gula darah puasa, kemudian kita diberikan minuman
yang
manis
yang
mengandung
gula
dengan
ukuran
tertentu.
Kadar gula darah lalu diukur dengan menggunakan beberapa contoh darah yang diambil diambil pada jangka waktu yang tertentu. Kolesterol adalah komponen dari membran sel dan merupakan prekursor untuk hormon steroid dan asam empedu yang disintesis oleh sel-sel tubuh dan diserap dengan makanan. Kolestero l diangkut dalam plasma melalui melalui lipoprotein lipoprot ein yaitu kompleks antara lipid dan apolipoproteins (Kimball, 1983). Ada empat kelas lipoprotein yaitu lipoprotein densitas tinggi (HDL), lipoprotein densitas rendah (LDL), lipoprotein densitas sangat rendah (VDRL) dan kilomikron. LDL terlibat dalam transportasi kolesterol ke sel perifer, HDL bertanggung jawab atas penyerapan penyerapan kolesterol dari sel (Girindra, (Girindra, 1989). Empat kelas lipoprotein yang berbeda menunjukkan hubungan yang berbeda untuk aterosklerosis koroner. LDL-kolesterol (LDL-C) memberikan kontribusi untuk pembentukan pembentukan plak aterosklerotik dalam arteri intim intim dan sangat sangat terkait dengan penyakit jantung jantung koroner (PJK) dan mortalitas. mortalitas. Bahkan dengan kolesterol total dalam kisaran normal peningkatan konsentrasi LDL-C menunjukkan risiko tinggi. HDL-C memiliki efek menghambat pembentukan plak pelindung dan menunjukkan hubungan terbalik dengan
prevalensi
PJK,
bahkan
nilai rendah merupakan faktor risiko independen (Arthur, 2010).
HDL-C
nilai
Penentuan tingkat Total Cholesterol (TC) individu individu digunakan untuk tujuan skrining sedangkan untuk penilaian risiko yang lebih baik itu perlu untuk mengukur tambahan HDL-C dan LDL-C (Anna, 1994). Dalam beberapa tahun terakhir beberapa uji klinis terkontrol menggunakan diet, perubahan gaya hidup atau obat yang berbeda (terutama inhibitor HMG CoA reductase) telah menunjukkan bahwa menurunkan kolesterol total dan LDL-C mengurangi tingkat risiko PJK drastis (Kimball, 1983). Penyakit asam urat atau lebih tepatnya penyakit radang sendi asam urat atau penyakit penyakit artritis asam urat (gouty arthritis) arthritis) dapat didefini didefinisikan sikan sebagai radang sendi yang diakibatkan oleh penumpukan asam urat di dalam tubuh khususnya pada persendian. persendian. Kondisi Kondisi ini terjadi akibat kadar asam urat di dalam darah terlalu tinggi sehingga sebagian asam urat tersebut tidak tersaring oleh ginjal dan tetap berada dalam tubuh. Jika kadar asam urat tersebut terlalu tinggi maka akan mengkristal dan menumpuk di persendian. Hal tersebut dapat menyebabkan bengkak, radang, kekakuan dan rasa nyeri. Nyeri penyakit asam urat biasanya pertama kali menyerang persendian persendian jempol jempol kaki atau persendian pergelangan kaki. Penumpukan asam urat dapat menyebabkan kristal tajam asam urat menumpuk di persendian, biasanya di jempol jempol kaki, penumpukan asam urat (yang disebut disebut tophii) yang terlihat terlihat seperti benjolan benjolan di bawah kulit kulit dan batu ginjal ginjal dari kristal-kristal kristal-kristal asam urat di dalam ginjal ginjal (Girindra, (Girindra, 1989). Menurut Anna (1994), pendiaknosaan asam urat juga dapat dilakukan dengan cara: 1. Riwayat Riwayat medis medis dan pemeriksaan pemeriksaan fisik fisik dapat dijadi dijadikan kan acuan diagnosis, diagnosis, namun namun uji laboratorium diperlukan untuk diagnosis pasti. 2. Darah dan urin urin bias biasany anyaa menunj menunjukkan ukkan tingkat tingkat tinggi tinggi asam asam urat. 3. Penyedotan sendi mungkin mungkin diperlukan. diperlukan. Pada tes ini, ini, jarum kecil ditempatkan ke dalam sendi yang terkena dan beberapa cairan sendi akan diambil. Cairan ini diperiksa di bawah mikroskop untuk memeriksa adanya kristal asam urat atau tanda-tanda asam urat.
BAB III METODOLOGI 2 3 3.1 Waktu Waktu dan tempat tempat
Adapun waktu dan tempat pada saat melakukan melakukan percobaan ini yaitu yaitu : Hari/Tanggal
: Sabtu, 1 Juni 2013.
Waktu
: 10.00 WITA – selesai. selesai.
Tempat
:Laboratorium Terpadu FKIK UNTAD.
3.2 Alat Alat dan Bahan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu : 3.2.1
Alat
1. Nesc Nesco o Multi Multi che check ck 2. Chi Chip gul gula dara darah h 3. Chi Chip koles kolester terol ol 4. Chi Chip Asa Asam m urat urat 5. Jarum Jarum mlance ancett
6. Hand Handsp spra raye yer r 7. Kame amera 3.2.2
Bahan
1. Sampe Sampell Dara Darah h 2. Tis Tissu 3. Lance ancett 4. Alkoh Alkohol ol 70% 5. Stri Strips Gluk Glukosa osa 6. Strips Strips Asam Asam Urat Urat 7. Strips Strips Koles Kolesterol terol 3.3 Prosed Prosedur ur Kerja
Adapun prosedur kerja pada saat melakukan melakukan percobaan perco baan ini adalah: adalah: 1. Menyiap Menyiapkan kan alat alat dan dan bahan bahan.. 2. Membersih Membersihkan kan jari yang yang akan di ambil ambil darahnya darahnya sebagai sampel sampel dengan menggunakan alkohol 70%. 3. Menusuk salah salah satu jari tangan yang akan diambi diambill darahnya darahnya dengan lancet lancet yang terpasang pada vacuteiner. 4. Mem Memasuk asukkan kan chip glukosa ke dalam alat NESCO Multi check, lalu mengoleskan mengoleskan darah ke strip ke strip glukosa, lalu memasukkan strip memasukkan strip tersebut ke dalam chip glukosa, lalu melihat hasilnya pada alat NESCO Multi check. 5. Meng Mengel eluar uarkan kan chip dan strip dan strip glukosa yang ada pada alat NESCO Multi check, lalu menggantinya dengan chip kolesterol dan mengoleskan darah pada srip kolesterol, kemudian memasangnya pada chip kolesterol, lalu melihat hasilnya pada alat NESCO Multi check. 6. Meng Mengel eluar uarkan kan chip dan strip kolesterol yang ada pada alat NESCO Multi check, lalu menggantinya dengan chip asam urat, kemudian mengoleskan darah pada srip pada srip asam asam urat dan memasangnya pada chip asam urat, lalu melihat hasilnya pada alat NESCO Multi check.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. 4. 4.1. Hasil Hasil Pengama Pengamatan tan
Adapun hasil Pengamatan yang diperoleh pada saat melakukan percobaan ini yaitu : No
Sampel
Kadar
Kadar
Kadar
Ket
Gula Darah
Kolesterol
Asam Urat Berpotensi
1
A
81 mg/dL
174 mg/dL
16,8 mg/dL
Terserang Asam Urat Berpotensi
2
B
102 mg/dL
140 mg/dL
5,3 mg/dL
Terserang Diabetes Berpotensi
3
C
114 mg/dL
136 mg/dL
4,6 mg/dL
Terserang Diabetes
4.2 Pembaha Pembahasan san
Uji gula darah, kolesterol dan asam urat adalah uji untuk mengetahui kadar gula darah, kolesterol dan asam urat seseorang apakah normal atau tidak, sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Pada percobaan kali ini uji gula darah, kolesterol dan asam urat, dengan menggunakan alat NESCO GCU. NESCO GCU befungsi sebagai alat untuk mengukur kadar gula darah, kolesterol dan asam urat. Langkah-langkah kerja yang pertama adalah terlebih dahulu jari tangan yang akan diambil darahnya disterilkan dengan menggunakan alkohol 70% yang berfungsi untuk mensterilkan jari tangan agar tidak terkontaminasi dengan mikroorg mikroorganis anisme, me, lalu lalu jari tangan ditusuk menggunakan lancet supaya darah yang akan diambil menjadikan sampel bisa bisa keluar, kemudian kemudian darah tersebut dioleskan dioleskan ke strip ke strip glukosa, dimasukkan ke dalam chip gula darah dan diamati hasilnya. Setelah diamati, mengeluarkan chip dan strip gula darah lalu menggantinya dengan chip dan strip kolesterol dan melakukan hal yang sama dengan prosedur uji gula darah tadi, kemudian menggantinya lagi dengan chip dan strip dan strip asam urat dan melakukan hal yang sama dengan prosedur uji gula darah dan kolesterol. Chip dan strip strip dari gula darah, kolesterol dan asam urat berfungsi untuk menampilkan angka kadar dari gula
darah, kolesterol dan asam urat yang disesuaikan dengan standarisasi angka normal kadar dari sampel. Berdasarkan hasil pengamatan, pada sampel A kadar gula darahnya 81 mg/dL,
berarti kadar gula gula darahnya darahnya normal, normal, kadar kolesterolnya kolesterolnya 174 mg/dL
berarti kadar kolesterolnya kolesterolnya normal. normal. Kadar asam uratnya 16,8 mg/dL. maka berpotensi terkena penyakit penyakit asam urat dikarenakan kadar asam urat yang melewati melewati angka kadar asam urat normal. Kadar asam urat seseorang yang normal jika kurang dari 5,6 mg/dL, sedangkan kadar asam urat seseorang tinggi jika jika lebih lebih atau sama dengan 5,6 mg/dL. Kadar asam urat yang tinggi karena kurangnya berolahraga yang dapat terjadinya terjadinya penimbunan penimbunan lemak. lemak. Penyakit Penyakit asam urat dapat dicegah dengan cara minum air putih yang cukup, menghindari agar tidak terjadi obesitas, mengkonsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang dan pisang, mengkonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C seperti jeruk, menghindari konsumsi karbohidrat sederhana seperti nasi putih, tapi konsumsilah konsumsilah karbohidrat kompleks seperti nasi merah, kentang dan ketela, hindari makanan dan minuman beralkohol, jangan sampai terlalu lelah ketika bekerja karena dapat membuat membuat asam urat kambuh dan banyak banyak berolahraga. Pada sampel B kadar gula darahnya 102 mg/dL, kadar kolesterolnya 140 mg/dL dan kadar asam uratnya 5,3 mg/dL. Dari hasil diatas, maka berpotensi terkena penyakit diabetes dikarenakan kadar gula darah yang melewati angka kadar gula darah normal. Kadar Gula darah seseorang yang normal ketika pada saat gula puasanya kurang dari 110 mg/dL, sedangkan gula ketika tidak puasa kurang dari 200 mg/dL. Kadar gula darah tinggi yang dapat berpotensi diabetes tersebut mungkin diakibatkan faktor turunan karena penyakit diabetes dapat terjadi karena adanya riwayat penyakit dari keluarga. Faktor lain yang dapat menyebabkan diabetes adalah pola hidup dan pola makan seseorang serta kurangnya berolahraga. Penyakit diabetes yang disebabkan peningkatan kadar gula darah dapat dicegah dengan cara menjaga berat badan ideal, tidak merokok, aktif secara fisik, makan secara teratur dan menghindari alkohol.
Pada sampel C kadar gula darahnya 114 mg/dL, kadar kolesterolnya 136 mg/dL dan kadar asam uratnya 4,6 mg/dL. Dari hasil diatas, maka berpotensi terkena penyakit diabetes dikarenakan kadar gula darah yang melewati angka kadar gula darah normal. Kadar Gula darah seseorang yang normal ketika pada saat gula puasanya kurang dari 110 mg/dL, sedangkan gula ketika tidak puasa kurang dari 200 mg/dL. Kadar gula darah tinggi yang dapat berpotensi diabetes tersebut mungkin diakibatkan faktor turunan karena penyakit diabetes dapat terjadi karena adanya riwayat penyakit dari keluarga. Faktor lain yang dapat menyebabkan diabetes adalah pola hidup dan pola makan seseorang serta kurangnya berolahraga. Penyakit diabetes yang disebabkan peningkatan kadar gula darah dapat dicegah dengan cara menjaga berat badan ideal, tidak merokok, aktif secara fisik, makan secara teratur dan menghindari alkohol. Penyakit kolesterol dapat dicegah dengan cara memperhatikan pola makan, menurunkan kadar lemak dalam tubuh, berolahraga, berhenti atau mengurangi merokok dan minum alkohol, perbanyak minum air putih (minimal 8 gelas perhari), menjaga berat badan dan jangan lupa untuk rajin cek up kesehatan ke dokter.
BAB V PENUTUP
4 5 5.1 Kesimpul Kesimpulan an
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah: 1. Teknik uji gula darah, kolesterol dan asam urat dilakukan dilakukan dengan mengambil mengambil sampel darah menggunakan lancet, lalu mengoleskannya pada strip pada strip gula gula darah, asam urat dan kolesterol yang berbeda, kemudian memasukkan strip memasukkan strip tersebut ke dalam chip gula darah, asam urat dan kolesterol yang berbeda yang berada pada alat NESCO dan mengamati hasil hasilnya. nya. 1.2 Pada sampel A kadar gula darahnya darahnya 81 mg/dL, kadar kolesterolnya kolesterolnya 174 mg/dL dan kadar asam uratnya 16,8 mg/Dl. Pada sampel B kadar gula darahnya 102 mg/dL, kadar kolesterolnya 140 mg/dL dan kadar asam uratnya 5,3 mg/Dl. Pada sampel C kadar gula darahnya 114 mg/dL, kadar kolesterolnya 136 mg/dL dan kadar asam uratnya 4,6 mg/dL . 1.3 Saran Saran
Adapun saran yang diberikan oleh penulis adalah sebaiknya dalam melakukan melakukan percobaan, perco baan, di perlukan ketelitian ketelitian agar tidak terjadi kesalahan, kesalahan, serta ada baiknya baiknya alat dan bahan yang yang akan digunakan lebih lebih dilengkapi, dilengkapi, sehingga sehingga menunjang menunjang proses kerja pada saat melakukan praktek.
DAFTAR PUSTAKA
Adiguna. Adiguna. 2006. Biologi 2006. Biologi Jilid Jilid 2. Erlangga. 2. Erlangga. Jakarta. Anna, P. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Biokimia. UI Press. Jakarta. Dikutip oleh Indri Wirasuasty Makalalag. 2013. Uji Ekstrak Daun Binahong ( Anredera cordifolia Steen.) Terhadap kadar Gula Darah Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar ( Rattus norvegicus) norvegicus) yang Diinduksi Sukrosa. FMIPA UNSRAT. Manado. Diakses pada tanggal 4 Juni 2013. Arthur, C. 2010. Petunjuk 2010. Petunjuk Praktikum Metabolisme. Metabolisme. Erlangga. Jakarta. Girindra, Girindra, A. 1989. Biokimia 1989. Biokimia Patologi. IPB. Patologi. IPB. Bogor. Kimball, J. 1983. Biologi Jilid 2. Erlangga. Jakarta. Dikutip oleh Cheryl Kawatu. 2013. Uji Efek Ekstrak Etanol Daun Kucing-Kucing ( Acalypha Acalypha Indica L.) Terhadap Kadar Gula Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar ( Rattus novergicus). novergicus). FMIPA UNSRAT. Manado. Diakses pada tanggal 4 Juni 2013. Nanang, 2011. Insulin, Glukogen dan Diabitus Millitus. Millitus. UI Press. Jakarta. Dikutip oleh Putu Gina Astiyandani. 2010. Uji Klinis Pengaruh Konsumsi Daluman (Cycllea barbata) barbata) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Tikus Wistar Jantan. Fakultas Kedokteran UI. Jakarta. Diakses pada tanggal 4 Juni 2013. Nisa. Nisa. 2012. Biologi. 2012. Biologi. Erlangga. Jakarta. Nogrady, T. 1992. Kimia Medisinal Terbitan Kedua. Kedua. ITB. Bandung. Dikutip oleh Elin Yulinah. 2001. Aktivitas Antidiabetika Ekstrak Etanol Herba Sambiloto ( Andrographis Andrographis paniculata Nees (Acanthaceae)). FMIPA ITB. Bandung. Diakses pada tanggal 4 Juni 2013. Robert, K. 1998. Glukoneogenesis dan Pengotrolan Kadar Glukosa Darah. Darah. EGC. Jakarta. Dikutip oleh Gunawan Pasaribu. 2011. Aktivitas Inhibisi Alfa GLukosidase Pada Beberapa Jenis Kulit Kayu Raru. PSIK FK UNDIP. Semarang. Diakses pada tanggal 4 Juni 2013. Setadi. 2003. Dasar-Dasar 2003. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 3. 3. Erlangga. Jakarta. Siswono, 2002. Glisemik Bahan Pangan Perspektif Baru-Pada Formulasi Produk Pangan untuk Penderita Diabetes. Diabetes. IPB. Bogor. Villee, C. 1999. Zoologi 1999. Zoologi Umum Edisi E disi Keenam. Keenam. Erlangga. Jakarta.
LEMBAR ASISTENSI
Nama
: Aulia Aulia Rakhman
NIM
: N 201 12 018
Kelompok Kelompok
: 1 (Satu)
Kelas
:B
Asisten : Muh. Fahmi
No .
Hari/tanggal
Koreksi
paraf