BAB I
PENDAHULUAN
Tumor Laring dibagi menjadi 2 jenis besar yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak jarang ditemukan, sedangkan tumor ganas laring merupakan tumor yang terbanyak terbanyak menyerang menyerang saluran saluran pernapasan pernapasan bagian atas. Tumor Tumor ganas laring cukup sering ditemukan di bagian Telinga Telinga Hidung Tenggorokan Tenggorokan ( THT ). Sebagai gambaran, diluar negeri tumor ganas laring menempati urutan pertama dalam urutan keganasan di bidang THT, sedangkan di RSC menempati urutan ketiga setela! karsinoma naso"aring, tumor ganas !idung dan sinus paranasal.# Tumor jinak laring tidak banyak ditemukan, !anya kurang lebi! $% dari semu semuaa jeni jeniss tumo tumorr lari laring. ng. Tumo Tumorr jina jinak k lari laring ng dapat dapat berup berupaa &api &apilo loma ma lari laring ng,, 'den 'denom oma, a,
ond ondro roma ma,,
iob iobla last stom omaa
sel sel
gran granul uler er,,
Hema Hemang ngio ioma ma,,
Lipo Lipoma ma,,
neuro"ibrom neuro"ibroma. a. ejala yang dapat ditimbulkan ditimbulkan akibat tumor jinak laring antara lain suara suara serak, serak, suara suara menjad menjadii membera memberat, t, sesak sesak napas, napas, aspira aspirasi, si, sulit sulit menelan menelan,, nyeri nyeri teling telingaa dan batuk batuk bercam bercampur pur dara!. dara!. *iagno *iagnosis sis tumor tumor jinak jinak laring laring berdas berdasark arkan an +isualisasi secara langsung maupun tidak langsung melalui laring serta pemeriksaan seperti CTScan.#,2 Sala! Sala! satu satu akibat akibat yang yang ditimb ditimbulk ulkan an dari dari tumor tumor laring laring adala! adala! terjad terjadiny inyaa sumbatan sumbatan laring laring yang dapat berakibat berakibat kematian. -ntuk itu diperlukan diagnosis diagnosis dan penatalaksanaan yang tepat dan sesuai dengan prinsip penanggulangan sumbatan laring, yaitu meng!ilangkan penyebab sumbatan dengan cepat atau membuat jalan napas baru yang dapat menjamin +entilasi. &ada re"erat ini akan diba!as mengenai anatomi dan "isiologi laring serta jenisjenis tumor jinak yang terdapat pada laring.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
'. 'natom 'natomii dan isio isiolog logii laring laring Laring adala! bagian dari saluran perna"asan bagian atas yang merupakan suatu suatu rangka rangkaian ian tulang tulang ra/an ra/an yang yang berbent berbentuk uk corong corong dan terlet terletak ak seting setinggi gi +ertebra cer+icalis 01 10, dimana pada anakanak dan /anita letaknya relati" lebi! tinggi. Laring pada umumnya selalu terbuka, !anya kadangkadang saja tertutup bila sedang menelan makanan. 3 Loka Lokasi si lari laring ng dapa dapatt dite ditent ntuk ukan an deng dengan an insp inspek eksi si dan dan palp palpas asii dima dimana na didapatkannya kartilago tiroid yang pada pria de/asa lebi! menonjol kedepan dan disebut &rominensia Laring atau disebut juga 'dam4s apple atau jakun.3 5atasbatas 5atasbatas laring berupa sebela! kranial kranial terdapat terdapat 'ditus 'ditus Laringeus Laringeus yang ber!ubungan dengan Hipo"aring, di sebela! kaudal dibentuk ole! sisi in"erior kartilago krikoid dan ber!ubungan dengan trakea, di sebela! posterior dipisa!kan dari dari +ert +erteb ebra ra cer+ cer+ic ical alis is ole! ole! otot ototot otot ot pre+ pre+er erte tebr bral al,, dindi dinding ng dan dan ca+um ca+um laringo"aring serta disebela! anterior ditutupi ole! "ascia, jaringan lemak, dan kulit.
Sedangkan
di
sebela!
lateral
ditutupi
ole!
otototot
sternokleidomastoideus, in"ra!yoid dan lobus kelenjar tiroid.3 Laring Laring berbent berbentuk uk pirami piramida da triangu triangular lar terbali terbalik k dengan dengan dindin dinding g kartil kartilago ago tiroidea di sebela! atas dan kartilago krikoidea di sebela! ba/a!nya. 6s Hyoid di!ubu di!ubungka ngkan n dengan dengan laring laring ole! ole! membran membranaa tiroid tiroidea. ea. Tulan Tulang g ini merupa merupakan kan tempat tempat melekat melekatnya nya otot otototot otot dan ligame ligamenta nta serta serta akan akan mengal mengalami ami osi"ik osi"ikasi asi sempurna pada usia 2 ta!un.3 Secara keseluru!an laring dibentuk ole! sejumla! kartilago, ligamentum dan otototot.3
'.# artilago laring artilago laring terbagi atas 2 (dua) kelompok, yaitu 7 3 #. elompok kartilago mayor, terdiri dari 7 artilago Tiroidea, # bua! artilago rikoidea, # bua! artilago 'ritenoidea, 2 bua! 2. artilago minor, terdiri dari 7 artilago ornikulata Santorini, 2 bua! artilago unei"orme 8risberg, 2 bua! artilago 9piglotis, # bua!
ambar #. Tulang dan kartilago laring tampak lateral
ambar 2. Tulang dan artilago Laring tampak Sagital
ambar 3. Tulang dan artilago Laring tampak &osterior
'.2 6tot laring 6tototot laring terbagi dalam 2 (dua) kelompok besar yaitu otototot ekstrinsik dan otototot intrinsik yang masingmasing mempunyai "ungsi yang berbeda. •
3
6tototot ekstrinsik.
3
6tototot ini meng!ubungkan laring dengan struktur disekitarnya. elompok otot ini menggerakkan laring secara keseluru!an. Terbagi atas 7 #. 6tototot supra!ioid yaitu 7
. Stilo!ioideus
. ilo!ioideus
. enio!ioideus
. *igastrikus
2. 6tototot in"ra!ioid yaitu 7
. 6mo!ioideus
. Sterno!ioideus
. Tiro!ioideus
The Extrinsic Muscles
•
6tototot intrinsik eng!ubungkan
kartilago
satu
dengan
yang
lainnya.
5er"ungsi
menggerakkan struktur yang ada di dalam laring terutama untuk membentuk suara dan berna"as. 6tototot pada kelompok ini berpasangan kecuali m. interaritenoideus yang serabutnya berjalan trans+ersal dan oblik. ungsi otot ini dalam proses pembentukkan suara, proses menelan dan berba"as. 5ila m. interaritenoideus berkontraksi, maka otot ini akan bersatu di garis tenga! se!ingga menyebabkan adduksi pita suara. :ang termasuk dalam kelompok otot intrinsik adala! 7 #. 6tototot adduktor 7 . rikoaritenoid lateral . tiroepiglotika
3
. 'riepiglotika . aritenoid trans+ersum 5er"ungsi untuk menutup pita suara. 2. 6tototot abduktor 7
3
. rikoaritenoideus posterior 5er"ungsi untuk membuka pita suara. 3. 6tototot tensor 7
3
Tensor 0nternus 7 . Tiroaritenoideus dan . 1okalis Tensor 9ksternus 7 . rikotiroideus empunyai "ungsi untuk menegangkan pita suara. &ada orang tua, m. tensor internus ke!ilangan sebagian tonusnya se!ingga pita suara melengkung ke lateral mengakibatkan suara menjadi lema! dan serak.
Ca+um laring dapat dibagi menjadi sebagai berikut 7
3
#. Supraglotis (+estibulum superior), yaitu ruangan diantara permukaan atas pita suara palsu dan inlet laring 2. lotis (pars media), yaitu ruangan yang terletak antara pita suara palsu dengan pita suara sejati serta membentuk rongga yang disebut ventrikel laring Morgagni. 3. 0n"raglotis (pars in"erior), yaitu ruangan diantara pita suara sejati dengan tepi ba/a! kartilago krikoidea.
5eberapa bagian penting dari dalam laring 7 •
'ditus Laringeus
&intu masuk ke dalam laring yang dibentuk di anterior ole! epiglotis, lateral ole! plika ariepiglotika, posterior ole! ujung kart ilago kornikulata dan tepi atas m. aritenoideus.
•
3
Rima 1estibuli. 3 erupakan cela! antara pita suara palsu.
•
Rima glottis *i depan merupakan cela! antara pita suara sejati, di belakang antara prosesus 3 +okalis dan basis kartilago aritenoidea.
•
1allecula Terdapat diantara permukaan anterior epiglotis dengan basis lida!, dibentuk 3 ole! plika glossoepiglotika medial dan lateral.
•
&lika 'riepiglotika *ibentuk ole! tepi atas ligamentum kuadringulare yang berjalan dar i kartilago 3 epiglotika ke kartilago aritenoidea dan kartilago kornikulata.
•
Sinus &yri"ormis (Hipo"aring) 3 Terletak antara plika ariepiglotika dan permukaan dalam kartilago tiroidea.
•
0ncisura 0nteraritenoidea Suatu lekukan atau takik diantara tuberkulum kornikulatum kanan dan kiri.
•
1estibulum Laring
3
Ruangan yang dibatasi ole! epiglotis, membrana kuadringularis, kartilago aritenoid,
permukaan
atas
proc.
+okalis
kartilago
aritenoidea
dan
3 m.interaritenoidea. &lika 1entrikularis (pita suara palsu)
•
:aitu pita suara palsu yang bergerak bersamasama dengan kartilago aritenoidea untuk menutup glottis dalam keadaan terpaksa, merupakan dua 3 lipatan tebal dari selaput lendir dengan jaringan ikat tipis di tenga!nya. 1entrikel Laring orgagni (sinus laringeus)
•
:aitu ruangan antara pita suara palsu dan sejati. *ekat ujung anterior dari +entrikel terdapat suatu di+ertikulum yang meluas ke atas diantara pita suara palsu dan permukaan dalam kartilago tiroidea, dilapisi epitel berlapis semu bersilia dengan beberapa kelenjar seromukosa yang "ungsinya untuk 3 melicinkan pita suara sejati, disebut appendiks atau sakulus ventrikel laring . &lika 1okalis (pita suara sejati)
•
Terdapat di bagian ba/a! laring. Tiga per lima bagian dibentuk ole! ligamentum +okalis dan cela!nya disebut intermembranous portion, dan dua per lima belakang dibentuk ole! prosesus +okalis dari kartilago aritenoidea 3 dan disebut intercartilagenous portion.
'.3 persara"an Laring Laring dipersara"i ole! cabang ;. 1agus yaitu ;n. Laringeus Superior dan $ ;n. Laringeus 0n"erior (;n. Laringeus Rekuren) kiri dan kanan. •
3 ;n. Laringeus Superior.
eninggalkan ;. +agus
tepat
di ba/a!
ganglion nodosum,
melengkung ke depan dan medial di ba/a! '. karotis interna dan eksterna yang kemudian akan bercabang dua, yaitu 7
Cabang 0nterna < bersi"at sensoris, mempersara"i +allecula, epiglotis, sinus pyri"ormis dan mukosa bagian dalam laring di atas pita suara
sejati. Cabang 9ksterna < bersi"at motoris, mempersara"i m. rikotiroid dan m. onstriktor in"erior.
$ ;. Laringeus 0n"erior (;. Laringeus Rekuren).
•
5erjalan dalam lekukan diantara trakea dan eso"agus, mencapai laring tepat di belakang artikulasio krikotiroidea. ;. laringeus yang kiri mempunyai perjalanan yang panjang dan dekat dengan 'orta se!ingga muda! terganggu. erupakan cabang ;. +agus setinggi bagian proksimal '. subkla+ia dan berjalan membelok ke atas sepanjang lekukan antara trakea dan eso"agus, selanjutnya akan mencapai laring tepat di belakang artikulasio krikotiroidea dan memberikan persara"an 7 Sensoris, mempersara"i daera! sub glotis dan bagian atas trakea Motoris, mempersara"i semua otot laring kecuali . rikotiroidea '.= 1askularisasi Laring Laring mendapat perdara!an dari cabang '. Tiroidea Superior dan 0n"erior sebagai '. Laringeus Superior dan 0n"erior. •
3
'rteri Laringeus Superior 5erjalan bersama ramus interna ;. Laringeus Superior menembus membrana tiro!ioid menuju ke ba/a! diantara dinding lateral dan dasar sinus pyri"ormis. 3
•
'rteri Laringeus 0n"erior 5erjalan bersama ;. Laringeus 0n"erior masuk ke dalam laring melalui area Killian Jamieson yaitu cela! yang berada di ba/a! . onstriktor aringeus 0n"erior di dalam laring beranastomose dengan '. Laringeus Superior dan 3 memperdara!i otototot dan mukosa laring. *ara! +ena dialirkan melalui 1. Laringeus Superior dan 0n"erior ke 1. Tiroidea
Superior dan 0n"erior yang kemudian
3 akan bermuara ke 1. >ugularis 0nterna.
Laring mempunyai 3 (tiga) sistem penyaluran lim"e, yaitu 7
3
*aera! bagian atas pita suara sejati, pembulu! lim"e berkumpul membentuk saluran yang menembus membrana tiroidea menuju kelenjar lim"e cer+ical superior pro"unda. Lim"e ini juga menuju ke superior dan middle jugular node. *aera! bagian ba/a! pita suara sejati bergabung dengan sistem lim"e trakea, middle jugular node, dan in"erior jugular node. 5agian anterior laring ber!ubungan dengan kedua sistem tersebut dan sistem lim"e eso"agus. Sistem lim"e ini penting se!ubungan dengan metastase karsinoma laring dan menentukan terapinya.
Laring mempunyai 3 (tiga) "ungsi dasar yaitu "onasi, respirasi dan proteksi disamping beberapa "ungsi lainnya seperti terli!at pada uraian berikut 7
?
$ #. ungsi onasi. &embentukan suara merupakan "ungsi laring yang paling kompleks. Suara dibentuk karena adanya aliran udara respirasi yang konstan dan adanya interaksi antara udara dan pita suara. ;ada suara dari laring diperkuat ole! adanya tekanan udara perna"asan subglotik dan +ibrasi laring serta adanya ruangan resonansi seperti rongga mulut, udara dalam paruparu, trakea, "aring, dan !idung. ;ada dasar yang di!asilkan dapat dimodi"ikasi dengan berbagai cara. 6tot intrinsik laring berperan penting dalam penyesuaian tinggi nada dengan menguba! bentuk dan massa ujungujung bebas dan tegangan pita suara sejati. @ 2. ungsi &roteksi. 5enda asing tidak dapat masuk ke dalam laring dengan adanya re"lek otototot yang bersi"at adduksi, se!ingga rima glotis tertutup. &ada /aktu menelan, perna"asan
ber!enti sejenak akibat adanya rangsangan ter!adap reseptor yang ada pada epiglotis, plika ariepiglotika, plika +entrikularis dan daera! interaritenoid melalui serabut a""eren ;. Laringeus Superior. Sebagai ja/abannya, s"ingter dan epiglotis menutup. erakan laring ke atas dan ke depan menyebabkan cela! proksimal laring tertutup ole! dasar lida!. Struktur ini mengali!kan makanan ke lateral menjau!i aditus dan masuk ke sinus piri"ormis lalu ke introitus eso"agus. $ 3. ungsi Respirasi. &ada /aktu inspirasi dia"ragma bergerak ke ba/a! untuk memperbesar rongga dada dan . rikoaritenoideus &osterior terangsang se!ingga kontraksinya menyebabkan rima glotis terbuka. &roses ini dipengaru!i ole! tekanan parsial C6 dan 6 arteri 2 2 serta pH dara!. 5ila p6 tinggi akan meng!ambat pembukaan rimaglotis, sedangkan 2 bila pC6 tinggi akan merangsang pembukaan rima glotis. Hiperkapnia dan obstruksi 2 laring mengakibatkan pembukaan laring secara re"lektoris, sedangkan peningkatan p6 arterial dan !iper+entilasi akan meng!ambat pembukaan laring. Tekanan parsial 2 C6 dara! dan pH dara! berperan dalam mengontrol posisi pita suara.@ 2 5. Tumor >inak Laring Tumor jinak laring tidak banyak ditemukan, !anya kurang lebi! $% dari semua jenis tumor laring. Tumor jinak laring dapat berupa 7# &apiloma laring • 'denoma • ondroma • ioblastoma sel granuler • Hemangioma • Lipoma • ;euro"ibroma •
5.# 'namnesis elu!an yang paling umum dikelu!kan dari pasien penderita tumor jinak laring adala! kelu!an dis"onia atau adanya gangguan suara. elu!an gangguan suara dapat berupa suara parau yaitu terdengar suara terdengar kasar (roug!ness) dengan nada lebi! renda! dari biasanya, suara lema! (!ipo"onia), !ilang suara (a"onia), suara terdiri dari beberapa nada (diplo"onia), nyeri saat bersuara (odino"onia) atau ketidakmampuan mencapai nada tertentu. Selain itu kelu!an lain juga dirasakan seperti suara serak, terasa adanya sesuatu di tenggorokan, dyspnea, suara napas stridor, dis"agia, dan bisa sampai menyebabkan obstruksi jalan napas.2 5.2 &emeriksaan isik &emeriksaan "isik a/al pada kasus yang diduga tumor jinak laring dapat dilakukan dengan laringoskopi indirek. Lokasi tersering dari tumor pada laring berada di supraglotis diikuti glottis dan subglotis. 0n"ormasi yang didapat dari laringoskopi indirek belum dapat menyimpulkan suatu diagnosis tumor laring se!ingga diperlukan pemeriksaan penunjang.## 5.3 *iagnosis #. &apiloma laring &apiloma adala! tumor jinak epitel yang disebabkan ole! in"eksi Human Papilloma Virus (H&1). &apiloma adala! neoplasma jinak yang paling umum yang mempengaru!i laring dan saluran pernapasan bagian atas. *egenerasi ganas untuk karsinoma sel skuamosa dapat terjadi, tapi sangat jarang. &re+alensi keseluru!an berkisar dari 2 per #AA.AAA orang de/asa menjadi =,$ per #AA.AAA anak. *engan demikian, lebi! dari #A.AAA orang 'merika menderita papiloma pernapasan.B Tumor ini dapat digolongkan dalam 2 jenis 7 a. &apiloma laring ju+enile, ditemukan pada anak, biasanya berbentuk multiple dan mengalami regresi pada /aktu de/asa. Tumor ini dapat
tumbu! pada pita suara bagian anterior atau daera! subglotik. *apat pula tumbu! di plika +entrikularis atau aritenoid. Secara makroskopik bentuknya seperti bua! murbei, ber/arna puti! kelabu dan kadang kadang kemera!an, jaringan tumor ini sangat rapu! dan kalau dipotong tidak menyebabkan perdara!an. Si"at yang menonjol dari tumor ini iala! sering tumbu! lagi setela! diangkat, se!ingga operasi pengangkatan !arus dilakukan berulang ulang.# b. &ada orang de/asa biasanya berbentuk tunggal, tidak akan mengalami resolusi dan merupakan prekanker. &apiloma merupakan neoplasma bukan reaksi dari stimulus in"lamasi kronik. 'gen penyebab dari papiloma adala! human papilloma virus (H&1) terutama H&1 ? dan H&1 ##. Trans"ormasi papilloma ke bentuk malignansi sangat jarang ditemukan pada bentuk ju+enile tetapi lebi! sering ditemukan pada orang de/asa.##
Tanda dan gejala utama dari papiloma laring adala! suara parau. adang kadang terdapat pula batuk. 'pabila papiloma tela! menutup rima glottis maka timbul sesak napas dengan stridor.#
Tampakkan endoskopik k!as dari papiloma laring adala! ba!/a adanya tonjolan lembut, ber/arna kemera!an mera! muda, lesi seperti bua! raspberry meliputi area besar glotis dan supraglottis. -mumnya, lesi pertama kali muncul pada pita suara. eskipun papilomas merupakan tumor yang jinak, pertumbu!an yang cepat mereka dapat menyebabkan obstruksi jalan napas yang dapat menyebabkan sesak napas jika tidak diobati. Tindakan trakeostomi mungkin diperlukan dalam beberapa kasus, tetapi di!indari mengingat biaya yang ma!al. &apiloma dapat mempengaru!i pita suara danDatau epiglotis, dan kadangkadang dapat menyebar distal untuk melibatkan trakea atau bronkus. &engobatan biasanya terdiri dari melakukan laringoskopi secara berkala dengan operasi pengangkatan menggunakan karbon dioksida laser (C62). arena !idup +irus dalam jaringan muncul normal di sekitarnya papiloma, kekambu!an mungkin terjadi, se!ingga pengangkatan berulang dengan endoskopi sering diperlukan. 5eberapa
anak mungkin memerlukan eksisi # sampai 2 kali sebulan (biasanya dilakukan sebagai pasien ra/at jalan). &apiloma mungkin bisa terjadi regresi spontan pada masa pubertas, meskipun banyak anakanak memerlukan pengobatan seumur !idup.B Tidak dianjurkan untuk memberikan radioterapi, ole! karena papiloma dapat beruba! menjadi ganas.# arena si"at agresi" penyakit pada indi+idu tertentu, terapi aju+an tela! dicari untuk pengobatan papiloma rekurensi. &ili!an seperti radiasi, +aksinasi, terapi p!otodynamic, dan berbagai agen kemoterapi tela! dicoba. Sejak diperkenalkannya terapi laser di kantor dengan &*L, terapi aju+an belum diperlukan untuk pengobatan papiloma. &ili!an seperti radiasi, +aksinasi, terapi p!otodynamic, dan berbagai agen kemoterapi tela! dicoba.B 0nter"eron secara alami diproduksi Eat dalam tubu! yang digunakan untuk mela/an in"eksi dan tumor. +ersi sintetis juga tersedia. eskipun beberapa peneliti tela! melaporkan keber!asilan dengan penggunaan inter"eron untuk pengobatan RR& agresi", e"ek samping yang sering seperti kelela!an, pusing, malaise, nyeri tubu!, sakit kepala dan demam, serta kecenderungan untuk papiloma untuk kambu! setela! inter"eron yang memiliki di!entikan, tela! dicega! yang digunakan tersebar luas.B 0ndole3carbinol, turunan alami dari sayuran (kol dan brokoli), tela! ditunjukkan untuk menguba! pola pertumbu!an RR&. Tampaknya menjadi aman dan ditoleransi dengan baik dan dapat membuktikan menjadi terapi tamba!an yang layak untuk RR& agresi" pada pasien tertentu.B etotreksat milik kelas dari agen kemoterapi yang disebut antimetabolites. 0ni blok obat enEim (di!ydro"olate reduktase) yang dibutu!kan ole! selsel tumor untuk !idup. Sejak pertumbu!an selsel tubu! yang normal juga akan terpengaru!, e"ek samping juga dapat terjadi (masala! dara!, !ati, atau ginjal, diare, ke!ilangan rambut, orang lain).
5eberapa peneliti tela! melaporkan man"aat klinis dengan penggunaan adjuncti+e metotreksat pada pasien tertentu dengan RR& agresi". &enelitian tamba!an diperlukan, namun, untuk selanjutnya menentukan keber!asilan terapinya.B Sido"o+ir simerupakan obat anti+irus yang digunakan untuk mengobati in"eksi +irus. &enggunaan terbaru dari obat ini dalam mengobati RR& tela! menunjukkan beberapa janji. -ntuk mengobati RR&, sido"o+ir tela! disuntikkan langsung ke papilloma (lokal) pada saat endoskopi. Tidak ada dilaporkan e"ek samping yang serius untuk pengeta!uan kita dan beberapa pasien tela! mengalami regresi papilloma lengkap setela! beberapa suntikan.B
2. Hemangioma Laring Tumor ini lebi! sering ditemukan pada anakanak dibandingkan dengan orang de/asa. Hemangioma sering ditemukan kuadran posterior lateral kiri dari subglottis (meskipun
bisa muncul dimanapun di daera!
laring), plika +okalis.## ejadian !emangioma laring pada orang de/asa tidak diketa!ui karena kelangkaan laporan kasus< Sebaliknya kejadian pada bayi =$%. &atogenesis +askulogenik
adala! positi"
ber!ubungan
dengan
dan
yang
negati"
ketidakseimbangan berpuncak
pada
"aktor
proli"erasi
!aemangioma. -mumnya, !emangioma mengalami ekspansi ("ase proli"erasi) pada $ bulan pertama ke!idupan, ini diikuti dengan regresi ("ase in+olusi) dari lesion. 5ila lesi gagal berin+olusi, akan meng!asilkan !emangioma persisten dan membentuk plat"orm untuk proli"erasi tanpa !ambatan.#2 ebanyakan gejala umum termasuk dis"agia, dis"onia dan sesak napas. *apat juga terjadi stridor bi"asik, memburuk ketika anak menangis (!emangioma menjadi penu! dengan dara!), juga terjadi perdara!an pada laring.##
9ndoskopi !ampir selalu digunakan untuk mendiagnosis !emangioma laring. &emeriksaan lain seperti Magnetic Resonance maging (R0) dengan kontras dan angiogra"i biasanya digunakan untuk tumor yang besar dan untuk pasien dengan gejala pernapasan. 5iopsy tidak disarankan karena dapat beresiko memperpara! perdara!an.#3 Tatalaksana berupa eksisi jaringan tumor, menggunakan beda! laring mikroskopik dengan C62 atau Laser :'. aringotomi lateral juga dapat dilakukan sebagai terapi pada !emangioma.#2
3. ondroma Laring ondroma merupakan lesi yang pertumbu!annya lambat (Slo/ gro/ing lession) yang tersusun atas kartilago !ialin. Lebi! sering ditemukan pada /anita dibandingkan dengan pria dengan dengan rasio # 7 =. Tidak ada penyebab de"initi" dari kondroma laring, umumnya diakibatkan osi"ikasi kartilago laring yang ireguler. aktor penyebab lain yaitu radioterapi. &ada umumnya, kondroma laring muncul pada internal posterior kartilago krikoid (kartilago !yaline), juga muncul dari kartilago t!yroid, kartilago arytenoids, kartilago epiglottic (katilago elastic).##,#= ejala klinis yang sering ditemukan adala! suara serak yang diakibatkan kekakuan dari pita suara, dyspnea untuk letak lesi di subglotik, dis"agia untuk lesi pada posterior cricoid, dan sensasi globus. &ada
pemeriksaan dengan laringoskopi tampak massa yang !alus, lunak,ter"iksasi, dan biasanya tertutup ole! mukosa yang normal. &emeriksaan penunjang pada kondroma laring dapat dilakukan dengan biopsy dan pada pemeriksaan CT scan le!er ditemukan adanya kalsi"ikasi.## Terapi pada kondroma yaitu tindakan eksisi komplit pada tumor dengan endoskopi. >ika pengangkatan tumor memerlukan reseksi sebagian dari cricoids ring, meninggalkan laring tidk stabil dan ra/an kolaps, maka total laringektomi biasanya dilakukan.#$
=. ioblastoma sel granular ioblastoma sel granuler atau !ranular "ell Tumor (CT) merupaka tumor jinak, tumbu! perla!an yang berasal dari sel Sc!/ann. *apat tumbu! pada beberapa bagian tubu! dan $A% kasus terjadi di area kepala dan le!er. &ada laring kasus CT sangat langka dan dilaporkan !anya 3% dari #A% kasus yang ada. CT laring
merupakan tumor yang berukuran kecil,
berbentuk bulat, berbatas tegas yang dilapisi submukosa ber/arna abu abu atau kuning, mendatar dan memiliki mukosa yang normal. Trauma laring di!ubungkan dengan etiologi dari CT, apapun itu dalam bentuk trauma "isik ataupun trauma kimia.#?
Secara klinis, pita suara sejati adala! lokasi yang paling umum untuk laring mioblastoma sel granuler, tetapi keterlibatan aritenoid, anterior komisura, pita suara palsu, subglottis juga perna! dilaporkan. ejala laring tergantung pada ukuran dan tempat lesi, dan yang paling sering dysp!onia atau suara serak yang kronis gejala langka termasuk stridor, !emoptisis, dis"agia, otalgia, tetapi tumor ini juga mungkin asimtomatik dan ditemukan !anya selama pemeriksaan "isik rutin.#@ &rosedur pengangkatan mioblastoma sel granular laring bergantung pada lokasi dan luasnya lesi. 9ksisi local dengan laringoskop atau endoskopi dilakukan pada tumor dengan ukuran kecil, sedangkan laryngo"issure, laringektomi parsial dan irradiasi dilakukan pada tumor dengan ukuran besar. 9ksisi local dapat memberikan !asil yang baik dalam pemeli!araan struktur normal, tetapi masi! memungkinkan terjadinya rekurensi. ungkin dapat muncul lesi baru.#@
$. Lipoma laring Lipoma merupakan tumor jaringan mesenkimal yang sangat jarang terjadi dalam bidang THT seperti laring. &resentasi kejadian lipoma laring
!anya A,?% dari semua tumor jinak pada bidang THT. &enyebab dari lipoma laring belum diketa!ui. 5eberapa peneliti berpendapat ba!/a lipoma dapat muncul dari embriogenetik sel lipoblast atau metaplasia dari sel otot dan pendapat lain yaitu lipoma mungkin terjadi diakibatkan "actor endockrin, trauma, in"eksi atau kondisi iritasi kronik. &ada pemeriksaan "isik, tumor tampak seperti massa pedunculata, seperti kista dengan permukaan yang !alus dan berlobulus, berkapsul, dan terbungkus mukosa normal ber/arna mera! muda kekuningan..#B ejala dari lipoma laring berupa dis"agia, dis"onia, obstruksi jalan napas akut, suara serak, dan sensasi adanya sesuatu di dalam tenggorokan. 5eberapa pasien !anya mengelu!kan suara serak dan dyspnea.# &enggunaan endoskopi pada lipoma laring ber+ariasi dari masa submukosa sampai polipoid intraluminal. *iagnosis menjadi lebi! muda! dengan pencitraan. &ada CT scan, lipoma memiliki tampakan lesi !omogen dengan densitas lebi! renda! dari air. 'kurasi CT scan @$A%. R0 lebi! baik digunakan dari CT scan karena dianggap lebi! baik dalam pemeriksaan jaringan lunak.#B Tumor dengan ukuran kecil dapat di!ilangkan melalui laringoskop direk dengan bantuan mikroskop sedangkan untuk tumor yang lebi! besar, memerlukan tindakan eksternal (lateral "aringotomi, laringo"issura, sub!yoid "aringotomi). &erlu diketa!ui, eksisi !arus dilakukan tanpa meninggalkan sisa jaringan tumor untuk meng!indari terjadinya rekurensi.#
?. 'denoma Laring 'denoma merupakan tumor yang berasal dari glandula sali+a. Lesi ini jarang ditemukan pada laring. etika terdapat adenoma pada laring, tempat paling sering ditemukan yaitu pada epiglottis (beberapa artikel menyebutkan subglotis).2A ejala yang dapat muncul pada pasien dengan adenoma laring termasuk dispnea, dis"onia, suara serak dan dis"agia. *istress pernapasan mungkin belum terli!at pada a/al munculnya tumor, namun selanjutnya dapat muncul seirirng bertamba!nya ukuran tumor.2A &emeriksaan laringoskop direk dilakukan
untuk
menentukan
diagnosis. &emeriksaan !istopatologi dianggap perlu untuk mendiagnosis sebelum dilakukan eksisi beda!. Terdapat resiko rekurensi atau penyebaran dari adenoma pada laring dan menjadi pertimbangan dalam melakukan biopsy insisi maupun eksisi. *engan penelitian yang dilakukan berta!un ta!un didapat kesimpulan ba!/a pili!an pengobatan adala! dengan eksisi tumor.2A 9ksisi yang dilakukan pada adenoma laring termasuk "aringotomi, laringo"isur dan penggunaan laser. 9piglotektomi melalui "aringotomi lateral dilaporkan pada kasus epiglotic miFed tumor. Terapi radiasi dapat dipertimbangkan pada kasus tumor laring seperti adenoma. *apat dilakukan
jika ada kontraindikasi pembeda!an yang disebabkan kondisi umum pasien. Tidak ada laporan yang menyatakan ba!/a terapi radiasi menyebabkan rekurensi.2A
@. ;euro"ibroma laring ;euro"ibroma merupakan tumor penyebab obstruksi saluran napas bagian atas yang jarang ditemukan. Lebi! banyak ditemukan pada pasien anak anak. Tumor ini berasal dari proli"erasi menyimpang sel Sc!/ann, "ibroblast dan sel perineural dan juga memiliki !ubungan dengan neuro"ibromatosis # (;#) dan ;euro"ibromatosis2 (;2).2# Tanda dan gejala dari neuro"ibroma laring bergantung pada lokasi dan ukuran tumor. 5iasanya pasien mengelu!kan benjolan di tenggorokan, dis"agia, peruba!an suara, stridor dan dyspnea. &ada umumnya tumor jenis ini tumbu! di region supraglotis dengan mayoritas melibatkan arytenoids dan aryepiglotic "old diikuti pita suara palsu karena pada area ini kaya akan pleFus sara" terminal. &emeriksaan menggunakan laringoskop menunjukkan massa pada submukosa, !alus, kaya akan +askularisasi, paling umum di daera! supraglotis.2#,22 Terapi pili!an untuk neuro"ibroma laring adala! dengan operasi pengangkatan tumor. 9ksisi tumor menggunakan laringoskop atau melalui eksternal dapat dilakukan. aringotomi lateral atau tyrotomi lateral bisa dilakukan untuk
membuat akses ke lesi tumor. adang kadang diperlukan tindakan trakeostomi untuk menjaga jalan napas ketika prosedur tersebut dilakukan.22
ambar 5.= omplikasi omplikasi dapat timbul dari penyakit dan tindakan pembeda!an seperti stenosis posterior glottis, stenosis anterior glottis, stenosis subglotis ataupun stenosis trakea. omplikasi intraoperati" termasuk pneumotoraks. *ilaporkan juga ba!/a kasus pada anak dapat membuat peruba!an suara yang permanen.@
5.$ &rognosis Setela! diagnosis tumor dibuat, prognosis menjadi lebi! ber+ariasi. Harus dilakukan penga/asan untuk menentukan agresi+itas. 5eberapa a!li beda! menindaklanjuti pasien di klinik, menilai kebutu!an untuk prosedur pembeda!an berikutnya berdasarkan gejala pasien seperti obstruksi saluran napas dan pada apa yang diamati melalui laringoskop.@
DAFTAR PUSTAKA
#. Soepardi, 9"iaty 'rsyad, and ;urbaiti 0skandar, 2A#=, G5uku 'jar 0lmu ese!atan Telinga, Hidung, Tenggorok epala Le!er.G >akarta7 akultas edokteran -ni+ersitas 0ndonesia 2. Sasaki
CT.
#vervie$
o%
&ar'ngeal
Tumors.
*iakses
dari
!ttp7DD///.merckmanuals.comDpro"essionalDear,nose,andt!roatdisordersD laryngealdisordersDbenignlaryngealtumors. &ada tanggal 2B >uni 2A#? 3. raney, *. and lint, &. 'natomy. 0n 7 Cummings C.8.#tolar'ngolog' Head and (eck Surger') Second edition. St Louis 7 osby, =. Lee, .>. "ancer o% the &ar'nx. 0n< Essential #tolar'ngolog' Head and (eck Surger' . 9ig!t edition. Connecticut. cra/Hill, 2AA3 $. 8oodson, .9. *pper air$a' anatom' and %unction. 0n 7 5yron >. 5ailey. Head and (eck Surger'+#tolar'ngolog'. T!ird edition. 1olume #. &!iladelp!ia 7 Lippincot 8illiams and 8ilkins, 2AA#7 =@=B?. ?. 5ro/n Scott 7 #rolar'ngolog'. ?t! ed. 1ol. #. 5utter/ort!, 5utter/ort! Co Ltd. @. 9loise
Harman,
2A#$,
Respiratory
papillomatosis,
diakses
dari
!ttp7DDemedicine.medscape.comDarticleD3A2?=Bo+er+ie/. pada tanggal 2B >uni 2A#? B. &eter bela"sky, 2A#=, Laryngeal &apilloma, T!e Center "or 1oice and S/allo/ing. *iakses dari !ttp7DD///.ucd+oice.orgDlaryngealpapilloma2D pada tanggal #A >uli 2A#? . &robst R, re+ers , and 0ro H. 5asic 6tor!inoloaryngology7 ' Step5yStep Learning uide. ;e/ :ork7 eorg t!ieme 1erlag, 2AA?. #A. arc Remacle, Surger' o% &ar'nx and Trachea, Springer Heidelberg *ordrec!t London ;e/ :ork, 2A#A ##. R. &as!a, #tolar'ngolog' Head and (eck Surger', -ni+ersity o" ic!igan 7 -nited States, 2AA# #2. S!abbir 'k!tar, ,dult &ar'ngeal Haemangioma- a Rare Entit', *epartment o" Surgery Section o" 6tolaryngology, Head and ;eck Surgery, T!e 'ga !an -ni+ersity 7 &akistan. 2A#2
#3. Regina
Helena,
&ar'ngeal
Haemangioma,
5raEilian
journal
o"
6tor!inolaryngology, edical Sc!ool o" 5otucatu75raEil. 2AA? #=. 9bru Tastekin, &ar'ngeal "hondroma7 , Rare .iagnosis n This &ocali/ation, *epartment o" &at!ology, Trakya -ni+ersity edical aculty, 22A3A 9dirne, Turkey. 2A## #$. *amiani, "hondroma 16.
o% the
&ar'nx)
6tolaryngology, C!icago. #B# >unHee &ark, !ranular "ell
Surgical
Tumor
on
Techni0ue, &ar'nx,
'rc!i+e o"
*epartment
o"
6tor!inolaryngologyHead and ;eck Surgery, C!osun -ni+ersity College o" 17.
edicine, /angju, orea. 2A#A 0lseon H/ang, !ranular "ell Tumors o% &ar'nx, *epartments o" &at!ology and 6tor!inolaryngology, -ni+ersity o" -lsan College o" edicine, 'san edical
Center, Seoul, orea. 2AA@ #B. .*e 1incentiis, &ipoma o% the &ar'nx 7 a case report, *epartment o" 6tolaryngology, 'udiology and &!onation, SapienEa -ni+ersity, Rome, 0taly. 2A#A #. Leandro Ricardo, &ar'ngeal &ipoma 7 ' Case Report, 6tor!inolaryngology and Head ;eck Surgery *epartment.SIo &aulo D S& 5raEil. 2AA@ 2A. Seyyed >a"ar, Pleomorphic ,denoma o% the &ar'nx 7 , "ase Report , *epartment o" 6tolaryngology, aEandaran -ni+ersity 6" edical Sciences, Sari7 0ran.2A#? 2#. Ste+en 5, Pediatric &ar'ngeal (euro%ibroma7 "ase Report and Revie$ o% the &iterature1 *epartment o" 6tolaryngology Head and ;eck Surgery, -ni+ersity o" ic!igan edical Sc!ool7'nn 'rbor. 2A#= 22. :i 8ei C!en, , Solitar' &ar'ngeal (euro%ibroma in , Pediatric Patient , *epartment o" 6tolaryngology, C!ang ung emorial Hospital7Taipei.2AA= ALGORITMA DIAGNOSIS
J J J J J
'namnesis dan ejala 7 suara parau dis"onia dis"agia bunyi napas stridor dyspnea
omplikasi &emeriksaan penunjang7 stenosis&emeriksaan posterior glottis "isik 7 &rognosis 9ndoskopi Laring stenosis anterior glottis laringoskop 5aikenggunakan jika penanganan dilakukanindirect dengan CTScan stenosis subglotis T atalaksana terli!at massa pada laring tepat se!ingga meng!indari beruba!nya R0 trakea ondroma&apiloma laring Laring ioblastoma selstenosisEksisi Hemangioma Lipoma Laring 'denoma ;euro"ibroma Laring tumor ke ara!tumor keganasan Histopatologi granuler pneumotoraks Laring • • • • •
• • • •