Case Report Session
TUMOR LARING
Pre Presept septor or
: dr. dr. Syuk Syukrri Rahm Rahman an,, Sp.T Sp.THT HT--KL Disusun oleh :
Gusri Erio 'itria Ramanda
!"#!$#$%&" !(#!$#%#$)
BAGIAN ILMU TELINGA HIDUNG TENGGOROKAN KEPALA KEPALA LEHER RSUP DR. M. DJAMIL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2015
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belaa!"
Tumor Tumor *anas *anas larin* larin* merupak merupakan an tumor tumor yan* yan* ter+any ter+anyak ak menyer menyeran* an* salura saluran n pernapasan +a*ian atas. Tumor *anas larin*
ukup serin* ditemukan di +a*ian
Telin*a Hidun* Ten**orokan THT . Se+a*ai *am+aran, diluar ne*eri tumor *anas larin* menempati urutan pertama dalam urutan ke*anasan di +idan* THT, sedan*kan di RS/0 menempati urutan keti*a setelah karsinoma naso1arin*, tumor *anas hidun* dan sinus paranasal.#,% Etiolo*i pasti sampai saat ini +elum diketahui, namun didapatkan +e+erapa hal yan* +erhu+un*an erat den*an ter2adinya ke*anasan larin* yaitu : rokok, alkohol, sinar radioakti1, polusi udara radiasi leher dan as+estosis. 3nsiden tumor larin* san*at +erhu+un*an erat den*an ke+iasaan merokok ,seperti 2u*a menin*katnya ke2adian tumor leher dan kepala 45 le+ih serin* pada perokok di+andin*kan den*an yan* tidak mero merokok kok.R .Ris isik iko o kema kemati tian an pada pada tumo tumorr *anas *anas lari larin* n* +er+a +er+andi ndin* n* luru luruss den*a den*an n menin*katnya konsumsi rokok, terle+ih la*i +ila disertai den*an konsumsi alkohol.$ Salah Salah satu satu aki+at aki+at yan* yan* ditim+ ditim+ulk ulkan an dari dari tumor tumor larin* larin* adalah adalah ter2ad ter2adiny inyaa sum+atan sum+atan larin* yan* dapat +eraki+at +eraki+at kematian. 6ntuk itu diperlukan diperlukan dia*nosis dia*nosis dan penatalaksanaan yan* tepat dan sesuai den*an prinsip penan**ulan*an sum+atan larin*, yaitu men*hilan*kan penye+a+ sum+atan den*an epat atau mem+uat 2alan napas +aru yan* dapat men2amin entilasi.#,& 6ntuk mene*akkan dia*nosa tumor *anas larin* masih +elum memuaskan, hal ini dise+a dise+a+kan +kan antara antara lain lain karena karena letakny letaknyaa dan sulit sulit untuk untuk diapai diapai sehin* sehin**a *a di2umpai +ukan pada stadium a7al la*i. 8iasanya pasien datan* dalam keadaan yan* sudah +erat sehin**a sehin**a hasil pen*o+atan yan* di+erikan di+erikan kuran* memuaskan. memuaskan. 9an* an* terpentin* pada penan**ulan*an tumor *anas larin* ialah dia*nosa dini. #, 1.2 Bata#a! Ma#ala$
0akalah ini hanya akan di +atasi de1enisi, etiolo*i, klasi1ikasi, *e2ala klinis, dia*nosis, penatalaksanaan, dan pro*nosis tumor larin*. 1.% T&'&a! Pe!&l(#a!
Penulisan makalah ini +ertu2uan untuk men*etahui dan memahami tentan* de1enisi, etiolo*i, klasi1ikasi, *e2ala klinis, dia*nosis, penatalaksanaan, dan pro*nosis tumor larin*.
1.2 Met)*e Pe!&l(#a!
0akalah ini disusun +erdasarkan studi kepustakaan yan* meru2uk ke +e+erapa literatur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. ANATOMI DAN FISIOLOGI LARING
%.#.#. KER;
terdapat
krikoaritenoid.#,
%
+uah
sendi,
yaitu
artikulasi
krikotiroid
dan
artikulasi
%.#.%. =T=T-=T=T L;R3
#. Suprahioid : - m. di*astrikus - m. *eniohioid - m. stilohioid - m. milohioid =tot-otot ini +er1un*si menarik larin* ke +a7ah. %. 3n1rahioid : - m. sternohioid - m. omohioid - m. Tirohioid =tot-otot ini +er1un*si menarik larin* ke atas. II. Ot)t+)t)t (!tr(!#( lar(!" ,
#. Terletak di +a*ian lateral larin* : - m. krikoaritenoid lateral larin* - m. tiroepi*lotika - m. okalis - m. tiroaritenoid - m. ;riepi*lotika - m. krikotiroid %. Terletak di +a*ian posterior larin* : - m. aritenoid transersum - m. aritenoid o+lik - m. krikoaritenoid posterior
%.#.$. R=
supra*lotik di atas plika entrikularis , *lotik, dan su+*lotik di +a7ah plika okalis .#,
%.#.&. PERS;R;';< L;R3
%.#.. PE
%.#.4. PE086L6H L30'; Pem+uluh lim1a e1eren dari *olon*an superior +er*a+un* den*an kelen2ar +a*ian superior rantai serikal dalam. Pem+uluh e1eren dari *olon*an in1erior
+er*a+un* den*an kelen2ar serikal dalam, dan +e+erapa men2alar sampai se2auh kelen2ar supraklaikula.#,
%.#.) '3S3=L=G3 L;R3
9aitu den*an men*atur +esar keilnya rima *lotis. 8ila m. krikoaritenid posterior +erkontraksi akan menye+a+kan prosessus okalis kartila*o aritenoid +er*erak ke lateral, sehin**a rima *lotis ter+uka. &. Sirkulasi Den*an ter2adi peru+ahan tekanan udara di dalam traktus trakeo+ronkial akan mempen*aruhi sirkulasi darah dari aleolus, sehin**a mempen*aruhi sirkulasi dalam tu+uh. . 0enelan Larin* mem+antu menelan melalui $ mekanisme, yaitu *erakan larin* +a*ian +a7ah ke atas, menutup aditus larin*is dan mendoron* +olus makanan turun ke hipo1arin* dan tidak masuk la*i ke dalam larin*. 4. Emosi Larin* +er1un*si men*ekspresikan emosi seperti +erteriak, men*eluh, menan*is, dll. ). 'onasi 9aitu den*an mem+uat suara serta menentukan tin**i rendahnya nada.tin**i rendahnya nada diatur oleh pere*an*an plika okalis. 8ila plika okalis dalam adduksi, maka m. krikotiroid akan merotasikan kartila*o tiroid ke +a7ah dan ke depan, men2auhi kartila*o aritenoid. Pada saat yan* +ersamaan m. krikoaritenoid posterior akan menahan atau menarik kartila*o aritenoid ke +elakan*. Plika okalis kini dalam keadaan e1ekti1 untuk +erkontraksi. Se+aliknya kontraksi m. krikoaritenoid akan mendoron* kartila*o krikoaritenoid ke depan, sehin**a plika okalis akan men*endor.Kontraksi serta men*endornya plika okalis akan menentukan tin**i rendahnya nada.
2.2. KLASIFIKASI TUMOR GANAS LARING
Tumor larin* ter+a*i atas $ +a*ian, yaitu : # a.Tumor supra*lotis: ter+atas pada daerah mulai dari tepi atas epi*lotis sampai +atas atas *lotis termasuk pita suara palsu dan entrikel larin*.
+.Tumor *lotis : men*enai pita suara asli.
.Tumor su+*lotis : tum+uh le+ih dari #! mm di+a7ah tepi +e+as pita suara asli sampai +atas in1erior krikoid.
2.%. EPIDEMIOLOGI
Kekerapan tumor *anas larin* di +e+erapa tempat di dunia ini +er+eda-+eda. Di ;merika Serikat pada tahun #()$ @ #()4 dilaporkan ", kasus karsinoma larin* per #!!.!!! penduduk laki-laki dan #,$ kasus karsinoma larin* per #!!.!!! penduduk perempuan. Tumor *anas larin* le+ih serin* men*enai laki-laki di+andin* perempuan den*an per+andin*an : # dan ter+anyak pada usia 4-4( tahun.%,$
2.-. ETIOLOGI
8elum diketahui pasti penye+a+nya, namun +e+erapa penelitian epidemiolo*i men**am+arkan +e+erapa hal yan* dapat menin*katkan risiko ter2adinya tumor larin*, +e+erapa diantaranya yaitu :#,4,) #. 6mur 3nsiden tumor *anas larin* menin*kat pada usia diatas tahun. %. Aenis kelamin tumor larin* &5 le+ih serin* men*enai laki-laki di+andin*kan perempuan $. Ras 0enin*kat pada ras kulit hitam di+andin*kan kulit putih &. 0erokok Ke+iasaan merokok menin*katkan resiko ter2adinya tumor *anas larin* . ;lkohol =ran* yan* men*konsumsi alkohol +erkemun*kinan le+ih +esar terkena tumor larin* di+andin*kan oran* yan* tidak men*konsumsi alkohol. 4. Ri7ayat ke*anasan pada kepala dan leher Satu dari empat oran* yan* pernah menderita tumor pada kepala dan leher +erisiko tin**i terkena untuk kedua kalinya. ). Peker2aan Peker2a-peker2a yan* terpapar uap asam sul1at,nikel dan as+es akan +eresiko tin**i menderita tumor larin* ". 'aktor-1aktor lain seperti irus, makanan rendah itamin ; dan *astroesopha*eal re1lu5 disease GERD .
2.5 HISTOPATOLOGI
Karsinoma sel skuamosa meliputi ( @ ("B dari semua tumor *anas larin*, den*an dera2at di11erensiasi yan* +er+eda-+eda. Aenis lain yan* 2aran* kita 2umpai adalah karsinoma anaplastik, pseudosarkoma, adenokarsinoma dan sarkoma.#,% Karsinoma erukosa adalah satu tumor yan* seara histolo*is kelihatannya 2inak, akan tetapi klinis *anas. 3nsidennya # @ %B dari seluruh tumor *anas larin*, le+ih +anyak men*enai pria dari 7anita den*an per+andin*an $ : #. Tumor tum+uh lam+at tetapi dapat mem+esar sehin**a dapat menim+ulkan kerusakan lokal yan* luas. Tidak ter2adi metastase re*ional atau 2auh. Pen*o+atannya den*an operasi, radioterapi tidak e1ekti1 dan merupakan kontraindikasi. Pro*nosanya san*at +aik.#,% ;denokarsinoma. ;n*ka insidennya #B dari seluruh tumor *anas larin*. Serin* dari kelen2ar mukus supra*lotis dan su+*lotis dan tidak pernah dari *lotis. Serin* +ermetastase ke paru-paru dan hepar. Two years survival rate-nya san*at rendah.Terapi yan* dian2urkan adalah reseksi radikal den*an diseksi kelen2ar lim1e re*ional dan radiasi pasa operasi.#,% Kondrosarkoma, adalah tumor *anas yan* +erasal dari tulan* ra7an krikoid )!B, tiroid %!B dan aritenoid #!B. Serin* pada laki-laki &! @ 4! tahun. Terapi yan* dian2urkan adalah larin*ektomi total.#,% 2.. GEJALA KLINIS DAN SUMBATAN LARING AKIBAT TUMOR LARING
%.4.# Ge2ala klinis dari tumor *anas larin* yaitu :#,%," a. Serak 0erupakan *e2ala utama karsinoma larin*, merupakan *e2ala dini tumor pita suara. Hal ini dise+a+kan karena *an**uan 1un*si 1onasi larin*. Kualitas nada san*at dipen*aruhi oleh +esar elah *lotik, +esar pita suara, keta2aman tepi pita suara, keepatan *etaran, dan kete*an*an pita suara. Pada karsinoma larin*,pita suara *a*al +er1un*si seara +aik dise+a+kan oleh ketidakaturan pita suara, oklusi atau penyempitan elah *lotik, teseran*nya otot-otot
okalis, sendi dan li*amen krikoaritenoid, dan kadan*-kadan* menyeran* sara1. ;danya tumor di pita suara akan men**an**u *erak maupun *etaran kedua pita suara terse+ut. Serak menye+a+kan kualitas suara men2adi kasar, men**an**u, sum+an* dan nadanya le+ih rendah dari +iasa. Kadan*-kadan* +isa a1oni karena nyeri, sum+atan 2alan napas, atau paralisis komplit. Hu+un*an antara serak den*an tumor larin* ter*antun* pada letak tumor. ;pa+ila tumor tum+uh pada pita suara asli, serak merupakan *e2ala dini dan menetap. ;pa+ila tumor tum+uh di daerah entrikel larin*, di +a*ian +a7ah plika entrikularis atau di +atas in1erior pita suara, serak akan tim+ul kemudian. Pada tumor supra*lotis dan su+*lotis, serak dapat merupakan *e2ala akhir atau tidak tim+ul sama sekali. Pada kelompok ini, *e2ala pertama tidak khas dan su+2ekti1, seperti perasaan tidak nyaman, rasa ada yan* men**an2al di ten**orok. Tumor hipo1arin* 2aran* menim+ulkan serak, keuali tumor eksenti1. 'iksasi dan nyeri menim+ulkan suara +er*umam Hot potato voice . +. Dispnea dan stridor 0erupakan *e2ala yan* dise+a+kan oleh sum+atan 2alan napas dan dapat tim+ul pada tiap tumor larin*.Ge2ala ini dise+a+kan oleh *an**uan 2alan napas oleh massa tumor, penumpukan kotoran atau sekret, maupun oleh 1iksasi pita suara. Pada tumor supra*lotik atau trans*lotik terdapat kedua *e2ala terse+ut. Sum+atan yan* ter2adi seara perlahan-lahan dapat dikompensasi oleh pasien. Pada umumnya dispnea dan stridor adalah tanda pro*nosis yan* kuran* +aik. .
8atuk 2aran* ditemukan pada tumor *anas *lotik, +iasanya tim+ul den*an tertekannya hipo1arin* disertai sekret yan* men*alir ke dalam larin*. Hemoptisis serin* ter2adi pada tumor *lotik dan tumor supra*lotik. 1. Ge2ala lain 8erupa nyeri alih di telin*a ipsilateral, halitosis, +atuk, hemoptisis dan penurunan +erat +adan menandakan perluasan tumor ke luar larin* atau metastasis 2auh. Pem+esaran kelen2ar *etah +enin* dipertim+an*kan se+a*ai metastasis tumor *anas yan* menun2ukkan tumor pada stadium lan2ut.
%.4.% Ge2ala Sum+atan larin* Ge2ala dan tanda sum+atan larin* yan* tampak adalah :& #. Sesak napas dispnea . %. Stridor napas +er+unyi yan* terden*ar pada 7aktu inspirasi. $./ekun*an yan* terdapat pada 7aktu inspirasi di suprasternal, epi*astrium, supraklaikula, interkostal. /ekun*an itu ter2adi se+a*ai upaya dari otot-otot perna1asan untuk mendapatkan oksi*en yan* adekuat. &. Gelisah karena pasien haus udara air hun*er . . Carna muka puat dan terakhir men2adi sianosis karena hipoksia. Aakson mem+a*i sum+atan larin* yan* pro*resi1 dalam & stadium den*an tanda dan *e2ala :& #. Stadium # : ekun*an tampak pada 7aktu inspirasi di suprasternal, stridor pada 7aktu inspirasi dan pasien masih tenan*. %. Stadium % : ekun*an pada 7aktu inspirasi di daerah suprasternal makin dalam, ditam+ah la*i den*an tim+ulnya ekun*an di daerah epi*astrium. Pasien sudah mulai *elisah. Stridor terden*ar pada 7aktu inspirasi. $. Stadium $ : ekun*an selain didaerah suprasternal, epi*astrium 2u*a terdapat di in1raklaikula dan sela-sela i*a, pasien san*at *elisah dan dispnea. Stridor terden*ar pada 7aktu inspirasi dan ekspirasi.
&. Stadium & : ekun*an- ekun*an diatas +ertam+ah 2elas, pasien san*at *elisah, tampak san*at ketakutan dan sianosis. Aika keadaan ini +erlan*sun* terus maka pasien akan keha+isan tena*a, pusat pernapasan paralitik karena hiperkapnia. Pasien lemah dan tertidur, akhirnya menin**al karena as1iksia.
2./. DIAGNOSIS
Dia*nosis dite*akkan +erdasarkan :#,% #. ;namnesis. Didapatkan keluhan +erupa suara serak, na1as +er+unyi, sulit +erna1as, nyeri ten**orokkan, +atuk +erdarah, sulit menelan dan kadan* @ kadan* ditemukan +au mulut, penurunan +erat +adan. %. Pemeriksaan THT rutin . $. Larin*oskopi direk. Pemeriksaan ini untuk memastikan lokasi tumor dan menilai penye+aran tumor. &. Radiolo*i 1oto polos leher dan thorak . 'oto toraks diperlukan unuk menilai keadaan paru, ada atau tidaknya proses spesi1ik dan metastasis di paru. . Pemeriksaan radiolo*i khusus separti /T-San, 0R3. /T-San larin* dapat memperlihatkan keadaan tumor dan larin* le+ih seksama, misalnya pen2alaran tumor pada tulan* ra7an tiroid dan daerah preepi*lotis serta metastasis kelen2ar *etah +enin* leher. 4. Pemeriksaan hispatolo*i dari +iopsi larin* se+a*ai dia*nosa pa sti. Dia*nosis pasti dite*akkan den*an pemeriksaan patolo*i anatomik dari +ahan +iopsi larin* dan +iopsi 2arum halus pada pem+esaran kelen2ar *etah +enin* di leher. Dari hasil patolo*i anatomik yan* ter+anyak adalah karsinoma sel skuamosa. Sta*in* tumor *anas larin* +erdasarkan ;A// %!!4:
2. DIAGNOSIS BANDING
Tumor *anas 1arin* dapat di+andin* den*an : #. T8/ larin* %. Si1ilis larin* $. Tumor 2inak larin* &. Penyakit kronis larin*
2. PENATALAKSANAAN
%.(.# Penatalaksanaan tumor larin* Seara umum ada $ 2enis penan**ulan*an karsinoma larin*, yaitu :#,%," #.Pem+edahan Tindakan operasi untuk ke*anasan larin* terdiri dari :
#. Larin*ektomi : a. Larin*ektomi parsial Larin*ektomi parsial diindikasikan untuk karsinoma larin* stadium 3 yan* tidak memun*kinkan dilakukan radiasi, dan tumor stadium 33. +. Larin*ektomi total ;dalah tindakan pen*an*katan seluruh struktur larin* mulai dari +atas atas epi*lotis dan os hioid sampai +atas +a7ah inin trakea. %. Diseksi leher radikal Tidak dilakukan pada tumor *lotis stadium dini T# @ T% karena kemun*kinan metastase ke kelen2ar lim1e leher san*at rendah. Sedan*kan tumor supra*lotis, su+*lotis dan tumor *lotis stadium lan2ut serin* kali men*adakan metastase ke kelen2ar lim1e leher sehin**a perlu dilakukan tindakan diseksi leher. Pem+edahan ini tidak disarankan +ila telah terdapat metastase 2auh. $. Radioterapi Radioterapi di*unakan untuk men*o+ati tumor *lotis dan supra*lotis T# dan T% den*an hasil yan* +aik an*ka kesem+uhannya (!B . Keuntun*an den*an ara ini adalah larin* tidak edera sehin**a suara masih dapat dipertahankan. Dosis yan* dian2urkan adalah %!! rad perhari sampai dosis total 4!!! @ )!!! rad. Radioterapi den*an dosis menen*ah telah pula dilakukan oleh =*ura, Som, Can*, dkk, untuk tumor-tumor tertentu. Konsepnya adalah untuk memperoleh kerusakan maksimal dari tumor tanpa kerusakan yan* tidak dapat disem+uhkan pada 2arin*an yan* melapisinya. Can* dan Shul mem+erikan &!!@!!! rad selama &@4 min**u diikuti den*an larin*ektomi total. &. Kemoterapi Di+erikan pada tumor stadium lan2ut, se+a*ai terapi ad2uan ataupun paliati. =+at yan* di+erikan adalah isplatinum "!@#%! m*>m% dan '6 "!!@#!!! m*>m%.
Re$a(l(ta#( #&ara
Reha+ilitasi setelah operasi san*at pentin* karena telah diketahui +ah7a tumor *anas larin* yan* diterapi den*an seksama memiliki pro*nosis yan* +aik. Setelah larin*ektomi dilakukan reha+ilitasi suara den*an pertolon*an alat +antu suara yakni i+rator yan* ditempelkan didaerah su+mandi+ula atau men**unakan esophageal speech dimana suara dihasilkan dari eso1a*us melalui proses +ela2ar.#,%
%.(.% Penatalaksanaan sum+atan larin* Dalam penan**ulan*an sum+atan larin* prinsipnya diusahakan supaya 2alan na1as lanar kem+ali. Tindakan konserati1 den*an medikamentosa dilakukan pada sum+atan larin* stadium #. Tindakan operati1 atau resusitasi yan* dilakukan pada stadium % dan $ yaitu intu+asi endotrakea dan trakeostomi sedan*kan krikotirotomi dilakukan pada stadium &.&
I!t&a#( e!*)traea
3ndikasi intu+asi endotrakea yaitu &: #. 6ntuk men*atasi sum+atan saluran na1as atas %. 0em+antu entilasi $. 0emudahkan men*isap sekret dari traktus trakeo+ronkial &. 0ene*ah aspirasi sekret di ron**a mulut atau yan* +erasal dari lam+un* 6kuran pipa endotrakea harus sesuai den*an ukuran trakea pasien dan umumnya untuk de7asa dipakai yan* diameter dalamnya ) @ ", mm. Pipa endotrakea tidak +oleh le+ih dari 4 hari dan selan2utnya dilakukan trakeostomi.
Trae)#t)3(
0erupakan tindakan mem+uat lu+an* pada dindin* depan > anterior trakea untuk +erna1as. 0enurut letak stroma, trakeostomi di+edakan letak yan* tin**i dan letak yan* rendah dan +atas letak ini adalah inin trakea ke ti*a. 3ndikasi trakeostomi yaitu &: #. 0en*atasi o+struksi larin*
%. 0en*uran*i ruan* ru*i di saluran na1as atas $. 0empermudah pen*isapan sekret dari +ronkus &. 6ntuk memasan* respirator . 6ntuk men*am+il +enda asin* dari su+*lotis
Kr()t(r)t)3(
Krikotirotomi merupakan tindakan penyelamat pasien dalam keadaan *a7at na1as den*an ara mem+elah mem+ran krikotiroid. Tindakan ini harus diker2akan epat 7alaupun persiapannya darurat. Kontraindikasi krikotirotomi pada anak di+a7ah #% tahun, tumor larin* yan* sudah meluas ke su+*lotis dan terdapat larin*itis.&
2. 10. PROGNOSIS
Ter*antun* dari stadium tumor, pilihan pen*o+atan, lokasi tumor dan keakapan tena*a ahli. Seara umum dikatakan five years survival pada karsinoma larin* stadium 3 adalah (! @ ("B, stadium 33 adalah ) @ "B, stadium 333 adalah 4! @ )!B dan stadium 3? adalah &! @ !B. ;danya metastase ke kelen2ar lim1e re*ional akan menurunkan five years survival rate se+esar !B.#,%
BAB III LAPORAN KASUS I.
I*e!t(ta# Pe!*er(ta
: Tn.
6mur
: "& tahun
Aenis Kelamin
: Laki-laki
;*ama
: 3slam
Peker2aan
: Pensiunan ;8R3
;lamat
: Sun*ai Penuh, Kerini
Pemeriksaan
: # Aanuari %!#
II. A!a3!e#(#
;lloanamnesis dan autoanamnesis Kel&$a! Uta3a , suara serak se2ak % +ulan yan* lalu. R(4aat Pe!a(t Seara!" •
Suara pasien serak se2ak % +ulan yan* lalu, suara +eran*sur-an*sur serak dalam % +ulan ini, a7alnya suara mulai sedikit serak, semakin +ertam+ah
• • •
serak dalam # +ulan ini. Se+elumnya pasien tidak +atuk, tidak ada demam
• • •
dia*nosis suspek *an**uan pita suara. Ri7ayat +erat +adan menurun seara drastis tidak ada Sesak na1as tidak ada.
R(4aat Pe!a(t Da$&l& • • •
Keluhan seperti ini se+elumnya tidak ada. Tidak ada ri7ayat penyakit 2antun*. Ri7ayat ke*anasan di ten**orokan se+elumnya tidak ada
R(4aat Pe!a(t Kel&ar"a
Tidak ada an**ota keluar*a yan* menderita keluhan yan* sama seperti yan* dialami pasien, an**ota keluar*a tidak ada ri7ayat ke*anasan.
R(4aat Peer'aa!6S)#(al E)!)3( *a! Ke(a#aa!
Pasien seoran* pensiunan ;8R3 yan* tin**al den*an anaknya, pasien memiliki ke+iasaan merokok se2ak muda # +un*kus per hari
III. Pe3er(#aa! F(#( V(tal S("!
Keadaan umum
: 8aik
Kesadaran
: /ompos 0entis
Tekanan darah
: #%!>"! mmH*
: "!5>menit
Respirasi
: %!5>menit
Temperatur
: $4,)F/
8erat +adan
: k*
Stat Ge!eral ,
Kepala
:
0uka
: Simetris, parese nerus 1asialis ->
0ata
: ;nemis ->-, ikterus ->-, re1lek pupil > isokor
THT
: Sesuai status lokalis
Leher
: Kaku kuduk - Pem+esaran kelen2ar lim1e ->Pem+esaran kelen2ar parotis ->Kelen2ar tiroid -
Thorak
:
/or
: S#S% tun**al, re*uler, murmur @
Po
: ?esikuler >, Rhonki ->-, Ch ->-
;+domen
: Distensi -, 86 <, hepar>lien tidak tera+a
Ekstremitas
: dalam +atas normal
Stat l)al(# THT , Tel(!"a
Ka!a!
Daun telin*a Lian* telin*a
K(r(
<
<
lapan*
lapan*
-
-
intak
intak
Tumor
-
-
0astoid
<
<
Dishar*e 0em+ran timpani
Tes penden*aran : Suara +isik
tidak dilakukan
Ce+er
tidak ada lateralisasi
Rinne
Sh7a+ah
<
<
Tes alat keseim+an*an
H(*&!"
Hidun* luar /aum nasi
tidak dilakukan
Ka!a!
K(r(
<
<
lapan*
Septum
lapan* deiasi tidak ada
Dishar*e
tidak ada
0ukosa
merah muda
Tumor /onha
-
/hoana
dekon*esti
nyeri tekan tidak ada <
R(!)#)7( P)#ter()r
Koana
merah muda -
dekon*esti
Sinus
tidak ada
: lapan*
<
0ukosa
: tidak hiperemis, tidak ada *ranul
Konka in1erior
:
;denoid
:
Tu+a Eustasius
:
0assa
:
Post nasal drip
:
Or)8ar(!" *a! M&l&t
Trismus
: tidak ada
6ula
: tidak udem
Palatum 0ole dan arkus 1arin* : simetris, tidak hiperemis Dindin* 1arin*
: mukosa liin, tidak hiperemis
Tonsil :
Kanan
Kiri
Pem+esaran
T#
T#
Hiperemis
-
-
Permukaan mukosa
rata
Kripte
tidak mele+ar
Detritus
-
Peritonsil
: tidak hiperemis
Tumor
: tidak ada
Gi*i
: *i*i palsu
Lidah
: 7arna merah
rata tidak mele+ar -
Lar(!")#)7 I!*(re
Epi*lotis
: tidak hiperemis, tidak udem, pin**ir rata
;ritenoid
: tidak ada masa
?entrikular +and
: tidak tampak
Plia okalis
: tapak masa +e7arna putih
Sinus piri1ormis
: tidak tampak
?alekule
: tidak ada masa
Pemeriksaan KG8 3nspeksi
: tidak tampak pem+esaran
Palpasi
: tidak tera+a pem+esaran KG8
Pemeriksaan Penun2an* •
EKG
: dalam +atas normal
•
Pemeriksaan La+oratorium o
H+
: # *rB
o
Leukosit
: 4!!!>mm$
o
Ht
: &B
o
Trom+osit
: $#".!!!
o
6reum
: %$
o
Kretinin
: !,(
o
SG=T
: #4
o
SGPT
: #!
IV. Re#&3e
Pasien seoran* laki-laki, +erumur "& tahun, 3slam, dari Kerini, datan* den*an keluhan suara serak se2ak % +ulan yan* lalu. Ri7ayat penyakit yan* sama se+elumnya -. Se+elumnya pasien sempat +ero+at ke RS Tentara dan di an2urkan untuk diru2uk ke RS6P 0.D2amil Padan* . Status lokalis THT :
V.
Epi*lotis
: tidak hiperemis, tidak udem, pin**ir rata
;ritenoid
: tidak ada masa
?entrikular +and
: tidak tampak
Plia okalis
: tapak masa +e7arna putih
Sinus piri1ormis
: tidak tampak
?alekule
: tidak ada masa
D(a"!)#(# D(8ere!#(al •
T8/ larin*
•
Tumor 2inak larin*
VI. D(a"!)#(# Uta3a
Suspek tumor larin*
VII. U#&la! Pe3er(#aa!
8iopsi tumor
VIII. Re!9a!a Tera7( •
0edikamentosa : #. /e1tria5one % 5 # *r 3?
•
Trakeostomi
I:. Pr)"!)#(#
Du+ia ad 0alam
BAB IV Pe3a$a#a!
Pasien laki-laki umur "& tahun dari Kerini, datan* den*a keluhan utama suara serak se2ak % +ulan yan* lalu. Tidak ada ri7ayat ke*anasan se+elumnya dan sakit 2antun* se+elumnya, an**ota keluar*a tidak ada ri7ayat ke*anasan. Pasien soran* perokok se2ak muda, satu +un*kus setiap harinya.untuk men*hindari o+truksi 2alan na1as, pada pasien direnanakan trakeostomi dan +iopsy untuk menentukan 2enis tumor. Tatalaksana dilan2utkan sesuai den*an 2enis tumor dan stadiumnya.
BAB V Pe!&t&7
Tumor larin* le+ih serin* pada laki-laki di+andin*kan den*an 7anita, 1aktor resiko yan* menin*katkan ke2adian tumor larin* salah satunya adalah merokok. Pro*nosis dari tumor larin* +erdassarkan stadium tumor terse+ut. Tatalaksana dilakukan sesuai den*an 2enis dan stadium tumor.