(
Teacher Toni kesulitan dalam pengajaran long learn division. Masalahnya division. Masalahnya banyak siswa yang tidak mengerti konsepnya dan bagaimana melakukan long learn division . Kemudian dia ditawarkan dengan metode kognitif. Dimana dalam teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajarnya. Pengertian belajar menurut teori kognitif adalah perubahan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur. Teori ini berasumsi bahwa setiap orang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang dimilikinya. Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan aktifitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.
Dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh Teacher Toni, Teacher Toni menerapkan beberapa langkah sebagai berikut :
Teacher Toni mampu mengidentifikasi masalah yang menimpa siswanya, yakni siswanya mengalami kesulitan dalam belajar “long division ”. ”. Dalam hal ini teacher Toni memiliki kompetensi pedagogik dengan ditunjukkan bahwa ia menguasai karakteristik peserta didik dari aspek intelektual, yang ditunjukan dengan kemampuan : a. mengidentifikasi kemampuan kemampuan awal peserta didik d idik dalam mata pelajaran
b. mengidentifikasi kesulitan peserta didik
Setelah mengetahui kesulitan siswanya, Teacher Toni menentukan kemampuan dasar
apa yang siswanya butuhkan agar mereka mampu memahami “ long divison ”. Dalam hal ini, teacher Toni mampu menunjukkan bahwa ia bisa memilih materi pelajaran yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran, serta menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik. Hal ini ditunjukkan dengan prinsip bahwa siswa teacher Toni harus memahami terlebih dahulu terkait dengan basic multiplication, basic divison and subtraction sebagai
fondasi awal dalam pembelajaran “long division”
Dengan identifikasi kesulitan siswa yang jelas dan benar, serta memberikan asimilasi yang baik, maka langkah yang ditempu teacher Toni adalah penentuan strategi pembelajaran. Ia menggunakan 2 hal unik dalam membantu siswanya memahami pelajaran, yakni dengan menggunakan : a. Mnemonic Device Mnemonic Device adalah suatu teknik untuk memudahkan mengingat sesuatu yang dilakukan dengan membuat rumusan atau ungkapan, atau menghubungkan kata, ide, dan
khayalan. Dalam kesempatan itu, teacher Toni menggunakan ungkapan “Dead Monkeys Smell Bad” yang bermakna “Divide Multiply Subtract Bring down”. Hal ini tentu saja membuat proses menghafal/beajar tidak membosankan dan tentu saja akan membangkitkan motivasi siswa untuk belajar dengan baik. b. Visual Aid Selain Mnemonic Device, untuk membuat siswa tersebut dapat memanfaatkan kedua bagian otaknya, kiri dan kanan, maka Teacher Toni menggunakan Visual Aid sebagai rangsangan terhadap reaksi otak kanannya. Visual AID merupakan alat yang dapat membantu
memperjelas suatu uraian atau penjelasan yang berbentuk tabel, grafik, gambar, diagram / bagan, peta, dan foto. Hal ini membuat pesan atau kronologis dari materi akan mudah diterima oleh siswa. Dari penjelasan video tersebut menunjukkan bahwa teacher Toni menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, ditunjukan dengan kemampuan ; a.
memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik,
b.
menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif,
c.
menerapkan pendekatan pembelajaran berdasarkan jenjang dan karateristik bidang studi. Itulah langkah langkah teacher Toni dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi
siswanya dengan cerdas dan efisien. Hal ini membuat siswanya akan belajar dengan menyenangkan dan bertahan secara lama.
Teacher Toni adalah guru yang memiliki kemampuan pedagogik yang baik. Ia mampu mengidentifikasi kesulitan anak, memahami karakteristik anak, menguasai teori, strategi, metode pembelajaran dan mampu merancangnya dengan baik sehingga anak anak belajar bisa memahami pelajaran dengan baik. Strategi yang ia gunakan sebenarnya cukup simple namun sangat efektif digunakan. Strategi ini memanfaatkan kemampuan otak kiri dan otak kanan dalam proses pembelajarannya sehingga adaptasi dapat terjadi karena telah terdapat keseimbangan di dalam struktur kognitifnya. Hendaknya pengetahuan tentang kognitif siswa perlu dikaji secara mendalam oleh para calon guru dan para guru demi menyukseskan proses pembelajaran di kelas. Tanpa pengetahuan
tentang
kognitif
siswa,
guru
akan
mengalami
kesulitan
dalam
membelajarkannya di kelas, yang pada akhirnya mempengaruhi rendahnya kualitas proses pendidikan yang dilakukan oleh guru di kelas. Karena faktor kognitif yang dimiliki oleh siswa
merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran di kelas. Faktor kognitif merupakan jendela bagi masuknya berbagai pengetahuan siswa melalui kegiatan belajar baik secara mandiri maupun secara kelompok.