BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pemeriksaan radiografi berperan penting pada evaluasi dan perawatan di bidang kedokteran gigi karena radiograf mampu menyediakan informasi kondisi objek yang tidak dapat dilihat secara klinis. Pada bidang periodontologi, radiograf digunakan untuk menentukan tingkat keparahan penyakit dan memastikan faktor predisposisi terkait periodontitis seperti kalkulus atau tumpatan yang overhanging . Radiog Radiograf raf juga juga diguna digunakan kan untuk untuk memban membandin dingka gkan n peruba perubahan han pada pada jaring jaringan an periodontal dari waktu ke waktu (Hodges, 1!". #i sisi lain pada bidang endodontik, radiograf berperan dalam penetapan diagnosis, rencana perawatan, prosedur perawatan, prognosis, follow$up, dan edukasi bagi pasien (%asrani, &'1&". Pada praktiknya, dokter gigi membutuhkan kualitas citra radiografi yang optimal dengan resolusi tinggi dan detail sangat rinci untuk dapat menetapkan diagnosis secara benar. erlebih erlebih lagi jika dokter gigi harus bekerja pada perawatan yang yang memerlu memerlukan kan ketelit ketelitian ian seperti seperti pada pada tindak tindakan an pemasan pemasangan gan implan implan yang yang membutuhk membutuhkan an ketepatan ketepatan dimensi dimensi anatomi anatomi ()ahleitner ()ahleitner dkk., &''*+ &''*+ oubele oubele dkk., dkk., &''-". &''-". #istor #istorsi si ukuran ukuran pada pada radiog radiograf raf dapat dapat menyeb menyebabk abkan an permasa permasalah lahan an dan memper mempersul sulit it peneta penetapan pan diagno diagnosis sis ketika ketika distor distorsi si tidak tidak diketa diketahui hui atau tidak tidak dikali dikalibra brasi si dengan dengan semesti semestinya nya (roum (roum,, &'1'". &'1'". #istor #istorsi si ukuran ukuran citra citra adalah adalah perubahan ukuran citra objek pada radiograf dibandingkan dengan ukuran sesungguhnya pada objek (/hite dan Pharoah, &''". #istorsi radiograf dapat terjadi karena angulasi sinar$0, posisi objek, dan posisi reseptor yang kurang tepat & (annuc (annucci ci dan Howert Howerton, on, &'1&". &'1&". Peneli Penelitia tian n 2mir 2mir dkk. dkk. (1!" (1!" menun menunjuk jukkan kan bahwa terdapat perbedaan antara indeks perbesaran ukuran yang tercantum pada mesin radiografi panoramik dengan indeks perbesaran ukuran hasil perhitungan pada penelitian. ndeks distorsi hasil pengukuran pada penelitian tersebut lebih rendah dari indeks distorsi yang tercantum pada produk. 3itra 3itra radiog radiograf rafii dapat dapat dihasil dihasilkan kan secara secara konven konvensio sional nal maupun maupun digital digital (#en (#enta tall 2ssis 2ssistan tants4 ts4 2sso 2ssoci ciat atio ion n of 2ustr 2ustral alia ia nco ncorp rpor orat ated ed,, &''5 &''5". ". Pros Proses es 1
meng mengha hasil silka kan n radi radiog ogra raff konv konven ensi sion onal al diaw diawal alii deng dengan an pema pemapa paran ran sinar sinar$0 $0 mene menemb mbus us bagi bagian an tubu tubuh h manu manusia sia sehin sehingg ggaa terb terben entu tuk k pola pola citra citra pada pada film film.. 6elanjutnya film tersebut diproses dengan cairan kimia agar citra struktur anatomi pasien terlihat pada film (%rant 7 Helms, &''-". Proses menampilkan citra digital tidak berbeda jauh dari film konvensional, namun pada radiografi digital citra tersebut ditangkap oleh reseptor dan hasilnya dapat dilihat pada komputer. 6istem digital lebih mahal dibandingkan sistem konvensional, namun teknologi digital memiliki banyak kelebihan antara lain8 paparan radiasi dapat dikurangi hingga !'9+ !'9+ wakt waktu u yang yang dipe diperl rluk ukan an lebi lebih h singk singkat at++ citra citra dapa dapatt dima dimani nipu pula lasi si dan dan diperbesar, serta kontras citra dapat ditingkatkan. :elebihan tersebut membantu dalam penetapan diagnosis dan berguna untuk edukasi kepada pasien. 3itra digital juga lebih mudah disimpan, diduplikasi, dicetak, dan dapat ditransfer melalui internet (#ental 2ssistants4 2ssociation 2ssociation of 2ustralia ncorporated, &''5". 6trukt 6truktur ur anatom anatomii manusi manusiaa memili memiliki ki dimens dimensii tinggi tinggi,, panjan panjang, g, dan lebar lebar.. Radiograf & dimensi (" merekam objek * dimensi menjadi citra & dimensi sehingga menghasilkan perbesaran ukuran citra yang berbeda di setiap bagian * objek karena perbedaan jarak bagian$bagian tersebut dengan film (angland dkk., &''&". &''&". Radiog Radiograf raf memili memiliki ki keterb keterbatas atasan an kemamp kemampuan uan mengak mengakses ses struktu struktur r anatom anatomii pasien pasien dan sering sering mengha menghasilk silkan an citra citra yang yang disert disertai ai distor distorsi si ukuran ukuran sehingga memberikan informasi yang terbatas (roum, &'1'+ %asrani, &'1&".
1.2
Rumusan Ma Masalah
1. 2pakah yang dimaksud dimaksud dengan dengan panoramic panoramic imaging ; &. 2pa sajakah sajakah prinsip prinsip yang harus harus dipenuhi dipenuhi dalam dalam panoramic imaging ; *. %agaimanakah %agaimanakah mekani mekanisme sme mesin panora panoramik; mik; <. %agaimanakah %agaimanakah memposi memposisikan sikan pasien pasien yang tepat tepat pada panoramic pada panoramic imaging ; 5. 2pakah yang yang dimaksud dengan dengan teknik panorami panoramik k film darkroom; darkroom; =. %agaim %agaimana anakah kah interp interpret retasi asi panoramic panoramic imaging ; -. 2pakah yang yang dimaksud dimaksud evaluasi evaluasi mutu mutu radiograf; radiograf; !. 2pa sajakah sajakah evaluasi evaluasi mutu mutu pada pada panoramic panoramic imaging ;
&
1.3
Tujuan
1. >ahasiswa mampu memahami yang dimaksud dengan panoramic imaging &. >ahasiswa mampu memahami prinsip yang harus dipenuhi dalam panoramic imaging *. >ahasiswa mampu memahami mekanisme mesin panoramik <. >ahasiswa mampu memahami cara memposisikan pasien yang tepat pada panoramic imaging 5. >ahasiswa mampu memahami yang dimaksud dengan teknik panoramik film darkroom =. >ahasiswa mampu memahami interpretasi panoramic imaging -. >ahasiswa mampu memahami evaluasi mutu radiograf !. >ahasiswa mampu memahami evaluasi mutu pada panoramic imaging
1.4
Manaat
>ahasiswa mendapatkan wawasan yang lebih luas secara teoritis tentang panoramic imaging dalam penulisan tugas dan menjadi bekal yang dapat dijadikan acuan untuk praktik radiologi kedokteran gigi mendatang.
*
BAB 2 T!N"AUAN PU#TA$A
2.1
De%n%s% Panoramic Imaging
Panoramic imaging atau pantomografi adalah teknik untuk menghasilkan single image dari struktur wajah termasuk lengkung dental maksila dan mandibular dan struktur pendukungnya. Pada radiografi panoramik sumber sinar$ 0 dan reseptor gambar berputar mengelilingi kepala pasien dan membentuk curved focal trough. ?bjek di depan dan di belakang focal trough akan tersamarkan dan sebagian besar tidak terlihat (/hite 7 Pharoah, &'1<". )ambar panoramik sangat berguna secara klinis untuk masalah diagnostik yang membutuhkan cakupan rahang yang luas. Pada umumnya, gambar panoramik digunakan pada kasus evaluasi trauma yang disebabkan patah tulang rahang, lokasi molar ketiga,
penyakit gigi atau tulang yang ekstensif,
perkembangan dan erupsi gigi (khususnya pada mixed dentition", nyeri sendi temporomandibular (>@", dan anomali perkembangan gigi. )ambar panoramik sering digunakan sebagai gambar evaluasi awal yang dapat memberikan informasi untuk selanjutnya membantu dalam menentukan tindakan proyeksi lain yang dibutuhkan. Pada pasien yang tidak toleran terhadap prosedur intraoral dengan baik dapat dilakukan panoramic imaging (/hite 7 Pharoah, &'1<". :ekurangan teknik radiologi panoramic imaging (/hite 7 Pharoah, &'1<"8 1. )ambar tidak menampilkan detail anatomi yang jelas berbeda dari radiografi intraoral periapikal yang memang digunakan untuk mendeteksi lesi karies kecil, struktur halus periodontium marjinal, atau penyakit periapikal 2. 2danya struktur tumpang tindih seperti cervical spine yang dapat menutupi lesi odontogenik terutama pada daerah gigi insisivus dan pada permukaan proksimal gigi premolar 3. Pembesaran yang tidak sama dan distorsi geometrik pada gambar 4. ?bjek panoramik yang penting tampak terdistorsi atau tidak terlihat sama sekali karena terletak di luar focal trough 5. Pada pasien yang memerlukan perawatan gigi secara umum biasanya hanya sedikit informasi tambahan yang diperoleh dari radiografi panoramik <
2.2
Pr%ns%& '(rmas% )am*aran Pan(ram%k 2.2.1 Focal Trough
Focal troughApalung fokus adalah kurva *# di mana struktur akan tampak paling tajam dan jelas. Prinsip teknik radiografi panoramik yang penting yaitu mekanisme pergerakan sinar$0 dan film menghasilkan Bona bidang gambaran radiografik tiga dimensi berbentuk kurva yang disebut focal trough. 6emua obyek dalam palung fokus terproyeksi secara fokus (/hite 7 Pharoah, &'1<". 6emua obyek di luar palung fokus terlihat kabur, membesar, atau mengecil ukurannya dan terkadang terdistorsi. %entuk palung fokus bervariasi berdasarkan merek peralatan yang digunakan serta dengan imaging protocol pada masing$masing unit. %entuk dan lebar palung fokus ditentukan oleh jalur dan kecepatan reseptor dan kepala tabung sinar$ 0, pelurusan sinar C$ray, dan lebar kolimator. okasi palung fokus dapat berubah dengan penggunaan mesin yang ekstensif, sehingga diperlukan pemeriksaan ulang kalibrasi. Pada beberapa mesin panorama, bentuk palung fokus
dapat
disesuaikan
agar
sesuai
dengan
bentuk
anatomi
maCillomandibular pasien atau untuk menunjukkan daerah anatomis yang lebih baik, seperti >@ atau sinus maksila ()hom, &''!".
)am*ar 2.1 3ontoh dari image layer atau focal trough
(annucci 7 Howerton, &'1&"
2.2.2 Image Distortion
)ambar panoramik menghasilkan distorsi ukuran dan bentuk objek. #istorsi ini membuat gambar panoramik tidak dapat digunakan untuk pengukuran linear dan bersudut karena tidak sesuai dengan objek asli. #istorsi gambar tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu8 x-ray 5
beam angulation sumber C$ray ke objek, jalur pusat rotasi, dan posisi objek terhadap focal trough. #istorsi gambar juga dapat dipengaruhi oleh anatomi dan posisi pasien (/hite 7 Pharoah, &'1<". #istorsi ukuran adalah pembesaran ukuran pada gambar radiografik dibandingkan dengan objek asli. Hal ini disebabkan oleh divergensi dari sinar$0. Dntuk mencegah hal ini terjadi maka jarak target film harus ditingkatkan dengan menggunakan silinder terbuka yang panjang dan jarak objek film dikurangi dengan menjaga agar film sedekat mungkin dengan objek. :edua cara tersebut juga bisa dilakukan untuk meningkatkan ketajaman dan resolusi gambar ()hom, &''!". #istorsi bentuk objekAdistorsi dimensional adalah pembesaran yang tidak seimbang pada bagian berbeda dalam satu objek. Hal ini bisa terjadi ketika tidak semua bagian objek terletak pada jarak yang sama dari focal trough. Hal ini bisa dicegah dengan meletakkan film sejajar dengan objek dan mengarahkan sumber C$ray tegak lurus terhadap objek dan film ()hom, &''!".
)am*ar 2.2 Pengaruh posisi objek terhadap ukuran radiografi. a" >andibula menyangga
posisi metal ring pada tengah focal trough. >andibula diposisikan di tengah focal trough dengan menempatkan tepi insisal dari gigi insisive sentral pada notch pada akhir perangkat gigitan rod$positioning+ b" Resultan radiografi panoramik menunjukkan distorsi minimal pada metal ring+ c" >andibula dan ring diposisikan 5 mm jauh dari focal trough+ d" Resultan radiografi panoramic menunjukkan pembesaran horiBontal dari ring dan gigi
=
mandibula+ e" >andibula dan ring ditempatkan 5 mm depan notch bite-bloc! + f" Resultan radiografi panoramik menunjukkan pengecilan horiBontal dari ring dan gigi mandibula (/hite 7 Pharoah, &'1<"
2.2.3 Real, Double, +an Ghost Images
6inar C$ray memotong beberapa struktur anatomi dua kali selama setiap siklus paparan pengambilan gambar.
)am*ar 2.3 Posisi C$ray selama pengambilan gambar sisi kiri dan kanan ramus mandibula
(/hite 7 Pharoah, &'1<"
%ergantung pada lokasinya, objek yang dihasilkan terdiri dari tiga jenis gambar berbeda, sebagai berikut (/hite 7 Pharoah, &'1<"8 1. "eal image (gambaran nyata"8 ?bjek yang berada di antara pusat rotasi dan reseptor membentuk gambaran nyata. #i dalam Bona ini, benda itu berada di dalam palung fokus dengan gambar yang relatif tajam, sedangkan )ambar benda yang berada jauh dari palung fokus terlihat kabur. &. #ouble image ()ambar ganda" 8 %enda yang terletak di posterior pusat rotasi dan yang terpapar dua kali oleh C$ray menghasilkan gambar ganda (daerah hijau pada )ambar &.* a". /ilayah ini meliputi tulang hyoid, epiglotis, dan tulang belakang leher, yang semuanya mengasilkan gambar di kedua sisi dan membentuk gambar ganda. *. $host %mage ()ambaran hantu"8 %eberapa benda berada di antara sumber sinar$0 dan pusat rotasi dan membentuk gambaran hantu. Pada gambaran panoramik, ghost image dapat terlihat karena pengambilan gambar di seberang lokasi anatomi. :arena benda itu terletak di luar bidang fokus -
dan dekat dengan sumber sinar$0, ghost image tersebut menghasilkan gambaran yang kabur dan diperbesar.
a"
b"
)am*ar 2.4 a" #ouble image+ b" $host image
(/hite 7 Pharoah, &'1<"
%eberapa struktur anatomis tubuh dapat membuat ghost image. 6elain itu, aksesoris logam, seperti anting, kalung, dan jepit rambut juga dapat membentuk ghost image yang tampak sebagai gambar radiopak yang bisa mengaburkan detail anatomis dan menutupi perubahan patologis.
2.3
Mes%n Pan(ram%k
%anyak perusahaan menciptakan film kualitas tinggi dan mesin panoramik digital seperti Eeraviewepocs, )0#P$-'', dan pro?ne. 6elain menghasilkan gambar panoramik rahang yang standar, mesin tersebut juga memiliki kelebihan untuk menyesuaikan dengan pasien dan membuat gambar frontal dan lateral dari >@. %eberapa mesin ini juga mampu menghasilkan tampilan tomografi melalui sisi sinus dan cross sectional maksila dan mandibular. ampilan ini diperoleh karena mesin memiliki kepala tabung khusus dan gerakan film yang diprogram dalam mesin. %eberapa mesin memiliki kemampuan kontrol eksposur secara otomatis+ hal ini dilakukan untuk mengukur jumlah radiasi yang melewati rahang pasien selama awal paparan dan menyesuaikan faktor imaging (puncak kilovoltage FkEpG, miliamperage Fm2G, dan kecepatan gerakan imaging " untuk mendapatkan gambar yang tepat (/hite 7 Pharoah, &'1<".
!
a"
b"
c"
)am*ar 2., a" Eeraviewepocs+ b" )0#P$-''+ c" pro?ne
(/hite 7 Pharoah, &'1<"
2.4
P(s%s% Pas%en +an Head Alignment
Dntuk mendapatkan radiografi panoramik yang berguna untuk diagnostik, perlu mempersiapkan pasien dengan benar dan memposisikan kepala mereka pada palung fokus secara hati$hati. Peralatan gigi, anting, kalung, jepit rambut, dan benda logam lainnya di daerah kepala dan leher harus dilepas dan mesin ditunjukkan kepada pasien dengan sambil menjelaskan kepada pasien untuk tetap diam selama proses pengambilan gambar berlangsung. Hal tersebut penting terutama bagi anak$anak yang mungkin cemas. 2nak harus diinstruksikan untuk melihat ke depan dan mata tidak mengikuti kepala tabung (/hite 7 Pharoah, &'1<". oto radiografi posisi anteroposterior tepi insisal diambil dengan cara menempatkan gigi insisivus maksila pasien dan gigi mandibula dalam posisi saling menggigit. Pasien sebaiknya diminta untuk tidak menggeser mandibula ke salah satu sisinya saat gerakan ini. Pesawat rankfort harus dipusatkan di midsagittal palung fokal C$ray satuan tertentu. 6ebagian besar alat panoramik memiliki sinar laser untuk lebih mudah mensejajarkan antara pesawat rankfort dan midsagittal (posisi anteroposterior di dalam focal palung pasien". Penempatan pasien terlalu jauh ke anterior atau terlalu jauh ke posterior menghasilkan penyimpangan dimensi pada gambar (/hite 7 Pharoah, &'1<".
)am*ar 2.- Pengaruh posisi objek pada ukuran radiografinya. 2" >andibula dan cincin logam
yang berada pada posisi pusat dari focal palung+ %" hasil radiograf panoramik menunjukkan distorsi minimal cincin logam+ 3" >andibula dan cincin diposisikan 5 mm dari palung fokus+ #" hasil radiograf panoramik menunjukkan cincin dan gigi mandibula diperbesar secara horiBontal+ " >andibula dan cincin diposisikan 5 mm di depan blok gigitan+ " hasil radiograf panoramik menunjukkan cincin dan gigi mandibula diperkecil secara horiBontal (/hite 7 Pharoah, &'1<"
Penempatan pasien terlalu jauh ke posterior menghasilkan gambar dalam dimensi mesiodistal yang diperbesar yang melalui seCtants anterior dan menghasilkan gambar gigi terlihat lebih besar ()ambar &.= 3 dan #". Penempatan pasien terlalu jauh ke anterior mengurangi dimensi mesiodistal yang melalui seCtants anterior dan menghasilkan gambar gigi yang terlihat kurus ()ambar &.= ". )agal memposisikan mid sagital pesawat frankfort di garis tengah rotasi mesin menghasilkan gambaran radiografik yang sisi kanan dan sisi kirinya tidak seimbang, diperbesar dalam dimensi horiBontal (lihat )ambar &.-" (/hite 7 Pharoah, &'1<".
)am*ar 2. :esalahan posisi rotasi dari bidang sagital
(/hite 7 Pharoah, &'1<"
Posisi garis tengah yang buruk adalah kesalahan umum yang menyebabkan distorsi horiBontal pada daerah posterior, overlap gigi yang berlebihan di daerah 1'
premolar. >etode sederhana untuk mengevaluasi tingkat distorsi horiBontal dari gambar adalah dengan membandingkan lebar mandibula yang tampak pertama secara bilateral. 6isi yang lebih kecil berarti terlalu dekat dengan reseptor dan sisi yang lebih besar terlalu dekat dengan reseptornya sumber sinar$0 (/hite 7 Pharoah, &'1<".
)am*ar 2./ Radiografi panoramik menunjukkan kesejajaran kepala pasien yang buruk. #agu dan
bidang oklusal terlalu ke atas menghasilkan gambar gigi yang tumpang tindih dan bayangan buram, &ard palate menutupi akar gigi rahang atas (/hite 7 Pharoah, &'1<"
#agu pasien dan bidang oklusal pesawat frankfort harus diposisikan dengan benar untuk menghindari distorsi. %idang oklusal pesawat frankfort sejajar sehingga bagian anterior diposisikan lebih rendah, miring &'$*' ' di bawah bidang horiBontal. )aris tragus telinga ke canthus mata sejajar dengan lantai. @ika dagu terlalu tinggi dari bidang oklusal pesawat frankfort, pada gambaran radiograf tampak datar atau terbalik dan gambar mandibula terdistorsi seperti terlihat pada )ambar &.!. 6elain itu, gambaran bayangan radiopak hard palate menutupi akar gigi rahang atas. @ika dagu terlalu rendah dari bidang oklusal pesawat frankfort, gambaran gigi terlihat saling tumpang tindih, daerah symphyseal mandibula terpotong dari film dan kedua kondilus mandibula dapat diproyeksikan dari tepi superior film terlihat pada )ambar &. (/hite 7 Pharoah, &'1<".
11
)am*ar 2.0 Radiografi panoramik menunjukkan kesejajaran kepala pasien yang buruk. #agu dan
bidang oklusal terlalu ke bawah, memotong daerah s ymphyseal mandibula pada radiografi dan mendistorsi anterior gigi (/hite 7 Pharoah, &'1<"
Pasien diposisikan dengan punggung dan tulang belakang setinggi mungkin dan leher menengadah. pasien meletakkan kaki pada penyangga kaki dan menggunakan bantal untuk menyangga punggung sehingga dapat memudahkan punggung berada pada posisi yang tepat di tempat duduk. 2lat ini membantu meluruskan tulang belakang, mengurangi artefak yang dihasilkan oleh bayangan tulang belakang. menengadahkan leher dilakukan dengan memposisikan kepala ke atas pada puncak mastoid. 6etelah pasien diposisikan di mesin, mereka diinstruksikan untuk meletakan lidah di palatum. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan ruang udara dan memberikan visualisasi yang optimal dari apeks gigi rahang atas (/hite 7 Pharoah, &'1<".
)am*ar 2.1 Posisi pasien di mesin panoramik
(/hite 7 Pharoah, &'1<"
2., Panoramic Film Darkroom Technique
1&
Prosedur ruangan
yang gelap
dibutuhkan saat sedang memproses
pencetakan gambar dengan film panoramik. ilm$film panoramik jauh lebih sensitif terhadap cahaya terutama setelah paparan. Pengurangan pencahayaan dengan darkroom teknik untuk pengambilan gambar intraoral film konvensional. Pada alat :odak )%0$& (3arestream #ental 3, 2tlanta, )2" dapat dipasang dengan bola lampu 15 /att minimal < kaki dari permukaan kerja. 2lat >$& (3arestream #ental 3, 2tlanta, )2" sebaiknya tidak digunakan karena terdapat kabut pada hasil gambaran film panoramik. ilm panoramik harus dikembangkan secara manual atau di Proses secara otomatis sesuai rekomendasi pabrik pembuatnya.
Dntuk
>endapatkan
hasil
yang
optimal
bergantung
pada
pengembangan perawatan, pembilasan, perbaikan, dan pencucian film panoramik seperti yang dilakukan pada pengambilan gambar film intraoral (/hite 7 Pharoah, &'1<".
2.-
Ealuas% Mutu Ra+%(gra% Pan(ram%k
Hasil radiograf panoramik yang baik menurut /haites and #rage (&'1*" harus memenuhi syaratsyarat berikut, yaitu antara lain8 1.
>@ hingga tepi mandibula tercakup. kondili kanan maupun kiri pada mandibula harus simetris, tidak boleh ada salah satu kondili yang lebih naik atau lebih turun, dan kemudian mandibula harus tercakup semua dan korteks inferior mandibular membentuk lengkung yang halus.
2.
:ontras, detail, dan ketajaman radiografik
3.
)igi anterior, kondilus kanan dan kiri tampak jelas
4.
Dkuran gigi anterior dan posterior proporsional, setiap gigi posterior harus proporsional dan berukuran sama dengan gigi yang sama pada sisi lawannya, kemudian gigi anterior tidak boleh tertutup oleh bayangan radiopak, dan ujung akar gigi anterior rahang atasg tidak boleh terpotong. )igi rahang atas dengan rahang bawah harus terpisah oleh bitebloc! , serta bidang oklusal harus sedikit melengkung ke atas seperti gambaran garis senyum. 1*
5.
>andibula (angulus dan ramus" kiri dan kanan simetris dan tampak jelas
6.
6eptum nasal dan palatum durum terlihat jelas. 6eptum nasal harus berada di dalam hidung, dan bayangan palatum durum harus melalui sinus di atas apeks gigigigi posterior rahang atas.
7.
idak terdapat ghost image. Radiograf dapat diinterpretasi
8.
Radiograf harus dilabeli tanda kanan dan kiri
)am*ar 2.33 Radiografi Panoramik
(/hite 7 Pharoah, &'1<"
2.
$egagalan Ra+%(gra% Pan(ram%k
:esalahan teknik pada pengambilan radiografi dapat disebabkan oleh * hal yaitu preparasi alat, preparasi pasien dan posisi pasien. 1. :egagalan eknik Preparasi 2lat Pada preparasi alat, hal$hal yang mengakibatkan terjadinya kesalahan pada hasil radiografi panoramik adalah kesalahan intensitas paparan, proses paparan tidak sesuai, dan kesalahan pemilihan program.
:esalahan ntensitas Paparan 1<
Pengaturan kilovoltage sangat penting untuk menentukan hasil radiografi panoramik. $ erlalu tinggi gambar yang lebih gelap (overexposed " $ erlalu rendah gambar yang lebih terang (underexposed "
)am*ar 2.3/ 'nder-exposed dan (ver-exposed
(rommer, &''5"
)am*ar 2.30 Dkuran voltage normal
(rommer, &''5"
Proses paparan tidak sesuai Hal ini terjadi akibat dari penggunaan kaset fleksibel yang melekat pada drum yang berputar sehingga drum tidak pada posisi awal setelah pemasangan kaset. Hasil yang didapat adalah gambar tercetak sebagian saja ( partial image yang terbentuk". 15
)am*ar 2.4 2kibat proses paparan tidak sesuai
(rommer, &''5"
:esalahan pemilihan program :esalahan pemilihan program mungkin dapat terjadi karena tidak mengganti program paparan sebelumnya dimana padahal setiap alat panoramik memiliki program paparan sinar sesuai penderita, sehingga hasil gambar menjadi tidak sesuai dan tidak dapat digunakan.
)am*ar 2.41 2kibat :esalahan Pemilihan Program
(rommer, &''5"
&. :egagalan eknik Preparasi Pasien Pada pengambilan foto panoramik, operator harus menginstruksikan pasien untuk melepaskan semua instrumen atau aksesoris yang melekat pada kepala, mulut, dan leher pasien, supaya tidak mengganggu hasil foto. Preparasi pasien dibagi menjadi tiga yaitu metallic artifacts lead apron, dan thyroid collar .
>etallic artifacts
1=
#isebabkan oleh benda logamAbenda radiodens lalu menghasilkan gambaran radiopa)ue outline ghost image .
)am*ar 2.42 Hasil metallic artifacts akibat kacamata dan anting yang tidak dilepas
(rommer, &''5"
ead apron #isebabkan oleh penempatan lead apron yang salah. erbentuknya gambaran bentuk kubah atau kerucut (gambaran artifak radiopa)ue yang membulat" sehingga menghalangi informasi diagnostik yang terkait mandibular.
)am*ar 2.43 Hasil Radiografi Panoramik akibat ead apron
(rommer, &''5"
*hyroid collar Penggunaan thyroid collar menghasilkan suatu karakteristik bilateral yaitu bentukan kerucut radiopak pada daerah tengah yang menutupi daerah mandibula.
1-
)am*ar 2.44 Hasil Radiografi Panoramik akibat *hyroid collar
(rommer, &''5"
2. :egagalan karena Posisi Pasien Posisi pasien mempengaruhi terjadinya kesalahan hasil radiografi panoramik seperti incorrect head position tissue pro+ection error , dan shoulder receptor,xray interference.
1. Incorrect Head position (kesalahan posisi kepala" Perbedaan pada %idang 2nterior8 a. *oo Far Forard $
Penderita terlalu maju ke depan disebabkan karena penderita terdorong ke depan dan tidak menggunakan atau tidak menggigit bite bloc! (menghisap bite bloc! "
$
fek *oo Far Forard 8 gigi anterior tampak blur, ukuran dan bentuk gigi anterior tidak jelas (penyempitan", premolar tampak saling tumpang tindih, hasil tidak tajam, tulang tampak superimpos pada daerah ramus.
1!
)am*ar 2.4, Hasil Radiografi Panoramik akibat *oo Far Forard
(rommer, &''5"
b. Too Far Backward $
Penderita terlalu jauh ke belakang disebabkan karena penderita terdorong ke belakang, menghisap bite bloc! (tidak menggigit bite bloc! seperti anjuran"
$
fek *oo Far ac!ard 8 gigi anterior tampak lebar dan tidak jelas, mahkota yang melebar, dan akar yang terpotong. fek lainnya8 pelebaran dari foto, ghost image mandibula, conchae nasalis tampak blur.
$
Pencegahan8 periksa posisi dagu pasien saat ditempatkan pada chin rest , dan seluruh gigi insisivus di alur bite bloc! .
)am*ar 2.4- Hasil Radiografi Panoramik akibat *oo Far ac!ard
(rommer, &''5"
Perbedaan pada %idang HoriBontal a. *isting (:epala pasien terpelintir" 1
$
)erakan memutar akan menghasilkan gambar terdistorsi dan sulit untuk interpretasi
$
fek *isting 8 tampak gambaran elongasi dari struktur mandibula, tampak terjadi pengurangan ukuran gigi pada satu sisi, kecacatan pada occlusal plane slope
$
Pencegahan8 )aris median pasien harus sesuai dengan garis median insisal bite guide
)am*ar 2.4 Hasil Radiografi Panoramik akibat *isting
(rommer, &''5"
b. *ilting (:epala Pasien >iring" $
fek *ilting 8 tampak gambaran occlusal plane slope miring ke arah sisi yang miring, tampak pengurangan ukuran gigi pada sisi yang miring, tumpang tindih gigi pada sisi yang tidak miring
$
Pencegahan8 Posisikan dagu secara tepat pada chin rest
&'
)am*ar 2.4/ Hasil Radiografi Panoramik akibat *ilting
(rommer, &''5"
Perbedaan pada %idang Eertikal
a. &ead tilt too high $
erjadi ketika kepala penderita diposisikan terlalu tinggi atau miring ke atas
$
fek8 mengubah posisi (cclusal Plane slope menjadi concave
$
Pencegahan8 menempatkan dagu pada chin rest dengan benar
)am*ar 2.40 Hasil Radiografi Panoramik akibat &ead tilt too high
(rommer, &''5"
b. Head tilt too low $
erjadi ketika kepala penderita diposisikan terlalu miring ke bawah
$
fek8 terjadi perubahan pada gambaran di occlusal plane slope menjadi convex, tampak pemendekan akar gigi anterior, gigi anterior tampak kabur dan tidak jelas, >@ terlihat tinggi, tulang hyoid terlihat lebar
$
Pencegahan8 menempatkan dagu pada chin rest dengan benar
&1
)am*ar 2., Hasil Radiografi Panoramik akibat &ead tilt too lo
(rommer, &''5"
c. Chin Not on Chin Rest $
erjadi karena dagu penderita terangkat dari tumpuan dagu
$
fek8 struktur anatomis tampak berubah posisi ke arah lebih superior, tumpang tindih gigi anterior, gigi anterior tampak kabur, beberapa bagian di rahang atas seperti sinus dan puncak kondilus terpotong
)am*ar 2.,1 Hasil Radiografi Panoramik akibat chin not on chin rest
(rommer, &''5"
2. Tissue Projection Error (:esalahan Proyeksi @aringan" a. Tongue Drop (o!t tissue"
&&
$
erjadi8 :etika pasien tidak diperintahkan untuk menempatkan lidah mereka pada palatum selama eCposur dan menjaga untuk bibirnya tetap %ersama$sama
$
fek8
>enghasilkan
gambaran
radiolusen
pada
orofaring
dan
nasofaring sehingga mengaburkan visualisasi
)am*ar 2.,2 Hasil Radiografi Panoramik akibat *oungue drop
(rommer, &''5"
b. Bibir tidak menutup (o!t tissues" $ erjadi karena mulut tidak ditutup selama eCposur $
fek8 peningkatan radiolusensi daerah maksila, dan hasil gambar tampak hilang struktur rahang atas dan gigi anterior
)am*ar 2.,3 Hasil Radiografi Panoramik akibat bbir tidak menutup
(rommer, &''5"
&*
)am*ar 2.,4 Posisi bibir pasien yang tepat ketika melakukan tes radiografi
panoramik (rommer, &''5"
c. Tulang Belakang (Hard Tissues) $ #isebabkan8 posisi kepala penderita yang tidak tepat dan posisi berdiri, penderita yang tidak tepat
)am*ar 2.,, Posisi yang salah (kiri" dan posisi yang benar (kanan"
(rommer, &''5"
3. /-ray &ead %nterference $ erjadi kontak antara bahu dan reseptor paparan sinar C$ray bisa disebabkan8 leher yang pendek dan bahu yang besar $ :urangnya jarak antara bahu dan reseptor $ >enyebabkan alat sinar tidak bisa memutar dengan benar dan hasil gambar yang terbentuk menjadi separuh
&<
)am*ar 2.,- Posisi #$ra% Head Inter!erence
(rommer, &''5"
&5
BAB 3 $E#!MPULAN
Radiografi
berfungsi
secara
klinis
untuk
mendiagnosa
masalah
yang
membutuhkan cakupan luas dari rahang. Radiografi panoramik berfungsi untuk merencakan perawatan, menentukan prognosis, memandu dalam perawatan, mengevaluasi, dan observasi hasil perawatan. Radiografi panoramik dibagi menjadi focal trough image distortion dan terdapat hasil yaitu real double dan ghost images yang berpengaruh penting dalam proses radiografi. Radiografi panoramik memiliki keuntungan dan kerugian dalam berbagai kasus radiografik memiliki hambatan atau kegagalan yang terjadi. Hal tersebut diimplementasikan dalam evaluasi mutu yang akan menjelaskan mengenai kesalahan$kesalahan yang terjadi pada saat melakukan radiografi panoramik.
&=
DA'TAR PU#TA$A
2mir, 3., 2sja, 3., >elita, EP., 2dnan, 3., Ejekoslav, @., and >uretid, . 1!. valuation of the Precision of #imensional >easurement of the >andible on Panoramic Radiographs, ?ral 6urg. ?ral >ed. ?ral Pathol. ?ral Radiol. ndod., !=8&<&$&
%asrani, %. &'1& ndodontic Radiology, & nd d. ?Cford8 /iley 7 6ons, nc., p.1*.
%rant, /. and Helms, 32. &''-. undamentals of #iagnostic Radiology, * rd d. Philadelphia8 ippincott /illiams 7 /ilkins, p.*.
#ental 2ssistants4 2ssociation of 2ustralia ncorporated. &''5. he >anual of #ental 2ssisting,
arrickville8 lsevier, pp.&', &11.
#iCon, 2#. 1*, 2natomi Dntuk :edokteran )igi, d. :e$5. @akarta8 )3.
psilawati,
.
dan
irman,
RI.
&'11.
#iagnosa
kelainan
sendi
temporomandibular * dengan memanfaatkan panoramik foto, >ajalah :edokteran )igi Dniversitas Padjajaran, vol. &, hlm. *$<<.
rommer, H. (&''5". "adiology for dental auxiliaries. 6t. ouis8 >osby.
roum, 6. @. &'1'. #ental mplant 3omplications, 1 st d. ?Cford8 /iley$ %lackwell, pp.!$.
)ahleitner, 2., /atBek, )., dan mhof, H. &''*. #ental 38 maging echniJue, 2natomy, and Pathologic 3onditions of the @aws, ur. Radiol. 1*8*==$*-=.
)hom, 2). &''!. eCtbook of ?ral Radiology. Iew #elhi8 lsevier, pp.&!5$&!=.
&-
Hodges, :. 1!. 3oncepts in Ionsurgical Periodontal herapy, #elmar, Iew Kork, p.11!. annucci, @>. and Howerton, @. &'1&. #ental Radiography8 Principles and echniJues, | |
angland, ?., anglais, RP., and Preece, @/. &''& Principles of #ental maging, &nd d. Philadelphia8 ippincott /illiams 7 /ilkins, p.5-.
oubele, >., ugenia, ). >., @acobs, R., 6uetens, P., dan 6teenberghe, #. &''-. 2 3omparison of @aw #imensional and Luality 2ssessments of %one 3haracteristics with 3one$%eam 3, 6piral omography, and >ulti$6lice 6piral 3, nt. @. ?ral >aC. mpl.,Eolume &&, Iumber *8<<=$<5<.
/haites, . &''&. ssentials of #ental Radiography and Radiology, * rd d. Iew Kork8 3hurchill ivingstone.
/haites, . and #rage, I. (&'1*". 0ssentials of dental radiography and radiology. dinburgh8 6aunders, p.1!=.
/hite, 63. and Pharoah, >@. &''. ?ral Radiology Principles and nterpretation, =th d. 3hina8 lsevier, pp.<=, -!, 1', 1-5, &5=, ='', ='&.
/hite, 6. and Pharoah, >. &'1<. ?ral radiology, - th d. 6t. ouis, >o.8 >osbyAlsevier, pp.1==, 1=$1-', 1-*, 1--$1!'.
&!