TUGAS PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
KONDENSASI ALDOL
` Oleh :
NAMA
: RIRIN VIDIASTUTI
NIM
: 06111010015
KELOMPOK : 3 Shift
: A / INDRALAYA INDRALAYA 2011
LABORATORIUM DASAR BERSAMA UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013
KONDENSASI ALDOL
Kondensasi adalah suatu reaksi dimana dua molekul kecil bergabung membentuk satu molekul besar dengan atau tanpa hilangnya suatu molekul kecil (misalnya molekul air). Kondensasi aldol adalah adisi nukleofilik dari ion enolat terhadap gugus karbonil dengan produk reaksi -hidroksi keton atau -hidroksi aldehida, dimana senyawa enolat dan gugus karbonil yang diserang adalah dua senyawa yang sama. Reaksi ini disebut kondensasi aldol karena diturunkan dari aldehida dan alkohol. Contoh suatu kondensasi aldol adalah reaksi antara asetaldehida dengan larutan natrium hidroksida berair, terbentuk ion enolat dalam konsentrasi rendah. Reaksi ini berjalan secara reversibel yaitu pada saat ion enolat ini bereaksi maka akan terbentuk lagi yang baru. Ion enolat bereaksi dengan suatu molekul aldehida lain dengan cara mengadisi pada karbon karbonil untuk membentuk suatu ion alkoksida, yang kemudian merebut sebuah proton dari air untuk
menghasilkan
aldol
produk
tersebut.
Syarat
aldehida
untuk
dapat
berkondensasi aldol adalah harus memiliki H terhadap gugus karbonil sehingga aldehida dapat membentuk ion enolat dalam basa. Suatu senyawa karbonil -hidroksi seperti sebuah aldol mudah mengalami dehidrasi, karena ikatan rangkap dalam produk berkonjugasi dengan gugus karbonilnya. Bila dehidrasi menghasilkan suatu ikatan rangkap yang berkonjugasi dengan suatu cincin aromatik maka dehidrasi berlangsung spontan. Kondensasi antara aldehida atau keton dengan karbonil dari aldehida atau keton yang lain disebut konensasi aldol silang (cross aldol condensation). Reaksi ini dapat terjadi karena suatu aldehida tanpa hidrogen tidak dapat membentuk ion enolat sehingga tidak dapat berdimerisasi dalam suatu kondensasi aldol. Tapi jika aldehida ini dicampur dengan aldehida atau keton lain yang memiliki H H maka kondensasi keduanya dapat terjadi. Suatu kondensasi aldol silang sangat berguna bila hanya satu senyawa karbonil yang memiliki H H. Jika tidak maka akan diperoleh suatu produk campuran. Reaksi kondensasi aldol silang yang melibatkan penggunaan senyawa aldehida aromatis dan senyawa alkil keton atau aril keton sebagai reaktannya dikenal sebagai reaksi Claisen schmidt. Reaksi ini melibatkan ion enolat dari senyawa keton yang bertindak sebagai nukleofil untuk menyerang karbon karbonil senyawa aldehida aromatis menghasilkan senyawa -hidroksi keton, yang selanjutnya mengalami dehidrasi menghasilkan senyawa ,-keton tak jenuh.
Reaksi aldol adalah salah satu reaksi pembentukan ikatan karbon-karbon yang penting dalam kimia organik. Dalam bentuk yang umum, ia melibatkan adisi nukleofilik enolat keton ke sebuah aldehida, membentuk sebuah keton β-hidroksi, β-hidroksi, atau aldol (aldehida + alkohol), sebuah struktur senyawa obat-obatan yang ditemukan secara alami. Kadang-kadang, produk adisi aldol melepaskan sebuah molekul air selama reaksi dan membentuk keton α,β-takjenuh. α,β-takjenuh. Hal ini dinamakan kondensasi aldol. Reaksi aldol ditemukan secara terpisah oleh Charles-Adolphe Wurtz dan Aleksandr Porfyrevich Borodin pada tahun 1872. Borodin mengamati dimerisasi aldol 3-hidroksibutanal dari asetaldehida di bawah kondisi asam. Reaksi aldol digunakan secara meluas pada produksi komoditi kimia berskala besar seperti pentaeritritol dan pada industri farmasi untuk sintesis obat-obatan yang beroptik murni. Sebagai contoh, con toh, lintasan awal Pfizer untuk obat oba t sakit jantung Lipitor (INN: atorvastatin) yang terdaftar pada tahun 1996 menggunakan dua reaksi aldol, mengijinkan produksi obat berkuantitas skala multigram. Pola struktur aldol sangat umum terdapat pada poliketida, sebuah kelas produk
alami
yang
darinya
banyak
obat-obatan
diturunkan,
meliputi
immunosupresan manjur FK506, antibiotik tetrasiklina, dan agen antijamur amfoterisin B. Riset yang ekstensif terhadap reaksi aldol telah menghasilkan metodemetode reaksi yang sangat efisien, yang memperbolehkan sinstesis banyak poliketida. Tanpa metode ini, sintesis poliketida sintesis poliketida akan sangat sulit. Hal ini sangatlah penting karena banyak poliketida, bersama dengan molekul-molekul aktif biologis lainnya, ditemukan secara alami dalam jumlah yang sangat sedikit untuk diinvestigasi lebih lanjut. Sintesis dari senyawa-senyawa tersebut yang pernah dianggap tidak mungkin dapat dilakukan sekarang secara rutin dalam skala laboratorium dan mendekati viabilitas ekonomi pada skala yang lebih besar pada kasus-kasus
tertentu,
misalnya
pada
agen
anti-tumor
yang
sangat
aktif,
diskodermolida. Di bidang biokimia, reaksi aldol adalah salah satu langkah kunci dalam glikolisis, dimana reaksi ini dikatalisasi oleh enzim aldolase. Reaksi aldol sangat penting dalam sintesis organik karena ia menghasilkan produk dengan dua pusat stereogenik yang baru (pada karbon -α -α dan -β aduk aldol, ditandai dengan tanda bintang pada gambar di atas). Metode modern sekarang ini mengijinkan kontrol pada konfigurasi relatif dan absolut pusat-pusat ini. Hal ini sangatlah penting dalam sintesis obat-obatan karena molekul-molekul dengan konektivitas struktur yang sama namun stereokimia yang berbeda sering kali memiliki sifat-sifat kimia dan biologi yang jauh berbeda.
Berbagai macam nukleofil dapat digunakan dalam reaksi aldol, meliputi enol, enolat, dan enol eter dari keton, aldehida, dan senyawa-senyawa karbonil lainnya. Pasangan elektrofiliknya biasanya adalah sebuah aldehida, walaupun terdapat juga variasi lainnya, seperti pada reaksi Mannich. Ketika nukleofil dan elektrofilnya berbeda (biasanya begitu), b egitu), reaksi reak si ini dikenal sebagai reaksi aldol silang (berlawanan dengan pembentukan dimer pada pada dimerisasi aldol). A. Mekanisme-mek Mekanisme-mekanisme anisme reaksi
Reaksi aldol dapat berjalan melalui dua mekanisme yang secara mendasar berbeda. Senyawa karbonil, seperti aldehida dan keton, dapat diubah menjadi enol ataupun enol eter. Senyawa-senyawa yang bersifat nukleofil pada karbon-α karbon-α ini dapat menyerang karbonil terprotonasi yang sangat reaktif. Ini merupakan "mekanisme enol". Sebagai asam karbon, senyawa-senyawa karbonil juga dapat terdeprotonasi membentuk enolat yang lebih nukleofil daripada enol maupun enol eter dan dapat secara langsung menyerang elektrofil. Biasanya elektrofil tersebut adalah aldehida karena keton pada umumnya kurang reaktif dibandingkan aldehida. Ini merupakan "mekanisme enolat". Jika kondisi reaksi sangat "kuat" (misalnya terdapat NaOMe, MeOH, refluks), kondensasi dapat terjadi. Hal ini dapat dihindari jika menggunakan reagenreagen yang lemah dan temperatur yang rendah (misalnya dengan kondisi dalam LDA (basa kuat), THF, -78 °C). Walaupun adisi aldol bisanya akan berjalan sampai penuh, reaksi ini tidaklah takreversibel, karena jika aduk (adduct ) aldol diberikan basa kuat biasanya akan mengakibatkan pembelahan (cleavage) cleavage) retro-aldol (menghasilkan senyawa semula). Kondensasi aldol bersifat takreversibel. B. Reaksi Kondensasi Aldol
1. Kondensasi Aldol Reaksi kondensasi aldol dapat dilangsungkan oleh senyawa aldehida yang mempunyai hidrogen α. Reaksi kondensasi aldol terjadi pada satu jenis aldehida dengan adanya asam atau basa encer. Senyawa hasil reaksi kondensasi aldol adalah aldehida β-hidroksi β-hidroksi yang sering disebut dengan senyawa aldol. Senyawa aldol adalah senyawa yang mempunyai gugus fungsi aldehida dan alkohol sekaligus. 2. Kondensasi Aldol Silang Kondensasi aldol yang terjadi pada aldehida yang berbeda disebut dengan kondensasi aldol silang. Reaksi kondensasi aldol silang terjadi jika kedua aldehida mempunyai hidrogen α. α. 3. Kondensasi Aldol Ketonik
Senyawa golongan keton kurang reaktif untuk melangsungkan reaksi kondensasi aldol dibandingkan golongan aldehida. Namun demikian, sejumlah sedikit produk reaksi masih dapat dihasilkan. Produk kondensasi aldol senyawa keton akan mengalami dehidrasi secara cepat membentuk produk terstabilisasi resonansi.
Adanya
dehidrasi
membuat
reaksi
kondensasi
aldol
mengalami
kompleksasi. 4. Siklisasi Via Kondensasi Aldol Kondensasi aldol internal, yaitu kondensasi yang dialami dua gugus karbonil pada satu rantai senyawa yang yan g sama akan membentuk cincin. 5. Kondensasi Benzoin Aldehida aromatik membentuk produk kondensasi ketika dipanaskan dengan ion sianida yang dilarutkan dalam alkohol berair. Reaksi kondensasi ini mengarahkan pada pembentukan α-hidroksi α-hidroksi keton. Sianida merupakan satu-satunya katalis yang dapat digunakan karena mempunyai sifat yang unik. Sebagai contoh, ion sianida merupakan nukleofil yang kuat, sebuah gugus lepas (leaving (leaving group) group) yang baik. Maka ketika ion sianida terikat pada gugus gu gus karbonil aldehida, intermediet yang terbentuk terstabilkan oleh resonansi antara molekul dan ion sianida. Kondensasi benzoin selalu diakhiri dengan penataan ulang (rearrangement (rearrangement ). ).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, A. 2013. Reaksi 2013. Reaksi Kondensasi Aldol , (online), (http://www.ilmukimia.org/2013/03/reaksi-kondensasi-aldol.html, diakses pada tanggal 22 Mei 2013). Anonim, B. 2012. Praktikum 2012. Praktikum Kimia Organik Life Skill , (online), (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/prakt.%20kimia%20organik%20life%2 0skill.doc., 0skill.doc., diakses pada tanggal 22 Mei 2013). Marareza, Harry. 2012. Kondensasai 2012. Kondensasai Aldol , (online), (http://harrymarareza.blogspot.com/2012/06/kondensasi-aldol.html, diakses pada tanggal 22 Mei 2013). 201 3). Widy. 2011. Kondensasi 2011. Kondensasi Senyawa Karbonil K arbonil Pembuatan Dibenzalaseton Dibenzala seton,, (online), (http://widy-chemistry09.blogspot.com/2011/03/kondensasi-senyawa-karbonil pembuatan.html, diakses pada tanggal 22 Mei 2013).