Nama : Diah Syafitri NIM : 06111010035 06111010035 Kelompok : 4 SHIFT : B/ Pendidikan Kimia KONDENSASI ALDOL a.
Pendahuluan
Reaksi aldol adalah salah satu reaksi pembentukan ikatan karbonkarbon yang penting dalamkimia dalam kimia organik. Dalam bentuk yang umum, ia melibatkan adisi nukleofilik enolat nukleofilik enolat keton ke sebuah aldehida, membentuk sebuah keton β-hidroksi, β-hidroksi, atau "aldol" (aldehida + alkohol), sebuah struktur senyawa obatobatan
yang
ditemukan
secara
alami.
Kadang-kadang,
produk
adisi
aldol melepaskan sebuah molekul air selama air selama reaksi dan membentuk keton membentuk keton α,βα,βtakjenuh. Hal ini dinamakan kondensasi aldol. Reaksi aldol ditemukan secara terpisah oleh Charles-Adolphe Wurtz dan Aleksandr Porfyrevich Borodin pada Borodin pada tahun
1872.
Borodin
mengamati
dimerisasi
aldol
3-hidroksibutanal
dari asetaldehida di bawah kondisi asam. Reaksi aldol digunakan secara meluas pada
produksi
komoditi
kimia
berskala
besar
seperti pentaeritritoldan pentaeritritoldan
pada industri farmasi untuk sintesis obat-obatan yang beroptik murni. Sebagai contoh, lintasan awal Pfizer untuk obat sakit jantung Lipitor (INN: atorvastatin) yang terdaftar pada tahun 1996 menggunakan dua reaksi aldol, mengijinkan produksi obat berkuantitas berkuantitas skala multigram. Kondensasi dengan dengan katalis asam suatu asetaldehid memberikan “aldol”. Dalam
kondensasi
ini
sejumlah
katalis
asam
membantu
enolisasi
dan
menyebabkan asetaldehida lebih reaktif untuk adisi. Pada umumnya enol mengalami serangan nukleufilik atau elektrofilik oleh asam konjugat dari kmponen karbonil, proses ini terjadi dalam keseimbangan dan biasanya reaksi tidak berhenti pada tahap aldol, melainkan dapat pula terjadi dehidrasi dan memberikan
alfa,
beta-karbonil
tidak
jenuh(Sastrawijaya,
1985).
Enolat anion dapat bertindak nukleufilik karbon dan beradisi pada gugus karbonil pada molekul aldehid atau keton lain. Reaksi ini membentuk dasar bagi proses kondensasi aldol, yaitu reaksi pembentukan ikatan karbon-karbon yang sangat bermanfaat. Kondensasi aldol yang paling sederhana adalah gabungan dua molekul asetaldehid, yang terjadi jika larutan aldehid diberi larutan basa. Hasilnya adalah reaksi dengan 4 karbon dinamakan aldol(namanya berasal dari suku kata aldehid dan karbon). Proses kondensasi aldol mdah dibuat melalui pembentukan
anion enolat dari suatu senyawa karbonil yang diadisikan pada karbonil lain(Hart, 1983). Suatu reaksi kondensasi ialah reaksi dimana dua molekul atau lebih bergabung menjadi satu molekul yang lebih besar dengan atau tanpa hilangnya suatu molekul kecil (seperti air). Kondensasi aldol merupakan suatu reaksi adisi dimana tidak dilepaskannya suatu molekul kecil. Bila suatu aldehid diolah dengan basa NaOH dalam air, ion enolat yang terjadi cepat bereaksi pada gugus karbonil dari molekul aldehid yang lain. Hasilnya ialah adisi suatu molekul aldehid ke molekul aldehid yang lain (Fessenden dan Fessenden, 1986). Secara umum berlangsungnya reaksi konversi aseton adalah melalui mekanisme reaksi kondensasi aldol. Mekanisme reaksi tersebut merupakan gabungan antara langkah reaksi asam basa Bronsted (protom transfer) dan lewis step (electron transfer). Reaksi aldol bermula dari pemisahan proton berposisi α (alfa) membentuk eolat yang beresonansi.(Setiadi, 2007). Senyawa karbonil tidak jenuh α, β merupakan senyawa yang da pat disentesis melalui kondensasi aldol dengan cara mereakisikan dua senyawa aldehida atau keton, salah satu senyawa aldehida atau keton tersebut harus mempunyai atom hidrongen- α. Secara teori, dibenzalaseton dapat disentesis melalui kondensasi aldol antara benzaldehida dan aseton menggunakan katalis natrium hidroksida(Asfiyah, 2008). Pola struktur aldol sangat umum terdapat pada poliketida, sebuah kelas produk alami yang darinya banyak obat-obatan diturunkan, meliputi immunosupresan manjur FK506, antibiotiktetrasiklina, dan agen antijamur amfoterisin B. Riset yang ekstensif terhadap reaksi aldol telah menghasilkan metode-metode reaksi yang sangat efisien, yang memperbolehkan
sinstesis
banyak poliketida. Tanpa metode ini, sintesis poliketida akan sangat sulit. Hal ini sangatlah penting karena banyak poliketida, bersama dengan molekul-molekul aktif biologis lainnya, ditemukan secara alami dalam jumlah yang sangat sedikit untuk diinvestigasi lebih lanjut. Sintesis dari senyawa-senyawa tersebut yang pernah dianggap tidak mungkin dapat dilakukan sekarang secara rutin dalam skala laboratorium dan mendekati viabilitas ekonomi pada skala yang lebih besar pada
kasus-kasus
tertentu,
misalnya
pada
agen
anti-tumor
yang
sangat
aktif ,diskodermolida. Di bidang biokimia, reaksi aldol adalah salah satu langkah kunci dalamglikolisis, dimana reaksi ini dikatalisasi oleh enzim aldolase. Reaksi aldol sangat penting dalam sintesis organik karena ia menghasilkan produk dengan duapusat stereogenik yang baru (pada karbon -α dan -β aduk aldol, ditandai dengan tanda bintang pada gambar di atas). Metode modern sekarang ini mengijinkan kontrol pada konfigurasi relatif dan absolut pusat-pusat ini. Hal ini sangatlah penting dalam sintesis obat-obatan karena molekul-molekul dengan konektivitas struktur yang sama namun stereokimia yang berbeda sering kali memiliki sifat-sifat kimia dan biologi yang jauh berbeda. Berbagai
macam
meliputi enol, enolat,
dan
senyawa karbonil lainnya.
nukleofil
dapat
enoleter dari
digunakan keton,
dalam
aldehida,
Pasangan elektrofiliknya biasanya
reaksi dan
adalah
aldol,
senyawasebuah
aldehida, walaupun terdapat juga variasi lainnya, seperti pada reaksi Mannich. Ketika nukleofil dan elektrofilnya berbeda (biasanya begitu), reaksi ini dikenal sebagai reaksi aldol silang (berlawanan dengan pembentukan
dimer pada
dimerisasi aldol). Kondensasi aldol dari asetildehida terjadi menurut mekanisme tiga langkah sebagai berkut :
Basa mengambil Hidrogen alfa membentuk anion enolat.
Anion enolat mengadisi karbon karbonil pada molekul asetildehida lain, membentuk ikatan-ikatan karbon yang baru. Basa biasa mengkonversi sebagian kecil senyawa karbonil menjadi anion enolat sehingga masih banyak molekul aldehida yang berada dalam bentuk tak menganion yang diperlukan untuk langkah ini.
Ion Hidrksida yang terbentuk pada langkah kedua menerima proton dari pelarut, sehingga meregenerasi ion hidroksida yang diperlukan untuk langkah pertama. b. Mekanisme-mekanisme reaksi
Reaksi aldol dapat berjalan melalui dua mekanisme yang secara mendasar berbeda. Senyawa karbonil, seperti aldehida dan keton, dapat diubah menjadi enol
ataupun enol eter. Senyawa-senyawa yang bersifat nukleofil pada karbon-α ini dapat menyerang karbonil terprotonasi yang sangat reaktif. Ini merupakan "mekanisme enol". Sebagai asam karbon, senyawa-senyawa karbonil juga dapat terdeprotonasi membentuk enolat yang lebih nukleofil daripada enol maupun enol eter dan dapat secara langsung menyerang elektrofil. Biasanya elektrofil tersebut adalah aldehida karena keton pada umumnya kurang reaktif dibandingkan aldehida. Ini merupakan "mekanisme enolat". Jika kondisi reaksi sangat "kuat" (misalnya terdapat NaOMe, MeOH, refluks), kondensasi dapat terjadi. Hal ini dapat dihindari jika menggunakan reagen-reagen yang lemah dan temperatur yang rendah (misalnya dengan kondisi dalam LDA (basa kuat), THF, -78 °C). Walaupun adisi aldol bisanya akan berjalan sampai penuh, reaksi ini tidaklah takreversibel, karena jika aduk (adduct) aldol diberikan basa kuat biasanya akan mengakibatkan pembelahan (cleavage) retro-aldol
(menghasilkan
senyawa
semula).
Kondensasi
aldol
bersifat
aldol
dapat
takreversibel. c.
Reaksi Kondensasi Aldol
Kon densasi A ldol
Reaksi
kondensasi
dilangsungkan oleh senyawa aldehida yang mempunyai hidrogen α. Reaksi kondensasi aldol terjadi pada satu jenis aldehida dengan adanya asam atau basa encer. Senyawa hasil reaksi kondensasi aldol adalah aldehida β-hidroksi yang sering disebut dengan senyawa aldol. Senyawa aldol adalah senyawa yang mempunyai gugus fungsi aldehida dan alkohol sekaligus. Kondensasi Al dol Silan g
Kondensasi aldol yang terjadi pada aldehida yang berbeda disebut dengan kondensasi aldol silang. Reaksi kondensasi aldol silang terjadi jika kedua aldehida mempunyai hidrogen α. Kondensasi antara aldehid atau keton dengan karbonil dari aldehid atau keton yang lain disebut kondensasi aldol silang (cross aldol condensation). Reaksi
kondensasi aldol silang yang melibatkn penggunaan senyawa alkil keton atau aril keton sebagai reaktannya dikenal sebagai reaksi Claisen-Smidcth. Kondensasi Al dol K etoni k
Senyawa
golongan
keton kurang reaktif untuk melangsungkan reaksi konden sasi aldol dibandingkan golongan aldehida. Namun demikian, sejumlah sedikit produk reaksi masih dapat dihasilkan. Produk kondensasi aldol senyawa keton akan mengalami dehidrasi secara cepat membentuk produk terstabilisasi resonansi. Adanya dehidrasi membuat reaksi kondensasi aldol mengalami kompleksasi. Si kl isasi Vi a Kondensasi Al dol
Kondensasi
aldol
internal, yaitu kondensasi yang dialami dua gugus karbonil pada satu rantai senyawa yang sama akan membentuk cincin. Kon densasi Benzoin
Aldehida
aromatik
membentuk
produk kondensasi ketika dipanaskan dengan ion sianida yang dilarutkan dalam alkohol berair. Reaksi kondensasi ini mengarahkan pada pembentukan α-hidroksi keton.
Sianida merupakan satu-satunya katalis yang dapat digunakan karena
mempunyai sifat yang unik. Sebagai contoh, ion sianida merupakan nukleofil yang kuat, sebuah gugus lepas ( leaving group) yang baik. Maka ketika ion sianida terikat pada gugus karbonil aldehida, intermediet yang terbentuk terstabilkan oleh resonansi antara molekul dan ion sianida. Kondensasi benzoin selalu diakhiri dengan penataan ulang (rearrangement ).
Daftar Pustaka
Anonim. 2013. Kondensasi Aldol . Online : (http://angkringan-kimia. blogspot. com/2013/01/kondensasi-aldol.html) diakses: 28-05-2013 Anonim. 2013. Reaksi Kondensasi Aldol. Online : (http://www.ilmukimia.org/ 2013/03/reaksi-kondensasi-aldol.html) diakses : 28-05-2013 Reza. 2012. Kondensasi Aldol . Online : (http://harrymarareza.blogspot.com /2012/06/kondensasi-aldol.html) diakses: 28-05-2013 Widi.
2011.
Pembuatan
Kondensasi
Senyawa
Karbonil .
Online
(http://widy-chemistry09.blogspot.com/2011/03/kondensasi-senyawakarbonil-pembuatan.html) diakses : 28-05-2013
: