Nama
: Suci Monawati Sukma
NPM
: B1A014240
Latar Belakang Berdasarkan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea ke-4, tujuan nasional adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Maka dari itu dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut dibutuhkan Pegawai ASN (Aparatur Sipil Negara) untuk melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan tertentu. Selain itu ASN juga harus memiliki sikap yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran dan fungsinya. Adapaun salah satu fungsi ASN berdasarkan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN yaitu sebagai perekat dan pemersatu bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. A. Mengapa perlu adanya Perekat dan Pemersatu Bangsa? Indonesia memiliki ragam pulau, etnis, suku budaya, dan agama yang berbeda sehingga dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang pluralistik. Perbedaan etnis, suku budaya, dan agama tersebut sangat potensial menimbulkan perpecahan bangsa, dan oleh sebab itu kita menyadari bahwa betapa pentingnya persatuan bagi bangsa Indonesia agar tujuan nasional bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapat dicapai. Sehingga ASN yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah memiliki peran dan fungsi sebagai perekat dan pemersatu bangsa berdasarkan Pancasila dalam mencapai tujuan nasional bangsa.
Sebagai dasar negara dan sumber ideologi bangsa, Pancasila memiliki peran penting dalam mempersatukan ragam budaya, suku, etnik, dan agama bangsa Indonesia. Dasar negara Indonesia ini berisikan 5 (lima) sila, yaitu : 1. 2. 3. 4.
Ketuhanan Yang Maha Esa. Kemanusiaan yang adil dan beradab. Persatuan Indonesia. Kerakyatan yang dipimpin
oleh
hikmat
keijaksanaan
dalam
permusyawaratan/perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pada sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa memiliki makna bahwa dari beragam agama dan kepercayaan yang dimiliki rakyat Indonesia, ada persamaan makna dari masing-masing agama dan kepercayaan tersebut. Bahwa setiap umat beragama meyakini ada kekuatan atau energy lain diluar kekuatan manusia itu sendiri, selain itu ada kondisi lain atau kondisi tertentu yang akan dan/ atau dapat dicapai oleh manusia, namun yang membedakan hanya cara dan proses untuk mendapatkan atau mencapai hal tersebut. Sehingga dengan persamaan makna inilah sila kesatu dapat dijadikan sebagai alat dan sumber perekat & pemersatu bangsa. Selanjutnya pada sila ketiga Pancasila, yakni sila Persatuan Indonesia memiliki arti, bahwa Pancasila sangat menekankan dan menjujung tinggi persatuan bangsa. Disebutnya sila Persatuan Indonesia sekaligus juga menunjukkan, bahwa bangsa Indonesia memiliki pebedaan-perbedaan yang berupa bahasa (daerah), suku bangsa, budaya, golongan kepentingan, politik bahkan juga agama. Kita menyadari bahwa perbedaan sangat potensial menimbulkan perpecahan bangsa, dan oleh sebab itu mereka juga menyadari pentingnya persatuan bagi bangsa Indonesia. Sedangkan makna persatuan dapat juga ditemukan dalam berbagai kitab suci agama dan kepercayaan masyarakat. Salah satunya kitab suci umat islam yaitu Al-qur’an, pada surat Al-Baqarah ayat 163 juga disebutkan, “Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” Al-Hasyr ayat 22 juga menyebutkan, “Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
Di dalam penggalan ayat tersebut terkandung makna bahwa islam mengakui adanya kekuatan atau energy lain selain kekuatan yang dimiliki manusia yaitu Allah (Tuhan Yang Maha Esa), yang dalam hal ini juga memiliki persamaan dengan agama lain yang mengakui adanya kekuatan lain tersebut meskipun hanya penyebutannya saja yang berbeda. Ini jelas menunjukkan bahwa persamaan yang dimiliki berbagai umat beragama dapat menjadi sarana atau alat untuk merekatkan dan menyatukan bangsa yang memiliki perbedaan agama, suku, bangsa, dan ras. B. Apakah ASN sudah menjalankan fungsi perekat dan pemersatu bangsa? Berdasarkan pasal 11 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, Pegawai ASN memiliki beberapa tugas dalam menjalankan fungsinya, adapun tugas ASN yaitu : a. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan c. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam menjalankan tugas tersebut, harus melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.agar tujuan nasional dapat dicapai. Namun pertanyaannya apakah ASN sudah menjalankan tugas dan fungsinya terutama dalam hal perekat dan pemersatu bangsa? ASN telah menjalankan tugasnya dengan melaksanakan kebijakan dan pelayanan publik yang cukup baik sehingga dengan adanya pelaksanaan tugas tersebut, fungsi ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa juga telah dijalankan.