BAB I PENDAHULUAN Secara umum dapat dikatakan bahwa Ekonomi Moneter adalah bagian dari ilmu ekonomi yang secara khusus mempelajari sifat, fungsi, dan peranan serta pengaruh uang terhadap aktivitas perekonomian sebuah negara. Mengapa Ekonomi Moneter Perlu dipelajari ? 1. Dengan mempelaj mempelajari ari EM, EM, dapat diketahui diketahui secara secara mendalam mendalam berbagai berbagai hal yang berkaitan dengan uang, seperti mekanisme penciptaan uang, peranan uang, pasar uang, tingkat bunga, sistem dan kebijakan moneter ini, dan hal penting lainnya penting karena uang memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat 2. Dengan mempelaj mempelajari ari EM, EM, dapat diketahui diketahui serta serta dianalis dianalisis is berbagai berbagai fenomena fenomena dan kebijakan moneter serta dampaknya pada aktivitas ekonomi masyarakat dan negara. Beberapa fenomena moneter misalnya : Bertambahnya jumlah uang beredar Berubahnya tingkat suku bunga • Kredit macet • Fluktuasi nilai tukar, dan sejenisnya • Sedangkan beberapa kebijakan moneter diantaranya adalah : Kebijakan Bank Indonesia dalam menetapkan suku bunga • Kebijakan Bank Indonesia dalam menstabilkan nilai tukar rupiah • Kebijakan Bank Indonesia dalam mendorong penyaluran kredit • Dan sejenisnya • •
KONSEP DASAR UANG Ekonomi Ekonomi monete moneterr merupak merupakan an bagian bagian dari dari ilmu ilmu ekonomi ekonomi yang yang mempel mempelaja ajari ri tentang sifat, fungsi dan pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi. Cakupan ekonomi moneter antara lain: 1. Peranan dan fungsi uang dalam perekonomian 2. Sistem moneter dan pengaruhnya terhadap jumlah uang beredar dan kredit 3. Struktur dan fungsi bank sentral 4. Pengaruh jumlah uang beredar dan kredit terhadap kegiatan ekonomi 5. Pembayaran serta sistem moneter internasional
Alasan perlunya mempelajari ilmu ekonomi moneter 1. Dapat Dapat menget mengetahui ahui secara secara mendal mendalam am tentan tentang g mekanis mekanisme me pencipt penciptaan aan uang, uang, tingkat tingkat bunga, pasar uang, sistem dan kebijakan moneter, serta pembayaran internasional. 2. Dapat mengetahui serta menganalisa beberapa fenomena moneter dalam kaitannya dengan efek kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi.
Pengertian Uang Uang dalam ilmu ekonomi tradisional tradisional didefinisikan didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima saecara umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Sedangk Sedangkan an uang dalam dalam ilmu ilmu ekonomi ekonomi modern modern,, didefi didefinis nisika ikan n beberap beberapaa ahli ahli sebaga sebagaii berikut: 1. AC Pigou; Pigou; dalam bukuny bukunyaa The Veil Veil of Money Money, yang yang dimaks dimaksud ud uang adalah adalah alat tukar. 2. DH Robertson; Robertson; dalam bukunya bukunya Money Money,, ia mengatakan mengatakan bahwa uang uang adalah adalah sesuatu sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang. 3. RG Thomas Thomas;; dala dalam m buku bukuny nyaa Our Our Moder Modern n Banki Banking, ng, menjel menjelas aska kan n uang uang adal adalah ah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian pembelian barang-baran barang-barang g dan jasa-jasa jasa-jasa serta kekayaan kekayaan berharga berharga lainnya lainnya serta untuk pembayaran utang.
Peran Uang dalam Perekonomian Semua aspek kehidupan manusia dalam peradaban modern saat ini tidak terlepas dan ditopang sepenuhnya oleh uang. Tidak ada satupun peradaban di dunia ini yang tidak mengenal dan menggunakan menggunakan uang. Kalaupun Kalaupun ada, maka perekonomian perekonomian dalam peradaban tersebut pasti stagnan dan tidak berkembang. Peran uang dalam perekonomian dapat diibaratkan darah yang mengalir dalam tubuh manusia. Tanpa darah, manusia seakan-akan hendak mati. Kekurangan uang bagaikan kekurangan darah yang mengakibatkan gairah hidup menurun dan lemah, yang pada akhirnya manusia menjadi sakit-sakitan. Uang memang benda mati. Namun ternyata ia bisa mengendalikan hidup manusia. Ini bisa terjadi jika manusia lupa akan fungsi dan peran uang yang sesungguhnya. Dengan uang – yang notabene adalah benda mati – napas hidup perekonomian suatu negara dapat terlihat. Dengan uang manusia bisa membeli rasa “aman:, bersosialisasi, dihargai dan dihormati. Dengan uang manusia dapat mengaktualisasikan dirinya.
Sejarah Perkembangan Uang 1. Tahap sebelum barter
Pada tahap ini masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi memenuhi kebutuh kebutuhanny annyaa dengan dengan usaha usaha sendir sendiri. i. Apa yang yang dipero diperoleh lehnya nya itulah itulah yang yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya. 2. Tahap barter
Tahap selanjutnya menghadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri mereka mencari dari orang yang mau menukarkan barang yang dimilikinya dengan barang lain yang dibutuhkannya. Akibatnya barter, yaitu barang ditukar dengan barang. Namun akhirnya dirasakan ada kesulitan-kesulitan dengan sistem ini, di antaranya: Kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan • juga mau menukarkan barang yang dimilikinya. Kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya • dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Untuk mengatasiny mengatasinyaa mulai timbul pikiran-pik pikiran-pikiran iran untuk menggunakan menggunakan benda-benda benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar.
3. Tahap uang barang
Pada masa ini timbul benda-benda yang selalu dipakai dalam pertukaran. Kesulitan yang dialami oleh manusia dalam barter adalah kesulitan mempertemukan orang-orang yang saling membutuhkan dalam waktu bersamaan. Kesulitan itu telah mendorong manusia untuk menciptakan kemudahan dalam hal pertukaran, dengan menetapkan benda-benda tertentu sebagai alat tukar. tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran adalah benda-benda yang diterima oleh oleh umum umum (gen (gener eral aly y accep accepte ted) d).. Benda Benda-b -ben enda da yang yang dipi dipili lih h bern bernil ilai ai tingg tinggii (suk (sukar ar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari. Misalnya, garam oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar, maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi tersebut masih masih terlih terlihat at sampai sampai sekara sekarang. ng. Orang Orang Inggri Inggriss menyebut menyebut upah upah sebagai sebagai salary salary,, yang yang berasal berasal dari bahasa Latin Salarium Salarium yang berarti berarti garam. Orang Romawi membayar upah dengan salarium (garam).
Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan pertukaran tetap ada diantaranya: Nilai yang dipertukarkan belum mempunyai pecahan. • Banyak jenis uang barang yang beredar dan hanya berlaku di masing-masing • daerah. Sulit untuk penyimpanan (storage) dan pengangku tan (transportation). • Mudah hancur atau tidak tahan lama. • 4. Tahap uang logam
Tahap selanj selanjutny utnyaa adalah adalah tahap tahap uang uang logam. logam. Logam Logam dipili dipilih h sebagai sebagai bahan bahan uang karena: digemari umum • tahan lama dan tidak mudah rusak • memiliki nilai tinggi • mudah dipindah-pindahkan • mudah dipecah-pecah dengan tidak mengurangi nilainya • Bahan yang memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang yang terbuat dari emas dan perak disebut uang logam. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai Uang Penuh (full bodied money), artinya nilai intrinsik (nilai bahan uang) sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang menempa uang, melebur, dan memakainya dan setiap orang mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam. Sejalan Sejalan dengan perkembangan perekonomian, perekonomian, maka perkembangan perkembangan tukar-menuk tukar-menukar ar yang harus dilayani dengan uang logam juga berkembang. Sedangkan jumlah logam mulia terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar (sulit dalam hal penyimpanan dan pengangkutan). Sehingga terciptalah uang kertas. 5. Tahap uang kertas
Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti kepemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar beredar pada saat itu merupakan merupakan uang yang dijamin dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan di pande emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Selanjutnya masyarakat tidak lagi menggunakan emas – secara langsung – sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya mereka menjadikan kertas bukti tersebut sebagai alat tukar. Desa Desa Jachy Jachymo mod d di Ceko Ceko,, Eropa Eropa Timur imur,, diang dianggap gap seba sebagai gai wila wilaya yah h pert pertam amaa yang yang menggunakan mata uang yang diberi nama dollar, yang merupakan mata uang yang pali paling ng popul populer er di abad abad mode modern rn.. .. Mula Mulany nyaa dise disebut but Taler aler,, kemud kemudia ian n orang orang Ital Italia ia mengejanya mengejanya Tallero, Tallero, lidah Belanda Belanda menuturkan menuturkan daler, Hawai dala, dalam dialek Inggris
diungkapkan sebagai dollar. Embrio dollar dibuat dari bahan baku perak dan emas dalam bentuk koin. Pada mulanya, taler sendiri adalah sebutan mata uang yang berkembang di daratan benua Eropa sejak abad ke-16 yang jenisnya lebih dari 1500. namun dalam peradaban modern, masing-masing bangsa atau negara menciptakan sebutan tersendiri bagi mata uangnya untuk menunjukkan statusnya yang independen.
Fungsi Uang 1. Fungsi Asli Sebagai alat tukar (medium of change) •
Dengan uang orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan bara barang, ng, teta tetapi pi cuku cukup p meng menggun gunak akan an uang uang seba sebaga gaii alat alat tukar tukar.. Kesu Kesuli lita tann-kes kesul ulit itan an pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang. Sebagai satuan hitung (unit of account) • Uang Uang dipa dipaka kaii untu untuk k menu menunj njuk ukka kan n nila nilaii berb berbag agai ai maca macam m bara barang ng dan dan jasa jasa yang yang diperj diperjual ualbeli belikan kan,, menunj menunjukka ukkan n besarny besarnyaa kekaya kekayaan, an, dan menghit menghitung ung besar besar kecilny kecilnyaa pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa. Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran. •
Sebagai penyimpan nilai (store of value)
Dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa jasa yang yang dijual dijualnya nya,, maka maka ia dapat dapat menyimp menyimpan an uang uang terseb tersebut ut untuk untuk digunak digunakan an membeli barang dan jasa di masa mendatang. 2. Fungsi Fungs i Turunan Turunan Sebagai alat pembayaran • Untuk menentukan harga • Sebagai alat pembayaran hutang • Sebagai alat penimbun kekayaan • Sebagai alat pemindahan kekayaan (modal) • Sebagai alat untuk meningkatkan status social •
Syarat-syarat Syarat-syarat Uang 1. 2. 3. 4. 5.
Diteri Diterima ma secar secaraa umum (accept (acceptabi abilit lity) y) Memiliki Memiliki nilai nilai yang yang cenderung cenderung stabil stabil (stability (stability of value) value) Ringan Ringan dan dan mudah mudah dibaw dibawaa (porta (portabil bility ity)) Tahan ahan lama lama (dur (durabi abili lity ty)) Kualit Kualitasn asnya ya cender cenderung ung sama sama (unifor (uniformit mity) y)
6. Jumlahnya Jumlahnya terbatas terbatas dan tidak mudah dipalsukan dipalsukan (scarcity (scarcity)) 7. Mudah dibagi tanpa mengurangi mengurangi nilai (divisibil (divisibility ity))
Jenis uang berdasarkan tingkat likuiditasnya likuiditasnya terbagi atas: •
•
•
M1 adalah uang kertas dan logam ditambah simpanan dalam bentuk rekening koran (demand deposit). M2 adalah M1 + tabungan + deposito berjangka (time deposit) pada bank-bank umum. M3 adalah M2 + tabungan + deposito berjangka pada lembaga-lembaga tabungan nonbank.
Klasifikasi Uang 1. Full Full bodi bodied ed mone money y
Nilai yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal = nilai instrinsik. Jika uang tersebut terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya. 2. Repres Representa entative tive full bodied bodied money money
Uang ini terbuat dari kertas, dengan demikian nilainya sebagai barang tidak ada (nol). Uang jenis ini hanya mewakili (represent) dari sejumlah barang/logam di mana nilai logam logam sebaga sebagaii barang barang sama sama dengan dengan nilainy nilainyaa sebagai sebagai uang. uang. Misal: Misal: surat surat emas emas (gold (gold certificate) yang beredar di AS sebelum ditarik pada tahun 1933. 3. Credi edit mo money
Jenis Jenis uang dimana dimana nilain nilainya ya sebagai sebagai uang lebih lebih besar besar daripa daripada da nilai nilai sebagai sebagai barang. barang. Dalam keadaan tertentu nilai sebagai barang tidak penting, seperti uang kertas. Untuk memel memelih ihar araa nila nilaii sebag sebagai ai baran barang g lebi lebih h renda rendah h dari daripa pada da nila nilaii sebag sebagai ai uang uang maka maka pemerintah membatasi pencetakan uang.
BAB II PERMINTAAN UANG
Sebagai pada analisis ekonomi pada umumnya, selalu diketengahkan masalah keseim keseimbang bangan an antara antara permin permintaa taan n dan pemawa pemawaran ran uang uang dengan dengan meliba melibatka tkan n satu satu atau atau beberapa varianbel yang mempunyai permintaan dan penawaran uang persamaan berikut: M D = f ( r A , W ) M S = f ( r, A R ) M D = MS
Dimana : W R r A Md Ms
= Kekayaan total ( wealth ) = Cada Cadang ngan an dal dalam sys system perb perban anka kan n ( Rese Reserrve ) = Penghasilan dari kekayaan ( return ) = Permintaan uang = Pen Penaw awar aran an akan akan uan uang g ata atau u jum jumla lah h uan uang g ber bered edar ar
Dari pendapat tersebut di atas dapat dikatakan jumlah dan nilai uang mempunyai hubungan timbal balik, dan apabila pendapat ini dihubungkan dengan harga maka bila jumlah uang dua kali lipat harga pun akan naik dua kali lipat demikian pula sebaliknya, oleh karena itu teori tersebut sering di rumuskan sebagai berikut : M = kP atau P= 1
M
2 Seme Sement ntar araa itu itu dalam dalam teori teori Cambr Cambrid idge ge ( Mars Marsha hall ll Ping Pingou ou ), Juga Juga meli meliha hatt permin permintaa taan n uang dari dari masyara masyarakat kat sebagai sebagai kebutuh kebutuhan an akan akan likuid likuid untuk untuk transa transaksi ksi.. Pendapat ini mengemukakan hubungan proporsional antara jumlah uang yang beredar dengan jumlah pendapatan, yang di rumuskan sebagai berikut : M=kPY Di mana : M K
P
= Jumlah uang yang di minta = Bagia gian dari pen pendapat patan riil yang dii diingin ginkan kan orang ang di dalam ben benttuk uang uang atau atau merup erupak akan an koef koefiisien sien yang ang meng mengat atus us keseimbangan antara kedua sisi persamaan tersebut. = tingkat harga
Y = National income reil Perbeda Perbedaan an utama utama teori teori Cambri Cambridge dge dengan dengan teori teori fisher fisher terlet terletak ak pada tekana tekanan n teori teori “permintaan uang”. Menu Menuru rutt Keyne Keyness meny menyat ataka akan n bahwa bahwa masy masyar araka akatt meme memega gang ng uang uang untuk untuk memenuhi 3 ( tiga ) keinginan yaitu : Membay Membayar ar pembeli pembelian an – pembel pembelian ian yang yang akan mereka mereka lakukan lakukan ( transa transacti ction on • motive). Menghadapi kesusahan yang mungkin timbul di masa akan dating ( precautionary • motive ). Digunakan dalam kegiatan spekulasi ( speculative motive ). • Permintaan Permintaan uang uang tujuan spekulasi, spekulasi, menurut menurut Keynes Keynes ditentuk ditentukan an oleh tingkat tingkat bunga. bunga. Semakin tinggi tingkat bunga makin rendah keinginan masyarakat akan uang kas untuk motif spekulasi. Alasaanya , Apabila tingkat bunga naik, berarti ongkos memegang uang kas makin besar • begitu juga sebaliknya terjadi. Masy Masyar araka akatt meng mengang anggap gap akan akan adany adanyaa ting tingkat kat bung bungaa norma normall berd berdas asar arka kan n • pengalaman, trutama pengalaman tingkat bungayang baru terjadi. Tingkat bunga normal artinya suatu tingkat bunga yang diharapkan akan kembali ke tingkat bunga normal manakala terjadi perubahan. Apabila tingkat bunga yang berlaku dibawah atau lebih rendah dari pada tingkat bunga normal, meraka akan mengkirakan naik lagi ke tingkat bunga normal. Demikian juga sebaliknya. Keseimbangan Keseimbangan antara antara permintaan permintaan dan penawaran penawaran halnya pada pasar komoditi, sebagai berikut: r
uang dapat dilakukan dilakukan seperti seperti
MS
MD M Keseimbangan antara Permintaan dan Penawaran Uang
MS MS1
MS2 MS3
MD3 MD
MD2 MD1
M
M
Permintaan tetap Supply Berubah
r
Permintaan berubah Supply tetap
MS MS
MS
MD MD MD
M Permintaan dan Supply berubah Dalam melakukan melakukan test fungsi permintaan permintaan uang dengan data yang tersedia tersedia sering digunakan model dengan besaran periode sebelumnya (lag variable). Secara empiris empiris fungsi fungsi permintaan permintaan dapat dinyatakan dinyatakan dalam berbagai bentuk fungsi, baik linear maupun non linear. Secara tradisional, permintaan uang riel riel merupakan fungsi dari tingkat bunga( r) dan variabel variabel lain, seperti seperti pendapatan pendapatan atau kakayaan kakayaan lain. Secara Secara umum bentuk fungsinya dapat ditulis sebagai
(MD/p) = α1 + α0 r + α2 Y atau fungsi dalam bentuk lain (non linear) sebagai β1 (MD/p) = A r
β2 Y
atau dapat juga ditulis dalam bentuk linear sebagai:
ln(MD/p) = lnA + β1 ln r + β2 lnY Secara matematis, formulasinya: Ln MDt* = lnA + β1 ln r t + β2 lnYt, dimana MDt* adalah jumlah uang ua ng yang diinginkan
Dengan dasar penyesusian parsil (Ln MDt* - Ln MDt-1 ) = λ (Ln MDt – ln MDt-1), dengan 0 ≤ λ ≤1 Fungsi empirisnya dapat diperoleh dengan subsitutusi kedua persamaan tersebut di atas
ln MDt = lnA + λ β1 λ β1 ln r t + λ β2 lnYt + (1-λ) ln M Dt-1,
atau ln MDt = lnA + λ β1 λ β1 ln r t + λ β2 lnYt + (1-λ) ln M Dt-1, Selanjutny Selanjutnyaa dalam pengumpulan pengumpulan data untuk menentukan menentukan koefisien koefisien masingmasingmasing variable bebas.
BAB III BANK SENTRAL
Bank Bank Sent Sentra rall meru merupa pakan kan lemb lembag agaa yang memil memilik ikii pera peranan nan pent pentin ing g dala dalam m perekonomian, terutama di bidang moneter, keuangan dan perbankan. Hal ini nampak dari fungsi fungsi dan tujuan tujuan Bank Bank Sentral Sentral yang tidak tidak indenti indentik k dengan bank komersi komersial, al, bank bank tabungan dan lembanga keuangan lainnya. Tujuan, tugas dan wewenang bank senteral dalam suatu negara berbeda dengan lainnya, tergantung dari stuktur stuktur social, social, politik politik dan ekonomi ekonomi masin masing-m g-masi asing ng negara. negara. Dilih Dilihat at dari dari wewenang wewenangnya nya,, susunan susunan unit unit dalam dalam organisasi bank sentral pada dasarnya terdiri atas dua level, yaitu the highest autority, autority, yaitu unit yang memiliki wewenang yang tertinggi dan The second level, level kedua yang memiliki wewenang dibawah dari yang tertinggi. Terdapat tiga badan yang memiliki kewenangan tertinggi di organisasi bank sentral yang yang dapat dikemukakan sebagai sebagai berikut: 1. Badan Badan pemb pembua uatt kebij kebijak akan an 2. Badan Badan pela pelaks ksan anaa kebi kebija jakan kan 3. Bada Badan n peng pengaw awas as.. Badan pembuat kebijakan pada organisasi organisasi bank sentral sentral umumnya umumnya berbentuk berbentuk Dewan ( Council) Council) dan dalam merumuskan kebijakan, keputusan ditetapkan berdasarkan pada suara mayoritas. Badan pelaksana kebijakan adalah unit/badan dalam organisasi bank sentral yang diberi kewenangan untuk melaksanakan dan merealisasikan kebijakan yang telah ditetapkan oleh badan pembuat kebijakan. Badan pengawas adalah adalah unit unit dalam dalam organi organisas sasii bank bank sentra sentrall yang yang mempuny mempunyai ai tugas tugas dan wewenang untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaaan pada bank sentral.
a. b. c. d. e.
Fungsi Utama Bank Sentaral Bank Sentral pada dasarnya bertugas untuk memelihara agar sistem moneter dapat dapat bekerja bekerja secara secara efisie efisien, n, sehing sehingga ga dapat dapat menjami menjamin n tercip terciptany tanyaa tingkat tingkat pertumbuhan pertumbuhan kredit/uang kredit/uang beredar beredar sesuai sesuai dengan yang diperlukan diperlukan untuk mencapai mencapai pertumbuhan ekonomi yang diharapkan tanpa mengakibatkan inflasi. Selain dari pada itu bank b ank sentral bertugas mengatur, menjaga dan memelihara nilai kestabilan rupiah. Dalam menjalankan menjalankan tugas ini, bank sentral sentral melakukannya melakukannya dengan menggunakan menggunakan alat/instrumen kebijaksanan moneter sebagai: Poli Politi tik k Disk Diskon onto to Politi Politik k Operas Operasii Pasar Pasar Terbuka erbuka Politi Politik k Peru Perubah bahan an Cadan Cadangan gan Minimu Minimum m Mar Margin gin Requi Require reme ment nt Mora Morall Suasi uasion on
Bank Indonesia Dalam Dalam undangundang-unda undang ng N0. 23 tahun tahun 1999 disebut disebutkan kan bahwa bahwa tujuan Bank Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Visi Visi bank Indonesia adalah menjadi lembaga bank sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasion internasional al melalui melalui penguatan penguatan nilai-nila nilai-nilaii strategis strategis yang dimiliki dimiliki serta pencapaian pencapaian inflasi yang rendah dan stabil. Misi Misi Bank Bank Indones Indonesia ia yang yang dituan dituangkan gkan dalam dalam keputus keputusan an Gubern Gubernur ur No. 4/22Kep/GBI/INTERN/2002 tanggal 28 Juni 2002 adalah suatu tujuan, tugas dan wewenang wewenang Bank Indonesia Indonesia sebagaimana sebagaimana diamanatkan diamanatkan dalam undang-undang undang-undang tentang tentang Bank Indonesia. Indonesia. Dengan perkataan perkataan lain misi Bank Indonesia Indonesia adalah mencapai dan memelihara memelihara kestabilan kestabilan nilai rupiah melalui melalui pemeliharaan pemeliharaan kestabilan kestabilan moneter dan pengemb pengembang angan an kestab kestabila ilan n sistem sistem keuangan keuangan untuk pembang pembangunan unan nasional nasional jangka jangka panjang yang berkesinambungan. Bagi Bank Indonesia, Indonesia, perumusan perumusan visi tersebut tersebut diharapkan diharapkan dapat membantu membantu organisasi dalam:
1. Menetapkan Menetapkan dan menjaga menjaga konsistens konsistensi, i, serta serta kejelasan kejelasan tujuan tujuan organisasi organisasi 2. Memberikan Memberikan referensi referensi untuk perencanaan perencanaan dan proses pengambilan pengambilan keputusan keputusan 3. Memp Memper erol oleh eh kemi kemitm tmen en para para angg anggot otaa Dewa Dewan n Gube Gubern rnur ur dan dan selu seluru ruh h pegawai melalui komunikasi yang jelas tentang tugas organisasi, dan 4. Memper Memperole oleh h dukunga dukungan n dan pengert pengertian ian dari dari pihakpihak-piha pihak k yang yang berkepe berkepenti ntinga ngan n terhadap pelaksanaan tugas organisasi. Selain visi dan misi, Bank Indonesia memiliki nilai-nilai strategis yang terdiri dari : 1. Komp Kompet etens ensii (comp (compet etenc ency) y) 2. Inte Integri grita tass ( int integr egrit ity) y) 3. Trans Transpar parans ansii (tranp (tranpare arency ncy)) 4. Akunta Akuntabil bilita itass (acco (account untabi abilit lity) y) 5. Cohe Cohessiven ivenes esss 6. pem pembay bayar aran. an. Seja Sejala lan n deng dengan an tuga tugass-tu tuga gass ini ini,, orga organi nisa sasi si Bank Bank Indo Indone nesi siaa dikelompokkan ke dalam tiga sektor utama: 1. Sekto ektorr mon monet eter er 2. Sekt Sektor or Perb Perban anka kan n 3. Sekt Sektor or sist sistem em pembay pembayara aran n 4. Sektor Sektor manaje manajemen men intern intern (sebag (sebagai ai penduku pendukung) ng) 5. Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia telah memberikan landasan landasan yang baik (kondusif) (kondusif) dalam mewujudkan mewujudkan kebijakan kebijakan Bank Indonesia Indonesia yang kredibel. Dalam Undang-undang tersebut telah ditetapkan dengan jelas bahwa tujuan Bank Indonesia sebagaimana telah disebutkan. Selanjutnya dalam Undang-undang Bank Indonesia (UUBI) ditetapkan tugas Bank Indonesia sebagai: 1). Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, 2). Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran dan
3). Mengatur dan mengawasi mengawasi bank. Sasaran Strategis Bank Indonesia Untuk jangka menengah menengah dan panjang panjang ditetapk ditetapkan an tujuh tujuh sasaran sasaran strategis strategis bank Indonesia: 1. Mencap Mencapai ai stabi stabilit litas as harga, harga, yait yaitu u dengan dengan menjag menjagaa tingkat tingkat inflas inflasii sesua sesuaii sasara sasaran n pada pada kisara kisaran n dan kurun kurun waktu waktu yang yang dapat dapat diteri diterima ma melalu melaluii riset, riset, perumus perumusan an kebijakan dan operasi pengendalian moneter yang efektif 2. Menc Mencip ipta taka kan n syst system em per perba bank nkan an yang ang seha sehatt dan dan efek efekti tif, f, yai yaitu tu den denga gan n mening meningkat katkan kan dan melihat melihat stabil stabilita itass perba perbanka nkan n sert sertaa tingkat tingkat kesehat kesehatan an indivi individual dual bank melalu melaluii riset, riset, perumu perumusan san kebija kebijakan kan,, pengatu pengaturan ran,, pembin pembinaan, aan, pengawasan dan sistem sistem informasi perbankan yang efektif 3. Menj enjamin min keam eamanan dan efi efisiens ensi sistem pembaya ayaran, yait aitu dengan meningkatkan keamanan, efisiensi dan efektivitas system pembayaran nasional, melalui kebijakan, peraturan dan pengendalian yang efektif, efektif, yang yang didukung oleh teknologi yang handal 4. Mera Meraih ih citr citraa posi positi tiff bai baik k inte intern rnal al maupu maupun n ekst ekster ernal nal,, yai yaitu tu dik diken enal al bai baik k di Indonesia Indonesia maupun di Internasion Internasional al sebagai institus institusii bank sentral yang cakap, diperc dipercay aya, a, dan andal melalui melalui sumbang sumbangan an yang yang besar besar terhadap terhadap stabilit stabilitas as dan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5. Mening Meningkat katkan kan koordinas koordinasii dan jejaring jejaring dengan pihak-pi pihak-pihak hak yang berkepn berkepntin tingan gan spert erti lembaga pem pemerintah dan sawasta baik domestik maupun pun inter nterna nasi sion onal al,m ,mel elal alui ui dial dialog og dan dan komu komuni nika kasi si yang ang terbu erbuka ka seca secara ra berkesinambungan 6. Menj Menjadi adi organ organis isas asii yang yang berbas berbasis is penge pengeta tahua huan, n, yaitu yaitu deng dengan an mewu mewuju judka dkan n organi organisas sasii yang yang mampu mampu menguas menguasai, ai, mengemb mengembangk angkan an dan menyeb menyebarl arluas uaskan kan pengetahuan yang relavan kepada seluruh perangkat organisasi yang didukung oleh tekonologi informasi melalui kebijakan dan peraturan organisasi 7. Mengemb Mengembang angkan kan sumber sumber daya daya mnusia mnusia yang yang efektif efektif dan dan berkompe berkompeten tensi si tinggi tinggi,, yaitu yaitu dengan meningkatkan meningkatkan pengetahuan, pengetahuan, keterampila keterampilan n dan integritas integritas pegawai Bank Bank Indones Indonesia, ia, melalu melaluii pembin pembinaan, aan, pelati pelatihan, han, pember pemberian ian kesempa kesempatan tan dan program pengembangan yang efektif dan berkesinambungan.
Kantor Pusat Bank Indonesia
Organiasai Organiasai Bank Indonesia Indonesia terdiri terdiri dari satuan-satu satuan-satuan an kerja di Kantor Pusat sesuai dengan pembagian sektornya. 1. Sektor moneter 2. Sektor Perbankan 3. Sektor Sistem Pembayaran 4. Manjemen Interen
BAB IV
TEORI MONETER KLASIK
Teori moneter Klasik didasarkan pada JB. Say, Say, Irving Fisher dan A. Marshall. J.B. Say terkenal karena hukum yang dikemukakannya dikemukakannya yang menyatakan menyatakan bahwa penawaran akan selalu menciptakan permintaan (supply creates its own demand). Artinya, bahwa suatu perekonomian tidak akan mengalami underemployment atau yang disebet oleh Maltus underconsumtion. Pengeluaran total masyarakat akan selalu dapat mencukupi untuk menunjang produksi produksi pada pada keadaan sekarang sekarang Teori moneter banyak dihubungkan dengan teori kuantitas uang yang beranggapan bahwa faktor yang banyak mempengaruhi nilai uang adalah jumlah uang yang beredar (quantity of money atau supply of money).
Teori Kuantitas dari Recardo Recardo Recardo adalah adalah orang yang mula-mula mula-mula menemukan menemukan teori nilai nilai uang dengan dengan mengemukakan bahwa kuat dan lemahnya nilai uang sangat tergantung dari pada jumlah uang yang beredar beredar.. Jika jumlah jumlah uang berubah berubah menjadi menjadi 2 kali lipat lipat maka nilai nilai uang akan menurun setengah kali dari semula, sebaliknya jika jumlah uang kurang hingga setengah, maka nilai nilai uang akan menjadi menjadi dua kali lipat. lipat. Hal Hal itu itu terjadi, terjadi, karena karena bila bila jumlah jumlah uang naik menjadi 2 kali lipat maka akan berpengaruh terhadap harga yang naik menjadi dua kali lipat dan otomatis otomatis nilai akan menurun menurun menjadi menjadi setengahnya. setengahnya.
Teori ini dituliskan dengan rumus sebgai berikut: M = kP Dimana:
M = kuantity of money P = general price level K = konstant/pembanding tetap Dan dapat dijelaskan dengan gambar sebagai:
P P3 P2 P1
M1 M2
M3
Teori Kuantitas Recardo.
M
Jumlah uang beredar semula sebesar OM, dan tingkat harga setinggi OP1. Bila jumlah uang naik dua kali lipat (OM2) maka harga naik pula dua kali (OP2) dan nilai uang turun setengahnya.
Teori Kuantitas Kuantita s dari Irving Fisher Irving Fisher berusaha memperbaiki teori Ricardo dengan memasukkan ketiga faktor yang mepengaruhi mepengaruhi nilai uang. Teori dari Irving Irving Fisher Fisher ini bernama” bernama” the transaction equation of exchange” yang menyatakan bahwa “Setiap pembayaran oleh rumah rumah tang tangga, ga, pengus pengusah aha, a, maup maupun un peme pemeri rinta ntah h pada pada piha pihak k lain lain merupa merupaka kan n suat suatu u perkalian antara harga dan kuantitasnya yang sama dengan perkalian jumlah uang yang beredar dan kecepatan perputarannya”. Secara Secara matematis, hubungan ini dapat ditulis MV= PT Dimana:
M = Quanti of money V= velocity of circulation of money P= price level T= volume of good and services.
M x V menunj menunjukka ukkan n jumlah jumlah pembay pembayaran aran/pe /pengel ngeluar uaran an yang yang dilaku dilakukan kan masyarakat masyarakat dalam suatu jangka waktu tertentu. tertentu. Di lain pihak pembayaran pembayaran itu adalah untuk pembelian terhadap barang dan jasa (T), sedang T ini harus diketahui harganya (P), sehingga jumlah pembelian dinyatakan M x V = P x T.
Dari rumus ini dapat ditentukan ditentukan tingkat tingkat harga harga dan nilai uang, yaitu yaitu tingkat tingkat harga sama dengan jumlah uang dikalikan dikalikan kecepatan kecepatan perputaranny perputarannyaa dibagi jumlah jumlah barang yang diperdagangkan: P = MV/T sedang nilai uang W = 1/P. Kenyataan menunjukkan bahwa faktor P itu pasif tidak selalu benar bena r. Kadangkadang P dapat pula memainkan memainkan peranan yang menentukan menentukan dalam mempengaruhi mempengaruhi kecepatan perputaran uang. Dengan demikian antara M, V P dan T terdapat hubungan yang saling saling pengaruh pengaruh mempengaru mempengaruhi. hi. Kenyat Kenyataan aan inilah inilah yang dapat melemahkan melemahkan teori Irving Fisher sebagai alat analisa moneter.
Teori Kuantitas Kuantitas dari D.H. Roberston Teori kuantitas dari Irving Fisher diformulasikan kembali oleh D.H. Robertson menjadi menjadi M = kPT. kPT. Sebenarnya Sebenarnya kedua teori ini sama, perbedaanya perbedaanya terletak terletak pada pendekatannya. Irving Fisher meninjau melaui transaction velocity (kecepatan rata-rata rata-rata transaksi transaksi uang). uang). D.H. D.H. Robetson Robetson mendekati mendekati melaui melaui cash cash balance balance (lama (lama rata-rata rata-rata uang menganggur). menganggur). Oleh karena teori kuantitas kuantitas dari Robetson Robetson ini disebut disebut cash balance equaition., Faktor V dalam transaction velocity approach oleh Robertson diganti dengan k dalam cash balance balance approach. approach. k yang menunjukkan menunjukkan berapa lama rata-rata rata-rata tiap rupiah mengaggur dalam cash adalah merupakan kebalikan dari V yang menunjukkan berapa kali tiap-tiap rupiah berpindah tangan. Jadi k = 1/V dan kalau pada rumus M = kPT, kPT, kita kita ganti k menjadi 1/V. 1/V. maka diperoleh rumus; M = TP/V atau MV = PT.
Teori Kuantitas Kuantitas dari Marshall Marshall Apakah teori-teor teori-teorii kuantitas kuantitas di muka lebih menitikbera menitikberatkan tkan perhatian perhatian pada hubungan antara antara jumlah uang dengan harga, harga, maka maka Mrshall Mrshall memperhatikan memperhatikan hubungan hubungan antara jumlah uang dengan pendapatan nasional nasional dengan rumus: M= kY Dimana: M = Quanity of money Y = pendapatan dalam bentuik uang K = bagian dari pendaoatan yang yang tidak tidak dibelanjakan dan ingin dikuasai dalam bnetuk uang Karena pendapatan uang itu berasal dari jumlah jumlah produksi dikalikan dengan harga (PO) maka rumus Fisher dapat dituliskan sebagai
MV= PO = Y. Teori Marshall merupakan awal dari teori per mintaan akan uang. Teori Teori ini masih sangat sangat sederhana sederhana,, terkandun terkandung g didalamny didalamnyaa beberapa beberapa kelemahan, kelemahan, kemudian kemudian kelemahankelemahankelemahan ini disempurnakan oleh teori berikutnya. Kelemahan pertama adalah bahwa dalam kenyataannya adalah V tidak tetap, baik di negara maju maupun di negara berkembang. V cenderung cenderung tidak tidak konstan. konstan. Kelemahan Kelemahan kedua adalah adalah teori klasik klasik mengabaik mengabaikan an pengaruh pengaruh tingkat tingkat bunga bunga terhadap terhadap perimtaan perimtaan uang. uang. Teori kuantitas kuantitas uang mengangga menganggap p bahwa permintaan akan uang kas tidak dipengaruhi oleh tingkat bunga (sebab motif utama untuk memegang uang adalah untuk transaksi, yang besarnya tergantung dari pendapatan.