TUGAS MAKALAH PERENCANAAN BANDAR UDARA (PENYUSUNAN (PENYUSUNA N MASTER PLANK BANDAR UDARA)
DI SUSUN OLEH HASDIN
UNIVERSITAS FAJAR MAKASSAR FAKULTAS TEKNIK SIPIL 2017
1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak
terimakasih
atas
bantuan
dari
pihak
yang
telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................................................ ii Daftar Isi.................................................................................................................iii BAB I ...................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 I.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2 1.3. Tujuan .......................................................................................................... 2 BAB II ..................................................................................................................... 3 PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3 II.1 Maksud dan tujuan pembangunan ................................................................ 3 II.2 Anlisis pemilihan lokasi bandar udara ......................................................... 4 II.3 Analisis perkiraan permintaan jasa angkutan udara ..................................... 5 II.4 Analisis Kapasitas Fasilitas Bandar Udara Eksisting dan Analisis Kebutuhan Pengembangannya ............................................................................ 6 II.5 Analisis Detail Perencanaan Pengembangan Bandar Udara ........................ 7 II.6 Penyusunan Rencana Induk (Masterplan) Bandar Udara ........................... 10 BAB III ................................................................................................................. 12 PENUTUP............................................................................................................. 12 III.1 Kesimpulan ............................................................................................... 12 III.2 Saran .......................................................................................................... 12
iii
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan bandarudara merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan tersedianya modal dalam jumlah besar dan bersifat kompleks .bersifat padat modal karena pembangunan bandar udara membutuhkan investasi konstruksi dan instalsi yang cukup besar .di lain pihak ,pembangunan bandar udara merupakan kegiatan yang kompleks karena membutuhkan keterpaduan dari berbagai bidang pekerjaan dan bidang keahlian,termasuk keterpaduan intarmoda transportasi dalam cakupan wilayah yang di layani oleh karena itu ,pembangunan dan pengembangan suatu bandar udara membutuhkan perencanaan yang matang agar investasi yang ditanamkan dapat berdaya guna (efisien)dan berhasil guna efektf. Proses perencanaan yang sedemikian rumitnya sehingga analisis satu kegiatan harus memperhitungkan pengaruhnya pada kegiatan yang lain, agar menghasilkan penyelesaian yang memuaskan. Kegiatan suatu bandara mencakup sekumpulan kegiatan yang luas dan mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda dan seringkali bertentangan. Kegiatan tersebut saling tergantung satu sama lainnya sehingga suatu kegiatan tunggal dapat membatasi kapasitas dari keseluruhan kegiatan. Perencanaan kegiatan bandar udara yang ada saat ini biasanya sudah direncanakan dan mempertimbangkan kebutuhan di masa yang akan datang. Rencana kegiatan bandara di masa yang akan datang tersebut dibuat dalam sebuah dokumen yang dinamakan dengan Rencana Induk bandara. Agar semua upaya perencanaan bandara dimasa datang berhasil dengan baik, maka semua kegiatan yang dilakukan harus didasarkan kepada pedoman pedoman yang dibuat dalam sebuah rencana induk.
1
1.2. Rumusan Masalah Ada beberapa rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut: 1. Analisis pemilihan lokasi bandar udara 2. Kebuthan fasilitas bandar udara 3. Analisis perkiraan jasa angkutan udara 4. Analisis kapasitas fasilitas bandar udara 5. Analisis detail perencanaan pengembangan bandar udara 6. Penyusunan bandar udara
1.3. Tujuan Setelah mempelajari dan membaca makalah ini diharapkan pembaca mampu. 1. Mampu menjelaskan tentang master plank bandara 2. Mampu menjelaskan tentang fasilitas bandar udara 3. Mampu menjelaskan penyusunan master plank bandar udara
2
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Maksud dan tujuan pembangunan Maksud pembuatan master plan (rencana induk)suatu bandar udara adalah sebagai pedoman yang di perlukan dalam rangka pembangunan dan pengembangan suatu bandar udara dan operasi penerbangan serta analisis finansial sampai dengan tahun rencana (target year).dan tujuan pembuatan master plan suatu bandar udara adalah mewujudkan suatu bandar udara yang ideal .memiliki pasilitas prasarana dan sarana.sesuai dengan ketentuan yang di persyaratkan Sehinggah dapat memberikan pelayanan ke bandar udara yang di cepat ,aman,nyaman,efektif,efisien,dan optimal,baik terhadap keselamatan operasi penerbangan,penumpang,maupun bagi pengguna jasa bandara udara lainnya Dalam hubungan dengan penyusunan masterplan bandar udara,beberapa aspek perlu di upayakan,utamanya adalah sebagai berikut ; 1. analisis tentang kelayakan sampai seberapa jauh (target year)suatu bandar udara dapat di manfaatkan/di kembangkan untuk melayani pertumbuhan kebutuhan jasa palayanan bandar udara pada saat ini dan yang akan datang 2. Analisis potensi eksisting dan potensi yang dapat di kembangkan di suatu wilayah kota/kabupaten serta wilayah hinterlandnya yang secara langsung dapat di jadikan modal pengembang jasa transportasi udara 3. Rencana tata guna lahan dan rencana tata letak pasitas suatu bandar dalam kaitannya dengan pemanfaatan bandar udara secara optimal 4. Analisis mengenai pemanfaatan daerah di sekitar bandar udara bagi pihak pihak yang berkepentingan sesuai dengan persyaratan keselamatan operasi penerbangan dan kelestarian lingkungan 5. Rencana skala prioritas dan tahap pengembangan/pembangunan (planning horison ) fasilitas bandara secara optimal jangka panjang penyusunan suatu masterplan bandarudara itu merupakan suatu proses yang mengikuti pentahapan.merupakan suatu proses karena meliputi ,berbagai kegiatan
3
yang terangkai mulai dari awal pembuatan proposal,studi literatur,pengumpulan data dan survei lapangan ,pengolahan data ,analisis dan hasil ,sampai menghasilkan
laporan
akhir
sebagai
outputnya
(masterplan).merupakan
pentahapan yaitu terdiri dari kegiatan-kegiatan analisis seperti yang di kemukakan di atas,analisis potensi eksisting dan yang dapat di kembangkan analisis rencana tata guna lahan dan tata letak pasilitas bandar,anailsis Pemanfaatan daerah di sekitar bandar udara.analisis skala prioritas dan tahap pembangunan fasilitas bandar udara dan kegiatan analisis penyusunan produk akhir masterplan, yang meliputi seluruh hasil analisis yang telah di lakukan sebelumnya
II.2 Anlisis pemilihan lokasi bandar udara Pemilihan lokasi suatu bandar udara di lakukan melalui dua tahap,yaitu studi awal pemilihan rencana lokasi yang dilakukan berdasarkan data sekunder (peta administrasi,tata guna lahan dan sebagainya) dan 2. di lakukan survey lapangan untuk meninjau lokasi yang akan di jadikan bandar udara ,dalam menetapkan atau merencanakan pembangunan suatu bandar udara ,perlu di lakukan pengkajian berbagai aspek yang menyangkut aspek ketentuan persyaratan kebandaruraan dalam menentukan alternatif lokasi bandar udara. 1. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan kriteria dasar sebagai berikut 2. Kemudahan pencapaian ke dan dari bandar udara 3. Kesesuain arah landasan dengan arah angin 4. Ketersedian ruang udara 5. Ketersedian lahan yang cukup luas 6. Kemudahan pembangunan 7. Kemudahan pengembangan bandar udara pada masa depan 8. Kesesuain dengan rencana tata ruang daerah (RUTR Daerah) 9. Dampak terhadap lingkungan hidup 10. Kemudian utulitas Alternatif lokasi di pilih bedasarkan parameter-parameter penting yang perlu di perhatikan/dipertimbangkan.kemudian di lakukan evaluasi dengan cara 4
memberikan bobot kepentingnya masing-masing
alternatif
lokasi
dan skor penilaian tingkat kesesuaian dari terhadap
paremeter-parameter
yang
di
tetapkan.bobot di kalikan skor akan di peroleh hasilnya yang di sebut nilai tertimbang (weighted).
II.3 Analisis perkiraan permintaan jasa angkutan udara Analisis perkiraan permintaan jasa angkutan udara merupakan tahap pengelolahan data lalu lintas udara sebagai dasar evaluasi terhadap kapasitas pasilitas eksisting dan perencanaan kebutuhan pengembangan fasilitas bandar udara sampai dengan tahun target perencanaan dengan meperhatikan program pemerintah
dalam
rangka
mewujudkan
sistem
transportasi
nasional
(SISTRANAS) dan kebijakan/strategi pengembangan wilayah serta potensi ekonomi daerah setempat yang meliputi sebagai berikut : 1. Analisa perkiraan permintaan jasa angkutan udara (demand forecast analisis ) terdiri dari : 1. perkiraan jumlah pergerakan pesawat terbang tahunan perkiraan jumlah pergerakan penumpangan udara tahunan 2. perkiraan jumlah pergerakan pesawat terbang pada jam- jam sibuk 3. perkiraan jumlah pergerakan penumpang udara pada jam-jam sibuk 4. Perkiraan volume barang dan benda pos tahunan 5. Perkraan jaringan rute penerbangan pada masa mendatang 6. Perkiraan pengoperasian jenis/tipe/ukuran pesawat terbang yang akan datang 2. Analisa asal tujuan lalu lintas angkutan udara (origin destination analysist) 3. Analis pergantian modaangkutan (modal split analisyt Dengan melakukan analisis perkiran permintaan jasa angkutan udara (penerbangan)akan di ketahui bangkitan lalu lintas dan tarikan lalu lintas angkutan udara,dengan demikian dapat diketahui bandar-bandar udara asal yang potensial
5
,bandar-bandar udara tujuan yang ramai di kunjungi penumpang udara ,dan akan dapat di identifikasi rute-rute gemuk (padat) dan rute-rute kurus (kurang padat),maka selanjutnya akan mudah untuk menyusun rencana pengembangan masing-masing bandar udara dalam arti penyedian jenis ,jumlah dan kapasitas sarana dan prasarana bandar udara yang di butuhkan.
II.4 Analisis Kapasitas Fasilitas Bandar Udara Eksisting dan Analisis Kebutuhan Pengembangannya Rencana pengembangan penyediaan fasilitas bandar udara harus dilakukan mendasarkan pada kebijakan pemerintah dalam pembangunan transportasi udara, arahan tata ruang dan analisis perkiraan permintaan jasa angkutan udara, dan selanjutnya berdasar Rencana Pengembangan Penyediaan Fasilitas Bandar Udara tersebut,
harus
dilakukan
penyusunan
Rencana
Pengembangan
Bandar
Udarasecara komprehensif, meliputi rencana peningkatan kemampuan layanan bandar udara dalam jangka waktu yang ditargetkan, tahapan pengembangan, dan tahapan pelaksanaan pembangunannya. Dalam penyusunan perencanaan pengembangan bandar udara, dilakukan pula analisis kebutuhan jenis dan kapasitas fasilitas bandar udara dan kebutuhan lahan sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku. Analisis kebutuhan jenis dan kapasitas fasilitas bandar udara meliputi: 1. Kebutuhan fasilitas sisi udara (air side), yaitu : landasan pacu, taxiway, apron, dan fasilitas penunjang lainnya, termasuk jenis, jumlah, dan sistem konfigurasinya (sistem operasinya). 2. Kebutuhan bangunan dan sarana/fasilitas pada sisi darat (land side), yaitu terminal penumpang, terminal barang, gedung administrasi, gedung kantor operasi, dan menara pengawasan (control tower). 3. Kebutuhan peralatan komunikasi dan navigasi penerbangan serta alat bantu pendaratan visual dengan memperhatikan perkem- bangan/kemajuan teknologi serta ATC (Air Traffic Control). 4. Kebutuhan fasilitas penunjang, seperti fasilitas perawatan pesawat udara, fasilitas catering (jasa boga), tempat (area) parkir kendaraan, fasilitas pergudangan.
6
5. Kebutuhan fasilitas utilitas, misalnya listrik, telepon, sistem penerangan, sistem drainase, air bersih, penanganan sampah/kotoran/limbah, suplai minyak, dan jaringan jalan. 6. Kebutuhan peningkatan pengusahaan bandar udara, antara, lain tempat rekreasi terbuka, commercial area (daerah komersial), dan lain-lainnya. Kebutuhan fasilitas sisi udara tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan fasilitas sisi darat. Fasilitas sisi udara untuk melayani perjalanan yang dilakukan oleh pesawat udara, baik yang tinggal landas maupun yang mendarat. Sedangkan fasilitas sisi darat banyak untuk melayani arus lalu lintas penumpang yang melakukan perjalanan udara (yang berangkat dan yang datang). Salah satunya mengalami kelambatan, maka akibatnya akan menimbulkan ke, lambatan terhadap total waktu perjalanan udara. Pengelolaan dan pengoperasian fasilitas bandar udara sisi udara dan sisi darat haru s dilakukan secara komprehensif, sinergis, efektif dan efisien dalam upaya mewujudkan pe/ayanan penerbangan yang optimal, lancar, serta mengutamakan mutu/kualitas pelayanan dan keselamatan penerbangan.
II.5 Analisis Detail Perencanaan Pengembangan Bandar Udara Analisis detail (terinci) perencanaan pengembangan bandar udara sekurangkurangnya harus mefiputi empat aspek perencanaan pembangunan bandar udara, yaitu : a. Analisis Teknis. AnalisisAajian teknis ini meliputi antara lain : 1. Kajian meteorologi dalam pembuatan dan penetapan arah angin dominan (windrose) di lokasi rencana pengembangan bandar udara untuk melakukan/penetapan arah landasan pacu. 2. Kajian kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP) di sekitar bandar udara. 3. Evaluasi jenis fasilitas bandar udara yang dibutuhkan sampai dengan rencana pengembangan/pembangunan tahap akhir (ultimate phase).
7
Analisis
perkiraan
kebutuhan
lahan
sampai
dengan
rencana
pengembangan/pembangunan bandar udara tahap akhir. 4. Evaluasi kondisi fisik dan daya dukung lahan di lokasi rencana bandar udara. ketersediaan utilitas bahan bangunan dan peralatan pembangunan bandar udara. 5. Evaluasi topografis permukaan lahan rencana lokasi bandar udara. 6. Keterpaduan rencana pengembangan/pembangunan bandar udara dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota setempat. B. Analisis Operasional. Analisis/kajian operasional meliputi antara lain 1. Kajian jenis dan ukuran pesawat udara yang diperkirakan akan beroperasi di bandar udara. 2. Kajian pengaruh cuaca terhadap operasi bandar udara. 3. Kajian kendala (bila ada) pada kawasan keselamatan operasi penerbangan di sekitar bandar udara. 4. Kajian penggunaan ruang udara dan lalu lintas penerbangan (prosedur pendaratan dan lepas landas). 5. Kajian pengaturan operasi darat di bandar Udara. 6. Kajian dukungan peralatan komunikasi dan navigasi penerbangan. C. Analisis Pengusahaan Angkutan Udara. Analisis/kajian pengusahaan angkutan udara meliputi antara lain: 1. Kajian perkiraan permintaan jasa angkutan udara di wilayah perencanaan (Provinsi/Kabupaten setempat), yaitu penum- pang, kargo dan benda pos. 2. Kajian
kemungkinan
adanya
perusahaan
penerbangan
yang
akan
membuka jalur penerbangan ke bandar udara tersebut. 3. Kajian jenis dan ukuran pesawat terbang yang akan dio- perasikan oleh maskapai penerbangan (operator).
8
4. Kajian tingkat faktor muatan (load factor) dan faktor penumpang {passenger
factor) yang mungkin akan dicapai oleh perusahaan
penerbangan. D. Analisis Pengusahaan Angkutan Udara. Analisis/kajian pengusahaan angkutan udara meliputi antara lain: 1. Kajian perkiraan permintaan jasa angkutan udara di wilayah perencanaan (Provinsi/Kabupaten setempat), yaitu penum- pang, kargo dan benda pos. 2. Kajian
kemungkinan
adanya
perusahaan
penerbangan
yang
akan
membuka jalur penerbangan ke bandar udara tersebut. 3. Kajian jenis dan ukuran pesawat terbang yang akan dio- perasikan oleh maskapai penerbangan (operator). 4. Kajian tingkat faktor muatan (load factor) dan faktor penumpang {passenger
factor) yang mungkin akan dicapai oleh perusahaan
penerbangan. 5. Kajiaan
terjadinya
persaingan
(tarif)
yang
keras
di
perusahaan
penerbangan Dalam penyusunan perkiraan permimtaan jasa angkutan udara (demand forecasting ) selama kurun waktu 20 tahun ke depan (jangka panjang) harus memperhatikan berbagai aspek, sebagai berikut: 1. Status kegiatan penerbangan melalui bandar udara tersebut dalam sistem jaringan penerbangan nasional. 2. Kecenderungan perkembangan ekonomi regional, dan nasional 3. Dampak pelaksanaan otonomi daerah dan globalisasi. 4. Kecenderungan perkembangan arus wisatawan manca negara dan wisatawan nusantara di Indonesia. 5. Kegiatan penerbangan menurut Asal-Tujuan perjalanan penumpang dan barang. 6. Berpindahnya perjalanan penumpang antar moda transportasi.
9
E. Analisis Ekonomi dan Finansial. Analisis/kajian ekonomi dan finansial meliputi : Kajian finansial yang menghitung besaran tingkat pengembalian dana yang akan diinvestasikan dalam pembangunan bandar udara, yang meliputi parameter sebagai berikut: 1. NPV (Net Present Value), 2. FIRR (Financial Internal Rate of Returns), 3. PT ( Profitability) atau BCR (Benefit Cost Ratio). 4. Periode pencapaian pengembalian investasi (Payback Period). Kajian ekonomi yang menghitung besaran manfaat ekonomi makro yang diperoleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota setempat dari pembangunan bandar udara, yang meliputi: 1. Kajian
perbandingan
kondisi
pertumbuhan
ekonomi
di
wilayah
perencanaan (Pemerintah Daerah setempat), apabila ada atau tidak ada pembangunan bandar Udara. 2. Kajian biaya yang akan dikeluarkan dan manfaat yang diperoleh oleh Pemerintah
Daerah
dan
masyarakat
setempat,
apabila
dibangun/
dikembangkan bandar udara. 3. Kajian EIRR ( Economic Internal Rate of Returns) terhadap rencana pembangunan bandar udara
II.6 Penyusunan Rencana Induk (Masterplan) Bandar Udara Dalam tahap penyusunan rencana induk (masterplan) suatu bandar udara, tugas perencana harus mengacu kepada hasil evaluasi dan analisis kapasitas fasilitas bandar udara eksisting, hasil kajian perencanaan pendahuluan {preliminary planning) yang telah disusun dengan mempertimbangkan kondisi lahan yang ada, tata guna lahan dan ruang udara, prosedur operasi penerbangan serta identifikasi dampak lingkungan. Penyusunan rencana induk ( masterplan) meliputi: 1. Penyusunan alternatif konsep rencana tata letak fasilitas bandar udara berdasarkan kriteria/standardisasi perencanaan bandar udara yang berlaku 10
dengan memperhatikan aspek kelancaran, keselamatan, keamanan serta aspek lingkungan 2. Melakukan pengkajian terhadap alternatif rencana tata letak fasilitas bandar udara yang telah disusun guna menentukan alternatif terpilih. 3. Penyusunan tahapan pembangunan bandar udara sesuai kebutuhan untuk masing-masing fasilitas dengan mempertimbangkan aspek teknis, ekonomis, dan operasional. 4. Penyusunan
luas
tanah
yang
dibutuhkan
untuk
setiap
tahapan
pengembangan/pembangunan bandar udara. 5. Penyusunan koordinasi lokasi perletakan masing-masing fasilitas bandar udara. 6. Gambar
hasil
analisis
pendahuluan Kawasan
Keselamatan
Operasi
Penerbangan (KKOP) di sekitar bandar udara. 7. Gambar analisis pendahuluan batas-batas Kawasan Kebisingan di sekitar bandar udara. 8. Konsep awal Rencana Tata Guna Lahan di sekitar bandar udara.
11
BAB III PENUTUP III.1 Kesimpulan Proses perencanaan yang sedemikian rumitnya sehingga analisis satu kegiatan harus memperhitungkan pengaruhnya pada kegiatan yang lain, agar menghasilkan penyelesaian yang memuaskan. Kegiatan suatu bandara mencakup sekumpulan kegiatan yang luas dan mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda dan seringkali bertentangan. Kegiatan tersebut saling tergantung satu sama lainnya sehingga suatu kegiatan tunggal dapat membatasi kapasitas dari keseluruhan kegiatan. Perencanaan kegiatan bandar udara yang ada saat ini biasanya sudah direncanakan dan mempertimbangkan kebutuhan di masa yang akan datang. Rencana kegiatan bandara di masa yang akan datang tersebut dibuat dalam sebuah dokumen yang dinamakan dengan Rencana Induk bandara. Agar semua upaya perencanaan bandara dimasa datang berhasil dengan baik, maka semua kegiatan yang dilakukan harus didasarkan kepada pedoman pedoman yang dibuat dalam sebuah rencana induk.
III.2 Saran Sebaiknya sebelum pembangunan bandara harus mempunyai perencanaan yang baik sehinggah dalam pencapaian target sesuai dengan apa yang kita inginkan dsn tidsk merusak atau merugikan lingkungan sekitar
12