Perikanan hiu dan pari (Elasmobranchii) merupakan salah satu komoditas perikanan yang penting di dunia. Data FAO melaporkan bahwa data tangkapan ikan ...
Kondisi Perikanan, Berdasarkan Potensi dan Status Eksploitasi di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Negara Republik Indonesia
Full description
XBRL merupakan sisFull description
ARISTOTELES
ARISTOTELESDeskripsi lengkap
perikananFull description
Full description
Full description
Osmoregulasi Ikan Pari Dan HiuDeskripsi lengkap
Perkembangan Industri Perikanan Indonesia
Bab II Tinjauan Pustaka manajemen usaha perikananDeskripsi lengkap
Perkembangan Industri Perikanan Indonesia
filsafat
yes
Full description
TINJAUAN STATUS PERIKANAN HIU DI INDONESIA
Sejak tahun 2002 hingga 2011, data produksi hiu di dalam statistik perikanan nasional sudah dibagi ke dalam lima kelompok jenis hiu. Kelima kelompok ikan hiu tersebut antara lain adalah hiu tikus ( Alopias Alopias spp, Suku Alopiidae), hiu lanjaman (yang terdiri dari beberapa beberap a spesies dari dari Genus Carcharhinus, Suku Carcharhinidae), hiu mako ( Isurus Isurus spp, Suku Lamnidae), hiu martil (Sphyrna spp., Suku Sphyrnidae), dan kelompok hiu botol, yang terdiri dari beberapa jenis dari Suku Squalidae dan Centrophoridae (Bangsa Squaliformes). Perkembangan produksi kelima kelompok hiu tersebut selama kurun waktu 10 tahun disajikan pada Gambar 4-2. Produksi hiu tikus yang merupakan gabungan jenis Alopias pelagicus dan A. superciliosus, menunjukkan angka produksi tertinggi selama 2002-2004 yaitu antara 50.000-60.000 ton/tahun. Namun setelah setelah periode tersebut produksi produksi hiu tikus mengalami penurunan drastis (sekitar (sekitar 300%), yaitu dari 50.000 ton pada tahun 2004 menjadi sekitar 15.000 ton pada tahun 2005. Pada tahun-tahun berikutnya (2006-2009), produksi kelompok hiu ini cenderung mengalami penurunan hingga tahun 2009, kemudian meningkat kembali pada tahun 2011. Perkembangan produksi hiu lanjaman (Carcharhinidae) tercatat sejak tahun 2004 hingga 2007 dengan produksi antara 15.000-30.000 ton/tahun. Sejak tahun 2007 hingga 2011 produksi hiu lanjaman cenderung mengalami penurunan sekitar 50%. Demikian pula untuk produksi hiu botol (Squaliformes), puncaknya terjadi pada tahun 2005 yaitu sekitar 18.000 ton, akan tetapi sejak tahun 2005 hingga 2011 produksi hiu botol mengalami mengalami penurunan lebih dari 300 %. Secara umum dapat dinyatakan bahwa produksi produksi kelima jenis hiu tersebut di atas selama kurun waktu 10 tahun telah mengalami penurunan. penurunan. Indikasi terjadinya penurunan populasi stok sumberdaya sumberdaya ikan di suatu perairan dapat ditandai ditandai dengan ukuran ikan yang tertangkap tertangkap semakin kecil, terjadi perubahan komposisi komposisi hasil tangkapan, menurunnya menurunnya CPUE dan hasil tangkapan ikan (produksi).
56
Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Direktorat Jenderal Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kementer ian Kelautan dan Perikanan