TATA GUNA LAHAN
1 Pengertian Dasar Lahan adal keseluruhan an kemampuan kemampuan muka daratan daratan beserta beserta segala segala gejala gejala di bawah bawah adalah ah keseluruh permukaannya yang bersangkut paut dengan pemanfaatannya bagi manusia . Pengertian
tersebut menunjukan bahwa lahan merupakan suatu bentang ala m sebagai modal utama kegiatan, sebaga sebagaii tempat tempat di mana mana seluruh seluruh makhlu makhluk k hidup hidup berada berada dan melangs melangsung ungkan kan kehidu kehidupan panny nyaa dengan dengan memanfaatkan memanfaatkan lahan itu sendiri. Sedangkan Sedangkan penggunaan lahan adal adalah ah suatu usaha peman pemanfaa faata tan n lahan lahan dari dari waktu waktu ke waktu waktu un untuk tuk mempe memper rleh leh hasil hasil . Lahan Lahan merupa merupakan kan
kesatuan berbagai sumberdaya daratan yang saling berinteraksi membentuk suatu sistem yang struktural dan fungsional. Sifat dan perilaku lahan ditentukan oleh berbagai macam sumberdaya serta intensitas interaksi yang berlangsung antar sumberdaya. Faktor-faktor penentu sifat dan perilaku lahan tersebut terbatas ruang dan waktu. Pengembangan lahan adalah adalah pengubahan guna guna laha lahan n dari dari suat suatu u fung fungsi si menj menjad adii fung fungsi si lain lain deng dengan an tuju tujuan an un untu tuk k mend mendap apat at keuntungan dari nilai tambah yang terjadi karena perubahan guna lahan tersebut .
Tata guna lahan (lan (land d use) use) adala adalah h suatu upaya dalam meren!anakan penggunaan lahan dalam suatu kawasan yang meliputi pembagian wilayah untuk pengkhususan fungsi"fungsi tertentu# misalnya fungsi pemukiman# perdagangan# industri# dll . $en!ana tata guna lahan
merupakan kerangka kerja yang menetapkan keputusan"keputusan terkait tentang lkasi# kapasitas dan jadwal pembuatan jalan# saluran air bersih dan air limbah# gedung seklah# pusat kesehatan# taman dan pusat"pusat pelayanan serta fasilitas umum lainnya% Tata guna
lahan merupakan salah satu faktor penentu utama dalam pengelolaan lingkungan. eseimbangan anta antara ra kawasan dan kawasan knser&asi merupakan merupakan kunci dari pembangunan pembangunan kawasan budidaya budidaya da berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Tata Tata guna lahan dan pengembangan lahan dapat meliputi! a.
ota , menurut definisi uni"ersal, adalah sebuah area urban sebagai pusat pemukiman yang
berbeda dari desa ataupun kampung berdasarkan ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, kegiatan dan atau status hukum. b.
Perkotaan , merupakan merupakan pusat pemukiman pemukiman yang secara administratif administratif tidak harus berdiri berdiri sendiri sendiri sebaga sebagaii kota, kota, namun namun telah telah menunj menunjukk ukkan an kegiata kegiatan n kota kota secara secara umum umum dan berper berperan an sebaga sebagaii wilayah pengembangan
c. #ila yah , merup merupaka akan n kesat kesatua uan n ruang ruang deng dengan an unsu unsurr-un unsu surr terkai terkaitt yang yang batas batas dan dan sistemny sistemnyaa ditentuk ditentukan an berdasar berdasarkan kan pengama pengamatan tan adminis administrat tratif if pemerin pemerintaha tahan n ataupun ataupun fungsional d. awasan , merupa merupakan kan wilaya wilayah h yang yang mempun mempunyai yai fungsi fungsi dan atau aspek$p aspek$peng engama amatan tan fungsional tertentu e. Perumahan , adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi sarana dan prasarana lingkungan f. Permukiman , adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasn lindung ,baik yang berupa perkotaan maupu pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yangmendukung kehidupan kehidupan Perencanaan tata guna lahan adalah inti praktek perencanaan perkotaan. Sesuai dengan kedudukannya dalam prencanaan fungsional, perencanaan tata guna lahan merupakan kunci untuk mengarahkan pembangunan kota. %al itu ada hubungannya dengan anggapan lama bahwa seorang perencana perkotaan adalah “seorang yang berpengetahuan secara umum tetapi memiliki memiliki suatu pengetahuan pengetahuan khusus.” khusus.” Pengetahuan khusus kebanyakan perencana perkotaan ialah perencana tata guna lahan. Pengembangan tata guna lahan yang disesuaiakan dengan meningkatkan perekonomian suatu kota atau wilayah. &atanesse '()**! +*(, mengatakan bahwa secara umum ada kategori alat-alat perencanaan tata guna lahan untuk melaksanakan rencana, yaitu! a. Peny Penyed edia iaan an Fasi Fasilit litas as mu mum m Fasilitas umum diselenggarakan terutama melalui program perbaikan modal dengan cara melestarikan sejak dini menguasai lahan umum dan daerah milik jalan 'damija. b. Peraturan-peraturan Pembangunan /rdonansi /rdonansi yang mengatur pendaerahan pendaerahan (zonin (zoning), g), peraturan tentang pengaplingan, dan ketentu ketentuanan-ket ketent entuan uan hukum hukum lain mengen mengenai ai pemban pembangun gunan, an, merupa merupakan kan jamina jaminan n agar agar kegiatan pembangunan oleh sektor swasta mematuhi standar dan tidak menyimpang dari rencana tata guna lahan. c. %imbau %imbauan, an, epem epemimp impina inan, n, dan dan oordi oordinas nasii Sekalipun Sekalipun sedikit lebih informal daripada program perbaikan modal atau peraturan peraturan pembangunan, hal ini dapat menjadi lebih efektif untuk menjamin agar gaga gagasa sann-ga gaga gasa san, n,
data data-d -dat ata, a,
info inform rmas asii
dan dan
risa risatt
meng mengen enai ai
pert pertum umbu buha han n
dan dan
perkembangan masyarakat dapat masuk dalam pembuatan keputusan kalangan developer swasta dan juga instansi pemerintah yang melayani kepentingan umum.
d. 0encana Tata 1una Lahan 0encana saja sebenarnya sudah merupakan alat untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan serta saran-saran yang dikandungnya selama itu semua terbuka dan tidak basi sebagai arahan yang secara terus-menerus untuk acuhan pengambilan keputusan baik bagi kalangan pemerintah maupun swasta. Suatu cara untuk melaksanakan hal itu adalah dengan cara meninjau, menyusun dan mensahkan kembali rencana tersebut dari waktu ke waktu. &ara lain adalah dengan menciptakan rangkaian bekesinambungan antara rencana tersebut dengan perangkat-perangkat pelaksanaan untuk mewujudkan rencana tersebut.
' Paradigma Penggunaan Lahan
2alam perencanaan penataan ruang suatu kawasan sangat perlu memperhatikan perencanaan penggunaan lahannya, karena dalam hakikatnya pada suatu lahan di dalamnya terjadi interaksi langsung dengan akti"itas manusia 'biologis, sosial, budaya dengan lingkungannya. Paradigma yang terjadi dalam penggunaan lahan bergeser dari waktu ke waktu karena adanya beberapa faktor, antara lain! a. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman b. Perkembangan kapasitas teknologi c. Pertumbuhan kesadaran sosial 3egitu pula dalam perencanaan tata guna lahan, paradigma-paradigma yang terjadi di dalam konteks perencanaan ruang suatu kawasan antara lain! a. Pemujaan Suatu penghormatan terhadap fitur-fitur alam 'gunung, bukit, hutan, laut di mana menganggap hal tersebut sesuatu yang sakral dan dipercaya mempunyai suatu nilai adat yang dianggap baik dalam kalangan masyarakatnya. etika lahan tersebut dianggap suci$sakral maka akan memunculkan polemik bahwa lahan tersebut tidak dapat diganggu gugat pemanfaatannya. b. 4ksploitasi Tingginya permintaan masyarakat akan kebutuhan lahan yang terus meningkat sedangkan ketersediaan akan lahan yang terbatas sehingga memaksa akan adanya perubahan alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah yang ada. c. 5presiasi Suatu penghargaan atau penilaian terhadap suatu lahan yang ada dengan cara mengenali, menilai dan membandingkan suatu lahan tersebut akan nilai guna lahan tersebut.
d. onser"asi paya untuk mempertahankan, memelihara, memperbaiki atau merehabilitasi, dan meningkatkan jumlah daya tanah, agar berdayaguna optimum sesuai dengan pemanfaatan atau fungsinya. onser"asi meliputi masalah-masalah sebagai berikut!
- Benefisiasi, yaitu mempertahankan serta mempertinggi fungsi, manfaat, atau faedah sumberdaya tertentu.
- Preservasi, yaitu pemeliharaan untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas sumberdaya tertentu sepanjang waktu.
- estorasi, yaitu pemeliharaan dan perbaikan untuk meningkatkan manfaat serta perkembangan sumber-sumber biotik.
- eklamasi, yaitu mengubah sumber-sumber yang tidak produktif atau tidak berguna menjadi produktif dan bermanfaat kembali.
- !fisiensi, yaitu pemanfaatan atau pengeluaran sesuatu sumber yang tidak berlebihan tetapi sesuai dengan keperluan atau kebutuhan.
( Urgensi Land Use Planning
6engingat pentingnya tanah bagi kelangsungan hidup manusia karena adanya beberapa nilai yang terkandung di dalamnya, maka penting pula dilakukan penataan atas segala jenis akti"itas di dalamnya. )erbagai ma!am akti&itas manusia# yang seringkali bertentangan satu sama lain# dapat mengakibatkan adanya ketidakseimbangan dalam penggunaan lahan%
Pengembangan sebuah kawasan yang mulanya merupakan kawasan pertanian menjadi kawasan industri tentu saja akan membawa dampak yang tidak ringan. Selain dari segi lingkungan, dampak yang kemudian muncul adalah adanya perubahan jumlah bangkitan di kawasan tersebut, perubahan sosial masyarakatnya, hingga kesenjangan fungsi antara kawasan industri baru dengan kawasan permukiman penduduk di sekitarnya.
Perencanaan tata guna lahan juga diperlukan agar fungsi"fungsi yang diren!anakan dapat saling menunjang keberadaannya . &ontohnya adalah lahan yang dimanfaatkan sebagai
kawasan perkantoran berada di dekat kawasan komersil atau pemerintahan yang relatif lebih mudah dijangkau.
Perencanaan tata guna lahan juga diharapkan mampu meminimalkan besarnya bangkitan pergerakan dari satu tempat ke tempat lain karena adanya akti&itas"akti&itas yang tidak bisa dipenuhi dalam satu tempat% arena itulah perencanaan tata guna lahan tidak dapat
dipisahkan dengan sistem transportasi sebab dari adanya suatu guna lahan tertentu sering diikuti oleh adanya bangkitan transportasi di sekitarnya.
* Prses Dasar Land Use Planning +ur&ey pendahuluan untuk memperleh data dasar# yang meliputi studi pustaka# sur&ey primer di lapangan# dan mengkmpilasi data dasar menggunakan paduan peta tematik%
Studi pustaka ini dipergunakan untuk mengetahui tujuan, prinsip, dan standar minimal terkait penggunaan suatu guna lahan. 6isalnya guna lahan perumahan, perdagangan, industri, perkantoran, dsb yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
,elakukan penilaian kapabilitas lahan dari hasil sur&ey dan menganalisis kesesuaian lahan dengan akti&itas% %al ini dilakukan melalui analisis SL 'satuan kemampuan lahan yang
melihat kondisi fisik dasar suatu wilayah, persebaran sarana, dan tata guna lahan eksisting untuk mengetahui pola akti"itas eksisting.
-dentifikasi sifat dan pla perkembangan kta . 5pakah terpusat atau bisa jadi meloncar
'leap"frog). Selain itu juga mengidentifikasi kawasan yang belum berkembang dan pusat-pusat akti"itas untuk membaca pola pertumbuhan kota dan memprediksi perkembangan di masa mendatang. 6enyiapkan rencana lokasi dan tujuan untuk peruntukkan guna lahan.
#ambar ($) Proses %nventarisasi !ksisting &ahan Perkotaan
#ambar (') nalisis rah Perkembangan Penggunaan &ahan
. Teri Peren!anaan Tata Guna Lahan .%1 Teri /nsentris
Teori konsentris dikemukakan oleh 4.#. 3urgess dalam analisisnya pada ota &hicago pada tahun ()+7 dengan analogi dari dunia hewan di mana suatu daerah akan didominasi oleh suatu spesies tertentu. Seperti halnya pada wilayah perkotaan akan terjadi pengelompokan tipe penggunaan lahan tertentu. 3erikut merupakan gambaran model 8ona konsentris oleh 3urgess!
eterangan! (. 2aerah pusat kegiatan +. 9ona peralihan :. 9ona perumahan pekerja . 9ona permukiman yang lebih baik 7. 9ona para penglaju
#ambar () *odel +eori onsentris Burgess
6odel 3urgess merupakan suatu model yang diperuntukkan bagi kota yang mengalami migrasi besar-besaran dan pasar perumahan didominasi oleh sektor pri"at. 2engan demikian bagi kota yang tingkat migrasinya rendah dan peranan sektor public sangat besar, maka teori ini menjadi kurang rele"an. Teori onsentris 3urgess memiliki beberapa kelemahan antara lain! a. Pada kenyataannya gradasi antar 8oona tidak terlihat dengan jelas b. 3entuk &32 kebanyakan memiliki bentuk yang tidak teratur c. Perkembangan kota cenderung mengikuti rute strategis d. %omogenitas internal yang tidak sesuai dengan kenyataan e. Slum area tidak selalu berada di area pusat kota
.%' Teri /etinggian )angunan
Teori etinggian 3angunan dikemukakan oleh 3ergel pada tahun ()77 yang menyebutkan bahwa penggunaan lahan tidak hanya dipertimbangkan dari jaraknya dari pusat kota saja (distance decay principle from the center) melainkan juga jaraknya dari tanah (height decay principle from the ground). 3erikut merupakan
kur"a hubungan antara penggunaan lahan dengan ketinggian bangunan menurut 3ergel!
#ambar (-) urva +eori etinggian Bangunan Bergel
.%( Teri +ektr
%omer %oyt pada tahun ():) menyebutkan bahwa pola sektoral yang terjadi pada suatu wilayah bukanlah suatu hal yang kebetulan tetapi merupakan asosiasi keruangan dari beberapa "ariabel yang ditentukan oleh masyarakat. ;ariabel yang dimaksud merupakan kecenderungan masyarakat dalam menempati daerah yang mereka anggap nyaman dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. 2engan demikian dapat dikatakan bahwa perkembangan kota secara sektoral tidak terjadi secara acak melainkan mengikuti pola atau perkembangan tertentu. 3erikut merupakan gambaran model teori sektor oleh %oyt!
eterangan!
#ambar (/) *odel +eori 0ektor 1oyt
(.
2aerah pusat kegiatan '&32
'.
holesale light manufacturing
:.
Permukiman kelas rendah
.
Permukiman kelas menengah
7.
Permukiman kelas tinggi
.%* Teri Prs
Teori Poros dicetuskan oleh 3abcock pada tahun ():+ sebagai respon akan Teori onsentris 3urgess. Teori ini mendasarkan penggunaan lahan pada peranan sektor transportasi. eberadaan jalur transportasi akan menyebabkan distorsi pada pola konsentris, sehingga daerah yang dilalui oleh jalur transportasi akan memiliki perkembangan fisik yang berbeda dengan daerah yang tidak dilalui oleh jalur transportasi. 3erikut merupakan gambaran model Teori Poros oleh 3abcock!
eterangan! (. Pusat egiatan '&32 +. Transistion 9one! 6ajor 0oads :. Low
#ambar (2) *odel +eori Poros Babcock
.%. Teri Pusat /egiatan )anyak
Teori Pusat egiatan 3anyak (*ulti 3uclei) dikemukakan oleh %arris and lmann pada tahun ()7 yang menyebutkan bahwa pusat kegiatan tidak selalu berada pada posisi di tengah-tengah suatu wilayah (center). Lokasi-lokasi keruangan yang terbentuk tidak ditentukan dan dipengaruhi oleh factor jarak dari &32 sehingga membentuk persebaran 8ona-8ona yang teratur namun berasosiasi dengan sejumlah faktor yang akan menghasilkan pola-pola keruangan yang khas. 3erikut merupakan gambaran model Teori 6ulti =uclei oleh %arris and lmann!
eterangan! (. &entral business district '&32 +. #holesale light manufacturing :. Low class residential . 6edium class residential 7. %igh class residential >. %ea"y manufacturing ?. /utlying business district *. 0esidential suburb #ambar (4) *odel *ultiple 3uclei
).
.%0 Teri Ukuran /ta
Teori kuran ota menyebutkan bahwa kota memiliki 7 tingkatan pertumbuhan sebagai berikut! a. %nfantile +o5ns, ditandai dengan distribusi pertokoan dan perumahan yang belum tertata rapi dan belum ada pabrik-pabrik maufaktur b. 6uvenile +o5ns, ditandai dengan adanya gejala difirensiasi 8ona dan toko-toko serta perumahan sudah mulai terpisah c. dolescent +o5ns, ditandai dengan kemunculan pabrik-pabrik manufaktur tetapi belum ada perumahan kelas tinggi d. !arly *ature +o5ns, ditandai dengan sudah adanya segregasi yang jelas antara perumahan kelas tinggi dengan 8ona lainnya e. *ature +o5ns, ditandai dengan adanya pemisahan daerah perdagangan, industri, serta daerah perumahan dengan kelas yang ber"ariasi.
.% Teri Histris
2alam Teori %istoris, perkembangan suatu kota dikaitkan dengan ageing structures,
se7uent
occupancy,
population
gro5th,
serta
available
land.
Perkembangan kota terjadi dalam : fase, yaitu! a. Fase (, perkembangan transportasi dan komunikasi namun perkembangan kota terjadi kea rah periphery atau pinggiran b. Fase +, mulai merasakan dampak negati"e dari desentralisasi seperti pemborosan infrastruktur, spekulan tanah, dsb c. Fase :, terjadi urban rene5al yaitu perpindahan penduduk kembali ke pusat kota
.%2 Teri Lkasi 3n Thunen
;on Thunen mencetuskan teori mengenai lahan kota dalam perspektif ekonomi yaitu dengan pemodelan lokasi pertanian. 2asar dari Teori ;on Thunen adalah konsep sewa ekonomi (economic rent), yang menyebutkan bahwa! a. Sewa ekonomi berbanding lurus dengan jarak, sehingga sewa ekonomi juga bisa disebut sebagai sewa lokasi (location rent). b. Tipe lahan yang berlainan akan menghasilkan hasil bersih 'sewa yang berlainan pula. c. Semua petani akan memproduksi jenis tanaman yang memungkinkannya menghasilkan sewa tertinggi dan memberikan keuntungan maksimal. 2engan demikian ;on Thunen juga menyebutkan bahwa adanya perbedaan dalam 8ona lahan dan struktur ruang kota mengindikasikan! a. egiatan tertentu hanya mampu membayar pada tingkat tertentu b. %arga pada tingkat tertentu dipengaruhi oleh lokasinya dari titik referensi yang biasanya adalah pusat kota atau &32.
#ambar (8) urva +eori &okasi 9on +hunen
.%4 Teri Nilai Lahan
Teori nilai lahan menyebutkan klasifikasi tinggi rendahnya suatu jenis penggunaan lahan berdasarkan beberapa faktor, sebagai contoh! a. Lahan Pertanian, tinggi rendahnya nilai lahan bergantung pada!
- Faktor kesuburan@ - Faktor drainase@ - Faktor aksesibilitas, dsb.
b. Lahan Perkotaan, tinggi rendahnya nilai lahan bergantung pada!
- Faktor aksesibilitas lokasi 'kemudahan pergerakan@ - Faktor potential shopper@ - Faktor kelengkapan infrastruktur, dsb. 0 ,del"mdel Peren!anaan Guna Lahan 0%1 ,asa +ebelum Adanya UU tentang Peren!anaan Tata Guna Lahan
Sebelum pemerintah mengeluarkan PP =omor (> Tahun +AA tentang Penatagunaan Tanah, perencanaan tataguna lahan di A tentang Peraturan 2asar Pokok-Pokok 5graria. Pasal ( menentukan agar Pemerintah membuat Brencana umumC penggunaan tanah untuk berbagai macam kepentingan masyarakat dan negara. Sedang Pasal (7 P5 menentukan agar penggunaan tanah tidak menimbulkan kerusakan bagi lingkungan hidup termasuk terpeliharanya tingkat kesuburan tanah. 2alam undang-undang tersebut belum dijelaskan secara detil tentang teknis bagaimana pemanfaatan lahan dilakukan. 2alam Pokok 5graria hanya menekankan bahwa penggunaan lahn haruslah mensejahterakan masyarakat serta tidak merusak kesuburan tanah tersebut. Pernyataan ini menimbulkan berbagai persepsi di kalangan perencana di tahun +AA tentang Penatagunaan Tanah, selama ini Pemerintah
0%' ,del Tata Guna Lahan ,enurut PP N% 10 Tahun '55* tentang Penatagunaan Tanah a% ,del 6ning
6enurut model ini, tanah di suatu wilayah atau daerah tertentu dibagi dalam beberapa 8ona penggunaan atau kepentingan-kepentingan, kegiatan-kegiatan, dan atau usaha-usaha yang
dilakukan. Sebagai
contoh,
model 8oning yang
dikembangkan oleh 4rnest # 3orgess untuk kota &hicago antara l ain!
- #ilayah “the loop” yang merupakan wilayah perdagangan yang sering disebut “do5nto5n”.
- “+he zona in transitions” merupakan wilayah yang disiapkan bagi perkembangan industri dan perdagangan.
- “+he zona of 5orking men:s homes” merupakan wilayah pemukiman bagi pekerja-pekerja kelas bawah.
- “+he residential zona” merupakan wilayah pemukiman bagi orang-orang kaya - “+he commuters zona” merupakan wilayah diluar batas kota. 6odel 8oning yang dikemukakan oleh 3urgess ini memiliki kelebihan dan kekurangan. elebihan model 8oning ini antara lain!
- +ugas perencana penggunaan tanah cukup sederhana. Perencana memiliki tugas yang lebih mudah, melakukan 8oning berdasarkan pengelompokan kegiatan serta bagaimana caranya perencana meletakkan suatu kegiatan di atas lahan tertentu sehingga mendapat keuntungan ekomis maksimal tetapi juga tetap meperhatikan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan yang berlangsung diatasnya 'analisis lokasi
- danya ;aminan kepastian hukum terhadap hak"hak atas tanah 5arga masyarakat. 6odel 8oning juga diatur dalam T0 =omor +> Tahun +AA?. 2idalmnya tlah di atur hak dan kewajiban masyarakat yang menepati suatu 8ona tertentu serta telah diatur bagaimana teknis penggunaan lahan untuk suatu akti"itas Sedangkan kekurangan dari perencanaan guna lahan dengan model 8oning antara lain adalah!
- Tidak adanya ruang atas tanah yang dapat menampung kegiatan-kegiatan yang dipandang merugikan atau mengganggu apabila diletekkan pada 8ona-8ona tertentu.
- 5kan terjadi perkembangan wilayah yang tidak merata. Pada suatu saat, suatu 8ona akan mengalami tingkat kepadatan yang tinggi. &ontoh umunya adalah 8ona ekonomi biasanya terletak di pusat-pusat kota dengan infrastruktur memadai. %al ini akan berbeda dengan missal 8ona pertanian dimana infrastrukturnya masih belum baik dan akses yang sulit. b% ,del Terbuka
mencari lokasi yang sesuai bagi suatu kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah atau swasta. 2alam menentukan lokasi penggunaan lahan dalam model ini ada beberapa factor yang menentukan, antara lain!
- 2ata kemampuan fisik tanah 2ata kemampuan fisik tanah dibuatlah pola penggunaan tanah. Pola penggunaan tanah perkotaan dibuatlah jaringan jalan dengan tetap memperhatikan asas 5TL5S. Sedangkan pola penggunaan tanah untuk pedesaan dibuat atas dasar tinggi dan tingkat kemiringan tanah. 5tas dasar ini maka suatu wilayah pedesaan dibedakan menjadi beberapa wilayah penggunaan utama yang disebut wilayah tanah usaha. #ilayah tanah usaha dibedakan menjadi wilayah tanah usaha terbatas dan tanah dengan ketinggian lebih dari (.AAA m. Perbedaan ketinggian tanah ini akan membedakan pula perbedaan pola penggunaan tanah.
- eadaan sosial ekonomi masyarakat eadaan social ekonomi meliputi! kepadatan penduduk, kegiatan yang dilakukan penduduk E mata pencaharian, rata-rata pendapatan perkapita, adat istiadat dll. 2ata ini penting untuk mencegah keresahan-keresahan masyarakat sebagai akibat adanya kegiatan pembangunan.
- eadaan lingkungan hidup ntuk mengetahui pengaruh pembangunan terhadap lingkungan hidup dilakukan dengan 5=25L 'analisa dampak lingkungan.
- 2ata mengenai penguasaan tanah yang ada di wilayah tersebut. Perlunya
mengetahui kepemilikan
lahan
di wilayah
yang
diencanakan
memudahkan perencana jika suatu ketika dalam rencana yang dibuat diperlukan pembelin lahan. Perencananaan model ini memiliki prinsip yang harus ditaati oleh perencana. 2imana prinsip ini berperan sebagai penjaga hak D hak masyarakat yang lahannya menjadi objek perencanaan tata guna lahan. Pinsip D prinsip tersebut antara lain!
- 3ahwa perencanaan penggunaan tanah tidak menggariskan kegiatan yang harus diletakkan, tetapi meletakkan kegiatan yang telah digariskan. ebalikan daari model 8oning dimana meletakkan kegiatan sesuai dengan tema apa yang telah di 8ona tertentu. 6odel ini berusaha mencarikan lahan sebagai wadah kegiatan yang sebelumnya telah ditentukan.
- Tersedianya peta penggunaan tanah bukan merupakan tujuan tetapi berfungsi sebagai alat atau sarana untuk mecapai tujuan pembangunan. 3erbeda dengan
model 8oning yang produk perencanaannya berupa peta tata guna lahan, model ini menjadikan peta tata guna lahan untuk memilih lahan yang tepat bagi aktiitas $ kegiatan yang telah ditentukan.
- 3ahwa tanah itu sendiri tidak dapat memberikan suatu bagi manusia, tetapi kegiatan yang ada di atasnyalah yang memberikan manfaat dan kemakmuran. Prinsip terakhir melihat bahwa tanah menjadi tidak bernilai jika tidak ada akti"itas di atasnya. Seperti halnya model perencanaan guna lahan dengan model 8oning, model perencanaan terbuka memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. elebihan dari model terbuka ini antara lain adalah!
- Semua kegiatan pembangunan baik pemerintah maupun swasta dilaksanakan dan tertampung, tanpa ada kekawatiran akan terjadi konflik dalam penggunaan tanah. arena model ini tidak mengelompokkan aktiitas sesuai 8oningnya maka akti"itas yang bertentangan, missal stasiun dengan seklah tidak akan terjadi konflik.
- Tanah dapat digunakan sesuai dengan asas-asas penggunaan tanah. Sedangkan kekurangan dari perencanaan guna lahan model terbuka antara lain adalah sebagai berikut!
- urangnya jaminan kepastian hukum terhadap hak atas tanah warga masyarakat. %ak atas tanah warga masyarakat kurang mendapatkan jaminan hukum. arena model ini tidak mepermasalahkan jika ada dua aktiitas yang lahannya berdekatan, padahal jika dua akti"itas tersebut diletakkan berdekatan berotensi saling menghancurkan atau salah satu hancur dan yang lain menang. %al ini sulit diterapkan di
- ntuk mengatasi ini maka hendaknya proses pembebasan tanah dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. !% /nslidasi Lahan
Teknik penataan kembali lokasi dan batas-batas tanah serta sarana dan prasarana 'pelurusan jalan, sungai, saluran pembagian$pembuangan air sedemikian rupa, sehingga pengkaplingan menjadi berbentuk segi empat panjang dan setiap persil dapat dicapai secara efisien oleh penggarap atau saluran air. Penatagunaan tanah juga mencakup arti pemeliharaan. Tanah itu harus dipelihara baik-baik menurut cara yang la8im dikerjakan di daerah yang
Land Use Planning
|
17
bersangkutan sesuai dengan petunjuk dari jawatan-jawatan yang bersangkutan agar bertambah kesuburan serta dicegah kerusakannya. Tujuan onsolidasi tanah ialah untuk mencapai pemanfaatan tanah secara optimal melalui peningkatan efisiensi dan produktifitas penggunaan tanah. Sedangkan sasaran yang akan dicapai ialah terwujudnya suatu tatanan penguasaan dan penggunaan tanah yang tertib dan teratur. 2alam dictum peraturan epala 3adan Pertanahan =asional =omor Tahun ())( tentang onsolidasi Tanah dinyatakan bahwa tanah sebagai kekayaan bangsa
- ebijakan pertanahan@ - Penataan kembali penguasaan, penggunaan, dan usaha pengadaan tanah@ - 3ertujuan untuk kepentingan pembangunan, meningkatkan kualitas lingkungan, pemeliharaan S25@
- 6elibatkan pastisipasi aktif masyarakat. onsolidasi lahan dilakukan di daerah perkotaan maupun pedesaan yang wilayahnya akan menjadi lebih maji jika ada konsolidasi lahan. 5da beberapa daerah yang lahannya diijikan untuk dilakukan konsolidasi, antara lain! ( #ilayah perkotaan
- #ilayah pemukiman kumuh@ - #ilayah yang tumbuh pesat secara alami@ - #ilayah pemukiman yang mulai tumbuh@ - #ilayah yang direncanakan menjadi pemukiman yang baru@ - #ilayah yang relati"e kosong di bagian pinggiran kota yang diperkirakan akan berkembang sebagai daerah pemukiman + #ilayah perdesaan
- #ilayah yang potensial dapat memperoleh pengairan tetapi belum tersedia jaringan irigasi@
- #ilayah yang jaringan irigasinya telah tersedia tetapi pemanfaatannya belum merata@
- #ilayah yang berpengairan cukup baik maupun masih perlu ditunjang oleh pangadaan jaringan jalan yang memadai. 6enurut S4 3P= =o. (A-+7$())(, kegiatan konsolidasi tanah perkotaan harus melalui serangkaian kegiatan berikut, yaitu!
a.
Pemilihan lokasi@
b.
Penyuluhan@
c.
Penjajakan kesepakatan@
d.
Penetapan lokasi konsolidasi tanah dengan surat ep. 3upati$walikotamadya@
e.
Pengajuan daftar usulan rencana kegiatan konsolidasi tanah@
f.
g.
Pemetaan dan pengukuran keliling@
h.
Pengukuran dan pemetaan rincian@
i.
Pengukuran topografi dan pemetaan penggunaan tanah@
j.
Pembuatan blok plan$pradisain tata ruang@
k.
Pembuatan desain tata ruang@
l.
6usyawarah tentang rencana penetapan kapling baru@
m.
Pelepasan hak atas tanah oleh para peserta@
n.
Penegasan tanah sebagai objek konsolidasi tanah@
o.
Staking out$relokasi@
p.
onstruksi$pembentukan badab jalan dll@
G.
0edistribusi tanah$penerbitan sk pemberian hak@
r.
Sertifikat@ 6enurut S4 3P= =o. (A-+7$())(, kegiatan konsolidasi tanah pedesaan harus melalui serangkaian kegiatan berikut, yaitu!
a.
Pemilihan lokasi@
b.
Penyuluhan@
c.
Penjajakan kesepakatan@
d.
Penetapan lokasi konsolidasi tanah dengan surat ep. 3upati$walikotamadya@
e.
f.
Pengajuan daftar usulan rencana kegiatan konsolidasi tanah@
g.
Seleksi calon penerima hak
h.
Pemetaan dan pengukuran kapling@
i.
Pengukuran dan pemetaan rincian@
j.
Pengukuran topografi dan pemetaan penggunaan tanah@
k.
Pembuatan blok plan$pradisain tata ruang@
l.
Pembuatan desain tata ruang@
m.
6usyawarah tentang rencana penetapan kapling baru@
n.
Pelepasan hak atas tanah oleh pemilik tanah@
o.
Penegasan tanah sebagai objek konsolidasi tanah@
p. Staking out$relokasi@ G. onstruksi$pembentukan prasarana umum dll@ r. 0edistribusi tanah$penerbitan sk pemberian hak@ s. Sertifikat@
Peran Peren!ana dalam Peren!anaan Guna Lahan %1 Peren!ana sebagai Teknkrat atau 7ngineer
Peran ini dimainkan dengan mengambil posisi sebagai ad"isor bagi para pengambil kebijakan dengan berporos kepada rasionalitas dan pertimbangan ilmiah.
%' Peren!ana sebagai )irkrat
Perencana sebagai seorang birokrat memiliki peran untuk menjaga stabilisasi organisasi dan jalannya roda pemerintahan.
%( Peren!ana sebagai Akti&is dan Ad&kat
Peran ini merupakan sebuah manifestasi dari usaha menjembatani masyarakat terhadap hal-hal yang bersifat teknis dari sebuah produk rencana. Peran dalam melakukan mobilisasi kekuatan dan potensi masyarakat untuk melakukan perlawanan terhadap dominasi Pemerintah.
bahwasanya kelompok tertindas harus membebaskan dirinya sendiri dari dominasi kelompok penguasa 'Freire, ()?+. ekuasaan didapatkan melalui mobilisasi kekuatan massa atau klaim dukungan masyarakat. Sedangkan untuk fungsi ad"okat, adalah! a. 6engajukan rasionalitas sebagai argumen dalam memobilisasi dan menarik keberpihakan masyarakat b. 6enjembatani pemahaman rasionalitas masyarakat c. 6enggunakan infrastruktur kelembagaan yang ada sebagai media dalam melakukan ad"okasi d. 6enggunakan tindakan-tindakan politik sebagai upaya memberi tekanan publik dan menarik dukungan dari kelompok lain e. 6elakukan komunikasi dengan pihak lain
%* Peren!ana sebagai Plitikus
Politikus identik dengan tujuan pragmatis dan komunalis, sehingga perencana tidak diharapkan untuk bergabung dengan dunia politik. Perencana tidak bisa lepas dari kepentingan dan dalam memperjuangkan kepentingannya, perencana dituntut memiliki perspektif seorang politisi. Politikus memiliki insting dalam berkomunikasi dengan kelompok yang memiliki kepentingan yang berbeda lebih baik. ntuk fungsi dari politikus antara lain! a. 6enjadikan rasionalitas lebih dari sekedar legitimator kepentingan politik b. 6elaksanakan fungsi perwakilan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat c. 6enjembatani masyarakat dengan para pengambil kebijakan
2 Land Use Planning Issues
Pola penggunaan lahan dalam suatu daerah dapat berbeda satu dengan lainnya, hal ini dipengaruhi oleh banyak hal antara lain kondisi geografis serta kondisi sosial budaya dari masyarakat setempat. 5rahan atau rencana pengembangan suatu wilayah juga turut mempengaruhi perbedaan-perbedaan pola penggunaan lahan pada wilayah yang berbeda. Perbedaan pola penggunaan lahan ini tentunya juga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. %al inilah yang kemudian mendasari munculnya teori-teori mengenai penggunaan lahan yang telah dibahas sebelumnya. 3erikut akan dibahas preseden mengenai perbedaan pola penggunaan lahan pada + negara yang memiliki letak geografis cukup berdekatan dan memiliki kultur budaya yang hampir mirip, namun memiliki pola penggunaan lahan yang jauh berbeda!
a.
=egara
b.
=egara Thailand 3erbeda dengan
3erikut merupakan ilustrasi perbedaan pola penggunaan lahan di
2ari gambar di atas dapat dilihat perbandingan pola penggunaan lahan dari
#ambar (<) Peta 0truktur ilayah abupaten Boyolali, %ndonesia
#ambar ($=) Peta 0truktur ilayah ota >hiang *ai, +hailand
abupaten 3oyolali,