MAKALAH Tata Guna Lahan Kota Makassar Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pertanian
Disusun Oleh : Dima Dimass Tr Trii Rahad ahadiian
1505 150510 1010 1000 0075 75
AGROTEKNOLOGI B FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2010/2011
K ATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya makalah yang diberi judul " Tata Guna Lahan di Kota Makassar”. Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak – pihak yang telah mendukung serta bapak Dosen selaku pembimbing, sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Makalah yang kami buat ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Bapak Dosen Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pertanian, Makalah ini memberi perhatian besar terhadap Ilmu Pengetahuan. Oleh karena itu,selain menyelesaiakan tugas yang diperintahkan, makalah ini juga berisi tentang hal-hal yang dianggap penting untuk pengetahuan kita khususnya dalam bidang pertanian. Akhir kata,tiada gading yang tak retak. Demikian makalah ini kami buat walaupun kami merasa jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan.
Jatinangor , 19 November 2010
Penyusun ,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................
i
DAFTAR ISI .....................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
A.
1
Latar Belakang .............................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah ......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................
2
A.
Lampiran Data Jumlah Penduduk 2004-2006………………….. 3
B.
Lampiran Data Luas Lahan 2006………………………………... 4
C.
Lampiran Data Luas Lahan 2002-2006……………...……...…… 5
D.
Lampiran Data Jumlah Produksi (2002-2006) .……………….… 6
E.
Lampiran Data Luas Panen 2006................................................... 7
F.
Lampiran Data Produksi 2006....................................................... 8
G.
Kepadatan Penduduk.................................................................... 9
H.
Laju Jumlah Penduduk.................................................................. 9
I.
Laju Hasil Produksi................................................................................ 9
J.
Laju Hasil Produksi Padi (2005-2009) …………………………. 9
K.
Nilai MLR ………………………………………………………. 9
BAB III PENUTUP …………………............................................................
A.
10
Kesimpulan ................................................................................... 10
B.
Saran ............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
12
ii
BAB I PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG
Dalam proses perencanaan suatu kota/daerah, aspek tata guna lahan merupakan aspek penting untuk ditinjau sehingga dapat ditelaah jenis penggunaan tanah dan pola struktur ruang yang ada. Sehingga pemanfaatan lahan yang ada pada suatu daerah menjadi jelas kegunaannya, dan juga lahan tersebut menjadi produktif, sehingga memungkinkan untuk menghasilkan produksi yang menguntungkan bagi masyarakat yang berdomisili di daerah tersebut. dalam hal ini yang menjadi kajian saya yaitu aspek tata guna lahan di bidang
pertanian. Tentu saja, yang akan dibahas dalam makalah yang singkat ini adalah kesinergidan antara lahan yang tersedia dengan volume produksi yang mampu dihasilkan dari lahan tersebut. Daerah yang menjadi objek dalam makalah ini yaitu kota Tasikmalaya. Dalam hal ini juga saya membandingkan peningkatan jumlah penduduk dengan lahan yang tersedia dari tahun 2004 sampai 2006.
B.
RUMUSAN MASALAH
Yang menjadi kajian dalam makalah ini, saya urutkan menjadi beberapa poin, diantaranya: 1. Data Tata Guna Lahan Sawah dan Tanah Bukan Sawah serta Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kota Makassar 2006 2.. Data Luas Tanam, Luas Panen, dan Produksi Padi Sawah di Kota Makassar 2006 3. Data Tata Guna Lahan Sawah dan Tanah Bukan Sawah serta kepadatan Penduduk di Kota Makassar 2006 4. Data Luas Tanam, Luas Panen, dan Produksi Padi Sawah di Kota Makassar 2006 5. Penghitungan Laju Penduduk dalam Kurun Waktu 2 tahun (2004-2006) 6. Penghitungan Laju Produksi Padi dalam Kurun Waktu 2 tahun(2004-2006) 7. Penghitungan nilai MLR
1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Lampiran Data Jumlah Penduduk (2004-2006)
B.
Lampiran Data Luas Lahan (2006)
C.
Lampiran Data Luas Lahan (2002-2006)
D.
Lampiran Data Jumlah Produksi (2002-2006)
E.
Lampiran Data Luas Panen (2006)
F.
Lampiran Data Produksi (2006)
2
C) KEPADATAN PENDUDUK Rumus
= Jumlah Penduduk Luas Lahan
Tahun 2004
=
1.179.023
= 5.766 orang / km2
204.48 Tahun 2006
=
1.223.540
= 5.984 orang / km2
204.48 D) LAJU JUMLAH PENDUDUK 2004-2006 (%) Rumus
=
Jumlah Penduduk 2006 – Jumlah Penduduk 2004
X 100 %
Jumlah Penduduk 2004
= 1.223.540 – 1.179.023
X 100 %
=
1.179.023
44.517
X 100 % = 3,77%
1.179.023
E) LAJU HASIL PRODUKSI PADI 2004-2006 (%) Rumus
=
Jumlah Produksi 2006 – Jumlah Produksi 2004 x 100%
=
0,009 ton /orang – 0,011 ton/orang x 100 %
= -0,002%
F) NILAI MLR (RASIO )
Rumus
= Jumlah Produksi Jumlah Penduduk
Tahun 2004 = 12.840,23 = 0.011 ton /orang 1.179.023 Tahun 2006 = 11.218,49 = 0,009 ton/orang 1.223.540
9
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jumlah penduduk Kota Makassar Tahun 2006 sebanyak 1.223.540 orang. Jumlah penduduk ini mengalami pertumbuhan sebesar 3,77% bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Tahun 2004. Pertumbuhan penduduk yang tinggi mengakibatkan naiknya kepadatan penduduk pada Tahun 2006 yaitu sebesar 5.984 orang/km2. Sedangkan untuk produksi padi yang dihasilkan pada tahun 2006 mengalami penurunan sebesar 0,002%. Jadi, kesimpulannya bahwa produksi pertanian pada suatu daerah dipengaruhi oleh faktor : 1) Mengecil atau menyempitnya lahan persawahan Semakin sedikit lahan pertanian yang ada dalam suatu daerah, maka tidak dipungkiri bahwa produksi pertanian yang dihasilkan pun sedikt atau menurun. 2) Meningkatnya jumlah penduduk Meningkatnya jumlah penduduk, maka berakibat pemukiman menjadi banyak, sedangkan lahan persawahan berkurang, sehingga menyebabkan produksi pertanian menurun. Jika keadaan dalam suatu daerah yang seperti ini berkelanjutan, maka dapat diprediksikan di masa yang akan datang tidak heran apabila terjadi krisis pangan. Karena dalam kurun waktu 2 tahun (2004-2006) saja sudah mengalami penurunan produksi pangan yang drastis. Dan ini hanya dalam satu wilayah di Indonesia, belum lagi di wilayah atau daerah lain.
10 B. SARAN
Dengan memperhatikan laju produksi sektor pertanian di atas, sangat miris apabila kita hanya diam saja memperhatikan keadaan produksi pertanian yang menyempit ini, maka dari itu, saran yang konkrit perlu di perhatikan juga. Beberapa saran seperti berikut ini : 1) Untuk menurunkan laju kepadatan penduduk yang meningkat, pencanangan Keluarga Berencana dengan acuan setiap kepala Rumah Tangga tidak mempunyai lebih dari 2
orang anak perlu direalisasikan. 2) Perlu adanya pemanfaatan pengolahan lahan yang tidak produktif diolah menjadi lahan yang produktif. 3) Perlu adanya sosialisasi yang berkelanjutan dari ahli di bidang pertanian yang memberikan penyuluhan kepada daerah-daerah tentang pemanfaatan tata guna lahan yang produktif.
11
DAFTAR PUSTAKA
WEBSITE :
http://makassarkota.go.id/download/makassar_dalam_angka_2007.pdf
12