BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pengend Pengendalia alian n manajeme manajemen n digamba digambarkan rkan sebagai sebagai pengenda pengendalian lian manajer manajer terha terhada dap p mana manajer jer yang yang lain. lain. Hal Hal terse tersebut but menun menunjuk jukkan kan prose prosess dimana dimana para para manaj manajer er tingk tingkat at perusa perusahaa haan n mema memasti stikan kan para para manaj manajer er tingka tingkatt menen menengah gah menyeles menyelesaika aikan n strategi strategi dan tujuan tujuan organis organisasi asi (Merchan (Merchant, t, 1989). 1989). Pengend Pengendalia alian n dapat diterapkan pada berbagai tingkat dalam suatu organisasi dan pengendalian yang dibutuhkan mungkin berbeda di antara tingkat tersebut. elain itu makalah ini ini juga juga akan akan mema memapa parka rkan n riset riset!ri !riset set penge pengenda ndali lian an kon konti tinje njensi nsi yang yang telah telah dilakukan serta kesempatan untuk riset mendatang. Penge Pengenda ndalia lian n mana manajem jemen en dilaku dilakuka kan n untuk untuk menja menjaga ga agar agar akti"i akti"ita tass orga organi nisas sasii tetap tetap menga mengarah rah kepad kepadaa tujua tujuan n orga organis nisasi asi semula semula.. Penge Pengenda ndalia lian n manajem manajemen en dide#ini dide#inisika sikan n sebagai sebagai pengenda pengendalian lian seseoran seseorang g manajer manajer terhada terhadap p manajer manajer yang lain. lain. ebuah ebuah pengenda pengendalia lian n dalam dalam organis organisasi asi dapat dapat disesuai disesuaikan kan dengan tingkatan yang ada dalam organisasi organisasi itu sendiri. $alam hal ini, organisasi dibagi ke dalam tingkat korporasi, tingkat manajemen, dan tingkat operasional. Pengend Pengendalia alian n tingkat tingkat korporas korporasii dilakuka dilakukan n terhadap terhadap %&' dan pejabat! pejabat!peja pejabat bat korporas korporasi. i. Pengeda Pengedalian lian tingkat tingkat operasio operasional nal ditujuk ditujukan an pada eselon eselon yang yang lebih lebih rend rendah ah dala dalam m orga organi nisa sasi si,, untu untuk k mema memast stik ikan an kine kinerj rjaa pela pelaks ksan anaa aan n tuga tugas. s. Pengendalian yang e#ekti# dapat mendorong manajer untuk membuat keputusan yang mengarah kepada tujuan organisasi. organisasi. kti"itas kti"itas pengendalian berusaha dalam memoti" memoti"asi asi pada karyaan karyaan untuk untuk mencapai mencapai tujuan tujuan perusaha perusahaan. an. Pengend Pengendalia alian n berbeda dengan perencanaan. Perencanaan Perencan aan berkaitan dengan den gan penentuan tujuan tu juan dan sasara sasaran n perus perusah ahaan aan sedan sedangka gkan n pengen pengendal dalian ian memo memoti ti"as "asii karya karyaa an n untuk untuk mencapai tujuan. Penggunaan Penggunaan teori kontinjensi kontinjensi untuk analisis dalam akuntansi manajemen telah lama menarik minat para peneliti. Pendekatan kontinjensi yang digunakan dalam akuntansi manajemen berdasarkan berdasarkan premis baha tidak terdapat satu sistem akun akunta tans nsi! i!ak akun unta tans nsii mana manaje jem men seca secara ra uni" uni"er ersa sall sela selalu lu tepa tepatt untu untuk k bisa bisa diter diterapk apkan an pada pada seluru seluruh h orga organis nisasi asi dalam dalam setia setiap p keada keadaan, an, sistem sistem akunta akuntansi nsi manaj manajem emen en terg tergant antung ung pada pada #akto #aktor#a r#akto ktorr situas situasion ional al yang yang ada dalam dalam setia setiap p
1
keadaan.
$alam
penelitian!penelitian
akuntansi
manajemen,
pendekatan
kontinjensi diperlukan untuk menge"aluasi #aktor!#aktor kondisional yang menyebabkan sistem pengendalian manajemen lebih e#ekti#. *immerman mende#inisikan teori sebagai kumpulan "ariabel!"ariabel yang saling terkait serta hipotesis untuk menjelaskan dan memprediksi #enomena!#enomena yang terjadi di dunia nyata.
1.2 Rumusan Masalah
1. . -. /. 0.
pa pengertian teori kontingensi+ pa saja kerangka dan "ariabel teori kontingensi+ agaimana penerapan teori kontingensi di dalam organisasi+ pa contoh kasus pengendalian kontingensi+ agaimana bentuk penelitian dengan menggunakan teori kontingensi+
1.3 Tujuan Yang Diharapkan
1. . -. /. 0.
ntuk mengetahui pengertian dari teori kontingensi. Memahami kerangka dan "ariable teori kontingensi. Mengetahui penerapan teori kontingensi di dalam organisasi. Mengetahui contoh kasus pengendalian kontingensi. Mengetahui bentuk penelitian dengan menggunakan teori kontingensi.
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teori Kontingensi Menurut Kamus Bisnis dan Bank, kontingensi adalah contingency yaitu keadaan yang masih diliputi ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perusahaan, yang baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa pada masa yang akan datang. Teori kontinjensi berargumen bahwa desain dan sistem pengendalian adalah tergantung pada konteks organisasi dimana pengendalian tersebut dilaksanakan (Fisher dalam athi!ah, 2"1#$. %edangkan menurut &tley dalam athi!ah (2"1#$ dalam penelitiannya yang berjudul '%istem engendalian Manajemen dan Tujuan erusahaan (%ebuah Tinjauan Teori Kontinjensi$) berargumen bahwa teori akuntansi dalam akuntansi yang paling sesuai untuk sebuh kondisi. Teori
kontingensi
mengatakan
penggunaan
dari
pengaturan
perusahaan
dioperasikan.
sistem
adu
bahwa
pengendalian dimana
padan
yang
desain
tergantung
pengendalian sesuai
antara
dan pada
tersebut sistem
pengendalian dan *ariabel kontingensi kontekstual diperkirakan akan menghasilkan kinerja perusahaan atau indi*idual yang semakin meningkat. Teori kontingensi timbul sebagai respon dari pendekatan
uni*ersal
yang
menyatakan
bahwa
desain
pengendalian yang optimal itu dapat diterima pada semua pengaturan dan perusahaan. endekatan pengendalian uni*ersal merupakan pengembangan alami dari teori manajemen ilmiah. Menurut teori kontingensi, sistem pengendalian yang sesuai berbeda+beda tergantung pada pengaturan perusahaan.
2.2 Variabel Kontingensi Beberapa *ariabel kontinjensi yang dapat terjadi dalam suatu sistem pengendalian manajemen sebuah perusahaan dapat dibagi ke dalam lima kategori (Fisher dalam athi!a, 2"1#$a. ariabel
yang
terkait
dengan
unsur
ketidakpastian
(uncertainty $. %umber utama dari ketidakpastian termasuk ketidakpastian tugas dan lingkungan eksternal. Menurut /irst ketidakpastian tugas merupakan perluasan dari akti*itas yang dilakukan manajer untuk men0apai hasil (outcome$ yang
diharapkan.
Ketidakpastian
tugas
serupa
dengan
pengetahuan proses trans!ormasi yang didenisikan oleh &u0hi. ika seorang e*aluator memahami proses trans!ormasi input menjadi output, e*aluator dapat merin0i tindakan yang dibutuhkan e*aluatee dan hal membawa implikasi bahwa proses trans!ormasi pengetahuan adalah tinggi. ariasi si!at+ si!at yang diajukan oleh peneliti untuk menggambarkan lingkungan Beberapa
eksternal dikotomi
mewakili digunakan
tingkat untuk
ketidakpastian. menggambarkan
lingkungan eksternal termasuk seperti pasti *s tidak pasti, statis *s dinamis, sederhana *s kompleks, dan sebagainya. %ebagai
tambahan
*ariabel
ketidakpastian
lingkungan
misalnya hubungan dengan pelanggan, pemasok, pasar kerja, dan perwakilan pemerintah. b. ariabel yang terkait dengan teknologi dan interdependensi perusahaan. bagaimana
Teknologi proses
menurut
operasi
3ainuddin
organisasi
menyangkut
(mengubah
input
menjadi output$ dan termasuk hardware, mesin+mesin, alat+ alat, manusia, software, dan pengetahuan. 0. ariabel yang terkait dengan dengan industri, perusahaan, dan unit bisnis. 4i*ersikasi, struktur, dan ukuran perusahaan adalah 0ontoh dari *ariabel ini. 4i*ersikasi berkaitan dengan kompleksitas produk maupun struktur perusahaan. %truktur
#
menurut 3ainuddin merupakan spesikasi !ormal dari peran yang berbeda untuk anggota organisasi atau tugas+tugas untuk kelompok dalam rangka menjamin bahwa akti*itas organisasi dilaksanakan. enyusunan struktur mempengaruhi esiensi kerja, moti*asi indi*idu, aliran in!ormasi dan sistem pengendalian serta membantu mengarahkan masa depan organisasi. d. aribel misi
dan
strategi
kompetiti!.
orter
mengklasi!akasikan strategi menjadi dierentiation strategy, low cost strategy,dan competive stategy . Miles dan %now mengklasikasikan unit bisnis menjadi defenders, prospector dan analyzer sedangkan %imon menghubungkannya dengan product life cycle yang terdiri dari build, hold, harvest, dan divest strategy . e. ariabel terkait dengan !aktor+!aktor yang dapat diobser*asi (observability $ ariabel ini diajukan oleh Thompson dan &u0hi. Faktor ini meliputi pengukuran, e*aluasi, dan umpan balik terhadap akti*itas personal dan hasil (outcome) dalam sistem pengendalian manajemen. engukuran, e*aluasi, dan umpan balik ini dilakukan dalam rangka menilai kee!ekti!an sistem pengendalian manajemen.
2.3 Keranga Ker!a Pengen"alian Kontingensi %istem kontingensi berupa lingkaran yang tak terputus saling
berimplikasi
dan
mempengaruhi.
Faktor
kontingensi
ditentukan oleh keputusan manajer, dan !aktor 5 !aktor yang lain ditentukan sesuai dengan kondisi luar. &rganisasi memilih pasar dimana ada kompetisi dan strategi yang dilakukan. Kemudian setelah stategi yang jelas dan keputusan garis produk, beberapa !aktor tidak lebih bertahan dibawah pengendalian langsung organisasi.
&leh
karena
itu,
penentuan
!aktor
kontingensi
mungkin adalah proses interakti!, beberapa !aktor dipilih oleh
6
perusahaan, sedangkan yang lain adalah hasil dari keputusan utama dan !aktor+!aktor lain dari luar. ariabel kontingensi dibagi menjadi dua yaitu *ariabel yang tidak dapat dipengaruhi oleh organisasi serta tujuan organisasi. ariabel kontingensi tersebut akan mempengaruhi rangkaian pengendalian organisasi yang meliputi desain sistem in!ormasi akuntansi, sistem in!ormasi manajemen, organisasi, dan ren0ana pengendalian lain. /al ini akan mempengaruhi e!ekti*itas organisasi (diukur dalam kaitan dengan tujuan$ yang mungkin terdapat variable intervening antara
pengendalian
dengan
tujuan.
%etelah
perusahaan
menyusun tujuan dan !aktor kontingensi, kemudian organisasi memusatkan pada pen0apaian objek perusahaan. erusahaan menggunakan
paket
dari
pengendalian
perusahaan
dalam
pen0apaian tujuan perusahaan.
2.# Penelitian Pengen"alian Kontingensi Konsep penelitian pengendalian kontigensi yang terdiri dari pengaruh teknologi, struktur organisasi, dan lingkungan diharapkan
dapat
menjelaskan
bagaimana
desain
sistem
akuntansi disusun.
a. engaruh Teknologi Teknologi mempunyai in!ormasi
akuntansi
akhirnya
akan
pengaruh
yang
perlu
berpengaruh
penting
terhadap
disediakan
terhadap
yang
kinerja.
tipe pada iper
menunjukkan bahwa kompleksitas tugas organisasi rele*an untuk menjelaskan struktur pengendalian keuangan yang tepat. 4a!t dan Ma0intosh mengidentikasi bahwa *ariasi tugas mempengaruhi desain sistem in!ormasi akuntansi manajemen yang tepat. b. engaruh %truktur &rganisasi Terdapat bukti bahwa struktur organisasi mempengaruhi sikap
dimana
in!ormasi
anggaran
7
digunakan.
/opwood
membedakan antara gaya Budget-Constrained (B8$ dimana pen0apaian anggaran merupakan !aktor yang paling penting dalam menge*aluasi bawahan dan Prot-Conscious (8$ dimana e!ekti*itas jangka panjang juga dipertimbangkan. enelitiannya mengindikasikan bahwa gaya B8 yang rigid berkorelasi tinggi dengan tekanan pekerjaan, berkorelasi rendah
dengan
perilaku
dis!ungsional
bawahan
seperti
manipulasi data akuntansi. %edangkan 8 tidak mempunyai korelasi tersebut. 9a kemudian menyimpulkan bahwa gaya anggaran :eksibel membawa kinerja organisasi yang lebih e!ekti!. 0. engaruh ingkungan Faktor lingkungan juga dapat menerangkan perbedaan dalam penyusunan sistem in!ormasi akuntansi. Khandwalla menguji e!ek
lingkungan
yang
kompetiti!
perusahaan
terhadap
penggunaan pengendalian manajemen dan menyimpulkan bahwa sistem pengendalian dan akuntansi yang 0anggih dipengaruhi oleh intensitas kompetisi. Ketika pembelajaran mengenai kontingensi menyediakan pengetahuan tentang sistem pengendalian, hasilnya tidak dapat dikembangkan menjadi teori pengendalian manajemen yang diterima se0ara luas. Beberapa alasan yang menyebabkan hasil akhir kurang meyakinkan1. engendalian 0yberneti0 bersi!at multidimensional dan merupakan bagian dari keseluruhan sistem pengendalian namun penelitian yang dilakukan hanya men0akup sub bagian yang ke0il dari pengendalian. 2. %ebagian besar peneliti hanya menguji
satu !aktor
kontingensi pada satu waktu tertentu. . Kurangnya kemudahan dalam mengakses database dan rumitnya tekhnik statistik sehingga mempersulit dalam menguji apapun selain hubungan yang sederhana. 2.$ Pen"eatan Kontin!ensi
;
endekatan
kontinjensi
untuk
akuntansi
manajemen
didasari oleh anggapanbahwa tidak ada sistem akuntansi yang tepat se0ara uni*ersal yang dapat digunakan oleh semua organisasi dalam berbagai keadaan. %istem akuntansi yang tepat tergantung pada keadaan khusus dimana organisasi tersebut berada.
&leh
karenanya
mengidentikasikan
aspek
teori
khusus
kontinjensi dari
sistem
harus akuntansi
perusahaan dimana keadaan dapat didenisikan dengan pasti dan sistem dapat di0obakan dengan tepat.
menyediakan
panduan
mengenai
bagaimana
desain
tanggung jawab bersama ini dijalankan. 4ermer menyatakan bahwa desain sistem peren0anaan dan pengendalian sangatlah spesik. Tulisannya tidak untuk menunjukkan pada peran0ang sistem
tentang
apa
yang
harus
dilakukan
tetapi
untuk
menunjukkan berbagai kemungkinan !akta yang bisa dilakukan dalam berbagai situasi.
2.% Ti&b'ln(a )or&'la Kontingensi Konsep teknologi, struktur organisasi, dan lingkungan diharapkan
dapat
menjelaskan
mengapa
sistem
akuntansi
berbeda untuk suatu situasi dengan situasi yang lain. >da dua pengaruh yang menyebabkan timbulnya !ormula kontinjensi1. engaruh hasil penelitian empiris a. ?!ek Teknologi %impel atau tidaknya *ariabel kontinjensi yang digunakan dalam akuntansi manajemen tergantung pada teknologi produksi, unit produksi, besar ke0ilnya bat0h dan jenis produksi massa atau produksi terus menerus. b. ?!ek %truktur &rganisasi %truktur organisasi berpengaruh terhadap bagaimana in!ormasi anggaran digunakan. /opwood membedakan
@
budget
0onstrained
akuntansi
yang
dengan prot
menggunakan
0ons0ious. B8
in!ormasi
diasosiasikan
dengan konsentrasi pada pekerjaan yang sangat tinggi, hubungan yang tidak dekat, dan perilaku menyimpang. 8 lebih :eksibel dan tidak diasosiasikan seperti di atas. 0. ?!ek ingkungan Faktor lingkungan juga dapat menjelaskan perbedaan penggunaan in!ormasi akuntansi. Khandwalls menguji e!ek tipe persaingan yang dihadapi oleh perusahaan terhadap
sistem
pengendalian
digunakan
menemukan
bahwa
manajemen sistem
yang
pengendalian
manajemen dipengaruhi oleh intensitas persaingan yang dihadapi. 2. engaruh Teori &rganisasi endekatan yang saat ini popular yang berpengaruh pada perkembangan
teori
kontinjensi.
>kuntansi
manajemen
adalah perkembangan teori kontinjensi dari organisasi. Aambar Kerangka ?*aluasi Teori Kontingensi >kuntansi Manajemen
(%umber- >tiek %ri urwati dan %iti 3ulaikha. 2""7. !eori "ontin#ensi, $istem Pengendalian %ana#emen dan &utcomes Perusahaan ' mpliasinya dalam *iset %asa "ini dan %asa yang aan +atang$
=
2.* Penera+an teori ontingensi "i "ala& organisasi Kepemimpinan dalam organisasi yang e!ekti! bergantung pada situasi ketika kepemimpinan tersebut dilaksanakan. Teori kontingensi dari Fiedler adalah teori yang membahas gaya kepemimpinan
yang
bergantung
pada
situasi
organiasasi
tersebut. Karakteristik situasi kepemimpinan yang paling penting terdapat dalam *ariabel, yaitu1. eader-%ember
&rientation-
hubungan
pribadi
antara
pemimpin dengan para anggotanya. ika sebuah organisasi memiliki situasi leader+member orientation yang baik, itu artinya anggota menyukai, memper0ayai dan menghargai pemimpin. /al ini dianggap e!ekti! dalam kepemimpinan sebuah organisasi. 2. !as $tructure- Tingkat struktur tugas yang diberikan oleh pemimpin untuk dikerjakan oleh anggota organisasi. %emakin tugas terstruktur maka pemimpin makin memiliki pangaruh besar dalam sebuah organisasi. . Kekuasaan jabatan- tingkat hukuman, penghargaan, kenaikan pangkat, disiplin, teguran yang dapat diberikan pemimpin kepada anggotanya. emimpin mempunyai kekuasaan besar dalam
sebuah
penghargaan
organisasi
dan
bila
menjatuhkan
ia
mampu
hukuman
member
bagi
yang
melakukan kesalahan. ?!ektitas pemimpin ditentukan oleh kesesuaian antara gaya pemimpin dengan keharmonisan situasinya. >lasan yang menyebabkan gaya kepemimpinan tertentu lebih e!ekti! dalam beberapa situasi berbeda dapat diterangkan memalui harmonis dan tidak harmonis. Misalnya dalam sebuah organisasi /impunan Mahasiswa, dalam situasi yang harmonis, pemimpin menjadi orang yang disukai,
memberikan
tugas
yang
1"
jelas
dan
mempunyai
kekuasaan yang besar. 4alam kondisi seperti ini jelas semua *ariable situasi yang baik telah tersedia, jadi pemimpin harus meningkatkan kewibawaan bagi anggotanya. ika pemimpin dari /impunan Mahasiswa tersebut ada dalam situasi organisasi yang harmonis, maka anggotanya akan bersedia mengikuti usaha pemimpin dalam mengarahkan mereka. %ebaliknya jika sebuah organisasi himpunan mahasiswa memiliki pemimpin yang tudak disukai, penjelasan tugas samar+ samar dan kekuasaan lemah, maka itu merupakan situasi yang tidak harnonis. 4alam keadaan seperti ini, pemimpin dalam organisasi /9M> harus memusatkan perhatian pada pekerjaan dan mengarahkan anggota dengan mempergunakan pengaruh anda sebagai pemimpin yang memiliki kewenangan untuk hal tersebut.
2., -onto Kas's 2ahoo 3nc. Perusahaan berbasis di unny"ale, %ali#ornia mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PH4) terhadap .555 karyaannya, atau sekitar 1/6 dari total 1/.155 karyaan. 7angkah ini merupakan bagian dari gebrakan %&' baru 2ahoo, cott hompson. 3a menghapus job yang tidak sesuai dengan rencananya. $engan PH4 ini, 2ahoo memperkirakan akan menghemat sekitar -:0 juta setiap tahun setelah PH4 selesai akhir tahun ini. 2ahoo menyiapkan dana 10 juta hingga 1/0 juta untuk pembayaran pesangon. iaya tersebut akan mengurangi pendapatan 2ahoo di kuartal ini.eberapa karyaan yang terkena PH4 akan tetap dipekerjakan dalam jangka aktu yang tidak ditentukan untuk menyelesaikan berbagai proyek. ersih!bersih ini merupakan PH4 massal keenam dalam empat tahun terakhir di baah tiga %&' yang berbeda.;amun, kali ini merupakan yang terbanyak. PH4terbanyak sebelumnya terjadi pada 558 yang merumahkan 1.055 pekerja. aat itu, 2ahoo mencoba mengatasi resesi besar. ebelumnya, PH4 terjadi di baah pendiri 2ahoo,
11
tidak mengatasai masalah kemerosotan pendapatan,di tengah keinginan in"estor pada pertumbuhan iklan yang makin mengalir ke internet.
Analisis kasus
4asus diatas ada hubungannya dengan teori kontingensi dari >iedler dimana perusahaan menghadapai hubungan antara tingkah laku dan gaya kepemimpinan dan situasi yang dialami perusahaan tersebut. mengambil sebuah keputusan bergantung pada situasi yang dialami oleh sebuah organisasi tersebut. %&' baru 2ahoo 3nc cott hompson memutuskan untuk melakukan PH4 terhadap 555 karyaan dengan alasan penghematan pengeluaran perusahaan karena adanya job yang dianggapnya tidak sesuai dengan yang ia rencanakan. trategi yang dilakukan
hompson
cukup
mengagetkan
namun
merupakan tindakan yang benar karena melihat situasi dan kondisi dari perusahaan 2ahoo 3nc sebelumnya yang hampir merosot pendapatannya. $alam kasus ini, hompson memiliki gaya kepemimpinan berdasarkan "ariable situasi yaitu? 1.
ask tructure? hompson ingin melakukan yang terbaik untuk 2ahoo, maka dari itu struktur tugas yang harus dijalankan benar!benar diutamakan olehnya apalagi ketika perusahaan 2ahoo mengalami masalah yang besar. 3a juga mencoba menge#ekti#kan sebuah kondisi perusahaan dengan PH4 karyaan yang tidak memiliki job yang sesuai dengan rencananya karena hompson adalah %&' baru 2ahoo 3nc. ;amun karyaan yang di PH4 tersebut tetap
.
dipekerjakan hingga tugasnya selesai. 4ekuasaan
12
BAB III KESIMPULAN
4ari berbagai uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengendalian kontingensi menjadi dominan dalam penelitian sistem pengendalian manajemen. Teori kontingensi berpendapat bahwa desain dan penggunaan sistem pengendalian adalah mengatur
konteks dari
organisasi kontingen
yang sedang
berlangsung diman pengendalian ini dijalankan. endekatan kontingensi menyediakan pandangan untuk mengatur sistem pengendalian manajemen. Meskipun penelitian ini menyediakan pandangan yang berguna, namun pada kenyataannya apa yang dihasilkan dari penelitian ini kurang begitu menjelaskan, dan masih perlunya mengembangkan hubungan *ariabel+*ariabel kontingensi, selain itu masih banyak !aktor kontingensi yang terkait yang belum teridentikasi.
1
DA)TA/ PUSTAKA
Kusumastuti,
%epti.,
%asyaraat
atiningsih,
!erhadap
&ksiana.
"epemimpinan
2"16. !ri
Persepsi
*ismaharini
sebagai aliota $urabaya. urnal athi!ah, 9!ah. 2"1#. $istem Pengendalian %ana#emen dan !u#uan Perusahaan ($ebuah !in#auan !eori "ontin#ensi). urnal 4inamika >kuntansi a0e, .
Perusahaan.
Bandung-
emaja osda Karya urwati, >tiek %ri., 3ulaikha, %iti. 2""7. !eori "ontin#ensi, $istem Pengendalian %ana#emen dan &utcomes Perusahaan' mpliasinya dalam *iset %asa "ini dan %asa yang aan +atang. urnal %undoluhur,
>li.
2"12.
/urus
http-CCekonomi.inilah.0omC &ktober 2"17$
1#
0ahoo
(diakses
untu pada
Bangit .
tanggal
2