TEORI AKUNTANSI POSITIF DAN KRITIKNYA I.
Pendahuluan Dalam dunia bisnis, bisnis, manajemen manajemen perusahaa perusahaann berusaha berusaha mengubah mengubah metode metode akuntansi akuntansi perusahaan perusahaan untuk untuk disesuaika disesuaikann dengan dengan kepentingan yang bersangkutan. Terkadang Terkadang hal ini dilakukan oleh manajemen dengan melakukan tindakan kecurangan ( fraud ), ), misalnya seperti kasus yang terjadi pada sebuah perusahaan besar di Amerika Serikat pada 2002, yaitu orld!om, di mana manajemen mengkapitalisasi biaya yang seharusnya seharusnya dicatat dicatat sebagai sebagai beban sejumlah sejumlah "#,$ milyar dalam dua tahun, tahun, yang menyebabkan menyebabkan perusahaan perusahaan tersebut tersebut mengalami mengalami kebangkrutan (%oynton & 'ohnson, 200). Tentunya terdapat alasan yang memotiasi mengapa manajemen perusahaan berbuat demikian. Dalam hal ini, Teori Teori Akuntansi *ositi+ ( Positive Accounting Theory ) menyajikan beberapa hipotesis berkenaan dengan perilaku manajemen yang mengubah metode akuntansi dengan alasan tertentu. Teori Akuntansi *ositi+ merupakan salah satu teori utama yang digunakan oleh peneliti akuntansi di seluruh dunia, yang aalnya dikembangkan oleh att dan -immerman. Teori ini bersi+at ilmiah dan dikembangkan berdasarkan penelitian yang berbasiskan obserasi. Akan tetapi, banyak peneliti lain yang memberikan sejumlah kritik terkait dengan si+at, asumsi, dan metodologi yang digunakan dalam Teori Akuntansi *ositi+. I I. A.
Kajian Teori Definisi Teori Positif Teori positi+ adalah teori yang mencoba menjelaskan +enomena yang diamati (Schroeder, dkk, 200). /enurut enderson, *eirson, dan %ron, teori positi+ dimulai dari beberapa asumsi dan melalui deduksi logis, memungkinkan beberapa prediksi tentang bagaimana sesuatu nantinya. 'ika prediksi cukup akurat ketika diuji terhadap obserasi realitas, maka itu dapat menyediakan penjelasan mengapa sesuatu terjadi (Deegan, 2000). Teori positi+ dikembangkan berdasarkan obserasi dan dapat terus1menerus diuji dan dipertajam melalui obserasi yang lebih mendalam. asil dari penelitian direplikasi pada setting yang berbeda sehingga meningkatkan generalisabilitas generalisabilitas dari teori tersebut. atts dan -immerman menyatakan baha Teori Akuntansi *ositi+ ( Positive Accounting Theory ) berhubungan dengan menjelaskan praktik akuntansi (Deegan, 2000). *AT didesain untuk menjelaskan dan memprediksi perusahaan mana yang akan dan mana yang tidak akan menggunakan metode tertentu, tetapi *AT tidak mengatakan metode mana yang harus dipakai. atts dan -immerman menyatakan baha mereka mereka mengadopsi mengadopsi label positi+3 positi+3 dari ilmu ekonomi ekonomi yang digunakan digunakan untuk untuk membedaka membedakann peneliti penelitian an bertujuan bertujuan untuk menjelask menjelaskan an dan memprediksi dengan penelitian yang tujuannya adalah ketentuan ( prescription). *AT berpusat pada hubungan antara beraneka indiidu yang terlibat dalam penyediaan sumber daya untuk perusahaan dan bagaimana akuntansi digunakan untuk mem+ungsikan mem+ungsikan hubungan ini . !ontohnya adalah hubungan antara pemilik (sebagai penyedia modal ekuitas) dan manajer (sebagai penyedia tenaga kerja manajerial), atau antara manajer dan penyedia utang. ubungan sebagaimana tersebut dalam contoh di atas, adalah hubungan keagenan, yaitu kontrak dimana satu principal ) menyea orang lain ( agent ) untuk melaksanakan beberapa jasa demi kepentingan prinsipal yang melibatkan orang atau lebih ( principal pendelegasian beberapa otoritas pembuatan keputusan kepada agen ('ensen & /eckling, 45). 6etika kekuasaan pembuatan keputusan didelegasikan, hal ini dapat membaa pada beberapa kerugian e+isiensi dan biaya konsekuensi. Setiap kerugian potensial dari laba yang diakibatkan oleh kinerja manajer yang berada di baah per+orma dianggap sebagai biaya yang timbul dari delegasi pembuatan keputusan dalam hubungan keagenan (disebut biaya keagenan). *AT didasarkan pada asumsi berbasis ekonomi sentral baha semua tindakan indiidu dikendal dikendalikan ikan oleh kepentin kepentingan gan pribadi pribadi dan baha baha indiidu indiidu akan bertindak bertindak dalam cara yang oportunis oportunistis tis sejauh sejauh tindakan tindakan tersebut akan meningkatkan kesejahteraan mereka. Dengan berdasar pada asumsi ini, *AT memprediksi baha organisasi akan mencari mekanisme yang menyejajarkan kepentingan manajer perusahaan ( agent ) dengan kepentingan pemilik perusahaan ( principal ). ). %eberapa metode penyejajaran kepentingan akan didasarkan pada output sistem akuntansi (seperti pembagian laba perusahaan bagi manajer). Dengan menujukan masalah keagenan yang timbul dalam organisasi, mungkin terdapat berbagai biaya bonding dan monitoring yang terjadi. *AT mengasumsikan baha tidak semua tindakan oportunistik agen dapat dikendalikan dengan perjanjian kontraktual atau sebaliknya, akan selalu ada biaya residual berhubung berhubungan an dengan dengan penunjuk penunjukan an agen. agen. /enurut /enurut att att & -immerma -immerman, n, pendekat pendekatan an positi+ positi+ telah telah memberika memberikann sumbanga sumbangann berarti berarti bagi pengembangan akuntansi, yaitu7 4. /enghasil /enghasilkan kan pola pola sistemati sistematikk dalam dalam pilihan pilihan akuntans akuntansii dan memberik memberikan an penjelas penjelasan an spesi+ik spesi+ik.. 2. /ember /emberik ikan an keran kerangka gka yang yang jela jelass dalam dalam memah memahami ami aku akunta ntansi nsi.. #. /enu /enunj njuk ukka kann per peran an utam utamaa contracting cost dalam dalam teori akuntansi. 8. /enjelas /enjelaskan kan mengapa mengapa akuntans akuntansii digunakan digunakan dan member memberikan ikan kerangk kerangkaa dalam mempred memprediksi iksi pilihan pilihan akunta akuntansi. nsi. 9. /endorong /endorong riset riset yang relean relean dengan dengan akuntans akuntansii dan menekank menekankan an pada prediks prediksii serta penjela penjelasan san terhadap terhadap +enomen +enomena. a. Teori positi+ dapat dikontraskan dengan teori normati+. 6etika teori normati+ berusaha untuk ikan apa yang harus dilakukan, teori akuntansi positi+ mencoba untuk menjelaskan dan memprediksi. Teori normati+ tidak didasarkan pada obserasi empiris, melainkan pada apa yang peneliti yakini sebaiknya terjadi:dilakukan pada kondisi tertentu. Teori normati+ menentukan ( prescribe) bagaimana praktik tertentu harus diambil diambil dan ketentuan ketentuan (prescription) ini mungkin menjadi sebuah permulaan yang signi+ikan dari praktik yang ada. Teori normati+ dihasilkan sebagai sebuah hasil dari teoretikus tertentu yang menerapkan beberapa norma, standar, atau tujuan terhadap praktik aktual yang berusaha mencapainya. B.
Pere!"an#an Te Teori A Auntansi Po Positif *enelitian positi+ dalam akuntansi mulai menonjol sekitar pertengahan tahun 401an dan menjadi paradigma penelitian yang dominan pada 4501an dan 4$01an. Sebelum aktu ini, tipe penelitian yang dominan adalah adalah penelitian akuntansi normati+. *erkembangan teori positi+ tidak dapat dilepaskan dari ketidakpuasan terhadap teori normati+. atts memberikan aasan tren penelitian akuntansi yang terjadi pada 49014501an. Dia menyatakan baha pengenalan penelitian positi+ dalam akuntansi pada pertengahan tahun 401an merepresentasikan pergeseran paradigma. Dasar pemikiran untuk menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normati+ terlalu sederhana dan tidak memberikan dasar teoritis yang kuat. atts dan -immerman menyatakan baha terdapat tiga alasan mendasar terjadinya pergeseran pendekatan normati+ ke positi+ yaitu7 4. 6etidakma 6etidakmampua mpuann pendekat pendekatan an normati+ normati+ dalam dalam menguji menguji teori teori secara secara empiris, empiris, karena karena didasarkan didasarkan pada pada premis premis atau atau asumsi asumsi yang salah salah sehingga tidak dapat diuji keabsahannya secara empiris. 2. *endekata *endekatann normati+ normati+ lebih lebih banya banyakk ber+okus ber+okus pada kemak kemakmuran muran inestor inestor secar secaraa indiidu indiidual al daripad daripadaa kemakmu kemakmuran ran masyar masyarakat akat luas. #. *endekata *endekatann normati normati++ tidak tidak mendoron mendorongg atau memungki memungkinkan nkan terjadiny terjadinyaa alokasi alokasi sumber sumber daya daya ekonomi ekonomi secara secara optimal optimal di di pasar pasar modal. modal. al ini mengingat baha dalam sistem perekonomian yang mendasarkan pada mekanisme pasar, in+ormasi akuntansi dapat menjadi alat pengendali bagi masyarakat dalam mengalokasi sumber daya ekonomi secara e+isien. Dalam Deegan (2000), atts berargumen baha pergeseran paradigma juga berhubungan dengan sekolah bisnis di AS pada akhir 4901an dan aal 401an. Argumentasi lainnya yaitu baha pada pertengahan tahun 401an dan selama 4501an +asilitas menghitung berkembang dengan nyata sekali, sehingga menjadi lebih praktis untuk melaksanakan analisis statistik skala besar, sebuah pendekatan yang digunakan dalam paradigma penelitian positi+. Salah satu perkembangan dari tahun 401an yang penting terhadap pengembangan *AT *AT adalah adalah karya teoretikus seperti ;ama, yang secara khusus berhubungan dengan pengembangan ( the Efficient Market Hypothesis :ipotesis *asar <+isien). ;ama menyajikan tiga bentuk utama dari e+isiensi pasar berdasarkan tiga bentuk in+ormasi, yaitu in+ormasi masa lalu, in+ormasi yang sekarang sedang dipublikasikan, dan in+ormasi priat (artono, 200$). 6etiga bentuk tersebut adalah e+isiensi pasar bentuk lemah, e+isiensi
pasar bentuk setengah kuat, dan e+isiensi pasar bentuk kuat. didasarkan pada asumsi baha pasar modal bereaksi dalam cara yang e+isien dan tidak bias terhadap in+ormasi yang tersedia secara publik. =stilah >e+isien? mengacu pada bagaimana in+ormasi tercermin dalam harga sekuritas dan >pasar? mengacu pada pasar sekurita. 6ondisi pasar disebut e+isien jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan in+ormasi yang tersedia. Dalam harga sekuritas sekarang mencerminkan semua in+ormasi yang tersedia di pasar sehingga semua kesempatan laba yang tidak terungkap dihilangkan (/ishkin, 200). Akan tetapi, tidak dapat menjelaskan mengapa metode akuntansi tertentu dipilih pada tempat pertama. @aitu, penelitian tidak menyediakan hipotesis untuk memprediksi dan menjelaskan pilihan akuntansi, bahkan penelitian yang ada hanya mempertimbangkan reaksi pasar terhadap pengungkapan utama. 6ebanyakan penelitian yang berdasarkan pada mengasumsikan tidak ada biaya kontrak dan biaya in+ormasi, selain itu juga mengasumsikan baha pasar modal dapat secara e+isien meng1undo3 implikasi manajemen memilih metode akuntansi yang berbeda. !ontohnya jika entitas memilih untuk mengganti asumsi arus biaya persediaan dan ini akan menyebabkan kenaikan laba yang dilaporkan, maka pasar diasumsikan dapat melihat perubahan ini, dan apabila tidak ada implikasi arus kas yang jelas (misalnya melalui perubahan pajak), tidak akan ada reaksi harga saham. leh karena itu, jika metode akuntasi tertentu tidak memiliki implikasi perpajakan langsung, terdapat ketidakmampuan untuk menjelaskan mengapa sebuah metode akuntansi lebih dipilih daripada lainnya. Bamun, bukti mengindikasikan baha manajer perusahaan menggunakan segala sumber daya yang memungkinkan untuk melobi regulator dalam hal metode akuntansi khusus. %agi mereka, pilihan metode akuntansi adalah penting. 6unci untuk menjelaskan pilihan manajer terhadap metode akuntansi khusus datang dari Teori 6eagenan. Teori ini ber+okus pada hubungan antara principal dan agen (contohnya hubungan antara pemegang saham dan manajer perusahaan), sebuah hubungan yang menciptakan ketidakpastian karena banyaknya asimetri atas in+ormasi. Teori 6eagenan menerima adanya biaya transaksi dan biaya in+ormasi. Asumsi dari teori keagenan adalah baha principal akan mengira baha agen (seperti juga principal) akan dikendalikan oleh kepentingan pribadinya, dan karenanya principal akan mengantisipasi baha manajer, kecuali dibatasi untuk bertindak sebaliknya, akan melaksanakan aktiitas untuk memenuhi kepentingannya sendiri yang dapat merugikan:mengganggu kesejahteraan ekonomi principal. Agen kemudian diasumsikan akan terdorong untuk melakukan perjanjian kontraktual yang dapat mengurangi kemampuan mereka melaksanakan tindakan yang merugikan kepentingan principal. atts dan -immerman memikirkan bagaimana atribut khusus suatu organisasi mungkin mempengaruhi apakah manajer suatu organisasi mendukung, atau menolak, persyaratan akuntansi khusus. atts dan -immerman (40) mengidenti+ikasi tiga hipotesis kunci yang kemudian sering digunakan dalam literatur teori akuntansi positi+ untuk menjelaskan dan memprediksi apakah suatu perusahaan akan mendukung atau menolak metode akuntansi tertentu. 6etiga hipotesis adalah sebagai berikut 7 4. ipotesis rencana bonus. Dalam kondisi ceteris paribus, hipotesis ini memprediksi baha jika seorang manajer diberi reard atas ukuran kinerja seperti laba akuntansi, manajer tersebut akan cenderung meningkatkan laba dengan maksud agar bonus yang diperolehnya pun akan meningkat. 2. ipotesis utang. ipotesis ini memprediksi baha semakin tinggi rasio hutang:ekuitas pada suatu perusahaan, semakin cenderung manajer menggunakan metode akuntansi yang meningkatkan pendapatan. Semakin tinggi rasio hutang:ekuitas, semakin ketat batasan dalam perjanjian hutang. Semakin ketat batasan dalam perjanjian, semakin besar kemungkinan pelanggaran perjanjian dan semakin besar kemungkinan biaya yang dikeluarkan karena kegagalan teknis. /anajer kemudian mengeluarkan kebijakan dengan memilih metode akuntansi yang meningkatkan pendapatan untuk mengurangi batasan hutang dan biaya yang timbul karena kegagalan teknis. #. ipotesis %iaya *olitis. ipotesis ini menjelaskan hubungan antara perusahaan dengan pihak luar yang meskipun tidak terikat kontrak langsung dapat membebani perusahaan dengan berbagai trans+er kekayaan. atts dan -immerman (45$) beranggapan baha manajer lebih cenderung untuk memilih metode akuntansi yang melaporkan laba yang lebih rendah karena +aktor pajak dan pertimbangan politik. Akan tetapi untuk perusahaan kecil dengan biaya politik yang rendah cenderung tetap memilih standar akuntansi yang menghasilkan laba yang lebih besar. $.
Pers%etif O%ortunisti dan Efisiensi olthausen dalam Cumanti (2002) menyebutkan baha ada tiga perspekti+ yang saling tumpang tindih dalam konteks pilihan akuntansi (accounting choices) dan yang sejauh ini mendapat perhatian para peneliti akuntansi. 6etiga perspekti+ dimaksud adalah perilaku oportunis (the opportunistic behavior ), kontrak e+isien ( the efficient contracting ), dan perspekti+ in+ormasi (the in+ormation perspectie). 6husus untuk kontrak e+isien dan perilaku oportunis, keduanya berkembang berdasarkan pada +ungsi dari kontrak yang mengacu pada angka1angka akuntansi. Artinya, kontrak1kontrak yang disepakati antar pihak yang terkait, dalam hal ini adalah manajer (agent) dan pemegang saham (owners atau shareholders), sangat ditentukan oleh keberadaan angka1angka akuntansi. Dalam *erspekti+ e+isiensi, peneliti menjelaskan bagaimana berbagai mekanisme kontrak dapat digunakan untuk meminimalkan biaya keagenan perusahaan, yaitu biaya yang terkait dengan persetujuan penyerahan keenangan pengambilan keputusan kepada agen. *erspekti+ e+isiensi ini sering disebut sebagai perpekti+ e ante (e ante artinya sebelum +akta) yang mempertimbangkan mekanisme apa yang dilakukan di aal, dengan tujuan meminimalkan masalah keagenan di masa depan dan biaya kontrak. Dalam perspekti+ (e ante) e+isiensi ini, praktik akuntansi yang digunakan oleh perusahaan seringkali merupakan metode yang secara tepat mencerminkan kinerja keuangan suatu entitas. Dengan adanya ukuran kinerja yang secara tepat mere+leksikan kinerja perusahaan, inestor dan pihak lain tidak perlu mengumpulkan in+ormasi tambahan dari sumber lain. 6onsekuensinya, hal ini akan menghemat biaya. Di sisi lain, perspekti+ oportunistik melihat pada perjanjian kontraktual yang telah dinegosiasikan dalam perusahaan, dan berusaha menjelaskan dan memprediksi perilaku oportunistik tertentu yang akan terjadi setelah perjanjian kontraktual tersebut. *erspekti+ oportunistik disebut juga sebagai perspekti+ e post (e post artinya setelah +akta) karena mempertimbangkan tindakan oportunistik yang dilaksanakan setelah perjanjian kontraktual dibuat. Dalam perspekti+ oportunistik, manajer diasumsikan berusaha untuk memaksimalkan kemakmuran pribadinya, yang mana kemakmuran tersebut sangat tergantung pada seberapa besar kinerja yang dicapai terkait dengan bonus tunai (cash bonus), risiko ketenagakerjaan yang muncul dari adanya kemungkinan dilakukan pengambilalihan atau kegagalan atau kebangkrutan perusahaan, dan nilai saham perusahaan di pasar. Teori akuntansi positi+ berasumsi baha principal telah memprediksi baha manajer akan berperilaku oportunistik, sehingga principal seringkali mensyaratkan (dalam perjanjian kontraktual) penggunaan metode akuntansi tertentu untuk tujuan tertentu. Bamun, akan membutuhkan banyak biaya untuk mensyaratkan setiap aturan akuntansi yang digunakan pada setiap kondisi sehingga akan selalu ada ruang:celah bagi manajer untuk secara oportunistik memilih metode akuntansi tertentu yang lebih disukai. D.
Kontra Pe!ili&'anajer *AT mengadopsi asumsi sentral baha semua aksi indiidual dikendalikan oleh kepentingan pribadi, dan baha kepentingan utama dari indiidual adalah memaksimalkan kesejahteraan mereka sendiri. Tindakan manajerial terpisah dari apa yang disyaratkan untuk memaksimalkan pengembalian pemegang saham (Donaldson & Daies, 44). Asumsi ini sering disebut asumsi rational economic person (orang ekonomis secara rasional). Dalam perusahaan, muncul masalah keagenan. /asalah ini muncul disebabkan karena adanya asimetri in+ormasi antara agen dan principal, di mana agen lebih banyak mempunyai in+ormasi dibandingkan principal sehingga dapat menyebabkan adanya perilaku menyimpang. %iaya dari perilaku menyimpang timbul sebagai hasil dari hubungan keagenan disebut biaya keagenan. Dengan mengasumsikan baha kepentingan pribadi mengendalikan tindakan manajer, maka perusahaan perlu menempatkan skema remunerasi yang menilai manajer cara setidaknya sebagian dikaitkan dengan kinerja perusahaan. 'ika kinerja perusahaan meningkat, reard yang dibayarkan
pada manajer juga akan meningkat. Skema bonus yang terkait dengan kinerja perusahaan akan menyelearaskan kepentingan manajer dan pemilik, misalnya sebagai berikut7 4. Skema bonus secara umum, manajer diupah sejalan dengan laba perusahaan, penjualan, atau return on assets . Eemunerasi mereka didasarkan pada output dari sistem akuntansi. /anajer juga dapat diupah sejalan dengan harga pasar dari saham perusahaan, bisa melalui kepemilikan kepentingan ekuitas (saham) dalam perusahaan atau dengan bonus kas yang secara eksplisit terkait dengan pergerakan nilai sekuritas perusahaan. 2. Eencana bonus berdasarkan akuntansi, yaitu karena jumlah yang dibayar kepada manajer yang terkait secara langsung dengan angka akuntansi, maka perubahan dalam metode akuntansi yang digunakan organisasi akan berdampak pada bonus yang dibayar. *erubahan dalam metode akuntansi akan membaa pada perubahan arus kas, dan mengakibatkan perubahan nilai organisasi. al ini bertentangan dengan pandangan pendukung aal yang berpendapat perubahan metode akuntansi tidak akan mempengaruhi nilai perusahaan kecuali e+ek langsungnya terhadap beban misalnya pajak. Dalam mempertimbangkan biaya penerapan skema insenti+ berdasarkan output akuntansi, sesuai perspekti+ oportunistik, terdapat kemungkinan manajer yang didasarkan pada laba akuntansi, akan terpengaruh untuk memanipulasi angka akuntansi terkait untuk meningkatkan kinerja yang terlihat dan tentunya akan meningkatkan reward mereka . ealy (dalam Deegan7 2000) menyediakan sebuah ilustrasi ketika manajer memilih untuk memanipulasi angka akuntansi secara oportunistik karena adanya skema bonus berdasarkan akuntansi. =a menemukan baha ketika skema yang ada yang menghadiahi manajer setelah leel earning yang telah ditentukan sebelumnya tercapai, manajer akan mengadopsi metode akuntansi yang konsisten dengan memaksimalkan bonus. #. Skema bonus berdasarkan pasar. Dalam industri yang memiliki laba akuntansi yang sangat +luktuati+, teoretikus *AT menyatakan baha lebih sesuai memberi hadiah kepada manajer berdasarkan nilai pasar sekuritas perusahaan. al ini dapat dilakukan dengan mendasarkan bonus kas pada peningkatan harga saham atau dengan menyediakan saham atau opsi bagi saham bagi manajer dalam perusahaan. 'ika nilai saham perusahaan naik, baik manajer dan pemilik akan diuntungkan. al yang terpenting, manajer akan diberikan insenti+ untuk meningkatkan nilai perusahaan. Akan tetapi, pemberian hadiah ini memiliki beberapa permasalahan, yaitu (4) harga saham akan dipengaruhi tidak hanya oleh +aktor yang dikendalikan oleh manajer, tapi juga dari luar, +aktor pasar1luas, sehingga harga saham tidak serta merta menunjukkan kinerja manajer, (2) insenti+ yang terkait pasar hanya sesuai bagi manajemen senior karena hanya mereka yang memiliki kemungkinan untuk memiliki e+ek signi+ikan pada arus kas perusahaan dan berakibat pada nilai sekuritas perusahaan. E.
Kontra Utan# dan Bia(a Politis 6etika satu pihak meminjamkan dana kepada organisasi lain, penerima dana mungkin melakukan aktiitas yang mengurangi atau bahkan menghilangkan kemungkinan dana akan dibayar kembali. *emberi pinjaman akan mengantisipasi perilaku menyimpang ini. 6emungkinan lain, organisasi akan mengambil leel utang tambahan dan berlebihan, yang dapat menyebabkan pemberi pinjaman baru akan bersaing dengan pemberi utang sebelumnya untuk mendapatkan pembayaran. Selain itu, perusahaan mungkin berinestasi dalam proyek yang sangat berisiko. Strategi ini tidak akan menguntungkan bagi kreditor, yaitu karena jika perusahaan mendapatkan laba tinggi, mereka tidak menerima pengembalian yang lebih besar (karena klaimnya tetap), sedangkan jika proyek gagal, kreditor tidak akan memperoleh apa1apa. Dengan demikian, pemberi utang akan mengasumsikan baha manajemen akan mengambil tindakan yang tidak selalu berada pada kepentingan kreditor, dan sebagai hasilnya, mereka akan meminta perusahaan untuk membayar biaya bunga yang lebih tinggi sebagai kompensasi bagi kreditor terhadap paparan risiko yang tinggi. 'ika perusahaan setuju untuk tidak membayar diiden yang berlebihan, tidak mengambil leel utang yang tinggi, dan tidak berinestasi dalam proyek yang berisiko tinggi, maka diasumsikan baha perusahaan akan mampu menarik modal utang pada biaya yang lebih rendah dari yang mungkin. Dengan keuntungan dari biaya bunga yang lebih rendah melebihi biaya yang mungkin berkaitan dengan pembatasan bagaimana manajemen dapat menggunakan dana yang tersedia, manajemen akan memilih untuk mengadakan perjanjian yang membatasi tindakan mereka selanjutnya. !otter (Dalam Deegan, 2000) menyatakan baha perjanjian pengungkit seringkali digunakan dalam kontrak pinjaman bank, dengan pengungkit (leverage) paling banyak mengukur rasio total utang terhadap aset berujud ( tangible assets)! %iaya perjanjian tambahan yang membatasi jumlah utang yang aman biasanya dimasukkan dalam term perjanjian utang pada perusahaan besar, yang ditetapkan berdasarkan persentase terhadap total aset berujud ! *AT mengasumsikan baha eksistensi kontrak utang menyediakan manajemen dengan insenti+ lanjutan (e post ) untuk memanipulasi angka akuntansi, dengan insenti+ untuk memanipulasi peningkatan angka. Sebagai contoh, jika perusahaan secara kontrak setuju baha rasio utang pada total aset berujud harus dijaga dibaah nilai tertentu, maka jika nilai tersebut terlampaui (menyebabkan kegagalan teknikal dari perjanjian pinjaman), manajemen akan memiliki insenti+ baik untuk menaikkan aset atau menurunkan keajiban. 6ontrak utang kadangkala membatasi teknik akuntansi yang dapat digunakan oleh perusahaan. Dalam akuntansi, manajemen biasanya memiliki sejumlah cara alternati+ yang tersedia untuk menghitung item tertentu. /anajemen memiliki berbagai cara untuk meminimalisir e+ek dari pembatasan berdasarkan akuntansi yang telah ada. leh karena itu, kreditor menetapkan dari aal semua metode akuntansi yang harus digunakan manajemen. Bamun untuk tujuan praktik, hal ini tidak memungkinkan untuk menulis secara lengkap dalam kontrak. Sebagai konsekuensinya manajemen memiliki kemampuan secara bebas untuk menentukan yang memungkinkan mereka untuk melonggarkan e+ek dari batasan yang dinegosiasikan dengan kreditor. *erusahaan (terutama yang besar) kadang1kadang berada dalam pengaasan berbagai kelompok, seperti pemerintah, kelompok karyaan, kelompok konsumen, kelompok lingkungan, dan sebagainya. !ontohnya, ukuran suatu perusahaan seringkali digunakan sebagai indikasi kekuatan pasar dan dengan sendirinya dapat menarik perhatian lembaga regulator. *emerintah dan kelompok kepentingan mungkin mengemukakan pandangan baha organisasi tertentu (terutama yang besar) menghasilkan laba yang berlebihan dan tidak membayar bagian yang ajar kepada segmen lain dari masyarakat, contohnya, upah yang dibayar terlalu rendah, harga produk terlalu tinggi, pembayaran pajak terlalu rendah, dan sebagainya. Fntuk mengurangi kemungkinan adanya perhatian politis yang merugikan dan biaya yang meliputinya, perusahaan yang sensiti+ secara politis (biasanya perusahaan besar) akan mengadopsi metode akuntansi yang membaa pada pengurangan dari laba yang dilaporkan. *andangan baha rendahnya laba yang dilaporkan akan membaa pada rendahnya pengaasan politis (dan pada akhirnya membaa pada rendahnya trans+er kekayaan keluar perusahaan) mengasumsikan baha pihak yang terlibat pada proses politis tidak dapat atau tidak siap untuk >membongkar? implikasi pilihan berbagai akuntansi manajer. /aksudnya, manajer dapat membodohi mereka yang terlibat dalam proses politis dengan hanya mengadopsi metode akuntansi tertentu. III.
4.
2.
Kriti Terhada% Teori Auntansi Positif Terdapat bebeberapa kritik terhadap teori akuntansi positi+ !hristenson (4$#7 9) yang menyatakan baha riset positi+ lebih berkaitan dengan sosiologi akuntansi. !hristenson, pada sisi pembangunan teori akuntansi, perilaku yang dijelaskan dan diprediksi seharusnya adalah perilaku entitas akuntansi. 6emudian juga dinyatakan baha pada satu aktu pencapaian ilmu pengetahuan perlu dilakukan secara normati+, kemudian pada akhirnya bersi+at positi+. Sejak permulaan *AT pada 450, isu yang dibahas tidak menunjukkan perkembangan yang besar. Sejak aal, *AT menggunakan tiga hipotesis (hipotesis utang, hipotesis bonus, dan hipotesis biaya politis). Sterling (40) yang dibagi dalam tiga bagian, yaitu 4) dua pilar utama terkait studi +enomena dan value free, 2) asumsi dasar ekonomi yang berakar pada teori ekonomi positi+, #) sciense yang
berakar dari positiis logis dan pencapaian yang aktual dan potensial. 6ritik Sterling terakhir terkait pencapaian aktual dan potensial teori akuntansi positi+, sebagaimana sudah diprediksi oleh teori normati+, merujuk pada argumen atts dan -immerman (4$) baha setiap indiidu, baik akuntan maupun manajer, akan memaksimalkan utilitasnya ketika melakukan pemilihan metode akuntansi. Dalam hal ini, teori akuntansi positi+ berusaha menjaab pertanyaan apakah biaya yang dikeluarkan untuk memilih metode akuntansi sesuai dengan man+aat yang diperoleh, apakah biaya regulasi dan proses penentuan standar akuntansi sesuai dengan man+aatnya, apakah laporan keuangan berpengaruh terhadap harga saham. Atas dasar pertanyaan dan asumsi tersebut, teori akuntansi positi+ berusaha menguji tiga hipotesis, yaitu hipotesis program bonus (bonus plan hypothesis), hipotesis hutang:ekuitas (debt:eGuity hypothesis), dan hipotesis cost politic (political cost hypothesis) (Scott, 200). Tiga hipotesis di atas menunjukan baha teori akuntansi positi+ mengakui adanya tiga hubungan keagenan, yaitu antara manajemen dengan pemilik, antara manajemen dengan kreditor, dan antara manajemen dengan pemerintah. #. 6ritik berikutnya terhadap teori akuntansi positi+ adalah kritik atts dan -immerman. atts dan -immerman melakukan ealuasi atas konsep metodologi, bagaimana perkembangannya sampai saat ini, dan pengembangan hipotesis yang dapat menunjang konsep utama teori akuntansi positi+, yaitu untuk memprediski (to predict) dan menjelaskan ( to eplain) perilaku indiidu, baik akuntan maupun manajer, sebagai upaya memaksimalkan utilitasnya. atts dan -immerman mengakui tidak konstrukti+nya asumsi +iloso+is dan sainti+ik dan juga mengakui baha science tidak bebas nilai. *AT tidak bebas nilai sebagaimana yang dinyatakannya. Akademisi akuntansi menunjukkan baha memilih suatu teori untuk diadopsi dalam penelitian (seperti *AT) didasarkan pada pertimbangan nilai, apa yang akan diteliti juga didasarkan pada pertimbangan nilai, mempercayai baha semua tindakan indiidu dikendalikan oleh kepentingan pribadi juga didasarkan pada pertimbangan nilai, dan seterusnya. leh karena itu, tidak ada penelitian, sekalipun itu *AT atau bukan, yang bebas nilai. 8. *AT tidak menyediakan preskripsi dan oleh karenanya tidak dimaksudkan untuk meningkatkan praktik akuntansi. *eningkatan praktik akuntansi tidaklah cukup bila hanya dengan menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi. 9. Asumsi +undamental baha semua tindakan dikendalikan oleh suatu keinginan untuk memaksimalkan kekayaan seseorang dianggap terlalu negati+ dan merupakan perspekti+ yang terlalu menyederhanakan manusia. /enurut Cray, en dan Adam (dalam Deegan, 2000), *AT mempromosikan pandangan kebangkrutan moral dunia. *eneliti akuntansi positi+ mengabaikan banyak hubungan spesi+ik organisasi dan in+ormasi yang dikumpulkan hanyalah in+ormasi yang relean menurut peneliti, yaitu karena peneliti akuntansi positi+ percaya baha mereka dapat menghasilkan hukum dan prinsip yang diharapkan dapat beroperasi pada situasi yang berbeda, dan ada satu kebenaran yang mendasari yang dapat ditentukan oleh pihak independen, pengamat netral yang tidak terpengaruh oleh persepsi, keistimeaan dan bias indiidu. /aksudnya, perspekti+ yang nampak adalah baha realitas muncul secara objekti+ dan pandangan satu pengamat mengenai realitas akan sama dengan pandangan semua orang . . *AT cacat secara ilmiah karena hipotesis yang dihasilkan menurut *AT (seperti hipotesis utang, hipotesis bonus, dan hipotesis biaya politis) seringkali tidak didukung (tetapi dipalsukan), sehingga secara ilmiah *AT harus ditolak. Sejak aal, *AT menggunakan tiga hipotesis (hipotesis utang, hipotesis bonus, dan hipotesis biaya politis). Telaah mengenai literatur *AT yang terbaru mengindikasikan baha hipotesis ini masih terus diuji dalam lingkungan yang berbeda dan dihubungkan dengan isu kebijakan akuntansi yang berbeda, bahkan setelah 20 tahun alaupun terdapat kritik1kritik di atas, *AT terus digunakan oleh peneliti akuntansi. 'urnal penelitian akuntansi terus mempublikasikan penelitian *AT. Sejumlah sekolah penelitian akuntansi di dunia masih mengajarkannya. @ang harus diingat adalah baha semua teori mempunyai batasan. Apakah kita secara indiidual lebih memilih suatu teori akuntansi dibanding yang lainnya akan tergantung pada asumsi kita mengenai berbagai isu. I).
Pe!"ahasan Artiel dan *urnal To+ards a Positi,e Theor( of Deter!ination of A--ountin# Standards Eoss H. atts and 'erold H. -immerman 1 The Accounting "eview #ol! $%%% &o! ' anuary '*+,
Dalam penelitan ini, Eoss H. atts dan 'erold H. -immerman mengeksplorasi +aktor1+aktor yang memotiasi perusahaan untuk mencoba memengaruhi standar akuntansi dan menguji apakah pendapat mereka tentang standar tertentu terkait dengan ukuran perusahaan. atts & -immerman menggunakan data dari perusahaan yang mengirimkan komentar kepada /emorandum Diskusi ;AS% pada *enyesuaian tingkat harga umum (Ceneral *rice Heel Adjustment). %ukti empiris mendukung argumen baha perusahaan cenderung Imemilih standar akuntansi yang melaporkan pendapatan yang lebih rendah karena pertimbangan politik dan peraturanI. Temuan mereka juga mengkon+irmasi baha perusahaan besar lebih mungkin menjadi sasaran campur tangan pemerintah. Bamun, penelitian ini mungkin tidak didasarkan pada dasar teoritis yang kuat. %eberapa asumsi yang digunakan bisa mengurangi aliditas eksternal penelitian. A. Pendahuluan Eoss H. atts dan 'erold H. -immerman telah mencoba untuk memberikan teori positi+ tentang +aktor1+aktor yang mempengaruhi perusahaan dalam memengaruhi standar akuntansi. /akalah ini juga membahas pertanyaan apakah ukuran perusahaan mempengaruhi pendapat mereka tentang standar tertentu. /akalah ini penting karena membuat kontribusi terhadap pengembangan teori akuntansi positi+. /ungkin penelitian pertama yang mencoba untuk memberikan bukti empiris tentang teori akuntansi positi+ tentang +aktor1+aktor yang mempengaruhi sikap manajemen standar akuntansi tertentu. Data dan isu1isu yang dibahas adalah baru di masa itu. =ni memberikan kontribusi untuk Isastra yang telah menemukan keteraturan empiris dalam praktik akuntansiI (olthausen dan He+tich, 4$# dan atts dan -immerman, 4$ sebagai dibahas dalam atts dan -immerman, 40 p 4#4). literatur telah berkembang sejak penerbitan makalah ini pada tahun 45$ (atts dan -immerman, 40 p 4#2). /eskipun, kertas juga membaa perdebatan di antara para peneliti. B. Paradi#!a Penelitian *ara peneliti membahas topik yang menarik dalam teori akuntansi. /ereka menggunakan paradigma positiisme dalam penelitian. *aradigma ini mendapat banyak kritik bila digunakan dalam penelitian ilmu sosial. /enurut !ollis dan ussey (200), positiisme dikritik berdasarkan lima argumen utama. *ertama, Itidak mungkin untuk memisahkan orang dari konteks sosial di mana mereka adaI. 6edua, Iorang tidak dapat dipahami tanpa memeriksa persepsi mereka memiliki kegiatan mereka sendiriI. 6etiga, Idesain penelitian yang sangat terstruktur memaksakan kendala pada hasil dan dapat mengabaikan temuan lain yang releanI. 6eempat, Ipeneliti tidak subjekti+, tetapi bagian dari apa yang mereka amati. /ereka membaa kepentingan dan nilai1nilai mereka sendiri untuk penelitianI. 6elima, Imenangkap +enomena yang kompleks dalam ukuran tunggal menyesatkanI (!ollis dan ussey, 200, hal. 9). Selanjutnya, Sterling (40, p. $) berpendapat baha IAlih1alih mencoba untuk menentukan bagaimana untuk memperbaiki keadaan ini akuntansi kita diberitahu untuk mencoba untuk menentukan keadaan sekarang akuntansiI.
Bamun, atts dan -immerman berpendapat baha mereka Imengadopsi label Jpositi+J dari ekonomi di mana ia digunakan untuk membedakan penelitian yang bertujuan untuk penjelasan dan prediksi dari penelitian yang tujuannya adalah resepI (atts dan -immerman, 40, p.48$). leh karena itu, bukti1bukti yang dihasilkan dari penelitian menggunakan paradigma ini akan meningkatkan perkembangan teori akuntansi dengan memberikan penjelasan dan prediksi untuk penelitian normati+. Selain itu, positiisme sebagai salah satu paradigma dalam penelitian digunakan untuk berbagai penelitian dalam ilmu sosial hari ini (!ollis dan ussy, 200). *aradigma ini Ididukung oleh keyakinan baha realitas independen dari kita dan tujuannya adalah penemuan teori, berdasarkan penelitian empirisI (!ollis dan ussy, 200). Keran#a teoritis *enelitian ini membahas diskusi tentang +aktor1+aktor yang menentukan sikap manajemen terhadap standar akuntansi keuangan. *embahasan didasarkan pada dua asumsi. *ertama, Iindiidu bertindak untuk memaksimalkan utilitas mereka sendiriI (atts dan -immerman, 45$, p.44#). Asumsi ini berarti baha sikap manajemen standar akuntansi tertentu yang didasarkan pada kepentingan untuk memaksimalkan utilitas sendiri. 6edua, Iutilitas manajemen adalah +ungsi positi+ dari kompensasi yang diharapkan di masa mendatang (atau kekayaan) dan +ungsi negati+ dari dispersi kompensasi masa depan (atau kekayaan)I (atts dan -immerman, 45$, p.448). bentuk yang diharapkan dari kompensasi untuk manajemen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kompensasi insenti+ dan kenaikan harga saham. Diskusi kemudian berlanjut dengan deskripsi +aktor yang mempengaruhi kekayaan manajemen. ;aktor1+aktor tersebut adalah pajak, regulasi, biaya politik, biaya produksi in+ormasi, dan rencana kompensasi manajemen. Setiap +aktor memberikan dampak yang berbeda pada cara manajemen memilih standar akuntansi. *ara peneliti berpendapat baha manajemen cenderung Imemilih standar akuntansi yang melaporkan pendapatan yang lebih rendah (sehingga meningkatkan arus kas, nilai perusahaan dan kesejahteraan mereka) karena pajak, politik, dan pertimbangan peraturan daripada memilih standar akuntansi yang melaporkan pendapatan yang lebih tinggi dan, dengan demikian, meningkatkan mereka insenti+ kompensasi I(atts dan -immerman, 45$, p.44$). /ereka juga berpendapat baha prediksi ini tergantung pada tekanan politik pada perusahaan dan apakah mereka diatur atau tidak. *ertimbangan lain baha manajemen harus dipertimbangkan adalah biaya produksi in+ormasi sebagai konsekuensi dari penerapan standar baru. %erdasarkan kombinasi +aktor yang mempengaruhi kekayaan manajemen, mereka menciptakan dua model yang menggambarkan dua kondisi yang mungkin. /odel pertama menggambarkan kondisi ketika perubahan standar akuntansi akan mengurangi pendapatan perusahaan dan model kedua menggambarkan kondisi ketika laba yang meningkat. Singkatnya, teori mengucapkan baha ada tiga sikap yang mungkin dari perusahaan ketika perubahan standar akuntansi berkurang pendapatan mereka7 mengirimkan pendapat yang menguntungkan, mengirimkan pendapat yang tidak menguntungkan, atau tidak mengirimkan pendapat. Di sisi lain, hanya dua sikap yang mungkin dari perusahaan jika perubahan dalam standar akuntansi meningkatkan pendapatan mereka7 mengirimkan opini yang tidak menguntungkan atau tidak mengirimkan pendapat. *ilihan yang diambil oleh perusahaan tergantung pada ukuran perusahaan. Salah satu poin penting yang dijelaskan dalam makalah ini adalah baha peneliti menghilangkan beberapa ariabel dalam mengembangkan teori. Dua dari mereka dijelaskan dalam makalah mereka. *ertama, mereka menyadari baha, secara umum, +aktor1+aktor yang mempengaruhi biaya regulasi perusahaan utilitas tidak laba bersih hanya tetapi laba juga beroperasi. 6edua, menghilangkan sensitiitas politik industri perusahaan Jkarena tidak ada teori yang mendasari untuk membahas +aktor ini pada aktu itu. Teori yang digunakan dalam penelitian ini mendapat banyak kritik. *erlu Ieri+ikasi dan replikasiI (olthausen dan He+titch, 4$# p. 400). *ara peneliti harus dapat memahami dan menjelaskan dengan baik sebelum melakukan penelitian mereka (!hristenson, 4$# p. 20). ines (4$$ p. 4) disarankan mengklari+ikasi Iapakah teori1teori mereka yang uniersal atau probabilistik, dan jika yang terakhir, menjelaskan atas dasar apa konseptual mereka harus dianggap begituI. leh karena itu, lebih baik untuk menguji teori pertama yang menggunakan hipotesis lain sebelum menganalisis data menggunakan teori (ines. 4$$ p. 4). Bamun, atts dan -immerman berpendapat baha meskipun kritik relean, mereka kritik ditempatkan Ipermintaan tidak masuk akal pada studiI (atts dan -immerman, 40, 48). Selain itu, teori1teori mereka memberikan dasar teoritis untuk penelitian lainnya di bidang akuntansi. /isalnya, /ilne (2002, p.#54) berpendapat teori Imemberikan dasar teoritis menyatakan untuk sejumlah studi pengungkapan sosialI. Selain itu, makalah ini mungkin Ihanya kertas yang memprediksi perilaku melobi perusahaan sebagai +ungsi dari +aktor spesi+ik perusahaan JI (olthausen dan He+titch, 4$# p. 9). al penting lain dalam penelitian ini adalah baha peneliti hanya +okus pada pemegang saham, kreditor, dan pemerintah dalam menjelaskan beberapa +aktor yang mempengaruhi pilihan akuntansi manajemen. %ahkan, ada banyak pengguna laporan keuangan belum dibahas secara menyeluruh di koran. /ereka adalah karyaan, analis1penasehat, pemasok dan kreditur perdagangan, pelanggan, pesaing, dan masyarakat. publik termasuk Jpembayar pajak, konsumen dan kelompok masyarakat dan minat khusus lainnya, seperti partai politik, konsumen dan masyarakat perlindungan lingkungan dan kelompok penekan daerahJ. Setiap pengguna memiliki kepentingan yang berbeda pada perusahaan. leh karena itu, mereka mungkin mempengaruhi pilihan akuntansi. /isalnya, pilihan akuntansi yang diambil oleh perusahaan yang memiliki dampak signi+ikan pada peningkatan pendapatan akan merangsang karyaan untuk meminta bonus atau bahkan meningkatkan gaji mereka. Sebaliknya, jika pilihan akuntansi diambil oleh perusahaan memiliki dampak yang signi+ikan terhadap penurunan pendapatan, hal itu akan membuat karyaan khaatir tentang keamanan pekerjaan mereka. 6emudian, mungkin meningkatkan karyaan omset perusahaan. Akhirnya, akan menarik jika penelitian ini juga membahas perbedaan budaya antara perusahaan. =ni bisa menjadi salah satu +aktor penting yang mempengaruhi pilihan akuntansi manajemen. Setiap perusahaan terdiri dari kelompok orang yang berbagi budaya mereka berdasarkan kebijakan manajemen puncak mereka. %udaya ini juga akan menentukan pilihan akuntansi perusahaan. ubungan antara nilai akuntansi dan nilai budaya (Aleander dkk. (200) dibahas penelitian oleh Cray (4$$) berdasarkan o+stede, 4$8) dapat digunakan untuk menganalisis pilihan akuntansi perusahaan. /isalnya, beberapa perusahaan mungkin memilih pilihan akuntansi yang lebih konserati+ karena karakteristik budaya mereka penghindaran ketidakpastian. al ini juga mungkin menjelaskan mengapa beberapa perusahaan ukuran besar tidak mengajukan pendapat mereka tentang memorandum diskusi. $. 'etodolo#i Penelitian *ara peneliti menggunakan pengungkapan sukarela mengenai Haporan C*HA untuk beberapa perusahaan yang diterbitkan pengungkapan tersebut untuk memprediksi posisi perusahaan pada standar baru. Fntuk perusahaan lain, mereka menggunakan studi dari Daidson dan eil (459) dan Daidson, Stickney, dan eil (45) yang mengembangkan prosedur ad-usting yang hanya mengandalkan laporan keuangan yang dipublikasikan dan de+lator CB*. Selain itu, mereka juga dibangun ariabel proksi berdasarkan penyusutan disesuaikan dan aset moneter bersih. /ereka berpendapat baha ariabel proksi tersebut dapat Iber+ungsi sebagai pengganti untuk e+ek pendapatan C*HAI. Salah satu utama masalah adalah ariabel dependen yang digunakan oleh para peneliti. /ereka membagi respon menjadi dua kategori, perusahaan yang setuju dan tidak setuju dengan memorandum. Dikotomi ini tidak meakili kondisi sebenarnya karena beberapa tanggapan mungkin terdiri dari kesepakatan pada titik1titik tertentu dalam nota tetapi ketidaksepakatan pada titik lainnya (olthausen dan He+titch, 4$# p. 408). /asalah lain adalah asumsi baha perusahaan yang tidak menyebutkan kompensasi atau membalas penanya diasumsikan ada rencana kompensasi. Asumsi ini dapat menyebabkan bias kesimpulan.
Titik penting berikutnya adalah penggunaan ukuran perusahaan untuk proksi untuk biaya politik. 6eputusan untuk menggunakan metode ini mungkin dipengaruhi oleh kondisi pada saat kertas ditulis. Selama tahun 450, Iperusahaan minyak mendominasi terbesar dari perusahaan1perusahaan AS, dan mereka juga tunduk pada banyak kemarahan publik dan pengaasan politik selama dan segera setelah Jkrisis minyakJ 45#I (/ilne, 2002, p.#58). Bamun, ilnes disarankan untuk menghindari Ipenggunaan proksi mentah seperti penggunaan ukuran perusahaan untuk mengoperasionalkan konsep Jbiaya politikJI (ines. 4$$ p. 4). atts dan -immerman (40) seperti yang dibahas oleh /ilne (2002, p.#55) akhirnya menyadari baha ukuran terlalu berisik sebagai proksi. Setelah penelitian mereka, Istudi empiris cenderung menggunakan atau menyarankan lebih luas langkah1langkah untuk proksi untuk biaya politikI (/ilne, 2002, p.#55). /ereka mungkin perlu untuk menguraikan e+ek panggung perusahaan pertumbuhan dalam pilihan akuntansi. JSi+at solusi manajemenJ (termasuk pilihan akuntansi) Juntuk setiap periode reolusioner menentukan apakah suatu perusahaan akan maju ke tahap berikutnya dari pertumbuhan eolusionerJ (Creiner, 452). *erusahaan harus memilih solusi yang tepat (termasuk pilihan akuntansi) untuk bertahan hidup. *erusahaan yang berada di tahap aal pembangunan akan cenderung untuk memaksimalkan keuntungan mereka sementara banyak perusahaan deasa akan +okus pada isu1isu keberlanjutan. ;okus pada isu1isu keberlanjutan mungkin merangsang perusahaan untuk merespon secara berbeda untuk bertahan hidup di lingkungan mereka. Argumen ini bisa menjadi penjelasan mengapa perusahaan dengan ukuran yang berbeda memiliki respon yang berbeda dengan standar tertentu (atts dan -immerman, 45$). Dalam hal analisis, +okus dari penelitian biaya politik terutama pada e+ek dari interensi pemerintah bisa mengurangi aliditas eksternal. Analisis yang dilakukan dalam isolasi dari +aktor1+aktor lain yang Itidak pantasI karena Iakuntansi digunakan untuk berbagai tujuanI (;ields et semua. 2004, hal. #00). *roposisi baha perusahaan akan melakukan apa saja untuk mendukung keputusan prosedur akuntansi yang meminimalkan laba yang dilaporkan mungkin tidak cocok untuk perusahaan dengan perjanjian utang berbasis akuntansi. %ukti empiris menunjukkan baha perusahaan1perusahaan yang Ilebih cenderung memilih metode akuntansi pendapatan meningkatI (%egley, 40 p. 4#$). *enelitian lain oleh Seeney (48) pada perusahaan yang melanggar perjanjian utang menemukan baha manajer cenderung melakukan perubahan akuntansi untuk meningkatkan angka pendapatan di tahun1tahun sekitar de+ault teknis. Singkatnya, para peneliti harus berhati1hati dalam menggunakan asumsi. /ereka harus menyadari baha +okus mereka biaya politik terutama pada e+ek dari interensi pemerintah bisa mengurangi aliditas eksternal penelitian. D. Te!uan Penelitian Temuan penting yang dihasilkan dari penelitian ini yaitu7 *ertama, bukti empiris mendukung argumen baha perusahaan cenderung Imemilih standar akuntansi yang melaporkan pendapatan yang lebih rendah karena pertimbangan politik dan peraturanI. *erusahaan1perusahaan adalah perusahaan yang memiliki kontak dengan pemerintah langsung melalui regulasi atau tidak langsung melalui kemungkinan interensi pemerintah. Temuan mereka juga mengkon+irmasi baha perusahaan besar lebih mungkin menjadi sasaran campur tangan pemerintah. Adanya biaya yang dihasilkan oleh interensi pemerintah mungkin memiliki e+ek yang lebih mendasar dan penting terhadap keputusan inestasi1produksi jika biaya potensi campur tangan pemerintah menjadi besar. %erdasarkan penelitian ini, /c6ee dkk. (4$8. *. 9$) kemudian meniru penelitian menggunakan sampel yang lebih besar. Sayangnya, hasil dari penelitian ini tidak memuaskan. %ukti1bukti tidak mendukung teori yang disediakan oleh penelitian ini. /c6ee dkk. (4$8. *. 85) berpendapat baha ada beberapa masalah mengenai prosedur pengujian dan teori1teori yang mendasarinya. Bamun, temuan yang dihasilkan dari penelitian ini kini menjadi pertimbangan penting dalam melakukan penelitian di bidang akuntansi manajemen laba terutama mengenai. *enelitian di topik ini biasanya bertujuan untuk menemukan perusahaan yang cenderung memilih standar akuntansi yang akan mempengaruhi pendapatan mereka. leh karena itu, sebagian besar peneliti dalam topik ini menghilangkan perusahaan di industri yang diatur (utilitas dan perusahaan keuangan) dari sampel mereka untuk meminimalkan e+ek dari pertimbangan politik dan peraturan (misalnya7 /adhogarhia et semua, 200K Eoychodhury, 200). E. Si!%ulan Penelitian *enelitian ini memberikan titik aal dalam pengembangan teori positi+ dalam akuntansi. /ungkin penelitian pertama yang meneliti +aktor1+aktor yang mempengaruhi pilihan akuntansi manajemen. /eskipun, ada beberapa poin penting yang perlu ditingkatkan dalam penelitian ini. al yang paling penting adalah peningkatan kerangka teoritis. %erdasarkan pembahasan, dapat disimpulkan baha pilihan akuntansi ( accounting choice) adalah +ungsi dari pengaruh internal dan eksternal. pengaruh internal terdiri beberapa +aktor seperti budaya dan tahap pertumbuhan perusahaan sementara pengaruh eksternal terdiri perubahan pajak, regulasi, biaya produksi in+ormasi, dan biaya kompensasi manajemen. 6ombinasi dari pengaruh1pengaruh mempengaruhi sikap perusahaan untuk perubahan tertentu, termasuk sikap terhadap perubahan standar akuntansi tertentu. Dalam rangka meningkatkan pengembangan teori dalam topik ini, ;ields et semua. (2004, p. 21#00) membuat tiga rekomendasi. *ertama, peneliti harus memberikan lebih banyak upaya untuk menyelidiki si+at implikasi dari metode akuntansi alternati+ bukan hanya menguji implikasi. 6emudian, penelitian tidak harus +okus hanya pada satu masalah akuntansi atau satu gol. /eskipun tugas menjadi lebih kompleks, mereka akan memberikan kontribusi yang lebih baik untuk pengembangan kerangka teoritis dalam akuntansi. Akhirnya, para peneliti harus Imengembangkan teknik statistik yang lebih kuat dan meningkatkan desain penelitianI (;ields et semua. 2004, hal. #00).
Teori Auntansi Positif dan Konseuensi Eono!i Herlin Tund-ung .eti-aningsih/ urnal Akuntansi0#olume 1#% &o! 23 .eptember 42'45 64+/63,
Artikel ini membahas tentang pentingnya teori akuntansi positi+, dimana teori membantu untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi dan dilengkapi dengan penelitian yang mendukung dan juga mendasari teori akuntansi positi+ yang dilakukan sebelum dan setelah atts dan -immerman menulis artikel tersebut di tahun 40. Artikel ini juga menggambarkan konsekuensi ekonomi yang berhubungan dengan munculnya standar akuntansi baru yang mempengaruhi pemilihan metode akuntansi oleh manajemen. Tuntutan atas adanya pendekatan positi+ terhadap akuntansi terjadi ketika 'ensen (45) menyatakan baha penelitian dalam akuntansi (dengan satu atau dua pengecualian yang dapat dicatat) tidak bersi+at ilmiah karena +okus penelitian telah sangat normati+ dan terde+inisi. Selanjutnya 'ensen mengharapkan adanya perkembangan suatu teori akuntansi positi+ yang akan menjelaskan mengapa akuntansi seperti apa adanya ia, mengapa akuntan melakukan apa yang mereka lakukan, dan apa pengaruh yang dimiliki +enomena terhadap penggunaan orang dan sumber daya. att and -immerman (4$) mengungkapkan baha terdapat tiga alasan mendasar terjadinya pergeseran pendekatan normati+ ke positi+ Hebih lanjut att and -immerman menyatakan baha dasar pemikiran untuk menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normati+ terlalu sederhana dan tidak memberikan dasar teoritis yang kuat. Fntuk menutupi kelemahan dari teori normati+, att and -immerman mengembangkan pendekatan positi+ yang berlaku dalam specific scientific period (4501sekarang). Teori Auntansi Positif. Tujuan teori akuntansi positi+ adalah untuk menjelaskan ( to eplain) dan memprediksi ( to predict ) praktik akuntansi. *enjelasan berarti memberikan alasan1alasan terhadap praktik yang diamati. /isalnya, teori akuntansi positi+ berusaha
menjelaskan mengapa perusahaan tetap menggunakan akuntansi cost historis dan mengapa perusahaan tertentu mengubah teknik akuntansi mereka. Sedangkan prediksi terhadap praktik akuntansi berarti teori berusaha memprediksi +enomena yang belum diamati. Dorongan terbesar dari teori akuntansi positi+ dalam akuntansi adalah untuk menjelaskan (to eplain) dan meramalkan (to predict) pilihan standar manajemen melalui analisis atas biaya dan man+aat dari pengungkapan keuangan tertentu dalam hubungannya dengan berbagai indiidu dan pengalokasian sumber daya ekonomi. !hristie (407 491#) menyimpulkan baha terdapat enam proksi yang telah diketahui memiliki kemampuan dalam menjelaskan praktik1praktik yang merupakan cerminan dari aplikasi teori akuntansi positi+. 6eenam proksi tersebut meliputi ukuran perusahaan, tingkat risiko, kompensasi manajerial, porsi utang terhadap aktia atau modal, pembatas1pembatas dalam penyelesaian utang, dan rasio pembayaran diiden. Kesi!%ulan 6ehadiran teori akuntansi positi+ telah memberikan sumbangan yang berarti bagi pengembangan akuntansi, yaitu menghasilkan pola sistematik dalam pilihan akuntansi dan memberikan penjelasan spesi+ik terhadap pola tersebut, memberikan kerangka yang jelas dalam memahami akuntansi, menunjukkan peran utama contracting cost dalam teori akuntansi, menjelaskan mengapa akuntansi digunakan dan memberikan kerangka dalam memprediksi pilihan1pilihan akuntansi, mendorong riset yang relean dimana akuntansi menekankan pada prediksi dan penjelasan terhadap +enomena akuntansi. 6ritik terhadap teori akuntansi positi+ merupakan diskursus yang justru dapat memberikan kontribusi keilmuan akuntansi. 6ritik muncul dikarenakan kerangka berpikir atts dan -immerman lebih dimotiasi oleh adanya pragmatism utility of knowledge of accounting research , dimana ukuran yang digunakan ditetapkan sesuai dengan kontribusi yang dihasilkannya, yaitu teori akuntansi positi+ dapat memberikan man+aat langsung berupa kemampuan untuk menjelaskan dan meramalkan praktek akuntansi yang dikaitkan dengan perilaku indiidu dalam maksimisasi utilitasnya. *ara kritikus mengharapkan peran lebih yaitu masuk ke dalam keilmuan akuntansi dan tidak hanya pada praktik akuntansi saja.
Kriti Terhada% Paradi#!a Positi,is!e dan /u"un#ann(a den#an Konse% A#a!a ahidahati 1 urnal Akuntansi Mana-emen 7isnis dan .ektor Publik (AM7.P) %..& ',4* 8 *,9+
Artikel ini mengkhususkan membahas kritik terhadap paradigma positiisme yang saat acuan penelitian1penelitian akuntansi (mainstream) yang dilihat dari +ilsa+at ilmu. 6emudian sedikit dibahas mengenai kritik terhadap Positive Accounting Theory (*AT), kemudian dibahas pula perbedaan antara paradigma positiisme dengan agama. Dimana perdebatan metodologi masih marak khususnya bila dilihat dari sudut pandang +iloso+i yang mendasari penelitian sosial. *erdebatan tersebut dikarenakan perbedaan pandangan baik dilihat dari ontologi, epistemologi, maupun dari aksiolonya. *aradigma positiisme banyak mendapat kritik dari berbagai ahli metodologi. Terdapat 8 aliran (paradigma) yaitu positiisme, intepretie, critical, dan posmodernis. *aradigma positiisme biasa juga disebut dengan structural fungsionary atau biasa juga disebut aliran mainstream (arus utama) menggunakan metodologi yang biasa digunakan dalam ilmu alam untuk menganalisis +enomena sosial. Paradi#!a Positi,is! Dari Sisi Ontolo#i. ntologi adalah bagian dari +ilsa+at ilmu yang membahas pandangan terhadap hakikat ilmu atau pengetahuan ilmiah. 'adi secara ontologi, positiisme lemah dalam hal membangun konsep teoritik, dengan kata lain baha konseptualisasi teoritik ilmu menjadi tidak jelas, atau dapat dikatakan tidak ada urunan dalam membangun teori, sehingga ilmu1ilmu yang dikembangkan menjadi semakin miskin konseptual teoritiknya atau tidak ada teori1teori lain yang mendasar muncul. Paradi#!a Positi,is! Dari Sisi E%iste!olo#i.
yang lain tidak dapat dipisahkan). /aka dapat disimpulkan baha kausalitas bukti yang digunakan untuk memahami realitas yang dideskripsikan oleh teori1teori empiris (positiisme) tidak memiliki mutu yang lebih tinggi daripada bukti yang digunakan untuk memahami realitas yang dideskripsikan oleh ahyu.
Tinjauan Teori Auntansi Positif Terhada% Feno!ena Creative Accounting Dani Fsmar, S.<. 1 A:A"A5 urnal :awasan dan "iset Akuntansi #olume ' &o! ' .eptember 42'3 hal! *'/'24! %..& 4399/+6+,!
Dalam proses akuntansi, ada dimensi politis yang terlibat di dalamnya, karena seperti yang ditekankan dalam teori keagenan baha angka1angka akuntansi memainkan peran penting dalam menekankan kon+lik antara pemilik perusahaan dan pengelolanya. /anager mempunyai posisi istimea dalam perusahaan, sehingga creative accounting dilakukan oleh manager dalam proses pelaporan keuangan suatu organisasi karena mereka mengharapkan man+aat dari tindakan tersebut. ;reative accounting dapat memberikan gambaran akan kecenderungan perilaku menager dalam melaporan kegiatan usahanya dan adanya motiasi mereka untuk mengatur data keuangan yang dilaporkan pada periode tertentu. Amat et al. (200#) menyatakan potensi yang menyebabkan adanya creative accounting adalah7 (a) ;leksibilitas regulator, (b) 6ekurangan peraturan, (c) /anajemen telah memperimbangkan lingkup untuk mengestimasi kebebasan pemilihan kebijakan, (d) Transaksi yang sesungguhnya dapat diatur untuk member kesan sesuai yang diinginkan dalam akun1akun, (e) Transaksi yang dibuat1buat dapat dimasukkan untuk memanipulasi jumlah neraca dan untuk memindahkan keuntungan antar periode akuntansi, (+) Eeklasi+ikasi dan penyajian angka1angka keuangan. 'adi creative accounting dapat dilakukan karena manajer mengetahui celah dalam aturan akuntansi yang dapat mereka man+aatkan untuk meningkatkan keuntungan pribadi (atau dapat juga keuntungan perusahaan) tanpa melanggar kebijakan yang telah ditentukan. Dalam perspekti+ ekonomi, teori akuntansi positi+ dapat menjelaskan baha creative accounting dipengaruhi oleh kerangka ekonomi yang bertujuan untuk self/interest . Dalam pandangan teori akuntasi positi+ sepanjang creatie accounting tidak bertentangan dengan prinsip akuntansi berterima umum, maka hal ini tidak dipermasalahkan. Scott (4) mengkaitkan suatu kegiatan pemilihan prosedur pengungkapan dan pengukuran akuntansi agar hasil laporan keuangan sesuai dengan keinginan dan bukan karena pelaporan transaksi dengan cara yang netral dan konsisten. Dalam Teori Akuntansi *ositi+ dinyatakan baha kecenderungan creative accounting karena adanya kos kontraktual yang terdiri dari kos transaksi, kos agensi (biaya monitoring), kos in+ormasi, dan lainlain. =ni menolak adanya asumsi baha kos kontraktual pada pemilihan prosedur akuntansi tergantung pada besarnya kos kontraktual, namun kontrak1kontrak yang menggunakan angka akuntansi tersebut tidak akan e+ekti+ dalam menengahi masalah antara manajer dan pihak1pihak yang berkepentingan. ;reative accounting merupakan suatu perbuatan yang disengaja (biasanya dilakukan oleh manajer atau pembuat laporan keuangan) dengan merubah akun1akun keuangan melalui penggunaan pilihan1pilihan pengukuran, estimasi dan pengungkapan serta praktik lainnya yang diperbolehkan oleh peraturan1peraturan kebijakan akuntansi dengan kata lain creative accounting lebih dekat pada interpretasi terhadap suatu standar oleh manajer atau lebih ekstrimnya merupakan manipulasi akun1akun keuangan sedemikian rupa dan tidak bertentangan dengan CAA*, yang juga pada akhirnya berusaha menampilkan earning perusahaan sesuai dengan yang dikehendaki. Dari analisis Teori Akuntansi *ositi+ diketahui baha terdapat tiga +aktor yang dapat dikaitkan dengan munculnya creative accounting, yaitu adanya manajemen akrual ( accrual management ) penerapan suatu kebijakan akuntansi yang ajib (adoption manadatory accounting changes ), dan perubahan akuntansi secara sukarela (voluntary accounting changes ). Kesi!%ulan ;reative accounting mempunyai banyak konsekuensi. Dalam perspekti+ ekonomi creative accounting dipengaruhi oleh kerangka ekonomi yang bertujuan untuk self/interest . Dari segi etika creative accounting dianggap tidak etis, bahkan merupakan bentuk dari manipulasi in+ormasi sehingga menyesatkan para pemakainya. Bamun, dalam pandangan teori akuntasi positi+ sepanjang creative accounting tidak bertentangan dengan prinsip akuntansi berterima umum, maka hal ini tidak dipermasalahkan. Dalam pandangan teori keagenan perilaku yang tidak semestinya oleh manajer terjadi akibat adanya posisi istimea mereka dalam kegiatan perusahaan, sehingga mereka memiliki asimetri in+ormasi dalam penyajian laporan keuangan yang tidak terlepas dari pertimbangan ekonomi bagi kepentingan mereka. ;reative accounting dapat dikatakan sebagai praktik akuntansi yang buruk, karena cenderung mereduksi reliabilitas in+ormasi keuangan dan juga bertentangan konsep true and fair dalam pelaporan keuangan. 6arena manajer memiliki asimetri in+ormasi yang sulit diketahui oleh pihak di luar perusahaan, maka pemaksimalan keuntungan dengan creative accounting akan selalu adaK akibatnya laporan keuangan dianggap masih memiliki keterbatasan sehingga belum memadai untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Pendeatan dan Kriti Teori Auntansi Positif =ndira 'anuarti 1 urnal Akuntansi < Auditing #ol! 2'0 &o 2'0 &opember 4226
Artikel ini menjelaskan teori akuntansi positi+:deskripti+, hipotesis teori akuntansi positi+, dan riset yang mendukung dan mengkritik teori akuntansi positi+. att & -immerman menyatakan baha dasar pemikiran untuk menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normati+ terlalu sederhana dan tidak memberikan dasar teoritis yang kuat. Fntuk mengurangi kesenjangan dalam pendekatan normati+, att & -immerman mengembangkan pendekatan positi+ yang lebih berorientasi pada penelitian empirik dan menjusti+ikasi berbagai teknik atau metode akuntansi yang sekarang digunakan atau mencari model baru untuk pengembangan teori akuntansi dikemudian hari. Teori akuntansi positi+ menurut Scott (2000) berusaha untuk membuat prediksi yang baik sesuai dengan kejadian yang nyata. Hebih lanjut Cod+rey et.al (45) baha teori akuntansi positi+ berusaha menjaab antara lain pertanyaan berikut dari sudut pandang ekonomi7 a. Apakah biaya yang dikeluarkan sebanding dengan man+aat yang diperoleh dalam pemilihan metode akuntansi alternati+L b. Apakah biaya yang diperoleh sebanding dengan man+aat yang diperoleh dalam regulasi dan proses penentuan standar akuntansiL c. Apa dampak laporan keuangan yang dipublikasikan pada harga saham L Fntuk menjaab pertanyaan1pertanyaan diatas dikembangkan teori akuntansi positi+ yang dapat dikelompokkan menjadi dua tahap, yaitu7 *enelitian akuntansi dan perilaku pasar modal & *enelitian dalam tahap kedua dilakukan untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi antar perusahaan yang di+okuskan pada alasan oportunistik dalam hal perusahaan memilih metode akuntansi tertentu, atau pada alasan e+isiensi yaitu metode akuntansi dipilih untuk mengurangi biaya kontrak antara perusahaan dengan stakeholdernya. Riset (an# !enduun# teori auntansi %ositif a. ealy,4$9 dengan hipotesis perencanaan bonus, b. Seeney,48 dengan hipotesis perjanjian hutang, c. 'ones,44 mengkaji perubahan perusahaan untuk menurunkan income netto yang dilaporkan untuk keringanan impor d. He (45) dalam hipotesis bonus M
Riset (an# !en#riti teori auntansi %ositif a. 6ritik tentang teknik atau metode penelitian. b. 6ritik tentang +iloso+i c. 6ritik tentang penelitian akuntansi yang didasarkan ekonomi. ).
Penutu% Teori positi+ adalah teori yang mencoba menjelaskan dan memprediksi +enomena tertentu. Teori Akuntansi *ositi+ didesain untuk menjelaskan dan memprediksi perusahaan mana yang akan dan mana yang tidak akan menggunakan metode tertentu, tetapi Teori Akuntansi *ositi+ tidak mengatakan metode mana yang harus dipakai. Tiga hipotesis utama yang sering digunakan dalam Teori Akuntansi *ositi+ untuk menjelaskan dan memprediksi apakah suatu perusahaan akan mendukung atau menolak metode akuntansi tertentu, yaitu ipotesis Eencana %onus, ipotesis utang, dan ipotesis %iaya *olitis. Dalam Teori Akuntansi *ositi+, terdapat dua perspekti+ yang digunakan untuk menerangkan bagaimana agen hubungan keagenan, yaitu perspekti+ e+isiensi ( e/ante) dan perspekti+ oportunistik ( e/post ). %anyak kritikan yang ditujukan kepada Teori Akuntansi *ositi+. /eskipun demikian, Teori Akuntansi *ositi+ terus digunakan oleh banyak peneliti akuntansi. DAFTAR PUSTAKA
%oynton, illiam ! dan 'ohnson, Eaymond B. (200). Modern Auditing Assurance .ervices And The %ntegrity =f >inancial "eporting Eight Edition. FSA7 'ohn & iley Sons, =nc. Deegan, !raig. (2000). >inancial Accounting Theory . Borth Eyde 7 The /cCra1ill !ompanies, =nc. Donaldson , He dan Dais, 'ames . Steardship. (44). Theory or Agency Theory5 ;E= ?overnance and .hareholder "eturns . Australian 'ournal o+ /anagement, 4, Didonload dari http7::johan1ari+in.asia:attachments:0#NagencyO20sO20steardshipO20theory.pd+ Cumanti, Tatang Ary (2002). Pilihan Pilihan @alam Aplikasi Teori Akuntansi Positif! 'urnal Akuntansi dan Auditing =ndonesia, . Didonload dari http7::journal.uii.ac.id:inde.php:'AA=:article:ie;ile:$:5. 'anuarti, =ndira. (2008). Pendekatan dan ritik Teori Akuntansi Positif . 'urnal Akuntansi & Auditing, ol 04: Bo 04: Bopember 2008. Didonload dari http7::eprints.undip.ac.id:4#985:4:*endekatanNDanN6ritikNTeoriNakuntansiN*ositi+NNbyN=ndiraN'anuartiN(6).pd+ 'ensen, /ichael ! dan /eckling, illiam (45). Theory of the >irm5 Managerial 7ehavior Agency ;osts and =wnership .tructure . 'ournal o+ ;inancial
inancial Markets and %nstitutions! Be Delhi7 *earson inancial Accounting Theory and Analysis 5 Tet and ;ases * th Edition. FSA 7 'ohn iley&Sons, =nc. Setijaningsih, erlin Tundjung. Teori Akuntansi *ositi+ dan 6onsekuensi