Tenaga Endogen dan Tenga Eksogen
1. Bentuk muka bumi yg dihasilkan oleh tenaga endogen
Tenaga Endogen adalah tenaga pengubah muka bumi yg berasal dari
dalam bumi, yang bersifat membangun.
Secara geologis, tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme, dan
seisme (gempa)
a. Hasil dari proses tektonisme
Tektonisme adalah perubahan letak/kedudukan lapisan kulit bumi secara
horizontal maupun vertikal.
1) Epirogenesa adalah gerakan lapisan kulit bumi secara horisontal maupun
vertikal. Gerakan epirogenesa di bagi menjadi 2 :
a.epirogenesa positif yaitu gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut
seolah olah mengalami kenaikan
b.epirogenesa negatif yaitu gerak naiknya permukaan bumi sehingga laut
seolah olah mengalami penurunan
2) Orogenesa adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horisontal
maupun vertikal akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yg terjadi
sangat cepat dan di wilayah yg sempit.
Berdasarkan bentuknya, proses tektonisme di bedakan atas patahan dan
lipatan
LIPATAN
1. Lipatan tegak
2. Lipatan miring
3. Lipatan menutup
4. Lipatan rebah
5. Sesar sungkup
PATAHAN
1. Tanah naik
2. Tanah turun
3. Sesar
4. Blok mountain
Bentuk muka bumi dari bentuk patahan dan lipatan di antaranya sebagai
berikut :
1. Pegunungan
2. Dataran tinggi
3. Plato atau plateau
4. Depresi
5. Palung laut
6. Lubuk laut
7. Pegunungan lautt
8. Ambang laut
9. Shelf
b.Hasil proses vulkanisme
1. Ilustrasi magma : batholit, lakoit, sill, gang, apofisa, diatrema
2. Ekstrusi magma : ekstrusi sentral, ekstrusi linier, ekstrusi areal
1) Gunung
2) Fenomena alam pasca vulkanik :
a. mata air panas dan air mineral
b. sumber gas
c. mata air gesyer
c. hasil dari proses gempa
Berdasarkan faktor penyebab gempa bumi adalah :
1) Gempa tektonik
2) Gempa vulkanik
3) Gempa runtuhan
4) Gempa buatan
Gempa menurut letak terjadinya dapat di bedakan sebagai berikut:
1) Gempa episentrum
2) Gempa hiposentrum
Gempa berdasarkan hiposentrum dapat dibedakan sebagai berikut :
1) Gempa dangkal
2) Gempa intermediet/ menengah
3) Gempa dalam
Gempa berdasarkan episentrum dapat dibedakan sebagai berikut :
1) Gempa sentral
2) Gempa linier
a. Dampak positif tenaga endogen
1) Kawasan tangkapan air hujan
2) Sumber bahan tambang dan sumber daya mineral
3) Pusat tenaga listrik
4) Tempat habittat berbagai jenis flora dan fauna
5) Tempat pariwisata dan laboratorium alam
b. Dampak negatif tenaga endogen
1) Letusan gunung api
2) Gempa bumi dan bencana alam
2. Bentuk Muka Bumi yg di hasilkan oleh tenaga eksogen
Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifatnya
merusak/merombak permukaan bumi yang sudah terbentuk oleh tenaga endogen.
Tenaga eksogen juga mengakibatkan bentuk-bentuk muka bumi. Contoh seperti
bukit atau tebing yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin,
sehingga dapat mengubah bentuk permukaan bumi.
Di permukaan laut, bagian litosfer yang muncul akan mengalami
penggerusan oleh tenaga eksogen yaitu dengan jalan pelapukan, pengikisan
dan pengangkutan, serta sedimentasi. Misalnya di permukaan laut muncul
bukit hasil aktivitas tektonisme atau vulkanisme. Mula-mula bukit
dihancurkannya melalui tenaga pelapukan, kemudian puing-puing yang telah
hancur diangkut oleh tenaga air, angin, gletser atau dengan hanya grafitasi
bumi. Hasil pengangkutan itu kemudian diendapkan, ditimbun di bagian lain
yang akhirnya membentuk timbunan atau hamparan bantuan hancur dari yang
kasar sampai yang halus.
Contoh lain dari tenaga eksogen adalah pengikisan pantai. Setiap
saat air laut menerjang pantai yang akibatnya tanah dan batuannya terkikis
dan terbawa oleh air. Tanah dan batuan yang dibawa air tersebut kemudian
diendapkan dan menyebabkan pantai menjadi dangkal. Di daerah pegunungan
bisa juga ditemukan sebuah bukit batu yang kian hari semakin kecil akibat
tiupan angin.
Secara umum tenaga eksogen berasal dari 3 sumber, yaitu:
1. Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin.
2. Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang
laut, gletser, dan sebagainya.
3. Organisme yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.
Pengerusakan bentuk muka bumi oleh tenaga eksogen
berupa pelapukan,
pengikisan (erosi), dan pengendapan (sedimentasi).
1.Pelapukan
Adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang
lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. Proses pelapukan
dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan, baik secara
fisika (mekanik), kimia maupun secara biologis (organisme).
Menurut prosesnya, pelapukan dikelompokkan menjadi :
¬ Pelapukan fisik (mekanik)
Pelapukan fisik (mekanik) adalah proses pengkikisan dan penghancuran
bongkahan batu jadi bongkahan yang lebih kecil,tetapi tidak mengubah unsur
kimianya (disintegrasi). Proses ini disebabkan oleh sinar matahari,
perubahan suhu tiba-tiba, dan pembekuan air pada celah batu.
Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu:
1. Adanya perbedaan temperatur yang tinggi.
Peristiwa ini terutama terjadi di daerah yang beriklim kontinental atau
beriklim Gurun di daerah gurun temperatur pada siang hari dapat mencapai 50
Celcius. Pada siang hari bersuhu tinggi atau panas. Batuan menjadi
mengembang, pada malam hari saat udara menjadi dingin, batuan mengerut.
Apabila hal itu terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan batuan
pecah atau retak-retak.
2. Adapun pembekuan air di dalam batuan
Jika air membeku maka volumenya akan mengembang. Pengembangan ini
menimbulkan tekanan, karena tekanan ini batubatuan menjadi rusak atau pecah
pecah. Pelapukan ini terjadi di daerah yang beriklim sedang dengan
pembekuan hebat.
3. Berubahnya air garam menjadi kristal.
Jika air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya menguapdan
garam akan mengkristal. Kristal garam garam ini tajam sekali dan dapat
merusak batuan pegunungan di sekitarnya, terutama batuan karang di daerah
pantai.
¬ Pelapukan organisme ( biologis)
Peristiwa hancur dan lepasnya material batuan yang disebabkan
oleh proses organisme baik tumbuhan, hewan maupun manusia.Binatang yang
dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga. Dibatu-batu
karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh
binatang. Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat
mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar
tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya.
Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akar-akar
serat makanan menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak batuan sehingga
garam-garaman mudah diserap oleh akar. Manusia juga berperan dalam
pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun
penambangan.
¬ Pelapukan kimiawi
Pelapukan kimiawi, yaitu proses pelapukan massa batuan yang disertai
perubahan struktur kimiawi batuan yang lapuk tersebut (dekomposisi).
Pada pelapukan ini batu batuan mengalami perubahan kimiawi yang
umumnya berupa pengelupasan. Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada
pegunungan kapur (Karst). Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan
suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 (Zat asam arang) dapat
dengan mudah melarutkan batu kapur (CACO2). Peristiwa ini merupakan
pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst. Di Indonesia, pelapukan yang
banyak terjadi adalah pelapukan kimiawi. Hal ini karena di Indonasia banyak
turun hujan. Air hujan inilah yang memudahkan terjadinya pelapukan kimiawi.
Gejala atau bentuk - bentuk alam yang terjadi di daerah karst diantaranya:
a. Dolina
Dolina adalah lubang lubang yang berbanuk corong. Dolina dapat
terjadi karena erosi (pelarutan) atau karena runtuhan. Dolina terdapat
hampir di semua bagian pegunungan kapur di Jawa bagian selatan, yaitu di
Pegunungan Seribu.
b. Gua dan sungai di dalam Tanah
Di dalam tanah kapur mula-mula terdapat celah atau retakan.
Retakan akan semakin besar dan membentuk gua-gua atau lubang-lubang, karena
pengaruh larutan.Jika lubang-lubang itu berhubungan, akan terbentuklah
sungai-sungai di dalam tanah.
c. Stalaktit adalah kerucut kerucut kapur yang bergantungan pada atap gua.
Terbentuk dari kapur yang tebal akibat udara masuk dalam gua. Stalakmit
adalah kerucut-kerucut kapur yang berdiri pada dasar gua. Contohnnya
stalaktit dan stalakmit di Gua tabunan dan gua Gong di Pacitan, jawa Timur
serta Gua jatijajar di Kebumen, Jawa Tengah.
Faktor yang mempengaruhi pelapukan :
- keadaan struktur batuan,
- keadaan iklim,
- keadaan topografi, dan
- keadaan vegetasi
2. Erosi (pengikisan)
Adalah peristiwa terlepasnya atau terbawanya runtuhan batuan oleh
suatu tenaga di permukaan bumi, misalnya terbawa oleh air, angin, dan
gletser.
1.Tenaga air
2.Tenaga angin
3. Tenaga gelombang
4. Tenaga gletser
5. Tenaga makhluk hidup
Erosi dibedakan oleh jenis tenaga perombaknya yaitu : Erosi air,
Erosi gelombang laut (abrasi / erosi marin ), Erosi angin (deflasi), Erosi
gletser (glasial), Erosi Akibat gaya berat.
o Erosi Air
Erosi air adalah erosi yang di sebabkan oleh air atau air hujan. Jika
tingkat curah hujan berlebihan, sehingga tanah tidak dapat menyerap air
hujan, maka terjadilah genangan air yang mengalir kencang.Aliran air ini
sering menyebabkan terjadinya erosi yang parah karena dapat mengikis
lapisan permukaan tanah yang dilewatinya, terutama pada tanah yang gundul.
Tahapan dalam Erosi Air
Proses pengkikisan oleh air yang mengalir terjadi dalam empat tingkatan
yang berbeda sesuai dengan kerusakan tanah atau batuan yang terkena erosi,
sebagai berikut.
Erosi percik, yaitu proses pengkikisan oleh percikan air hujan yang
jatuh ke bumi.
Erosi lembar, yaitu proses pengkikisan lapisan tanah paling atas
sehingga kesuburannya berkurang. Pengkikisan lembar ditandai oleh :
a.)warna air yang mengalir berwarna coklat
b.)warna air yang terkikis menjadi lebih pucat
c.) kesuburan tanah berkurang
Erosi alur, adalah lanjutan dari erosi lembar. Ciri khas erosi alur
adalah adanya alur-alur pada tanah sebagai tempat mengalirnya air.
Erosi parit, adalah terbentuknya parit-parit atau lembah akibat
pengkikisan aliran air. Bila erosi parit terus berlanjut, maka luas lahan
kritis dapat meluas, dan pada tingkat ini tanah sudah rusak.
Pengkikisan oleh air dapat mengakibatkan :
-Tebing sungai semakin dalam
-Lembah semakin curam
-Pembentukan gua
-Memperbesar badan
sungai
o Erosi oleh air laut
Erosi oleh air laut merupakan pengikisan di pantai oleh pukulan
gelombang laut yang Terjadi secara terus - menerus terhadap dinding pantai.
Bentang alam yang diakibatkan oleh erosi air laut, antara lain cliff
(tebing terjal), notch (takik), gua di pantai, wave cut platform (punggung
yang terpotong gelombang), tanjung, dan teluk. Cliff terbentuk karena
gelombang melemahkan batuan di pantai. Pada awalnya gelombang meretakkan
batuan di pantai. Akhirnya, retakan semakin membesar dan membentuk notch
yang semakin dalam dan akan membentuk gua. Akibat diterjang gelobang secara
terus menerus mengakibatkan atap gua runtuh dan membentuk cliff dan wave
cut playform.Tanjung adalah daratan yang menjorok ke laut, sedang teluk
adalah laut yang menjorok ke arah daratan. Pantai memiliki jenis batuan
yang berselang seling antara batuan resisten dan tidak resisten. Pada
batuan yang tidak resisten akan dengan mudah tererosi, sedangkan batuan
yang resisten sulit untuk tererosi. Akibatnya, pada batuan yang tidak
resisten akan terbentuk teluk yang menjorok ke daratan pada batuan yang
resisten terbentuk tanjung yang menjorok ke laut.
Abrasi biasanya terjadi di pantai, membentuk :
-Dinding pantai yang curam
-Relung ( lekukan pada dinding tebing)
-Gua pantai
-Batu layar
-Cliff
-Notch
-Gua di pantai
o Erosi oleh angin (korasi)
Erosi oleh angin adalah pengikisan yang disebabkan oleh angin.
Hembusan angin kencang yang terus menerus di daerah yang tandus dapat
memindahkan partikel-partikel halus batuan di daerah tersebut sehingga
membentuk suatu formasi, misalnya bukit-bukit pasir di gurun atau
pantai.Pengikisan oleh angin ( erosi angin biasanya terjadi di gurun )
dapat mengakibatkan : batu jamur (batu cendawan)
o Erosi oleh es/gletser
Erosi oleh gletser merupakan pengikisan yang dilakukan oleh gletser
(lapisan es) di daerah pegunungan. Pengikisan ini terjadi di daerah yang
memiliki empat musim. Pada saat musim semi, terjadi erosi oleh gletser yang
meluncur menuruni lembah. Akibatnya lereng menjadi lebih terjal. Contoh
bentang alam yang terjadi akibat erosi gletser adalah pantai fyord, yaitu
pantai dengan dinding yang berkelok kelok.
o Erosi Akibat Gaya Berat
Batuan atau sedimen yang bergerak terhadap kemiringannya merupakan
proses erosi yang disebabkan oleh gaya berat .Erosi ini akan berlangsung
sangat cepat sehingga daApabila kita perhatikan baik-baik proses erosi yang
terjadi maka kita akan melihat keadaan berikut ini :
Hakekat dari Proses Erosi
1.) Erosi menyebabkan hilangnya material dari suatu tempat. Di lokasi asal
material tersebut terjadi pengurangan material. Selain itu, apabila daerah
tersebut tinggi, maka erosi menyebabkannya menjadi lebih rendah. Dari sudut
pandang geomorlog, maka erosi merupakan bagian penting dari proses
pendataran (pembentukan dataran) permukaan Bumi. Selain itu, erosi juga
bekerja mengukir permukaan Bumi. Hasilnya adalah alur-alur air atau lembah-
lembah sungai di daerah perbukitan atau pegunungan. Jadi, tanpa erosi maka
gunung-gunung akan tetap menjuilang tinggi dan tidak ada ukiran alur air
dan lembah sungai yang indah itu.
2.) Erosi merupakan penghasil muatan sedimen untuk ditransportasikan dan
kemudian diendapkan di tempat lain. Jadi, bila tidak diawali oleh proses
erosi maka tidak akan ada muatan sedimen yang dapat ditransportasikan, dan
selanjutnya tidak akan ada pengendapan yang akan terjadi. Dengan demikian
dapatlah kita katakan bahwa proses erosi merupakan kunci dari proses
transportasi sedimen dan proses pengendapan sedimen.
Kerugian karena Erosi
Sebagaimana halnya proses alam lainnya, erosi dikatakan merugikan
bila mengenai kepentingan manusia secara langsung dan segera dirasakan
pengaruhnya.
Berikut ini beberapa kerugian karena erosi:
1.) Kehilangan tanah yang subur di daerah pertanian atau perkebunan yang
mengalami erosi. Erosi permukaan tanah menyebabkan humus tanah yang subur
di suatu kawasan hilang terbawa ke tempat lain. Pembuatan lahan persawahan
berteras di daerah berlereng merupakan salah satu upaya mengurangi kerugian
karena erosi ini.
2.Kehilangan lahan secara fisik dan berbagai objek di atasnya. Contoh dari
kondisi ini adalah erosi yang terjadi di sepanjang tepi aliran sungai atau
tepi pantai. Erosi menyebabkan kehilangan lahan. Bila di atas lahan itu ada
rumah, jalan atau berbagai objek lainnya, maka semuanya akan turut hilang
bersamaan dengan hilangnya lahan karena erosi itu.
Keuntungan karena Erosi
Di atas telah disebutkan bahwa erosi merupakan kunci bagi proses
transportasi sedimen dan proses sedimentasi. Keuntungan dari proses erosi
ini dengan demikian harus kita lihat dari sudut pandang yang lebih luas dan
menyeluruh. Kita harus melihat bahwa erosi menguntungkan karena tanpa erosi
maka sedimentasi tidak akan terjadi. Tanpa erosi, maka tak kan ada
sedimentasi, maka tidak akan ada lahan persawahan dataran rendah yang
subur. Tanpa erosi di darat, maka tak kan ada sedimentasi di pantai atau
laut dalam, maka tidak akan ada delta-delta atau endapan laut yang darinya
kita mendapatkan minyak dan gas bumi.
Dari sudut pandang sumber daya mineral (diingatkan oleh Sani JR tanggal 12
Sep 2009), erosi berarti dua hal:
1.) Erosi menyebar rahasia keberadaan mineral yang berada di dalam bumi
sehingga dapat diketahui melalui penyebaran material hasil erosi melalui
alur-alur sungai. Para ahli geokimia mencari endapan mineral salah satu
caranya adalah dengan cara melacak melalui endapan di aliran sungai.
2.)Erosi dapat menyebabkan endapan mineral yang terdapat jauh di dalam bumi
tersingkap ke permukaan bumi sehingga dapat ditemukan dan dimanfaatkan oleh
manusia.
3.Pengendapan (sedimentasi)
Adalah peristiwa pengendapan material batuan yang telah diangkut
oleh air,angin, dan gletser.
Jenis sedimentasi :
- sedimentasi fluvial, yaitu proses pengendapan material yang
diangkut oleh air sepanjang aliran sungai
- sedimentasi eolis, yaitu proses pengendapan material yang di bawa
oleh angin
- sedimentasi marine, yaitu apabila material hasil abrasi diangkut
dan diendapkan sepanjang pantai.
Bentuk-bentuk Alam yang Terjadi karena Sedimentasi
a. Sedimentasi Fluvial :
o Meander
Meander merupakan sungai yang berkelok - kelok yang terbentuk karena
adanya pengendapan. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai
bagian hulu.Pada bagian hulu, volume air kecil dan tenaga yang terbentuk
juga kecil. Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan mencari rute
yang paling mudah dilewati. Sementara pada bagian hulu belum terjadi
pengendapan. Pada bagian tengah, yang wilayahnya mulai datar aliran air
mulai lambat dan membentuk meander. Proses meander terjadi pada tepi
sungai, baik bagian dalam maupun tepi luar. Di bagian sungai yang aliranya
cepat akan terjadi pengikisan sedangkan bagian tepi sungai yang lamban
alirannya akan terjadi pengendapan. Apabila hal itu berlangsung secara
terus-menerus akan membentuk meander.
Meander biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir, dimana
pengikisandan Pengendapan terjadi secara berturut turut. Proses pengendapan
yangterjadi secara terus menerus akan menyebabkan kelokan sungai terpotong
dan terpisah dari aliran sungai, Sehingga terbentuk oxbow lake.
o Delta
Pada saat aliran air mendekati muara, seperti danau atau laut maka
kecepatan alirannya menjadi lambat. Akibatnya, terjadi pengendapan sedimen
oleh air sungai. Pasir akan diendapkan sedangkan tanah liat dan lumpur akan
tetap terangkut oleh aliran air. Setelah sekian lama , akan terbentuk
lapisan – lapisan sedimen. Akhirnya lapian lapisan sedimen membentuk
dataran yang luas pada bagian sungai yang mendekati muaranya dan membentuk
delta. Pembentukan delta memenuhi beberapa syarat. Pertama, sedimen yang
dibawa oleh sungai harus banyak ketika akan masuk laut atau danau. Kedua,
arus panjang disepanjang pantai tidak terlalu kuat. Ketiga , pantai harus
dangkal. Contoh bentang alam ini adalah delta Sungai Musi, Kapuas, dan Kali
Brantas.
o Dataran banjir dan tanggul alam
Apabila terjadi hujan lebat, volume air meningkat secara cepat.
Akibatnya terjadi banjir dan meluapnya air hingga ke tepi sungai. Pada saat
air surut,bahan-bahan yang terbawa oleh air sungai akan terendapkan di tepi
sungai. Akibatnya, terbentuk suatu dataran di tepi sungai. Timbulnya
material yang tidak halus (kasar) terdapat pada tepi sungai. Akibatnya tepi
sungai lebih tinggi dibandingkan dataran banjir yang terbentuk. Bentang
alam itu disebut tanggul alam.
b. Sedimentasi Aeolis :
Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Bentang
alam hasil pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune).
Gumuk pantai dapat terjadi di daerah pantai maupun gurun. Gumuk pasir
terjadi bila terjadi akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin
yang kuat. Angin mengangkut dan mengedapkan Pasir di sua tu tempat secara
bertahap sehingga terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir.
c. Sedimentasi Marine
Slip dan Tombolo
Batuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen
marine.Pengendapan oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam
hasil pengendapan oleh air laut, antara lain pesisir, spit, tombolo, dan
penghalang pantai.Pesisir merupakan wilayah pengendapan di sepanjang
pantai. Biasanya terdiri dari material pasir. Ukuran dan komposisi material
di pantai sangat bervariasi tergantung pada perubahan kondisi cuaca, arah
angin, dan arus laut. Arus pantai mengangkut material yang ada di sepanjang
pantai. Jika terjadi perubahan arah, maka arus pantai akan tetap mengangkut
material-material ke laut yang dalam. Ketika material masuk ke laut yang
dalam, terjadi pengendapan material. Setelah sekian lama, terdapat
akumulasi material yang ada di atas permukaan laut. Akumulasi material itu
Disebut spit. Jika arus pantai terus berlanjut, spit akan semakin panjang.
Kadang kadang spit terbentuk melewati teluk dan membentuk penghalang pantai
(barrier beach).
Apabila di sekitar spit terdapat pulam, biasanya spit akhirnya
tersambung dengan daratan, sehingga membentuk tombolo.
d. Sedimentasi Glacial
Sedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glacial. Bentang
alam hasil Pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yang semula
berbentuk V menjadi U. Pada saat musim semi tiba, terjadi pengikisan oleh
gletser yang meluncur menuruni lembah. Batuan atau tanah hasil pengikisan
juga menuruni lereng dan mengendap di lemah. Akibatnya, lembah yang semula
berbentuk V menjadi berbentuk U
Sebagai akibat tenaga endogen dan eksogen akan mempengaruhi bentuk muka
bumi baik di darat maupaun di laut yang di kenal dengan sebutan relief.
Bentuk muka bumi di darat / relief daratan:
- Gunung, yaitu daerah yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya,
dan ditandai dengan adanya puncak, lereng, dan kaki gunung
- Lembah, yaitu daerah ledokan / lebih rendah dari tempat
sekitarnya
- Pegunungan, yaitu rangkaian dari beberapa gunung, bentuknya
memanjang
- Bukit, daerah yang tingginya antara 500 – 1000 m di atas
permukaan laut
- Dataran rendah, daerah yang datar yang berada pada ketinggian
kurang dari 200 m di permukaan laut
- Dataran tinggi/plato, daerah datar yang berada pada ketinggian
lebih dari 200 m di atas permukaan laut
- Ngarai/canyon, lembah yang curam, dalam dan dasarnya mengalir
sungai
Bentuk relief dasar laut:
- Palung laut, yaitu ledokan atau celah yang sangat dalam, berada
di dasar laut
- Ambang laut, dasar laut yang mencuat memisahkan satu perairan
dengan perairan yang lain
- Gunung laut, gunung yang muncul dari dasar laut
- Basin (lubuk laut atau ledok laut), dasar laut yang bentuknya
cekung seperti huruf U
- Laut dangkal, laut yang kedalamannya tidak lebih dari 200 m
- Laut dalam, laut yang kedalamannya lebih dari 200 m
C. Pengangkutan material
1.) Jenis pergerakan pelan :
a. rayapan tanah
b. rayapan talus
c. rayapan batuan
d. rayapan batuan glyser
e. solifluksi
2.) jenis pergerakan cepat :
a. aliran tanah
b. aliran lumpur
c. gugur puing
3.) longsor lahan
a. luncur
b. longsor puing
c. jatuh puing
d. longsor batu
e. jatuh batu
4.) Amblesan
Dampak positif maupun negative tenaga eksogen bagi kehidupan :
a. dampak positif
1) memunculkan habitat
2) memperluas daratan
3) memunculkan barang barang tambang ke permukaan bumi
b. dampak negatif
1) Angin kencang dan badai
2) Hujan sangat deras
3) Panas matahari yg berlebihan
4) Erosi tanah
5) Abrasi
6) Kesuburan tanah bisa berkurang (dampak dari erosi).
7) Hasil-hasil erosi yang diendapkan (sedimentasi) di muara sungai
mengakibatkan pendangkalan dasar sungai.
8) Abrasi dapat menghilangkan garis pantai hilang dihantam ombak.