Bela Diri dan Tenaga Dalam Zikir Cipta BAB I PENDAHULUAN
A. Batasan dan Pengertian Tenaga Dalam Zikir Cipta Banyak definisi yang dibuat oleh berbagai ahli tenaga dalam, diantara definisi itu memb membin ingu gunk nkan an dan dan ada ada juga juga defi defini nisi si yang yang berc bercam ampu purr aduk aduk untu untuk k itu itu penu penuli lis s memberikan batas pengertian. Tenag Tenaga a dalam dalam jasman jasmani, i, tenaga tenaga cadan cadangan gan atau atau dengan dengan singka singkatt kita katakan katakan,, "Tenaga "Tenaga Dalam" Dalam",, yait yaitu u suat suatu u tena tenaga ga atau atau alir aliran an tena tenaga ga yang yang ada ada dala dalam m diri diri kita kita melalui pengolahan tertentu yang disalurkan lewat fisik. Dari bermacam-macam cara yang yang serin sering g digun digunak akan, an, ialah ialah melal melalui ui olah olah pernap pernapasa asan n untuk untuk memba membang ngkit kitkan kan dan membentuk tenaga semacam aliran atau getaran-getaran pada urat kita. Dan getarangetaran itu ada yang bersifat panas atau ada pula yang bersifat dingin sesuai dari cara melatih, melatih, dan ada pula seperti seperti aliran aliran listrik. listrik. Misalnya Misalnya,, menghancu menghancurkan rkan benda-b benda-benda enda keras dengan pukulan tangan kosong, ringan tubuh, dan sebagainya. Di sisi sisi lain, lain, tenaga tenaga dala dalam m rohani rohani,, tenag tenaga a dalam dalam batin batin atau atau denga dengan n singka singkatt kita katakan, katakan, "Tenaga Batin", Batin", yaitu tenaga atau kekuatan batin yang sudah kuat karena latihan latihan-latih -latihan an yang yang rutin rutin serta keras. Tenaga Tenaga batin batin itu dibangki dibangkitkan tkan oleh kekuatan kekuatan sugesti. Misalnya, hipnotis, telepati, kewaskitaan, dan sebagainya. Tenaga dalam pada zikir cipta merupakan penggabungan tenaga dalam jasmani dan dan tena tenaga ga bati batin n, yaitu suat suatu u aliran ran tena tenaga ga,, kek kekuata uatan n, atau atau ener nergi yang perwujudannya melalui saluran yang telah tersedia di dalam fisik dan jiwa, yiatu melalui pengolahan pikiran, perasaan, pernapasan, dan fisik itu sendiri, energi-energi ini dapat himpun, disalurkan atau dikirim tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Energi dari tenaga dalam ini dapat berupa aliran getaran bersifat panas, dingin, getaran aura, bioelektris (listrik tubuh), elektromagnetis, optis-elektris, dsb. Di sampi samping ng itu, itu, cara cara memban membangki gkitka tkan n tenaga tenaga dalam dalam zikir zikir cipta cipta mengga menggabun bungka gkan n sistem sistem pernapa pernapasan, san, gerakangerakan-gera gerakan kan terarah, terarah, dan melalui melalui memohon memohon bantuan bantuan Allah Allah swt. dengan jalan zikrullah zikrullah (pengolaha (pengolahan n jiwa jiwa dari zikir kepada kepada Allah) Allah) yang diperkuat diperkuat lewat lewat saran sarana a cipta cipta,, denga dengan n penghi penghimpu mpuna nan/p n/pen enya yalur luran an tenaga tenaga lewat lewat fisik fisik dan dan jiwa jiwa (pikiran dan rasa). Ditinjau dari segi etimologi tenaga dalam zikir cipta adalah terdiri atas dua istilah, yaitu "Zikir" dan "Cipta". Di mana dua istilah "Zikir" dan "Cipta" merupakan pokok dari pembentukan tenaga dalam yang kita pelajari. Zikir Zikir adala adalah h suat suatu u laku laku (per (perbu buat atan an)) untu untuk k meng mengin inga gatt kepa kepada da Alla Allah h deng dengan an meng mengag agun ungk gkan anNy Nya, a, mens mensuc ucik ikan anNy Nya, a, meng menguc ucap ap nama namaNy Nya a (Asm (Asma' a' Ul husn husna) a),,
mengucapkan tasbih (subhanallah subhanallah) dan melakukan pujian kepadaNya dengan segala bentuk (cara). Zikir itu dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu baik dengan lisan atau dengan hati. Kerjasama antara lisan (lidah) dan hati (qalbi) jika seseorang telah disiplin mengamalkan serta melakukan zikir, dengan sendirinya akan meningkat menjadi "Zikir A'dla'a", artinya seluruh anggota badannya terpelihara dari perbuatan maksiat karena zikir kepada Allah. Bila seseorang membiasakan diri, melatih diri sendiri untuk disiplin sesuai dengan bisikan hati nurani yang paling dalam, maka secara bertahap melakukan peningkatan sehingga hati nurani menjadi bening bersih dan jernih dapat mengontrol anggota badanya untuk tetap berdisiplin, ucapan sesuai dengan perbuatan, lahiriah sesuai dengan batiniah, sampailah ia amat dekat kepada Allah. Maka segala permohonannya akan mudah dikabulkan oleh Allah. Tetapi harus diingat seringkali orang tertipu, terjebak dan tersesat masuk ke dalam lingkungan kebatinan yang bukan-bukan atau tidak sesuai dengan syariat islam, karena tidak mengetahui hukum-hukum fiqh, tidak tahu halal haram, tidak tahu mana yang hak dan yang batil, atau pun sesat. Sebagaimana Allah berfirman dalam hadits Qudsi :
Allah swt. mewahyukan kepada Nabi Daud as.,"Katakanlah kepada orang-orang yang melakukan kedhaliman. Janganlah kalian berzikir kepadaKu (kecuali setelah bertobat atau dalam usaha bertobat) karena Aku selalu memperhatikan orang yang berzikir kepadaKu. Tetapi perhatianKu terhadap orang (yang melakukan kedhaliman) berupa laknat kepada mereka. (Hadits riwayat Hakim dalam kitab tarikhnya, dan Dailami serta Ibnu 'Asakir yang bersumber dari Ibnu Abbas ra.).
Perbuatan kedhaliman yang dimaksud di atas adalah aniaya dan melampaui batas yang telah ditentukan; dengan pengertian meletakkan sesuatu bukan pada tempat yang semestinya, baik mengurangi, menambah atau mengubah waktu, tempat, dan letaknya. Perbuatan dhalim di larang, baik dhalim kepada diri sendiri, dhalim kepada sesama, dan atau apalagi dhalim kepada Allah swt. Kedhaliman manusia terhadap Allah swt. yang terbesar adalah kufur (mengingkari Allah), syirik (menyekutukan Allah), dan nifaq (mengaku beriman dengan lidahnya, tetapi batinnya menolak). Kedhaliman manusia dengan sesamanya, yaitu berbuat sesuatu menyebabkan orang lain rugi karena perbuatannya. Misalnya, melanggar janji, takabur, membuat keonaran, mencuri, memperkosa, dsb. Kedhaliman terhadap diri sendiri, yaitu berbuat maksiat, aniaya kepada dirinya sendiri, dan kedurhakaan. Misalnya, berzina, mengkonsumsi narkoba, minum minuman keras, bunuh diri, berpikir negatif, melanggar larangan Allah, mengurangi atau menambah ketentuan yang ditetapkan Allah swt. dsb. Sedangkan cipta adalah gerak pikiran terpusat pada satu sasaran kehendak (kemauan) yang dapat digunakan untuk angan-angan kreatif, mengadakan, membuktikan dan menyatakan dalam batin (merasakan sesuatu secara naluri/intuitif), kemudian dipancarkan lewat indera (pikiran/otak) digunakan baik secara lahir atau batin, sugesti mental, meningkatkan kesadaran, dan kepercayaan.
Lebih lanjut untuk mempelajari cipta, yaitu dengan asmara cipta. Asmara cipta adalah ilmu kekuatan pikiran, digunakan mendatangkan visualisasi mental atau kesankesan dalam pikiran untuk disalurkan, dihimpun dan diintegrasikan menjadi satu kekuatan di bawah sadar (lewat olah rasa), atau dipancarkan kembali ke luar lewat cipta untuk mempengaruhi sesuatu di luar tubuh (menghancurkan benda-benda keras, penyembuhan untuk orang lain dsb.) atau dalam diri (autoterapi, kekebalan, perisai diri dsb.). Jadi maksud dari tenaga dalam zikir cipta adalah suatu aliran tenaga, kekuatan, atau energi yang perwujudannya melalui saluran yang telah tersedia di dalam fisik dan jiwa yang selalu ingat Allah (sebab inti tenaga berasal dariNya), yiatu melalui kekuatan pengolahan gerak pikiran, perasaan dan pernapasan terpusat pada satu sasaran kehendak melaui angan-angan kreatif, mengadakan, membuktikan, dan penyatakan dalam batin akan kesan-kesan dalam pikiran dengan cara berzikir kepada Allah swt. untuk disalurkan, dihimpun, dan diintergrasikan menjadi satu kekuatan di bawah sadar, atau dipancarkan kembali keluar lewat cipta untuk mempengaruhi sesuatu di luar tubuh atau dalam tubuh dan seluruh anggota badan nya menjauhi perbuatan maksiat melalui latihan-latihan jiwa maupun fisik yang keras.
B. Sifat Tenaga Dalam Zikir Cipta Tenaga dalam zikir cipta mempunyai beberapa sifat yang tidak dimiliki oleh tenaga dalam lainnya dan di antaranya memiliki sifat yang sama dengan tenaga dalam lainnya. Antara lain sifat-sifat itu: 1. Sifat tenaga yang dihasilkan sesuai dengan kehendak cipta operator itu sendiri dengan seizin Allah. Misalnya kita sifat tenaga dalam kita bersifat panas, dingin, menarik (menjerat/ menyedot) obyek, medorong (melontarkan/menolak) obyek, dan sebagainya sesuai sifat pikiran operator serta cara membangkitkannya (tenaga). 2. Energi yang dihasilkan besarnya sebanding dengan kadar keimanan dan ketakwaan operatornya. 3. Dapat bersifat aktif dan pasif terhadap obyek. Dikatakan bersifat aktif, yaitu menolak atau memantulkan kekuatan jahat dengan mempertahankan yang benar (hak). Sedangkan dikatakan pasif, yaitu kekuatan tenaga dalam yang ke luar sebanding dengan kepasrahan (maaf jangan ditelan mentah, istilah ini) kepada Allah. 4. Dapat digunakan secara defensif atau pun agresif, tetapi akan menjadi bahaya dan memakan diri sendiri bila disalahgunakan. Dikatakan bersifat defensif, yaitu digunakan untuk bertahan melawan serangan musuh. Dikatakan agresif, yaitu dapat digunakan menyerang musuh. 5. Daya dan kekuatannya menghantam musuh yang emosi. Dan pada tingkatan tertentu kekuatan tenaga dalam dapat menghantam musuh yang tanpa emosi sekali pun serta menghancurkan benda-benda keras melalui latihan-latihan fisik, zikir, pernapasan, dan kekuatan cipta. 6. Daya dan kekuatan tenaga dalam zikir cipta menjadi siksa bagi operator yang memakainya untuk perbuatan batil. Baik siksa di dunia mapun di akhirat kelak, dan siksa itu dapat langsung atau pun tidak langsung.
C. Ciri Tenaga Dalam Zikir Cipta
Tenaga dalam zikir cipta mempunyai beberapa karakteristik yang tidak dimiliki oleh tenaga dalam lainnya dan di antaranya memiliki ciri-ciri yang sama dengan tenaga dalam lainnya. Antara lain ciri-ciri itu : 1. Ciri khas tenaga dalam zikir cipta adalah metode pembangkitan, pengumpulan maupun penyaluran tenaga melalui fisik dan jiwa dengan kekuatan pengolahan gerak pikiran serta perasaan terpusat pada satu sasaran kehendak melaui angan-angan kreatif, mengadakan, membuktikan, dan penyatakan dalam batin akan kesan-kesan dalam pikiran dengan cara zikrullah. 2. Keefektifan tenaga dalam zikir cipta tidak hanya terbatas pada obyek kasat mata saja. Namun dapat juga digunakan untuk menghadapi makhluk halus seperti jin yang jahat, siluman, ruh penasaran, sihir, santet, tenung, leak, dan sebangsanya. 3. Orang yang mengamalkan ilmu tenaga dalam zikir cipta senantiasa terjaga keamanan dirinya. Hal ini, karena amalan ilmu tenaga dalam zikir cipta secara otomatis (reflek jiwa) senantiasa mendekatkan diri kepada Allah yang memiliki daya dan kekuatan, maka Allah pun dekat dan menjaga dirinya. 4. Tenaga dalam zikir cipta memiliki daya serang yang dahsyat tanpa batasan ruang maupun waktu. 5. Sakit akibat pukulan jarak jauh dari tenaga dalam zikir cipta sangat sulit terapi dengan tenaga dalam biasa. Hanya dapat dengan terapi masih bersumber dari aliran yang sama. 6. Memiliki daya pantul yang kuat. Bilamana pengamal tenaga dalam zikir cipta bersikap pasif terhadap lawan yang menyerang, maka penyerang akan terpantul oleh kekuatannya sendiri. Sebagaimana cermin yang terkena sinar, maka sinar itu dipantulkan balik kesumber sinar tadi.
D. Faktor-Faktor Pembentukan Tenaga Dalam Zikir Cipta Faktor-faktor yang berperan (yang paling dominan) dalam usaha membangkitkan tenaga dalam zikir cipta dengan cara mengintegrasikannya (faktor-faktor itu), sehingga segala usaha dan upaya kita berhasil. Faktor-faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut :
D.1. Pernapasan (Pranayama) Bernapas merupakan pergantian udara yang bawa oksigen (O2) ke paru-paru dan mengeluarkan udara yang mengandung gas karbon dioksida (CO2) sebagai hasil pembakaran serta uap air melalui saluran pernapasan. Adapun beberapa teknik pernapasan, yaitu :
D.1.1. Menurut jalan keluar-masuk udara 1. Pernapasan hidung-hidung, yaitu menyedot napas melalui hidung dan mengeluarkan melalui hidung pula. 2. Pernapasan hidung-mulut, yaitu menyedot napasa melalui hidung dan mengeluarkan melalui mulut.
3. Pernapasan mulut-hidung, yaitu mengeluarkan melalui hidung.
menyedot
napas
melalui
mulut
dan
4. Pernapasan mulut-mulut, yaitu menyedot mengeluarkan napas juga melalui mulut.
napas
melalui
mulut
dan
D.1.2. Menurut tempat penampungan udara yang dihisap 1. Pernapasan dada, yaitu ketika menyedot napas, mengeluarkan napas dan atau menahan napas, dadalah yang sebagai pusatnya. Ketika menyedot napas dada mengembang, dan ketika mengeluarkan napas dada mengempis. 2. Pernapasan perut atas, yaitu ketika menyedot, mengeluarkan dan atau menahan napas, perutlah sebagai pusat nya. Ketika menyedot napas perut mengembang, dan ketika mengeluarkan napas perut mengempis. 3. Pernapasan perut bawah, yaitu ketika menyedot, mengeluarkan dan atau menahan napas dipusatkan pada sebuah titik khusus yang bertempat di bawah diafragma sekitar dua inchi di bawah pusar. Orang Jepang menamakan titik ini dengan sebutan Hara atau Tan T'ien oleh orang Cina. 4. pernapasan diafragma, yaitu kombinasi antara pernapasan perut, perut bawah dan pernapasan dada. Ketika menghirup dan mengeluarkan napas ke dalam dan dari paru-paru, diafragma, otot-otot rusuk, rongga dada dan otot-otot perut berkontraksi secara serentak.
D.1.3. Menurut ritme pernapasan (pernapasan ritme) Tujuan pernapasan ritme ini membentuk irama napas yang teratur dan sealami mungkin. 1. Pernapasan ritme umum, yaitu pernapasan yang dilakukan menyedot dan mengeluarkan udara secara bergantian tanpa ada penahanan. 2. Pernapasan segi tiga sama sisi, yaitu pernapasan ketika menyedot, menahan udara penuh dan mengeluarkan udara dengan pergantian selang waktu yang sama. Misalnya, menyedot udara selam 10 detakan jantung, menahan udara penuh selama 10 detakan jantung dan mengeluarkan udara selama 10 detakan jantung. 3. Pernapasan segi tiga tidak sama sisi, yaitu pernapasan ketika menyedot selang waktu yang diperlukan tidak dihitung, ketika menahan udara penuh baru selang waktu yang diperlukan dihitung dan ketika mengeluarkan napas selang waktu yang diperlukan tidak dihitung. 4. Pernapasan segi tiga sama kaki, yaitu pernapasan ketika menyedot dan mengeluarkan napas membutuhkan selang waktu yang sama, sedangkan ketika menahan napas udara penuh selang waktu yang dibutuhkan tidak sama dengan ketika menyedot dan mengeluarkan napas. Misalnya, menyedot napas 10 detakan jantung, menahan napas udara penuh 5 detakan jantung, dan mengeluarakan napas 10 detakan jantung. 5. Pernapasan segi empat, yaitu pernapasan dengan jalan menyedot, menahan udara penuh, mengeluarkan dan menahan udara kempis dengan pergantian selang waktu yang sama. Misalnya, menyedot udara selam 10 detakan jantung, menahan udara penuh selama 10 detakan jantung, mengeluarkan udara
selama 10 detakan jantung dan menahan udara kempis selama 10 detakan jantung. 6. Pernapasan empat persegi panjang, yaitu pernapasan dengan jalan menyedot dan mengeluarkan selama selang waktu yang sama, menahan udara penuh dan menahan udara kempis dengan selang waktu yang sama. Tetapi menyedot dan mengeluarkan udara pernapasan, dengan menahan udara penuh dan menahan udara kempis dengan jumlah waktu berbeda. Misalnya, menyedot udara selama 10 detakan jantung, menahan udara penuh selama 5 detakan jantung, mengeluarkan udara selama 10 detakan jantung dan menahan udara kempis selama 5 detakan jantung.
D.1.4. Menurut ritme kecepatan 1. Pernapasan pelan/lembut, yaitu ketika menyedot dan mengeluarkan napas dilakukan dengan pelan-pelan/lembut. 2. Pernapasan kejut, yaitu ketika awal menyedot atau mengeluarkan napas dengan lembut, tetapi ketika hampir mencapai titik akhir (pergantian menyedot atau mengeluarkan napas) dilakukan dengan kejutan napas (menyedot atau mengeluarkan napas) seketika dengan menghentakkan pernapasan sampai menuju titik akhir. 3. Pernapasan cepat, yaitu ketika menyedot dan mengeluarakan udara pernapasan dilakukan dengan cepat, lebih cepat dari pernapasan normal.
D.1.5. Menurut posisi 1. Pernapasan di tempat, yaitu melakukan pengolahan napas dengan diam ditempat dengan cara berdiri, duduk, rebah atau berbaring ditempat. 2. Pernapasan gerak, yaitu melakukan pengolahan napas disertai gerakan, biasanya dilakukan dengan jurus-jurus.
D.2. Konsentrasi dan meditasi Konsentrasi atau pemusatan pikiran berkaitan dengan meditasi, konsentrasi adalah perhatian intensif yang berusaha menghimpun kualitas kesadaran semaksimal mungkin antara kesadaran otonom (pikiran obyektif) dengan kesadaran universal (pikiran subyektif/ lapisan bawah sadar) dan atau kesadaran hakekat yang menyertai suatu aktivitas internal mental atau pengalaman batin yang dikendalikan secara sengaja distimulir oleh kemauan, serta mengarahkan perhatian yang terpusat pada waktu hanya dapat tertuju kepada obyek sangat terbatas secara terus menerus dan tidak menjadi semakin melemah, paling tidak keadaan tetap bertahan/konstan (konsentrasi statis) atau bahkan bertambah kuat (konsentrasi dinamis). Daya gabung pikiran, perasaan (psyche) dan pernapasan menentukan tingkat kedalaman (kualitas) konsentrasi pada suatu obyek tertentu. Misalnya, sewaktu kita mengerjakan soal-soal yang sulit pada waktu ujian. Kita membutuhkan aktivitas mental yang tinggi, maka pikiran dan perasaan terkonsentrasi hanya pada apa yang sedang kita kerjakan saat itu. Sedangkan stimuli lainnya mengganggu kita lenyap dari kesadaran. Pernapasan naik turun secara teratur, lembut, halus dan lacar. Ada perbedaan yang harus diketahui antara konsentrasi dan meditasi. Konsentrasi tujuannya memusatkan perhatian pada obyek yang terbatas dan
menghilangkan stimuli yang mengganggu. Sedangkan dalam meditasi tujuannya melatih pikiran pada suatu hal yang mengandung makna mendalam dan bersifat rohani, mental dan perasaan membuka kesadaran diri dengan kesadaran hakekat. Meditasi secara umum dapat kita artikan sebagai suatu cara mengembangkan dan mengarahkan kekuatan pikiran secara khusuk mencapai renungan dalam atau daya pemusatan aktivitas internal mental (pikiran, perasaan dan indera) dengan memanfaatkan imajinasi dan konsentrasi maupun saran lain (atau kehampaan dan kekosongan itu sendiri menjadi obyek konsentrasi) mengalihkan perhatian dari luar dengan mengheningkan gerak indera dan nafsu (menguasai dari sendiri mengalihkan segala hawa nafsu) ke arah kesadaran hakekat percaya (iman) dan takut (takwa) kepada Allah swt, dari kesadaran universal menuju kesempurnaan hidup manusia selanjutnya menjadi dasar kebijaksanaan. Dengan meditasi ini kita menghimpun dan mengalami tenaga hidup sepenuhnya (tenaga dalam), kita harus mengendalikan pikiran dan perasaan kita. Karena itu, kita berarti harus menguasai keterampilan menjernihkan pikiran dan berkonsentrasi. Ada tiga kesadaran yang ada dalam diri kita untuk berkomunikasi dengan kesadaran lain sewaktu berkonsentrasi (meditasi), antara lain yaitu: 1. Kesadaran otonom, merupakan kesadaran yang didominasi aktivitas dari dunia luar yang kita sadari masuk dan dikuasai sepenuhnya oleh pikiran obyektif. 2. Kesadaran universal, merupakan kesadaran diri yang larut kesemua kesadaran; kesadaran ini mencakup segala kesadaran yang ada di alam semesta baik berasal dari alam marcapada maupun dimensi lain. Pada kesadaran ini tidak memandang apakah kesadaran ini lebih tinggi (malaikat), jin, kesadaran lebih rendah (syaitan dan iblis), siluman, manusia lain, bendabenda, dan mahkluk lainnya. 3. kesadaran hakekat (hakiki), merupakan kesadaran yang berasal dari nur Illahi sehingga kesadaran diri yang langsung bersua dengan Sang Pencipta Alam. Untuk mencapai kesadaran ini harus melalui kesadaran universal dulu dengan banyak godaan-godaan dan setelah lulus dari godaan dapat mencapai kesadaran hakekat ini/ruh ilafi. Dengan meditasi kita dapat mencapai berbagai tingkat kesadaran, tergantung daya pemusatan pikiran, tujuan, dan kondisi kejiwaan (reflek jiwa). Konsentrasi merupakan faktor utama mempertinggi daya getaran suatu ilmu untuk mencapai tujuan. Daya kekuatan dari konsentrasi adalah memfokuskan tujuan, maka apa yang menjadi tujuan operator memiliki kecepatan dan arah yang tepat untuk diciptakan. Karena itu, pemusatan pikiran yang sangat teratur dan kuat, maka semua getaran dan energi menjadi koheren (terpadu selaras), menjadi berkembang daya-daya psikis kita. Dalam hal ini, kita berkonsentrasi untuk mempercepat bangkitnya kekuatan tenaga yang dimohonkan kepada Allah Dzat yang memiliki inti dan kekuatan.
D.3. Penghayatan Penghayatan adalah melakukan sesuatu dengan sepenuhnya yang meresap dalam jiwa dan raga. Sehingga gerak jiwa (piikiran dan perasaan) mau pun gerak raga (seluruh atau sebagian anggota tubuh) menjadi hidup seakan-akan bernyawa disertai dengan dukungan keyakinan yang sepenuhnya melalui olah rasa.
Penghayatan dalam melakukan pernapasan, berarti merasakan melalui olah rasa dalam setiap gerak pernapasan, jalan pernapasan dan keluar-masuknya napas sampai merasakan sesuatu dalam pernapasan menyedot serta mengolah prana, aura, listrik tubuh dan atau sumber energi yang tidak lazim lainnya dalam lingkungan sekeliling (sebagaimana yang tercipta/terkondisi dalam reflek jiwa) yang masuk serta disebarkan ke dalam tubuh. Menghayati tata gerak (jurus) memiliki pengertian, di samping menghayati kegunaan atau fungsi dari masing-masing tata gerak (jurus) yang dimainkan menjadi gerakan yang hidup yang meliputi keakuratan, kecepatan, kelembutan, kekerasan, penghipunan tenaga, pengerahan tenaga, kelenturan, kelincahan dan sebagainya. Juga merasakan melalui pengolahan rasa adanya aliran atau getaran-getaran tenaga sewaktu melatih dan atau sesudah berlatih tata gerak (jurus). Sedangkan menghayati zikrullah berarti, menghayati setiap nama Allah, kebesaranNya, kekuasaanNya, perintah dan laranganNya yang bersumber dalam hati nurani baik diucapkan, diingat dalam hati, dan dinyatakan dalam setiap amal perbuatan. Sehingga meredam segala hawa nafsu merusak, pendengaran, penglihatan batin, perasaan, dan pikiran terpusat hanya pada penghayatan disebutnya nama Allah swt. dengan menyingkirkan hal-hal yang di luar itu yang mengganggu untuk mencapai ketenteraman batih dan keakraban dengan Allah, cinta kepadaNya dengan penuh keiklasan selalu ingat kepadaNya dalam setiap gerak pikiran serta hembusan napas. Dengan menghayati zikrullah, berarti mengasah gerak jiwa dan mempertajam reflek jiwa untuk selalu ingat kepadanya dalam setiap kondisi apa pun sehingga mendapat ridloNya dalam setiap langkah perbuatan.
D.4. Sugesti Sugesti adalah tindakan memasukkan sesuatu ke dalam pikiran seseorang, suatu proses mental yang bekerja dalam pikiran atau gagasan yang menjadi anjuran atau saran itu diterima atau dijalankan (dapat menggerakkan hati orang dsb.). Pesan sugestif adalah informasi yang disampaikan dan atau tanggapantanggapan tertentu berpengaruh yang berlangsung dalam kehidupan psikis merupakan tindakan orang yang memiliki perbawa memasukkan sesuatu ke dalam pikiran serta segenap tingkah laku kita yang menyangkut pikiran, perasaan, dan kemauan dalam proses mental yang bekerja dalam pikiran atau gagasan yang menjadi anjuran atau saran itu diterima atau dijalankan tanpa kritik atau pikiran oleh seseorang sedikit atau banyak memerintah serta membatasi kesadaran orang tersebut. Di mana pengaruhpengaruh tanggapan itu seringkali berpengaruh terhadap fungsi organ-organ tubuh. Otosugesti berarti memberi sugesti tentang sesuatu tujuan yang jelas dan spesifik untuk diri sendiri, yang bisa digunakan untuk mengusir segala macam rasa takut dan sugesti negatif lainnya (bela diri psikis). Sedangkan heterosugesti adalah sugesti dari orang lain atau proses sugesti di luar diri kita yang berpengaruh pada diri kita. Adapun istilah yang kita pakai pada orang-orang yang peka atau tanggap sekali terhadap sugesti, disebut sebagai sugestibel. Dan mereka yang memiliki daya pengaruh terhadap orang lain disebut sugestif. Biasanya orang-orang yang kurang tinggi peradabannya, anak-anak, dan orang perempuan lebih mudah disugesti. Sebaliknya orang-orang yang biasa menjalankan kekuasaan memiliki sugesti yang kuat atau sugestif.
D.5. Olah rasa
Olah rasa adalah melatih rasa (raga atau batin) dengan penghayatan (penjiwaan) untuk menguatkan dan menyehatkan raga dan atau batih, serta meningkatkan kemampuan daya tangkap raga dan atau batin suatu getaran tenaga. Dengan menggunakan olah rasa ini diharapakan batin anda dapat menangkap (mendeteksi) getaran-getaran atau gelombang-gelombang tenaga untuk digunakan atau diolah tenaga itu menjadi sumber kekuatan yang berguna (tenaga dalam). Olah rasa ini penting sekali untuk mendeteksi sudah ada atau belum tenaga yang kita bangkitkan.
D.6. Cipta Otak merupakan komputer yang bagus mempunyai suber daya yang besar, dan di luar itu kita mempunyai kesadaran bagian dari organik alam semesta. Mewujudkan daya cipta, berarti teknik menggerakkan sumber daya besar yang kita miliki dengan cara memberi perintah pemrograman kepada otak untuk membuka saluran dari dimensi-dimensi lain agar memberi kekayaan alam semesta. Sehingga membuat kesadaran otonom masuk kewilayah kesadaran universal dan atau kesadaran hakekat bekerja untuk kita dengan menggunakan hati nurani (perasaan hati yang murni sedalam-dalamnya), visualisasi, imajinasi, dan penerawangan untuk permohonan yang dipanjatkan kehadirat Allah swt. agar mencapai apa yang kita inginkan. D.7. Keseimbangan Keseimbangan dalam bahasa mandari disimbolkan dengan YIN (negatif/pasif) dan YANG (positif/aktif) merupakan dua unsur yang membentuk keselarasan atau harmoni dalam alam semesta (jagad gumelar) dan dalam diri kita (jagad alit), serta keselarasan dalam (batin) dan luar (lahir). Berikut contoh-contoh unsur Yin Yang : YIN YANG Batiniah Lahiriah Dingin Panas Tarik Tolak Wanita Pria Feminim Maskulin Malam Siang Gelap Terang Lembut Keras
Dalam melatih keselarasan, yaitu keselarasan badan atau anggota tubuh (wadag) dengan tenaga cadangan dan jiwa dengan tenaga batin , keselarasan pernapasan menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida, keselarasan pengendalian otototot dengan penegangan dan pengenduran, keselarasan tenaga dalam panas dan dingin, serta daya tolak dan daya tarik. Dan daya pengikat yang menjaga keseimbangan atau keselarasan merupakan fungsi sekunder dari Chi/Ki (tenaga dalam). Sedangkan Chi/Ki dalam bentuk yang paling dasar mewakili struktur alam semesta yang pokok (pusat kendali alam semesta dari skala langit, gugusan galaksi, sampai pada partikel sub atomik/Luh Mahfudl) . Dengan latihan pernapasan membantu mengumpulkan Chi, latihan gerak tertentu dengan cara melingkar membantu
seseorang bersatu dengan Chi (latihan Tai Chi Chuan), dan latihan stres menyebabkan reaksi tubuh tertentu yang dapat membebaskan sejumlah besar Chi (emosi buatan, pengendalian emosi, silat Jisim, ilmu kontak, dan lain yang sejenisnya) Sesungguhnya segala yang ada (maujud) itu mempunyai imbangan dan pasangan, melainkan Allah swt. Sebab Dia adalah tunggal, tidak ada imbangan bagiNya, bahkan Dia itu Maha Esa, Maha Benar dan Dialah yang telah menciptakan segala yang berpasangan, sebagaimana firman Allah dalam Al Qur'an :
Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah. (Surat Adz Dzaariyaat: 49).
Dari ayat tersebut di atas dengan jelas ditegaskan penciptaan Allah akan segala sesuatu itu berpasangan agar kita ingat kepada kebesaran Allah atau dengan istilah lain "Zikrullah". Dan kata "Kami" di atas menunjukkan sifat-sifat Allah yang memiliki beberapa sifat (tilik Asma' Ul Husna pada BAB III dan atau BAB IV), sebab Allah sendiri adalah Esa, tunggal, tiada sekutu bagiNya; kebesaran Allah (Yang Maha Besar) itu menunjuk salah satu dari sifatNya. Apabila Yin dan Yang pada tubuh kita mengalami ketidakseimbangan, bisa berakibat menjadi sakit, bingung, cenderung berbuat hal-hal negatif dan sebagainya yang hakekatnya merontokkan diri pribadi. Keseimbangan jiwa adalah suatu upaya melakukan suatu imbangan terhadap apa-apa yang setiap waktu yang dapat mendatangkan kegoncangan pada jiwa seseorang. Dalam mempelajari ilmu tenaga dalam keseimbangan jiwa selalu harus diawasi, agar jiwa kita tidak diselewengkan oleh pikiran dan perasaan yang negatif seperti benci, takut, tamak, dan cemburu yang dapat mengubah pemakai sang tenaga menjadi sesuatu yang jahat. Bahkan dalam keadaan tertentu pemakai sang tenaga yang tidak dapat mengendalikan dan menanggulangi jiwa yang negatif dapat berakibat mengalami gangguan kejiwaan (gila). Bentuk perwujudan (pemindahan) YIN dan YANG pada kehidupan manusia adalah bersatunya manusia (laki-laki dan wanita) yang berlainan jenis dalam suatu ikatan perkawinan. Dalam agama Islam perkawinan dengan menikah secara sah adalah wajib bagi orang yang mampu sampai dengan kelanjutannya kelak (siap mental dan materialnya), bagi orang yang tidak mampu adalah mubah hukumnya, bila menikah dengan niatan-niatan tertentu (kekayaan, kecantikan, politik, karier, dsb.) adalah mubah atau menjadi makruh (dianjurkan untuk ditinggalkan tetapi bila dikerjakan tidak berdosa), dan bila menikah paksaan atau karena untuk menyakiti atau pun mencelakai adalah makruh bahkan bisa haram hukumnya. Cara yang terbaik untuk mencapai keseimbangan jiwa adalah hidup sesuai dengan kodrat sebagai manusia, menjaga setiap kebutuhan jasmani dan rohani (etika, norma, agama dan sebagainya) secara berimbang, mendengar dan memperhatikan setiap bisikan hati nurani, hidup sebagaimana adanya dengan tidak membohongi diri sendiri dan lingkungannya, dan tentunya menjaga keselarasan dengan alam (hukum alam). Selain itu, dalam menjalani kehidupan agar selalu menjaga hubungan secara vertikal (hubungan kepada Allah swt.), dan juga menjaga hubungan secara horisontal (menjalin hubungan yang baik sesama manusia).
Karena itu, dalam mempelajari tenaga dalam zikir cipta harus pula memperhatikan keseimbangan luar-dalam. Walau pun keseimba ngan itu tidak harus 100 % seimbang, tetapi harus menjaga keseimbangan dengan batas toleransi kemampuan kita untuk mencapai keselarasan.
D.8. Zikrullah Zikrullah merupakan faktor yang penting untuk membentuk tenaga dalam zikir cipta. Faktor inilah yang membedakan dengan unsur-unsur pembentukan tenaga dalam murni yang telah dikenal pada umumnya. Sehingga mempunyai sifat pembawaan tersendiri yang berbeda dengan tenaga dalam murni. Power yang diolah berdasarkan amalan zikrullah untuk membentuk tenaga dalam zikir cipta, pengamal harus mempunyai keimanan (percaya) dan ketakwaan (melakukan perintah dan menjauhi larangan) yang kuat kepada Allah swt. agar pembentukan tenaga yang ada dalam diri kita benar-benar dapat terwujud yang disertai perwujudan daya cipta.
D.9. Doa dan wirid Doa atau memohon kepada Allah adalah inti ibadah bagi umat Islam. Berdoa dengan cara seolah-olah munajat (berbicara dengan Allah, berbisik denganNya, dengan memakai kata-kata yang sopan, merendah diri, dan dengan suara hati yang lembut tersembunyi merupakan faktor yang menentukan dalam pembentukan tenaga dalam zikir cipta. Sedangkan wirid adalah membaca amalan nama-nama Allah atau ayat-ayat Al Qur'an biasa dengan cara berulang-ulang sampai membekas dalam kalbu (hati nurani) sebagai pembentukan reflek jiwa digunakan untuk suatu kepentingan yang kita inginkan. Wirid juga faktor penentu pembentukan tenaga dalam zikir cipta untuk memanjatkan permohonan kepada Allah agar mendayagunakan tenaga dalam yang ditujukan pada kepentingan tertentu (atau sesuai dengan sifat cipta yang kita inginkan). D.10. Reflek jiwa dan reflek gerak Reflek jiwa adalah suatu pancaran jiwa (kepribadian total) yang terjadi secara otomatis bila ada sesuatu yang memaksannya, mengganggu, mengusik, atau merangsangnya. Pancaran jiwa ini dipengaruhi oleh kebiasaan seseorang dalam berbuat sesuatu (yang sudah terkondisi), pikiran, perasaan, sugesti, emosi, kepercayaan, keyakinan, harapan, dan kecemasan. Pembentukan reflek jiwa yang baik adalah cara berpikir yang positif terhadap citra diri, optimis, kata-kata yang baik, penguatan keimanan dan ketakwaan, kepasrahan (tawakkal) kepada Allah swt. setelah menjalankan ikhtiar yang maksimal, dan mensyukuri anugerah serta karuniaNya. Hubungan zikir dan reflek jiwa adalah pembentukan kebiasaan untuk selalu ingat kepada Allah swt. Sehingga mendarah daging, bila ada sesuatu yang mengganggu dalam hati, maka teringatlah kepada Allah tempat untuk memohon pertolongan dan perlindungan. Biasanya zikir untuk membentuk reflek jiwa dengan menyebut namaNya (zikir), kalimat tauhid, wirid, dan atau doa yang dilakukan secara berulang-ulang, maka apa yang kita baca tadi (zikir, wirid, dan atau doa) meresap dalam hati sanubari kita dan membentuk reflek jiwa. Misalnya, Anda selalu mengamalkan bacaan Bismillah, dan
diwaktu tidur diganggu oleh mimpi-mimpi yang buruk, maka secara reflek jiwa Anda membaca bacaan Basmallah walau pun tanpa sadar Anda membacanya di alam tidur untuk mengusir gangguan-gangguan tadi. Lebih-lebih bila manusia saat akan meninggal dunia (sekarat) reflek jiwa secara otomatis akan terpancar dengan sendirinya. Tentu saja yang biasanya sering membaca kalimat tauhid (syahadat), maka akan mudah mengucupkannya. Tetapi bila orang tersebut sering mengucapkan umpatan-umpatan di saat terakhir hidupnya, maka saat akan meninggal ia pun mengucapkan umpatan-umpatan. Karena itu, hati-hatilah terhadap ucapan-ucapan Anda. Biasakan berzikir kepada Allah baik secara lisan mau pun dalam hati agar membentuk reflek jiwa secara otomatis. Di samping itu, reflek jiwa ini mempengaruhi reflek gerak. Dalam dunia olah kanuragan reflek gerak ini dijadikan dasar dan dibakukan dalam tata gerak atau jurus (apalagi dalam bela diri mistik yang menarik elemen-elemen sejenis/berjiwa baik dan bersih akan mendatangkan kebaikan, sebaliknya berjiwa yang kotor akan mendatangkan kebinasaan dan kejahatan). Dengan begitu, kita mendasarkan diri kita kepada Allah swt. dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya, maka reflek jiwa kita menjadi bersih, suci, dan berlandaskan kepada kebenaran Illahi untuk membentuk jurus-jurus dan tenaga dalam zikir cipta. Juga dilarang menyalahgunakan ilmu putih ini untuk berbuat kejahatan dan kerusakan, bila melanggarnya maka ilmu putih ini berubah menjadi ilmu hitam yang menyesatkan. Biasanya orang-orang yang menyalahgunakan ilmu putih ini, akan terkena pantulan dari ilmu tersebut sehingga hidupnya akan sengsara dan bila Allah swt. membalas secara langsung akan menyebabkan luka tenaga dalam (sesat tenaga dalam), bahkan dapat menyebabkan kematian.
E. Manfaat Tenaga Dalam Zikir Cipta E.1. Manfaat tenaga dalam zikir cipta bagi diri sendiri: 1. Semakin sering berlatih maka semakin ingat, memupuk keimanan dan takwa kepada Allah. 2. Pengamal tenaga dalam zikir cipta, maka hati nurani menjadi bening bersih, jernih, penyabar, penglihatan dan pendengaran semakin tajam, daya ingatnya kuat, indera keenamnya menjadi hidup dan peka, tubuhnya menjadi kuat, wajah berseri-seri serta dapat mengontrol anggota badanya untuk tetap berdisiplin, ucapana sesuai dengan perbuatan, lahiriah sesuai dengan batiniah, sampailah ia amat dekat kepada Allah. Dan segala hajatnya dimudahkan baik di dunia dan di akhirat. 3. Tenaga dalam zikir cipta dapat menjaga kesehatan dan autoterapi berbagai penyakit baik penyakit raga atau pun jiwa. 4. Menumbuhkan semangat, gairah hidup tinggi, tidak menyerah pada nasib (optimis), berjiwa besar dan tahan bantingan terhadap stress. 5. Dapat digunakan untuk berbagai tujuan baik penyembuhan, rizki, usaha, melariskan dagang dan sebagainya lewat pertolongan Allah dengan berzikir kepadaNya. 6. Menumbuhkan karisma dan wibawa yang luar biasa.
7. Dijauhkan oleh Allah dari segala bencana dan tidak kejahatan orang lain.
E.2. Manfaat tenaga dalam zikir cipta bagi orang lain dan lingkungan: 1. Dapat menjadi tawasul (perantara) penyembuhan bermacam-macam penyakit jasmani dan rohani orang lain. 2. Menolong orang dari tindak kejahatan dan kekejian. 3. Mempengaruhi orang lain untuk berbuat kebaikan, kemaslahatan, iman dan takwa kepada Allah swt. 4. Dapat digunakan membantu orang lain untuk berbagai tujuan baik penyembuhan, rizki, usaha, melariskan dagang dan sebagainya lewat pertolongan Allah dengan berzikir kepadaNya. 5. Imbasan ketenangan orang berzikir (yang mengamalkan zikir cipta) dapat mempengaruhi lingkungan sekelilingnya dan mendamaikan dunia (angka kecelakaan, perkosaan dan kejahatan menurun; sedangkan kesejahteraan umat manusia dan prestasi meningkat).