Pengertian Teknik Teknik pemeriksaan colon in loop adalah teknik pemeriksaan secara radiologis dari usus besar dengan menggunakan media kontras secara retrograde. Tujuan Pemeriksaan Tujuan pemeriksaan colon in loop adalah untuk mendapatkan gambaran anatomis dari kolon sehingga dapat membantu menegakkan diagnosa suatu penyakit atau kelainan-kelainan pada kolon. Indikasi : -
Gang Ganggu guan an pola pola buan buang g air air besa besar r Nye Nyeri daerah kolon Kecu Kecuri riga gaan an mass massaa dae daera rah h kol kolon on Melena Kecu Kecuri riga gaan an obst obstru ruks ksii kolo kolon n
Kontraindikasi : bsolute -
To!ic me megakolon Pseu Pseudo dome memb mbra rano nous us coli coliti tiss Post bi biopsi ko kolon
"elati# -
Pers Persia iapa pan n kol kolon on kura kurang ng baik baik $aru $aru saja saja mengala mengalami mi pemer pemeriks iksaa aa GI tract tract bagian bagian atas atas dengan dengan kont kontras ras
Prosedur Pemeriksaan %. Persiapan Pasien -
&' jam jam sebel sebelum um pemer pemeriks iksaan aan pasi pasien en makan makan makan makanan an lunak lunak renda rendah h serat serat %' jam jam sebel sebelum um pemer pemeriks iksaan aan ( jam ) sore sore * minum minum tabl tablet et dulco dulcola! la! & jam jam sebe sebelu lum m peme pemeri riks ksaa aan n ( jam jam + pagi pagi * pasi pasien en diber diberii dulc dulcol ola! a! kapsu kapsull per per anus anus
-
selanjutnya dila,ement eterusnya puasa sampai pemeriksaan
-
) menit sebelum pemeriksaan pasien diberi sul#as atro#in /0+ 1 % mg 2 oral untuk
-
mengurangi pembentukan lendir %+ menit sebelum pemeriksaan pasien diberi suntikan buscopan untuk mengurangi
-
peristaltic usus. Kurangi bicara dan dilarang merokok
0. Persiapan lat -
Pesa3at sinar 1 ! yang dilengkapi #luoroscopy Kaset dan #ilm sesuai kebutuhan Marker tandart irigator dan irigator set lengkap dengan kanula dan rectal tube arung tangan Penjepit atau klem puit Kain pembersih pron Tempat mengaduk media kontras Kantong barium disposable $ahan kontras barium sul#at dengan perbandingan % : ' Kateter Pelumas
). Persiapan $ahan -
Media kontras : $arium sul#at : 4-'5 627 (6eight27olume*/ banyaknya sesuai
-
panjang kolon 8 9 1 ' ml ir hangat/ jangan gunakan air panas 7aselin2jelly Kocok 2 aduk media kontras sebelum digunakan Topical nesthetic 2 dp digunakan idocaine untuk meminimalkan konstraksi/
-
-
Glucagon2I7 untuk spasm. IM P;ITI;N Instruksi pada pasien : Kurangi kontraksi nal • "ela! ;tot bdominal usahakan rela! dan palpasi< • berna#as dengan mulut dan mengurangi spasm (kontraksi dan kram* • Memasukkan kanula saat ekspirasi.
&. Teknik Pemasukan Media Kontras a.
Metode Kontras Tunggal
$arium dimasukkan le3at anus sampai mengisi daerah caecum. Pengisian diikuti dengan #luoroskopi. =ntuk keperluan in#ormasi yang lebih jelas pasien dirotasikan ke kanan dan ke kiri serta dibuat radiogra# full filling untuk melihat keseluruhan bagian usus dengan proyeksi anteroposterior . Pasien diminta untuk buang air besar/ kemudian dibuat radiogra# post e,akuasi posisi anteroposterior. b. Metode Kontras Ganda - Kontras Ganda atu Tingkat Merupakan pemeriksaan Colon In loop dengan menggunakan media kontras berupa campuran antara $a;& dan udara. $arium dimasukkan kira-kira mencapai fleksura lienalis kemudian kanula diganti dengan pompa. =dara dipompakan dan posisi pasien diubah dari posisi miring ke kiri menjadi miring ke kanan setelah udara sampai ke fleksura lienalis. Tujuannya agar media kontras merata di dalam usus. etelah itu pasien diposisikan supine dan dibuat radiogra#. -
Kontras Ganda >ua Tingkat Tahap pengisian • Pada tahap ini dilakukan pengisian larutan $a;& ke dalam lumen colon / sampai mencapai pertengahan colon transversum. $agian yang belum terisi dapat diisi dengan mengubah posisi penderita.
•
Tahap pelapisan >engan menunggu kurang lebih %-0 menit agar larutan $ao& mengisi mukosa colon .
•
Tahap pengosongan etelah diyakini mukosa terlapisi maka larutan perlu dibuang sebanyak yang dapat dikeluarkan kembali.
•
Tahap pengembangan Pada tahap ini dilakukan pemompaan udara ke lumen colon. Pemompaan udara tidak boleh berlebihan (%'- 0 ml* karena dapat menimbulkan kompikasi lain/ misalnya re#leks ,agal yang ditandai dengan 3ajah pucat/ pandangan gelap/ bradikardi/ keringat dingin dan pusing.
•
Tahap pemotretan
Pemotretan dilakukan bila seluruh colon telah mengembang sempurna. Proyeksi "adiogra# Colon In loop Proyeksi ntero posterior (P* Posisi pasien : Pasien diposisikan supine2prone di atas meja pemeriksaan dengan MP ( Mid Sagital Plane) tubuh berada tepat pada garis tengah meja pemeriksaan. Kedua tangan lurus di samping tubuh dan kedua kaki lurus ke ba3ah. Posisi objek : ;bjek diatur dengan menentukan batas atas processus
5.
?entral point ?entral ray @ksposi AA> Kriteria
xypoideus dan batas ba3ah adalah symphisis pubis. : Titik bidik pada pertengahan kedua crista illiaca . : 7ertikal tegak lurus terhadap kaset : >ilakukan saat pasien ekspirasi penuh dan tahan na#as. : % cm : Menunjukkan seluruh colon terlihat/ termasuk fleksura dan colon sigmoid .
Proyeksi Postero anterior (P* Posisi pasien
: Tidur tengkurap diatas meja pemeriksaan dgn MP tubuh tegak lurus meja/ kedua tangan disamping tubuh B kaki lurus
Posisi ;bjek
: ;byek diatur diatas meja/ $atas tas : Proc. Cypoideus/
$atas $a3ah: imp.pubis ?entral Point
: Pada MP setinggi kedua Krista iliaka
?entral "ay
: 7ertical tegak lurus kaset
Kriteria
: eluruh kolon/ termasuk #leksura dan rectum
Proyeksi Right Posterior bli! ("P;* Posisi pasien : Posisi pasien supine diatas meja pemeriksaan/ tubuh dirotasikan ke kanan )+-&+ derajat terhadap meja/ tangan kanan untuk bantal/ tangan kiri menyilang didepan tubuh dan kaki kanan lurus/ kaki kiri ditekuk untuk #iksasi. Posisi objek : ;byek diatur diatas meja/ $atas atas : Proc. Cypoideus/ $atas $a3ah: imp.pubis ?enral Point : % 1 0 inchi ke kiri dari titik tengah kedua Krista iliaka ?entral ray : 7ertikal tegak lurus terhadap kaset @ksposi : >ilakukan pada saat pasien ekspirasi dan tahan napas. AA> : % cm Kriteria : eluruh kolon/ #leksura lienalis sedikit superposisi dibanding P/ colon descenden
Proyeksi Right "nterior bli! (";* Posisi pasien : Posisi pasien telungkup di atas meja pemeriksaan kemudian dirotasikan ke kanan kurang lebih )+D- &+D terhadap meja pemeriksaan. Tangan kanan lurus di samping tubuh dan tangan kiri menyilang di depan tubuh berpegangan pada tepi meja. Kaki kanan lurus ke ba3ah dan kaki kiri sedikit di tekuk Posisi objek ?enral Point ?entral ray @ksposi AA> Kriteria
untuk #iksasi. : MP pada petengahan meja : Titik bidik pada %-0 inchi ke arah lateral kiri dari titik tengah kedua crista illiaca. : 7ertikal tegak lurus terhadap kaset : >ilakukan pada saat pasien ekspirasi dan tahan napas. : % cm : menunjukkan gambaran fleksura hepatika kanan terlihat sedikit superposisi bila di bandingkan dengan pro yeksi Posteroanterior dan tampak juga daerah sigmoid dan colon ascenden.
Proyeksi #eft "nterior bli! (;* Posisi pasien : Pasien ditidurkan telungkup di atas meja pemeriksaan kemudian dirotasikan kurang lebih )+D - &+D terhadap meja pemeriksaan. Tangan kiri di samping tubuh dan tangan di depan tubuh berpegangan pada meja pemeriksaan/ kaki kanan ditekuk sebagai #iksasi/ sedangkan kaki kiri lurus. Posisi objek : MP pada petengahan meja/ lutut #leksi. ?entral point : Titik bidik %-0 inchi ke arah lateral kanan dari titik tengah kedua crista illiaca. ?entral ray : inar ,ertikal tegak lurus terhadap kaset. @ksposi : >ilakukan pada saat pasien ekspirasi dan tahan napas. AA> : % cm Kriteria : Menunjukkan gambaran fleksura lienalis tampak sedikit super posisi bila dibanding pada proyeksi posteroanterior dan daerah colon descendens tampak.
Proyeksi ateral Posisi pasien Posisi ;bjek
: Pasien diposisikan lateral atau tidur miring : Mid Coronal Plane (M?P* diatur pada pertengahan grid/
genu ?entral "ay ?entral Point @ksposi AA> Kriteria
sedikit fleksi untuk #iksasi. : rah sinar tegak lurus terhadap #ilm : Pada Mid Coronal Plane setinggi spina illiaca anterior superior $SI"S). : >ilakukan saat pasien ekspirasi dan tahan na#as. : % cm : >aerah rectum dan sigmoid tampak jelas/ rectosigmoid pada
pertengahan radiogra#.
9. etelah Pemeriksaan - Eika !-ray lebih lanjut tidak dimintakan/ maka pesien dapat kembali makan secara normal - Minum banyak cairan karena pemeriksaan dapat menyebabkan dehidrasi. - Kotoran penderita akan ber3arna keputihan hingga 0&-40 jam.
Keuntungan : %. ensiti,itas untuk mendiaagnosis karsinoma kolon-rektum 9+-F+5. 0. Pemeriksaan aman. ). Tingkat keberhasilan sangat tinggi. &. Tidak memerlukan sedasi. +. Telah tersedia hampir di seluruh rumah sakit.
Kerugian : %. "endahnya akurasi untuk mendiagnosis lesi di rekto-sigmoid dengan di,ertikulosis dan di sekum. 0. "endahnya akurasi untuk mendiagnosis lesi tipe datar. ). "endahnya sensiti,itas di dalam mendiagnosis polip % cm