mudah-mudahan bermanfaat bagi teman-teman semuaDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Teknik Pemeliharaan Larva Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Instalasi Pembenihan Udang Gelung Balai Budidaya Air Payau Situbondo.
Teknik Pemeliharaan Larva Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Instalasi Pembenihan Udang Gelung Balai Budidaya Air Payau Situbondo.Full description
nila srikandiDeskripsi lengkap
udang pdfDeskripsi lengkap
teknik pembenihan ikanFull description
Full description
laporan pkl tenang teknik pemeliharaan udang vannamei di balai pengembangan budidaya air payau dan laut wilayah selatan pangandaranDeskripsi lengkap
laporan pkl tenang teknik pemeliharaan udang vannamei di balai pengembangan budidaya air payau dan laut wilayah selatan pangandaranFull description
Deskripsi lengkap
Full description
Full description
udidaya udag vanammeiFull description
TEKNIK PEMBENIHAN UDANG GALAH (Macrobrachium r osenbergii de Man)
PENDAHULUAN Udang galah (Macrobrachium rosenbergii de Man) merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis tinggi baik untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor. Permintaan pasarnya pun sampai saat ini cenderung meningkat, sedangkan penangkapan udang galah di alam semakin sulit, sehingga perlu dikembangkan usaha budidayanya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan benih dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik.
BIOLOGI Udang galah termasuk famili Palamonidae. Badan udang terdiri atas 3 bagian : kepala dan dada (cephalotorax), badan (abdomen) serta ekor (uropoda). Cephalotorax dibungkus oleh kulit keras, dibagian depan kepala terdapat tonjolan karapas yang bergigi disebut rostrum pada bagian atas sebanyak 11-13 buah dan bagian bawah 8-14 buah. Pada udang jantan pasangan kaki jalan kedua tumbuh panjang dan cukup besar dapat mencapai 1,5 kali panjang badan, sedangkan pada betina relatif kecil dari yang jantan. Udang galah hidup pada dua habitat, pada stadia larva hidup di air payau dan kembali ke air tawar pada saat stadia juwana (juvenil) hingga dewasa. Pada stadia larva perubahan metamorfose terjadi sebanyak 11 kali dan berlangsung selama 30-35 hari. Udang galah bersifat omnivora, cenderung aktif pada malam hari.
PEMBENIHAN Seleksi Seleksi ind uk Beberapa persyaratan induk : Umur induk antara 8-20 bulan; Ukuran induk induk betina betina diatas 40 gram dan jantan diatas 50 gram; Sudah matang telur untuk yang kedua kali atau lebih; Jumlah telur cukup banyak; Badan bersih, baik dari kotoran maupun organisme parasit; Berasal dari udang yang mempunyai pertumbuhan lebih cepat.
Pemeliharaan Induk Induk jantan dan betina dipelihara secara terpisah di kolam atau bak beton (kedalaman 80-100 cm) dengan kepadatan 4 ekor/m². Pakan yang diberikan berupa pelet dengan kandungan protein 30% sebanyak 5% dari berat tubuh. Pemijahan Udang galah memijah sepanjang tahun. Pemijahan biasanya terjadi pada malam hari. Udang galah yang siap pijah dapat dilihat dari gonadnya dengan warna merah orange yang menyebar keseluruh bagian gonad sampai cephalotorax. Sebelum memijah udang betina terlebih dahulu berganti kulit (premating moult). Pada saat berganti kulit ini kondisi udang lemah. Setelah pulih kembali terjadi pemijahan. Pemijahan dapat dilakukan di kolam tanah, akuarium, bak beton atau fibreglass dengan padat tebar 4 ekor/m². Perbandingan jantan dan betina 1:3. Selama pemijahan, induk diberi pakan pelet dengan kandungan protein 30 % sebanyak 5% per hari dari berat biomassa dengan frekwensi pemberian pakan 4 kali sehari. Pemijahan berlangsung selama 21 hari.
Penetasan Telur Setelah dilakukan pemijahan dipilih induk dengan telur berwarna abu-abu. Induk tersebut diberi perlakuan dengan larutan Methylene Blue sebanyak 1,5 mg/liter, dengan cara perendaman selama 25 menit. Bak penetasan yang digunakan berukuran (1x1x0,5) m³ dengan media air payau bersalinitas 3 s/d 5 ppt. Padat penebaran induk 25 ekor per bak. Selama penetasan telur, induk diberi makan berupa ketela rambat, singkong atau kentang yang dipotong kecil-kecil. Hal ini untuk menghindari dampak negatif kualitas air. Pada suhu 28-30° C telur akan menetas dalam waktu 6-12 jam.
Pemeliharaan L arva Pemeliharaan larva udang galah dilakukan pada bak bulat (conical tank dari fiberglass). Hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan tersebut antara lain kualitas air dan pemberian pakan. Ukuran pakan harus disesuaikan dengan bukaan mulut larva. Mulai hari ke 3 setelah menetas diberi pakan nauplii artemia dengan frekwensi pemberian pakan 3 jam sekali.
Pergantian air dilakukan setiap hari sebanyak 25 s/d 50%. Sebelumnya kotoran dibersihkan dengan cara disiphon. Salinitas media pemeliharaan larva dipertahankan 10 s/d 12 ppt. Setelah menjadi juwana (juvenil) salinitas media diturunkan secara bertahap menjadi 0 ppt kemudian juwana siap dipasarkan atau ditebar ke kolam untuk dibesarkan sampai ukuran konsumsi.
PENYAKIT Penyakit yang menjadi salah satu faktor pembatas keberhasilan pembenihan adalah penyakit bakterial yang berasal dari air laut yaitu Vibrio sp. Ditandai dengan stress, fluoriensi pada larva yang mati dan kematian massal dalam waktu yang singkat. Pencegahan serangan penyakit bakterial dilakukan dengan klorinasi media dan pengeringan fasilitas selama 7 hari. Jika sudah terserang, pengobatan dilakukan dengan menggunakan antibiotik dengan dosis 11-13 ppm, dengan cara perendaman selama 3 hari.