+ TUBERCULOSI S PARU Natasha Setyasty Primaditta 1301 1211 0062
Preseptor LO
: Undang Ruhimat, dr dr., ., SpRad : dr dr.. Farida
+
DEFINISI Infeksi nekrotik dengan patologi khas tuberkel akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang tuberculosis yang terutama menyerang pulmo, meskipun bisa juga menyerang organ lain seperti:
ginjal
sistem pencernaan
tulang
otak
+
DEFINISI Infeksi nekrotik dengan patologi khas tuberkel akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang tuberculosis yang terutama menyerang pulmo, meskipun bisa juga menyerang organ lain seperti:
ginjal
sistem pencernaan
tulang
otak
Inhalasi droplet , bakteri masuk ke paru-paru
PATOFISIOLOGI
↓
Berkembang dalam sitoplasma makrofag ↓
Mambentuk FOKUS GHON (sarang primer, dpt terjadi di setiap jar.paru) ↓ Terjadi peradangan sal.getah bening menuju hilus (LIMFANGITIS LOKAL) → a ↓ Terjadi pembesaran KGB hilus (LIMFADENITIS REGIONAL) → b A+b = kompleks RANKE
↓
Sembuh tanpa cacat Sembuh dengan sedikit bekas (garis fibrotik, kalsifikasi di hilus) Menjalar ke pleura (EFUSI PLEURA)
+
+
PEMBAGIAN SECARA RADIOLOGIS TB Primer
TB sekunder
• Terjadi karena infeksi melalui jalan
• kronis
nafas
• biasanya pada orang dewasa
• Biasanya pada anak-anak
• lokasi: apex atau daerah subapikal paru
• lokasi:
• sering terjadi akibat
bisa di lobus mana saja dalam paru
reaktivasi dari lesi primer
biasanya subpleural atau sekitar hilus
terutama bila imunitas ↓↓
• sering disertai pembesaran KGB
regional • komplikasi: pleuritis, atelektasis
+
Lymphadenopathy in a patient with primary TB Chest radiograph shows a bulky left hilum and a right paratracheal mass, findings that are consistent with lymphadenopathy and are typical in pediatric patients.
+
Parenchymal primary tuberculosis in an adult Radiograph of the left lung demonstrates extensive upper lobe and lingular consolidation.
+
TB PRIMER KONSOLIDASI
LIMFADENOPATI
• Terjadi di lobus manapun, homogen dan luasnya ±10 mm sampai seluruh lobus.
• Manifestasi yang paling sering timbul dengan/tanpa konsolidasi • Limfadenopati nodus limfe di hilus • --> menekan bronkus lobus atas • --> atelektasis
EFUSI PLEURA
TB MILIER
• Efusi pleura (pd tuberkulosis primer) dapat terjadi baik pada anak-anak maupun remaja dan dewasa muda. • Akumulasinya lambat dan tidak sakit sehingga efusi tampak besar. Efusi > unilateral
• TB Milier memberikan gambaran nodul kecil (12 mm) multipel terpisah berbatas • Dapat menyerupai gambaran badai kabut (snow storm appearance) jelas yang tersebar merata pada kedua paru. • Akibat penyebaran hematogen (duktus thoraksikus →v.subklavia sinistra→v.cava superior→jantung kanan→a.pulmonalis→kapiler→jaringan paru)
+
KOMPLEKS GHON
+
Tuberkulosis paru, terdapat pembesaran nodus limphatikus pada hilus kanan.
+
TUBERCULOSIS PRIMER Adanya pembesaran hilum kiri dan konsolidasi perihilum
+ TUBERCULOSIS PRIMER
Perbesaran nodul limfa sebelah kanan (lymphadenopathy)
+
Tuberculosis Chest Xray with TB cavity right upper lobe Arrow points to a cavity in patient's right upper lobe
+
TUBERKULOSIS DENGAN EFUSI PLEURA
+
TB MILIAR
Akibat penyebaran hematogen (duktus thoraksikus → v.subklavia sinistra → v.cava superior → jantung kanan → a.pulmonalis → kapiler → jaringan paru)
Tampak sarang-sarang sekecil 1-2mm, atau sebesar kepala jarum
Tersebar merata pada kedua belah paru
Dapat menyerupai gambaran badai kabut ( snow storm appearance)
Penyebaran dapat ke ginjal, tulang, sendi, selaput otak, dan sebagainya
+
TB Miliaria Terdapat nodul-nodul kecil yang tersebar pada kedua paru dengan ukuran 1-3 mm.
+
TUBERKULOSIS MILIER
+
HEALED TUBERCULOSIS
Fibrosis lobus atas bilateral dengan elevasi kedua hilum.
Terbentuk basal emphysema.
Ada kalsifikasi granuloma multipel di zona tengah dan atas.
+
TB SEKUNDER
Temuan Radiologis
Tuberkulosis post-primer dicirikan dengan sifatnya yang kronis, pembentukkan kavitas, dan fibrosis.
Pembesaran kelenjar limfe pada post-primer jarang ditemukan.
+
Parenchymal postprimary tuberculosis Chest radiograph demonstrates the characteristic bilateral upper lobe fibrosis associated with postprimary tuberculosis.
+
+
TUBERKULOSIS SEKUNDER Penyebaran broncho-pneumonic dari TBC pada pasien HIV positif.
+
KLASIFIKASI (National Tuberculosis Assotiation of USA) 1.Minimal tuberculosis
Lesi tidak melebihi daerah yang dibatasi oleh garis median, apeks, dan iga 2 depan.
Sarang-sarang soliter dapat berada di mana saja, tidak harus berada dalam daerah tersebut di atas.
Tidak ditemukan lubang (kavitas).
+
KLASIFIKASI 2. Moderately advanced tuberculosis
Luas sarang-sarang yang bersifat bercak-bercak tidak melebihi luas satu paru.
Bila ada kavitas, diameternya tidak melebihi 4 cm.
Kalau bayangan berupa awan-awan yang menjadi daerah konsolidasi homogen, luasnya tidak melebihi luas satu lobus.
+
KLASIFIKASI
3. Far advanced tuberculosis
Luas daerah lebih klasifikasi kedua di atas.
Bila ada kavitas, diameter keseluruhan semua kavitas melebihi 4 cm
dari
+
KLASIFIKASI 4. Chronic fibroid
Penarikan paru, volume paru mengecil.
Intercostal space menyempit, trakea dan hilus tertarik
+
GAMBARAN RADIOLOGI TB AKTIF Bercak-bercak
halus /
kasar Gambaran berawan tipis/padat, sebagian besar lapang paru atas tertutup dengan infiltrat, tapi masih terlihat lap.paru atas yang sehat Berselubung, bisa homogen / inhomogen Kavitas dengan dinding yang agak menebal
TB TENANG Bintik
kalsifikasi (noda keras), densitas tinggi seperti perkapuran dengan bentuk dan ukuran beragam Garis fibrosis (garis keras), garis agak lurus dengan kaliber sama tidak bercabang Fibrosis → retraksi dari hilus / trakea ke sisi tersebut
TUBERKULOMA Menyerupai
tumor Merupakan suatu caseosa Menunjukkan penyakit yang tidak begitu virulen Batas licin, tegas, di dalam /pinggirnya ada sarang perkapuran, menunjukkan sifat yang tidak aktif
+ Bilateral upper-lobe infiltrates and cavities in a patient with active tuberculosis.
Tbc Paru aktif dengan cavitas di lapang atas paru kiri dan schwarte di lapang atas medial paru kanan – lihat hilus kanan yang tertarik .
+
KAVITAS
Akibat melunaknya sarang keju
Dinding sering tipis, batas licin tetapi mungkin pula tebal berbatas tidak licin
Dapat berisi cairan (biasanya sedikit), didiagnosis banding dengan abses (cairan lebih banyak)
Residual cavity: lubang kecil dikelilingi oleh jaringan fibrotik dan bersifat tidak berubah-ubah pada pemeriksaan follow-up, berarti suatu proses spesifik lama yang sudah tenang
+
CAVITARY TUBERCULOSIS Gambaran radiography menunjukan adanya kaviti pada lobus kiri atas (panah hitam) dengan daerah jaringan lunak yang opak (panah putih bawah). Daerah yang hyperlucen (panah atas) menandakan adanya udara di kaviti.
+
TUBERKULOMA
Dapat terjadi dari tuberkulosis primer maupun post-primer.
Menyerupai sebuah tumor.
Pada hakekatnya tuberkuloma adalah suatu perkijuan (caseosa) --> menunjukkan penyakit yang tidak begitu virulen bahkan bersifat tidak aktif.
Tuberkuloma memberikan gambaran nodul 10-15 mm dapat muncul di lobus manapun, dapat single maupun multiple, berbatas jelas dan di dekatnya terdapat lesi satelit.
Kalsifikasi dan kavitasi jarang terjadi.
+
TUBERCULOMA Tuberculoma. A well-defined cavity is projected adjacent to the right hilum.