PENDAHULUAN
Latar Belakang
Petern Peternaka akan n di Indones Indonesia ia dewasa dewasa ini merupa merupakan kan ilmu ilmu yang yang erat erat kaitan kaitannya nya deng dengan an kehi kehidu dupa pan n
manu manusi sia. a. Pete Petern rnak akan an
mula mulaii
berk berkem emba bang ng
seir seirin ing g
deng dengan an
berkembangn berkembangnya ya jumlah jumlah penduduk penduduk dan ilmu pengetahuan. pengetahuan. Peternakan Peternakan merupakan merupakan salah salah satu satu bidang bidang yang yang member memberika ikan n sumban sumbangan gan besar besar dalam dalam penyed penyediaa iaan n sumber sumber protein. protein.
Salah Salah satu contoh dari fungsi fungsi peternakan peternakan yaitu yaitu dalam penyediaan penyediaan ayam
potong. Sebagai salah satu penyedia sumber proein, maka peternakan memiliki ilmu yang berhubungan berhubungan dengan dengan usaha penyaluran penyaluran hasil produksi produksi peternaka peternakan. n.
Ilmu itu itu
biasa biasa dikena dikenall dengan dengan nama nama tatani tataniaga aga.. Tatani Tataniaga aga adalah adalah ilmu ilmu yang yang mempel mempelaja ajari ri masalah penyaluran barang dari produsen ke konsumen. Mengingat pentingnya tataniaga dalam usaha peternakan, maka dilaksanakan praktek lapang untuk memberikan gambaran bagaimana proses tataniaga berlangsung di masyarakat, agar kita dapat membandingkan teori yang diperoleh di bangku kuliah. Hal inilah inilah yang yang melata melatarr belaka belakangi ngi diadaka diadakanny nnyaa prakte praktek k lapang lapang di pasar pasar Terong Terong mengenai komoditi Ayam potong.
Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktek lapang ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pen penya yalu lura ran n
ayam ayam poton potong g
berl berlan angs gsun ung g
dima dimasy syar araka akatt
dan dan
fakt faktor or-f -fak akto torr yang yang
mendukung pelaksanaan tataniaga serta pengaruh harga barang terhadap konsumsi masyar masyaraka akatt terhada terhadap p ayam ayam potong potong sebaga sebagaii salah salah satu satu barang barang untuk untuk memenu memenuhi hi kebutuhan manusia khususnya di Pasar Niaga Daya. Tujuan dari praktek lapang ini adalah untuk mebandingkan sistem tataniaga yang yang berl berlaku aku dila dilapa panga ngan n khusu khususn snya ya di Pasa Pasarr Niaga Niaga Daya Daya denga dengan n teor teorii yang yang didapatkan dalam perkuliahan.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ayam Potong
Ayam potong adalah produk peternakan yang paling banyak dijumpai dipasar pasar tradisional dari pada itik dan bebek. Ini disebabkan karena harga yang relative relative murah, mudah diperoleh serta disukai oleh konsumen karena mempunyai daging yang empuk.
Perkembanga Perkembangan n permintaan permintaan ayam potong selalu selalu meningkat meningkat dari tahun tahun ke
tahun. Sebagian Sebagian besar konsumen konsumen ayam potong adalah penduduk dikota-kota dikota-kota besar. Disamp Disamping ing untuk untuk dikons dikonsums umsi, i, keperl keperluan uan rumah rumah tangga tangga,, konsume konsumen n lainny lainnyaa yang yang sangat sangat potens potensial ial adalah adalah restor restoran, an, rumah rumah makan, makan, kapalkapal-kap kapal al laut, laut, rumah rumah sakit sakit,, asrama-asrama dan perusahaan-perusahaan tertentu (Rasyaf, 2003). Ayam potong sebagai ayam pedaging yang potensial ini mempunyai satu cirri khas adalah mudah tercekam dan mudah mati bila syarat yang dituntunnya tidak terpenuhi. terpenuhi. Pada saat waktu jual tiba tiba dan ayam-ayam pedaging pedaging itu siap untuk dijual, dijual, terlihat terlihat ayam itu gemuk gemuk dengan mata yang berbinar. berbinar. Itu sebagai sebagai tanda bahwa ayam pedaging yang akan dijual sehat dan baik (Rasyaf, 2004). Penjualan ayam potong dan langsung hendaknya dijual hidup-hidup sebaiknya dilaku dilakukan kan pada sore atau pagi hari.
Bila Bila membut membutuhka uhkan n perjal perjalana anan, n, antar antar kota
misa misaln lnya ya,, maka maka seba sebaik ikny nyaa dila dilaku kuka kan n pada pada mala malam m hari hari.. Disa Disaat at itul itulah ah ayam ayam dikeluarkan dikeluarkan dari kandang kandang dan dimasukkan dimasukkan dalam truk setelah setelah ditimbang. ditimbang. Hal ini untuk mencegah beban transportasi dikala matahari terik (Rasyaf, 2004).
B. Lembaga Tataniaga
Lembaga tataniaga adalah badan-badan yang menyelenggarakan kegiatan atau fungsi tataniaga dengan nama barang-barang bergerak dari pihak produsen sampai pihak pihak konsumen. konsumen.
Ke dal dalam am ist istil ilah ah tat tatani aniaga aga ini ter termas masuk uk gol golonga ongan n pro produs dusen, en,
ped pedaga agang ng pe pera rant ntar araa da dan n le lemb mbag agaa pe pemb mber erii ja jasa sa per peror oran anga gan, n, per perse seri rika kata tan n at atau au perseroan yang berusaha dalam bidang tataniaga dikenal sebagai pedagang perantara. Lembagaa ini membeli dan mengum Lembag mengumpulkan pulkan barang-barang barang-barang yang beras berasal al dari produen dan menyalurkan kepada konsumen (Hanafiah, 2006). Golonga Gol ongan n pro produs dusen en ada adalah lah mer mereka eka yan yang g tug tugas as uta utaman manya ya men menghas ghasil ilkan kan barang-bara barang-barang. ng. Merek Merekaa ini adalah nelayan, petani, petani, dan pengola pengolah h hasil peternakan. peternakan. Disamp Dis amping ing ber berpro produks duksi, i, mer mereka eka ser sering ing kal kalii akt aktif if mel melaks aksana anakan kan bebe beberap rapaa fun fungsi gsi tataniaga tatan iaga tertentu tertentu untuk menya menyalurka lurkan n hasi hasill produksinya produksinya kepa konsum konsumen. en. Produ Produsen sen harus dapat memperoleh laba atau keuntungan yang banyak. (Hanafiah, 2006). Lembaga pemberi jasa (faciliting agencies) adalah mereka yang memberi jasa atau fasilitas fasilitas untuk memperlancar memperlancar fungsi tataniaga tataniaga yang dilakukan produsen atau ped pedag agan ang g
pera pe rant ntar ara. a. Co Cont ntoh oh le lemb mbag agaa
inii in
anta an tara ra la lain in ad adal alah ah ba bank nk,,
usah us ahaa
pengangkutan, biro iklan iklan dan sebagainya. Lembaga ini bertugas dan mempermudah proses tatga, sehingga dapat berjalan dengan lancar. (Siregar, 2007).
C. Saluran Tataniaga
Saluran tataniaga adalah pergerakan barang-barang dari pihak produsen ke pihak konsumen konsumen melalui lembaga lembaga tataniaga. Panjang Panjang pendeknya saluran saluran tataniaga tataniaga yang dilalui oleh suatu hasil peternakan tergantung dari beberapa faktor yaitu jarak antara produsen ke konsumen, cepat tidaknya produk rusak, skala produksi dan posisi keuangan pengusaha (Siregar, 2007). Menurut Rahardja (2003), lembaga-lembaga dalam proses distribusi barang dari produsen ke konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat golongan antara lain : a. Pedaga Pedagang ng yaitu yaitu pedag pedagang ang besar besar dan dan pedaga pedagang ng kecil kecil b. Perantara Perantara khusus khusus yaitu yaitu agen, makelar, makelar, dan komisioner komisioner.. c. Eksp Ekspor orti tirr dan dan impo import rtir ir d. Lembaga-lemb Lembaga-lembaga aga pembantu pembantu dalam dalam proses distribusi distribusi yaitu yaitu bank, bank, asuransi, asuransi, pengepakan (packing), perusahaan pengangkutan, perusahaan periklanan dan konsultan. Berd Berdas asar arka kan n
tuj tujuan uan
peng penggu guna naan anny nya, a,
maka aka
hasi hasill
pet peternk ernkan an
dapa dapatt
dikelompokkan ke dalam bahan mentah dan barang konsumsi. Sebagai bahan mentah akan dibeli oleh pabrik atau usaha pengolahan untuk diolah menjadi barang jadi. Sebag Sebagai ai baran barang g kons konsum umsi si akan akan dibe dibeli li oleh oleh kons konsum umen en akhir akhir untu untuk k keper keperlu luan an konsumsi. Pergerakan hasil hasil peternakan peternakan bahan mentah dari produsen sampai industri pengolahan menggambarkan proses pengumpulan (Rahardja, 2003). Gambar 1. Skema penyaluran penyaluran hasil peternakan
P P
Pe Pl
P P
IM Pb
Pe
P1
P
knsmn Pe E
Ket : P
= produsen
P1 = Pedagang pengumpul lokal Pb = Pedagang besar (wholesaler) Pe = Pedagang eceran IM = institutional market (misalnya restaurant, rumah sakit) E = Pedagang ekspor
Menurut Hanafiah (2006), panjang pendeknya saluran tataniaga yang dilalui oleh suatu hasil peternakan tergantung dari beberapa faktor, antara lain :
a. Jara Jarak k antar antaraa produ produse sen n ke kons konsum umen en.. Maki Makin n jauh jauh jara jarak k anta antara ra produs produsen en ke konsumen biasanya makin panjang saluran yang ditempuh oleh produk. b. b. Cepat Cepat tidakn tidaknya ya prod produk uk rusa rusak. k. Prod Produk uk yang yang cepa cepatt atau atau mudah mudah rusak rusak harus harus segera diterima oleh konsumen, dan dengan demikian menghendaki saluran yang pendek dan cepat. c. Skala Skala produksi produksi.. Bila Bila produk produksi si berlangs berlangsung ung dalam ukuranukuran-ukur ukuran an kecil maka jum jumla lah h prod produk uk yang yang diha dihasi silk lkan an beru beruku kura ran n keci kecill pula pula.. Dala Dalam m kead keadaa aan n demikian demikian kehadiran kehadiran pedagang pedagang perantara perantara diharapkan, diharapkan, dan demikian demikian saluran saluran yang dilalui produk cenderung panjang. d. Posi Posisi si keua keuang ngan an peng pengus usah aha. a. Prod Produs usen en yang yang posi posisi si keua keuang ngan anny nyaa kuat kuat cenderu cenderung ng untuk untuk memper memperpend pendek ek salura saluran n tatani tataniaga. aga. Pedagan Pedagang g yang yang posisi posisi keuanga keuanganny nnyaa kuat kuat akan akan dapat dapat melakuk melakukan an fungsi fungsi tatani tataniaga aga lebih lebih banyak banyak diband dibanding ingkan kan dengan dengan pedagan pedagang g yang yang posisi posisi keuanga keuanganny nnyaa (modal (modal)) lemah. lemah. Deng Dengan an
demi demiki kian an
peda pedaga gang ng
memperpendek saluran tataniaga.
D. Jenis dan Struktur Pasar
yang yang
memi memili liki ki
moda modall
kuat kuat
cend cender erun ung g
Pasar adalah bertemunya pembeli dan penjual yang memiliki kebutuhan atau keinginan keinginan tertentu tertentu serta mampu turut melakukan melakukan transaksi transaksi pada suatu priode. Pasar terdiri dari semua pelanggan yang mempunyai kebutuhan atau keinginan tertentu yang mungkin bersedia dan mampu melibatkan diri dalam suatu pertukaran guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut (Siregar, 2007) Pasar terdiri terdiri atas dua golongan yaitu yaitu pasar konkrit dan pasar bastrak. bastrak. Pasar konkrit konkrit yaitu tempat tempat dimana dimana para para pemint pemintaa dan penawar penawar barang berkum berkumpul pul dan bertemu bertemu (contohnya (contohnya pasar pasar ikan, ikan, pasar efek). efek).
Sedangkan Sedangkan pasar konkrit konkrit mempunyai mempunyai
ciri yaitu peserta pasar (penjual dan pembeli) dan barang yang dipoerdagangkan terdapat pada pasar tersebut. tersebut. Sedangkan pasar abstrak adalah seluruh daerah, dimana para peminta dan penawar mempunyai kontak demikian rupa sehingga harga-harga benda benda yang yang sama sama saling saling mmpeng mmpengaru aruhi hi satu satu sama sama lain lain secara secara langsu langsung ng dan kuat kuat (Hanafiah, 2006). Menurut Rahardja (2003), bahwa jenis-jenis pasar antara lain : 1. pasar pasar uang adalah pasar pasar dimana diperju diperjual al belikan belikan dana-dana dana-dana dan suratsurat-sur surat at berharga yang mempunyai jangka waktu kurang dari satu tahun. 2. pasar modal modal adalah adalah pasar pasar yang memper memperjual jual belikan belikan dana-dana dana-dana jangka jangka panjang, panjang, seperti saham, onligasi dan surat berharga lainnya.
3. pasar atau bursa bursa tenaga kerja adalah pasar pasar yang mempertemukan mempertemukan penawaran penawaran tenaga kerja dan permintaan tenaga kerja.
4. pasa pasarr komo komodi diti ti adal adalah ah burs bursaa perd perdag agan anga gan n berj berjan angk gkaa komo komodi dita tass suat suatu u perdagangan dan penyerahan barang pada suatu waktu yang telah disepakati.
Menurut Siregar (2006), bahwa bentuk-bentuk pasar terbagi atas berbagai bagian : 1. Pasa Pasarr monop monopol olii adal adalah ah suat suatu u mode modell pasa pasarr yang yang memp mempuny unyai ai ciri ciri hany hanyaa terdapat satu penjual. 2. Pasa Pasarr duop duopol olii adal adalah ah pasa pasarr yang yang terd terdir irii dari dari 2 oran orang g penj penjua ual, l, yang yang mengu enguas asai ai
pena penawa warran
di pas pasar, ar,
sehin ehingg ggaa
mer mereka eka
ber berdua dua
dapa dapatt
menentukan harga yang memberikan laba terbesar kepada mereka. 3. Pasa Pasarr olig oligop opol olii adal adalah ah suat suatu u bentu bentuk k pasa pasarr yang yang terd terdir irii atas atas bebe bebera rapa pa penjual yang biasanya terdiri dari 2 sampai 10 penjual. 4. Pasar Pasar persaing persaingan an sempurna sempurna adalah adalah keadaan keadaan yang terjadi terjadi apabila apabila erdapat erdapat seju sejuml mlah ah besa besarr prod produs usen en yang yang meng menghas hasil ilka kan n bara barang ng yang yang iden identi tik, k, sedemikian sedemikian banyaknya jumlah perusahaan perusahaan tersebut sehingga tidak ada diantara mereka yang bias mempengaruhi harga pasar.
E. Harga, Margin dan Laba
Harga adalah tingkat kemampuan suatu barang untuk ditukar dengan barang yang yang lain lain atau atau uang. uang.
Marg Margin in adala adalah h suat suatu u isti istila lah h yang yang dipe diperg rgun unaka akan n untu untuk k
menyatakan perbedaan harga barang yang dibayar kepada penjual pertama dan harga yang dibayar oleh pembeli terakhir (Siregar, 2007) Harga merupakan suatu hal penting dan menarik bagi para penjual maupun bagi pembeli dipasar melalui melalui harga. Konsumen menurunkan jenis dan mutu barang dan dan
juml jumlah ah yang yang mere mereka ka kehe kehend ndak akii
sert sertaa
bers bersed edia ia memb membay ayar arny nyaa
deng dengan an
memperhatikan (pertimbangan) jasa yang diterimanya. Pada suatu perusahaan (firm) istilah margin merupakan sejumlah uang yang ditentukan secara internal accounting, yang diperlukan untuk menutupi biaya dan laba dan ini merupakan perbedaan atau stread antara harga pembelian dan harga penjualan (Hanafiah, 2006). Perger Pergeraka akan n permin permintaa taan n dan penawar penawaran an akan menuru menurunka nkan n dan menaik menaikkan kan harga telur itik di pasar. Hal ini terjadi karena memang harga itu itu terbentuk dari dua kekuatan itu tanpa ada kekuatan ketiga yang mengendalikannnya, bahkan untuk kasus telur itik ini dibiarkan sesuai kekuatan itu dengan pengawasan yang boleh dikatakan minim minim sekali sekali,, tentun tentunya ya hal ini terjad terjadii karena karena memang memang untuk untuk mensta menstabil bilkan kan harga harga daging ayam itu tidak semudah menyimpan beras digudang-gudang bulog (Rasyaf, 2004).
Biay Biayaa tata tatani niaga aga yait yaitu u menc mencaku akup p juml jumlah ah peng pengel elua uara ran n peru perusa saha haan an untu untuk k keper keperlu luan an pela pelaks ksan anaan aan kegia kegiata tan n
yang yang berhub berhubun ungan gan deng dengan an penj penjual ualan an hasi hasill
produksinya dan jumlah pengeluaran oleh lembaga tataniaga (badan perantara) dan
laba (profit) (profit) yang diterima diterima oleh badan bersangkutan. bersangkutan. Biaya Biaya tataniaga suatu suatu macam produk biasanya diukur secara kasar dengan margin dan spread. Margin adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan perbedaan harga yang dibayar oleh pembeli terakh terakhir. ir.
Keuntu Keuntungan ngan (laba) (laba) adalah adalah perbedaan perbedaan antara antara penghas penghasila ilan n total total dengan dengan
penbiayaann penbiayaann total darii darii operasi perusahaan. perusahaan. Keuntungan Keuntungan maksimum maksimum untuk tingkat hasil hasil terten tertentu tu dipero diperoleh leh dengan dengan cara cara memaks memaksimu imumka mkan n selisi selisih h penghas penghasil ilan an total total dengan biaya total tersebut atau meminimumkan biaya untuk penghasilan (Hanafiah, 2006)
F. Perilaku Konsumen
Prilaku konsumen biasanya didasarkan pada selera an tingkat pendapatan. Dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi factor selera sangat mempengaruhi tingkat kons ko nsum umen en ak akan an te telu lurr it itik ik.. Di Disa samp mpin ing g it itu u ko kons nsum umen en ya yang ng pa pand ndai ai me meng ngat atur ur keuangannnya dalam mengkonsumsi suatu barang (Siregar, 2007). Kebiasaan membeli (buying (buying habit) dari konsumen ada kaitannya denga jenis barang baran g dan volume penjualan, lokasi took, dan jasa yang diberikan ditingkat ditingkat eceran. Pembelian Pembe lian barang-barang barang-barang untuk keluarga mungkin dilak dilakukan ukan oleh istri, suami, anak (Hanafiah, 2006) Sese Se seor oran ang g ya yang ng be berp rpen enda dapat pat re rend ndah ah ti tida dak k ak akan an me memb mbel elii ba bara rang ng ya yang ng harganya hargan ya mahal dan orang yang berpendapat berpendapat tingg tinggii tidak terlalu terlalu konsum konsumtif tif terhadap bar baran ang g ya yang ng ha harg rgan anya ya ma maha hal. l.
Oleh Ol eh ka kare rena na it itu u pr prod odus usen en ak akan an be beru rusa saha ha
memperoduksi barang yang memiliki kualitas yang tinggi dengan harga yang relative murah (Siregar, 2007). Ada konsumen yang membeli barang dengan mendatangi took (kios) secara langsu lan gsung ng dan ada pul pulaa kon konsum sumen en yan yang g mem membeli beli order kepa kepada da pen penjua juall mel melalui alui teleponmisalnya, agar barang yang diminta diminta diantarkan diantarkan kerumahnya. Konsumen yang berpe be rpenda ndapat patan an ren rendah dah mem mempuny punyai ai kebi kebiasa asaan an unt untuk uk mem membel belii bar barang ang dit ditoko oko yan yang g muda mu dah h di diku kunj njun ungi gi at atau au de dekat kat te temp mpat at ti ting nggal galny nyaa se seba bali likn knya ya kon konsu sume men n ya yang ng berpendapatan tinggi umumnya lebih senang membeli barang pada grosir atau supermarket (Hanafiah, 2006).
Menur Menurut ut Sire Sirega garr (200 (2007) 7) bahw bahwaa konsu konsume men n dibe dibeda dakan kan menur menurut ut tuju tujuan an penggu penggunaa naanny nnyaa dan pemaka pemakaian ian dari dari barang barang yang yang dibela dibelanja njakan kan dibedak dibedakan an atas atas 2 antara lain : 1.
kons konsum umen en akhi akhirr (fin (final al cons consum umer er)) adala adalah h kon konsu sume men n yan yang g tuj tujua uan n penggunaan/p penggunaan/pemakaia emakaian n dari barang yang dibelanja semata-mat semata-mataa untuk dipakai/dimakan tanpa mampunyai tujuan lain.
2.
konsume konsumen n perant perantara ara (Int (Interm ermedi ediate ate cons consume umer) r) adala adalah h komsum komsumen en bahan bahan baku dimana tujuan panggunaan/pemakaian dari barang yang dibelinya adalah untuk diolah kemudian dijual kembali.
G. Permintaan dan Penawaran
Permintaan (demand) dapat didefinisikan sebagai jumlah suatu barang yang akan dibeli oleh konsumen pada kodisi, kodisi, waktu dan harga tertentu. tertentu. Karena pembelian pembelian pada suatu jangka waktu berubah menurut harga, maka sesungguhnya kita tida tidak k mend mendapa apatk tkan an suat suatu u juml jumlah, ah, teta tetapi pi suat suatu u urut urutan an juml jumlahah-ju juml mlah ah tert terten entu tu berhubung dengan perbedaan harga yang mungkin terjadi (Hanafiah, 2006). Bunyi hukum permintaan adalah semakin rendah harga suatu barang maka semaki semakin n banyak banyak barang barang tersebut tersebut diminta. diminta.
Sebali Sebalikny knyaa semaki semakin n tinggi tinggi harganya harganya
semakinsedi semakinsedikit kit permintaan permintaan barang jadi. Permintaa Permintaan n konsumen akan suatu barang dipasar ditanggapi oleh pengusaha dengan menawarkan barang yang sama.penawaran yang yang dimili dimiliki ki oleh oleh seoran seorang g pengus pengusaha aha disebu disebutt penawar penawaran an indivi individu. du. Penawa Penawaran ran diartikan sebagai jumlah barang atau jasa dimana penjual bersedia menjual pada wakt waktu u tert terten entu tu pada pada berb berbag agai ai kemu kemungk ngkin inan an tingk tingkat at harg hargaa dala dalam m suat suatu u pasar pasar.. Penawaran Penawaran memberikan memberikan penjelasan penjelasan mengenai mengenai sifat hubungan antara harga dengan jumlah barang yang ingin ditawarkan oleh penjual(Siregar, 2007) Timbulnya Timbulnya penawaran penawaran adalah bersumber bersumber dari adanya adanya produksi. produksi. Penawaran Penawaran suatu barang barang berbangding berbangding lurus dengan harga harga barang tersebut. tersebut. Bila harga barang barang naik, maka kuantitas barang yang ditawarkan akan bertambah dan bila harga barang turun kuantitas yang ditawarkan akan berkurang (Siregar, 2007).
Permintaan dan penawaran serta teknologi adalah jumlah yang diinginkan dandapatdibeli oleh konsumen ke pasar dengan berbagai tingkat harga, lebih lanjut diny dinyat ataka akan n bahw bahwaa penaw penawar aran an adal adalah ah kuant kuantit itas as baran barang g yang yang ingi ingin n dan dapa dapatt ditawarkan produsen di pasar pada berbagai tingkatan harga (Siregar, 2007).
METODOLOGI PRAKTEK
Waktu dan Tempat
Prak Prakti tiku kum m Tata Tatani niag agaa Hasi Hasill Tern Ternak ak meng mengen enai ai jeis jeis komo komodi diti ti Telu Telurr Itik Itik dilaksanaka dilaksanakan n pada hari Senin, 28 April 2008, 2008, pukul 09.00 WITA WITA sampai selesai selesai bertempat di pasar Niaga Daya, Makassar. Metode Pengambilan Data
Peng Pengam ambi bila lan n data data dila dilaku kuka kan n deng dengan an cara cara mela melaku kuka kan n surv survei ei lang langsu sung ng kela kelapa pang ngan an (mel (melaku akuka kan n kunj kunjun unga gan n langs langsung ung ke pasar pasar)) kemu kemudi dian an mela melakuk kukan an wawancara (mewawancarai responden komoditi ayam potong) kemudian melakukan observasi data primer (pengumpulan data dari 5 orang responden). Analisa Data
Margin = harga jual – harga beli
Laba
= total pendapatan – total biaya
PEMBAHASAN A. Lembaga dan Saluran Tataniaga
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada responden dalam hal ini ped pedaga agang ng ayam ayam
poto potong ng pada pada pasar pasar tero terong ng dipe dipero role leh h kete ketera rang ngan an bahwa bahwa dari dari
responden pertama yaitu ibu St. Maryam yang bertindak sebagai pedagang yang menjual barang dagangannya kepada konsumen pada lingkungan pasar sentral terong. Dari hasil hasil wawancara dapat diketahui diketahui bahwa bahwa pada pasar terong terong terdapat terdapat beberapa macam macam lembag lembagaa yaitu yaitu petern peternak ak yang yang bertin bertindak dak sebaga sebagaii produs produsen en ayam ayam potong, potong, selanjutnya terdapat pedagang pengumpul dan pedagang pengecer yang kemudian dapat dikonsumsi oleh masnyarakat sebagai konsumen akhir setiap lembaga berperan satu sama lain. Hal ini sesuai dengan pendapat pendapat Hanafiah (2006), (2006), yang menyatakan menyatakan bahwa setiap peternak ayam potong menyadari bahwa usahanya tidak berdiri sendiri tetapi ada rekan sebisnis lain yang mau tidak mau terlibat, salah satunya adalah mereka yang ada di jalur tataniaga.
Berdas Berdasark arkan an hasil hasil wawanc wawancara ara,, maka maka dapat dapat digamb digambark arkan an skema skema salura saluran n tata tatani niag agaa ayam ayam poto potong ng dika dikawa wasa san n Pasa Pasarr Tero Terong ng yait yaitu u seba sebaga gaii beri beriku kutt :
Peternak
P.Pengumpul
P.Pengecer
Masyarakat
Gambar 2. Skema saluran tataniaga tataniaga telur itik dikawasan Pasar Terong. Terong.
Pada responden kedua yaitu H. Jamaruddin diperoleh hasil wawancara yaitu pedagang pedagang langsung langsung mengambil mengambil komoditi komoditi ayam potong. potong. Pedagang Pedagang bertindak bertindak sebagai sebagai pro produ duse sen, n, dan dan meny menyal alur urka kanny nnyaa di tiap tiap kios kios atau atau pasa pasarr-pa pasa sarr lain lainny nya. a. Dalam Dalam pem pemes esan anan an
prod produk uk,,
peda pedaga gang ng
seri sering ng
meng mengal alam amii
kend kendal alaa
misa misaln lnya ya
bida bidang ng
pengangkutannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Siregar (2007), yang menyatakan bahwa aspek terpenting terpenting dari pengangkutan pengangkutan adalah biaya biaya pengankutan, pengankutan, sedangkan biaya pengangkutan ini sangat dipengaruhi oleh tarif angkutan atau biaya transportasi maka harga telu itik yang sampai ke konsumen juga semakin tinggi.
Pada Pada resp respon onde den n keti ketiga ga bern bernam amaa Abdu Abdull Kari Karim, m, dipe dipero role leh h hasi hasill bahw bahwaa ped pedaga agang ng berti bertind ndak ak seba sebagai gai prod produs usen en,, di dalam dalam memb membel elii ayam ayam poton potong g sela selalu lu berpindah-pi berpindah-pindah ndah tempat tempat.. Hal ini ini sesuai sesuai dengan dengan pendapat pendapat Hanafiah Hanafiah (2006) (2006) yang yang menyat menyatakan akan bahwa bahwa pembel pembelian ian suatu suatu produk produk selalu selalu berpin berpindahdah-pin pindah dah dari dari suatu suatu tempat ke tempat lain dari suatu produsen. produ sen.
Pada responden keempat bernama Bio, diperoleh hasil bahwa pedagang pedagang juga bertindak sebagai produsen. Sistem pembayaran dilakukan secrara cash, dan biaya yang dikeluarkan dikeluarkan tergantung tergantung kualitas kualitas komoditi komoditi yang dibeli. Adapun kendala kendala yang sering dihadapi dalam pembelian dan pemesanan produk, membutuhkan waktu yang agak lama, karena perlu dilakukan pemeriksaan apakah ayam potong masih bagus atau atau tidak. tidak.
Hal ini ini sesuai sesuai dengan dengan pendapa pendapatt Hanafia Hanafiah h (2006), (2006), yang yang menyata menyatakan kan
bahwa pembelian harus melalui pengawasan dan pemeriksaan dimaksudkan adanya pemberian izin oleh para penjual kepada pembeli agar barang tersebut dipastikan baik. Pada responden kelima bernama Agus, diperoleh hasil wawancara yaitu masih bertindak bertindak sebagai sebagai produsen, produsen, tetapi tetapi menyalurka menyalurkan n kepada para pedagang-pedaga pedagang-pedagang ng lainnya. lainnya. Yang menyebabkan menyebabkan makin panjangnya panjangnya saluran saluran tataniaga, tataniaga, sehingga biaya yang dikeluarkan makin banyak dan kadang-kadang tidak sesuai dengan keuntungan yang didapat. didapat. Hal ini sesuai sesuai dengan pendapat pendapat Hanafiah Hanafiah (2006), yang menyatakan menyatakan bahwa panjang pendeknya saluran saluran tataniaga tataniaga dipengaruhi beberapa faktor yaitu jarak antara produsen dan konsumen, cepat tidaknya produk rusak, skala produksi, dan posisi keuangan pengusaha. B. Margin dan Laba
Berikut adalah table hasil wawancara kepada responden terhadap margin, dan laba yang diperoleh : Tabel 1. Margin dan Laba.
N o. 1. 2. 3. 4. 5. .
RESPONDEN
MARGIN
LABA
Dg. Ngitung 2000/ekor 500.000 Syafar 2000/ekor 300.000 Dg. Karing 3000/ekor 500.000 Annas 3000/ekor 500.000 Indar 3000/ekor 250.000 Jumlah 13.000 2.500.000 Rata-rata 2600/ekor 410.000 Sumber : Data primer Praktek Lapang Tataniaga , 2007. Berdasarkan Berdasarkan hasil hasil wawancara dari lima lima responden responden yaitu yaitu responden 1 (Dg.
Ngitung) diketahui bahwa laba yang diperoleh yaitu Rp.500.000,- dengan margian Rp20 Rp2000 00,,-/e /eko kor, r, resp respon onde den n ke 2 (Sya (Syafa far) r) yait yaitu u Rp.3 Rp.300 00.0 .000 00 deng dengan an marg margin in Rp.2000,-/ekor, responden ke 3 (Dg. Karing) yaitu Rp.500.000,-, responden ke 4 (Annas) yaitu Rp.500.000,- dengan margin Rp.3000/ekor dan responden ke 5 (Indar) yaitu Rp. 250.000,- dengan margin Rp.3000,-/ekor. Pedagang ayam potong di lokasi pengam pengambil bilan an data data bila bila dihitu dihitung ng dalam dalam tingkat tingkat persen persentas tasee mark mark up maka maka tingkat tingkat margin pedagang ayam potong ditinjau dari harga pokok penjualan masing-masing responden responden rata-ratan rata-ratanya ya Rp.2600,-/ Rp.2600,-/ekor. ekor. Hal ini ini sesuai sesuai dengan dengan pendapat pendapat Hanafiah Hanafiah (2006), yang menyatakan bahwa apabila margin dinyatakan dalam persentase, maka dapat disebut disebut mark-up. mark-up. Mark-up Mark-up itu sendiri adalah adalah suatu persentase persentase margin yang dihitung atas dasar harga pokok penjualan atas dasar harga pokok penjualan eceran suatu benda. Dari hasil pengambilan data dari tiap responden untuk hasil atau keuntungan yang mereka peroleh tingakatannya tidak jauh berbeda antara responden pertama dan responden kedua. Keuntungan dari penjualan ayam potong yang akan mereka peroleh
apabi apabila la dira dirata ta-r -rat atak akan an akan akan diper diperol oleh eh keunt keuntun ungan gan sebe sebesa sarr Rp.410.000,-. Rp.410.000,-.
yang yang diper diperol oleh eh
Hal ini sesuai dengan dengan pendapat Siregar Siregar (2007), (2007), yang menyatakan menyatakan
bah bahwa wa keunt keuntung ungan an meru merupak pakan an isti istila lah h yang yang dipe diperg rgun unak akan an untu untuk k meny menyat ataka akan n perbedaan harga barang yang dibayar kepada penjual pertama dan harga yang dibayar oleh pembeli terakhir. Adanya perbedaan laba tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan harga yang yang dipero diperoleh leh dari lembaga lembaga tatani tataniaga aga sebelu sebelumny mnya. a.
Dapat Dapat pula pula ditent ditentuka ukan n oleh oleh
tingkat permintaan dan penawaran terhadap produk yang dijual sehingga berpengaruh terhadap terhadap tingkat penentuan penentuan harga. Hal ini sesuai sesuai dengan pendapat Siregar Siregar (2007), (2007), yang menyatakan bahwa harga suatu barang dan jumlah harga barang tersebut yang diperjual belikan ditentukan oleh permintaan dan penawaran dari barang tersebut oleh karena itu untuk menganalisis permintaan dan penawaran keatas suatu barang yang terdapat dipasar.
C. Prilaku Konsumen
Berdasarkan Berdasarkan dari hasil hasil wawancara wawancara dengan responden diperoleh diperoleh jawaban jawaban yang hampir seragam. Hal ini dapat disebabkan karena objek penelitian yang hanya terdiri dari satu jenis produk dengan karekteristik konsumen yang hampir sama yaitu pedagang pengecer atau masyarakat langsung yang berminat mengkonsumsi telur itik. Hal ini sesuai dengan pendapat Siregar (2007), yang menyatakan bahwa objek
penelitian yang terdiri dari satu jenis produk pada pedangan utamanya pedagang pengecer akan diperoleh diperoleh jawaban yang hampir seragam. Setiap Setiap pembel pembelii mempuny mempunyai ai prilak prilaku-p u-pril rilaku aku yang yang berbeda berbeda dalam dalam usaha usaha memenuhi kebutuhannya. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan karakteristik yang yang terd terdap apat at pada pada tiap tiap pembel pembelii pril prilaku aku ters tersebu ebutt dimu dimunc ncul ulkan kan dala dalam m usah usahaa pemenuhan pemenuhan kepuasan ketika ketika dapat memenuhi kebutuhanny kebutuhannya. a. Hal ini sesuai dengan pendapat Hanafiah ( 2006), yang menyatakan bahwa perbedaan karakteristik terdapat pada pembeli pembeli karena mempunyai mempunyai perilaku perilaku yang berbeda berbeda dalam usaha memenuhi memenuhi kebutuhannya dan tingkah laku konsumen menerangkan tentang pembelian dalam menggunakan dan membelanjakan pendapatan yang diperolehnya.
D. Permintaan dan Penawaran
Berdasarkan Berdasarkan hasil hasil observasi observasi dan wawancara wawancara dengan responden responden pedagang ayam potong menyangkut banyak konsumen mengambil dalam jumlah jumlah yang banyak sehingga para pedagang yang mendapatkan keuntungan yang banyak pula sedangkan penawaran juga meningkat karena dilihat dari harga yang semakin hari semakin meningkat kebutuhan masyarakat punya sehingga banyak yang membeli ayam potong
tersebut. tersebut. Hal ini sesuai sesuai dengan pendapat Siregar Siregar (2007), (2007), yang menyatakan menyatakan bahwa Bunyi hukum permintaan adalah semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak barang tersebut diminta. diminta. Sebaliknya semakin tinggi harganya semakin sedikit permintaan barang jadi. Permintaan konsumen akan suatu barang dipasar ditanggapi oleh pengusaha pengusaha dengan menawarkan menawarkan barang yang sama. Penawaran Penawaran yang dimiliki dimiliki oleh seorang pengusaha disebut penawaran individu. Permintaan akan ayam potong dari hari kehari dalam pasar Terong semakin meningkat karena kebutuhan konsumen semakin meningkat pula serta sesuai dengan kondisi kondisi waktu dan harga yang tertentu tertentu.. Hal ini sesuai sesuai dengan pendapat pendapat Hanafiah (2006), yang menyatakan bahwa Permintaan (demand) dapat didefinisikan sebagai jumlah suatu barang yang akan dibeli oleh konsumen pada kodisi, waktu dan harga tertentu. tertentu. Karena pembelian pembelian-pembe -pembelian lian pada suatu jangka jangka waktu berubah menurut menurut harga, maka sesungguhnya kita tidak mendapatkan suatu jumlah, tetapi suatu urutan jumlah-jumlah tertentu berhubung dengan perbedaan harga yang mungkin terjadi.
PENUTUP Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi wawancara dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :
Lembaga tataniaga yanmg digunakan dalam tataniaga penjualan ayam potong dipasar dipasar Terong adalah adalah pedagang pengumpul pengumpul dan pedagang pengecer pengecer dengan
menggunakan tiga tingkat penyaluran dengan saluran pemasaran secara tidak langsung.
Prilak Prilaku u konsume konsumen n cukup cukup seragam seragam dengan dengan melaku melakukan kan pembel pembelian ian per kilo kilo untuk pedagang pengecer dan per ekor untuk konsumen akhir.
Laba yang diperoleh oleh responden 1 (Dg. Ngitung) Rp.3.500, responden ke 2 (Syafar) Rp.3500, responden ke 3 (Dg Karing) Rp.6.000, responden ke 4 (Annas) Rp.3000, dan responden ke 5 (Indar) Rp.3750.
Margin/mark-up tataniaga yang diperoleh oleh responden 1 (Dg Ngitung) Rp.150, responden ke 2 (Syafar) Rp.150, responden ke 3 (Dg. Karing) Rp 200, responden ke 4 (Annas) Rp.100, dan responden ke 5 (Indar) Rp.125.
Saran
Sebaiknya Sebaiknya praktek lapang tataniaga tataniaga dilakukan dilakukan hanya sekali saja serta asisten agar kiranya dapat ikut dalam pengambilan data/responden pada setiap pasar.
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2007. Materi Kuliah Tataniga Hasil Universitas hasanuddin, Makassar.
Ternak.
Fakultas
Hanafiah A. M dan Saefuddin A. M. 2006. Universitas Indonesia, Jakarta.
Tataniaga Hasil
Peternakan
Perikanan. Perikanan.
Http://id.wikipwdia.org/wiki/telur_%28.. Http://id.wikipwdia.org/wiki/telur_%28 Rahardja. 2003 Ekonomi. Ekonomi. Rineka Cipta, Jakarta. Rasyaf, M. 2003. Pengelolaan Usaha Peternakan Ayam Pedaging . Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta. Rasyaf, M. 2004. Beternak Ayam Pedaging . Penebar Swadaya, Jakarta. Materi Kuliah Kuliah Tatani Tataniaga aga Hasil Hasil Ternak Ternak . Siregar. Siregar. 2007. Materi Universitas Hasanuddin, Makassar.
Lampiran 1. Margin Dari Masing-masing Responden Responden Margin = Total Penjualan – Total Total Pembelian Responden I (Dg. Ngitung) Dik :
T. Penjualan
= Rp. 2.200.000,-
T. Pembelian
= Rp. 1.800.000,-
Harga jual
= Rp.
22.000,-
Harga beli
= Rp.
6.500,-
Fakult Fakultas as Peterna Peternakan kan
B. Pengangkutan
= Rp.
500.000,-
Peny. Margin = harga jual – harga beli = 22.000 – 6.500 = 15.500 Laba
= total penjualan – total pembelian = 2.200.000 – 1.800.000 = 400.000
Responden II (Syafar) Dik :
T. Penjualan
= Rp. 1.000.000,-
T. Pembelian
= Rp.
800.000,-
Harga jual
= Rp.
20.000,-
Harga beli
= Rp.
7.000,-
B. Pengangkutan
= Rp.
150.000,-
Peny. Margin = harga jual – harga beli = 20.000 – 7.000 = 13.000 Laba
= total penjualan – total pembelian = 1.000.000 – 800.000 = 200.000
LAPORAN PRAKTEK LAPANG TATANIAGA HASIL PETERNAKAN
AYAM POTONG
Oleh :
FAKULTAS PETERNAKAN UNIIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2008