Tatalaksana T atalaksana Peningkatan Peningkatan Tek T ekanan anan Intrakranial
Diagnosis
dan
tata
laksana
peningkatan
tekanan intrakranial pada anak merupakan suatu hal yang sangat penting.
Kegagalan
dalam
menilai
kegawatan
neuropediatri secara dini akan memperlambat tindakan
pengobatan
dan
dapat
mengakibatkan gejala sisa ataupun kematia kematian. n.
Etiologi peningkatan tekanan intrakranial : •
Gangguan aliran cairan serebrospinal !""# seperti obstruksi aliran di luar maupun di dalam sistem $entrikel% kelainan pada pleksus koroid dan gangguan penyerapan !""
•
Peningkatan $olume otak seperti edema otak di&us dan edema otak setempat
•
Peningkatan $olume darah otak
•
Proses desak ruang
Etiologi di atas dapat menyebabkan edema otak% yang dibagi menjadi : •
Edema $asogenik
•
Edema sitotoksik
•
Edema interstisial
•
Edema hidrostatik
•
Edema osmotik
Edema $asogenik Edema $asogenik akibat :
peningkatan permeabilitas kapiler
peningkatan tekanan transmural kapiler
retensi
cairan
ekstra$askuler
pada
ruangan
intersisial.
Keadaan ini dapat terjadi karena tumor otak% lesi traumatik% perdarahan intraserebral% &okus in'amasi atau hematom sudural kronis.
Edema sitotoksik
Edema
sitotoksik
akibat
proses
intraseluler
pada
astrosit dan neuron.
Proses
iskemik
biokemikal
yang
menghasilkan terdiri
dari
kaskade
reaksi
peningkatan
kalium
ekstraseluler dan peningkatan kalsium intraseluler menyebabkan kerusakan sel yang menetap akibat gangguan &ungsi membrane sel.
Keadaan ini disebabkan iskemi &okal atau umum dan hipoksia akibat in&ark serebri.
Edema interstisial
Edema
interstisial
akibat
in(ltrasi
peri$entrikuler cairan serebrospinalis pada peningkatan obstrukti&% posterior.
tekanan misalnya
pada
hidrose&alus tumor
&osa
Edema hidrostatik
Edema hidrostatik disebabkan peningkatan tekanan transmural
$askular
menyebabkan
penimbunan
cairan ekstraseluler.
Keadaan ini dapat terjadi pada hematoma subdural akut pasca e$akuasi yang menyebabkan penurunan tekanan
intrakranial
peningkatan
tiba)tiba
pembuluh darah otak.
secara
tibatiba
tekanan
dan
transmural
Edema osmotik
Edema
osmotik
disebabkan
proses
kompleks
penurunan osmolaritas serum dan hiponatremia * +,- mE/0 menyebabkan keseimbangan osmotik terganggu dan edema otak.
DI1G23"I" Anamnesis
•
"akit kepala% muntah% iritabel% anoreksia. ))
•
"akit kepala sering bertambah pada waktu bangun pagi% batuk% bersin% mengedan% ))perubahan posisi kepala tiba)tiba pada proses lesi desak ruang#.
•
4untah tanpa disertai rasa mual% mulanya hanya timbul pada waktu bangun pagi ))kemudian dapat terjadi setiap waktu.
•
Perubahan kebiasaan/kepribadian% penurunan prestasi belajar% pelupa% letargi% lesu% ))mengantuk.
•
Gejala lain pada proses lesi desak ruang# : penglihatan ganda% strabismus% kelumpuhan% ))kejang% gangguan keseimbangan/koordinasi.
Pemeriksaan (sik
•
Penurunan kesadaran "kala Koma Glasgow#% memakai modi(kasi anak.
•
Pemeriksaan lingkar kepala dan ubun)ubun besar 556#. Pada bayi dan anak yang 556 belum menutup% pada peningkatan tekanan intrakranial dapat ditemukan peningkatan lingkar kepala dan 556 membonjol.
•
Kelumpuhan otot penggerak bola mata 2.III%I7%7I#% dan papiledema. 2amun papiledema jarang dijumpai pada &ase akut% dan pada anak dengan &ontanel belum menutup.
•
Komplikasi peningkatan tekanan intrakranial: herniasi dengan gejala) gejala tergantung etiologi.
Tanda)tanda herniasi sentral: •
Tahap diensefalik : letargi)stupor/gelisah% pernapasan teratur/!heyne)"tokes% pupil kecil dan reakti&% adanya re'eks okular% hemiparesis dengan re'eks patologis menjadi tetraparesis spastik% hipertoni% dan rigiditas dekortikasi.
•
Tahap mesensefalon-pons : koma% suhu mulai meninggi% hiper$entilasi sentral% pupil mulai melebar% ditengah% tidak bergerak% gerakan re'eks okular diskonjugat/tidak ada% hipertoni% dan rigiditas deserebrasi.
•
Tahap medula oblongata: Pernapasan dangkal% lambat% ireguler dan gasping% nadi ireguler lambat/cepat% hipotensi% gagal pernapasan% pupil di tengah% dilatasi dan tidak bergerak% gerakan re'eks okular tidak ada dan 'aksid.
Tanda)tanda herniasi unkus: •
"tupor
menjadi
koma%
anisokoria
dengan
dilatasi
pupil
ipsilateral% pupil tidak dapat bergerak% kelumpuhan 2.III% dan hemiparesis kontralateral.
Tanda)tanda herniasi in&ratentorial: •
4untah)muntah% kelumpuhan beberapa sara& otak% pupil miosis dan re&elsk cahaya positi&% re'eks kalori asimetri positi&/negati&% kesadaran menurun disertai hiper$entilasi% dan deserebrasi
8ati)hati bila terdapat tanda)tanda perburukan dari status neurologi yang tiba)tiba% berupa: •
Penurunan kesadaran
•
Dilatasi pupil unilateral
•
Trias Cushing peningkatan tekanan darah% bradikardi dan pernapasan ireguler#.
PE4E9IK"112 PE25212G
Pemeriksaan penunjang dilakukan atas indikasi: •
Darah peri&er lengkap% analisis gas darah% elektrolit darah.
•
Pungsi lumbal jika dicurigai meningitis.
•
5"G /!T)"can/49I kepala
T1T101K"121
Tujuan pengobatan tekanan intrakranial yang meningkat adalah
menurunkan
tekanan
intrakranial
untuk
memperbaiki aliran darah ke otak dan pencegahan atau menghilangkan herniasi.
a. Pengurangan $olume cairan serebrospinal. Pada hidrose&alus terjadi edema interstisiel dengan peningkatan tekanan intra$entrikel yang tinggi serta edema peri$entrikel. Dapat diberikan
asetazolamid 50-100 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis.
b. Pengurangan $olume jaringan otak. Pada edema sitotoksik% dapat diberikan manitol 0! dengan dosis 0"5-1 g/kgBB melalui infus
intra#ena selama 10-30 menit setiap $ %am.
"elama pemberian osmoterapi perlu diperhatikan keseimbangan cairan dan elektrolit serta osmolaritas serum ;<<);,< mosm/0.
Pemberian diuretik tubular yang kuat dapat menurunkan tekanan intrakranial dengan e&ekti& melalui berkurangnya cairan tubuh total% tonus pembuluh darah% dan produksi !"".
3bat
yang
dianjurkan
adalah
furosemid
dengan
mg/kgBB/kali &'" dapat diberikan kali sehari.
dosis
1
Pada edema $asogenik seperti pada tumor otak% abses terjadi edema
karena
pendesakan
masa%
dapat
diberikan
kortikosteroid untuk mengurangi edema dan memperbaiki integritas
membran
dalam
mempertahankan
permeabilitasnya.
Dapat diberikan deksametason dengan dosis 0"1-0" mg/kgBB tiap ( %am. Pada peningkatan tekanan intrakranial &ase lanjut edema sitotoksik dan edema $asogenik dapat terjadi secara bersamaan.
2atrium hipertonik e&ekti& untuk menurunkan peningkatan tekanan
intracranial
dengan
ber&ungsi
mempertahankan
tekanan osmolar parenkim otak.
Digunakan
pada
pasien
dengan
keadaan
hipotensi
dan
hipoper&usi. )a*l 3! diberikan dengan dosis 0"1 + 1
ml/kg/%am se,ara infus intra#ena.
E&ek samping pemberian cairan ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial kembali% mielinolisis sentral pontin% atau perdarahan subaraknoid
4empertahankan &ungsi metabolik otak. •
Tekanan
arterial
3,
dipertahankan
=<)+,<
mm8g •
4empertahankan kadar glukosa darah
•
4enurunkan suhu tubuh sampai hipotermia sedang
;,>;;
kebutuhan oksigen.
untuk
mengurangi
4enghindari
keadaan
peningkatan
tekanan
intrakranial. •
Ele$asi kepala +-);< derajat dan dalam posisi netral.
•
4eminimalkan
tindakan
seperti
pengisapan
lendir%
pengambilan sampel darah dll. ika pasien gelisah/agitasi dapat diberikan sedasi% karena agitasi akan meningkatkan tekanan intrakranial. •
9estriksi cairan menjadi ?<@ dari kebutuhan rumat dengan tetap memperhatikan keseimbangan hemodinamik.
TI2D1K12 6ED18
ika peningkatan tekanan intrakranial tidak dapat diatasi dengan
medikamentosa
maka
perlu
dilakukan
koreksi
dengan bedah dekompresi kraniektomi# untuk mengatasi pergerseran dan herniasi otak.
Tindakan bedah lain tergantung dari etiologi hidrose&alus% perdarahan intrakranial% abses otak% tumor otak#.
Pemasangan 7P shunt bertujuan untuk mengurangi tekanan intrakranial misalnya pada tumor otak.