Tugas persarafan
ANEURISMA INTRAKRANIAL
Disusun oleh:
NAMA : DIRMA SEKAR SARI NIM : 2 6 0 5 8 KELAS : II B
AKADEMI KEPERAWATAN PELAMONIA KESDAM VII/WIRABUANA MAKASSAR 2008
KATA PENGANTAR Bismillahi rahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha kuasa karena kehendak-Nya memberikan kami kesempatan dan kesehatan sehigga makalah yang berjudul yang berjudul “ANEURISMA INTRAKRANIAL ” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat. Makalah ini kami buat berdasarkan beberapa sumber media cetak dan juga dari pembimbing sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua, sekarang dan akan dating. Tak lupa kami haturkan ucapan terima kasih kepada Bapak Ambo Dalle S. Kep Ners selaku pembimbing kami. Juga pada orang tua, saudara,
sahabat, teman, dan rekan-rakan mahasiswa yang telah mendukung kami dalam segala hal. Kami sadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, olehnya iti kami harapkan uluran tangan dari pembimbing dan rekan-rekan baik berupa saran maupun kritik yang yang sifatnya membangun, sehingga sehingga pada penyusunan makalah berikutnya berikutnya dapat lebih baik dan sempurna. Amien……………….. Wassalamu alaikum Wr. Wb.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN Aneurisma adalah pelebaran atau menggelembungnya dindi dinding ng pembul pembuluh uh darah, darah, yang yang didas didasark arkan an atas atas hila hilangn ngnya ya dua lapisan lapisan dinding dinding pembuluh pembuluh darah darah yang yang bersangk bersangkuta utan. n. sehingg sehingga a meny menyer erup upai ai tonj tonjol olan an// balo balon. n. Dind Dindin ing g pemb pembul uluh uh dara darah h pada pada aneur aneuris isma ma ini ini bias biasany anya a menj menjadi adi lebih lebih tipi tipis s dan dan mudah mudah pecah. pecah. Sebenarn Sebenarnya ya aneuris aneurisma ma dapat dapat terjadi terjadi di pembul pembuluh uh darah darah mana saja di tubuh kita. Apabila aneurisma terjadi pada pembuluh darah di dada, beberapa gejalanya adalah rasa sakit di dada, batuk yang menet menetap, ap, dan dan kesu kesuli litan tan untu untuk k menel menelan. an. Pada Pada perok perokok ok seri sering ng terjadi aneurisma pada pembuluh darah di lutut, yang meni menimb mbulk ulkan an gejala gejala seper seperti ti tert tertus usuk uk-tu -tusu suk k di belak belakan ang g lutu lutut. t. Apabila aneurisma ini terjadi pada pembuluh pembulu h darah otak, gejalanya dapat berupa sakit kepala yang parah atau migren yang sangat berat, berat, sering sering diserta disertaii dengan dengan sakit sakit leher. leher. Aneuri Aneurisma sma pembulu pembuluh h darah di otak ini lama kelamaan dapat menyebabkan terjadinya pecahny pecahnya a pembulu pembuluh h darah darah di otak otak terseb tersebut, ut, yang yang juga juga dikenal dikenal dengan stroke. Sayangnya, kasus ini belum banyak diketahui di Indonesia dan data tentang penyakit itu masih begitu minim. Pelebaran ini dapat pula menekan dan mengikis jaringan di dekatnya. Bila aneurisma itu berada dekat tulang, tulang tersebut akan menipis. Bila berdekatan dengan tenggorok, maka bagian akan akan tert tertek ekan an dan salura saluran n napas napas tersu tersumb mbat at.. Di dalam dalam rongg rongga a aneu aneuri rism sma, a, muda mudah h terb terben entu tuk k gump gumpal alan an dara darah h yang ang dise disebu butt trom trombu bus. s. Trom Trombu bus s ini ini sang sangat at rapu rapuh h dan dan muda mudah h meny menyer erpi pih. h. Serpihan ini menimbulkan sumbatan pembuluh darah di berbagai tempat. Normal Normalnya nya,, pembuluh pembuluh darah darah mempuny mempunyai ai tiga tiga lapisan lapisan utama utama yaitu: 1. Lapisan pertama disebut lapisan intima yang terdiri dari satu lapis endotel.
2. Lapisan kedua adalah lapisan media yang terdiri dari lapisan otot yang elastis. 3. Lapisan Lapisan ketiga ketiga adalah adalah lapisa lapisan n advent adventisi isia a yang yang terdiri terdiri dari dari jaringan ikat longgar dan lemak. 85 - 90 % aneu aneuri rism sma a bera berasa sall dari dari bagi bagian an depa depan n atau atau pemb pembul uluh uh dara darah h karo karoti tis, s, dan dan sisa sisany nya a bera berasa sall dari dari bagi bagian an belakang atau pembuluh vertebralis. Aneurisma dikatakan hampir tidak pemah menimbulkan gejala kecuali terjadi pembesaran pembesaran dan menekan salah satu saraf otak sehingga memberikan gejala sebagai kelainan saraf otak yang tertekan seperti pada trigeminal neuralgia. Aneurisma intrakranial sering ditemukan ketika terjadi ruptur yang dapat menyebabkan perdarahan dalam otak atau pada ruang ruang subarah subarahnoid noid,, sehingga sehingga menyebab menyebabkan kan perdara perdarahan han subarahn subarahnoid oid.. Perdarah Perdarahan an subarah subarahnoid noid dari suatu suatu ruptur ruptur atau atau aneu aneurrisma ota otak dapa apat menyeb nyeba abkan bkan terja rjadiny dinya a strok roke hemoragik, kerusakan dan kematian otak. Orang yang menderita aneurisma di otak, tidak diperbol diperbolehka ehkan n berolah berolahraga raga berat berat seperti seperti angkat angkat besi. besi. Bahaya Bahaya perd perdar arah ahan an otak otak mudah udah terj erjadi adi dan dan bisa bisa bera beraki kiba batt fata fatal. l. Aneurisma sering baru diketahui setelah dilakukan foto rontgen angiogra angiografi fi untuk untuk keperlua keperluan n lain. lain. Penyebab Penyebab aneuris aneurisma ma ini bisa bisa karen karena a infeks infeksi, i, atero aterosk skle leros rosis is,, rudap rudapak aksa sa,, atau atau kele kelema mahan han bawaan pada dinding pembuluh darah.
B. KLASIFIKASI Pembagian aneurisma adalah sebagai berikut : 1. Kongenital (aneurisma sakuler) 4.9% 2. Aneurisma mikotik (septik) 2,6% 3. Aneurisma arteriosklerotik 4. Aneurisma traumatik 5--76,8%. Laporan Laporan otopsi otopsi insiden insidensi si aneuris aneurisma ma kongeni kongenital tal sebesa sebesar r 4.9%-20% yang terdiri dari 15% multiple multiple dan 85% soliter. Lokasi aneurisma kongenital dilaporkan : 85-90% pada bagian depan
sirkel WILLISI; 30--40% pada arteri carotis interna; 30-40% di a. cereb cerebri ri anter anterio ior/c r/com ommu munic nicans ans anteri anterior; or; 20-30 20-30% % di a. cereb cerebri ri media; 10-15% di a. vertebro-basilaris. Perdarahan Intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang teng tengk korak orak.. Perd Perdar arah ahan an bis bisa terja erjadi di di dala dalam m otak otak atau atau di sekeliling otak: • Perdarahan yang terjadi di dalam otak disebut perdarahan intraserebral. • Perdarahan diantara otak dan rongga subaraknoid disebut perdarahan subaraknoid. • Perdarahan diantara lapisan selaput otak (meningen) disebut perdarahan subdural. • Perd Perdar arah ahan an dian dianta tara ra tula tulang ng teng tengko kora rak k dan dan sela selapu putt otak otak disebut perdarahan epidural. Setiap perdarahan akan menimbulkan kerusakan pada sel-sel otak. Ruang di dalam tulang tengkorak sangat terbatas, sehingga perdarahan dengan cepat akan menyebabkan bertambahnya tekanan dan hal ini sangat berbahaya. Berdasarkan bentuknya, aneurisma dapat dibedakan: • Aneurisma tipe fusiform. Penderita aneurisma ini mengalami kele kelema mahan han dindi dinding ng meli melingk ngkari ari pemb pembul uluh uh darah darah setem setempat pat sehingga menyerupai badan botol. • Aneu Aneuri rism sma a tipe tipe saku sakule lerr atau atau aneu aneuri rism sma a kant kanton ong. g. Pada Pada aneu aneuri rism sma a ini, ini, kele kelema maha han n hany hanya a pada pada satu satu perm permuk ukaa aan n pembuluh darah sehingga dapat berbentuk seperti kantong dan mempunyai tangkai atau leher. Dari seluruh aneurisma dasar dasar tengko tengkorak rak,, kurang kurang lebih lebih 90% merupak merupakan an aneuris aneurisma ma sakuler. sakuler. Berdasarkan Berdasarkan diametemya diametemya aneurisma aneurisma sakuler sakuler dapat dibedakan atas:
C. EPIDEMIOLOGI EPIDEMIOLOGI Di banyak negara, prevalensi penyakit ini tergolong tinggi. Di Amerika Serikat, misalnya, aneurisma mencapai rata-rata lima per 100.000 kasus, tergolong paling tinggi dibandingkan dengan gangguan atau kelainan otak lainnya. Kasus ini di banyak negara
ditemui pada pasien berusia 3 - 50 tahun. 1 Insiden dari aneurisma baik yang pecah maupun yang utuh pada otopsi ditemukan sebesar 5 % dari populasi umum. Insiden pada wanita ditemukan lebih banyak dibandingkan pria, yaitu: 2 3 : 1, dan aneurisma multiple atau lebih dari satu didapatkan antara 15 - 31%.
D. ETIOLOGI Aneurisma dapat disebabkan oleh berbagai berba gai faktor. • Melem elemah ahny nya a stru struk ktur tur dind dindin ing g pemb pembul uluh uh darah arah arte arteri ri.. Merupakan kasus yang paling sering terjadi. Kelemahan pada dinding pembuluh darah ini menyebabkan bagian pembuluh yang tipis tidak mampu menahan tekanan darah yang relatif tinggi sehingga akan menggelembung. • Hipertensi (tekanan darah tinggi) • Aterosklerosis (penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah darah arte arteri) ri) dapat dapat juga juga meny menyeba ebabk bkan an pertu pertumb mbuha uhan n dan dan pecahnya aneurisma. • Beberapa infeksi dalam darah • Bersifat genetik • Tidak Tidak dapat dapat dije dijelas laska kan n peny penyeba ebabny bnya. a. Gelem Gelembun bung g semu semula la kecil, kecil, dengan dengan bertam bertambahny bahnya a usia usia dan penuruna penurunan n kekuat kekuatan an pembu pembuluh luh,, dapat dapat menj menjad adii semak semakin in besa besarr hingg hingga a akhi akhirny rnya a pecah. Cedera kepala merupakan penyebab yang paling sering ditemukan pada penderita perdarahan intrakranial yang berusia dibawah 50 tahun. Penyebab lainnya adalah malformasi arteriovenosa, yaitu kelainan anatomis di dalam arteri atau vena di dalam atau di seki sekita tarr otak. otak. Malf Malform ormas asii arteri arteriov oveno enosa sa merup merupak akan an kelai kelainan nan baw bawaan, aan, tetap etapii baru baru dik diketah etahui ui keber eberad adaa aann nny ya jika ika telah elah menimbulkan gejala. Perdarahan dari malformasi arteriovenosa bisa secara tibatiba tiba meny menyeb ebab abka kan n ping pingsa san n dan dan kema kemati tian an,, dan dan cend cender erun ung g menyerang remaja dan dewasa muda. Kadang dinding pembuluh darah menjadi lemah dan menonjol,
yang disebut dengan aneurisma. Dinding aneurisma yang tipis bisa pecah dan menyebabkan perdarahan. Aneurisma di dalam otak merupakan penyebab dari perd perdar arah ahan an intra ntrak krani ranial al,, yang ang bisa bisa meny menyeb ebab abka kan n stro strok ke hemoragik (stroke karena perdarahan).
Ada beberapa faktor resiko terjadinya intrakranial dimana terbagi 2 yaitu : Faktor resiko yang diturunkan : • Penyakit ginjal polikistik autosoml dominan • Sindrom Ehlers-Danlos tipe IV • Telangiektasia hemoragik herediter • Neurofibromatosis tipe I • Sindrom Klinefelter’s •Defisien-alfa-glikosida
aneurisma
Faktor yang lain seperti : • Umur lebih dari 50 tahun • Wanita • Perokok • Pengguna kokain • Trauma kepala • Neoplasma intrakranial atau neoplastik emboli. 6
E. PATOFISIOLOGI Pada aneurisma ditemukan suatu kelainan pada lapisan pembuluh darah yang terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan tunika intima, media dan adventitia. Pada aneurisma terdapat penipisan tunik tunika a medi media a dan dan tuni tunika ka inti intima ma menj menjadi adi lebi lebih h elas elasti tis s hal hal ini menga mengaki kibat batka kan n kele kelema mahan han pada pada pemb pembul uluh uh darah darah di daerah daerah aneurisma sehingga pembuluh darah membentuk tonjolan akibat tekanan pembuluh darah. Aneurisme intrakranial diklasifikasikan atas sakular, fusiform atau diseksi. Hampir 90 % adalah tipe sakular (Berry Aneurisma). Aneurisma sakular berkembang dari defek lapisan otot
(tunika muskularis) pada arteri. Perubahan elastisitas membran dalam dalam (lamina (lamina elastik elastika a interna interna)) pada arteri arteri cerebri cerebri diperca dipercayai yai melemah emahk kan dindin ding pembu embulluh dar darah dan mengu engurrangi angi kerentan kerentanan an mereka mereka untuk untuk berubah berubah pada tekanan tekanan intralu intralumin minal. al. Perubahan ini banyak terjadi pada pertemuan pembuluh darah, dimana dimana alira aliran n dara darah h turbu turbule len n dan tahan tahanan an alira aliran n darah darah pada pada dinding arteri paling besar. Aneurisma sakular biasanya berbentuk “first and second order arteries”, berasal dari siklus arteri serebral (siklus wllisi) pada pada dasar dasar otak otak.. Aneu Aneuris risma ma mult multip ipel el bekem bekemban bang g pada pada 30% pasien. Aneurisma fusiformis berkembang dari arteri serebri yang ekta ektati tik k dan dan berl berlik ikuu-li liku ku yang ang bias biasan any ya bera berasa sall dari dari sist sistem em vert vertebr ebra a basil basiler er dan dan bisa bisa samp sampai ai beber beberapa apa senti sentime meter ter pada pada diamete diameterny rnya. a. Pasien Pasien aneuris aneurisme me fisifo fisiformi rmis s berkara berkarakt kter er dengan dengan gejala kompresi sel induk otak atau nervus kranialis tapi gejala tidak selalu disertai dengan perdarahan subarakhnoid. Aneurisma yang disebabkan oleh diseksi terjadi karena adanya adanya nekrosi nekrosis s kista kista media media atau trauma trauma pada arteri arteri.se .sepert pertii aneurisma diseksi pada bagian tubuh (contoh: aneurisma diseksi aorta) aorta),, berbe berbentu ntuk k seper seperti ti gumpal gumpalan an darah darah sepan sepanja jang ng lume lumen n palsu, sedangkan lumen sebenarnya kolaps secara otomatis.
F. GEJALA KLINIS Aneurisma yang belum pecah dapat diketahui apabila timbul gejala-gejala gangguan saraf (tetapi ada juga yang tidak menimbu menimbulka lkan n gejala) gejala).. Gejala Gejala apa yang yang timbul timbul tergan tergantung tung dari lokasi lokasi dan ukuran ukuran aneuris aneurisma ma tersebut tersebut.. Beberapa Beberapa gejala gejala yang yang dapat dapat timb timbul ul adal adalah ah saki sakitt kepal kepala, a, pengl penglih ihat atan an kabur kabur// ganda, ganda, mual, kaku leher dan kesulitan berjalan. Tetapi beberapa gejala dapat dapat menj menjadi adi perin peringat gatan an (warn (warnin ing g sign) sign) adany adanya a aneur aneuris isma ma,, yait yaitu: u: kelu kelump mpuha uhan n sebel sebelah ah anggot anggota a gerak gerak kaki kaki dan dan tanga tangan, n, gangguan penglihatan, kelopak mata tidak bisa membuka secara tiba-tiba, nyeri pada daerah wajah, nyeri kepala sebelah ataupun gejala menyerupai gejala stroke.
Gambaran klinik pecahnya aneurisma dibagi dalam 5 tingkat
ialah: •
Tingkat I : Sefalgia ringan dan sedikit tanda perangsangan selaput otak atau tanpa gejala. • Tingkat gkat II : Sefa efalgia agak agak heba hebatt ata atau ditambah kelumpuhan saraf otak. • Tingkat III : Kesadaran somnolent, bingung atau adanya kelainan neurologik fokal sedikit. • Tingkat IV : Stupor, hemiparese sampai berat, mungkin adanya adanya permulaa permulaan n desereb deserebras rasii dan gangguan gangguan sistim sistim saraf otonom. • Tingkat V : Koma dalam, tanda rigiditas desebrasi dan tanda stadium paralisis cerebral vasomotor. 4, 8
PERDARAHAN INTRASEREBRAL
Perda Perdarah rahan an intr intras asere erebra brall merup merupak akan an sala salah h satu satu jenis jenis strok stroke, e, yang yang diseb disebabk abkan an oleh oleh adany adanya a perdar perdaraha ahan n ke dalam dalam jaringan otak. Perdarahan intraserebral terjadi secara tiba-tiba, dimu dimula laii deng dengan an saki sakitt kepa kepala la,, yang ang diik diikut utii oleh oleh tand tandaa-ta tand nda a kelai kelainan nan neurol neurologi ogis s (mis (misal alny nya a kele kelema mahan han,, kelu kelump mpuha uhan, n, mati mati rasa, gangguan berbicara, gangguan penglihatan dan kebin bingung gungan an). ). Serin ring terjad rjadii mual, al, munta ntah, kejang ang dan penurunan kesadaran, yang bisa timbul dalam waktu beberapa menit. Perdarahan intraserebral ini menimbulkan menimbulkan berbagai gejala gejala tergantung banyaknya dan lokasi perdarahan. 1, 5
PERDARAHAN SUBARAKNOID
Perdara Perdarahan han subarak subaraknoi noid d adalah adalah perdarah perdarahan an tiba-ti tiba-tiba ba ke dalam rongga diantara otak dan selaput otak (rongga subaraknoid). Sumber dari perdarahan adalah pecahnya dinding pem pembuluh uluh dara arah yang ang lemah (apak pakah suatu malf alform ormasi arteriovenosa ataupun suatu aneurisma) secara tiba-tiba. Kadang ater ateros oskl kler eros osis is atau atau infe infeks ksii meny menyeb ebab abka kan n keru kerusa saka kan n pada pada pembul pembuluh uh dara darah h sehi sehingg ngga a pembul pembuluh uh darah darah pecah. pecah. Peca Pecahny hnya a pembuluh darah bisa terjadi pada usia berapa saja, tetapi paling sering menyerang usia 25-50 tahun. Perdara Perdarahan han subarak subaraknoi noid d jarang jarang terjad terjadii setela setelah h suatu suatu cedera cedera kepala.
Perd Perdar arah ahan an suba subara rakn knoi oid d kare karena na aneu aneuri rism sma a bias biasan any ya tida tidak k menim menimbul bulka kan n gejal gejala. a. Kadan Kadang g aneur aneuris isma ma menek menekan an saraf saraf atau atau mengalami kebocoran kecil sebelum pecah, sehingga menimbu menimbulka lkan n pertanda pertanda awal, awal, seperti seperti sakit sakit kepala kepala,, nyeri nyeri wajah, wajah, penglihatan ganda atau gangguan penglihatan lainnya. Pertanda awal bisa terjadi dalam beberapa menit sampai beberapa minggu sebel sebelum um aneur aneuris isma ma pecah. pecah. Jika Jika timb timbul ul gejal gejala-g a-gej ejala ala terse tersebut but harus segera dibawa ke dokter agar bisa diambil tindakan untuk mencegah perdarahan yang hebat. Peca Pecahny hnya a aneur aneuris isma ma bias biasany anya a meny menyeba ebabk bkan an saki sakitt kepal kepala a mendadak mendadak yang yang hebat, hebat, yang yang seringk seringkali ali diikut diikutii oleh oleh penurun penurunan an kesadaran sesaat. Beberapa penderita mengalami koma, tetapi sebagia sebagian n besar besar terbang terbangun un kembal kembali, i, dengan dengan perasaan perasaan bingung bingung dan mengantuk. Darah dan cairan serebrospinal di sekitar otak akan mengiri mengiritas tasii selaput selaput otak otak (meninge (meningen), n), dan menyebabk menyebabkan an sakit kepala, muntah dan pusing. Denyut jantung dan laju pernafasan sering naik turun, kadang disertai dengan kejang. Dalam beberapa jam bahkan dalam beberapa menit, penderita kembali mengantuk dan linglung. Sekitar 25% penderita memiliki kelaina kelainan n neurolo neurologis gis,, yang yang biasan biasanya ya berupa berupa kelump kelumpuhan uhan pada pada satu sisi badan. Gejala lainnya adalah: • kekakuan leher • kejang • pada kasus yang tergolong berat, dapat terjadi koma atau kematian. Perda Perdarah rahan an subar subarak aknoi noid d ini ini kemu kemudia dian n dapat dapat berla berlanj njut ut menjadi menjadi kondis kondisii ''vaso ''vasospas spasme' me'', ', yaitu yaitu penyempi penyempitan tan pembuluh pembuluh dara darah h arte arteri ri di otak otak,, yang ang dapa dapatt meny menyeb ebab abka kan n strok troke e atau atau kerus rusakan akan saraf yang lain. Perdara darah han akibat pecah ecahny nya a aneurisma otak juga dapat menyebar ke dalam otak (perdarahan intraserebral) walaupun lebih jarang dibandingkan penyebaran ke ruang subaraknoid. 1 Kebanyakan Kebanyakan aneurisma aneurisma intrakranial intrakranial adalah asimptomati asimptomatik k dan dan jika ika menet enetap ap,, tida tidak k terde erdete teks ksii samp sampai ai terj erjadi adi rupt ruptur ur.. Perda Perdarah rahan an subar subarah ahnoi noid d merup merupak akan an suat suatu u keada keadaan an darura daruratt
medis yang paling sering menimbulkan manifestasi klinis. Adanya serangan sakit kepala yang berat dan atipikal merupakan gejala khas dari perdarahan subarahnoid. sakit kepala boleh atau tidak boleh boleh dihub dihubung ungka kan n dengan dengan hilang hilangny nya a kesa kesada daran ran,, mual mual dan dan muntah, defisit neurologis fokal, atau meningismus. Di negara maju, aneurisma pada stadium dini lebih banyak dit ditemuk emukan an.. Hal Hal ini ini karen arena a bany banyak ak orang rang yang ang menj enjalan alanii pemeri pemeriks ksaan aan magne magneti tic c reson resonan ance ce imagi imaging ng (MRI (MRI)) sehi sehingg ngga a aneurisma pada tingkat awal dapat terlihat jelas. Kadang-kadang aneur aneuris isma ma tidak tidak senga sengaja ja ditem ditemuka ukan n saat saat ''ch ''chec eck k up'' up'' dengan dengan menggu ngguna nak kan alat alat canggi nggih h sepert erti CT scan, MRI atau angiogra angiogram. m. Diagnos Diagnosis is pasti pasti aneuris aneurisma ma pembuluh pembuluh darah darah otak, otak, beserta lokasi dan ukuran aneurisma dapat ditetapkan dengan menggunakan pemeriksaan ''angiogram''. 1 Biasany Biasanya a dilakuk dilakukan an pemerik pemeriksaan saan CT scan scan dan MRI MRI untuk untuk memb membed edak akan an stroke roke iske iskem mik deng dengan an strok troke e perd perdar arah ahan an.. Pemeriksaan tersebut juga bisa menunjukkan luasnya kerusakan otak otak dan dan penin peningk gkata atan n teka tekana nan n di dalam dalam otak otak.. Pungs Pungsii lumb lumbal al biasa biasany nya a tidak tidak perl perlu u dila dilaku kuka kan, n, kecu kecual alii jika jika didu diduga ga terda terdapat pat meningitis atau infeksi lainnya. Jika diperlukan, bisa dilakukan pung pungsi si lumb lumbal al untu untuk k meli meliha hatt adan adany ya dara darah h di dala dalam m cair cairan an serebrospinal. Angiografi dilakukan untuk memperkuat diagnosis dan sebagai panduan jika dilakukan pembedahan. Kemungkinan juga bisa terjadi leukositosis yang tidak terlalu berarti. 5, 8, 9
G. PENATALAKSANAAN Untuk aneurisma yang belum pecah, terapi ditujukan untuk menc mencega egah h agar agar aneuri aneurism sma a tidak tidak pecah pecah,, dan juga juga agar agar tidak tidak terjadi terjadi penggel penggelembu embungan ngan lebih lebih lanjut lanjut dari dari aneuris aneurisma ma tersebu tersebut. t. Sedangkan untuk aneurisma yang sudah pecah, tujuan terapi adal adalah ah untu untuk k menc menceg egah ah perd perdar arah ahan an lebi lebih h lanj lanjut ut dan dan untu untuk k mencegah atau membatasi terjadinya ''vasospasme'' (kontraksi pembul pembuluh uh dara darah h yang meny menyeba ebabk bkan an peny penyemp empit itan an diam diamet eter er pembuluh darah). Aneurisma biasanya diatasi dengan operasi, yang dilakukan dengan membedah otak, memasang klip logam kecil di dasar aneurisma, sehingga bagian dari pembuluh darah yang yang mengg menggel elem embun bung g itu itu tert tertut utup up dan dan tidak tidak bisa bisa dilal dilalui ui oleh oleh
darah. Dengan operasi ini diharapkan kemungkinan aneurisma tersebut untuk pecah jauh berkurang. Terapi lain adalah dengan mema memasu sukk kkan an katet ateter er dari ari pem pembulu buluh h dara darah h arte arteri ri di kaki kaki,, dima dimasu sukk kkan an teru terus s samp sampai ai ke pemb pembul uluh uh dara darah h di otak otak yang ang terkena aneurisma, dan dengan bantuan sinar X, dipasang koil logam logam di temp tempat at aneuri aneurism sma a pembul pembuluh uh darah darah otak otak terse tersebut but.. Setel Setelah ah itu itu diali dialirk rkan an arus arus list listri rik k ke koil koil loga logam m terse tersebu but, t, dan diharapkan darah di tempat aneurisma itu akan membeku dan menut nutupi upi selur eluru uh ane aneuris risma terse rsebut. ut. Pembuluh uluh yang ang menggele menggelembu mbung ng dapat dapat dioperas dioperasii dengan dengan tingka tingkatt keberhas keberhasilan ilan 99,9 persen. Bila telah pecah dan koma, keberhasilan tinggal 50 : 50. Penderit Penderita a segera segera dirawa dirawatt dan tidak tidak boleh boleh melakuk melakukan an aktivi aktivitas tas berat. Obat pereda nyeri diberikan untuk mengatasi sakit kepala hebat. Kadang dang dipasang selang drain ainase ase di dalam alam ota otak unt untuk mengurangi tekanan. Pembe embeda daha han n bis bisa memperp erpanj anjang ang har harapan apan hidup penderit penderita, a, meskip meskipun un meningg meninggalk alkan an kelaina kelainan n neurolo neurologis gis yang yang berat. Tujuan pembedahan adalah untuk membuang darah yang telah terkumpul di dalam otak dan untuk mengurangi tekanan di dal dalam tengk ngkorak. ak. Pembedah edahan an untuk menyum nyumb bat atau memperkuat dinding arteri yang lemah, bisa mengurangi resiko perdarahan fatal di kemudian hari. Pemb Pembed edah ahan an ini ini suli sulitt dan dan angk angka a kema kemati tian anny nya a sang sangat at tingg tinggi, i, teru teruta tama ma pada pada pende penderi rita ta yang menga mengala lami mi koma koma atau atau stup stupo or. Sebag ebagia ian n besa besarr ahli ahli beda bedah h meng mengan anjjurk urkan untu untuk k melakukan pembedahan dalam waktu 3 hari setelah timbulnya gej gejala. ala. Menun enunda da pem pembeda bedaha han n samp sampai ai 10 hari hari atau tau lebi lebih h memang mengurangi resiko pembedahan tetapi meningkatkan kemungkinan terjadinya perdarahan kembali. Pasi asien yang ang dic dicurig rigai atau atau data atang denga ngan geja ejala asymp asymptom tomat atic ic atau atau simp simptom tomat atik ik aneur aneuris isma ma intr intrak akrn rnia iall harus harus dilakukan tindakan bedah. Dua pilihan untuk terapi invasif adalah kraniotomi terbuka dan terapi endovaskular.
H. KOMPLIKASI Aneurisma yang pecah dapat mengakibatkan : 1. Perdarahan subarachnoid saja. 2. Perda Perdara rahan han suba subarac rachno hnoid id dan perda perdarah rahan an intr intra a sereb serebra rall (60%). 3. Infark serebri (50%). 4. Perdarahan subarachnoid dan subdural. 5. Perdarahan subarachnoid dan hidrosephalus hidrosephalus yang sebagian sebagian kecil menjadi hidrosephalus normotensif (30%). 6. Aneuri euris sma a. caroti otis interna dapa dapatt menjadi fistula caroticocavernosum. 7. Masuk ke sinus sphenoid bisa timbul epistaksis. 8. Perdarahan subdural saja. 4 Bahaya dari Aneurisma yang terbentuk, dapat menyebabkan terj terjadi adiny nya a strok stroke e atau atau kema kemati tian, an, karen karena a peca pecahny hnya a Aneu Aneuris risma ma tersebut. 10
I.
PROGNOSIS
Prognosis pada aneurisma bergantung pada jenis aneur aneuris isma ma (rupt (rupture ure atau atau unrup unruptu tur), r), bent bentuk uk aneur aneuris isma ma,, loka lokasi si,, waktu penanganan dan kondisi pasien saat dilakukan pengobatan (usia, gejala klinis, kesadaran dan adanya penyakit lain seperti jantung). Prinsipnya semakin cepat ditemukan aneurisma mempunyai mempunyai kemungkinan kemungkinan kesembuhan yang baik, oleh karena itu pemeriksaan medis rutin sangat dianjurkan. • Aneurisma a. communicans posterior, dengan ligasi a.carotis communis kematian sebesar 10%, sedangkan dengan bed rest kematian sebesar 42%. • Aneurisma a. cerebri media, dengan clipping langsung pada aneu aneuri rism sman any ya mort mortal alit itas as 11%, 11%, seda sedang ng deng dengan an isti istira raha hatt ditempat tidur mortalitas sebesar 36%. • Aneurisma a. communicans anterior tindakan bedah maupun konservatif angka kematian sama. 4
Perda Perdarah rahan an intr intras asere erebra brall merup merupak akan an jeni jenis s strok stroke e yang yang pali paling ng berba erbaha hay ya. Strok troke e bias biasan any ya luas luas,, teru teruta tama ma pada ada pende penderit rita a tekana tekanan n darah darah tingg tinggii menah menahun. un. Lebih Lebih dari dari sepa separuh ruh penderita yang memiliki perdarahan yang luas, meninggal dalam beberapa hari. Penderita yang selamat biasanya kembali sadar dan dan seba sebagi gian an fung fungsi si otak otakny nya a kemb kembal ali, i, kare karena na tubu tubuh h akan akan menyerap sisa-sisa darah. Pada perdarahan subarahnoid, sekitar sepertiga penderita meningga meninggall pada episode episode pertama pertama karena karena luasnya luasnya kerusa kerusakan kan otak. 15% penderita meninggal dalam beberapa minggu setelah terjadi perdarahan berturut-turut. Penderita aneurisma yang tidak menj menjal alani ani pembed pembedaha ahan n dan dan berta bertahan han hidup, hidup, sete setela lah h 6 bula bulan n memi memili liki ki resik resiko o seba sebany nyak ak 5% untuk untuk terj terjadi adiny nya a perda perdarah rahan an.. Banyak penderita penderita yang sebagian atau seluruh fungsi mental dan fisiknya fisiknya kembali normal, tetapi kelainan neurologis neurologis kadang tetap tidak ada.
BAB II PROSES KEPERAWATAN
A. PENGKAJIA PENGKAJIAN N Pengka Pengkajia jian n neurol neurologi ogik k yang lengk lengkap ap dilaku dilakukan kan pada pada awal awal dan mencakup evaluasi hal berikut : (1) tingkat kesadaran; (2) reaksi pupil; (3) fungsi sensori dan motori; (4)deficit syaraf cran crania iall (ger (gerak akan an mata mata eksr eksrta taok okul ular ar,, facial droop,adanya droop,adanya ptosis); dan (5) kesukaran berbicara, gangguan penglihatan atau penurunan neurologik dan sakit kepala. Temu Temuan an peng pengka kaji jian an neur neurol olog ogik ik dido didoku kume ment ntas asik ikan an dan dan dilapo dilaporka rkan n sebaga sebagaii indika indikasi. si. Pengka Pengkajia jian n ini sering sering beruba berubahhubah ubah dan dan dis disesu esuiaka iakan n deng dengaan kead keadaaan pasi pasien en.. Bera Berapa pa perubahan keadaan pasien pasien membutuhkan pengkajian ulang ulang dan dido didoku kume ment ntas asik ikan an deng dengan an teli teliti ti,, peru peruba baha han n yang yang terj terjad adii dilaporkan segera. Perubahan tingkat kesadaran sering merupakan tanda-tanda paling awal dari penyimpangan pasien aneurisma serebral. Karena perawat mempunyai kontak yang paling sering dengan perawat, maka perawat sering menjadi orang pertama yang mend mendet etek eksi si peru peruba baha han n yang yang halu haluss seka sekali li pun. pun. Pera Perasa saan an mengantuk sedang dan bicara tidak jelas mungkin gejala awal tingkat tingkat kesadaran kesadaran memburuk. memburuk. Pengkajia Pengkajian n keperawat keperawatan an perlu seri sering ng dila dilaku kuka kan n pada pada pasi pasien en krit kritis is yang yang dike diketa tahu huii atau atau kemungkinan mengalami aneurisma serebral.
B. DIAKNOSIS DIAKNOSA KEPERAWATAN DIAKNOSA KEPERAWATAN Berdasarkan data pengkajian, diaknosa keperawatan utama pasien meliputi sebagai sebagai berikut : perkusi serebral yang berhubungan 1. Perubahan denganperdarahan di aneurisma. 2. Peruba Perubahan han sensori sensori dan persepsi persepsi yang berhub berhubung ungan an dengan dengan pembatasan terhadap terhadap kewaspadaan subarakhnoid. subarakhnoid. 3. Ansi nsietas etas yang yang berh berhub ubun unga gan n deng dengaan peny penyaakit kitnya atau hambatan pada subarakhnoid.
MASALAH KOLABORATIF Berdasarkan data pengkajian, komplikasi potensial yang dapat terjadi meliputi hal berikut : Kejang Vasospasme • •
C. RENCANA DAN IMPLEMENTASI Sasaran n untuk untuk pasien pasien ini menca mencakup kup pening peningkat katan an Sasaran. Sasara perkusi jaringan, berkurangnya gangguan sensori dan persepsi, ansietas berkurang, dan tidak ada komplikasi.
INTERVENSI KEPERAWATAN KEPERAWATAN Pasien dipantau dipantau Memperbaiki perkusi jaringan serebral. Pasien secara secara kontin kontinu u terha terhadap dap adanya adanya penuru penurunan nan neurol neurologi ogik k yang yang
terjadi akibat perdarahan ulang, peningkatan TIK, vasosv vasosvasm asme.p e.pert ertaha ahanka nkan n catat catatan an berkas berkas neorol neorologi ogik. k. Periks Periksaa setiap jam untuk tekanan darah, denyut nadi, tingkat responsif (sebagai indikator perfusi serebral), respons pupil dan fungsi motorik. Status respiratori dipanntau karena adanya penurunan PO2 pada daerah otak akibat peningkatan kerusakan anto antore regu gula lasi si yang yang dise diseba babk bkan an oleh oleh infa infark rk sere serebr bral al.. Adan Adanya ya perubahan harus dicatat dicatat segera. Tindakan pencegahan pada subarakhnoid diimplem diimplementasi entasikan kan untuk memberika memberikan n lingkungan lingkungan yang tidak tidak menstimulasi dan mencegah peningkatan TIK dan perdarahan hebat. Pasien daletakkan segera dan tirah baring pada lingkungan sepi, tidak membentuk srtes, karena aktifitas, nyeri dan cemas menyebabkan tekanan darah meninggi, yang dapat meningkatkan perdarahan. Batasi kunjungan dan keculi untuk keluarga.
Tinggi Tinggikan kan tempat tempat tidur tidur bagia bagian n kepala kepala dengan dengan keting ketinggia gian n seda sedan ng unt untuk member mberiikan kan alira iran vena vena dan dan menuru nurunk nkaan TIK.be TIK.beber berapa apa ahli ahli syaraf syaraf,, menga mengatak takan an walau walaupun pun demiki demikian an posisi pasien tetap dalam keadaan datar adlah untuk meningkatkan perkusi serebral. Bebe Bebera rapa pa akti aktivi vita tass yang yang tiba tiba-t -tib ibaa dapa dapatt menin meningk gkat atka kan n tekanan darah atau obsruksi aliran darah balik vena, dengan demiki demikian an perlu perlu dihind dihindari ari.. Aktifi Aktifitas tas ini menca mencakup kup menge mengejan jan (manuver Valsalva), ketegangan, bersih yang kuat, mendorong tubu tubuh h untu untuk k bang bangun un dari dari temp tempat at tidu tidur, r, flek fleksi si tiba tiba-ti -tiba ba atau atau memuta memutarr kepala kepala dan leher leher (yang (yang mana mana dapat dapat membah membahaya ayakan kan vena vena jug jugula ularis ris) dan dan merok erokok ok.. Pasie sien dia dianjur njurka kan n untu untuk k mengeluarkan nafas melalui mulut selama buang air kecil atau besar, yang mana hal ini untuk menurunkan ketegangan. Enema
tida tidak k diij diijin inka kan, n, teta tetapi pi dipe dipert rtim imba bang ngka kan n peng penggu guna naan an obat obat pelunak feses dan laksatif laksatif sedang. Hindari konstifasi dan enema, enema, kare karena na akan akan menye menyeba babk bkan an peni pening ngka kata tan n TIK. TIK. Caha Cahaya ya yang yang sura suram m dapa dapatt memb memban antu tu kare karena na pasi pasien en meng mengal alam amii foto fotofo fobi biaa (penglihatan yang tidak toleransi terhadap cahaya).kopi dan teh tidak menjadi pantangan, tetapi biasanya dikurangi. Semua Semua pelaya pelayanan nan indivi individu du diberi diberikan kan oleh oleh peraw perawat. at. Pasie Pasien n dibant dibantu u dan dimand dimandika ikan n untuk untuk mence mencegah gah penger pengeraha ahan n tenag tenagaa yang dapat meninggikan tekanan darah.stimulus internal dijaga agar tetap minimum,yang terdiri dari tidak ada telavisi, tidak ada radi radio, o, tida tidak k ada bac bacaan dan dan membata batasi si kun kunjung jungan an.. Pengunjung dibatasi agar pasien tetap dalam keadaan yang sepi. Penc Penceg egah ahan an ini ini haru haruss dida didasa sark rkan an pada pada kead keadaa aan n pasi pasien en dan dan resp respon on peng pengun unju jung ng.. Tand Tandaa yang yang menu menunj njuk ukka kan n pemb pembat atas asan an pengunjung harus diletakkan pada pintu kamar dan pembatasan ini harus didiskusikan antara pasien dan keluarga. Tujuan Tujuan kewaspada kewaspadaan an subarakhno subarakhnoid id harus dijelaskan dijelaskan secara secara seksama baik pada pasien (bila mungkin) dan keluarga. Mengurangi gangguan sensori dan ansietas. Stimulus sensori dipertahankan minimal. Untuk pasien terjaga, waspada, dan berori berorient entasi asi,, penjel penjelasa asan n tentan tentang g pembat pembatasa asan n memba membantu ntu mengurangi perasaan terisolasi. Orientasikan pada realitas untuk membantu mempertahankan orientasi.
Mempertahankan pasien mendapat informasi tentang rencana keperawatan memberikan ketenangan dan memban bantu meminimalkan ansietas. Keyak yakinan juga membantu menghilangkan rasa takut dan ansietas pasien. Keluarga juga memerlukan informasi dan dukungan.
MEMANTAU DAN MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN Komplikasi potencial Kejang. Kewasp Kewaspada adaan an kejan kejang g dipert dipertaha ahanka nkan n untuk untuk setiap setiap pasien yang mungkin beresiko terhadap aktifitas kejang. Hal ini meli melipu puti ti meny menyed edia iaka kan n alat alat peng pengis isap ap yang yang berp berpun ungs gsii penu penuh h disamp disamping ing tempat tempat tidur, tidur, catéte catéterr pengis pengisap, ap, spatel spatel lidah lidah yang yang diberi bantalan. Bantalan tempat tidur diberi untuk melindungi pasien dari kemungkinan cedera. Bila terjadi kejang, pertahankan jalan nafas pasien dan pencegahan cedera merupakan tujuan utama.pemberian terapi obat dimulai saat ini, jika tidak ada, siapkan obat-obatan itu segera.obat yang dipilih adalah fenitoin (Dilantin), obat ini biasanya memberikan kerja antikejang adekuat, yang tidak menyebabkan kantuk pada kadar terapeotik.
Vasospasme, pasien harus dikaji untuk adanya tanda kem kemungk ungkiinan nan vaso vasosp spaasme: sme: saki sakitt kepa kepalla teru teruss menuru nurus, s, penurunan tingkat responsivitas (konfusi, disorientasi, letargik), atau adanya afasia dan paralisis parsial. Tanda-tanda ini dapat terjadi beberapa hari yang diikuti dengan tindakan pembedahan atau dimulainya pengobatan harus segera dilaporkan. Jika vasospasme telah didiaknosis, medikasi yang diresepkan melipu meliputi ti terapi terapi penyek penyekat at-kal -kalsiu sium m atau atau member memberika ikan n volum volumee cairan eskpander.
D. EVALUASI Hasil yang diharapkan 1. menuj menujukk ukkan an status status neurol neurologi ogik k utuh, utuh, tanda vital vital dan pola pernafasan normal. normal. • Pasien sadar dan berorientasi terhadap waktu, tempat dan orang. • Memperlihatkan pola bicara yang normal dan proses pikir utuh. Memperlihatkan kekuatan otot yang sama dan • kyat yat pada gerakan dan sensasi keempet ekstremitas. Memp Memper erli liha hatk tkan an refl reflek ekss tend tendon on yang yang dala dalam m • dan respon pupil tetap normal. 2. menunjukka menunjukkan n persepsi persepsi sensor sensorii normal. normal. Menyatakan rasional kewaspadaan • subarakhnoid. Memerlihatkan proses berfikir yag bersih. • 3. memberika memberikan n penurunan penurunan tingkat tingkat ansietas. ansietas. Kegelisahan berkurang. • Tida idak menunj nunjuk ukka kan n indik ndikaator fis fisiol iologi ogik ansiet ansietas as (mis. (mis. Tanda Tanda fital fital normal normal;; frekue frekuensi nsi pernafasan normal; tidak ada bicara cepet dan berlebihan) 4. bebas bebas dari dari kompli komplikas kasii menunjukkan tanda fital normal dan aktifitas • neuromuskular tanpa kejang. Mengungkapkan pemahaman tentang • kewaspadaan kejang. Menunjukkan tidak ada vasospasme. • Menu Menunj njuk ukka kan n stat status us ment mental al norm normal al,, stat status us • sensori dan motori normal. Tidak ada keluhan perubahan penglihatan. • •
DAFTAR PUSTAKA Irvan idris “Fisiologi “ FK UNHAS. Loraine m.wilson “Patofisiologi “ vol.2 , EGC. Lumbangtobing “ Neurologi klinik “ Fakultas kedokteran Indonesia. Marilyn eduenges “Rencana asuhan keperawatan “ Edisi 3,EGC. Silvia A.Price “ Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit “ Edisi 6,EGC.