taksonomi bloom sebelum dan sesudah revisiDeskripsi lengkap
taksonomi bloom sebelum dan sesudah revisiFull description
spk
psikopend
Berbagi Contoh Penerapan Taksonomi Bloom Revisi Dalam Pembelajaran Matematika 2Full description
Berbagi Contoh Penerapan Taksonomi Bloom Revisi Dalam Pembelajaran Matematika 2Deskripsi lengkap
Teori BelajarDeskripsi lengkap
Full description
Taksonomi Bloom Revisi 2017Deskripsi lengkap
makalahFull description
Pengaplikasian Filtrasi
Deskripsi lengkap
contoh pembuatan soal menurut taksonomi bloomDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Rina Asih NiasariFull description
Taksonomi Bloom
Full description
Full description
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
TAKSONOMI BLOOM DAN APLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Oleh: Falidan Ahmad
A. Pendahuluan
Hakikat hasil pembelajaran adalah perubahan perilaku subjek belajar dengan proses memanusiakan manusia sehingga terbentuk “human ability” (Sugandi: 2007). Secara umum, bentuk perilaku sebagai tujuan pembelajaran digolongkan ke dalam tiga klasifikasi dengan istilah “The Taxonimy of Eduvcation objectivies”. Dalam pelaksanaan pembelajaran selama ini, tujuan pendidikan mengacu pada pijakan definisi klasifikasi menurut Benyamin S. Bloom dkk atau dikenal dengan istilah Taksonomi Bloom yang meliputi perubahan tiga ranah belajar yaitu: ranah kognitif, afektif dan psikomotorik (Hakim: 2009). Dalam makalah ini akan dibahas mengenai tujuan pembelajaran menurut Taksonomi Bloom dan aplikasinya dalam pembelajaran di Sekolah Dasar. B. Taksonomi Bloom dan Aplikasi Dalam Pembelajaran
Tujuan pembelajaran menurut Benyamin S. Bloom yang dikenal dengan istilah “The Taxonomy of Education Objectives” menjadi tolak ukur proses pembelajaran yang dilakukan. Hasil belajar yang diperoleh ditranformasikan melalui tingkatantingkatan yang dapat diukur melalui definisi ranah Taksonomi Bloom. Ranah tersebut adalah sebagai berikut: a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan perilaku yang berhubungan dengan berfikir, mengetahui dan pemecahan masalah. Ranah ini mempunyai enam tingkatan sesuai dengan kemampuan hasil belajar yang tersusun dari tingkatan terendah (C1) sampai dengan tingkatan tertinggi (C6). Ranah kognitif tersebut: 1) Mengingat Pengetahuan (Remember)/ C1
Mengingat
diartikan
sebagai
mengeluarkan/
menuangkan
kembali
informasi / pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka panjang. Mengingat terdiri
dari
mengenali
informasi
yang
sudah
tersimpan
sebelumnya/
mengidentifikasi kembali saat adanya petunjuk ingatan (pertanyaan). Bentuk operasional dari mengingat meliputi rangkaian penjabaran:
-
Mengidentifikasi
-
Menyebutkan
-
Menjodohkan
-
Memilih ketepatan
-
Memberi nama/ istilah
Contoh evaluasi kemampuan mengingat pengetahuan berupa soal adalah: Pencernaan makanan pertama kali dilakukan oleh ................................ ................................ a. Hidung
c. Lambung
b. Mulut
d. Usus
2) Pemahaman (Understanding)/ C2
Memahami diartikan sebagai menyusun makna dari pesan- pesan pembelajaran mencangkup komunikasi oral/ verbal, tertulis dan grafis. Bentuk operasional memahami meliputi :
-
Menjelaskan
-
Menterjemahkan/ menginterpretasikan
-
Menguraikan
-
Merumuskan
-
Merangkum
-
Menyimpulkan
Contoh evaluasi pemahaman dalam pembelajaran : Bagaimanakah proses pencernaan makanan di dalam mulut? Jelaskan! 3) Penerapan (Apply) / C3
Menerapkan diartikan sebagai menggunakan suatu prosedur dalam situasi tertentu. Kemampuan dalam bentuk operasional dimensi ini meliputi:
-
Memperhitungkan
-
Membuktikan
-
Menemukan Contoh evaluasi kemampuan penerapan :
Siswa melakukan percobaan memakan biskuit. Lalu merasakan biskuit tersebut ketika proses pencernaan di dalam mulut. Tuliskan bagaimana prosesnya! Apa saja yang terjadi pada mulutmu saat makan biskuit! biskuit! 4) Analisis (Analize) / C4
Menganalisis artinya menguraikan sesuatu ke dalam bagian- bagian yang menentukan bagaimana hubungan antar bagian tersebut dengan struktur keseluruhan
atau
tujuan.
Kemampuan
dalam
bentuk
operasional
ini
mencangkup:
-
Menunjukkan hubungan sebab akibat
-
Memisahkan bagian yang relevan dengan bagian yang tidak relevan
-
Membandingkan
-
Membuat diagram/ skema Contoh evaluasi kemampuan analisis adalah: Amati contoh penyakit berikut ini, lalu kelompokkan penyakit tersebut berdasarkan golongan penyakitnya! penyakitnya! a. Gondok
d. Sembelit
b. Asma
e. Katarak
c. Polip
f. bronkitis
Penyakit Pencernaan
Penyakit Pernafasan
5) Mengevaluasi Mengevaluasi (Evaluate) / C5
Mengevaluasi artinya membuat penilaian berdasarkan suatu kriteria atau standar tertentu. Kemampuan ini meliputi:
-
Membuktikan
-
Menguji
-
Melengkapi Contoh kemampuan mengevaluasi: Yudi menghitung detak jantungnya sendiri sebelum melakukan aktifitas dan setelah melakukan aktifitas. Sebelum melakukan aktifitas, detak jantungnya adalah 68 kali/ menit sedangkan setelah aktifitas berlari detak
jantungnya berubak menjadi 70 kali/ menit. Ujilah percobaan yang telah dilakukan Yudi. Lakukan kegiatan seperti apa yang telah dilakukan Yudi. Lalu catatlah hasilnya. Apakah ada perubahan? 6) Mencipta (Create) (Create) / C6
Mencipta artinya memadukan berbagai elemen untuk membentuk sesuatu yang koheren atau berfungsi. Kemampuan mencipta terdiri dari:
-
Merencanakan/ memdesain
-
Memproduksi/ membangun pemecahan masalah yang memiliki spesifikasi keahlian dan kemampuan tertentu Contoh kemampuan mencipta : Penyakit diare adalah penyakit yang disebabkan karena penyebab tertentu. Buatlah obat tradisional dengan menggunakan bahan tradisional untuk mengobati penyakit tersebut dengan takaran yang sesuai pada buku obat.
b. Ranah afektif
Ranah ini berkaitan dengan sikap, nilai, interes apresiasi dan penyesuaian perasaan sosial. Sebagaimana domain kognitif, ranah afektif juga memiliki tingkatan tertentu dari yang sederhana sampai tingkatan kompleks. Urutan tingkatan tersebut adalah : 1) Penerimaan (Receiving)
Kemauan adalah menerima untuk memperhatikan suatu gejala / rangsangan tertentu dari luar diri. Kemampuan ini mencangkup:
-
Mendengarkan/ menerima informasi dengan perhatian
-
Menunjukkan kepekaan terhadap lingkungan dan masalah sosial
Kemampuan ini menunjukkan partisipasi aktif dalam kegiatan tertentu. Kemampuan ini dapat terlihat dengan adanya:
-
Mengikuti diskusi kelompok dengan baik
-
Menaati peraturan
-
Menolong orang lain
3) Berkeyakinan / Penentuan ( Valuing)
Berkeyakinan berarti kemauan menerima sistem tertentu dari proses memahami. Kemampuan ini meliputi :
-
Mengambil sikap
-
Memprakarsai
-
Membenarkan / Menolak
4) Penerapan Karya (Organisation)
Dimensi ini berkenaan dengan penerimaan terhadap berbagai sistem nilai yang berbeda berdasarkan suatu sistem nilai yang lebih tinggi. Penerapan karya ini meliputi kemampuan :
-
Menerima kelebihan dan kekurangan diri sendiri dan orang lain
-
Menyesuaikan
-
Mengatur
5) Ketekunan / Pembentukan Pembentukan Pola (Charakterization) (Charakterization)
Ranah ini adalah tingkat afektif yang tertinggi. Pada taraf ini individu individu yang sudah memiliki sistem nilai selalu menyelaraskan perilaku dengan sistem nilai yang diyakininya sebagai dasar mengambil keputusan. Kemampuan ini meliputi:
-
Bersikap obyektif
-
Mempertimbangkan
-
Menunjukkan
-
Memberi contoh
c. Ranah Psikomotorik Psikomotorik
Ranah ini berkaitan dengan keterampilan yang bersifat manual atau motorik. Domain ini memiliki tingkatan dari yang sederhana sampai pada tingkatan yang paling kompleks. Tingkatan Tingkatan ini meliputi: 1) Persepsi (Perseption)
Persepsi ini berkaitan dengan penggunaan indera dalam melakukan kegiatan/ sesuatu hal. Bentuk operasional ini meliputi:
-
Mengidentifikasikan
-
Membedakan
-
Menghubungkan
2) Kesiapan (Set)
Kesiapan berkenaan dengan kesiapan mental, kesiapan fisik dan kesiapan emosi. Tindakan ini meliputi:
-
Mempersiapkan
-
Memprakarsai
-
Bereaksi
3) Mekanisme (Mechanisme)
Mekanisme berkaiatan dengan penampilan respon yang sudah dipelajari dan
sudah
menjadi
kebiasaan
sehingga
tindakan
yang
ditampilkan
menunjukkan suatu kemahiran. Kemampuan ini meliputi:
-
Mendemosntrasikan
-
Memainkan
-
Menyusun
-
Membongkar dan memasang
4) Respon Terbimbing (Guided Respon)
Respon ini terdiri dari meniru dan mencoba (trial and error), mengulang kegiatan dengan coba- coba. Kemampuan ini meliputi :
-
Mempraktikkan
-
Memainkan
-
Menangani
5) Kemahiran (Complex Over Respons)
Kemahiran
berkenaan
dengan
penampilan
gerak
motorik
dengan
keterampilan penuh. Kemampuan ini meliputi:
-
Membedakan
-
Mempersiapkan
-
Menghubungkan
6) Adaptasi (Adaptation)
Kemampuan ini adalah kemampuan yang sudah berkembang pada diri individu sehingga yang bersangkutan mampu memodifikasi pola gerakan sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu. Kemampuan ini meliputi:
-
Mengadaptasikan
-
Mengatur kembali
-
Membuat variasi
7) Originasi (Origination)
Kemampuan ini menunjukkan pola gerak baru untuk disesuaikan dengan situasi atau masalah tertentu. Kemampuan ini meliputi:
-
Merancang
-
Menciptakan
-
Mengatur
C. Penutup
Begitu pentingnya tujuan pembelajaran untuk mengetahui perkembangan perubahan perilaku dari hasil belajar, bela jar, mengharuskan pendidik memahami ranah tujuan tujua n pembelajaran Taksonomi Bloom secara menyeluruh. Pembelajaran yang diterapkan tidak hanya berpusat pada aspek kognitif saja, namun harus mencangkup aspek afektif dan psikomotorik. Pemahaman tentang operasional Taksonomi Bloom diatas, membantu pendidik untuk menerapkannya dalam proses pembelajaran dan memiliki peta hasil belajar individu secara terukur. D. Daftar Pustaka
Hakim, Lukmanul. 2009. 2009 . Perencanaan Pembelajaran. Pembelajaran . Wahana Prima.Bandung Majid, Abdul. 2009. Perencanaan Perencanaan Pembelajaran. ROSDA. Bandung Sugandi, Achmad. 2007. Teori Pembelajaran. Pembelajaran. UNNES PRESS. Semarang Sa”ud, Udin S. 2009. Perencanaan 2009. Perencanaan Pendidikan Pendidikan.. ROSDA. Bandung