BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Al-Qur‟an Al-Qur‟an merupakan kitab yang keasliannya keasliannya dijamin oleh Allah SWT dan akan tetap terpelihara. Kandungan Al-Qur‟an Al-Qur‟an mendidik umat manusia untuk menjadi lebih baik. Jika ayat-ayat Al-Qur‟an Al-Qur‟an digali dan ditafsirkan dengan luas, maka di dalamnya sarat dengan pesan-pesan bernuansa edukatif (pendidikan) yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup bagi umat manusia.
Ilmu Pendidikan Islam idealnya dibangun melalui konseptualisasi dan teoritisasi nilai-nilai Al-Qur‟an Al-Qur‟an dan Hadits . Nilai-nilai Nilai-nilai dasar Al-Qur‟an Al-Qur‟an mencakup segala aspek kehidupan manusia secara utuh dan komprehensif, termasuk dalam bidang pendidikan. Tema-tema pokoknya meliputi aspek ketuhanan, manusia sebagai individu dan social, alam semesta, kenabian, wahyu, dan makhluk-makhluk spiritual. Eksistensi, orisinalitas dan kebenarannya dapat dibuktikan oleh sains modern. Sedang tuntunannya adalah rahmat bagi semesta alam, dan tujuannya adalah kebahagiaan dunia dan akherat. Oleh karena itu, penulis akan mencoba untuk membahas tentang penafsiran Q.S. Al-Alaq: ayat 1-5‟ 1-5‟ tentang tentang “PERINTAH MENUNTUT ILMU ”, melalui makalah ini.
1
B. Rumusan Masalah A. Apa bunyi ayat QS. Al-alaq 1-5 ? B. Bagaimana Kosa kata Ayat nya? C. Apa asbabun nuzul ayat QS. Al-alaq 1-5 ? D. Bagaimana Penafsiran ayat QS. Al-alaq 1-5 ? E. Apa Mahfum ayat QS. Al-alaq 1-5 ? F. Apa Mahfum tarbawi QS. Al-alaq 1-5 ? G. Ayat-ayat Al-qur‟an Al-qur‟an apa saja yang mendukung QS. Al-alaq 1-5 ? H. Hadist-hadist apa saja yang mendukung QS. Al-alaq 1-5 ? I. Pelajaran apa yang dapat dipetik dari QS. Al-alaq 1-5 ?
2
BAB II PEMBAHASAN
PERINTAH MENUNTUT ILMU (MEMBACA, MENULIS, DAN MENELITI) (QS. AL-ALAQ 1-5)
A. Bunyi Ayat
Artinya:
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.
“
Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah.
Yang mengajar (manusia)
dengan perantara kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
”
(Q.S. Al-Alaq: 1-5)
B. Terjemahan (Kosa Kata) Ayat
= Diambil dari kata kerja
yang pada mulanya berarti 1
menghimpun atau membaca. =
dengan nama
1
M. Quraish Shihab. 2002. Tafsir Al-Misbah: pesan, kesan dan keserasian Al- Qur‟an. (Jakarta: Lentera Hati). Hlm 392
3
=
Tuhan kamu
=
yang
=
menciptakan (dari tiada)
=
Manusia, terambil dari kata harmonis, atau dari kata
)
) ) uns/senang, jinak , ) nis-y yang berarti lupa.
dan
=
dari
=
segumpal darah
=
dan Tuhanmu
=
Diterjemahkan dengan yang maha pemurah atau semulia-mulia. Kata ini terambil dari kata
(
) yang
antara lain berarti:
memberikan dengan mudah dan tanpa pamrih, bernilai tinggi, terhormat, setia, dan sifat kebangsawanan. =
Dia mengajar
=
dengan kalam
=
dia ajarkan
=
apa yang
=
tidak
= dia ketahui C. Asbabun Nuzul
Permulaan turunnya Al-Quranul Karim adalah pada tanggal 17 Ramadhan tahun ke-40 Nabi SAW., ketika beliau sedang ber -tahannus (beribadah) di Gua 2
Hira. Nabi SAW., ber -tahannus (beribadah) di Gua Hira karena beliau merasa 2
Ali Ash-Shaabuuniy, Muhammad. 2008. Studi Ilmu Al-Qur‟an: Terjemahan Asli dari buku At-Tibyan Fi Ulumil Qur‟an. (Bandung: Pustaka Setia). Hlm 26
4
bosan terhadap sifat-sifat dan perilaku kaumnya yang berakhalak buruk. Pada saat itu turunlah wahyu dengan perantaraan Mlaikat Jibril Al-Amin dengan membawa beberapa ayat Al-Quranul Hakim. Ia (Malaikat Jibril) mendekap Nabi ke dadanya lalu melepaskannya (dan melakukan hal itu sampai tiga kali), sambil mengatakan
“iqra‟
(bacalah)”
pada
setiap
kalinya,
dan
Rasul SAW.,
menjawabnya “ma ana bi qa ri (saya tidak bisa membaca).” Hingga pada dekapan yang ketiga kalinya Malaikat Jibril membacakan surat Al-Alaq: 1-5.
Itulah permulaan wahyu dan diturunkannya Al-Qur‟an.
Namun sebelumnya telah turun sebagian irhas (tanda dan dalil) yang menunjukan akan datangnya wahyu dan bukti nubuwwah bagi Rasul SAW., yang mulia. Di antara tanda-tanda tersebut adalah mimpi yang benar di saat beliau tidur dan kecintaan beliau untuk menyendiri dan berkhalawat di Gua Hira untuk beribadah kepada Allah SWT.
D. Penafsiran Ayat
3
Kelima ayat ini merupakan ayat Al-qur‟an pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW. Pada pertama dan kedua Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad untuk membaca. Perintah yang sama diulang sekali lagi pada ayat ketiga menunjukan betapa pentingnya membaca untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Kata
adalah bentuk fi‟il amar (perintah), dari kata
-
, artinya
membaca. Jadi kata iqra artinya: bacalah! Kata qara-a dalam pengertian seperti ini berarti
menerangkan
beberapa
huruf
menjadi
kata-kata,
kemudian
menyuarakannya dengan mulut (lidah) atau sekedar di dalam hati, selanjutnya memahami artinya.
3
Mahsan dan Vurniah. 2005. Tafsir Tarbawi Teori Kependidikan Islam. (Bandar Lampung: Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Intan Lampung). Hlm. 52-59
5
Jika orang Arab mengatakan: mereka maksud:
artinya “Aku membaca”, yang 4
artinya “Aku mempelajarinya”. Penelusuran arti ini kita
teruskan lagi. Jika orang Arab mengatakan mempelajri ilmu”, maka yang mereka maksud adalah
artinya “Aku artinya
“Aku menemukan metode dan seluk beluk ilmu tersebut melalui pemahaman dan pengamatan”. Dengan demikian, perintah membaca dalam arti kedua ini bahwa Nabi Muhammad SAW diperintah mengamati dan meneliti sesuatu yang benar benar baru, atau menelusuri ilmu pengetahuan yang sudah ada dengan pemahaman sehingga beliau mendapat ilmu. Penafsiran dengan makna kedua ini memang ada isyarat yang membenarkannya tatkala kita terapkan pengertian itu untuk menafsir ayat ketiga. Apakah yang harus beliau baca, akan dibicarakan kemudian. Perintah itu adalah mulailah membaca dengan menyebut nama tuhan yang telah menciptakan alam ini dan yang menciptakan manusia dari materi pertama yang begitu lemah. Jangan berkata tidak bias membaca, karena Tuhan Yang Pemurah bisa saja membalik keadaan buta huruf serta merta menjadi bisa membaca dan menulis. Jadi mestinya ada sesuatu yang tertulis dan harus dibaca. Di sini yang dimaksud yang dimaksud adalah membaca ayat-ayat Al-qur‟an yang mulai disampaikan lebih lanjut dan yang akhirnya akan ditulis oleh para penulis wahyu seperti yang dapat disaksikan pada perkembangan selanjutnya, itulah Al-qur‟an. Jadi maksudnya bacalah Al-qur‟an dengan menyebut nama Tuhan. Dalam ayat-ayat itu Allah SWT akan memberikan jalan keluar untuk memecahkan permasalahan ketuhanan dan kemasyarakatan yang selama ini dirasakan mengganjal di hati Nabi Muhammad SAW dan membawanya bwrtapa beberapa lama di gua Hira, seperti yang diberitakan sejarah. Peristiwa diturunkannya ayat pertama ini oleh Malaikat Jibril sekaligus menjadi pertanda 4
Al-asfahani, hlm 414
6