SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG
Disusun Oleh : AUZAN N MAHDI
C1B112114
AMELIA YULIANA
C1B112084
ASEP BAGJA RUSMANA
C1B112037
DWI PRASTOWO NUGRAHA
C1B112217
LISDA SEPTIAN NOOR
C1B112097
MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2014
Kata Pengantar Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Sumber Pendanaan Jangka Panjang. Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian
Banjarmasin, April 2014
Tim Penyusun
1
Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian BAB II PEMBAHASAN A. Saham dan Modal Ventura 1. Overview Sumber Pendanaan Jangka Panjang 2. Saham 3. Modal Ventura B. Utang dan Saham Preveren 1. Intermediasi dan Disintermediasi 2. Obligasi 3. Pinjaman dari Lembaga Keuangan 4. Saham Preveren BAB III PENUTUP Daftar Pustaka
2
……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ……………………………… ………………………………
i ii 1 1 1 2 3 3 3 3 8 9 9 10 15 16 17 18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saham dan obligasi diperdagangkan di pasar modal. Instrumen keuangan di pasar modal mencakup instrumen keuangan yang lebig bervariasi dan lebih kompleks dibandingkan dengan instrument pasar uang. Meskipun demikian pada dasarnya instrument tersebut bisa dikelompokan ke dalam dua instrumen dasar yaitu instrumen utang (obligasi) dan instrumen lain yang merupakan kombinasi keduanya dengan berbagai variasinya. Juga dari instrumen primitif tersebut berkembang instrumen derivatif yang lainnya diturunkan dari nilai instrumen primitif tersebut. Disamping kepemilikan (saham), perusahaan bisa menerbitkan instrumen utang. Instrumen utang bisa mempunyai jangka waktu pendek dan panjang. Bagian ini membicarakan instrumen utang jangka panjang. Instrumen utang jangka panjang pada dasarnya janji yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar sejumlah bunga tertentu dan pokok pinjaman selama waktu jangka tertentu. Instrumen utang bisa dijual langsung ke investor melalui surat berharga (sekuritas yang bernama obligasi. Obligasi bisa dijual ke public, bisa juga di jual langsung ke investor tertentu (biasanya investor besar atau disebut juga investor institusi). Cara yang terakhir disebut juga sebagai penjaualan ke investor nonpublic (private placed debt). Di samping melalui penerbitan obligasi, perusahaan juga bisa langsung meminjam ke perbankan atau lembaga keuangan non perbankan. Pinjaman tersebut merupakan utang. Perbedaannya dengan obligasi adalah obligasi merupakan sekuritas dan bisa diperjualbelikan dengan mudah. B. Rumusan Masalah 1. Overview sumber pendanaan jangka panjang ? 2. Apa itu saham ? 3. Apa itu modal ventura ? 4. Apa itu intermediasi dan disintermediasi ? 5. Apa itu obligasi ? 6. Apa bentuk pinjaman dari lembaga keuangan ? 7. Apa itu saham preveren ? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk menambah ilmu dan pengetahuan mengenai masalah yang diangkat dalam makalah. 1
2. Memahami Teori-teori yang terkait dengan makalah. 3. Memahami manfaat dan Tujuan penelitian
2
BAB II PEMBAHASAN A. Saham dan Modal Ventura 1. Overview Sumber Pendanaan Jangka Panjang Ada sebuah alternatif perolehan dana jangka panjang dimana hal tersebut juga bisa dilakukan secara internal (melalui
keuntungan dari kegiatan
operasional). Kemudian jika dilakukan secara eksternal, perusahaan bisa memperoleh melalui publik dalam bentuk saham dan utang, dan melalui investor terbatas seperti modal ventura. Perusahaan bisa meminjam langsung melalui bank dalam bentuk dalam bentuk pinjaman, menerbitkan surat utang/obligasi lalu dijual ke public/public bond atau ke investor terbatas/private bond. Jika perusahaan berniat menjual sahamnya ke publik, maka perusahaan akan melakukan IPO/Initial public offering. Penjualan saham sesudah perusahaan gopublic, disebut sebagai SEO/seasoned equity offering. Alternatif lain yaitu dengan memberi kesempatan pada pemegang saham saat ini untuk membeli saham yang akan dijual yang dimana dikenal sebagai right offering. 2. Saham Saham merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dimana pemegang saham memperoleh pendapatan dari dividen dan capital gain (selisih antara harga jual dengan harga beli). a. Karakteristik Saham 1) Hak Residu Kepemilikan suatu perusahaan membuat pemegan saham memiliki hak residu (sisa) atau bisa disebut pendapatan yang tersisa setelah kewajiban membayar bunga, Leasing, pajak, serta dividen saham preferen telah terpenuhi Biasanya perusahaan membayarkan sebagian pendapatan bersih ke pemegang saham sebagai dividen. Pendapatan yang tidak dibayarkan tersebut bisa diinvestasikan ke perusahaan, kemudian menghasilkan keuntungan lebih lanjut, sehingga harga saham bisa meningkat dan memperoleh capital gain. 2) Pengendalian atas Perusahaan Pemegang saham memiliki kendali atas perusahaan dengan diwujudkan dalam pemilihan manajemen perusahaan. Pemegang saham
3
memiliki hak suara atau hak untuk memilih manajer dimana terdapat dua jenis, yaitu majority voting dan cumulative voting. 3) Saham yang diotorisasi, saham yang berdar, dan treasury stock Anggaran dasar/anggaran rumah tangga perusahaan menentukan jumlah saham perusahaan yang diotorisasi. Jumlah saham yang diotorisasi adalah jumlah saham yang bisa dikeluarkan oleh perusahaan tanpa mengubah dasar perusahaan. Misalnya, suatu perusahaan menentukan jumlah saham yang diotorisasi sebesar 10.000 lembar, dimana 5000 lembar dikeluarkan, 5000 sisanya tidak. Dari 5000 yang dikeluarkan, sebanyak 4000 lembar dijual ke publik, sementara sisanya dipegang oleh pemgang saham. Dari jumlah 5000 lembar yang dikeluarkan, perusahaan barangkali membeli kembali saham tersebut. Contohnya, perusahaan membeli kembali sahamnya sejumlah 1000 lembar, maka jumlah saham yang beredar adalah 5000-1000=4000 saham. b. Proses Go-public Misalkan suatu perusahaan memutuskan untuk menjual sahamnya ke publik/emiten. 1) Sebelum Emisi Sebelum emisi dilakukan, perusahaan perlu melakukan persiapanpersiapan sebagai berikut: a) Manajemen merencanakan go-public untuk mengubah anggaran dasar perusahaan b) Perusahaan mencari penjamin emisi untuk membantu menyiapkan c) d) e) f) g) h)
dokumen dokumen yang diperlukan Melakukan kontrak pendahuluan dengan bursa efek. Melakukan penandatanganan perjanjian-perjanjian Emiten menyampaikan pernyataan pendaftaran ke Bapepam Melakukan ekspose terbatas di Bapepam Bapepam melakukan evaluasi permohonan oleh perusahaan Bapepam kemudian memberi tanggapan tertulis, dan memberikan
pernyataan pendaftaran efektif. 2) Emisi a) Negosiasi antara perusahaan dengan penjamin emisi untuk menentukan harga penawaran ke penjamin emisi b) Penjamin emisi menawarkan saham ke investor
4
c) Setelah melewati pasar perdana, saham siap diperdagangkan di pasar sekunder sesudah listing di Bursa Efek 3) Sesudah Emisi Ada beberapa kewajiban perusahaan : a) Perusahaan harus memberikan laporan berkala b) Perusahaan juga harus melaporkan kejadian penting yang berkaitan dengan perusahaan c. Pasar Perdana dan Pasar Sekunder Jika perusahaan memutuskan untuk menjual sahamnya ke publik dan mendaftarkan sahamnya ke Bursa Efek, maka perusahaan akan memasuki pasar primer dan pasar sekunder. 1) Pasar Perdana Pada saat perusahaan memutuskan untuk go-public, perusahaan akan dibantu oleh penjamin emisi. Pasar dimana perusahaan yang go-public berurusan dengan penjamin emisi disebut sebagai pasar perdana. Pada waktu emiten bernegosiasi menjual sahamnya ke penjamin emisi ada dua metode yang bisa digunakan, yakni Full Commitment, Best Effort, serta Green Shoe Provision. 2) Pasar Sekunder Setelah sahamnya dijual ke publik, emiten bisa mencatatkan sahamnya di bursa. Efek dan bisa diperjualbelikan di pasar sekunder. Pasar yang menampung transaksi tersebut disebut sebagai pasar sekunder. d. Penentuan Harga Saham Baru dan Biaya Go-public Isu lain yang tidak kalah penting adalah bagaimana menentukan harga saham yang ditawarkan ke publik, pada waktu pertama kali go-public. 1) Penentuan Harga Saham Ada beberapa cara untuk menentukan harga penawaran. Pertama, perusahaan akan melihat rasio rasio penilaian lain dari perusahaan sejenis, rasionya berupa PER dan PBV. Kemudian pendekatan model Discounted cash flow juga bisa dilakukan. Forecast aliran kas masa mendatang perlu dibuat kemudian biaya modal perlu dihitung. 2) Biaya Go-public Perusahaan yang go-public akan memperoleh manfaat dan biaya sekaligus. Manfaat diperoleh melalui dana segar yang masuk ke
5
peusahaan, promosi dan publistas melalui pencatatan di bursa efek.. Biaya yang dikeluarkan mencakup biaya eksplisit, dan biaya implisit. Rincian biaya go-public yaitu a) b) c) d) e) f)
Spread Underpricing Abnormal return Biaya langsung Biaya tidak langsung Green shoe option
e. Penawaran Umum dan Penawaran Terbatas Jika perusahaan sudah go-public, perusahan bisa menjual saham kembali jika perusahaan memerlukan dana. Perusahaan bisa menjual saham langsung ke pasar atau dinamakan Seasoned Equity Offering. Perusahaan bisa menawarkan ke pemegang saham lama untuk membeli saham yang akan dijual dimana itu sering disebut sebagai right offering. 1) Penawaran Umum Saham (SEO) Isu yang muncul adalah harga saham cenderung jatuh pada saat pengumuman penawaran saham umum dilakukan. Harga jatuh sekitar 34 %. Menjadi pertanyaan, kenapa hal tersebut terjadi. Salah satu teori mengatakan bahwa perusahaan cenderung menjual saham jika nilai saham tersebut overvalued dimana hanya manajer yang tahu apakah nilai saham sudah overvalued atau belum, sementara pasar tidak tahu. Pasar menangkap pengumuman penjualan saham sebagai signal bahwa nilai saham overvalued, karena itu pasar akan bereaksi negatif, yaitu harga jatuh pada pengumuman tersebut. 2) Penawaran Saham terbatas (rights offering) Berbeda dengan penawaran umum,
penawaran
terbatas
memprioritaskan pemegang saham lama jika perusahaan menerbitkan saham baru. Pemegang saham lama memperoleh hak untuk membeli terlebih dahulu untuk menjaga hak suara mereka, agar tidak terjadi dilusi hak suara mereka. 3) Rights versus penawaran umum Suatu studi menunjukan bahwa biaya emisi untuk penawaran umum penawaran terbatas dengan stand by underwriting dan penawaran terbatas murni adalah 6,17 %, 6,05%, dan 2,45% berturut turut.
6
Di Indonesia, penjualan saham kembali dilakukan melalui penawaran
terbatas,
karena
peraturan
perundang
undangan
memprioritaskan pemegang saham lama. Manarik untuk dilihat, jika dibebaskan antara penawaran terbatas dan penawaran umum, mana yang akan lebih banyak digunakan di Indonesia nantinya. f. Shelf Registration Shelf registration pada dasarnya mendaftrakan rencana emisi sekaligus, kemudian emisi saham dijual secara bertahap yang bertujuan untuk menyederhanakan prosedur penjual saham. Dengan shelf registration, perusahaan bisa mendaftarkan penawaran saham yang akan dijual dalam jangka waktu dua tahun mendatang, kemudian menjual saham kapan saja selama jangka waktu dua tahun tersebut. Perusahaan yang bisa melakukan shelf registration harus memnuhi persyaratan persyaratan: a) b) c) d)
Rating bagus Perusahann tidak pernah default Nilai perusahaan total harus lebih besar dari $150 juta Perusahaan tidak pernah melanggar undang undang sekuritas 1934 selama tiga tahun sebelumnya.
3. Modal Ventura a. Pengertian modal ventura Modal ventura merupakan bentuk penyertaan modal dari perusahaan pembiayaan kepada perusahaan yang membutuhkan dana untuk jangka waktu tertentu. Perusahaan yang diberi modal sering disebut sebagai investee, sedangkan perusahaan pembiayaan yang memberi dana disebut sebagai venture capitalist. Ada beberapa jenis perusahaan atau kondisi-kondisi tertentudimana modal ventura bisa menjadi alternatif pendanaan yang menarik, yaitu : 1) Perusahaan yang sedang berusaha dalam pasar yang sedang tumbuh 2) Perusahaan yang ingin melakukan ekspansi usaha 3) Perusahaan yang ingin melakukan restrukturisasi utang utangnya 4) Perusahaan yang ingin mengembangkan produk baru yang akan dilempar ke pasar. b. Keuntungan dan Kerugian Modal Ventura 1) Keuntungan Modal Ventura a) Alternatif pembiayaan yang fleksibel 7
b) Perusahaan bisa memanfaatkan jaringan kerja mitra kerjanya yang cukup luas c) Risiko bisnis akan ditanggung bersama 2) Kelemahan Modal Ventura a) Pengendalian perusahaan tidak lagi
di
tangan
perusahaan
sepenuhnya. b) Bagian keuntungan perusahaan akan menurun 3) Langkah –langkah dalam Investasi Modal ventura a) Penilaian Pendahuluan b) Konfirmasi daei pihak luar c) Negosiasi dan penawaran d) Dokumentasi hukum e) Monitor investasi f) Divestasi B. Utang dan Saham Preveren 1. Intermediasi dan disintermediasi Jika perusahaan ingin melakukan pinjaman, perusahaan tersebut bisa menjamin langsung ke kreditor (bank atau lembaga keuangan lainnya), atau menerbitkan surat berharga (sekuiritas, Misal obligasi) kemudian menjualnya ke investor potensial (calon kreditor). Prenjualan sekuritas bisa di tunjukan ke investor yang lebih teratas. Bagan1. Overview utang
Instrumen Uang Obligasi (Penerbitan Sekuritas ) -Proses Disintermediasi Dijual ke Publik
Utang dari Lembaga Keuangan (Melalui Proses Intermediasi)
Dijual ke Investor Terbatas
Pinjaman dari Bank
Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank ( Asuransi dll)
Perbedaan penting antara obligasi dengan pinjaman utang adalah pada proses intermediasi, bagan di bawah menunjukan skema proses intermediasi dan disintermediasi. 8
Bagan2. Intermediasi versus disintermediasi Intermediasi : Pinjaman 20% Perusahaan
Kas 15 % bank
Pengembalian
Investor (surplus dana
Deposito
Disintermediasi: Kas (17,5%) perusahaan
Investor ( surplus dana )
Obligasi 2. Obligasi Obligasi merupakan instrumen utang yang di keluarkan oleh perusahaan dan di jual ke investor. Penjualan bisa di lakukan melalui bursa keungan dan di catatkan (publik placement) atau bisa langsung di jual ke investor potensial (private placement) a. Kontrak perjanjian obligasi Surat perjanjian kontrak (indenture) dan wali amanat (trustee). Kontrak yang menjelaskan janji (kewajiban) perusahaan dan hak investor (pembeli obligasi) di atur secara terinci dalam surat perjanjian yang sering di sebut sebagai bond indenture. Ilustrasi informasi penerbitan obligasi oleh PT Jasa Marga PT Jasa Marga menerbitkan obligasi Jasa Marga X Seri 0 Tahun 2002 dengan tinkat bunga tetap. Jangka waktu: 8 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 4 Desember 2010. Jumlah nominal obligasi: Rp. 650.000.000.000 (enam ratus lima puluh miliar rupiah) Bunga obligasi: 16,15% per tahun, berlaku untuk jangka waktu 8 (delapan) tahun. Bunga dibayarkan setiap triwulan, bunga pertama kali dibayarkan pada tanggal 4 Maret 2003, sedang bunga ke-32 dibayarkan pada tanggal 4 Desember 2010. Penggunaan dana yangdiperoleh: dana yang diperoleh akan digunakan untuk: 30% untuk membangun jalan ruas Pondok Pinang – Ulujami 9
Secara umum kontrak obligasi bisa mencakup beberapa hal : 1) Kontrak dasar obligasi 2) Penjelasan jaminan yang di pakai 3) Detail pembatasan 4) Sinking fund 5) Ketentuan call Kontrak dasar biasanya mencakup beberapa hal seperti : 1) Nilai nominal, Uang yang akan di bayarkan oleh perusahaan yang menerbitkan obligasi pada saat obligasi jatuh tempo. 2) Jangka waktu, Kebanyakan obligasi mempunyai jangka waktu tertentu. Jangka waktu tersebut lebih besar di bandingkan satu tahun. 3) Pembayaran bunga, Obligasi bisa membayar bunga dengan jumlah yang sama untuk setiap periodenya(bunga tetap). 4) Atas unjuk atau Tercatat, Obligasi bisa dalam bentuk tercatat dan atas unjuk. Untuk tercatat, pemegang obligasi akan dicatat dalam buki perusahaan. Obligasii atas unjuk tidak akan mencatat pemilik obligasi tersebut. 5) Karakteristik Call, dalam obligasi dengan karakteristik call, perusahaan yang menerbitkan obligasi mempunyai hak untuk melunasi obligasi sebelum jatuh tempo. Praktek semacam ini disebut juga sebagai refunding. Perusahaan melakukan refunding (call) pada saat tingkat bunga menurun karena bisa menghemat. 6) Pembatasan, kontrak obligasi barang kali memasukan beberapa pembatasan-pembatasan.
Pembatasan
tersebut
ditunjukan
untuk
menghindari situasi yang bisa merugikan pemegang saham obligasi. Situasi yang dimaksud adalah kemungkinan tidak terbayarnya pinjaman yang semakin tinggi, atau tindakan yang bisa merugikan pemegang obligasi. Situasi yang dimaksud adalah kemungkinan tidak terbayarnya pinjaman yang semakin tinggi, atau tindakan yang bisa menurunkan nilai pinjaman. Karena
pemegan utang dan pemegang saham
mempunyai pola penerimaan kas yang berbeda, potensi konflik diantara keduanya menjadi terbuka. Pembatasan tersebut dapat dikelompokan ke dalam dua kategori positif dan negatif. Pembatasan positif mejelaskan hal-hal yang perlu dilakukan
oleh
perusahaan,
sedangkan
pembatasan
menjelaskan hal-hal yang dilakukan oleh perusahaan.
10
negative
b. Rating obligasi Rating di lakukan untuk mengevaluasi risiko instrumen risiko instrumen utang Tabel 1. Rating Obligasi Rating AAA
Keterangan Instrumen utang dengan risiko sangat rendah. Tingkat pengembalian teramat baik (excellent) , perubahan pada kondisi keuangan, bisnis atau ekonomi tidak akan berpengaruh secara
AA
signifikan terhadap risiko investasi. Instrumen utang dengan risiko sangat rendah. Tingakt pengembalian yang sangat baik : perubahan pada kondisi keuangan , bisnis atau ekonomi barangkali akan berpengaruh
A
terhadap risiko investasi tetapi tidak terlalu besar. Pengembalian utang dengan risiko rendah.
Tingkat
pengembalian yang baik : meskipun perubahan padan kondisi keuangan , bisnis atau ekonomi akan meningkatkan risiko BBB
investasi. Tingkat pengembalian yang memadai. Perubahan pada kondisi keuangan , bisnis atau ekonomi mempunyai kemungkinan besar meningkatkan risiko investasi di bandingkan dengan kategori
BB
yang lebih tinggi . Investasi . perusahaan mempunyai kemampuan membayar bunga dan pokok pinjaman tetapi kemampuan tersebut rawan terhadap perubahan pada kondisi ekonomi , bisnis dan
B
keuangan. Instrumen utang saat ini mengandung resiko investasi. Tingkat pengembalian tidah terlindungi secara memadai terhadap
C
kondisi ekonomi , bisnis dan keuangan. Instrumen keuangan yang bersifat
spekulatif
dengan
kemungkinan besar bangkrut. Instrumen keuangan sedang default / bangkrut.
D Catatan : Tanda + atau - bisa ditambahkan dibelakang rating untuk menegaskan tingkat rating lebih lanjut. Sebagai contoh, suatu perusahaan barangkali mempunyai rating A+, yang berarti rating A tingkat atas. 11
c. Jenis- jenis Obligasi 1) Mortgage bond, pinjaman jangka panjang dengan jumlah harta tidak 2) 3)
bergerak. Debenture, pinjaman jangka panjang tanpa jaminan harta tak bergerak. Subordinated debenture, obligasi yang memiliki klaim atas aktiva hanya
4)
setelah hutang senior dilunasi jika terjadi likuidasi. Convertible bond, obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham biasa dari perusahaan penerbit, sesuai dengan keinginan dari pemegang
5)
obligasi tersebut. Warrant, opsi jangka panjang untuk membeli saham biasa dengan harga
6)
tertentu. Income bond, obligasi yang membayarkan bunga kepada pemegangnya hanya jika perusahaan yang bersangkutan memperoleh “penghasilan”
7)
yang cukup untuk menutup bunga tersebut(biasanya bunga tinggi) Putable bond, obligasi yang dapat ditebus/ditukarkan dengan uang tunai
8)
sesuai dengan keinginan pemegang obligasi Indexed/purchasing bond, obligasi yang pembayaran bunganya didasarkan
pada
indeks
inflasi
dengan
maksud
melindungi
pemegangnya dari inflasi.
d. Beberapa variasi obligasi 1) Obligasi tanpa kupon bunga (zero coupon)
obligasi yang tidak
membayar bunga tetapi diskontonya sangat besar sehingga harganya jauh dibawah pari. Obligasi ini menghasilkan kenaikan mahal sebagai kompensasi bagi investor. 2) Junk bond ( obligasi sampah) obligasi beresiko tinggi dan berbunga tinggi yang digunakan untuk membayar merger, LBO (leverage buy out) dan perusahaan-perusahaan yang sedang menghadapi kesulitan. 3) Obligasi pendapatan Obligasi pendapatan mirip dengan obligasi biasa. Perbedaanya adalah pembayaran bunga obligasi pendapatan di kaitkan dengan pendapatan perusahaan. e. Listing obligasi Obligasi bisa di jual nlangsung ke investor. Cara semacam ini bisa di sebut sebagai private placement , di samping itu obligasi bisa dicatatkan (listing) di bursa keuangan. 12
Persyaratan listing obligasi adalah: 1) Bapepam menyetujui listing obligasi perusahaan tersebut. 2) Laporan keuangan telah di audit oleh akuntan publik yang terdaftar pada bapepam denga opini wajar tanpa syarat untuk tahun fiskal sebelumnya. 3) Nilai nominal obligasi yang dicatatkan minimal Rp. 25 miliar 4) Tenggang waktu dari aplikasi sampai ketanggal efektif listing tidak boleh lebih dari enam bulan . umur obligasi yang tersisa minimum adalah empat tahun. 5) Perusahaan telah beroperasi minimal tiga tahun. 6) Perusahaan telah memperoleh keuntungan selama dus tahun fiskal sebelumnya dan tidak mengalami kerugian untuk tahun lalu. 7) Anggota direksi mempunyai reputasi yang baik.
3. Pinjaman lembaga keungan Pinjaman langsung bisa di peroleh melalui bank (lembaga bank) atau lembaga nonbank seperti perusahaan asuransi atau dana pensiun. Pinjaman langsung drai lembaga keuangan biasanya mempunyai beberapa karakteristik yaitu adanya amortisasi dan adanya jaminan. Dalam dunia perbankan di kenal pedoman ‘3R’ dan ‘5C’ untuk berian kredit. Pedoman 3R bisa di jelaskan sebagai berikut: a) Return, berkaitan dengan hasil yang di peroleh dari penggunaan kredit yang di minta, apakah kredit tersebut bisa menghasilkan return (pendapatan) yang memadai untuk melunasi utang dan bunganya. b) Repayment capacity, kemampuan perusahaan mengembalikan perusahaan mengembalikan pinjaman dan bunganya pada saat pembayaran tersebut jatuh tempo. c) Risk-bearing ability, Kemampuan perusahaan menanggung risiko kegagalan atau ketidak pastian yang berkaitan dengan penggunan kredit tersebut. Pedoman 5C bekaitan dengan karakteristik berikut : a) Character, menunjukan kemauan meminjam (debitor) untuk memenuhi peminjam. b) Capacity, kemampuan peminjam untuk melunasi kewajiban utangnya, melalui pengelolaan perusahaan nya yang efektif dan efisien. c) Capital, posisi keuangan perusahaan secara keseluruhan. d) Collateral, aset yang di jaminkan untuk suatu pinjaman.
13
e) Condition, sejauh mana kondisi perekonomian akan mempengaruhi kemampuan pengembalian pinjaman. Kelebihan pinjaman langsung: a) Peminjam tidak perlu melalui proses pendaftaran dan evaluasi yang panjang seperti halnya jika perusahaan akan menerbitkan obligasi. b) Waktu yang di perlukan bisa lebih singkat di bandingkan dengan penerbitan obligasi. c) Karena hanya berhadapan dengansatu lembaga keuangan , perusahaan mempunyai fleksibilitas yang lebih tinggi. d) Karena hubungan dengan lembaga keuangan bisa terjalin lebih baik perusahaaan bisa meminjam dengan cepat. Kelemahan pinjaman langsung : a) Bunga pinjaman langsung biasanya lebih tinggi di bandingkan dengan bunga obligasi. b) Pembatan – pembatasan yang di lakukan oleh pemberi pinjaman barangkali akan mengurangi fleksibilitas perusahaan dalam beberapa situasi. c) Karena biaya investigasi yang cukup tinggi lembaga keuangan barang kali membatasi pinjaman minimum yang bisa di berikan. d) Di bandingkan dengan penerbitan obligasi pinjaman utang langsung kurang visible. 4. Saham preferen Saham preferen merupakan bentuk saham tetpi mempunyai karakteristik obligasi. Pemegang saham preferen memperoleh dividen. Tetapi dividen tersebut seperti bunga yaitu besarnya tetap. Jika perusahaan tidak bisa membaya dividen saham preferen, perusahaan tidak bisa dinyatakan bangkut. Sama seperti utang , saham preferen memperoleh pendapatan yang tetapi risiko sahan preferen lebih tinggi di bandingkan dengan risiko pemegang utang dan lebih rendah di bandingkan dengan risiko saham biasa. Keuntungan saham preferen dari sudut pandan perusahaan : a) Karena saha preferen bukan merupakan utang , penggunaan utang bisa di lakukan oleh perusahaan. b) Berbeda dengan utang jika dividen saham di bayarkan , perusahaan tidak bisa di bangkrutkan.
14
c) Kendali atas perusahaan biasanya masih di tangan pemegang saham sehingga hak suara pemegang saham tidak berkurang jika saham preferen di terbitkan.
15
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pendanaan jangka panjang adalah pendanaan yang prosesnya lebih dari satu tahun. Ada sebuah alternatif perolehan dana jangka panjang dimana hal tersebut juga bisa dilakukan secara internal (melalui keuntungan dari kegiatan operasional). Kemudian jika dilakukan secara eksternal, perusahaan bisa memperoleh melalui publik dalam bentuk saham dan utang, dan melalui investor terbatas seperti modal ventura. Perusahaan bisa meminjam langsung melalui bank dalam bentuk dalam bentuk pinjaman, menerbitkan surat utang/obligasi lalu dijual ke public/public bond atau ke investor terbatas/private bond. Saham merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dimana pemegang saham memperoleh pendapatan dari dividen dan capital gain (selisih antara harga jual dengan harga beli). Modal ventura merupakan bentuk penyertaan modal dari perusahaan pembiayaan kepada perusahaan yang membutuhkan dana untuk jangka waktu tertentu. Obligasi merupakan instrumen utang yang di keluarkan oleh perusahaan dan di jual ke investor. Penjualan bisa di lakukan melalui bursa keungan dan di catatkan (publik placement) atau bisa langsung di jual ke investor potensial (private placement). Saham preferen merupakan bentuk saham tetpi mempunyai karakteristik obligasi. Pemegang saham preferen memperoleh dividen. Tetapi dividen tersebut seperti bunga yaitu besarnya tetap.
16
Daftar Pustaka Mamduh M. Hanafi, 2008. Manajemen Keuangan, Edisi 1, Yogyakarta : BPFE Margareta, Farah, 2005. Manajemen Keuangan, Gramedia Widiasarana Indonesia.
17