BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mula mulaii seja sejak k kons konsep epsi si dan dan bera berakh khir ir samp sampai ai perm permul ulaa aan n pers persal alin inan an.. (Manuaba, 2008) Kehami Kehamilan lan adalah adalah fertil fertilisas isasii atau atau penyat penyatuan uan dari dari sperma spermatoz tozoa oa dan oum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. (!ar"ono, 2008) Kehamilan resiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi keadaa keadaan n ibu maupun maupun janin janin pada pada kehami kehamilan lan yang yang dihada dihadapi. pi. Kehami Kehamilan lan muda muda renta rentan n deng dengan an resik resiko, o, dint dintara arany nyaa terd terdiri iri dari dari abor abortu tus, s, mola mola hidatidosa, hidatidosa, kehamilan ektopik ektopik terganggu terganggu dan hiperemesis hiperemesis graidarum graidarum.. (!ar"ono, 200#) $iperemesis graidarum adalah mual muntah berlebihan pada ibu hamil sehingga menimbulkan gangguan aktiitas sehari % hari dan bahkan membahayakan hidupnya. (Manuaba, 200&) $ipe $ipere reme mesi siss
jara jarang ng
meny menyeb ebab abka kan n
kema kemati tian an,,
namu namun n
angk angkaa
keja kejadi dian anny nyaa masi masih h 'uku 'ukup p tingg tinggi. i. $amp $ampir ir 2 2 pasie pasien n hipe hipere reme mesis sis graidarum dira"at inap lebih dari & kali. *erkadang, kondisi hiperemesis yang yang terjad terjadii terus+m terus+mene enerus rus dan sulit sulit untuk untuk sembuh sembuh membua membuatt pasien pasien depresi. ada kasus+kasus ekstrim, ibu hamil bahkan dapat merasa ingin melakukan terminasi kehamilan. (- ndon Med /sso', 20&&) 20&&) /ngka kejadian hiperemesis hiperemesis graidarum graidarum memanglah memanglah tidak besar, besar, hany hanyaa berk berkisa isarr dari dari &000 &000 keha kehami mila lan, n, namu namun n apab apabil ilaa hipe hiperem remesi esiss graid graidaru arum m tidak tidak mendap mendapatk atkan an penatal penatalaks aksana anaan an dengan dengan segera segera akan akan berdampak buruk bagi bayi seperti terjadinya 13 dan berdampak buruk bagi ibu seperti terjadinya gangguan pada hati, jantung, otak, maupun ginjal. (- ndon Med /sso', 20&&) !etelah !etelah menget mengetahu ahuii angka angka kejadi kejadian an hiperem hiperemesis esis graid graidaru arum m dan mengetahui dampak yang akan terjadi akibat hiperemesis graidarum bagi
1
ibu dan janin, maka penulis tertarik untuk mengetahui dan memberikan asuhan kepada pasien dengan hiperemesis graidarum.
1.2.
Tujuan
a. Tujua ujuan n Umum Umum
4apa 4apatt memb member erik ikan an asuh asuhan an kebi kebida dana nan n pada pada ibu ibu hami hamill deng dengan an hiperemesis hiperemesis graidarum graidarum tingkat di 3!14 5ia"i dengan standar yang berlaku. b.
Tujuan Khusus *ujuan *ujuan khusus dilakukannya asuhan ini yaitu6 1. 1ntuk mengetahui data subjektif pada 7y. usia 22 tahun &0/0 1sia
Kehamilan # minggu dengan $iperemesis raidrum *ingkat *ingkat &. 2. 1ntuk mengetahui data objektif pada 7y. usia 22 tahun &0/0 1sia
Kehamilan # minggu dengan $iperemesis raidrum *ingkat *ingkat &. 1ntuk dapat dapat menega menegakka kkan n analis analisaa pada pada 7y. 7y. usia usia 22 tahun tahun &0/0 3. 1ntuk 1sia Kehamilan # minggu dengan $iperemesis $iperemes is raidrum *ingkat &. 4. 1ntuk 1ntuk mengetahui mengetahui dan melaksanakan melaksanakan asuhan kebidanan pada 7y. 7y.
usia 22 tahun &0/0 1sia Kehamilan # minggu dengan $iperemesis raidrum *ingkat &.
2
BAB II TINJAUAN TE!I
2.1
K"nse# Keham$lan 2.1.1 Pengert$an Keham$lan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2008). Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan oum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (!ar"ono, 2008). Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki+laki dan oum dari perempuan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. iknjosastro (2008) Kehamilan
disimpulkan
sebagai
masa dimana "anita
memba"a embrio dalam tubuhnya yang dia"ali dengan keluarnya sel telur yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya menyatu membentuk sel yang akan tumbuh yang membuat terjadinya proses konsepsi dan
fertilisasi
sampai lahirnya janin.
2.1.2 %akt"r !es$k" Pa&a Ibu Ham$l
bu hamil dengan kehamilan resiko tinggi adalah ibu hamil yang mempunyai resiko atau bahaya yang lebih besar pada kehamilan9persalinannnya dibandingkan dengan ibu hamil dengan kehamilan9persalinan normal. :aktor resiko pada ibu hamil meliputi ri"ayat kehamilan dan persalinan yang sebelumnya kurang baik yaitu ri"ayat keguguran, perdarahan pas'a kelahiran, lahir mati; bu hamil yang kurus9berat badan kurang; sudah memiliki anak atau lebih; jarak antara dua kehamilan kurang dari 2 tahun; bu menderita anemia atau kurang darah; perdarahan pada kehamilan ini; tekanan darah yang meninggi dan sakit kepala hebat dan adanya bengkak pada tungkai; kelainan
3
letak janin atau bentuk panggul ibu tidak normal; ri"ayat penyakit kronik seperti diabetes, darah tinggi, asma dan lain+lain (!uririnah, 200<). Kehamilan muda rentan dengan resiko, dintaranya terdiri dari abortus, mola hidatidosa, kehamilan ektopik terganggu dan hiperemesis graidarum. (!ar"ono, 200#)
2.1.' Tan&a Baha(a Keham$lan
ada umumnya 80+#0 kehamilan akan berlangsung normal dan hanya &0+&2 kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis. Kehamilan patologis tidak terjadi se'ara mendadak karena kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh berlangsung se'ara bertahap dan berangsur+ angsur. 4eteksi dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan upaya terbaik untuk men'egah terjadinya gangguan yang serius terhadap kehamilan ataupun keselamatan ibu hamil. :aktor predisposisi dan adanya penyulit penyerta sebaiknya diketahui sejak a"al sehingga dapat dilakukan berbagai upaya maksimal untuk men'egah gangguan yang berat baik terhadap kehamilan dan keselamatan ibu maupun bayi yang dikandungnya, diantaranya perdarahan, preeklamsi, nyeri hebat di daerah abdominopelikum. (!ar"ono, 2008) ejala dan tanda lain yang harus di"aspadai yang terkait dengan gangguan serius selama kehamilan adalah muntah berlebihan (hyperemesis graidarum), disuria, menggigil atau demam, ketuban pe'ah dini atau sebelum "aktunya, uterus lebih besar atau lebih ke'il dari kehamilan yang sesungguhnya. (!ar"ono, 2008)
4
2.2 H$#eremes$s )ra*$&arum 2.2.1 De+$n$s$
$iperemesis graidarum adalah mual muntah berlebihan pada ibu hamil sehingga menimbulkan gangguan aktiitas sehari % hari dan bahkan membahayakan hidupnya. (Manuaba, 200&) anita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul aseton dalam urine, keadaan ini disebut hiperemesis graidarum. (!astra"inata, 200) $ipermesis raidarum juga dapat diartikan keluhan mual muntah yang dikatagorikan berat jika ibu hamil selalu muntah setiap kali minum ataupun makan. /kibatnya, tubuh sangat lemas, muka pu'at, aktifitas sehari+hari menjadi terganggu dan keadaan umum menurun. (3ukiyah, 20&0) !ehingga dapat disimpulkan bah"a hiperemesis graidarum adalah suatu keadaan yang terjadi pada ibu hamil dimana ibu hamil mengalami mual dan muntah se'ara terus menerus atau berlebihan yang kemudian akan menyebabkan dehidrasi, berat badan menurun, gangguan keseimbangan elektrolit dan mengganggu aktiitas sehari+ hari dan terdapat aseton dalam urine.
2.2.2 Et$"l"g$
enyebab pasti mual dan muntah yang dirasakan ibu hamil belum diketahui, tetapi terdapat beberapa faktor+faktor yang terlibat. :aktor biologis yang paling berperan adalah perubahan kadar hormon selama kehamilan. Menurut teori terbaru, peningkatan kadar $uman 5horioni' onadotropin ($5) akan menginduksi oarium untuk memproduksi estrogen, yang dapat merangsang mual dan muntah. erempuan dengan kehamilan ganda atau mola hidatidosa yang diketahui memiliki kadar $5 lebih tinggi daripada perempuan hamil lain mengalami keluhan mual dan muntah yang lebih berat. (5unningham, 200).
5
rogesteron juga diduga menyebabkan mual dan muntah dengan 'ara menghambat motilitas lambung dan irama kontraksi otot+otot polos lambung (!ar"ono, 2008). $iperemesis graidarum merefleksikan perubahan hormonal yang lebih drastis dibandingkan kehamilan biasa. =eberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut (!ar"ono, 200<)6 a.
:aktor predisposisi 6 1) ada sebagian ke'il primigraida belum mampu beradaptasi
terhadap hormon esterogen dan 'horioni' gonadotropin. 2) >erdistensi rahim =iasa terjadi pada kehamilan dengan hidramnion, kehamilan ganda, estrogen dan $5 tinggi dan mola hidatidosa. ada kehamilan ini, produksi hormon estrogen dan 'horioni' gonadotropin terlalu tinggi sehingga menyebabkan hiperemesis graidarum. b.
:aktor organik 6 1) Masuknya illi khorialis dalam sirkulasi maternal
ada kehamilan, dimana diduga terjadi inasi jaringan illi korialis yang masuk ke dalam peredaran darah ibu, akan menimbulkan reaksi alergi, sehingga faktor alergi dapat menyebabkan hiperemesis graidarum. 2) erubahan metabolik akibat hamil 3esistensi yang menurun dari pihak ibu. '.
:aktor psikologis 6 $ubungan
faktor
psikologis
dengan
kejadian
hiperemesis
graidarum masih belum jelas. 7amun, beberapa kejadian di ba"ah ini diduga dapat menyebabkan terjadinya hiperemesis graidarum, yaitu 6 &) 3umah tangga yang retak 2) $amil yang tidak diinginkan ?) takut terhadap kehamilan dan persalinan
6
) takut terhadap tanggung ja"ab sebagai ibu ) Kehilangan pekerjaan 4iduga kejadian di atas dapat menimbulkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup.
2.2.' Pat"+$s$"l"g$
/da yang menyatakan bah"a, perasaan mual dan muntah adalah akibat dari meningkatnya kadar hormon estrogen, oleh karena itu hiperemesis graidarum umunya terjadi pada trimester pertama. engaruh fisiologik hormon ini masih belum jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. $iperemesis graidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi
dan
tidak
imbangnya
elektrolit
dengan
alkalosis
hipokloremik. =elum jelas mengapa kejadian ini hanya terjadi pada sebagian ke'il "anita, namun faktor psikologis diperkirakan memiliki pengaruh paling utama disamping faktor hormonal. ada penderita yang sebelum hamil sudah menderita lambung spastik dengan gejala tak suka makan dan mual, akan mengalami emesis graidarum yang lebih parah. $iperemesis
graidarum
dapat
mengakibatkan
'adangan
karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton % asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan 'airan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi sehingga 'airan ekstraseluler dan plasma berkurang. 7atrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun. !elain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang.
7
Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi le"at ginjal menambah frekuensi muntah % muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan. !elain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (!indroma Mallory+eiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal (!ar"ono, 200<). 2.2., D$agn"s$s 1. -enegakkan
D$agn"s$s
Keham$lan
)ra*$&arum enegakkan diagnosis hiperemesis
&an
H$#eremes$s
graidarum
dimulai
dengan menegakkan diagnosis kehamilan terlebih dahulu. ada anamnesis dapat ditemukan keluhan amenore, serta mual dan muntah berat yang mengganggu aktiitas sehari+hari. emeriksaan obstetrik dapat dilakukan untuk menemukan tanda+tanda kehamilan, yakni uterus yang besarnya sesuai usia kehamilan dengan konsistensi lunak dan seriks yang liid. emeriksaan penunjang kadar $5 dalam urine dapat membantu menegakkan diagnosis kehamilan. *abel & menjelaskan hal+hal yang perlu diperhatikan untuk membedakan beberapa kondisi mual dan muntah dalam kehamilan. Tabel 1. Defnisi-Defnisi Mual dan Muntah dalam Kehamilan
+
Emes$s )ra*$&arum Mual dan muntah dikeluhkan +
H$#eremes$s )ra*$&arum Mual dan muntah mengganggu
mele"ati 20 minggu pertama
aktiitas sehari+hari Mual dan muntah menimbulkan
+
+
kehamilan *idak mengganggu
aktiitas
komplikasi (ketonuria, dehidrasi, hipokalemia, penurunan berat
+
sehari+hari *idak menimbulkan komplikasi
badan)
patologis 2. Deteks$ K"m#l$kas$ H$#eremes$s )ra*$&arum Muntah yang terus+menerus disertai dengan kurang minum
yang berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi. -ika terus berlanjut,
pasien
dapat
mengalami
8
syok.
4ehidrasi
yang
berkepanjangan juga menghambat tumbuh kembang janin. >leh karena itu, pada pemeriksaan harus di'ari apakah terdapat abnormalitas tanda+tanda ital, seperti peningkatan frekuensi nadi (@&00 kali per menit), penurunan tekanan darah, kondisi subfebris, dan penurunan kesadaran. !elanjutnya dalam pemeriksaan fisik lengkap dapat di'ari tanda+tanda dehidrasi, tampak pu'at dan penurunan berat badan. $iperemesis graidarum yang berat juga dapat membuat pasien tidak dapat makan atau minum sama sekali, sehingga 'adangan karbohidrat dalam tubuh ibu akan habis terpakai untuk pemenuhan kebutuhan energi jaringan. /kibatnya, lemak akan dioksidasi. 7amun, lemak tidak dapat dioksidasi dengan sempurna dan terjadi penumpukan asam aseton+asetik, asam hidroksibutirik, dan aseton, sehingga menyebabkan ketosis. !alah satu gejalanya adalah bau aseton pada napas.
'. -enentukan Derajat H$#eremes$s )ra*$&arum $iperemesis graidarum dapat diklasifikasikan se'ara klinis
menjadi hiperemesis graidarum tingkat , dan . a. *ingkat $iperemesis graidarum tingkat ditandai oleh muntah yang terus+menerus disertai dengan penurunan nafsu makan dan minum. *erdapat penurunan berat badan dan nyeri epigastrium. ertama+tama isi muntahan adalah makanan, kemudian lendir beserta sedikit 'airan empedu, dan dapat keluar darah jika keluhan muntah terus berlanjut. :rekuensi nadi meningkat sampai &00 kali per menit dan tekanan darah sistolik menurun. ada pemeriksaan fisik ditemukan mata 'ekung, lidah kering, penurunan turgor kulit dan penurunan jumlah urin. b.
*ingkat ada
hiperemesis
graidarum
tingkat
,
pasien
memuntahkan semua yang dimakan dan diminum, berat badan 'epat menurun, dan ada rasa haus yang hebat. :rekuensi nadi
9
berada pada rentang &00+&0 kali9menit dan tekanan darah sistolik kurang dari 80 mm$g. asien terlihat apatis, pu'at, lidah kotor, kadang ikterus, dan ditemukan aseton serta bilirubin dalam urin. '.
*ingkat $iperemesis graidarum tingkat sangat jarang terjadi. Keadaan ini merupakan kelanjutan dari hiperemesis graidarum tingkat yang ditandai dengan muntah yang berkurang atau bahkan berhenti, tetapi kesadaran pasien menurun (delirium sampai koma). asien dapat mengalami ikterus, sianosis, nistagmus, gangguan jantung dan dalam urin ditemukan bilirubin dan protein.
,. Penegahan
rinsip pen'egahan adalah mengobati emesis agar tidak terjadi hiperemesis graidarum dengan 'ara (!ar"ono, 200<) 6 a.
Memberikan penjelasan tentang kehamilan dan persalinan
b.
sebagai suatu proses yang fisiologis. Memberikan keyakinan bah"a mual dan kadang % kadang muntah merupakan gejala yang fisiologis pada kehamilan muda
'.
dan akan hilang setelah kehamilan bulan. Menganjurkan mengubah makan sehari % hari dengan makan
d.
dalam jumlah ke'il tapi sering. Menganjurkan pada "aktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, terlebih dahulu makan roti kering atau biskuit
e.
dengan teh hangat. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya
f.
dihindarkan 4efekasi teratur
g.
Menghindari kekurangan karbohidrat merupakan faktor penting, dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula.
/. Penatalaksanaan
10
*ata laksana a"al dan utama untuk mual dan muntah tanpa komplikasi adalah istirahat dan menghindari makanan yang merangsang, seperti makanan pedas, makanan berlemak, atau suplemen besi. erubahan pola diet yang sederhana, yaitu mengkonsumsi makanan dan minuman dalam porsi yang ke'il namun sering 'ukup efektif untuk mengatasi mual dan muntah derajat ringan. -enis makanan yang direkomendasikan adalah makanan ringan, ka'ang+ ka'angan, produk susu, ka'ang panjang, dan biskuit kering. Minuman elektrolit dan suplemen nutrisi peroral disarankan sebagai tambahan untuk memastikan terjaganya keseimbangan elektrolit dan pemenuhan
kebutuhan
kalori.
Menu
makanan
yang
banyak
mengandung protein juga memiliki efek positif karena bersifat eupepti' dan efektif meredakan mual. ada
emesis
graidarum,
obat+obatan
diberikan
apabila
perubahan pola makan tidak mengurangi gejala, sedangkan pada hiperemesis graidarum, obat+obatan diberikan setelah rehidrasi dan kondisi hemodinamik stabil. emberian obat se'ara intraena dipertimbangkan jika toleransi oral pasien buruk. enatalaksanaan utama hiperemesis graidarum adalah rehidrasi dan penghentian makanan peroral. emberian antiemetik dan itamin se'ara intraena dapat dipertimbangkan sebagai terapi tambahan. *ata laksana a"al asien hiperemesis graidarum harus dira"at inap di rumah sakit dan dilakukan rehidrasi dengan 'airan natrium klorida atau ringer laktat, penghentian pemberian makanan per oral selama 2+8 jam, serta pemberian antiemetik jika dibutuhkan. enambahan glukosa, multiitamin, magnesium, pyridoAine, atau tiamin perlu dipertimbangkan. 5airan dekstrosa dapat menghentikan peme'ahan lemak. 1ntuk pasien dengan defisiensi itamin, tiamin &00
mg
diberikan
sebelum
11
pemberian
'airan
dekstrosa.
enatalaksanaan dilanjutkan sampai pasien dapat mentoleransi 'airan per oral dan didapatkan perbaikan hasil laboratorium. engaturan 4iet 1ntuk pasien hiperemesis graidarum tingkat , diberikan diet hiperemesis . Makanan yang diberikan berupa roti kering dan buah+buahan. 5airan tidak diberikan bersama makanan tetapi &+2 jam setelah makan. 4iet hiperemesis kurang mengandung zat gizi, ke'uali itamin 5, sehingga diberikan hanya selama beberapa hari. -ika rasa mual dan muntah berkurang, pasien diberikan diet hiperemesis . emberian dilakukan se'ara bertahap untuk makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan. 4iet hiperemesis rendah dalam semua zat gizi, ke'uali itamin / dan 4. 4iet hiperemesis diberikan kepada penderita
dengan
hiperemesis
ringan.
4iet
diberikan
sesuai
kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan pada diet ini men'ukupi kebutuhan energy dan semua zat gizi.
12
BAB III TINJAUAN KA0U0
$ari9*anggal engkajian
6 !enin, 0B /pril 20&
aktu engkajian
6 20.00 =
7ama engkaji
6 :azrina >ktaiari
*empat
6 *eratai / (7ifas) 3!14 5ia"i
A. a.
DATA 0UBJEKTI% I&ent$tas Kl$en
7ama 1sia /gama !uku =angsa endidikan ekerjaan /lamat b.
6 6 6 6 6 6 6
stri 7y. 22 tahun slam !unda !M/ 3* *ajur
!uami *n. 2 tahun slam !unda !MK Karya"an *ajur
Keluhan Utama $amil 2 bulan mengeluh mual dan muntah sejak & minggu yang lalu,
muntah lebih dari &0 kali muntah berupa makanan dan 'airan, dan nyeri pada perut. bu mengalami kesulitan untuk makan. bu merasa pusing dan lemas. .
!$a(at Keham$lan 0ekarang ni merupakan kehamilan yang pertama, tidak pernah keguguran. $ari
pertama haid terakhir ($$*) tanggal 02 :ebruari 20&, belum merasakan gerakan janin, periksa kehamilan & kali di bidan, mengkonsumsi itamin asam folat saja & kali dalam sehari dan tidak mengkonsumsi pil penambah darah karena tidak diberi oleh bidan. =elum suntik munisasi *etanus *oksoid (**). &.
!$a(at Kesehatan Ibu &an Keluarga *idak memiliki penyakit hipertensi, diabetes, nyeri saat =/K dan =/=,
nyeri pada perut bagian ba"ah dan ibu tidak mempunyai keturunan kembar. e.
!$a(at Keluarga Berenana KB3 =elum pernah menggunakan K= dari setelah menikah.
13
+.
!$a(at B$"l"g$s4 Ps$k"l"g$4 0"s$al &an Ek"n"m$ 1. =iologis a. 7utrisi
!ebelum hamil dan saat hamil ada perubahan pola makan. !etiap makanan yang ibu makan dimuntahkan kembali, ibu hanya makan biskuit dan roti kering per hari. *idak ada pantangan makanan. b. $idrasi !ebelum hamil dan saat hamil ibu minum air putih C gelas setiap hari. '. Dliminasi !ebelum dan selama hamil ibu buang air besar & kali sehari dan tidak ada keluhan saat buang air besar, konsistensi lunak dan "arnanya kuning ke'okelatan. !ebelum hamil, ibu buang air ke'il C kali setiap hari. !elama hamil, ibu buang air ke'il E kali per hari, "arna agak kuning jernih, ibu mengaku tidak ada keluhan.
2. sikologis !enang dengan kehamilannya namun merasa 'emas dengan kondisi kehamilannya saat ini, suami dan keluarga selalu mendampingi dan memberikan dukungan emosional.
?. !osial Menikah selama & tahun dengan status pernikahan pertama, kehamilan ini diren'anakan dan didukung oleh keluarga dan suami. !uami adalah pengambil keputusan dalam keluarga. . Dkonomi !udah mempersiapkan dana dan ibu sudah terdaftar sebagai peserta =-!. . /ktiitas *idak bisa melakukan aktiitas dan hanya berbaring di tempat tidur. B.
DATA BJEKTI% &. emeriksaan 1mum Keadaan 1mum
6 !edang
14
Kesadaran =erat badan sebelum hamil =erat badan sekarang enurunan == selama kehamilan *= M* *anda+tanda ital *ekanan 4arah 7adi ernapasan !uhu
6 5ompos mentis 6 kg 6 2 kg 6 ? kg 6 &B0 'm 6 2&, (Kategori 7ormal) 6 8090 mm$g 6 &0F9menit 6 20F9menit 6 ?B, G 5
2. emeriksaan :isik + Kepala dan leher ada muka tidak ada oedema, s'lera putih konjuntia merah muda dan tampak 'ekungan pada ba"ah mata, bibir kering dan gigi tidak ada 'aries dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid atau limfe. + ayudara ada inspeksi kedua payudara simetris dan putting susu menonjol. alpasi kedua payudara tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa atau benjolan. Kolostrum belum ada pada kedua payudara. + /ksila Kedua aksila tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening + /bdomen ada inspeksi tidak ada luka bekas operasi, palpasi abdomen *:1 belum teraba, kandung kemih kosong. 7yeri tekan pada epigastrium. + Dkstermitas Kedua tangan tidak ada oedema dan tidak ada pu'at pada kuku, dan kedua kaki tidak ada arises dan tidak ada oedema, refleks patella positif. *erpasang infus deAtrose dengan drip 7eurobion 20 tpm di tangan kiri. +
emeriksaan enunjang $=
6 &,2 gr
Keton urinaria
6+
5. ANALI0A 7y. usia 22 tahun &0/0 1sia Kehamilan # minggu dengan $iperemesis
raidrum *ingkat &
15
D. PENATALAK0ANAAN 1. Informed Consent 2. Memberitahukan hasil pemeriksaan saat ini kepada ibu bah"a usia 3.
. . B. <. 8.
kehamilan ibu # minggu Advice dr.!p>, jam 2&.00 = + njeksi >ndan'entron 8mg9ml ?A& se'ara H + njeksi 3anitidine 2mg92ml ?A& se'ara H + Ianjut drip neurobion apabila labu pertama habis. >bserasi keadaan umum dan tanda+tanda ital >bserasi intake dan output >bserasi tetesan infus Memberitahu ibu untuk tidak kha"atir atau 'emas terhadap kehamilannya Menganjurkan mengubah makan sehari % hari dengan makan dalam
jumlah ke'il tapi sering. #. Menganjurkan pada "aktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, terlebih dahulu makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat. 10. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan. &&. Memberitahu ibu untuk istirahat yang 'ukup. 5ATATAN PE!KE-BAN)AN
$ari9*anggal engkajian
6 !elasa, 0< /pril 20&
aktu engkajian
6 08.00 =
*empat
6 3uang *eratai / (7ifas) 3!14 5ia"i
A.
DATA 0UBJEKTI% Masih merasakan mual dan muntah, muntah C kali, masih merasakan nyeri
pada perut. !udah makan ? sendok bubur, biskuit dan minum & gelas teh manis hangat. !udah =/K dan belum =/=. B.
DATA BJEKTI% Keadaan 1mum Kesadaran *anda+tanda ital *ekanan 4arah 7adi ernapasan !uhu
6 !edang 6 5ompos mentis 6 #09B0 mm$g 6 &00F9menit 6 20F9menit 6 ?B,< G 5
emeriksan :isik
16
!'lera putih konjuntia merah muda dan tampak 'ekungan pada kelopak mata, bibir kering dan nyeri tekan pada epigastrium. Dkstremitas terpasang infus deAtrose dengan drip 7eurobion .
ANALI0A 7y. usia 22 tahun &0/0 1sia Kehamilan # minggu dengan $iperemesis
raidarum D.
PENATALAK0ANAAN &. Menjelaskan hasil pemeriksaan 2. Visit dr.!> + 4eAtrose J 4rip 7eurobion & /mpul 20 tpm apabila 'airan sudah
?. . . B. <.
habis + !untik 3anitidine 2mg92ml ?A& se'ara H + !untik >ndansentrone 8mg9ml ?A& se'ara H Menyuntikkan ranitidine 2mg92ml se'ara H jam &?.00 = Menyuntikkan ondansentrone 8mg9ml se'ara H jam &?.00 = Menganjurkan ibu untuk makan sedikit sedikit tapi sering >bserasi keadaan umum dan tanda+tanda ital >bserasi intake dan output
5ATATAN PE!KE-BAN)AN
$ari9*anggal engkajian
6 !elasa, 0< /pril 20&
aktu engkajian
6 &.00 =
*empat
6 3uang *eratai / (7ifas) 3!14 5ia"i
A.
DATA 0UBJEKTI% Masih merasakan mual dan muntah, muntah C ? kali, nyeri pada perut sudah
berkurang. bu sudah makan sedikit sedikit tapi sering denagn bubur ayam dan biskuit. bu sudah =/K dan belum =/=. B.
DATA BJEKTI% Keadaan 1mum Kesadaran *anda+tanda ital *ekanan 4arah 7adi ernapasan !uhu
6 !edang 6 5ompos mentis 6 &&09<0 mm$g 6 80F9menit 6 20F9menit 6 ?B,< G 5
emeriksaan :isik
17
*idak terdapat 'ekung pada ba"ah mata, bibir tidak kering dan nyeri tekan pada epigastrium. *erpasang infus deAtrose J 7eurobion & ampul 20 tpm 5.
ANALI0A 7y. usia 22 tahun &0/0 1sia Kehamilan # minggu dengan Dmesis
raidarum D.
PENATALAK0ANAAN &. Menjelaskan hasil pemeriksaan 2. >bserasi keadaan umum dan tanda+tanda ital ?. >bserasi intake dan output . Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering
5ATATAN PE!KE-BAN)AN
$ari9*anggal engkajian
6 !elasa, 0< /pril 20&
aktu engkajian
6 20.00 =
*empat
6 3uang *eratai / (7ifas) 3!14 5ia"i
A.
DATA 0UBJEKTI% bu mengeluh masih merasakan mual dan tidak muntah. bu sudah makan
nasi dan sayur porsi sedang dan habis dan makan ? buah bis'uit, minum & gelas teh manis hangat. bu sudah =/K dan sudah =/=. B.
DATA BJEKTI% Keadaan 1mum 6 !edang Kesadaran 6 5ompos mentis *anda+tanda ital *ekanan 4arah 6 &209<0 mm$g 7adi 6 <F9menit ernapasan 6 20F9menit !uhu 6 ?B, G 5 emeriksaan :isik *idak terdapat 'ekung pada ba"ah mata, bibir tidak kering dan tidak ada
nyeri tekan pada epigastrium.
18
*erpasang infus deAtrose J 7eurobion & ampul 20 tpm 5. ANALI0A 7y. usia 22 tahun &0/0 1sia Kehamilan # minggu dengan Dmesis
raidarum D.
PENATALAK0ANAAN &. Menjelaskan hasil pemeriksaan 2. Menyuntikkan ranitidine 2mg92ml se'ara H jam 2&.00 = ?. Menyuntikkan ondansentrone 8mg9ml se'ara H jam 2&.00 = . Mengganti 'airan infus deAtrose dengan 3I 00 ml 20 tpm . >bserasi keadaan umum dan tanda+tanda ital B. >bserasi intake dan output <. Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering 8. Memberitahu ibu untuk istirahat yang 'ukup
5ATATAN PE!KE-BAN)AN
$ari9*anggal engkajian
6 3abu, 08 /pril 20&
aktu engkajian
6 08.00 =
*empat
6 3uang *eratai / (7ifas) 3!14 5ia"i
A.
DATA 0UBJEKTI% !udah tidak merasakan mual dan tidak muntah, ibu sudah makan bubur &
porsi dan habis, minum & gelas teh manis hangat. B.
DATA BJEKTI% Keadaan 1mum Kesadaran *anda+tanda ital *ekanan 4arah 7adi ernapasan !uhu
6 =aik 6 5ompos mentis 6 &20980 mm$g 6 <8F9menit 6 20F9menit 6 ?B, G 5
emeriksaan :isik *idak terdapat 'ekung pada ba"ah mata, bibir tidak kering dan tidak ada nyeri tekan pada epigastrium. *erpasang infus 3I 20 tpm 5.
ANALI0A 7y. usia 22 tahun &0/0 1sia Kehamilan # minggu dengan Keadaan
1mum =aik
19
D.
PENATALAK0ANAAN &. Menjelaskan hasil pemeriksaan 2. Mengingatkan ibu untuk makan sedikit+sedikit tapi sering. ?. Menganjurkan ibu untuk minum susu agar ibu mendapatkan 'ukup
nutrisi. . Konseling tentang6 + Ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester & + *anda+tanda bahaya kehamilan . Visit dr.!>6 + bu boleh pulang ibu pulang pukul &&.00 "ib + Kontrol kembali ke oliklinik Kebidanan 3!14 5ia"i pada tanggal 0B Mei 20& atau jika ada keluhan dapat datang kapan saja.
20
BAB I6 PE-BAHA0AN
=ab ini akan membahas hal yang berkaitan dengan pelaksanaan asuhan kebidanan kepada 7y. dengan $iperemesis raidarum. /suhan yang dilaksanakan pada tanggal 0B /pril 20& hingga 08 /pril 20& bertempat di 3uang *eratai / (7ifas) 3!14 5ia"i. Metode dan bentuk pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan as uhan kebidanan didokumentasikan dalam bentuk !>/.
A. 0UBJEKTI%
ada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. ada kasus 7y. dengan hiperemesis graidarum ditemukan data subjektif yaitu klien mengatakan terakhir haid jatuh pada tanggal 02 :ebruari 20&, sehingga dapat diketahui bah"a usia kehamilan ibu saat dilakukan pengkajian adalah # minggu. $al ini sesuai dengan teori yang mengemukakan bah"a hiperemesis graidarum biasa terjadi pada saat usia kehamilan muda yang disebabkan oleh peningkatan kadar hormone estrogen dan hormone gonadotropine (!ar"ono, 200<). Menurut teori terbaru, peningkatan kadar human 'horioni' gonadotropine (h5) akan menginduksi oarium untuk memproduksi estrogen yang dapat merangsang mual dan muntah (7iebyl -3, 20&0). 4ari keluhan utama diketahui bah"a ibu mengalami muntah yang terus menerus sejak & minggu yang lalu. Muntah kurang lebih dari &0 kali dalam sehari. $al ini sesuai dengan teori mengenai hiperemesis graidarum yang mengemukakan bah"a muntah akan terjadi se'ara terus+menerus yang disebabkan oleh perubahan hormone estrogen dan gonadotropin. $iperemesis graidarum merupakan mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktiitas sehari+hari dan baahkan membahayakan hidupnya (Manuaba, 200&).
21
4ari pola nutrisi diketahui bah"a sejak & minggu yang lalu ibu menjadi sulit untuk makan, setiap makanan yang masuk ke mulut ibu akan dimuntahkan kembali. !ementara dari pola aktiitas sehari+hari diketahui bah"a semenjak mengalami mual dan muntah pekerjaan rumah tangga ibu terganggu karena ibu merasa lemas. Menurut Manuaba (200&), hiperemesis graidarum terjadi pada hamil muda dimana penderita mengalami mual muntah berlebihan sehingga mengganggu aktiitas dan kesehatan penderita. !e'ara fisiologis mual dan muntah merupakan gejala yang "ajar dan sering didapati pada kehamilan trimester a"al. ejala+gejala ini kurang lebih terjadi B minggu setelah $$* dan berlangsung selama kurang lebih selama &0 minggu. Menurut ra"irohardjo perasaan mual disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon estrogen dan $5 dalam serum. $iperemesis graidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Kondisi+kondisi yang telah diuraikan tersebut merupakan kondisi yang sama seperti yang dialami oleh 7y. .
B. BJEKTI%
ada langkah ini dilakukan pengumpulan data dari hasil pemeriksaan yaitu keadaan umum, tanda+tanda ital, pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan inspeksi dan palpasi serta pemeriksaan penunjang lainnya. /dapun hasil yang didapat melalui pemeriksaan tanda+tanda ital adalah klien terlihat lemah, tekanan darah 8090 mm$g, nadi &0 kali per menit, pernapasan 20 kali per menit dan suhu ?B, o5. 4ari pemeriksaan tanda+tanda ital terdapat tanda terjadinya hiperemesis graidarum yaitu tekanan darah yang menurun dan nadi ibu yang meningkat. $al tersebut sesuai dengan teori mengenai tanda dan gejala hiperemesis graidarum yang dikemukakan oleh !ar"ono tahun 200<. $al ini dikarenakan kekurangan 'airan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi sehingga 'airan ekstraseluler dan plasma berkurang. 7atrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun. !elain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke
22
jaringan berkurang sehingga tekanan darah berkurang. Ketika aliran darah ke jaringan berkurang, maka jantung akan bekerja lebih keras dengan 'ara peningkatan aktiitas yang terlihat dari peningkatan nadi. ada pemeriksaan fisik diketahui bah"a pada mata terdapat daerah 'ekung ba"ah mata dan bibir yang terlihat kering yang diakibatkan ibu mengalami dehidrasi. ada abdomen, terdapat nyeri tekan pada epigastrium. *:1 belum teraba. 4ari pemeriksaan fisik yang telah dilakukan terhadap 7y. terdapat kesamaan dengan tanda dan gejala terjadinya hiperemesis graidarum yang dijelaskan oleh !ar"ono tahun 200<, dimana pada hiperemesis graidarum pemeriksaan fisik akan didapatkan mata yang 'ekung dan bibir terlihat kering akibat terjadinya dehidrasi. 4ehidrasi terjadi karena 'airan ekstraseluler dan plasma yang berkurang akibat muntah yang terjadi se'ara terus+menerus tanpa diimbangi dengan asupan yang 'ukup. ada epigastrium akan terdapat nyeri pada saat di tekan yang disebabkan oleh asam lambung yang meningkat tanpa diimbangi oleh asupan makanan, sehingga terjadi iritasi lambung.
5. ANALI0A
ada /nalisa ini penulis menentukan diagnosa dan rumusan masalah berdasarkan hasil pengkajian yang dilaksanakan pada 7y. dengan hiperemesis graidarum tingkat &. =erdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah dapat disimpulkan bah"a diagnosis yang didapat sesuai dengan kriteria diagnosis bah"a manifestasi klinik pada hiperemesis graidarum tingkat & adalah muntah terus menerus sehingga menimbulkan dehidrasi yang ditandai dengan penurunan turgor kulit, nafsu makan berkurang, berat badan turun dan mata 'ekung serta bibir kering. ejala lain adalah adanya nyeri epigastrium karena asam lambung meningkat, nadi meningkat dengan frekuensi dan tekanan darah turun serta keadaan umum klien tampak lemah.
23
D. PENATALAK0ANAAN
Iangkah ini meren'anakan semua asuhan yang dilakukan pada klien sesuai dengan masalah dan kebutuhan klien. !emua ren'ana asuhan dituangkan dalam rangkaian yang teratur dan disesuaikan dengan peranan bidan di rumah sakit dimana diperlukan tindakan kolaborasi dengan dokter. 3en'ana asuhan yang diberikan juga disesuaikan dengan !tandar /suhan Kepera"atan9Kebidanan pada klien dengan $D. emberian >ndan'entron injeksi ?A&, 3anitidine injeksi ?A&, dan pemberian neurobion & ampul98 jam drip dalam 'airan deAtrose , yang dilakukan atas adi'e dr. !p.> dimaksudkan untuk mengurangi mual yang dirasakan (>ndan'entron injeksi, 3anitidine injeksi) dan untuk mengurangi rasa lemas (neurobion & ampul drip dalam deAtrose ). emberian terapi sudah tepat berdasarkan prosedur yang harus dilakukan, karena berfokus pada kebutuhan dan keluhan utama yang dirasakan oleh ibu. emberian dukungan emosional kepada ibu dan keluarga menjadi hal yang penting karena pada kasus ini ibu memang memiliki ke'emasan karena keadaannya yang terus+menerus mual dan muntah. 4engan pemberian dukungan emosional diharapkan ibu dan keluarga dapat lebih tenang dan mengetahui bah"a mual muntah adalah hal yang "ajar terjadi saat a"al kehamilan ibu dan akan menghilang pada saat usia kehamilan ibu sudah bulan ke atas sehingga fa'tor psikologis yang merupakan salah satu faktor terjadinya hiperemesis graidarum dapat diatasi. ada asuhan selanjutnya, menganjurkan ibu untuk makan sedikit+sedikit tapi sering dimaksudkan agar lambung dapat terisi. emberian makan langsung dalam porsi yang besar hanya akan menambah rasa mual dan dimuntahkan kembali. !elain itu, penghitungan setiap &2 jam intake dan output
dilakukan
untuk
mengetahui
keseimbangan
pemasukan
dan
pengeluaran 'airan yang terjadi karena pada hipermemesis kekurangan 'airan akan menimbulkan oliguria. 4engan penghitungan intake dan output 'airan maka akan diketahui perkembangan keadaan ibu setelah mendapatkan penanganan.
24
*indakan yang dilakukan oleh bidan di 3uang *eratai / (7ifas) 3!14 5ia"i
Kabupaten
=ogor
sudah
sesuai
dengan
!tandar
/suhan
kepera"atan9kebidanan pada klien dengan $D, dimana bidan sudah melakukan delegasi dengan dokter untuk tindakan pemberian terapi, memberikan support mental kepada ibu dan keluarga, maupun memantau intake dan output klien.
25
BAB 6 PENUTUP /.1 Kes$m#ulan
bu mengalami muntah yang terus menerus, muntah kurang lebih dari &0 kali dalam sehari.
$al ini sesuai dengan teori mengenai hiperemesis
graidarum yang mengemukakan bah"a muntah akan terjadi se'ara terus+ menerus
yang
disebabkan
oleh
perubahan
hormone
estrogen
dan
gonadotropin. $iperemesis graidarum merupakan mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktiitas sehari+hari dan baahkan membahayakan hidupnya (Manuaba, 200&). /dapun hasil yang didapat melalui pemeriksaan tanda+tanda ital adalah klien terlihat lemah, tekanan darah 809B0 mm$g, nadi &0 kali per menit, pernapasan 20 kali per menit dan suhu ?B, o5. 4ari pemeriksaan tanda+tanda ital terdapat tanda terjadinya hiperemesis graidarum yaitu tekanan darah yang menurun dan nadi ibu yang meningkat. $al tersebut sesuai dengan teori mengenai tanda dan gejala hiperemesis graidarum yang dikemukakan oleh !ar"ono tahun 200<. =erdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah dapat disimpulkan bah"a diagnosis yang didapat sesuai dengan kriteria diagnosis bah"a manifestasi klinik pada hiperemesis graidarum tingkat & adalah muntah terus menerus sehingga menimbulkan dehidrasi yang ditandai dengan penurunan turgor kulit, nafsu makan berkurang, berat badan turun dan mata 'ekung serta bibir kering. ejala lain adalah adanya nyeri epigastrium karena asam lambung meningkat, nadi meningkat dengan frekuensi dan tekanan darah turun serta keadaan umum klien tampak lemah. !elain itu diagnosa ini dapat ditegakkan karena berdasarkan hasil pemeriksaan urin didapatkan keton positif 2. 3en'ana asuhan yang diberikan juga disesuaikan dengan !tandar /suhan Kepera"atan9Kebidanan pada klien dengan $D. emberian >ndan'entron injeksi ?A&, 3anitidine injeksi 2A&, dan pemberian neurobion & ampul98 jam drip dalam 'airan deAtrose , yang dilakukan atas adi'e dr. !p.> dimaksudkan untuk mengurangi mual yang dirasakan (>ndan'entron injeksi,
26
3anitidine injeksi) dan untuk mengurangi rasa lemas (neurobion & ampul drip dalam deAtrose ). emberian terapi sudah tepat, karena berfokus pada kebutuhan dan keluhan utama yang dirasakan oleh ibu. 4ari asuhan kebidanan yang telah diberikan, diketahui bah"a faktor psikologis memiliki peranan terhadap terjadinya hiperemesis graidarum. !ehingga penatalaksanaan yang dilakukan tidak hanya berfokus pada pemberian terapi oral ataupun obserasi keadaan ibu se'ara berkala. emberian dukungan emosional sangatlah berarti pada kasus hiperemesis graidarum yang dapat diberikan dengan memberikan semangat, terus mendampingi ibu, dan memberikan nasihat kepada ibu maupun anggota keluarga lainnya. /suhan kebidanan yang diberikan kepada klien dengan hiperemesis graidarum
juga
telah
disesuaikan
dengan
!tandar
/suhan
Kepera"atan9Kebidanan 3!14 5ia"i Kabupaten =ogor pada kasus $iperemesis raidarum. /suhan diberikan berdasarkan diagnosa yang mungkin timbul yang meliputi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan nutrisi yang kurang, 'emas berhubungan dengan ketidaktahuan mengenai penyakitnya dan defisit olume 'airan berhubungan dengan output yang berlebihan. !ehingga asuhan yang diberikan berfokus kepada diagnosa yang telah ditegakkan.
/.2 0aran
&. =agi Mahasis"a 4iharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan /suhan atologis dengan hiperemesis graidarum sehingga dapat memberikan pelayanan dengan 'epat dan tepat sesuai ke"enangannya dan dapat berbagi pengalamannya kepada oranglain. 2. =agi Iahan raktik /gar dapat meningkatkan mutu layanan terhadap klien dengan hiperemesis graidarum dalam memberikan pelayanan dengan 'epat dan tepat.
27