Makalah Pendekatan Hadis Dalam Buku Arus Tradisi Tadwin Hadis & Historiografi Islam Karya Dr. Saifuddin M.Ag.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendekatan Studi Islam
Dosen Pengampu : Dr. H. Zulfi Mubarak, M. Ag
Oleh kelompok : !ohman Darma"an #$%&&$''() I*hsan Afthon
P!"#!AM MA#IST$! P$%DIDIKA% A#AMA ISAM PAS'ASA!(A%A )%I*$!SITAS ISAM %$#$!I MA)A%A MAIK IB!AHIM MAA%# +,-
A; P$%DAH))A% 1;
+atar elakang Pu-i sukur kehadiran Allah atas rahmat dan karunia/0a sehingga penulis, akni !ohman Darma"an 0IM $%&&$''(, i*hsan 0IM $%&&$ dan Afthon Afthon 0IM $%&&$, mampu menusun dan dan menelesaikan menelesaikan tugas mata kuliah pendekatan studi Islam dengan dosen pengampu Dr. H. Zulfi Mubarok, M.Ag, pada program magister pendidikan agam Islam semester satu satu pas*a pas*asar sar-an -anaa 1ni2e 1ni2ers rsit itas as Islam Islam 0eger 0egerii Maula Maulana na Mali Malikk Ibrah Ibrahim im Malang Malang tahun tahun a-aran a-aran '$%3'$ '$%3'$4. 4. Makalah Makalah ini merupak merupakan an book review tentang pendekatan hadis dalam studi Islam. Dalam Dalam mema memaham hamii a-ara a-arann Islam Islam dari dari sumbe sumberr pokok pokok berupa berupa al/ 5ur6an ang turun ke nabi Muhammad Sa", sebagai "ahu dengan pelantara malaikat 7ibril, 7 ibril, sampai saat ini men-adi kitab su*i ang oriesinil sedik sedikit it men-a men-adi di perdeb perdebata atann diband dibandin ingka gkann dengan dengan kitab kitab su*i su*i lainn lainnaa sepe sepert rtii bibe bibel. l. Sela Selain in al/5 al/5ur ur6a 6ann hadi hadiss -uga -uga menmen-ad adii sum sumber ber untu untuk k memahami Islam se*ara utuh, akan tetapi ada beberpa persoalan dalam kitab Hadis, seperti hermeunitik ang *ukup pelik terutama menangkut problem historis/metodelogis historis/metodelog is dan ontologis dari kitab Hadis ketika dihadapkan pada kritik se-arah. Sampai se-auh ini proses kompilasi dan kodifikasi kodifikasi #Tadwin) hadis masih ramai diperbin*angkan memi*u polemik kontro2ersi dalam kan*ah studi hadis. Apabila Islam dipela-ari sebagian sa-a dari a-aranna, apalagi ang bukan pokok a-arana a-ara na dan dalam bidang/bidang bidan g/bidang masalah khilafiah, k hilafiah, maka tentulah pengetahuanna tentang Islam seperti ang dipela-arina, aitu sebagian ke*il ke*il dari masalah masalah dalam Islam dan bukan bukan dari pokok. pokok. +ebih dari itu seseorang mungkin skeptis atau ragu terhadap Islam dengan adana hal/hal ang nampakna antagonisme, antagonisme, pertentangan. pertentangan. Pemahaman Islam se*ara parsial akan memba"a akibat seperti hikaat pengenalan dari empat orang buta terhadap ga-ah. Dari Problem kompilasi dan kodifikasi #Tadwin) hadis ang ramai diperbin*angkan dan banak di-adikan ob-ek ka-ian ilmiah, maka kami penulis men-adikan 8radisi 8ad"in 8ad"in Hadis dan historiografina historiografin a men-adi tema ka-ian makalah ini dengan buku pokok Arus 8radisi 8radisi 8ad" 8ad"in in Hadis dan Histori Historiogaf ogafii Islam Islam kara kara Dr. Dr. Saifudd Saifuddin, in, M.Ag, M.Ag, terbitan terbitan Pustaka Pustaka Pela-ar 9ogakarta men-adi ob-ek ka-ian re2ie" buku.
8radisi tad"in Hadis mempunai se-arah ang pan-ang dan rumit, serta masih banak di"arnai kontro2ersi. ontro2ersi itu -ustru semakin ta-am ketika ditarik pada persoalan aliran didalamna. Meski telah menetu-ui hadis sebagai sumber sariat Islam, tiga arus tradisional dalam Islam Ahl al/Sunnah ;a al/-ama6ah, si6ah, dan kha"ari- terbukti mempunai tradisi tad"in hadis sendiri/sendiri, dan pada giliranna tiap/ tiap aliran mengakui kara kompilasi hadis ang berbeda satu sama lain.$ Studi tentang dinamika se-arah tad"in hadis se*ara lintas aliran #inter/sekterian) akan mengungkap lebih -auh tentang pluralitas kitab hadis dan bagaimana faktor ideologis telah ikut memberikan pengaruh terhadap mun*ulna kara/kara kompilasi hadis ang berdeda di antara aliran/aliran Islam. erangka metodologis kompilasi dan kodifikasi #tad"in) hadis tak kalah pentingna untuk dibi*arakan, bagaimana proses historis tad"in hadis dibangun diatas landasan dan dasar/dasar metodelogis ang kokoh. Pembentukan dasar/dasar metodologis itu sesungguhna telah dilakukan oleh generasi a"al Islam, para sahabat, tabiin, dan atba6 al/tabi6in telah mengikuti kaidah/kaidah ilmiah dalam penerimaan hadis, meski belum dikemukakan se*ara eksplisit. Dalam kha
'$),h. = 2 Ibid. h, =
begitu, +ouis >otts*alk telah menga-ukan konsiderasi/kosiderasi ang dapat menegaskan bah"a suatu tokoh, benda dan peristi"a se-arah memberikan pengaruh atau kontribusi terhadap ang lain: $, -ika A mempunai pengaruh terhadap , maka A tentuna merupakan antesedan #hal ang mendahului) atau minimal bersama "aktuna dengan ? , kemiripan pikiran atau perilaku dengan A mungkin pula merupakan indikasi mengenai adana pengaruh, namun se*ara instrinsik dalam dirina sendiri tidak *ukup untuk membuktikan hal itu. egitupun ketidakmiripan bukan merupakan bukti tentang tidak dana pengaruh, karena pengaruh itu mungkin merupakan suatu protes atau reaksi nata ang mehasilkan seperangkat gagasan atau perilaku ang tidak dapat diterangkan dengan *ara lain? @, pengakuan mengenai pengaruh A, mungkin pula membantu dalam menegaskan pengaruh, tetapi pengaruh itu mungkin sa-a dapat beker-a se*ara efektif meski tidak diketahui dan karenana -uga tidak diakui. Dilain pihak suatu pengaruh mungkin diakui se*ara tulus, namun dalam kenataana lebih merupakan ima-inasi daripada realitas, misalna apabila pengarang memperlihatkan preferensi dan kesetiaan sastra atau seni, atau apabila pengarang mempergunakan kutipan untuk memeperoleh efek retoris? dan =, karena semua bentuk pengu-ian tersebut, ke*uali u-ian "aktu, tidak bersifat memastikan, padahal "aktu hana memberikan kepastian apabila dapat dibuktikan adana suatu anakronisme dalam urutan sebab/akibat, maka bukti ang paling baik bah"a dipengaruhi oleh A adalah melegitimasi sebab/sebab lain ang mun*ul pada pikiran dan tindakan .@ arena hadis merupakan masalah sensitif ang bersentuhan langsung dengan -antung kesadaran keagamaan umat Islam, maka penggunaan metode historis atau historis/komparatif dianggap belum memadai. 1ntuk melengkapina dalam buku ini -uga diterapkan metode ushul al-hadits (mushthalah al-hadits). 4
uku ini terdiri atas enam bab, dan masing/masing bab dibagi lagi men-adi beberapa subbab. ab I, sebagai pendahuluan, mena-ikan pokok/pokok pemikiran ang melatar belakangi mun*ulna permasalahan 3 +ouis >otts*halk, Understanding Histor! A "rimer of histori metohod #0e" 9ork: Alfred A,
$4=), h. =/%' 4 Dr. Saifuddin, M.Ag,.. h. 19
penelitian, kemudian dilan-utkan dengan perumusan masalah pokok dan sub/sub masalah serta pembatasan masalah penelitian. erikutna dikemukakan beberapa hasil penelitian terdahulu dan rele2ansina dengan studi ini, tu-uan dan signifikansi penelitian, metode penelitian, dan terakhir dia-ukan sistematika penulisan ang menggambarkan keseluruhan pembahasan. ab II memuat kerangka teoritis angbakan mela*ak konsep/ konsep dasar tentang tad"in hadis, historiografi Islam, dan hadis berikut posisina sebagai *ikal/bakal historiografi Islam. ab ini terdiri dari tiga sub bab pembahsan. Sub bab pertama menga-ukan tin-auan konseptual tentang tad"in hadis, meliputi? pengertian, persamaan dan perbedaanna dengan tashnif, ta#lim, $am#, dan kitabah, serta bentuk/bentuk a"al naskah hadis dan bahan/bahan dasarna. Sub bab kedua berusaha mendeskripsikan se*ara geloblal tentang historiografi Islam, ang materi pembahasana meliputi? pengertian historiogafi Islam, bentuk/bentuk dasar historiografi islam, serta garis besar isi kara historiografi Islam. Sub bab ketiga berusaha melakukan ka-ian konseptual tentang hadis dan kedudukanna sebagai *ikal/bakal historiogafi islam. ab III, menelusuri per-alanan historis proses tad"in hadis, baik dikalanagn Ahl al/Sunnah "a al/-amah ataupun Si6ah. ab ini terdiri atas enam sub bab. Sub bab pertama membahas tentang permulaan tad"in hadis berikut kontro2ersi ang menertaina. Sub bab kedua mengka-i tad"in hadis pada periode sahabat. Sub bab ketiga men*oba menelusuri tad"in hadis pada periode tabiin. Sub bab keempat membahas tad"in hadis selama periode atba6 al/tabi6in. Sub bab kelima menelusuri tad"in hadis pada periode atba6 atba6 al/tabi6in. Sub bab keenam mengka-i tad"in hadis pada periode pas*a atba6 atba6 al/tabi6in. ab IB, membahas kerangka metodelogis tad"in hadis. ab ini terdiri atas tiga sub bab pembahasan. Sub bab pertama berusaha menelusuri metode pengumpulan sumber hadis ang berlaku dalam proses tad"in hadis. Sub bab kedua mengka-i metode 2erifikasi atau kritik sumber hadis dalam proses tad"inhadis. sedangkan sub bab ketiga membahs metode penusunankara kompilasi hadis.
ab B, mela*ak kontribusi tad"in hadis terhadap perkembangan historigrafi Islam. ab ini terdiri atas empat sub bab. Sub bab pertama membahas kontribusi materi hadis sebagai sumber utama historiografi Islam. Sub bab kedua mengka-i kontribusi metode pengumpulan hadis terhadap langkah pengumpulan sumber dalam historiografi Islam. Sub bab ketiga berusaha menelusuri kontribusi metode kritik hadis terhadap langkah kritik sumber dalam historiografi islam. Sub bab keempat mela*ak kontribusi metode penusunan kara kompilasi hadis terhadap penulisan se-arah islam. ab BI sebagai penetup mena-ikan kesimpulan ang berisi penegasan -a"aban terhadap masalah ang diangkat. Selain itu pada bab ini akan dikemukakan beberapa implikasi penelitian dan -uga rekomendasi. 2;
!umusan Masalah a; Pengertian Arus 8radisi 8ad"in Hadis dan Historiogafi Islam se*ara etimologi dan terminologiC b; agaimana metode, teknik, dan langkah pendekatan hadis dalam buku Arus 8radisi 8ad"in Hadis dan Historiogafi Islam kara Dr. Saifuddin, M.AgC c; agaiman hasil penelitian dengan pendekatan hadis dalam buku Arus 8radisi 8ad"in Hadis dan Historiogafi Islam kara Dr. Saifuddin, M.AgC
3;
8u-uan Pembahasan a; Memahami pengertian arus tradisi tad"in hadis dan historiografi Islam se*ara etimologi dan terminologi b; Memahami metode, teknik, dan langkah pendekatan hadis dalam buku arus tradisi tad"in hadis dan historiogafi Islam kara Dr. Saifuddin, M.Ag c; Mengetahui hasil pelitian dengan pendekatan hadis dalam buku arus tradisi tad"in hadis dan historiogafi Islam kara Dr. Saifuddin, M.Ag
B; Pokok Pem/ahasan
b.1 Pengertian Arus Tradisi Tadwin Hadis dan Historiogafi Islam se0ara
etimologi dan terminologi.
Se*ara etimologi arus Menurut I online adalah? $. gerak air ang mengalir? aliran: gerak #aliran) sesuatu seperti air mengalir: // udara, -lalu lintas!
@ %is gerakan atau aliran udara #listrik) ang melalui suatu
benda? = peredaran #barang, uang, dan sebagaina)?dibawa (terbawa)--,ki terikat #terlibat) dalam suatu paham #aliran, kebiasaan) se*ara tidak sadar atau karena tidak kuasa mela"anna? menentang--, ki menentang kebiasaan ang sudah la
Menurut kamus ;ebster online tradisi #tradition) adalah $. 8he a*t of deli2ering into the hands of another? deli2er. . 8he un"ritten or oral deli2er of information, opinions, do*trines, pra*ti*es, rites, and *ustoms, from father to son, or from an*estors to posterit? the transmission of an kno"ledge, opinions, or pra*ti*e, from forefathers to des*endants b oral *ommuni*ation, "ithout "ritten memorials. @. Hen*e, that "hi*h is transmitted orall from father to son, or from an*estors to posterit? kno"ledge or belief transmitted "ithout the aid of "ritten memorials? *ustom or pra*ti*e long obser2ed. =. #8heol.) An un"ritten *ode of la" represented to ha2e been gi2en b >od to Moses on Sinai. %. 8hat bod of do*trine and dis*ipline, or an arti*le thereof, supposed to ha2e been put forth b hrist or his apostles, and not *ommitted to "riting.( ata tad"in merupakan bentuk mashdar dari kata ker-a da""an, FmenulisG atau FmendaftarG. Se*ara bahasa, kata tad"in mengandung arti FpenghimpunanG, seperti disebutkan dalam kamus ta- al/Arus: da""anahu tad"inan -ama6ahu. 8ad"in Menurut I online tad"in adalah pendaftaran.$' Se*ara bahasa, tadwin diter-emahkan dengan kumpulan shahifah #mu$tama# al&huhuf ) .
Se*ara luas tadwin diartikan dengan al-'umu# #mengumpulkan).
Al/Zahrani merumuskan pengertian tadwin sebagai berikut: mengikat ang berserak-serak kemudian mengum"ulkanna men$adi satu diwan atau kitab ang terdiri dari lembaran-lembaran.**
Pengertian hadis se*ara garis besar dapat dilihat melaui dua pendekatan, aitu pendekatan kebahsaan #liuistik) dan pendekatan istilah #terminologi). Dilihat dari pendekatan kebahasaan hadis berasal dari bahasa Arab, aitu dari kata badatsa, ahdatsa,badtsan, baditsan dengan pengertian ang bema*am/ma*am. ata tersebut misalna dapat berarti al $adid min al-as a# sesuatu
ang baru, sebagai la"an kata dari al +adim
8 http:33"""."ebster/di*tionar.org3definition3tradition #diakses tanggal @$ Maret '$4) 9 Dr. Saifuddin,.. h. @% 10 http:33kbbi."eb.id3tad"in #diakses tanggal @$ Maret '$4) 11. Munrafindo Persada, $@), hlm. ((.
ang artina sesuatu ang sudah kuno atau klasik. Penggunaan kata al-hadis dalam arti demikian dapat kita -umpai pada ungkapan hadits al-bina dengan arti $adid al-bina artina bangunan baru.$
Selain itu kata hadis dapat pula berarti FpemberitaanG #ikhbar). Penggunaan arti FpemberitaanG #ikhbar) untuk mensifati hadis telah dikenal dikalangan masarakat Arab pra Islam.$@ Sedangkan menurut I online hadits adalah sabda, perbuatan, takrir #ketetapan) 0abi Muhammad sa". ang diri"aatkan atau di*eritakan oleh sahabat untuk men-elaskan dan menentukan hukum Islam. #itu diriwaatkan oleh sahabat abi terdekat . +. Sumber a-aran Islam ang kedua setelah Aluran. #untuk lebih mendalami Islam, ia sangat tekun membaa -- abi uhammad saw. di sam"ing menghafal aat-aat Al+uran ).$=
Menurut kamus ;ebster hadits adalah $. Hadith / #Islam) a tradition based on reports of the saings and a*ti2ities of Muhammad and his *ompanions. . hadith / #Islam) the "a of life pres*ribed as normati2e for Muslims on the basis of the tea*hings and pra*ti*es of Muhammad and interpretations of the oran.$% Hadits perspektif Sunni se*ara etimologi artina $adid #baru) -amakna ahaadis #JKLN), hadits menurut ahlul hadits adalah segala u*apan, perbuatan, dan segala keadaan ang ada pada 0abi Muhammda Sa". hal ini menurut tradisi sunni pada umumna,
Q\R T] UT QQR TN U TV T QQW X TY UTV T [ Sedangkan bagi kalangan ushul Al-fi+h hadits merupakan segala perkataan, perbuatan dan takrir 0abi Muhammda Sa". ang bersangkutan dengan hukum Islam.
T W X T T T L ` Qj Q Uj ` U TV QQW X TY UTV T Q\R T] UT L^ T_ ` \ UN Q `_ ` c
12. Dr. H. Abudin Nata, MA, Metodelogi Studi Islam #7akarta: P8 !a-a >rafindo
Persada,'''), h. $(4 13 . dr. Saifuddin,..h. % 14. http:33kbbi."eb.id3hadis #diakses tanggal @$ Maret '$4) 15. http:33"""."ebster/di*tionar.org3definition3hadith #diakses tanggal @$ Maret '$4)
Artina/ &egala "erkatan, "erbuatan dan takrir, abi ang bersangkutan dengan hukum. *0
Apabila disebut hadits sebagai nama ilmu #ilmu hadits) maka ta6rifna:
T U}`Q L T L^ TR T q Q z{ T Q QW U~` V UT T UX`_ `L RLR T` V UT `_ TLv T L T U]T q T w xR T` V UT [ y z {` ^ R xR T` | X UY`. • Tw` V UT j Uj ` U T V UT € Artina: F Ilmu ang menerangkan segala ang dinukilkan1 ang disandarkan ke"ada abi atau ke"adda sahabat dan tabi#in, baik beru"a "erkataan, "erbuatar, ta+rir mau"un sifatna G.$&
Demikian dapat dipahami bah"a term hadits identik dengan istilah sunnah, khabar dan ashar meskipun se*ara teknis memiliki perbedaan dalam penggunaanna, dan di-elaskan se*ara rin*i: Sunnah menurut etimologi berarti *ara ang bias ditempuh #inisiatif), baik ataupun buruk .$( Menurut ahli hadits aitu:
Š Q Q V UT ‚ `W U… T ‚• Tw` V UT j ‚j T Uƒ` V UT „`W Q… T ˆ`‰Q L T † ‚ X UY` V UT ‡ ‚ U] T q U` .[ y{ `^ R q ‚ Uj ` U` V UT † ` ~T j T { U] T ‘ T R `’ T L‹TŒ TX U_ ` V UT Tj TN` K T L T \ Tƒ T T T `ˆ TU T ` R U † ` LŽT xY` ``Š^ v Artina: aitu segala ang datang dari abi &aw. baik beru"a "erkataa, "erbuatan mau"un takrir, sifat baik, sifat fisik, atau "erangai (akhlak), dan se$arah "er$alanan hidu" abi &aw. baik sebelum diangkat $adi 2osul se"erti menendiri beribadah di gua Hira atau sesudahna .$
Dalam tradisi Si6ah, hadits atau khabar adalah segala sesuatu ang disandarkan kepada ang ma#sum #0abi Sa". dan Imam dua belas) ' baik u*apan tindakan dan sesuatu ang ditetapkanna. Dalam hal ini segala 16 8eungku Muhammad Hasbi Ash/Shiddie, &e$aran dan 3engantar Ilmu Hadits, #Semarang:
P8. Pustaka !i
informasi ang tidak disandarkan kepada ma#sum tidak dapat disebut sebagai hadits, seperti informasi ang disandarkan kepada para sahabat atau tabi6in ang disebut sebagai ashar . Atau hadits ang mempunai pengertian segala sesuatu ang disandarkan kepada ang ma#sum, 0abi Sa". dan Imam dua belas, baik itu berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan adalah sumber hukum ang kedua setelah Al/5ur6an.$ Mirip dalam tradisi Sunni, dalam tradisi Si6ah dikenal khabar mutawatir
atau sebuah khabar ang dianggap memiliki manfaat,
diri"aatkan oleh banak peri"aat #sepuluh, dua puluh, empat puluh dan tu-uh puluh) dan dipastikan kebenaranna. erdasarkan aspek *ontent atau isi dari sebuah khabar dipetakan antara mutawatir lafdi dan ma#nawi. Dari beberapa definisi se*ara istilah di atas dapat dipahami bah"a tad"in hadits merupakan upaa penghimpunan hadits dalam bentuk tulisan, shahifah ataupun kitab. 0amun masih ada perbedaan tertentu antara masing/ masing definisi. Dalam definisi Muhammad Dar"is, 8ad"in Hadits men*akup penulisan teks hadits untuk ang pertama kali dan umumna berasal dari rekaman lisan #kitabah), lalu pengumpulan hadits/hadtis ang berasal dari rekaman lisan tersebut# -am6), dan akhirna penusunan hadits dalam sebuah kitab se*ara tertib dan teratur #tashnif). Sementara Manna6 5aththan membatasi tad"in hadits hana pada penghimpunan #-am6) hadits ang berasal dari shahifah/shahifah #shuhuf) ataupun dari rekaman lisan #ang belum dituliskan) men-adi sebuah kitab. Menurut definisi A
21 Hasan Amin, 6airat Al-a#arif Al-Islamiah Al-&i#iah, -u< $$, -ilid @ #eirut: Dar Al/
8a6aruf, $&$), hlm. $$&. 22 Saifuddin, Arus 8radisi 8ad"in Hadits Dan Historiografi Islam, 9ogakarta: Pustaka Pela-ar, hlm. @%/@&.
Historiografi Menurut I online historiografi adalah penulisan se-arah.@ Menurut amus "ebster historiografi #historiogra"h) adalah 8he art of emploment of an historiographer .= Pada hakekatna hostoriografi mempunai beberapa poengertian aitu:% Historiografi sebagai bagian terakhir dari prosedur metode se-arah ang di artikan sebagai F!ekonstruksi ima-inatif tentang masa lampau berdasarkan data ang diperoleh dengan menempuh proses mengu-i,dan menganalisis se*ara kritis rekaman dan peninggalan masa lampauG Historiografi dalam pengertian ini dapat dikategorikan sebagai proses penulisan se*ara ob-ektif.4 b; Historiografi ang diartikan sebagai pengka-ian tentang kara/ kara se-arah ang oernah ditulis,atau pengka-ian tentang se-arah ang bersifat sub-ektif.Dalam pengertian ini sering dikatakan sebagai Fse-arah dari se-arahG atau FSe-arah dari penulisan se-arahG artina pengka-ian perkembangan penulisan se-arah. a;
Islam menurut I online adalah dinul/Islam, agama Islam: umat Islam "a-ib melaksanakan sariat // Islam di dalam kehidupan sehari/hari.& Menurut kamus ;ebster Islam adalah $. 8he religion of the Mohammedans? Mohammedanism? Islamism. 8heir formula of faith is: 8here is no >od but Allah, and Mohammed is his prophet. . 8he "hole bod of Mohammedans, or the *ountries "hi*h the o**up.( Se*ara terminologis, !osenthal mengartikan Fhistorigrafi IslamG dengan Fkara se-arah ang ditulis oleh penganut agama Islam gari berbagai aliran. Sementara itu, >ibb menamakan pengertian historigrafi Islam
23 http:33kbbi."eb.id3historiografi #diakses tanggal @$ Maret '$4) 24 http:33"""."ebster/di*tionar.org3definition3historiograph #diakses tanggal @$ Maret '$4) 25 http:33arrieffatriansah.blogspot.*o.id3'$@3'@3makalah/historiografi/tradisional/mitos.html
#diakses tanggal @$ Maret '$4) 26 +ouis >otts*halk $&%, h.@ 27 http:33kbbi."eb.id3dinul/Islam #diakses tanggal @$ Maret '$4) 28 http:33"""."ebster/di*tionar.org3definition3Islam #diakses tanggal @$ Maret '$4)
dengan ilm al-tarikh, ang dalam literatur arab men*akup bentuk ananliti* #kronologis) maupun biografis
b.2 Metode teknik dan langkah 1endekatan hadis dalam /uku arus
tradisi tadwin hadis dan historiogafi Islam karya Dr. Saifuddin M.Ag
b..$ Metodelogi Metodelogi untuk mela*ak pengaruh atau kontribusi tad"in hadis terhadap perkembangan historiografi Islam, dalam karana Dr. Saifudin, M. Ag, menggunakan metode historis komparatif, hal ini dilakukan dengan *ara menelusuri -e-ak kemun*ulan kedua disiplin tersebut hingga masa ang paling a"al dalam se-arah Islam dan sekaligus melakukan studi perbandingan atara keduana. Sehingga dapat diketahuai bagaimana kontribusi tad"in hadis dalam arus perkembangan historiografi Islam. 8ad"in hadis se*ara metodologis -uga mengalami fase/fase perkembangan dari ang mulana sederhana hingga men*apai bentuk ang lebih *anggih dan rumit. etika telah men*apai fase perkembangan ang lebih matang, kegiatan tad"in hadis melibatkan tiga langkah metodelogis ang satu sama lain ber-alan beriringan: #$) pengumpulan hadis? #) kritik hadis? dan #@) penusunan kitab hadis. Dalam Pengumpulan hadis ada dua hal ang penting dilakukan: a. Metode pengumpulan sumber dan -e-ak peninggalan hadis? b. Per-alanan ilmiah men*ari hadis#al rihlat fi thalab al/hadits). Pada kritik hadis ada tiga hal ang penting: a. Pengertian dan ruang lingkup kritik hadis? b. 7e-ak langkah kritik hadis mela*ak akar historis dan metodologis, dari kritik hadis periode 0abi sa", kritik hadis periode sahabat, kritik hadis periode tabiin, kritik hadis periode atba6 al/tabi6in, kritik hadis periode atba6 atba6 al/tabi6in, kritik hadis periode pas*a atba6 atba6 al/tabiin? 29 Ahmad, Dala6il 8autsi, h. ($
*. Metode kritik hadis dengan melihat, keaslian sumber hadits, kesahihan sumber hadis dan sanad hadis b.. 8eknik dan +angkah Pendekatan 8eknik pengolahan dan analisis data menggunakan metode kualitatif.@' Menurut Miles dan Huberman, proses analisis data men*akup tiga alur kegiatan ang berlangsung se*ara bersamaan, aitu: reduksi data, pena-ian data, dan penarikan kesimpulan32erifikasi.@$ Sebagai konsekuensi logis dari metode atau pendekatan se-arah ang telah dia-ukan sebelumna, maka data/data primer ataupun sekunder ang diperoleh melalui proses pengumpulan data #sumber) selan-utna diu-i dan diseleksi melalui prosedur kritik sumber, baik kritik ekstern maupun intern, ang dipadukan dengan metode kritik sanad dan matan. Data/data dari hasil seleksi itu kemudian dilakukan analisis ang dalam studi se-arah disebut dengan interpretasi atau penafsiran. Interpretasi se-arah ditempuh melalui dua bentuk, analisis dan sintesis.@ 8anpa interpretasi, data/data se-arah pada dasarna tidak bisa berbi*ara.@@ 0amun demikian, karena sumber/sumber data kebanakan dalam bentuk khabar berupa ri"aat hadis, s“rah atau magh”
''4), h. @$/@& 31 Matthe" . Miles dan A. Mi*hael Huberman, Analisis 6ata 5ualitatif, ter$. T$et$e" !ohendi !ohidi, #7akarta: 1I/Press, ''&), h. $4/'. 32 Kuntowijoyo, Pengatar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta: Bentang, 1995), h. 100-101. 33 Ibid,.h.100
kategori aliran, akni Ahl al/Sunnah "a al/7am”ah dan Siah. Dari dua kategori aliran itu, kemudian di-abarkan kronologi historis tad"“n hadis dan perangkat metodologis ang digunakan dalam proses tad"“n hadis. Meskipun Ahl al/Sunnah "a al/7am”ah dan Siah merupakan dua kategori ang berbeda, dalam proses analisis data di sini keduana ditempatan dalam satu kesatuan unit analisis se*ara terintegrasi #holistik). Setelah analisis data dilakukan, akhirna fakta/fakta se-arah ang dihasilkan direkonstruksi se*ara sistematis dengan memperhatikan aspek kronologis. Pendekatan Dr. Saifuddin, M.Ag pada buku seri desertasi ini termasuk dalam -enis penelitian kepustakaan #librar resear*h). Menggunakan sumber/sumber kepustakan dalam membahas masalah pokok dan sub/sub masalah ang telah dirumuskan.@= arena sub-ek utama studi ini berkisar pada proses historis kompilasi dan kodifikasi #tad"in ) hadis, maka metode ang pertama/tama diambil dalam langkah pengumpulan data adalah metode historis.
b.3 Hasil 1elitian dengan 1endekatan hadis dalam /uku
arus tradisi
tadwin hadis dan historiogafi Islam karya Dr. Saifuddin M.Ag.
Dinamika ang ter-adi dalam proses historis kompilasi dan kodifikasi #tad"“n) hadis telah memberikan pengaruh atau kontribusi nata terhadap perkembangan historiografi Islam. ontribusi tersebut se*ara umum men*akup: #$) kontribusi literatur hadis sebagai sumber informasi historiografi Islam? #) kontribusi metode pengumpulan hadis terhadap historiografi Islam? #@) kontribusi metode kritik hadis terhadap historiografi Islam? dan #=) kontribusi metode penusunan kitab hadis terhadap historiografi Islam. Istilah tad"in hadis digunakan dalam dua pengertian sekaligus aitu? a. Proses perhimpunan hadis dan? 34 Saifuddin, h. 17
b. Himpunan#kompilasi). 7adi tad"in hadis dapat dipahami sebagai suatu proses kegiatan ang men*angkup langkah pengumpulan sumber hadis , kritik sumber hadis, dan penusunan kitab hadis. Selain itu tad"in hadis -uga meru-uk pada suatu produk atau hasil, akni literatur/literatur hadis ang dihasilkan selama proses perhimpunan dan penulisan hadis. Demikian pula historiografi Islam meru-uk pada dua pengertian sekaligus: #$). Proses penulisan se-arah Islam #). Produk atau kara penulisan se-arah Islam. 7adi, historiografi Islam disatu sisi dimaknai sebagai proses penulisan atau penusunan kara se-arah Islam, ang didahulukan dengan langkah pengumpulan sumber, kritik sumber, dan interprestasi. Sementarai disisi lain, historiografi Islam -uga meru-uk pada produk, akni kitab atau kara ang dihasilkan selama proses penulisan se-arah Islam. Maka pela*akan kontribusi tad"in hadis terhadap perkembangan historiografi Islam difokuskan pada empat elemen penting: $, kontribusi literatur hadis sebagai sumber informasi historiografi Islam? . ontribusi metode pengumpulan hadis terhadap historiogafi Islam? @ kontribusi metode kritik hadis terhadap historiogafi Islam? dan =, kontribusi metode penusunan kitab hadis terhadap historiogafi Islam. Pengaruh studi hadis terhadap penulisan se-arah #historiografi) Islam tentu tidak hana terbatas untuk kara/kara biografis #asm”6 al/ ri-”l). Metode penusunan kara kompilasi hadis #manha- tad"“n "a al/ tashn“f) pun sedikit banak telah memberikan kontribusi terhadap metode penusunan kara/kara historiografi Islam, baik ang berbentuk tematik maupun kronologis. Menurut Abdul >hani Abdullah, para ahli se-arah telah mengumpulkan dan menusun ri"aat/ri"aat se*ara tematik dalam bentuk risalah/risalah atau buku/buku sebagaimana sistematika kitab/kitab hadis.@% Hana saangna, Abdullah tidak men-elaskan lebih -auh bagaimana 35 Abdullah, Historiografi Islam, h. $4
sistematika buku/buku se-arah dan kitab/kitab hadis itu. arangkali tidak terlalu mengherankan -ika sistematika buku/buku se-arah mengikuti sistematika kitab/kitab hadis, karena pada a"alna kara/kara se-arah, khususna s“rah dan magh”
C; A%AISI DA% DISK)SI 1;
Analisis Pendapat Pribadi uku kara Dr. Saifuddin, M.Ag merupakan sebuah penelitian hadis ang dikaitkan dengan se-arah bagaimana hadis itu men*ul sampai men-adi sebuah kitab hadis menggunakan berbagai metode penelitian dan -enis pendekatan. Dalam buku ini diuraikan -elas bagaimana proses kompilasi dan kodifikasi #tad"in) hadis se-ak periode 0abi sa", kemudian berlan-ut pada periode sahabat, tabiin, dan seterusna sampai pada kalangan sunni dan siah. Selain itu -uga memaparkan metode/metode dan pendekatan penelitian hadis se*ara detail dan meeluruh. Dalam buku ini -uga menun-ukan ada keterkaitan hubungan peristi"a satu dengan ang lainna, semisal latarbelakang pera"i hadis dengan konteks kondisi maarakat pada "aktu itu terutama masalah politik dan kekuasaan. $.a. Setu-u Pemakalah setu-u dengan buku kara Dr. Saifuddin, M.Ag. bah"a problem se-arah kompilasi dan kodifikasi #tad"in) hadis men-adi sangat penting dan minita banak perhatian ilmuan dan peneliti hadis. 8erutama adana faktor aliran/aliran keagamaan Islam men-adi faktor lebih rumit dan pentingna pendekatan studi Islam multidisipliner tidak hana melalui hadis, kritik hadis dan se-arah. $.b. kelebihan dan kekuranagn buku
elebihan buku ini, Dr.saifuddin, M,ag dapat mena-ikan penelusuran dinamika ang ter-adi dalam proses kompilasi dan kodifikasi #tad"in) hadis se*ara sistematis runtun dan kronologis ang mempermudah pemba*a untuk proses pemahaman. Penertaan ru-ukan literatur ang banak, mempermudah pemba*a untuk mela*ak sumber refensi ang lain. etebalan buku men*apai %%' halaman. ekuranngan buku ini, kurang meertakan bagan/bagan atau tabel, gambar konsep dari hasil penelitianna. $.*. kekuatan dan kelemahan argumentasi Hemat pemakalah argumentasi dari penulis buku sangat kuat karena didukung dengan litertur dan ru-ukan ang -elas. Selebihna buku ini merupakan seri desertasi 1I0 7akarta ang di-adikan buku. $.d. kritik dan saran Pemakalah hana dapat menarankan apabila ada edisi re2isi dalam pen*etakan buku penertaan bagan atau tabel sangat dipelukan untuk lebih mempermudah pemba*a memahami isi buku
2;
D;
Diskusi Pendapat Audiens, pertanaan, penana, pen-a"ab
–SIMP1+A0
DA2TA! P)STAKA
Abdullah,9usri Abdul >hani. Historiografi Islam: Dari lasik hingga Modern, ter-. udi Sudra-at. 7akarta: !a-a >rafindo Persada, ''=. Ab— Suhbah, Muhammad ibn Muhammad. al/;as“th f“ 1l—m "a Mushthalah al/Had“ts. airo: Maktabat al/Sunnah, $=&3''4 M. Ab— Zah"u, Muhammad Muhammad. al/Had“ts "a al/Muhaddits—n, #Mesir: D”r al/Eikr al/˜Arabi, t.th. Ali, Muhammad. Folle*tion and Preser2ation of Had“thG, dalam P. . oa #ed.). Had“th and Sunnah: Ideals and !ealities. uala +umpur: Islami* ook 8rust, $4. Aramedia, $($. unto"i-oo. Pengatar Ilmu Se-arah. 9ogakarta: entang, $%. +ubis, 0abilah. 0askah, 8eks, dan Metode Penelitian Eilologi. 7akarta: 9aasan Media Alo Indonesia, ''$. Miles, Matthe"
. dan A. Mi*hael Huberman. Analisis Data ualitatif,
ter-. 8-et-ep !ohendi !ohidi. 7akarta: 1I/Press, ''&. Moleong, +e 7. Metodologi Penelitian ualitatif. andung: P8 !ema-a !osdakara, ''4. !a<", Saed Ali Asgher. Muhammad !asulullah Sa".: Se-arah +engkap ehidupan dan Per-uangan 0abi Islam Menurut Se-ara"an 8imur dan arat, ter-. Dede A<"ar 0urmansah. 7akarta: Pustaka Zahra, ''=.