MAKALAH HADIST MUTAWATIR Makalahini disusun untuk memenuhi tugas mata ku liah Al Qur’an dan Hadist Dosen Pengampu : Dr. Marhumah, M.A
Disusun Oleh : 1. Imam Nurahidin %. &usuma 'udha ). Dei Angrahini
!1""1#1#"$ !1""1#1#($ !1""1#1#*$
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AKULTAS ILMU ILM U TARBIY ARBI YAH DAN KEGURUAN KEGU RUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGY YOGYAKART AKARTA 2015
KATA PENGANTAR 1
Pu+i sukur kami u-apkan kehadirat Allah /0 ang telah melimpahkan rahmat serta hidaanNa sehingga dapat menelesaikan makalah HadistMutaatirse2agai tugas dari mata kuliah Al Qur’an danHadist. Makalah ini kami susun dengan 2antuan dari 2er2agai pihak sehingga dapat terselesaikan dengan 2aik. 3ntuk itu, kamimengu-apkanterima kasih kepada 2er2agai pihak ang telah mem2antu dalam menelesaikan makalah ini. Pertama, kami u-apkan terima kasih kepada Allah /0 2erkat rahmatNa penusun dapat menelesaikan makalah ini dengan tepat aktu. elan+utna, kami mengu-apkan terima kasih kepadaI2u
Dr.
Marhumah,
M.A
selakudosenpengampumatakuliah
Al
Qur’an
danHadisserta semua pihak ang tidak dapat kami se2utkan satu persatu ang telah mem2antudalam penusunan makalah ini. &ami menadari, 2aha masih 2anak kekurangan dalam penusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengundang pem2a-a untuk mem2erikan kritik dan saran ang mem2angun sehingga makalah ini akan men+adi le2ih sempurna. Akhir kata, semoga makalah ini dapat 2erman4aat 2agi penulis pada khususna dan 2agi para pem2a-a pada umumna.
'ogakarta, 5anuari %#1(
Penusun
DAFTAR ISI 2
HALAMAN JUDUL.............................................................................1 KATA PENGANTAR............................................................................2 DAFTAR ISI..........................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN......................................................................4 A. 6A0A7 896A&AN........................................................................4 B. 73M3AN MAA6AH....................................................................5 C. 0353AN.........................................................................................5 D. M90OD9 P9N36IAN....................................................................5 BAB II PEMBAHASAN.......................................................................6 A. P9N970IAN HADI0 M30A/A0I7 ..............................................6 8. 'A7A0 HADI0 M30A/A0I7 ......................................................7 ;. MA;AMMA;AM HADI0 M30A/A0I7 ........................................7 D.
3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hadis adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw. baik itu qauli,f’li maupuntaqriri. Sebagai sumber hukum Islam yang kedua, Hadis memiliki kedudukan yang penting di dalam Islam. tidak hanya men!adi sumber hukum Islam, tetapi !uga men!adi sumber a!aran bagi umat Islam yang men!adi ped"man ataupun a#uan yang diperlukan di dalam men!alankan tata kehidupan manusia pada umumnya dan khususnya bagi umat Islam. $edudukan Hadis sebagai sumber hukum Islam, tidak dapat dianggap remeh ataupuntidak penting, karena begitu pentingnya maka Hadis harus diseleksi dan diteliti kebenarannya. %enelitian Hadis dilakukan untuk mengetahui kebenaran Hadis tersebut datangnya dari Nabi &uhammad saw. atau bukan. Sehingga untuk menemukan kebenaran itu, para ulama Hadis beker!a keras untuk menelitinya, sampai hip"tesa ataupun anggapan sementara yang sebelumnya dapat terungkap melalui penelitian. 'engan ditemukannya kebenaran Hadismakadapat di!adikan hu!!ah dalam pengambilan hukum di dalam Islam. (pabila suatu Hadis tidak dapat diterima kebenarannya, maka Hadis tersebut tert"lak atau tidak dapat diterima kehu!!ahannya. $ehu!!ahan Hadis dapat diterima apabila syarat) syarat Hadis telah terpenuhi seluruhnya ataupun Hadis tersebut diterima "leh banyak "rang, dimana sekel"mp"k "rang itu tidak mungkin bersepakat untuk berb"h"ng. etapi ada !uga Hadis *
yang hanya diterima "leh hanya satu, dua, atau tiga "rang sa!a dan "rang)"rang itu dapat memba#akan Hadis tersebut kepada beberapa "rang !uga, dan dapat memasyhurkannya di kalangan tertentu sa!a. Hadis berdasarkan kuantitas +!umlah perawinya yaitu Hadis &utawatir dan Hadis (had . -ntuk itu pemakalah akan membahas tentang permasalahan Hadis mutawatir.
B. RUMUSAN MASALAH
erdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa rumusan masalah sebagai berikut/ 1. (pa pengertian dari hadist mutawatir0 2. (pa sa!a syarat hadisdapat dikatakan sebagai hadist mutawatir0 3. (da berapa ma#am hadist mutawatir0 *. (pa sa!a #"nt"h hadist mutawatir0
C. TUJUAN
(dapun tu!uan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut/ 1. &u memahami pengertian hadis mutawatir. 2. &amapu mengetahui apa sa!a syarat hadis mutawatir. 3. &u mengetahui ma#am)ma#am hadis mutawatir. *. &u mengetahui dan memahami #"nt"h dari hadis mutawatir.
D. METODE PENULISAN
%enulisan makalah ini diper"leh dengan menggunakan met"de studi kepustakaan, yaitu met"de dengan menggunakan reerensi dari buku)buku yang bersangkutan untuk men!adi bahan materi pembuatan makalah.
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HADIST MUTAWATIR Pengertian secara lughawi :
Istilah mutawatir berasal dari isim ail musytaq dari al) tawatur yang berarti tatabu +datang berturut)turut dan beriringan satu dengan yang lainnya. Seperti yag disebutkan dalam surah (l &u’minun ayat **. Pengertian secara istilah:
&utawatir adalah hadis yang diriwayatkan "leh banyak periwayat dalam setiap tingkatan satu dengan yang lainnya dan masing)masing periwayat tersebut semua adil yang tidak memungkinkan mereka itu semuanya sepakat berdusta. &enurut istilah ulama Hadis, mutawatir adalah /
; 449 G 6 446=>? 445 6 67 8 @; J 6 E>9 F 9 44;: < 6 @6 A;6BC44D K 449 G L 6M BK6 76 A;>O66BCP6 6 E>9 Q R “Hadis yang diriwayatkan oleh orang banyak yang mustahil menurut adat bahwa mereka bersepakat untuk berbuat dusta”.
Selan!utnya di dalam kitab Ikhtisar &ushthalahu Hadits karya 'rs. Tat#hur Uahman, Hadis mutawatir dideenisikan sebagai berikut /
44V W ; 44X Y6 8 6 76 A;>O6 \6 ] 9 P6 ` 6 6 ? ; Z 44[6 BK> 9 _ 9 76 J K 6 :; ^ ? c ; E6C6 6BCD 6 E>9
6 67 8 6 E>9 5 Q ;=>? [9 9 9 6 R 6 @6 6O 8 7Cj “Suatu
Hadis
hasil
tanggapan
dari
pancaindra,
yang
diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi, yang menurut adat kebiasaan mustahil mereka berkumpul dan bersepakat dusta”.
B. SARAT HADIST MUTAWATIR Dari de4inisi di atas +elaslah 2aha hadits mutaatir tidak akan teru+ud ke-uali dengan empat sarat 2erikut ini : 1. Diriaatkan oleh perai ang 2anak. %. Adana konsistensi +umlah perai pada setiap tha2a=at. Artina +ika salah satu dari tingkatan terse2ut ada ang tidak men-apai +umlah minimal ang ditetapkan, maka sanad terse2ut tidak dikatagorikan sanad mutaatir, tetapi dise2ut sanad ahad. ). 5umlah peraina harus men-apai suatu ketentuan ang menurut ke2iasaan tidak mungkin mereka 2ersepakat untuk dusta. Dalam hal ini para ulama’ 2er2eda pendapat tentang 2erapa +umlah perai minimalna, ada ang mengatakan minimal ", (, 1#, 1%, %#, "#, danada ang mengatakan minimal ># orang. Imam Asuuthimemilih ang pertama, akni 1# orang. ". andaran hadits ang disampaikan harus 2erdasar tangkapan pan-a indera. 8iasana dalam periaatanna memakai : kami telah mendengar !?@BC$ , atau kami telah melihat !?@EFG$ . Adapun +ika sandaran mereka dengan menggunakan akal, maka tidak dapat dikatakan se2agai hadits mutaatir
C. MACAM!MACAM HADIST MUTAWATIR Hadist mutaatir men+adi ) 2agian, aitu : 1. Mutawatir Lafdzi
'aitu hadist
yang diriwayatkan "rang banyak, memiliki laal dan makna yang samaatau !uga Hadis yang mutawatir riwayatnya pada satu laa. (!!a! (l)$hatib memilih deenisi yang berbunyi /
6 6 o 8 44 G j [ ` 44 7 o 44 j [ 44 95 A;>O6 \6C44P6 6 9 6 K 6 9 :; ? 9 6 446 ;Y 9 ^ 6 6 6 67 8 6 >? 6 E>9 5 ; = A;C P E E O 6 9 9 :; < 6 ; v ` R 9 P Q 6 @6
“Hadis yang diriwayatkan dengan lafaznya oleh sejumlah perawi dari sejumlah perawi yang lain yang tidak disangsikan bahwa mereka akan bersepakat untuk berbuat dusta, dari awal sampai keakhir sanadnya”. ;ontoh Hadist mutaatir la4di :
9v ? 6 446M ` 6 P; z445 6 67 Q 6 6 6 G 95 6V x 44j 6 6 R D 44 9 44P6 \ C 9P6 { E> ` 6 | 6 P A;6 D
“ Barangsiapa yang sengaja berdusta atas namaku (Rasulullah SAW.) maka hendaknya menempati tempat duduknya di api neraka”.
+HU. ukhari
&uslim Menurut ainuddin AlIra=i, hadits ini !sela4ad$ telah diriaatkan le2ih dari ># orang shaha2at, tapi ang semakna dengan hadits ini diriaatkan oleh %## orang saha2at se2agaimana ang dikatakan Imam AnNaai. 2. Mutawatir Ma’nawi
'aitu hadits mutaatir ang 2erasal dari 2e2erapa hadits ang diriaatkan dengan la4ad 2er2eda tetapi apa2ila dikumpulkan mempunai makna umum ang sama. ;ontoh Hadis mutaatir ma’nai :
44} ~ 44 6 Y96 446Y 8 449 G65 67 6 V6 \6CP6 6 O6 6 5 ; 445E> 5 6 o ` G 9 44€6 V 9 6 9 ‚ 6 6 ƒ ^ G ; CG 9 44P • 6 „ \; …C| 6_ } ‡C76;B 9 9 †9> V
“Konon abi !uhammad saw. tidak mengangkat kedua tangan beliau dalam doa"doa beliau, selain dalam doa shalat #stis$a%. &an beliau mengangkat tangannya hingga nampak putih"putih kedua ketiaknya”. +HU.
ukhari &uslim 'engan laa yang berbeda pula namun maknanya sama yaitu berd"a dengan
ˆ
&engangkat tangan, sebagaimana hadis)hadis yang ditakhri!kan "leh Imam (hmad, (l)Hakim dan (bu 'aud, yang berbunyi /
O69R 6 Y96 Y6 o ; V6 J 9 Y6 ‰6CM6
G 9 P6 9 6
“Konon 'asulullah S() mengangkat tangan sejajar dengan kedua pundak beliau”. Menurut penelitian aluuti Hadits ang semakna dengan hadits ini telah diriaatkan dari Na2i sekitar 1## ma-am hadits tentang mengangkat tangan ketika 2erdo’a dalam 2er2agai kesempatan. Dan setiap hadits terse2ut 2er2eda kasusna dari hadits ang lain. edangkan setiap kasus 2elum men-apai dera+at mutaatir. Namun 2isa men+adi mutaatir karena adana 2e2erapa +alan dan persamaan antara haditshadits terse2ut, aitu tentang mengangkat tangan ketika 2erdo’a. 3. Mutawatir ‘Amali Šaitu amalan agama ang dapat diketahui dengan mudah, dan telah
mutaatir diantara kaum muslimin !mulai dari para saha2at, ta2i’in dan seterusna sampai pada generasi kita sekarang$ 2aha na2i menger+akanna atau memerintahkanna. ;ontoh Hadismutaatir Jamali :
"# $% & '( ")*+ ,- ( (/ ,&' &- & &+ ,# % & “Sholatlah kamu seperti kalian melihat aku shalat” !H7. 8ukhari Muslim$ 0elah men+adi i+ma’ para ulama, semua itu ter2uka dan disaksikan
oleh 2anak saha2at dan kemudian diriaatkan se-ara ter2uka oleh se+umlah 2esar kaummuslimindarimasakemasa.
D. FAEDAH HADIST MUTAWATIR
Hadits Mutaatir mem2erikan 4aedah imu daruri, akni keharusan untuk menerimana se-ara 2ulat sesuatu ang di2eritahukan Mutaatir karena ia mem2aa keakinan ang =athKi !pasti$, dengan seakinakinna 2aha Na2i
‹
Muhammad A/ 2enar2enar mena2dakan atau menger+akan sesuatu seperti ang diriaatkan oleh rairai Mutaatir. Dengan demikian, dapatlah dikatakan 2aha peneliti terhadap rairai hadits Mutaatir tentang keadilan dan kedla2itanna tidak diperlukan lagi, karena kuantitasL+umlah rairaina men-apai ketentuan ang dapat men+amin untuk tidak 2ersepakat dusta. Oleh karenana a+i2lah 2agi setiap muslim menerima dan mengamalkan semua hadits Mutaatir.
E. BUKU!BUKU TENTANG HADIST MUTAWATIR
Sebagian ulama telah mengumpulkan hadits)hadits mutawatir dalam sebuah buku tersendiri. 'iantara buku)buku tersebut adalah / 1. (l"(zhar (l"!utanatsirah *l"(khbaar (l"!utawattirah, karya (s)Suyuthi, berurutan berdasarkan bab. 2. +athful (zhar , karya (s)Suyuthi, ringkasan dari kitab di atas. 3. (l"a%ali% (l"!utanatsirah *l"(haadits (l"!utawatirah, karya (bu (bdillah &uhammad bin hulun (d)'imasyqy. *. adhmul !utanatsirah minal"Hadiits (l"!utawatirah, karya &uhammad bin Œa’ar (l)$ittani.
1
BAB III PENUTUP
8a2 ketiga ini merupakan 2a2 terakhir dari pem2ahasan makalah ini. Maka dalam 2a2 penutup ini penulis akan menarik 2e2erapa kesimpulan dari semuapem2ahasandiatas.
A. KESIMPULAN
Hadist mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan "leh banyak periwayat dalam setiap tingkatan satu dengan yang lainnya dan masing)masing periwayat tersebut semua adil yang tidak memungkinkan mereka itu semuanya sepakat berdusta. Hadist mutawatir dibagi men!adi 3, yaitu/ a. &utawatir Žadi b. &utawatir &a’nawi #. &utawatir(mali Hadist mutawatir sudah tidak diragukan lagi keshahihannnya karena dilihat dari sisi rawinya ber!umlah banyak sehingga tidak mungkin merekasepakat berdusta.leh karena itu ulama menetapkan bahwa hadist mutawatir harus diterima sebagaimana umat islam menerima ayat)ayat al ur’an.
B. SARAN
Dalamhal ini kami mengundang 2erupa kritik dan saran dari pem2a-a untuk men+adikan makalah ini le2ih sempurna lagi, dan harapan kami makalah ini dapat 2erman4aat 2agi penam2ahan aasan kita dalam ilmu pengetahuan kita ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
&hon, A2dul Malik. %##. lumul !adist . 5akarta: AMAH. Dr. M. Al4atih uradilaga dkk. %#1#. lumul !adist .'ogakarta: 0eras. Pok+a Akademik 3IN unan&ali+aga. %##(. Al !adist . 'ogakarta. Drs.
12