Abdul Rachmat Maulana 11160980000026 Teknik Pertambangan
STRUKTUR DAN PERENCANAAN TAMBANG NIKEL Sistem manajemen diperlukan dalam kegiatan pertambangan, dalam hal ini bertujuan untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan juga pengontrol terhadap semua sumber daya yang berkaitan dengan pertambangan. Sehingga tujuan dari sebuah perusahaan pertambangan dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan unsure-unsur pendukung sebagai berikut:
Manusia (man)
Bahan (materials)
Mesin (machines)
Metode/cara kerja (methods)
Modal uang (money)
Didalam sistem manajemen pertambangan terdapat tingkatan – tingkatan manejemen yang bedasarkan struktur organisasi, adapun tingkatan manejemen tersebut: 1) Manajemen tingkat terbawah yaitu pada tingkatan ini manajemen berhubungan berhubungan dengan para pekerja operasional, dimana dalam perencanaan biasanya jangka waktunya hanya harian. 2) Manajemen tingkat menengah yaitu tingkatan manajemen yang berfungsi mengarahkan kegiatan dari manajemen terbawah. Perencanaan yang dibuat di sini jangkauan waktunya bersifat menengah. 3) Manajemen tingkat atas yaitu pada tingkatan ini manajemen berhubungan dengan semua aspek yang ada didalam pertambangan dan jangkauan waktu perencanaannya adalah rencana jangka panjang dan bersifat strategis. Untuk mencapai tujuan perusahaan tambang maka perlu adanya proses manajemen yaitu serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan pencapaian tujuan tambang. Berikut adalah tahapan kegiatan yang ada didalam proses manajemen: 1. Penetapan Tujuan (Goal Setting) Penetapan tujuan merupakan tahapan paling awal dari suatu proses manajemen. Penetapan tujuan ini dilakukan oleh manajemen tingkat atas, dimana penetapan tujuan ini berdasarkan fakta data yang akurat. Tujuan yang telah dirumuskan di sini kemudian dikaji dan dijabarkan lagi oleh lapisan manajemen di bawahnya untuk kemudian dirumuskan lagi. Begitu seterusnya sampai ke lapisan manajemen paling bawah sehingga mem ungkinkan didapatkannya konsistensi tujuan akhir.
2. Perencanaan (Planning) Perencanaan merupakan proses pemilihan informasi dan pembuatan asumsi-asumsi mengenai keadaan di masa yang akan datang untuk merumuskan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Terdapat berbagai bentuk rencana yang pada dasarnya dibedakan menjadi :
Kebijakan , adalah rencana yang menerangkan keseluruhan batasan kegiatan secara umum dan
komprehensif yang menjadi pegangan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan.
Prosedur , adalah rencana yang menerangkan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk
menjalankan suatu kegiatan.
Metode, adalah rencana yang menerangkan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk
menjalankan suatu kegiatan.
Standarisasi , yaitu suatu gambaran pencapaian yang diharapkan dari kegiatan-kegiatan yang
direncanakan.
Anggaran , yaitu rencana mengenai penerimaan dan pengeluaran uang dalam suatu kegiatan.
Program, adalah rencana komprehensif yang menyangkut pemakaian sumber daya secara
integratif termasuk jadwal pelaksanaan keg iatan-kegiatan. 3. Staffing Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam tahapan staffing ini pada dasarnya adalah sebagai berikut :
Perencanaan sumber daya manusia, yaitu tahapan penentuan akan kebutuhan tenaga kerja
dalam
suatu
organisasi
dengan
mempertimbangkan
rencana
organisasi
seperti
pengembangan yang akan dilakukan di samping juga mempertimbangkan faktor luar seperti kondisi pasar tenaga kerja.
Pengerahan tenaga kerja (recruitment) , yang dapat berasal dari pasar tenaga kerja maupun
berasal dari promosi dalam organisasi itu sendiri.
Seleksi, yaitu proses pemilihan tenaga kerja yang sesuai dengan posisi yang akan diisi dari
sekumpulan orang yang didapat dari proses pengerahan tenaga kerja.
Pelatihan (training) , setelah didapatkan orang yang sesuai untuk satu posisi tertentu, maka
langkah berikutnya adalah melakukan pelatihan bagi orang tersebut sehingga memenuhi kualifikasi persyaratan jabatannya. Namun pelatihan ini dapat bersifat opsional untuk beberapa perusahaan karena ada yang lebih memilih orang dengan skill yang sudah ditentukan oleh perusahaan daripada melakukan pelatihan.
Evaluasi kinerja pekerja (performance appraisal) setiap tenaga kerja yang ada untuk
melihat kemungkinan promosi, mutasi, atau bahkan mungkin pemberian hukuman, setelah jangka waktu tertentu (secara berkala).
4. Pengaturan (Directing) Untuk memobilisasi sumber-sumber daya yang dimiliki oleh organisasi agar dapat bergerak dalam satu kesatuan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Dalam tahapan proses ini terkandung usaha-usaha bagaimana memotivasi orang agar dapat bekerja dengan baik, bagaimana proses kepemimpinan yang memungkinkan pencapaian tujuan serta dapat memberikan suasana hubungan kerja yang baik, dan bagaimana mengkoordinasi orang-orang dan kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi. Aspek lain yang sangat penting dalam pengaturan adalah koordinasi, hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan koordinasi antara lain adalah sebagai ber ikut:
Rentang kendali (span of control) yaitu banyaknya orang yang masih dapat dikendalikan oleh seseorang secara efektif. Pada dasarnya makin banyak bawahan yang harus dikendalikan maka koordinasi yang semakin sulit. namun harus pula diingat bahwa jenis pekerjaan dan tingkat manajemen juga mempengaruhi kemampuan tersebut.
Adanya komunikasi yang baik antara pekerja dan manajemen sehingga jika ada perintah atau informasi tidak terjadi terlambatnya penyampaian informasi ataupun adanya informasi yang menyimpang.
Adanya kesatuan komando, dimana dalam hal ini membuat tidak adanya tujuan-tujuan tertentu yang dapat mempengaruhi tujuan dari perusahaan.
5. Pengawasan (Supervising) Interaksi langsung antar individu-individu dalam suatu organisasi untuk mencapai kinerja serta tujuan organisasi tersebut. Berkenaan dengan tahapan proses ini perlu dikenal adanya suatu kondisi tertentu dalam organisasi yaitu fenomena kelompok formal dan informal dalam suatu organisasi. Kelompok formal adalah kelompok yang dapat dilihat pada struktur organisasi resmi yang dibentuk oleh manajemen untuk melaksanakan suatu tugas atau kegiatan tertentu. Namun demikian dapat timbul suatu kelompok informal yang dimana kelompok ini bisa membentuk struktur yang lebih kuat dengan pemimpin sendiri serta mungkin aturan-aturan sendiri pula. 6. Pengendalian (Controlling) Proses pengendalian ini erat kaitannya dengan evaluasi kinerja, dan jika perlu dilakukan perbaikan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Kegiatan ini berhubungan dengan kegiatan perencanaan sebab pada kegiatan pengendalian inilah dilihat apakah yang direncanakan tersebut dapat dicapai atau tidak. Dari tahapan ini juga memungkinkan didapat kan catatan-catatan yang penting untuk dikoreksi
dan kemudian diterapkan untuk kegiatan perencanaan selanjutnya. Proses pengendalian tersebut dapat diterangkan sebagai berikut :
Sebagai langkah pertama dilakukan pengukuran terhadap kinerja yang telah ditampilkan dalam selang waktu pengendalian tertentu.
Kemudian hasil yang dicapai tersebut dibandingkan dengan standard yang telah ditetapkan dalam rencana untuk menentukan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Apabila penyimpangan-penyimpangan yang terjadi masih berada dalam batasanbatasan yang diijinkan dalam rencana maka proses manajemen terus dilakukan, jika tidak maka harus dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap rencana yang telah dibuat sehingga proses manajemen berulang kembali.
Rangkaian proses manajemen ini merupakan proses yang bersifat dinamis. Dengan kata lain, proses tersebut tidak dapat dilihat sebagai suatu tahapan-tahapan yang berdiri sendiri melainkan sebagai proses yang berkait yang memungkinkan adanya pengulangan kembali suatu tahapan proses yang telah dilakukan sebelumnya, terutama dalam kaitannya dengan hubungan antara perencanaan dan pengendalian. Berikut ini adalah contoh struktur organisasi di tambang nikel PT. Vale Indonesia
Fungsi tiap bagian Secara garis besar adalah sebagi berikut : 1) President Director & Chief Executive Officer /General Manager Merupakan pimpinan perusahaan yang menentukan arah, strategi perusahaan, dan membawahi beberapa Senior Manager. Selain itu juga sebagai penghubung antar pemerintah dengan perusahaan dan audit committee. 2) Director & Chief Operating Officer Divisi ini bertanggung jawab terhadap operasi, penambangan dan peledakan, maintenance alat, kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja, engineering & construction, process plant, operation improvement & strategic project development. 3) Vice President Director – Director of Human Resources & Coorporate Services Divisi ini bertanggung jawab terhadap sumber dayamanusia dimana hal ini adalah pekerja dan juga CSR. 4) Director & Chief Finance Officer Divisi ini bertanggung jawab atas keuangan perusahaan. Keempat divisi ini bertanggung jawab terhadap strategi pengembangan bisnis dan perkembangan proyek, legal and corporate secretary, komunikasi dan hubungan external, internal audit, dan compliance officer.