StrukturBijiMonokotil Struktur Biji Monokotil – Sahabat Sahabat Pustakers, pada kesempatan kali ini Pustaka Sekolah akan berbagi artikel mengenai Struktur Biji Monokotil. Sebelum membahas mengenai topic bahsan diatas, ada baiknya kita membahas terlebih dahul apakah biji tersebut?. Biji adalah bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan. Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. Bagian – Bagian Bagian Biji Kulit Biji (Testa). Kulit biji terletak paling luar. Testa berasal dari intergumen ovule yang mengalami modifikasi selama pembentukan biji berlangsung. Seluruh bagian intergumen dapat berperan dalam pembentukan kulit biji. b iji. Akan tetapi pada kebanyakan biji sebagian besar dari jaringan intergumen itu dihancurkan dan diserap oleh jaringan berkembang lain pada biji itu. Pada kulit biji beberapa tumbuhan dapat dijumpai suatu lapisan sel memanjang secara radial, yang menyerupai palisade tetapi tanpa ruang – ruang – ruang ruang interseluler yang dinamakan sel malpighi. Lapisan itu terdiri atas selulosa, lignin dan juga kitin. Lapisan testa terdiri dari : Sarkotesta : Lapisan terluar Sklerotesta : Lapisan bagian tengah, tebal dan keras Endotesta : Lapisan terdalam, selaput tipis & berdaging Ada bagian – bagian yang sering menyertai permukaan biji, yang pada masing – masing biji mempunyai bagian yang berbeda. Bagian – Bagian – bagian bagian itu adalah: Sayap (Ala). Merupakan pelebaran dari kulit luar sehingga membentuk sayap. Bulu (Coma). Merupakan penonjolan sel – sel kulit luar biji yang berupa rambut – rambut halus. Salut Biji (Arillus). Merupakan pertumbuhan dari tali pusar. Salut Biji Semu (Arillodium). Merupakan pertumbuhan di sekitar liang bakal b iji (Microphyle). Pusar Biji (Hilus). Merupakan berkas perlekatan dengan tali pusar. Liang Biji (Microphyle). Liang kecil berkas masuknya buluh serbuk sari kedalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang ini sering tumbuh menjadi badan berwarna keputih – keputih – putihan dan lunak yang disebut karankula. Berkas – Berkas – Berkas Berkas Pembuluh Pengangkutan (Chalaza). Merupakan tempat pertemuan antara intergumen dengan nukleus. Tulang Biji (Raphe). Terusan tali pusar pada biji. Biasanya terdapat pada biji yang berasal dari bakal biji.
Struktur Biji Monokotil Kulit Biji Endosperma, adalah jaringan yang mengelilingi embrio dan terdapat di kotiledon yang mengandung cadangan makanan. Skutellum / kotiledon / keping biji. Kotiledon mengandung cadangan makanan yang di dalamnya terdapat pati, protein dan beberapa jenis enzim.
Koleoptil, adalah selubung ujung embrio/plumula. Plumula, adalah kuncup primer pucuk batang lembaga. Radikula (bakal akar). Koleoriza, adalah bagian yang menyelubungi akar . Embryonic axis, adalah bagian bawah/pangkal embrio. Hipokotil, adalah bagian bawah embryonic axis yang melekat pada kotiledon. Epikotil, adalah bagian atas embryonic axis yang melekat pada kotiledon. Embrio (bakal tumbuhan)
Dikotil
Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon:daun yang terbentuk pada embrio) berbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua dan sistem Crouquist mengakui kelompok ini sebagai takson dan menamakannya kelas Magnoliopsida. Nama ini dibentuk dengan menggantikan akhiran -aceae dalam nama Magnoliopsida dengan akhiran -opsida . Kelas Magnoliopsida dipakai sebagai nama takson bagi semua tumbuhan berbunga bukan monokotil. Magnoliopsida adalah nama yang dipakai untuk menggantikan nama yang dipakai sistem klasifikasi yang lebih lama, kelas Dicotyledoneae (kelas “tumbuhan berdaun lembaga dua” atau “tumbuhan dikotil”). Contoh tumbuhan dikotil : Kacang tanah Mangga Rambutan Belimbing dll Ciri pada tumbuhan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki adalah : Bentuk akar Memiliki sistem akar tunggang Bentuk sumsum atau pola tulang daun Menyirip atau menjari Kaliptrogen / tudung akar Tidak terdapat ada tudung akar Jumlah keping biji atau kotiledon Ada dua buah keping biji Kandungan akar dan batang Ada kambium Jumlah kelopak bunga Biasanya kelipatan empat atau lima Pelindung akar dan batang lembaga Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil Pertumbuhan akar dan batang Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar Struktur-struktur pada tumbuhan Struktur Anatomi Akar Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda. Struktur Anatomi Batang Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar pada tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil. Struktur Anatomi Daun Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yan g terdapat pada tulang daun.