ANGIOSPERMAE KELAS KELAS MONOCOTYLEDONAE Authors: Rima Widya Putri S Novia Rahmawati I Putu Astawa wiraguna Lila Cita Arum Sari Ni Ketut An raini
JURUSAN BIOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2017
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karuna-Nya sehingga modul ini dapat terselesaikan dengan baik. Materi dalam modul ini meliputi tumbuhan angiospermae yang termasuk kelas monocotyledonae, dipaparkan pula family dan juga ordo dari kelas tersebut. Penulis menyadari, buku ini sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran konstruktif dari para pengguna dan pemerhati sangat penulis harapkan untuk perbaikan pada masa yang akan datang. Semoga karya sederhana ini bermanfaat.
Singaraja, 18 Desember 2017
Penulis
ii
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karuna-Nya sehingga modul ini dapat terselesaikan dengan baik. Materi dalam modul ini meliputi tumbuhan angiospermae yang termasuk kelas monocotyledonae, dipaparkan pula family dan juga ordo dari kelas tersebut. Penulis menyadari, buku ini sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran konstruktif dari para pengguna dan pemerhati sangat penulis harapkan untuk perbaikan pada masa yang akan datang. Semoga karya sederhana ini bermanfaat.
Singaraja, 18 Desember 2017
Penulis
ii
Daftar Isi
Halaman Judul ........................................................................... i Kata Pengantar .................................................. ........................ ................................................... ......................... ii Daftar Isi .................................................. ........................ .................................................... ................................. ....... iii BAB I Pengertian Tumbuhan Monokotil ................................... ....................... ............ 4 BAB II Ordo Zingiberales ............................................. ................... ...................................... ............ 6 BAB III Ordo Orchidales .................................................... .......................... ................................. ....... 20 BAB IV Ordo Cyperales ..................................................... ........................... ................................. ....... 27 BAB V Ordo Poales ................................................... ......................... .......................................... ................ 43 BAB VI Ordo Pandanales ................................................... ......................... ................................. ....... 62 Daftar Pustaka ................................................... ......................... ................................................... ......................... 71
iii
BAB I Pengertian Tumbuhan Monokotil Tumbuhan biji berkeping satu dalam ilmu biologi disebut dengan tumbuhan monokotil. Monokotil merupakan salah satu kelompok besar tanaman berbunga yang secara klasik diajarkan selain tumbuhan biji berkeping dua atau dikotil. Ciri khas tumbuhan monokotil yakni mempunyai satu daun lembaga, berakar serabut, daun berseling, biji berkeping satu atau tunggal, tulang daun sejajar
dan
memiliki
bentuk
pita.
Dalam
taksonomi,
monokotil
dikelompokan dalan beberapa kelompok besar diantaranya Liliopsoda, Lilidae dan Monocotyledodae. Namun, menurut beberapa sistem klasifikasi tumbuhan monokotil memperoleh berbagai nama namun dengan kesepakatan yang stabil. Klasifikasi tumbuhan monokotil: Monocotyledoneae dalam sistem de Candolle dan sistem Engler. Monocotyledones dalam sistem Bentham & Hooker dan sistem Wettstein. Kelas Liliopsida dalam sistem Takhtajan dan sistem Cronquist. Anak kelas Liliidae dalam sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992). Kelas Monokotil dalam sistem APG dan sistem APG II.
4
Ciri Tumbuhan Monokotil
Adapun ciri-ciri tumbuhan dikotil atau tanaman biji berkeping tunggal atau satu, diantaranya:
Biji berkeping satu atau tunggal
Diantara floem dan xilem tidak ada kambium
Memiliki berkas vaskuler (pembuluh angkut) pada batang yang bertipe kolateral tertutup atau antara xilem dengan floem tidak terdapat kambium).
Letak xilem dan floem tersebar atau tidak teratur.
Umumnya pada batang dan akar tidak mempunyai kambium sehinga tidak bisa terjadi pertumbuhan sekunder dan tidak akan tumbuh membesar. Namun ada juga tumbuhan monokotil yang berkambium, diantaranya sisal (Agave sisalana).
Berakar serabut
Bagian ujung akar dilindungi oleh koleoriza dan ujung batangnya dilindungi koleoptil
Umumnya berdaun tunggal kecuali jenis tanaman palem
Umumnya berurat daun sejajar atau melengkung dan berpelepah daun
Bunga terdiri atas kelopak, mahkota, benang sari yang berjumlah tiga atau kelipatan tiga.
5
BAB II Ordo Zingiberales
Ordo zingiberaes merupakan tumbuhan yang hidupnya menahun dan berupa tumbuhan herba, kebanyakan tanaman dari ordo ini memiliki batang yang terbenam dalam tanah. Dan juga pada bagian daun ordo ini dapat di bedakan menjadi tiga bagian dalam daun yaitu adalah bagiana helaian daun, upih daun dan juga tangkai daunnya, pada bagian daun juga biasanya memiliki pelepah daun dan lidah daun. Helain daunya simetri dengan pertulangan daunnya menyirip. Bunganya besar dan warnanya menarik, merupakan bunga banci, dan asimetris, kelopak dan mahkota berbilang 3, kelopak sering menyerupai mahkota. Benag sari 6 tersusun dalam dua lingkaran, tangkai sari bebas sering terdapat reduksi sehingga sering tinggal hanya satu benabg sari yang fertil. Bakal buahnya tenggelam dan kebanyakan beruang 3 dan setiap ruang dengan banyak bakal biji, buanhya kendaga atau berdaging. Habitat pada ordo ini berupa terna yang besar dan parenial atau menahun. Pada ordo Zingiberales ini memiliki 8 Famili, yaitu: 1.
Strelitziaceae
2.
Heliconiaceae
3.
Musaceae
4.
Zingiberaceae
5.
Costaceae
6.
Cannaceae
7.
Marantaceae
6
8.
lowiaceae
Berikut adalah penjelasan masing-masing famili daro ordo zingiberales:
1.
Famili Strelitziaceae
Strelitziaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Karakteristik famili ini merupakan habitus berupa Pohon yang mempunyai bentuk yang unik seperti kipas, sehingga di Indonesia sering disebut dengan Pisang Kipas. Batang pohon ini mulai tinggi 30 cm hingga dapat mencapai 1 meter lebih. Serta termasuk pertumbuhan dengan percabangan monopodial, phenylphenalenones, akar dengan pembuluh luas tersebar dan untai floem di empulur itu, batang dengan pembuluh, tangkai daun dengan busur beberapa saluran udara, polycytic stomata, (pembelahan sel tetangga miring). Bunga kipas memiliki perbungaan yang keras, berbentuk perahu, bracte perbungaan hijau. Bunga-bunga khas memiliki lebih atau kurang kelopak yg muncul bersamaan abaxial lateral, dan kapsul kayu memiliki bibit dengan berwarna cerah, arils fimbriate. Manfaat dari pisang kipas, yaitu untuk hiasan pekarangan, karena bentuknya yang unik, sehingga menarik dan disukai oleh banyak orang, dan beberapa manyarakat mengatakan bahwa pisang kipas disebut juga Traveller palm disematkan karena kegunaan cabangnya yang dapat menampung air hujan dan dapat digunakan sebagai air minum untuk keadaan darurat. Salah satu contoh dari famili Strelitziaceae ini adalah tanaman pisang kipas. Dengan Klasifikasi: Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
7
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Strelitziaceae
Genus
: Revenala
Spesies
: Revenala madagascariensis
2.
Famili Heliconiaceae
Heliconiaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Heliconiaceae adalah habitus herbal besar dengan dua peringkat daun dan susunan bunga dengan besar, bracte berwarna di axils yang fasikula bunga dengan tepal petaloid,buah berbuah biji ditanggung pada pedicel, gemuk memanjang dan memiliki batu keras tunggal per loculus. Contohnya adalah tanaman pisang hias.
Salah satu contoh dari famili Holiconiaceae adalah tanaman pisang hias. Dengan Klasifikasi: Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Ordo
: Zingiberiales
Famili
: Heliconiaceae
Genus
: Heliconia
Spesies
: Heliconia colinsiana
Manfaat dari tanaman ini yaitu selain sebagai tanaman hias, tanaman ini bisa berguna untuk obat tradisional, dan tangkai daunya bisa digunakan untuk obat mencret.
8
3.
Famili Musaceae
Musaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Batang pada pisang merupakan terna yang besar, batangnya
semu yang
terdiri atas upih daun yang balut membalut sehingga tampak seperti batang, dengan diameter 20 cm bahkan bisa lebih besar lagi, tinggi tanaman ini dapat mencapai 3,5-7,5 m tergantung dari jenisnya.Daunnya lebar bangun jorong atau memanjang, ibu tulang daun tebal, beralur di sisi atasnya, jelas berbeda dari tulang-tulang cabangnya yang menyirip termasuk dalam daun yang sempurna karena memiliki upih daun.Akar pada pisang tumbuh pada bonggolnya, akar pisang berbentuk serabut dan tidak memiliki akar tunggang. Akar pada tanaman yang yang muncul pada bagian bonggol tumbuh secara mendatar dan dapat tumbuh panjang hinga lebih dari 2m. Bunga banci atau berkelamin tunggal, zigomorft atau asimetris, tersususn dalam sinsiunus yang terdapat dalam ketiak daun pelindung yang besar dan berwarna menarik. Keseluruhan rangkaian bunga merupakan tenda bunga
dengan bunga jantan (♀) dibagian pangkal dan bunga betina (♂) pada bagian ujung perbungaannya. Hiasan bunga dapat dibedakan antara kelopak dengan mahkota bunganya, kelopak berbentuk tabung memanjang berbagi 2 dengan tepi bergigi yang berbeda-beda. Mahkota berbagi 2 seringkali rompang dan bagian atas berigi-rigi. Memiliki 5 benang sari dan 1 yang terudiksi, tangkai berbentuk benang denga kepala sari bangun garis. Bakal buah tenggelam beruang tiga dan setiap ruang memiliki banyak bakal biji dengan tembuni di sudut-sudutnya. Buahnya berdaging tidak membuka termasuk buah buni atau buah kendaga.
9
Berikut adalah Salah satu contoh dari ordo mucaceae
ini adalah
tanaman pisang. Dengan Klasifikasi: Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Ordo
: Zingiberiales
Famili
: Musaceae
Genus
: Musa
Spesies
: Musa sp.
Manfaat pisang, pisang adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Pisang dijadikan buah meja, sale pisang, pure pisang dan tepung pisang. Kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka melalui proses fermentasi alkohol dan asam cuka. Daun pisang dipakai sebagi pembungkus berbagai macam makanan trandisional Indonesia. Batang pisang yang telah dipotong kecil dan daun pisang dapat dijadikan makanan ternak ruminansia (domba, kambing) pada saat musim kemarau dimana rumputtidak/kurang tersedia. Secara tradisional, air umbi batang pisang kepok dimanfaatkan sebagai obat disentri dan pendarahan usus besar sedangkan air batang pisang digunakan sebagai obat sakit kencing dan penawar racun.
4.
Famili Zingiberaceae
Zingiberaceae merupakan terna perenial dengan rimpang yang kadang-kadang berbentuk seperti umbi yang biasanya mengandung minyak menguap hingga berbabau aromatik. Batang di atas tanah biasanya sangat pendek dan mendungkung bunga-bunga saja. Pada batang biasanya memiliki
10
rizoma yang dapat tumbuh menjalar di bawah tanah. Pada rizoma tumbuh akar-akar yang dapat mendung pertumbuhan tanaman, rizoma ini juga dapat berfungsi sabagai alat perkebang biakan. Zingiberaceae adalah terna berumur panjang, mempunyai rizoma yang membengkak seperti umbi dengan akarakar yang tebal dan seringkali mempunyai ruang-ruang yang mempunyai minyak atsiri. Tanaman ini berdasarkan sifat batangnya termasuk tanaman berbatang semu karena batang yang sebenarnya sangat pendek di atas tanah. Pada batang yang sangat pendek ini ditumbuhi oleh batang semu yang sangat lunak dan berair, walaupun demikian kelompok tanaman empon-emponan ini ada yang mencapai tinggi hingga 8 meter diatas tanah. Suku Zingiberaceae berdaun tunggal mempunyai sel-sel minyak menguap, tersusun dalam dua baris. Kadang-kadang jelas mempunyai 3 bagian yang berupa helaian, tangkai, dan upih. Selain itu juga lidah-lidah pada batas antara helai daun dengan upih. Beberapa dari spesis Zingiberaceae ada yang memiliki bulu pada tangkainya dan bahkan pada helai daunya. Rambut yang demikian sangat khas sehingga sering digunakan dalam kegiatan pengelompokan. Pertulangannya juga selain sejajar dan menyirip ada yang melengkung. Antara helai daun dan upih sering ditemukan ligula, mulai yang berukuran panjang sampai yang berukuran kecil sampai kadang-kadang tidak ada. Semua bunga pada kelompok Zingiberaceae memiliki umur yang sangat pendek. Bunga-bunya sangat spesifik dan biasanya bisksual. Kelopak membentuk pipa yang terdiri dari 3 helaian. Mahkota biasanya berbentuk seperti pipa juga yang terdiri dari 3 cuping, satu biasanya berukuran besar dan melindungi serta menutupi stamen. Pada jehe-jehean bisanya hanya memiliki kepala putik yang fertil. Sebenarnya memiliki lebih dari satu kepala putik namun kepala putik yang lain mengalami reduksi sehingga hanya merupakan putik tambahan pada bagian tepi. Kadang-kadang memiliki dua
11
struktur yang lain di bagian samping yang disebut staminous, yang kadangkadang berbentuk seperti daun mahkota dan helaian kalix. Benang sari ada yang banyak dan ada yang sedikit filamen di bagian atas dari kepala putik, yang mana memiliki banyak bentuk variasi. Bakal biji di bagian dalam, dengan kelenjar yang mengahasilkan madu untuk membatu penyerbukan. Penghubung antara kepala putik dan bakal biji, setelah serbuk sari berada di atas kepala putik, maka akan terbentuk tiga cela yang berukuran agak besar yang mana akan tumbuh rambut yang akan tumbuk kearah bakal biji dan sel sperma akan masuk melewati slit ini untuk membuahi sel telur. Bunga dari kelompok tanaman ini kebanyakan adalam bunga majemuk yang. Bunga ini bisanya tumbuh dari atas, bawah, dan ada yang tmbuh dari batang semu, atau perbungaan aksilar. Menurut Gembong (1988 : 446) bunga terpisah-pisah tersusun dalam bunga majemuk tungal atau berganda, kebanyakan banci, zigomorf, atau asimetrik. Hiasan bunga dapat dibedakan dalam kelopak dengan 3 daun kelopak dan mahkota yang terdiri atas 3 daun mahkota yang berletakan pada bagian bawahnya membentuk suatu buluh, dengan bentuk dan warna yang kadang-kadang cukup atraktif. Benang sari 1dengan 3-5 benang sari mandul yang kadang-kadang bersifat seperti daun mahkota. Bakal buah tenggelam, beruang 3, jarang 2 dengan tembuni di ketiak, atau beruang 1 dengan tembuni pada dinding atau pada dasarnya. Tangkai puti di ujung, tidak terbagi, bebas atau terdapat dalam suatu alur pada benang sari yang fertil, ada kalanya berbibir atau bergigi 2. Buah biasanya kering dan besar dan kadang-kadang membentuk 3 ruang. Buahnya memiliki variasi warna yang menarik, berambut atau berduri. Biji-biji biasanya coklat atau hitam yang terbungkus oleh arilus yang berwarna putih, orange, merah terang untuk menarik hewan untuk menyebarkan bijinya. Menurut Gembong (1988 : 446) buahnya buah
12
kendaga yang berkatup 3 atau berdaging tidak membuka. Biji bulat atau berusuk, mempunyai salut biji, endosperm banyak. Berikut gambar dari famili Zingiberaceae adalah tanaman jahe,kunyit, dll. Dengan Klasifikasi: Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Zingiberaceae
Genus
:Zingiber
Spesies
: Zingiber officinale
Dengan Klasifikasi: Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Zingiberaceae
Genus
: Cucurma
Spesies
: Curcuma domestica
Manfaat dari family Zingeberaceae Di Indonesia sebagian besar di gunakan bahan masakan dan obat tradisional, pada spesies kunyit, Kunyit juga digunakan sebagai obat anti gatal, anti septik dan anti kejang serta mengurangi pembengkakan selaput lendir mulut. Kunyit dikonsumsi dalam bentuk perasan yang disebut filtrat, juga diminum sebagai ekstrak atau diguna sebagai salap untuk mengobati bengkak dan terkilir. Pada tanaman jahe juga dapat digunakan sebagai obat sakit perut, obat sakit gigi,obat luka, dapat digunakan meredamkan rasa sakit, dapat digunakan
13
untuk mengeluarkan racun dalam tubuh, dapat di gunakan sebagia obat jerawat,dll.
5.
Famili Costaceae
Costaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Karakteristik batang bercabang, benzoquinones, saponin steroid, selubung dengan 1 seri dari saluran udara bawah daun, tidak ada kanal di tangkai daun dan lamina, pembuluh darah bundel bawah daun, hipodermis berlapis 1, (rambut
multiseluler),
daun
spiromonostichous,
selubung
tertutup,
perbungaan spicate-berbentuk kepala, tidak bercabang, (bunga/ perbungaan aksila), bracts sering dengan nectaries abaxial, anggota abaxial dari luar staminodial, staminodes 5, yang muncul bersamaan, membentuk labellum, aperturate serbuk sari, stigma juga bilamellate, fimbriate, integumen luar sel di seluruh 5-6, endosperm tanpa pati, kotiledon seperti pisau. Salah satu contoh dari family Costaceae yaitu Pacing tawar.
Berikut gambar pacing tawar: Dengan klasifikasi: Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Costaceae
Genus
: Costus
Spesies
: Costus Sp.
Pacing tawar merupakan tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi 0,5m - 3m dan menyukai tempat lembap dan teduh. Batangnya berwarna
14
kuning kecoklatan, sebesar jari orang dewasa dan banyak mengandung air serta mudah dipatahkan, selaras dengan atang, daunnya berwarna hijau, tunggal, tangkainya pendek dan berhelai memanjang sampai bentuk lanset. Manfaat Pacing tawar dapat diolah untuk mengobati bengkak pada sakit ginjal (Nephtiric edema), perut busung, infeksi saluran kemih (tractus urinarius) serta pengerutan hati (chirosis). Dari bijinya dapat diproduksi diosegnin dengan sistem amobil sehingga berguna untuk meningkatkan kualitas industri obat-obatan.
6.
Famili Cannaceae
Tanaman cannaceae merupakan tanaman yang banyak dipelihara sebagai tanaman hias dan ada yang dimanfaatkan umbinya untuk diambil tepuingnya, tanaman
ini memiliki bunga yang menarik, memiliki warna
yang beranekaragam. Batang pada famili cannaceae berupa terna besar-besar, perenial, dalam tanah mempunyai rimpang yang tebal seperti umbi. Batang di perrmukaaan tanah merupakan batng semu, yang terdiri atas kumpulan pelepah daun, batang tanaman ini dapat tumbuh mencapai tinggi 0,9-1,8m. Daun pada batang diatas tanah, besar, lebar, bertulang menyirip dengan ibu tulang yang nyata, tangkai daun pada pangkal melebar menjadi upih. Panjang daun pada tanman ini 15-60 inch. Bunga banci, zigomorf atau lebih sering asimetrik, besar dengan warna cerah dan menarik, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan atau malai. Hiasan bunga terdiri atas kelopak dan mahkota, masing-masing berbilangan 3, daun-daun kelopak bebas tersusun seperti genting, daun-daun mahkota berlekatan pada pangkalnya. Buah dengan kelopak yang tidak gugur dibagian atasnya, berupa buah kendaga yang membuka dengan rusaknya dinding yang kemudian
15
menjadi kasap berbenjol-benjol. Biji banyak, bulat, endosperm keras, dan lembaga kecil. Berikut gambar dari salah satu contoh famili cannaceae yaitu tanaman Canna indica. Dengan klasifikasi: Kingdom
: Plentae
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Monocotylea
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Cannaceae
Genus
: Canna
Spesies
: Canna indica
Adapun manfaat dari bunga tasbih yang berguna untuk mengobati beberapa jenis penyakit, bagian tanaman yang sering digunakan adalah rimpang, biji, daun, dan bunganya. Berikut ini adalah manfaat bunga tasbih dan cara membuat ramuan untuk pengobatan: 1.
Mengatasi keputihan (leucorrhoea)
2.
Mengatasi haid berlebih (metrorrhagia) dan batuk darah
3.
Mengobati sakit kuning (acute icteric hepatitis)
4.
Mengobati wasir / ambein (hemorrhoids)
5.
Membantu untuk mengobati kanker kandungan
6.
Menenangkan otot yang keseleo
7.
Famili Marantaceae
Ciri dari famili marantaceae adalah terna perenial, dalam tanah membentuk rimpang yang merayap, diatas tanah terddapat batang yang nyata. Daun dalam dua baris, terdiri atas 3 bagian yang jelas, berupa helaian,
16
tangkai, dan upih yang terbuka, biasanya tampak sebagai rozet akar. Helaian bulat telur mamanjangatau jorong, bertulang menyirip, sering kali dengan satu sisi lurus dan sisi yang melengkung. Tangkai daun bangun silinder, menebal pada batas dengan helaian, seringkli bersayap. Bunga banci, asimetrik, tersusun dalam bulir atau malai yang mempunyai daun pelindung dan terdapat pada ujung batang, ada kalanya bunga muncul dari rimpang. Hiasan bunga biasanya dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota, masing-masing terdiri atas 3 daun kelopak yang bebas dan 3 daun mahkota yang tidak sama besar dan berlekatan, membentuk suatu buluh pada bagian bawahnya. Buahnya buah kendaga yang pecah dengan membelah ruang atau buah yang berdaging. Biji dengan banyak endosperm, sering bersalut pada bagian pangkal, lembaga bengkok atau terlipat.
Berikut gambar dari salah satu contoh famili marantaceae yaitu adalah tanaman garut. Dengan Klasifikasi: Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Marantaceae
Genus
: Maranta
Spesies
: Maranta arundinacea
Manfaat Garut terutama ditanam untuk umbinya, yang menghasilkan pati yang berkualitas tinggi, berukuran halus dan berharga mahal. Rimpang garut juga dapat dijadikan sumber karbohidrat alternatif untuk menggantikan tepung terigu.
17
Selain itu juga tanamna garut memiliki manfaat: 1.
Garut sebagai bahan obat-obatan
Manfaat garut sebagai bahan obat-obatan dapat digunakan untuk : -
Menurunkan suhu badan
-
Obat disentri
-
Obat eksim
-
Memperbanyak ASI
-
Tapal luka dari serangan panah beracun
-
Obat penyembuh borok
-
Perasan umbi garut dapat dijadikan penawar sengatan lebah dan racun
ular
2.
Garut sebagai bahan baku industri
Sebagai bahan baku industri, umbi garut dapat digunakan untuk : -
Bahan kosmetik
-
Bahan pengikat tablet
-
Lem
-
Ektender pada perekat sintetis
-
Minuman beralkohol
-
Bahan kertas
8.
Famili Lowiaceae
Karakteristiknya batangnya berbentuk kerucut. Daun Lowiaceae tajam dan vena longitudinal yang tampaknya agak jauh (ada yang jauh lebih menonjol dari yang lain) dan sangat dikembangkan vena lintas yang lebih jelas
pada
abaxial
dari
permukaan
bawah
daun.
Bunga-bunga
18
diselenggarakan dengan sepal bawah daun median, rata-rata kelopak membentuk berkembang dengan baik labellum abaxial, dan kedua kelopak lateral kecil. Berikut gambar dari salah satu contoh famili lowiaceae yaitu tanaman anggrek. Dengan Klasifikasi: Kingdom
: Plantae
divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Orde
: Zingiberales
Famili
: Lowiaceae
Genus
: Orchidantha
Spesies
: Orchidantha sp.
Manfaat Anggrek sangat banyak macamnya, diantaranya adalah :
1.
Anggrek bermanfaat untuk dekorasi
2.
Anggrek bermanfaat untuk bahan makanan
3.
Anggrek bermanfaat untuk kesehatan
19
BAB III Ordo Orchidales Orchidales adalah salah satu bangsa/ordo anggota tumbuhan berbunga yang termasuk dalam anak kelas Liliidae, kelas Liliopsida, menurut Sistem klasifikasi Cronquist (1981). Ada empat suku yang termasuk di dalamnya:
1. Gesneriaceae
Gesneriaceae merupakan suku dari tumbuhan berbunga yang umumnya dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Tanaman Gesneriaceae selain berfungsi sebagai tanaman hias, fungsi di alam sebagai jembatan biota alam, sekaligus bisa digunakan untuk tanaman obat penurunan panas. Di Indonesia, jumlahnya sekitar 379 jenis dengan beberapa di antaranya endemik di Sumatra, Jawa, Sulawesi, dan Papua. Contoh : Rhododendron pocophorum
2. Burmanniaceae
Dioscoreales adalah nama botani untuk salah satu bangsa tumbuhan berbunga. Bangsa ini mencakup suku Dioscoreaceae yang meliputi umbi-
20
umbian yang digunakan sebagai sumber makanan penting di banyak daerah di seluruh dunia. Berdasarkan sistem klasifikasi APG II (tahun 2003), bangsa ini termasuk dalam klad Monokotil dan terdiri atas tiga suku tumbuhan, yaitu Burm anniaceae, Dioscoreaceae, dan Nartheciaceae. Tiga suku yang termasuk dalam bangsa Dioscoreales juga mewakili tiga kelompok ekologi tumbuhan yang berbeda. Dioscoreaceae mengandung utamanya tanaman merambat (Dioscorea) dan spesies merayap lainnya (Epipetrum). Di sisi lain Nartheciaceae adalah suku yang mencakup tanaman
rumput-rumputan
Burmanniaceae
adalah
menyerupai
kelompok
lili
(Aletris),
miko-heterotrofik.
cendawan atau jamur dan heterotrofik yaitu
sedangkan Miko
yaitu
organisme yang mampu
memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai bahan makanannya dan bahan tersebut disintesis dan disediakan oleh organisme lain.
Contoh : Burmannia otoana
21
3. Cyperaceae
Suku teki-tekian atau Cyperaceae adalah salah satu suku anggota tumb uhan berbunga. Menurut sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk ke dalam bangsa Poales, klad commelinids (euMonokotil). Ke dalamnya termasuk teki, papirus, finger millet, dan beberapa tumbuhan dengan nilai ekonomi kurang penting. Suku ini adalah kerabat terdekat suku padi-padian (Poaceae) dan memiliki banyak kemiripan. Orang yang kurang terbiasa sering menga caukan teki dari rumput biasa karena penampilannya yang mirip, seperti daun berbentuk lanset, kebanyakan berwujud tanaman kecil yang mudah menjadi tumbuhan pengganggu (gulma), serta susun an bunga yang mirip. Contoh : Cyperus r otundus
4. Orchidaceae
Suku anggrek-anggrekan (bahasa Latin: Orchidaceae) merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah
22
tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan "berdaging"
(sukulen)
membuatnya
tahan
menghadapi
tekanan
ketersediaan air. Air diperoleh dari hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara. Namun, anggrek tidak ditemukan di daerah gurun karena perakarannya perakarannya tidak intensif. Anggrek menyukai cahaya matahari tetapi tidak langsung sehingga ia biasa ditemukan di alam sebagai tumbuhan lantai hutan atau di bawah naungan. Sebagai tanaman hias, anggrek tahan di dalam ruang. Akar serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di dalam tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan kayu-kayu lapuk yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan akar seringkali ditemukan jamur akar (mikoriza) (mikoriza) yang bersimbiosis bersimbiosis dengan anggrek. Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah ("anggrek tanah") batangnya pendek dan cenderung menyerupai umbi. menyerupai umbi. Sementara Sementara itu, anggrek epifit batangnya tumbuh baik, seringkali menebal dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan penguapan berlebihan. Pertumbuhan batang dapat bersifat "memanjang" (monopodial) atau "melebar" (simpodial), tergantung genusnya. Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun monokotil. daun monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai penyimpn air. Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakannya dari anggota suku lain. Bunga-bunga anggrek tersusun
23
majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian Helaian Kelopak bunga(sepal) bunga(sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal) disebut tepal).. Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam "lidah" yang melindungi suatu struktur aksesoris yang membawa benang sari dan putik. dan putik. Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan dua kepala dua kepala sari berbentuk sari berbentuk cakram kecil (disebut "pollinia") dan terlindung oleh struktur kecil yang harus dibuka oleh serangga penyerbuk serangga penyerbuk (atau manusia untuk vanili) vanili) dan membawa serbuk sari ke mulut putik. Tanpa bantuan organisme organisme penyerbuk, tidak akan akan terjadi penyerbukan. penyerbukan. Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak mengering dan terbuka dari samping. Bijinya samping. Bijinya sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan; bahkan embrionya bahkan embrionya belum belum
mencapai
kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada medium
yang
sesuai
dan
melanjutkan
perkembangannya
hingga
kemasakan. Contoh : Cattleya labiata
24
CONTOH TANAMAN DARI SUKU ORCHIDACEAE (C attle attleya ya labi labi ata ata )
Klasifikasi Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Ordo
: Asparagales
Famili
: Orchidaceae
Genus
: Cattleya
Spesies
: Cattleya labiata
satu genus dari 42 dari 42 spesies spesies anggrek anggrek dari Kosta dari Kosta Cattleya adalah salah satu genus Rika sampai bagian Tropis bagian Tropis Amerika Selatan dan merupakan salah satu marga anggrek marga anggrek epifit. epifit. Diberi
nama
Cattleya
oleh John
Lindley pada Lindley pada
25
tahun 1824 setelah Sir William Cattley yang berhasil membudidayakan spesimen Cattleya Labiata yang digunakan sebagai kemasan materi dalam pengiriman anggrek lainnya. Anggrek jenis ini hidup menumpang pada pohon-pohon kayu besar, sehingga mereka terlindung dari paparan sinar matahari langsung dan memperoleh kelembaban yang sangat mereka butuhkan. Cattleya tidak menyukai sinar Matahari langsung sepanjang hari. Tetapi mereka senang mendapat sinar langsung di pagi hari selama 4-5 jam sehari, atau sinar terang sehari penuh. Bila daunnya berwarna hijau gelap, itu pertanda Cattleya kekurangan sinar Matahari. Sebaliknya, bila kelebihan sinar, warna daunnya akan menjadi hijau kekuningan. Sinar Matahari yang cukup
akan
membuat
Cattleya
rajin
berbunga. Selain
merangsang
pembentukan bunga, sinar Matahari juga membuat tanaman lebih kuat, tahan serangan penyakit dan mampu mengumpulkan makanan cadangan. Makanan cadangan ini akan tersimpan di dalam bulb. Bulb yang padat berisi akan rajin menghasilkan tunas dan bunga. Cattleya
akan
rajin
berbunga
pada
lingkungan bertempreatur antara 15-35 derajat Celcius. Air juga merupakan kebutuhan pokok bagi Cattleya. Cattleya memerlukan penyiraman secara teratur, namun ia juga memerlukan waktu kering beberapa saat, sebelum disiram lagi. Saat disiram, akar akan menyerap air sebanyak-banyaknya untuk disimpan dalam akar maupun bulb.
26
BAB IV Ordo Cyperales Cyperales adalah salah satu bangsa/ordo anggota tumbuhan berbunga yang termasuk dalam anak kelas Commelinidae, kelas Liliopsida, menurut Sistem klasifikasi Cronquist (1981). Ada dua suku yang termasuk di dalamnya yaitu Cyperaceae dan Poaceae. Dalam sistem klasifikasi APG II (2003) dan modifikasi lanjutannya, yang berdasarkan filogeni dan sekarang mulai luas digunakan, kelompok ini tidak digunakan lagi dan kedua sukunya digabungkan ke dalam bangsa Poales. Ordo cyperales (rumput dan teki tahunan) merupakan nama untuk urutan tanaman berbunga, divisi Magnoliophyta (Angiospermae), dalam subclass Commelinidae dari Liliopsida kelas (monokotil). MORFOLOGI
Tanaman dengan habitus herba yaitu batangnya lunak dan berair dengan tipe batang mendong, bentuk batang berupa bangun segitiga (triangularis), permukaan batang licin,arah tumbuh batang tegak lurus, tidak bercabang, pada bagian bawah batang terdapat daun penunpu yang menjaga agar batang tetap tegak, percabangan, percabangan monopodial, batang berwarna hijau, sedangkan yang masih muda berwarna putih. 1) Batang (caulis) a. Bentuk batang Batang mendong (calamus), seperti batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang, b. Bentuk batang berdasarkan penampang melintangnyaa
Bersegi (anguralis), yaitu bangun segitiga (trianguralis)
Permukaan batang, yaitu licin (laevis)
27
Arah tumbuh batang, yaitu tegak lurus (erectus)
c. Cara percabaangan dan cabang-cabangnya, yaitu cara percabangan monopodial batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang daripada cabangnya. d. Arah tumbuh cabang batang : 2) Akar (radix), tanaman ini memiliki bagian-bagian akar seperti batang akar, cabang akar, dan serabut akar. Sistem perakarannya adalah akar serabut. Rumput teki mempunyai cabang batang yang disebut geragih, yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh merayap di permukaan tanah, dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dan ke bawah tumbuh akar-akar.
A. Famili Cyperacea
Kingdom
: Plantae – Plants
Subkingdom : Tracheobionta - Vascular plants Superdivision : Spermatophyta - Seed plants Division
: Magnoliophyta - Flowering plants
Class
: Liliopsida – Monocotyledons
Subclass
: Commelinidae
Order
: Cyperales
Family
: Cyperaceae - Sedge family
Bangsa cyperaceae berkelamin tunggal, kecil, dan tidak menarik. Tiap bunga terdapat dalam ketiak daun pelindung yang pada suku ini di sebut palea in-ferior kelopak telah berubahmenjadi badan yang di sebut palea superior, terdiri atas 2 daun kelopak yang belekatan, berhadapan dengan palea inferior, mahkota terdiri atas 2 daun mahkota(jarang 3), yang telah
28
berubah menjadi badan seperti sisik kecil dan dapat membengkak dan di
namakan ―lodicula‖ benang sari 1 - 6. Jarang lebih, biasanya 3 tangaki sari halus, kepala sari beruang, biasanya membuka dengan celah membujur.bunga demkian itu di sebut bunga semu
(―floret‖) yang terpisah -pisah atau bersama dengan floret lain, tersusun dalam 2 baris pada sesuatuangkai membentuk suatu bulir kecil yang pada pangkalnya mempunyai dua daun pelindung tana bunga dalam ketiaknya
yang di sebut ‗‘gluma‘‘. Satu froret atau lebih dengan gluma membentuk suatu bulir kecil ,yan tangkai dalam bunga mejemuk berganda dengan berbagai ragam susnan, mulai, tandan, atau bulir. Dalam setiap floret bakal buahnya menumpang, beruang 1 dengan bakal biji anatrop yang seringkali menempel pada sisi daun buah yag menghadap sumbu. Tangkai putik biasanya 2, jarang hanya 1
atau 3. .Kepala putik seperti bulu. Buah biasanya buah padi (‗‘caryopsis‖), yaitu buah dengan 1 biji yang biji nya berlekatan dengan kulit buah jarang merupakan buah buni atau buah keras. Biji dengan endosperma, lembaga terdapat pada sisi yang jauh dari sumbuh. Suku ini merupakan suku terbesar (bila terlihat dari jumlah jenis tumbuhan yang menjadi warganya ), meliputi lebih dari 4.000 jenis, terbagi dalam lebih dari 400 marga, distribusinya meliputi seluruh dunia. Contoh – contohnya yaitu :
Andropogan : A. Nardus (sereh), penghasil minyak sereh, A.zizanioides (narwastu, akar wangi), A.(sorghum (cantel), bahan makan, A. Aciculatus (rumput jarum), A. Caricosus (rumput lamuran), A. Martini : penghangsil minyak palmarosa.
Axonopus: A.cimicinus.
Saccharum :S. Officinarum (tebu), S.spontaneum (glagah), S.edule (tebu trubuk).
29
Bambusa : B.spinosa (bambu duri), B vulgaris (bambu wulung), B. Multiplex (bambu cndani). Gigantochloa : G.apus bambu tali) G. Hasskarliana, dan G.Verticillata.
Arguens.
Zea : zea mays (jagung).
Coix : C. Lacryma-jobi(harijeli)
Imperata : I.cylindrica (lalang).
Stipa : S.leptostachya, S. Hystricina , S. Tenacissima (rumput esparto). Adapun ciri-ciri umum dari family Cyperaceae, yaitu :
a) merupakan familia yang secara umum berupa terna perenial yang menyukai habitat yang lembab, berpaya-paya atau berair, jarang berupa terna annual b) seringkali berumpun dalam tanah c) terdapat rimpang yang merayap atau bahan-bahan seperti umbi dengan geragih yang merupakan alat perkembangbiakan vegetative d) batang segitiga, tidak berongga, dibawah rangkaian bunga biasanya tidak bercabang e) daun bangun pita, bertulang sejajar dengan upih yang tertutup, tanpa atau jarang mempunyai lidah-lidah , jarang tereduksi dan biasanya tersusun sebagai roset akar f) bunga kecil tidak menarik, banci atau berkelamin tunggal dan berumah satu, jarang berumah dua, tersusun dalam bulir-bulir dengan bunga yang terdapat dalam ketiak suatu daun pelindung , daun pelindung biasanya teratur dalam dua deretan atau mengikuti suatu garis spiral, bulir-bulir kecil tersusun dalam rangkaian yang biasanya berbentuk payung atau payung berganda, ada pula yang berbentuk malai, jarang berupa bulir berganda, bunga majemuk biasanya mempunyai 1 atau beberapa daun pembalut yang mirip dengan daun-daun biasa pada
30
pangkalnya, hiasan bunga tereduksi menjadi sisik-sisik, sekat atau rambut-rambut jarang mempunyai mahkota bahkan tidak ada, benang sari 3 atau kurang dari 3 dan jarang lebih atau banyak, tangkai sari bebas, kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membujur, bakal buah menumpang, beruang 1 dengan 1 bakal biji yang anatrop pada dasarnya, tangkai putik bercabang 2-3 atau bergerigi 2-3, buah keras berisi 1 biji, semula mempunyai tangkai putik berlekuk 2 mempunyai 2 sisi, yang semula mempunyai tangkai putik berlekuk 3 mempunyai 3 sisi, biji dengan lembaga yang kecil dan endosperm bertepung yang banyak. Suku ini merupakan suku terbesar
(bila terlihat dari jumlah jenis
tumbuhan yang menjadi warganya ), meliputi lebih dari 4.000 jenis, terbagi dalam lebih dari 400 marga, distribusinya meliputi seluruh dunia.
B. Family Poaceae atau Gramineae
Adapun ciri-ciri umum dari familia Poaceae atau Graminea, yaitu : a) merupakan familia yang berupa terna anual atau perenial b) kadang-kadang berupa semak atau pohon yang tinggi, batang dengan posisi yang bermacam-macam, ada yang tegak lurus, ada yang tumbuh serong keatas, ada yang berbaring atau ada yang merayap, kadangkadang dengan rimpang didalam tanah, bentuk batang kadang-kadang seperti silinder panjang, jelas berbuku-buku dan beruas-ruas, ruas-ruas berongga , bersekat pada buku-bukunya. c) Daun kebanyakan bangun pita, panjang, bertulang sejajar, tersusun sebagai roset akar atau berseling dalam 2 baris batang, umumnya terdiri atau helaian, upih, dan lidah-lidah , jarang antara helaian dan upih terdapat tangkai.
31
d) bunga umumnya banci, kadang-kadang berkelamin tunggal , kecil dan tidak menarik, tiap bunga terdapat dalam ketiak daun pelindung yang pada suku ini disebut ―Palea inferior‖ kelopak telah berubah menjadi badan yang disebut ―Palea superior‖ terdiri atas 2 daun kelopak yang berlekatan, berhadapan dengan palea inferior, mahkota terdiri atas 2 daun mahkota (jarang 3), yang telah berubah menjadi badan seperti sisik kecil dan dapat membengkak dan dinamakan ―Iodicula‖ benang sari 1 -6 jarang lebih, biasanya 3, tangkai sari halus, kepala sari beruang 2, biasanya membuka dengan celah membujur, bunga demikian ini disebut bunga semu ―Kloret‖ yang terpisah-pisah atau bersama dengan floret lain, tersusun dalam 2 baris pada suatu tangkai, membentuk suatu bulir kecil yang pada pangkalnya mempunyai 2 daun pelindung tanpa bunga dalam ketiaknya disebut ―Gluma‖ satu floret atau lebih dengan gluma membentuk suatu bulir kecil, yang terangkai dalam bunga majemuk berganda dengan berbagai ragam susunan, malai, tandan atau bulir, dalam setiap floret bakal buahnya menumpang, beruang 1 dengan bakal biji anatrop yang seringkali menempel pada sisi daun buah yang menghadap sumbu, tangkai putik biasanya 2, jarang hanya 1 atau 3, kepala putik seperti bulu, buah biasanya seperti buah padi ―C aryopsis‖, yaitu buah dengan 1 biji yang bijinya berlekatan dengan kulit buah, jarang berupa buah buni atau buah keras, biji dengan endosperm, lembagaterdapat pada sisi yang jauh dari sumbu. Untuk familia Poaceae ini diwakili oleh tanaman atau species Zea mays, Oryza sativa dan Coix lacrima-jobi Zea mays. Anggota-anggota dari familia Poaceae atau Gramineae adalah : 1. Maideae Floret uniseksual, berumah satu atau berumah dua, glume tebal, bunga jantan dan bunga betina terdapat pada bunga majemuk yang berbeda atau
32
terdapat dalam bunga mejemuk yang sama, tetapi pada bagian yang berbeda. Contoh anggota tribe ini yang ada di Indonesia yaitu ; a. Tripsacum andersonii J.R Gray Nama daerah : guatelama grass(eng), rumput jelai, dan rumput jagung (malay). Tumbuhan tahunan, batang tegak,berbuku-buku, tersusun dalam rumpun yang padat dengan rimpang dan stolon yang panjang, tingginya 2-3 m. Daun berbentuk pita yang panjangnya sapat mencapai 120 cm, lebar 5-10 cm, pada permukaan atas berbulu halus dan bagian bawahnya tidak berbulu. Bunga majemuk dari ujung batang yang bercabang 3-7dan dari ketiak daun yang bercabang 1-4. Pada angkal cabang tersebut terdapat bebrapa bulir betina dan diatasnya banyak sekali bulir jantan. Tumbuhan ini termasuk bahan makanan ternak yang penting karena kandungan protein yang cukup tinggi. b. Andro pogoneae Spikelet (buliran) terdiri dari satu atau tiga bagian yang secara keseluruhan tersusun dalam bulir yang mirip malai. Apabila spikelet terdiri dari tiga bagian maka yang satu tidak bertangkai , biseksual, sedang yang lainnya terdiri dari dari bunga jantan atau steril. Contoh anggota tribe ini ada yang diindonesia, yaitu : c. Andropogon aciculatus Ritz. Sinonim : hrysopogon aciculatus Ritz Nama daerah : rumput jarum Tumbuhan tahunan berupa lempengan dengan rimpang menjarar kesegala
penjuru
disepanjang
yang
rimpang
kerap
hingga
kalu
bercabang-cabang.
membentuk
hamparan
Daun
yang
rapan
menutup
permukaan tanah. Bungan mejemuk terdapat diujung batang yang tegak (bukan merayap) berbentuk malai. Bulir yang telah matang berbentuk
33
runcing hingga mudah melekat pada celana orang atau binatang yang melewatinya dan dapat tersebar kemana-mana. Tumbuhan ini sering digunakan orang untuk menutup tanah dipekarangan, lapangan olah raga, taman dan tepi jalan. Apabila batang tegak yang mengandung bunga sering dipotong maka kita mendapatkan hamparan rumput yang cukup tebal dan indah. d. Andropogon nordus Linn. Sinonim : Cymbopogon nordus Linn. Nama daerah : sereh wangi Tumbuhan tahunan, bertunas banyak sehingga dalam waktu cepat membentuk rumpun yang padat, tingginya 0,5-1,0 m. Daun berbentuk garis tegak lebar. Bunga majemuk dalam malai yang bercabang-cabang. Daun
tumbuhan ini menghasilkan ―minyak citronella‖. Minyak yang berbau khas ini berasal dari zat geramol dan cetronellal, sering digunakan sebagai bahan pewangi untuk sabun dan minyak wangi lainnya. Rumput ini dibawa oleh orang belanda dan ternyata pertumbuhan maupun reproduksi minyaknya jauh lebih baik dari Ceylon sendiri. Jenis ini sekarang tersebar luas didaerah tropika. e. Andropogon citratus D.S Sinonim : Andropogon shoenanthus Stapf. Nama daerah : lemon grass (eng). Sereh (ind) Tumbuhan tahunan dalam rumpun yang sangat padat karena bertunan banyak. Helai daun lebih sempit dari A. Nordus walau panjangnya hampir sama, yaitu lebih kurang 1m, bunga majemuk, tapi diindonesia tumbuhan ini tidak pernah berbunga. Tumbuhan ini berasal dari malaysia dan Cyelon yang saat ini telah menyebar keseluruh daerah tropika. Penggunaan tumuhan ini terutama untuk bumbu masak. Jika tumbuhan ini disuling akan mengasilkan
34
minyak yang disebut minyak lemon yang digunakan untuk minyak gosok dan campuran minyak wangi. f. Anrdopogon sorghum Brot. Sinonim : Sorghum saccharatum Pers. Nama daerah : gandrung, jagung cantel, gandum. Tumbuhan tegak, tidak mempunyai tunas hingga tidak membentuk rumpun. Tinggi 5,5-6,0 m, batang padat, berbuku-buku, pada setiap bukunya tumbuh pelepah daun. Bunga majemuk terdaat diujung batang dalam bentuk tandan, dalam setiap tandan terdiri dari kumpulan tiga spikelet, yang satu hermaprodit dan yang satu steril. Buah karlopsis yang di diselimuti dinding buah yang keras tetapi didalamnya lunak. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan serealia yang cukup penting selain padi dan jagung. g. Botriochloa pertusa L. Sinonim : Holcus pertusus L Nama daerah : suket putihan Tumbuhan tahunan, mempunyai stolon yang merambat keberbagai arah. Buluh tegak, lunak, tingginya dapat mencapai 60 cm., berbuku-buku. Pada buku-bukunya ditumbuhi bulu-bulu halus, daun berbentuk pita, panjang 5-30 cm, lebar 4-6 cm, berwarna hijau gelap, lidah daun membentuk membran dan dikelilingi oleh bulu-bulu yang panjang. Bunga majemuk dari satu pelepah, terdiri dari 3-13 tandan yang merupakan sekumpulan spikelet dengan 1 spikelet yang bertangkai dan 1 spikelet yang tidak bertangkai, keduanya ditumbuhi oleh bulu-bulu halus. Rumput ini sangat tinggi mutunya untuk makanan ternak ruminansia disamping untuk konsevasi tanah, untuk lapangan bermain dan lapangan rekreasi. h. Imperata cylindrica L. Sinonim : Lagurus cylindrica L. Nama daerah : alang-alang.
35
Tumbuhan tahunan dengan rimpang lunak, menjalar, bercabangcabang dan panjangnya tidak melebihi 1 m. Batang tegak, tingginya 1-3 m dan mempunyai 1-8 buku. Batangnya tegak, tidak bercabang, berbuku-buku yang pada buku tersebut ditumbuhi oleh bulu halus. Pelepah daunnya berbulu pada tepinya. Pangkal ujung melebar dan menyempit arah keujung. Lidah daun tipis seperti membran. Bunga majemuk diujung berbentuk malai, berwarna putih yang padat. Rumput ini merupakan gulba di lahan pertanian yang sulit diberantas. Apabila padang alang-alang dibakar maka tunas yang baru akan tumbuh dan sangat disukai oleh rusa. Daunnya sering digunakan sebagai atap rumah, bahan mulsa yang mencegah erosi. Rimpangnya dapat digunakan untuk peradangan ginjal, infeksi saluran kemih, mimisan, pendarahan pada wanita, demam, batuk, dll. i.
Ischaemum ciliare Retz.
Sinonim : Ischaemum indicum M. Nama daerah : suket mlembem Tumbuhan tahunan dengan stolon yang merayap ke berbagai arah, berbuku-buku yang ditumbuhi akar dan batangnya tegak setinggi 0,6-2,0 m. Pelepah daun 3-6 cm, helai daunnya sempit dan panjang 20-60 cm. Bunga majemuk tumbuh diujung batang, berbentuk bulir, bercabang dua, berbulu halus serti sutra. Rumput ini baik untuk makan ternak dan konservasi tanah. j.
Ischaemum muticum L.
Sinonim : Andropogon repens Nama daerah : rumput kerupet Tumbuhan tahunan, stolonnya menjalar ke berbagai arah, berbuku buku yang berakar. Daunnya banyak sekali dengan panjang 1,5-18 cm, dan lebar 4-22 mm, pelepah daun berbulu, lidah daun kecil dan berbulu. Bunga majemuk dan berbentuk tandan. Rumput ini sering digunakan sebagai makanan ternak.
36
k. Misthancus japonicus A. Sinonim : Eulalia japonica L. Nama daerah : glagah Tumbuhan tahunan, tegaksetinggi 2-3 m yang spintas mirip dengan glagah (saccharum spontaneun) sehingga orang sering menganggapnya sama. Batangnya keras mengandung empulur , tidak berbulu. Daun bertepi kasar, panjang 60-150 cm dan lebar 12-45 mm. Bunga majemuk diujung, berbentuk malai yang sangat besar, bercabang-cabang, ditumbuhi bulu yang berwarna putih atau ungu dan membentuk karangan bunga yang rapat. Di irian jaya, Batang tumbuan ini sering digunakan untuk membuat panah dan ujungnya menggunakan kayu palem yang keras. l.
Saccharum officinarum L.
Nama daerah : tebu Tumbuhan tahunan, berbatang tegak, lurus, padat, tingginya 2,5-6 m, berbuku-buku dengan panjang buku 5-25 cm. Warna batang tergantungpada kultivar dan iklimnya. Daun tersusun dalam dua baris, pada saat siap panen daun berjumlab lebih kurang 10 helai. Pelepah daun pada saat daunnya mati dan kering akan luruh. Helai daun panjangnya 70-120 cm dan lebar 1,5- 10 cm, berbentuk pita. Bunga majemuk diujung, berbentuk seperti mata panah dan besarnya bervariasi tergantung pada kultivarnya. Tebu merupakan salah satu tumbuhan terpenting didunia karena dalam metabolismenya
dapat
mengakumulasikan
suksora
dan
selama
pertumbuhannya menjadi glukosa dan fruktosa. Oleh karena itu tumbuhan ini dapat menghasilkan energi bahan makanan dari energi matahariyang termurah dari area yang relatif kecil. m. Saccharum spontanium L. Nama daerah : glagah
37
Tumbuhan tahunan, mempunyai rimpang yang menjalar keberbagai arah sehingga membentuk rumpun yang padat. Berbatang tegak setinggi 1-4 m,berbuku-buku dan dibawah buku-buku diselimuti oleh lilin. Pelepah daun 20 cm atau lebih, berwarna keunguan, ledah daun berbentuk segi tiga yang berambut pendek, helai daun berbentuk pita. Bung majemuk diujung batang bentuk malai merupakan kumpulan dari pasangan spikelet yang satu bertangkai dan yang lain tidak. Dari pangkal spikelet ini tumbuh rambutrambut panjang yang berwarna putih. Umbut dari tumbuhan muda sering digunakan orang sebagai lalap. Bunga majemuk yang masih sangat muda juga sering dimasak sebagai tubruk. Batang yang tua dan sudah dikeringkan sering dugunakan sebagai lanjaran kacang panjang atau dibuat kirai. n. Themeda gigantea C. Nama daerah : glagah arjuna Tumbuhan tahunan dalam rumpun yang padat mirip rumpun sereh wangi. Batang tingginya dapat mencapai 3 m dengan buluh sebesar ibu jari kaki dan berempulur. Daun mengumpul dibawah bersusun rapat seperti kipas, helai daunnya bertepi tajam. Bunga majemuk diujung batang berbentuk malai yang bercabang-cabang merupakan kumpulan dari pasangan spikelet yang bertangkai dan yang tidak bertangkai. Rumput
ini sering
tumbuh bersama alang-alang membentuk padang sabana. Tunas yang masih muda sering digunakan sebagai obat demam dan umbut digunakan sebagai lalap. 2. Paniceae Spilkelet dengan floret tunggal yang keseluruhannya tersusun dalam bunga majemuk berbentuk tandan atau malai, glume sering sangat tidak seimbang yang satu besar dan yang satu sangat kecil, lemma dan palea agak keras dan menyelimuti butiran-butiran buahnya, contohnya tribe ini yang ada di Indonesia adalah :
38
1) Axonopus compressus S. Sinonim : Milium compressum S. Nama daerah : rumput pahit Tumbuhan tahunan, mempunyai stolon yang menjalar ke berbagai arah. Batang tegak setinggi 20-50 cm. Pelepah daun berbulu pada tangkai dan tepinya. Pangkal daun bundar, ujungnya meruncing dengan ujung dengan permukaan bergelombang . bungan majemuk berbentuk bulir dengan 1-8 sumbu dalam satu pelepah. Setiap sumbu menyanggah spikelet yang berbentuk lonjong. Rumput ini baik untuk digunakan sebagai pakan ternak. 2) Brachiaria distachya L. Sinonim : Panicum distachyon L. Nama daerah : blembem Tumbuhan tahunan, menjalar, batang tingginya sampai 50 cm, berbuku-buku dan keluar akar sampai tunas dari uku-buku ini. Pelepah daun yang masih muda berbulu panjang, bila sudah dewasa bulu-bulu ini gugur. Bunga majemuk berbentuk malai yang keluar dar ujung cabang. Dari malai ini terdapat 2-10 spikele. Rumput ini banyak digunakan sebagai makan ternak yang bernilai gizi tinggi. 3) Brachiaria mutica S. Sinonim : Panicum muticum Nama daerah : rumput melela Tumbuhan tahunan, menjalar ke berbagai arah, batang tegak, pelepah daun berbulu pada bagian atasnya. Helai daun panjangnya 6-30 cm dan lebar 5-20 mm. Bunga majemuk berbentuk malai, spikelet berpasangan berbentuk lonjong. Rumput ini baik digunakan untuk makanan trnak dan konservasi pada lahan miring. 4) Digitaria ciliaris R. Sinonim : Panicum sanguinale L.
39
Nama daerah : jalemparan Tumbuhan
tahunan
dalam
bentuk
lempengan,
batang
yang
menyanggah bunga tingginya 50-100 cm. Pelepahnya tipis, helai daunnya lembut berbentuk pita. Bunga majemuk diujung batang berbentuk tandan berjumlah 4-9 spikelet berbentuk bulat telur 3. Agrostidae Ada dua anggota dari agroatidae yang terdapat di Indonesia antara lain adalah : 1) Agrostis infirma Buese Merupakan tumbuhan tahunan dalm rumpun yang besar, batang ramping berongga, memiliki tinggi 15 – 80 cm. helai daun agak kasar dan kaku. Bunga majemuk dalam bentuk malai yang besar. Rumput ini banyak tumbuh di pegunungan jawa dan sumatera. 2) Sporobolus diander P. Beauv Merupakan tumbuhan tahunan dalam rumpun yang besar, batang lurus kaku, tingginya 30-70cm. Daun agak kasar, tetapi lunak. Bunga majemuk dalam mali yang panjang, bercabang pendek sehingga menyerupai karangan. 4. Aveneae Spikelet dengan dua atau beberapa floret. Bunga majemuk dalam bentuk tandan atau malai terbuka. Glume biasanya memanjang. Contoh anggota avenae yang ada diindonesia yaitu :
Eriachne pallescense R. Br
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan tahunan, batang tegak, ramping, dan keras. Daun keras sangat sempit dan menggulung. Bunga majemuk berbentuk malai agak jarang yang terdiri dari kumpulan spikelet yang bertangkai panjang. Tumbuh di tanah pasir yang gembur. 5. Festucea Anggota festucea yang ada di Indonesia antara lain adalah :
40
1) Eragrostis tenella P. Beauv Merupakan tumbuhan setahun, memiliki batang tegak atau menghampar diatas tanah. Daun sempit, berbulu panjang. Bunga majemuk dalam bentuk malai. 2) Eragrostis uniloides Retzs Merupakan tumbuhan setahun yane memiliki batang tegak atau terhampar di atas tanah. Daunnya sempit. Bunganya majemuk berbentuk malai. Spikeletnya berbentuk lonjong. 3) Leptochloa chinensis Nees Merupakan tumbuhan setahun yang memiliki batang menghampar diatas tanah, mempunyai stolon yang merambat ke berbagai arah. Daunnya sempit. Bunganya majemuk berbentuk tandan yang terdiri dari bulir – bulir dengan sudut yang besar pada sumbunya. 4) Pharagmitis karka Merupakan tumbuhan tahunan dalam rumpun yang padat, rimpangnya menjalar keberbagai arah, batang berongga, tingginya 2 – 4 cm. Panjang daunnya 20-60 cm dan lebarnya 8-35 mm. Bunga majemuk berbentuk malai yang bercabang – cabang, spikeletnya berbulu putih. 6.
Cloridae
Spikelet dengan satu atau beberapa floret. Bunga majemuk dalam bentuk tandan atau malai. Contoh anggota cloridae yang ada di Indonesia antara lain : 1) Chloris barbata Memiliki rimpang menjalar ke berbagai arah,tinggi batangnya 25-80 cm. Daunnya sempit agak kasar. Bunga majemuk terdiri dari 6-15 bulir yang tersebar. 2) Cynodon dactylon
41
Tumbuhan tahunan, stolonnya menjalar ke berbagai arah, batang tegak, tingginya 10-40 cm. Daun berbentuk lanset yang panjang dan bersusun berpasangan. Bunga majemuk yang tersebar diseluruh batangnya. 3) Dactyloctenium aegyptium Tumbuhan ini memiliki stolon pendek menjalar ke berbagai arah. Daunnya lembut dan panjangnya 2- 28 cm. Bunga majemuk berbentuk bulir. 4) Eleusine indica Memiliki batang yang berempulur, panjangnya 12 – 85 cm yang menghampar diatas tanah. Daunnya banyak dan rapat.bunga majemuk dan berbentuk bulir. 5) Hordeae Merupakan tumbuhan dengan spikelet dengan satu atau beberapa floret, tak bertangkai letaknya berseling dan membentuk bulir. 6) Bambuseae Memiliki batang yang sering disebut buluh, kebanyakan berkayu, dengan daun yang bertangkai dan helaian daun yang lebar. Dimana anggotanya antara lain adalah : Bambusa multiplex, Bambusa spinose, Bambusa vulgaris, Dendrocalamus asper, dan Gigantochloa apus.
42
BAB V Ordo Poales Berikut adalah suku-suku anggota Poales menurut sistem klasifikasi APG II (2003). 1. Bromeliaceae
Keluarga nanas tanaman berbunga (order Poales), dengan lebih dari 3.000 spesies di seluruh 56 marga. Semua kecuali satu spesies berasal dari Dunia Baru tropis dan Hindia Barat. Lumut Spanyol (Tillandsia usneoides) dan buah nanas yang dapat dimakan (Ananas comosus) adalah produk ekonomi utama keluarga, meskipun daun berserabut beberapa spesies (misalnya Aechmea magdalenae dan Neoglaziovia variegata) dibuat menjadi tali, kain, dan kelambu di beberapa daerah. Selain itu, beberapa spesies dibudidayakan di dalam rumah sebagai hias untuk bunga dan dedaunan warna-warni mereka, dan sejumlah spesies Tillandsia epifit, yang dikenal sebagai tanaman udara, dijual sebagai hal baru.
43
Anggota Bromeliaceae adalah tanaman keras evergreen herba dengan daun sederhana yang diatur secara alga. Banyak bromeliad adalah epiphytes bertangkai pendek yang hidup di pepohonan atau di kaktus, meski ada sejumlah terestrial. Bunga-bunga itu memiliki tiga bagian, seperti bunga lili tapi dengan sepal dan kelopak kontras, dan sering ditumbuhi lonjakan panjang dengan brak berwarna khas. Sebagian besar memiliki buah berdaging, namun beberapa memproduksi kapsul kering. Bromeliad terbesar yang diketahui adalah raksasa Puya raimondii di Peru dan Bolivia, yang tingginya bisa tumbuh lebih dari 10 meter (33 kaki) dan terdaftar sebagai terancam punah pada Daftar Merah Spesies Terancam IUCN. Duduk daun dari beberapa spesies hutan hujan, yang dikenal sebagai bromeliads tank, membentuk tabung berongga yang mengumpulkan air dan berfungsi sebagai habitat sejumlah spesies hewan, termasuk katak pohon bromeliad (Bromeliohyla bromeliacia). Menariknya, setidaknya tiga spesies bromeliad tangki (Brocchinia reducta, B.
hectioides, dan Catopsis
terhormatoniana) dikenal sebagai karnivora
2. Cyperaceae
Cyperaceae, keluarga tanaman berbunga monokotil, pembagian pesanan Poales. Cyperaceae adalah tanaman herba seperti rumput yang ditemukan terutama di daerah basah di seluruh dunia. Cyperaceae, di antara 10 keluarga tanaman berbunga terbesar, mengandung sekitar 5.000 spesies dan, tergantung pada klasifikasi yang digunakan, antara 70 dan 115 marga. Para anggota didistribusikan ke seluruh benua kecuali Antartika. Meskipun ada sejumlah besar spesies di daerah Arktik, beriklim sedang, dan tropis, keragaman genera jauh lebih besar di daerah tropis. Banyak spesies sedimen yang terjadi di lintang utara memiliki distribusi sirkumpolar.
44
Spikes of sedge (Carex pendula). © Stephen Dalton/Natural History Photographic Agency
3. Juncaceae
"Bentuk bulat (dan memiliki tepi)" - secara umum, aturan yang baik untuk membedakan kedua keluarga mirip rumput ini. Dari anggota Juncaceae ditemukan di sini, semua batangnya berbentuk bulat meskipun ada yang memiliki daun datar. Bunga pada kecepatan tinggi terkonsentrasi pada perbesaran terminal. Meskipun tampak tumbuh dari sisi batang, bagian "tangkai" di atas perbungaan sebenarnya adalah salah satu brorga perbungaan. Tidak seperti rumput, pemeriksaan ketat bunga Juncaceae mengungkapkan bagian bunga yang berbeda: 3 sepal, 3 kelopak, 2 sampai 6 benang sari dan putik dengan 3 gaya ramping. Buah matang sering dipanggang atau diratakan, dan mengandung banyak biji di dalam satu ruang bagian. Daun di Juncaceae seringkali sedikit lebih tipis dari selubung tipis, terkadang tidak terlihat sama sekali.
45
Musim panas, saat mereka mekar, biasanya saat terbaik untuk benar benar mengenali arus deras - pada saat lain tahun ini mereka sangat identik. Meski begitu, biasanya dibutuhkan lensa tangan dan pemeriksaan ketat bagian bunga dan karakteristik buah untuk diceritakan dengan pasti. Yang ditampilkan di halaman ini adalah karakteristik dan habitat mereka yang paling berbeda sehingga bisa dikenali.
Juncus balticus Tanaman setinggi lebih dari 100 cm (3,5 kaki), tumbuh dalam rumpun yang mendayung dari batang, simpul dan akar yang sama. Batangnya tidak bengkok dan silindris atau agak pipih. Juncus balticus mirip dengan penampilan Juncus effusus, namun memiliki bunga yang lebih besar dan terbuka, sedikit lebih tinggi. dan memiliki jangkauan yang lebih luas. Ini adalah Juncus yang paling umum kedua. ditemukan di Gunung Montara, dan pastinya yang paling mencolok saat mekar, seperti yang ditunjukkan pada gambar di sebelah kiri.
46
4. Rapataceae
Herbal caespitosa, abadi, sering di daerah rawa, sering mucilaginous; Rimpang pendek, tegak atau bersujud. Daun distrofous, spirodistichous atau rosulate, sering equitant, jarang petiolate (dudukea longipes Spruce ex K rn., Saxo-fridericia aculeata Kornicke), terkadang dengan margin aculeate (Saxofridericia aculeata); selubung daun dikembangkan dan invaginasi; Bilah daun bersarang, lanceolate atau linier. Senyawa pertambahan, aksila atau terminal, kapituliform, biasanya dilibatkan oleh dua atau lebih spathes; spikelets sedikit banyak, pedicellate atau sessile, terdiri dari satu bunga terminal yang dikelilingi oleh beberapa bracts steril; monoklin bunga, aktinomorfik, atau sedikit zygomorfik, perianth dalam dua buah whorls terdiferensiasi; sepal 3, kaku, papyraceous, atau membran, mirip dengan bracts, hyaline di dasar, bebas atau berkonotasi; kelopak bunga 3, putih, kuning atau merah, kadang dengan bercak, berbekal, biasanya berkonotasi, dengan lobus lobak, ovate atau obovate; benang sari 6, adnate ke tabung mahkota, anter yang basifixed, introrse, kadang-kadang dengan pelengkap terminal, dikurangi dengan 1, 2 atau 4 pori-pori apikal atau subkapikal atau celah pendek; ovarium superior, carpels 3, locules 3; ovular anatropous, 1-8 per locule, baside atau axile placentation; stylus sederhana, tegak; stigma capitate; kapsul loculicidal. Benih melingkar, lonjong, lurik atau berengsek, endosperma kapur. Rapateaceae ditempatkan dalam urutan Poales (APG III, 2010) sebagai
kelompok
adik
Bromeliaceae.
Mayacaceae
dekat
dengan
Rapateaceae dalam beberapa penelitian karena keduanya memiliki antiseng berpelindung. Rapateaceae diatur dalam 5 suku: Stegolepidieae, Schoenocephalieae, Saxofridericieae, Monotremaeae, Rapateeaea
47
Cephalostemon gracilis William Milliken, Royal Botanic Gardens, Kew
5. Eriocaulaceae dan Xyridaceae
Eriocaulaceae dan Xyridaceae umumnya berumbai ramuan dengan mawar daun dan bunga berkerumun ke dalam perbungaan yang meningkat. Eriocaulaceae, atau keluarga pipewort, mengandung 10 genera tumbuhan berumbai kecil dengan daun seperti rumput yang tumbuh di habitat air dan berawa, kebanyakan di daerah tropis dan subtropis, terutama di Amerika Selatan. Tanaman ini ditandai oleh bunga-bunga mencolok yang ditanggung dalam kelompok kecil tapi sering dipamerkan, yang serupa dengan bunga matahari. Bunganya baik laki-laki atau perempuan, tapi kepala mungkin berisi bunga hanya satu jenis kelamin atau kedua jenis kelamin bersama-sama. Genera utama adalah Paepalanthus (485 spesies), Eriocaulon (420 spesies), Syngonanthus (200 spesies), dan Leiothrix (65 spesies). Sekitar 30 spesies Eriocaulon terjadi di luar daerah tropis di Jepang; sekitar 8
48
terjadi di bagian timur Amerika Utara; dan hanya 1 (E. septangulare) yang dikenal di Eropa. Xyridaceae, atau keluarga rumput bermata kuning, mengandung 4 genera dan 260 spesies. Ini terdiri dari berumbai kecil, tanaman rawa buru buru yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis di Amerika. Spesies Xyris ditanam di kebun liar, namun sebaliknya keluarga tersebut memiliki kepentingan ekonomi yang kecil. Cattails terdiri dari dua keluarga (Sparganiaceae dan Typhaceae) dan dua genera (Sparganium dan Typha) tanaman rawa, kolam, dan tepi sungai tegak atau terapung yang ditemukan terutama di daerah beriklim sedang dan dingin di belahan utara dan selatan. Kedua keluarga tersebut terkait erat dan memiliki karakter teknis yang serupa, termasuk petalless yang terpisah, bunga jantan dan betina yang diserbuki angin dalam perbungaan padat (cluster),
namun
tanamannya
berbeda
secara
signifikan
dalam
penampilannya.
6. Sparganiaceae
Anggota Sparganiaceae, atau keluarga buluh bur, memiliki kepala bunga berbentuk bola; Beberapa spesies memiliki ekor bunga jantan dan betina yang terpisah dengan kepala jantan di atas betina pada batang yang sama, atau dengan bunga jantan di bagian atas kepala yang sama dengan bunga betina tapi lebih ramai daripada bunga betina. Batang tanaman berasal dari batang bawah yang merambat, biasanya di atas air, dan menghasilkan daun linier panjang yang ujungnya lebih rendah menutupi batangnya. Bulu buluh (spesies Sparganium) jarang dibudidayakan, namun merupakan sumber makanan dan tutupan satwa liar yang penting.
49
7. Typhaceae
Anggota Typhaceae atau keluarga cattail (juga disebut bulrushes dan reedmaces), memiliki lonjakan berbunga memanjang yang terbagi menjadi dua bagian: bagian atas ramping dan kuning, membawa bunga jantan, dan bagian bawah coklat yang kokoh, dengan bantalan bunga betina Batang tanaman berasal dari batang bawah yang tebal di bawah air dan naik sekitar 2,5 meter (8 kaki) di atas air, membawa dua jajaran daun datar dan linier. Cattails (spesies Typha), yang juga penting bagi satwa liar, sering dibudidayakan secara ornamen sebagai tanaman kolam dan untuk pengaturan bunga kering, terutama cattail umum (T. latifolia) dan cattail sempit yang lebih kecil (T. angustifolia). Daun cattail kadang-kadang digunakan untuk membuat tikar, keranjang, kursi kursi, dan barang tenunan lainnya, dan juga bagus untuk mendempul dan menghentikan retak pada tong dan kapal karena kemampuan mereka membengkak saat basah. Cattails telah disebut tanaman liar yang paling berguna sebagai sumber makanan darurat. Batang bawah, misalnya, adalah sumber tepung yang dapat dimakan; Batang muda bisa dimakan sebagai tanaman salad atau sayuran; dan serbuk sari kuning dianggap sebagai aditif bergizi dan sesuai rasa manis untuk adonan kue dan batters panekuk. Bahkan lonjakan berbunga yang masih hijau pun bisa direbus dan dimakan seperti jagung rebus
Cattail (Typha) Robert J. Ashworth — The National Audubon Society Collection/Photo Researchers
50
8. Ecdeiocoleaceae
Daun jauh berkurang. Abadi; tanaman tanpa konsentrasi basal maupun terminal daun. Batang muda berbentuk silindris (beralur, kurus). Rhizomatous. Xerophytic. Daun bergantian; distichous; membran (dikurangi menjadi sisik); sessile; bahan pelapis. Selubung daun dengan margin bebas. Daun sederhana; epulvinate. Daun pisau seluruhnya; paralel-berurat; tanpa cross-venules. Daun berselera. Anatomi vegetatif Tanaman dengan badan silika (seperti pasir silika, di mesofil culm). Anatomi daun Daun pisau daun tanpa diferensiasi menjadi sel 'panjang' dan 'pendek'. Guard-cells 'grass t ype'. Anatomi batang Penebalan sekunder tidak ada. Jenis reproduksi, penyerbukan. Bunga subur secara fungsional jantan dan fungsional betina. Bunga uniseksual hadir. Tanaman monoecious (bunga jantan dan betina di satu spikelet). Bunga uniseksual tidak mencolok dalam agregat yang terpisah. Bunga betina dengan staminodes (tiga staminodes). Bunga jantan dengan pistillodes. Florensia tidak hadir (nectaries absen). Anemophilous. Bunga dikumpulkan dalam 'perbungaan'; di paku; Akibatnya, di 'spikelets'. Arena pembesaran unit racemose. Terminal Inflorescences; kecil, soliter atau beberapa, lonjakan terminal - merupakan spikelet; espatheate (yaitu tidak ada selubung basal bract, berbeda dengan Restionaceae). Bunga bracteate (dengan glasir basal '); ebracteolate; menit; 3 merous; berhubung dgn putaran. Tabung perigone tidak ada Disk hipoglik tidak ada. Perianth dari 'tepals'; 6; 2-dikoreksi (3 + 3); isomer; bebas (agak tidak setara); sepaloid (glumaceous); Berbeda dengan dua whorls (dua anggota whorl luar dikompres dan digabungkan secara lateral dengan tip mereka). Androecium hadir (bunga betina dengan staminodes). Benang sari awam hadir, atau tidak ada (pada bunga betina). Androecium bunga jantan, 6. Anggota Andro
51
khusus bebas dari perianth; semua sama; bebas satu sama lain. Androecium bunga jantan secara eksklusif dari benang sari subur. Sambar 6; isomerous dengan perianth, atau diplostemonous; oppositiperianthial Anthers basifixed; tidak serbaguna; dehiscing melalui celah longitudinal; tetrasporangiate Gynoecium gondok hadir, atau tidak ada (pada bunga jantan). Gynoecium 2 carpelled. Pistil 2 berselubung. Gynoecium syncarpous; sinovarious; unggul. Pluralisula ovarium; 2 locular Gaya 2; bebas; menipis dari indung telur; apikal. Stigma 2 (gaya stigmatis sampai dekat pangkalan). Placentation apikal. Ovula dibedakan; 1 per locule; terjumbai; non-aril; orthotropous.
9. Poaceae
Poaceae, sebelumnya bernama Gramineae, keluarga rumput tanaman berbunga monokotil, pembagian pesanan Poales. Poaceae adalah satusatunya sumber makanan paling penting di dunia. Mereka termasuk di antara lima keluarga tanaman berbunga teratas dalam hal jumlah spesies, namun mereka jelas merupakan keluarga flora Bumi yang paling melimpah dan penting. Mereka tumbuh di semua benua, di padang pasir sampai habitat air tawar dan laut, dan sama sekali tapi ketinggian tertinggi. Komunitas tanaman yang didominasi rumput menghasilkan sekitar 24 persen vegetasi bumi. Ada sekitar 10.000 spesies rumput, kebanyakan hanya terbatas pada satu benua. Pengecualian, spesies kosmopolitan Phragmites australis, rumput buluh raksasa, memiliki jangkauan geografis terluas dari tanaman berbunga. Spesies yang sangat serbaguna ini meluas ke utara ke selatan dengan pita lebar di sekitar Bumi di antara garis lintang 70 ° LU dan 40 ° S dan paling melimpah di daerah beriklim Dunia Lama; Ini bukan asli yang paling ekstrem di selatan Amerika Selatan, lembah Amazon, Selandia Baru,
52
Polynesia, dan sebagian wilayah Australia. Manusia telah memainkan peran penting dalam memperluas jangkauan banyak rerumputan, termasuk gulma seperti Digitaria sanguinalis (crabgrass), Echinochloa crus-galli (rumput barn atau rumput laut), dan Poa annua (bluegrass). Endemisme, atau distribusi geografis yang dibatasi, cukup umum di antara rumput, terutama di ujung selatan benua dan pegunungan.
Mature oats (Avena sativa) 10. Centrolepidaceae
Merupakan tanaman herbal tahunan atau abadi, berumbai, kecil. Batang bercabang, pendek. Daun ramai atau padat distro; selubung daun terbuka, melebar secara luas, sering kali dengan ligule pada titik dengan daun pisau; Bilah daun sempit berbentuk tombak, linier, atau filiform, stomata paracytic. Perbungaan kepala terminal atau lonjakan, jarang berbunga; bracts 2 ke banyak, distichous. Bunga uniseksual atau biseksual. Perianth absen. Sambar 1 (atau 2); filamen filiform; anther dilipat, serbaguna, 1-loculed, dehiscing longitudinal; serbuk sari biji-bijian 3-
53
nukleat, 1-porat. Karpet 1 sampai banyak, lebih unggul, berkonotasi atau bebas. Gaya bebas atau berkonotasi di pangkalan; stigma linear. Buah kecil, dehiscing longitudinal; pericarp membranous. Benih menit; albumen farinaceous; embrio kecil Sekitar lima genera dan ca. 35 spesies: terutama di Australia, beberapa di Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik, dan Amerika Selatan; satu spesies di Cina.
11. Anarthriaceae
Tanaman dioecious Evergreen, caespitose, segera rhizomatous atau dengan batang udara bercabang. Culms sederhana atau bercabang, terete atau pipih, goyah. Meninggalkan semua basal atau yang timbul dari batang udara, dengan pisau yang rata rata dan rata, dengan ligulum kecil pada transisi ke selubung, selubung terpecah ke dasar. Kelezatan kuda-kudaan, dengan sedikit atau banyak bunga, kadang-kadang dengan cabang perbungaan memanjang, 2 jenis kelamin sama. Bunga tidak di spikelet, sessile atau pedicellate, masing-masing dengan 1 atau 2 bracts pendek. Perianth dari 6 tepian kaku atau serabut-membranosa, identik, glumrous, glabrous di 2 whorls. Bunga jantan dengan 3 benang sari di seberang tepal dalam, filamen bebas, ramping; antera bilokular, exserted, dorsifixed, 2-lobed, setiap lobus yang mengalami dehiscing oleh celah longitudinal. Bunga betina biasanya dengan staminodes (kadang menit); ovarium superior, bebas, 3-locular dengan ovulasi atropous terjumbai tunggal di setiap locule, dengan 3 styluli papillose memanjang, bebas ke dasar atau berkonotasi pendek untuk membentuk gaya pendek. Buah kapsul sudut 3-locular dan bluntly yang terbuka di sudut-sudutnya. Benih berbentuk ovoid, putih, asimetris,
54
permukaannya berkumpul dengan garis-garis sel melintang besar atau sangat lobed yang tercetak dengan pola lengkung.
12. Flagellariaceae
Flagellaria adalah genus tunggal di keluarga tanaman berbunga Flagellariaceae dengan hanya lima spesies. [3] Keluarga tersebut secara historis diakui oleh beberapa ahli taksonomi. Sistem APG II, tahun 2003 (tidak berubah dari sistem APG, 1998), mengenali keluarga semacam itu, dan menugaskannya ke pesanan Poales di commelinids klade, di monokotika. Flagellaria hanya terdiri dari lima spesies yang dikenal, ditemukan di daerah tropis dan subtropis di Asia, Afrika, Australia, dan berbagai pulau Samudera Pasifik dan Hindia.
13. Restionaceae
Berumbai atau rimpang merambat, biasanya ditutupi sisik imbricate. Batang (batang) hijau, terete ke sudut atau diratakan, sederhana atau bercabang, lurus atau lurus, padat atau berlubang. Daun pada tanaman dewasa dikurangi menjadi skala selubung, kadang-kadang dengan lamina linier atau subulatan kecil; Selubung sangat mirip atau longgar, margin tumpang tindih, setidaknya di dasar. Bunga biasanya di spikelet dengan imbricate kaku glumes, beberapa yang luar biasanya kosong; Dalam beberapa genera, bunga tidak berada dalam jarak yang pasti, tapi di dalam perbungaan racemose seperti malai
55
Habit
Flower
Photo J. & P. Edwards
Photo J. R. Hosking
dengan warna-warna yang tidak terlalu langka; Spikelet, bila ada, 1-banyak berbunga, serupa atau berbeda dalam 2 jenis kelamin, soliter dan terminal, atau aksila, atau diatur dalam perbesaran racemose. Inflasi pria dan betina serupa atau sangat berbeda. Bunga biasanya actinomorphic, 3- atau 2merous, bisexual atau lebih biasanya uniseksual dan tanaman dioecious, beberapa spesies biseksual atau monoecious, kecil, masing-masing dalam axil dari glarier yang kurang rata; bracteoles 1 atau 2, atau lebih sering absen. Perianth di 2 whorls, jarang absen; tepal 3-6, glume-like atau scarious erect. Benang sari jantan 3 (atau 2 atau 6), di seberang tepuk dalam; filamen bebas dan filiform atau jarang pendek; antera 1-locular [jarang 2-locular], dilipat, dipotong longitudinal dehiscenceby; indung telur yang belum sempurna kadang ada. Staminodes betina 2, 3, atau tidak ada; ovarium superior, sessile atau tak lama lagi, 1-3-locular sesuai dengan jumlah bahan baku yang dikembangkan sepenuhnya; gaya 1-3; ovule soliter di setiap loculus, terjumbai. Buah kapsul loculicidal, 2 - atau 3-siku atau 1-locular, atau kacang kecil.
56
14. Hydatellaceae (Nymphales)
Hydatellaceae adalah keluarga tanaman berbunga kecil dan berair. Keluarga terdiri dari tanaman kecil dan relatif sederhana yang terjadi di Australasia dan India. Ini sebelumnya dianggap terkait dengan rumput dan sedimen (urutan Poales), namun telah dipindahkan ke orde Nymphaeales sebagai hasil analisis DNA dan morfologi yang menunjukkan afinitasnya lebih dekat pada angiosperma basal daripada pada pesanan Poales, yang di dalamnya beruang kemiripan yang dangkal. Keluarga tersebut hanya mencakup genus Trithuria dengan 12 spesies (Christenhusz & Byng) Terdiri dari sepuluh atau lebih spesies dengan variasi substansial di antara mereka. Tanaman yang terendam dan muncul pada musim semi tahunan, berakar pada substrat di bawah air. Mereka kecil (setinggi beberapa cm) dan relatif sederhana. Daun sederhana terkonsentrasi di sekitar batang pendek. Anggota keluarga tanaman ini monoecious atau dioecious dan kemungkinan
penyerbukan
angin
(anemophilous),
penyerbukan
air
(hydrophilous) atau self-pollinating (autogamous). Unit reproduksi seperti bunga terdiri dari koleksi kecil struktur stamen dan / atau alas kaki pendek yang masing-masing mewakili bunga individu yang sangat berkurang, sehingga unit reproduksi mungkin pseudanthia. Buah-buahan non-berdaging adalah folikel atau achenes. Keluarga itu selama bertahun-tahun dianggap sebagai kerabat dekat rumput dan sedimen dan bahkan kadang-kadang tergabung di bawah keluarga poalean Centrolepidaceae. Bahkan baru-baru ini seperti tahun 2003, sistem APG II menugaskan Hydatellaceae ke ordo rumput Poales di monotot
57
komelinid. Namun, penelitian berdasarkan urutan DNA dan morfologi oleh Saarela
dkk.
menunjukkan
bahwa
Hydatellaceae
adalah
kelompok
perempuan yang hidup dari bunga lili air (Nymphaeaceae dan Cabombaceae) dan dengan demikian merupakan salah satu garis keturunan paling kuno dari tanaman berbunga. [4] Pengembang klasifikasi terdahulu disesatkan oleh morfologi vegetatif dan reproduksi yang tampaknya berkurang pada tanaman ini. Sebagai tumbuhan air, Hydatellaceae memiliki adaptasi lingkungan yang mengarah
pada
karakteristik
turunan
yang
menciptakan
kemiripan
morfologis dengan takson yang lebih jauh. Reanalisis ulang sifat morfologi dan perbandingan dengan angiosperma basal lainnya telah mendukung "penyesuaian taksonomi dramatis" ini. Penataan kembali ini sekarang diakui dalam sistem klasifikasi APG III dan APG IV. Keluarga sekarang hanya mencakup genus Trithuria, yang pada tahun 2008 didefinisikan ulang untuk memasukkan genus Hydatella.
15. Mayacaceae
Mayacaceae adalah keluarga monokotil, meliputi tumbuhan yang menghuni daerah rawa, danau dan sungai. (Carvalho 2007; Souza & Lorenzi 2012). Keluarga tersebut didistribusikan di dalam Neotropika, dengan spesies yang terjadi dari Amerika Serikat bagian barat daya sampai Paraguay, kecuali Mayaca baumi Gürke, yang hanya ditemukan di Afrika (Dahlgren et al 1985). Mengabaikan spesies ini nanti, tidak ada konsensus
58
tentang bilangan real atau bahkan nama yang harus dianggap sah untuk keluarga. Selain itu, perbedaan antar spesies belum selalu jelas, yang menyebabkan salah tafsir taksonomi dan berkembangnya beberapa nama baru. (Carvalho 2007). Akibatnya, 22 sampai 26 nama dapat ditemukan untuk Mayacaceae di database global selain nama keluarga itu sendiri. (Horn Af Rantzien 1946; Lourteig 1952, 1968; Carvalho 2007). Selanjutnya, tidak ada konsensus mengenai posisi keluarga di antara monokotil. Baru-baru ini, Mayacaceae dikenali sebagai keluarga unik dan unik di Poales (APG III 2009) dan hubungan antara keluarga ini dan kelompok adik mungkin masih belum jelas (Givinish et al, 1999; Chase et al., 2000; Stevenson et al., 2000; Michelangeli et al 2003; Jansen & Bremer 2004; Linder & Rudall 2005; Givnish et al., 2010; Bouchenak-Khelladi dkk., 2014). Selain masalah nomenclatural dan filogenetiknya, waktu asal dan diversifikasi keluarga tetap tidak jelas (Carvalho 2007). Karena pola distribusi keluarga ini yang menguraikan, beberapa penulis percaya bahwa Mayacaceae mungkin bagian dari cabang yang sama yang berasal dari kelompok lain di Poales (Venturelli & Bouman 1986; Linder & Rudall 2005; Carvalho et al., 2009). Beberapa penulis berhipotesis bahwa keluarga ini memiliki pusat keragaman genetik di Amazon Brasil (Dahlgren et al 1985; Heywood 1993; Stevenson 1998; Wanderley & Giullieti 2002), namun penelitian yang menguatkan masih kurang dalam literatur. Dengan mempertimbangkan skenario ini, kami menyajikan ikhtisar tentang Mayacaceae dengan isu-isu utama yang belum terpecahkan yang
59
berkaitan dengan sistematika keluarga dan sejarah evolusioner, yang memberikan wawasan baru tentang studi masa depan dalam kelompok ini.
16. Joinvilleaceae
Joinvilleaceae adalah keluarga tumbuhan berbunga dengan satu genus termasuk empat spesies. Sistem APG II, tahun 2003 (tidak berubah dari sistem APG, 1998) menugaskannya ke pesanan Poales dalam commelinids klade di monokotil. Keluarga terdiri dari satu genus dengan empat spesies yang s aat ini diterima, didistribusikan dari Semenanjung Melayu ke Kepulauan Caroline dan pulau-pulau tinggi di Samudra Pasifik. Ini secara evolusioner penting sebagai kelompok relik yang terkait erat dengan rumput. Mereka mirip tanaman rumput besar, baik dalam penampilan umum maupun mikroanatomi, namun memiliki buah berdaging. Suku Poaceae merupakan suku yang paling dikenal di masyarakat. Dimana terdapat salah satu genus yang paling dikenal dan juga memberikan manfaat bagi masyarakat. Kingdom
: Plantae
Subkingdom : Tracheobionta Superdivision : Spermatophyta Division
: Magnoliophyta
Class
: Liliopsida
Subclass
: Commelinidae
Order
: Cyperales
Family
: Poaceae -- Grass family
60
Genus
: Zea -- corn
Species
: Zea mays – corn
Taxonomy from Plants Database, 7/23/06
Zea mays, jagung atau jagung, adalah rumput tahunan di Poaceae (keluarga rumput) yang berasal dari Amerika Tengah dan merupakan salah satu dari tiga jenis sereal yang tumbuh di dunia, bersama dengan nasi (Oryza sativa) dan gandum (Triticum spp. ), dengan produksi jagung kering global 2010 sebesar 844,4 juta metrik ton, yang dipanen dari 161,9 juta hektar. Selain digunakan sebagai makanan manusia, bibit dan keseluruhan tanaman dijadikan pakan ternak dan silase, merupakan sumber pakan ternak yang penting. Jagung telah menjadi biofuel yang semakin penting, baik dalam bentuk minyak jagung (digunakan sebagai bio-diesel) dan etanol (alkohol yang difermentasi dan disuling dari kernel olahan), yang dicampur dengan bensin berbasis minyak bumi dalam berbagai proporsi untuk digunakan sebagai bahan bakar.
61
BAB VI Ordo Pandanales Pandanales adalah salah satu bangsa tumbuhan berbunga yang termasuk dalam klad monocots menurut Sistem klasifikasi APG II). Bangsa ini ju ga diakui sebagai takson dalam sistem klasifikasi Cronquist dan tercakup dalam anak kelas Arecidae, kelas Liliopsida. Dalam sistem APG II, bangsa ini mencakup lima suku tumbuhan sebagai berikut: Ciri umum Pandanales
Terna, perdu atau pohon dengan daun-daun pipih, bangun garis atau pita. Bunga selalu berkelamin tunggal, telunjang atau mempunyai tenda bunga, biasanya tersusun dalam karangan bunga berupa tongkol majemuk
atau bongkol. Bunga jantan dengan 1 → banyak benang sari, bunga betina dengan bakal buah beruang 1 → banyak, tiap ruang berisi 1→banyak sekali bakal biji. Dalam kandung lembaga umumnya terdapat lebih dari 3 sel antipoda. Buah menyerupai buah keras, biji mempunyai endosperm.
Lima suku tumbuhan sebagai berikut:
1. Suku Cyclanthaceae
adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk ke dalam bangsa Pandanales, klad Monokotil. Terna parenial dengan habitus mirip palma, menjadi setengah epifit, mempunyai getah seperti susu atau cair. Berbagai sifat mengingatkan kepada
62
palma, dalam hal-hal lain seperti Araceae. Daun berbentuk kipas seperti pada palma kipas, bertepi rata, berlekuk atau berbagi 2, masing-masing bagian dapat berlekk atau berbagi lagi, tangkai daun tersebar atau berseling dalam 2 baris. Bunga berkelamin tunggal, berumah 1, tersusun sebagai tongkol yang mempunyai 2-6 seludang yang mudah runtuh. Bunga jantan dan betina terdapat pada satu tongkol. Bunga jantan tanpa hiasan bunga atau mempunyai tenda bunga yang berlekatan, bergigi 6 dengan 6-banyak benang sari. Bunga berina telanjang, atau mempunyai tenda bunga yang terdiri atas 4 dau tenda bunga berbentuk sisik, dan 4 benang sari mandul berbentuk benang. Bakal buah tenggelam dalam tongkol atau sumbu bunga majemuknya, beruang 1 dengan 2-4 tembuni pada dindingnya, bakal biji pada tiap tembuni banyak. Buahnya buah buni yang berisi banyak biji. Biji dengan kulit biji yang berdaging, mempunyai endosperm dan lembaga yang kecil, lurus atau bengkok. Suku ini hanya meliputi sekitar 40 an jenis yang terbagi dalam kurang lebih 6 marga, agihannya terbatas pada daerah tropika di amerika dan hindia barat. Contoh-contoh:
Dalam sistem tumbuh-tumbuhan (taksonomi), tanaman Carludovica palmata wangi diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom
:Plantae
Divisi
:Magnoliophyta
Ordo
:Pandanales
63
Familiy
:Cyclanthaceae
Spesies
: Carludovica palmata
2. Suku Pandanaceae
Pandan wangi yang dalam bahasa Latinnya Pandanus amaryllifolius Roxb. merupakan tanaman perdu dan rendah. Banyak ditemukan di pekarangan rumah, tepi jalan, dan selokan. Tanaman ini menjalar, dan pada pangkal keluar akar. Daunnya hijau, sering di gunakan sebagai bahan tambahan pewarna dan pewangi makanan, kalau di remas-remas atau di iris daun pandan akan mengeluarkan bau yang khas dan dapat di gunakan untuk pengharum ruangan.
Ciri umum Pandanaceae
Semak, perdu atau pohon dengan batang yang besar dan tumbuh tegak, bercabang-cabang atau berupa liana dengan batang-batang memanjat. Pada pangkal batang terdapat akar tunjang, kadang-kandang akar keluar dari bagian yang lebih tinggi, bahkan dari cabang-cabangnya. Daun sempit, panjang, bangun pita dengan tepi berduri kecil-kecil tajam, duri-duri kadangkadang juga pada sisi punggung ibu tulangnya, tersusun dalam garis spiral ( spirostich) yang biasanya ada 3. Bunga berkelamin tunggal, telanjang, tersusun sebagai bunga tongkol yang bersifat majemuk, terdapat pada ujung batang atau dalam ketiak daun-daun pelindung yang besar, seringkali berwarna. Bunga jantan dengan atau tanpa putik yang rudimenter, mempunyai banyak benang sari yang terdapat pada sumbu bunga pendek atau panjang, tangkai sari bebas atau berlekatan, kepala sari tegak terdiri atas 2 ruang sari yang masing-masing dapat terbagi lagi dalam ruang-ruang yang lebih kecil. Bunga betina tanpa benang sari mandul atau bila ada kecil dengan posisi yang hipogin. Bakal buah menumpang, beruang 1, bebas atau
64
berlekatan dengan bakal buah di dekatnya membentuk kelompok-kelompok bakal buah dengan kepala putik yang menjadi satu atau tetap terpisah-pisah, duduk langsung pada bakal buah atau pada tangkai putik yang pendek. Buahnya buah batu atau menyerupai buah buni, terkumpul menjadi buah ganda. Biji kecil, mempunyai endosperm berdaging dan lembaga yang kecil. Suku ini mempunyai warga yang jumlahnya seluruhnya di taksir antara 200-300 jenis, terbagi dalam 3 marga, terutama tersebar di daerah tropika, di tepi-tepi pantai dan sungai-sungai, tetapi tidak terdapat di Amerika Contoh-contoh: Pandanus: P. tectorius, P. bidur , P. furcatus, daunnya penghasil bahan anyam-anyaman, tikar pandan, tas, atau bahan pembungkus; P. amaryllifolius (pandan wangi), sebagai pewangi minyak rambut, pemberi aroma masak-masakan (kue-kue) tertentu; P. edulis, buah dapat dimakan. Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) atau biasa disebut pandan saja adalah jenis tumbuhan monokotil dari famili Pandanaceae. Daunnya merupakan komponen penting dalam tradisi masakan Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Pandan wangi merupakan tumbuhan berupa perdu dan rendah, tingginya sekitar dua meter. Batangnya menjalar, pada pangkal keluar berupa akar. Daun berwarna hijau kekuningan, diujung daun berduri kecil, kalau diremas daun ini berbau wangi. Tumbuhan ini mudah dijumpai di pekarangan atau tumbuh liar di tepi-tepi selokan yang teduh. Daun tunggal, duduk, dengan pangkal memeluk batang, tersusun berbaris tiga dalam garis spiral. Helai daun berbentuk pita, tipis, licin, ujung runcing, tepi rata, bertulang sejajar, panjang 40 - 80 cm, lebar 3 - 5 cm, berduri tempel pada ibu tulang daun permukaan bawah bagian ujung-ujungnya, warna hijau dan berbau wangi. Beberapa varietas memiliki tepi daun yang bergerigi.
65
Bunga majemuk, bentuk bongkol, warnanya putih. Berakar gantung, dengan akar tinggal dan akar gantungnya, tumbuh menjalar, hingga dalam waktu singkat akan merupakan rumpun yang lebat. Perdu tahunan, tinggi 1-2 meter. Batang bulat dengan bekas duduk daun, bercabang, menjalar, akar tunjang keluar di sekitar pangkal batang dan cabang. Buahnya buah batu, menggantung, bentuk bola, diameter 4 - 7,5 cm, dinding buah berambut, warnanya jingga.
Dalam sistem tumbuh-tumbuhan (taksonomi), tanaman pandan wangi diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Pandanales Famili : Pandanaceae Genus : Pandanus Spesies : Pandanus amaryllifolius
Penjelasan morfologi 1) Daun Keterangan: a) Circumscriptio
: bangun pita (ligulatus)
66
b) Apex c) Nervatio d) Margo
: runcing (acutus) : sejajar atau bertulang lurus (rectinervis) : rata (integer)
e) Intervenium
: seperti perkamen (perkamenteus)
f)
: hijau kekuningan
Warna daun
g) Permukaan daun
: licin (laevis)
h) Daun tunggal i)
Daun tidak lengkap karena tidak memiliki upih dan tangkai daun hanya
memiliki helaian saja. 2) Batang Keterangan: a) Bentuk
: bulat (teres)
b) Permukaan batang
: memperlihatkan bekas-bekas daun
c)
: menjalar (repens)
Arah tumbuh batang
d) Mempunyai percabangan menggarpu atau dikotom 3) Akar
Keterangan: a) Berakar gantung (radix aereus) b) Tumbuh menjalar c)
Akar tunjang keluar di sekitar pangkal batang dan cabang Daunnya hijau, sering di gunakan sebagai bahan tambahan pewarna
dan pewangi makanan, kalau di remas-remas atau di iris daun pandan akan mengeluarkan bau yang khas dan dapat di gunakan untuk pengharum ruangan. Khasiat daun pandan obat kuat (tonikum), penambah nafsu makan (amara), lemah saraf (neurasthenia), rematik dan pegal linu, penenang, rambut rontok, mengitamkan rambut, dan ketombe.
67
3. suku Stemonaceae Stemonaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga.
Menurut sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk ke dalam bangsa Pandanales, klas Monokotil.
4. suku Triuridaceae Triuridales adalah salah satu bangsa/ordo anggota tumbuhan
berbunga yang termasuk dalam anak kelas Alismatidae, kelas Liliopsida, menurut Sistem klasifikasi Cronquist (1981)
Ciri umum Suku Triuridaceae
Saprofit berbatang tunggal sederhana dan daun-daunnya berbentuk sisik yang tidak berwarna hijau namun terlihat kekuning-kuningan atau kemerah-merahan.Bunganya sangat kecil, bertangkai panjang, dan tersusun dalam rangkaian menyerupai tandan atau malai rata. Daun pelindungnya melengkung keluar berkelamin tunggal atau banci, berumah satu atau berumah dua, jarang poligam. Tenda bunga menyerupai mahkota yang terdiri atas 3 - 8 segmen. Bunga betina dengan 2-6 benang sari, sering kali 3 fertil yang 3 mandul, tertanam pada pangkal tenda bunga, kepala sari membuka dengan celah melintang. Bunga jantan dengan 2 benang sari yang mandul dan sejumlah bakal buah yang bebas, masing-masing berisi 1 bakal biji dengan 1 integumen, dan 1 tangkai putik. Buahnya terdiri atas kelompokkan buah-buah kecil yang membuka dengan suatu celah yang membujur. Biji bijinya lurus, mempunyai endosperm, dan lembaga tidak jelas. (gembong tjitrosoepomo.2012. taksonomi tumbuhan.400)
68
Bangsa ini terdiri dari 3 marga yang seluruhnya meliputi ±40 jenis yang tersebar di daerah tropika. Contoh: Triuris: T. hyalina. Sciaphila: S. major, S. albescens, S. sumatrana.
Dalam sistem tumbuh-tumbuhan (taksonomi), tanaman Solidago sciaphila diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom
: plantae
Divisi
: magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Asterales
Family
: Asteraceae
Genus
: Solidago
Spesies
: Solidago sciaphila
69
5. Suku Velloziaceae
Velloziaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk ke dalam bangsa Pandanales, kelas Monokotil .
Ciri umum suku Velloziaceae
Tumbuhan berkayu dengan batang yang tebal,daunnya sempit memanjang ,berujung runcing tersusun sebgai rozet batang.Bunga terpisah-pisah pada tangkai yang panjang,berwarana putih atau biru yang kadang- kadang amat menarik,banci,aktinomorf.hisan bunga terdiri dari 6 daun-daun tenda bunga yang berlekatan tersusun dalam 2 lingkaran. Susku ini hanya membuahi 2 marga saja seleuruhnya meliputi 170 jenis sebagaian besar ameriaka selatan sebgaian kecil afrika tropika dan madagaskar. Contoh :Vellozia, Varabica dan Barbacenia
Dalam sistem tumbuh-tumbuhan (taksonomi), tanaman Xerophyta retinervis diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom
:plantae
Divi
:Magnolophyta
Ordo
:Pandanales
Famili
:Velloziaceae
70
Daftar Pustaka
AMA 2008, FAOSTAT 2012, Flora of China 2012, van Wyk 2005, Wikipedia
2012. (Diakses pada tanggal 18 desember 2017)
Anton A. Reznicek (diakses pada tanggal 18 desember 2017)
dari
https://www.britannica.com/plant/Cyperaceae D.F.Cutler & Airy Shaw 18 desember 2017)
Kew Bull. 19:195 (1965) (diakses pada tanggal https://florabase.dpaw.
wa.gov.au/
browse /profile/23418 Encyclopedia Britannica (Diakses pada 18 desember 2017 ) dari
https://www.britannica.com/plant/Bromeliaceae.
Guofang Wu & Kai Larsen (diakses pada tanggal 18 desember 2017) http://www.efloras.org/florataxon.aspx?flora_id=2&taxon_id=10171 https://en.wikipedia.org/wiki/Flagellaria (diakses pada tanggal 18 desember
2017)
https://en.wikipedia.org/wiki/Hydatellaceae desember
pada
tanggal
18
(diakses
pada
tanggal
18
2017)
https://en.wikipedia.org/wiki/Joinvilleaceae desember
(diakses
2017)
http://plants.montara.com/ListPages/FamPages/Junca1.html (diakses pada tanggal 18 desember 2017) http://plantnet.rbgsyd.nsw.gov.au/cgibin/NSWfl.pl?page=nswfl&lvl=fm&n meRESTIONACEAE
71