bab keempat, mengenai pelayanan pasien. Aktivitas pelayanan pasien ini meliputi: perencanaan dan pemberian pelayanan, pemantauan pasien, modifkasi pelayanan pasien bila perlu, penuntasan pelayanan, dan perencanaan perencanaan tindak lanjut. Bab ini disusun secara paripurna dan telah mempertimbangkan mempertimbangkan pula pelayanan pada pasien terminal, terminal, pelayanan gizi, dan lain-lain.
BAB 4. PELAYANAN PASIEN (PP) GAMBARAN UMUM 1. ujua ujuan n utam utama a pela pelaya yana nan n keseh esehat atan an ruma rumah h saki sakitt adal adalah ah pela pelaya yana nan n pasi pasien en.. !enye enyedi diaa aan n pelayanan yang paling sesuai di suatu rumah sakit untuk mendukung mendukung dan merespon merespon terhadap kebutu ebutuhan han pasien pasien yang yang unik, unik, meme memerlu rluka kan n peren perencan canaan aan dan koordin oordinasi asi tingk tingkat at tinggi tinggi.. Beber Beberapa apa aktivi aktivita tas s terte tertent ntu u bersi bersi"at "at dasar dasar bagi bagi pelaya pelayanan nan.. #ntuk #ntuk semua semua dis disipl iplin in yang yang memberikan pelayanan pasien, aktivitas ini termasuk
•
- !erencanaan dan pemberian pelayanan kepada setiap$masing-masing pasien%
•
- !emantauan pasien untuk mengetahui hasil pelayanan pasien%
•
- &odifkasi pelayanan pasien bila perlu%
•
- !enuntasan pelayanan pasien% dan
•
- !erencanaan tindak lanjut.
Banyak Banyak dokter, dokter, pera'at, pera'at, apotek apoteker, er, terapis terapis rehabil rehabilitas itasi, i, dan pemberi pemberi pelayana pelayanan n keseha kesehatan tan lain melaksanakan aktivitas tersebut. &asing-masing pemberi pelayanan kesehatan mempunyai peran yang jelas dalam pelayanan pasien. !eran !eran tersebut ditentukan ditentukan oleh lisensi, kredensial, kredensial, sertifkat, sertifkat, undang-undang undang-undang dan peraturan, ketrampilan ketrampilan (skill) individu, pengetahuan dan pengalaman, kebijakan kebijakan dan uraian tugas dari rumah sakit. *ebagian pelayanan bisa dilaksanakan oleh pasien, keluarganya, atau pembantu pelaksana pelayanan lainnya. *tand *tandar ar Asesme Asesmen n !asien asien (A! (A!)) mengu mengurai raika kan n dasar dasar pembe pemberia rian n pelay pelayana anan, n, suatu suatu renca rencana na untuk untuk masing-masing pasien berdasarkan asesmen atas kebutuhannya. !elayanan tersebut dapat berupa upaya pencegahan, paliati", kurati", rehabilitati", termasuk anestesia, tindakan bedah, pengobatan, terapi suporti", atau kombinasinya. *uatu rencana pelayanan pasien tidak cukup untuk mencapai hasil optimal. !emberian pelayanan pasien harus dikoordinir dan diintegrasikan oleh semua individu yang terkait.
STANDAR, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN # PEMBERIAN PELA PELAY YANAN UNTUK SEMUA PASIEN • Standar PP.1 +ebijakan dan prosedur dan undang-undang dan peraturan terkait mengarahkan pelayanan pasien yang seragam.
• Ma!"d dan t""an PP.1 !asien dengan masalah kesehatan dan kebutuhan pelayanan yang sama berhak mendapat tingkat kualitas pelayanan yang sama di rumah sakit. #ntuk melaksanakan pelayanan dengan prinsip kualitas yang setingkat mengharuskan pimpinan merencanakan dan mengkoordinasi pelayanan pasien. !ada khususnya, pelayanan yang diberikan kepada populasi pasien yang sama masalahnya pada berbagai unit kerja, dipandu oleh kebijakan dan prosedur yang menghasilkan pelayanan yang seragam. *ebagai tambahan, pimpinan harus memastikan bah'a rumah sakit menyediakan tingkat kualitas pelayanan yang sama setiap hari dan pada setiap shi"t. +ebijakan dan prosedur tersebut harus sesuai dengan undang-undang dan peraturan terkait yang membentuk proses pelayanan pasien dan dikembangkan secara tim. !elayanan pasien yang seragam tereeksi sebagai berikut : a) Akses untuk pelayanan dan pengobatan, serta memadai, tidak tergantung atas kemampuan pasien untuk membayar atau tidak tergantung atas sumber pembiayaan. •
b) Akses untuk pelayanan dan pengobatan, serta memadai, yang diberikan oleh praktisi berkualifkasi memadai tidak tergantung atas hari-hari tertentu atau 'aktu tertentu. •
c) engan kejelasan kondisi pasien, alokasi sumber daya ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan pasien. •
d) ingkat pelayanan yang diberikan kepada pasien (misalnya pelayanan anestesia) sama di seluruh rumah sakit. •
e) !asien dengan kebutuhan pelayanan kepera'atan yang sama menerima pelayanan kepera'atan yang setingkat diseluruh rumah sakit. •
!elayanan pasien yang seragam menghasilkan penggunaan sumber daya yang efsien dan terlaksana evaluasi hasil (outcome) yang sama untuk pelayanan di seluruh rumah sakit. • E$%&%n A!%!&%n PP.1 !ara pimpinan rumah sakit bersepakat untuk memberikan proses pelayanan yang seragam. /.*ta", *!0, !edoman, +ebijakan 1
+ebijakan dan prosedur memandu pemberian pelayanan yang seragam sesuai dengan undang-undang dan peraturan terkait.*!0, !edoman, +ebijakan 2
!emberian pelayanan yang seragam memenuhi ad a) s$d ad e) tersebut diatas.*!0, !edoman, +ebijakan 3
• Standar PP.' Ada prosedur untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasi pelayanan yang diberikan kepada setiap pasien. • Ma!"d dan t""an PP.' !roses pelayanan pasien bersi"at dinamis dan melibatkan banyak praktisi pelayanan kesehatan dan dapat melibatkan berbagai unit kerja yang berlainan. !engintegrasian dan koordinasi aktivitas pelayanan pasien menjadi tujuan agar menghasilkan proses pelayanan yang efsien, penggunaan yang lebih e"ekti" sumber daya manusia dan sumber daya lain, dan kemungkinan hasil pelayanan pasien yang lebih baik. 2adi para pimpinan menggunakan perangkat dan teknik agar dapat mengintegrasikan dan mengkoordinasi lebih baik pelayanan pasien. (3ontoh pelayanan secara tim, ronde multi departemen, kombinasi bentuk perencanaan pelayanan, rekam medis terintegrasi, manager kasus).
4ekam medis pasien mem"asilitasi dan menggambarkan integrasi dan koordinasi pelayanan. +hususnya, setiap catatan observasi dan pengobatan pemberi pelayanan. emikian juga, setiap hasil atau kesimpulan dari rapat tim, diskusi pasien dicatat dalam rekam medis pasien. • E$%&%n A!%!&%n PP.' 4encana pelayanan diintegrasikan dan dikoordinasikan diantara berbagai unit kerja.!edoman, +ebijakan 4
5
!emberian pelayanan diintegrasikan dan dikoordinasikan antara berbagai unit kerja. ...
5asil atau kesimpulan rapat dari tim pelayanan atau diskusi tentang kerjasama pelayanan dicatat dalam rekam medis pasien./.!asien, /.kelg., /.*ta" 6
Standar PP.'.1 !elayanan kepada pasien direncanakan dan tertulis di rekam medis pasien. Ma!"d dan t""an PP.'.1 !erencanaan yang teliti diperlukan untuk proses pelayanan pasien agar mendapat hasil yang optimal. !roses perencanaan menggunakan data dan asesmen a'al pasien dan asesmen ulang periodik untuk menetapkan dan memberi prioritas pengobatan, prosedur, pelayanan kepera'atan, dan pelayanan lain untuk memenuhi kebutuhan pasien. !asien dan keluarga diikut sertakan dalam proses perencanaan. 4encana pelayanan dicantumkan dalam rekam medis. 4encana pelayanan dikembangkan dalam 'aktu 67 jam setelah pasien diterima di ra'at inap. Berdasarkan asesmen ulang pasien oleh praktisi pelayanan kesehatan, maka rencana pelayanan diperbaharui sesuai dengan perubahan kondisi pasien. 4encana pelayanan untuk seorang pasien harus terkait dengan kebutuhannya. +ebutuhan ini mungkin berubah sebagai akibat perbaikan klinis, in"ormasi baru dari asesmen ulang yang rutin (contoh, hasil laboratorium atau radiograf yang abnormal), atau karena perubahan keadaan pasien tiba-tiba (contoh, penurunan kesadaran). Bila kebutuhan berubah, rencana pelayanan pasien pun berubah. !erubahan ditulis dalam rekam medis sebagai catatan pada rencana a'al, perbaikan atau sasaran pelayanan baru, atau rencana pelayanan baru. 3atatan : satu rencana tunggal dan terintegrasi yang mengukur pencapaian sasaran yang diharapkan setiap disiplin, lebih baik daripada rencana terpisah oleh masing-masing praktisi pelayanan. 4encana pelayanan untuk setiap pasien harus mencerminkan tujuan yang bersi"at individual, obyekti" dan sasaran yang realistik untuk memungkinkan asesmen ulang dan revisi rencana pelayanan. E$%&%n A!%!&%n PP. '.1 !elayanan untuk setiap pasien direncanakan oleh dokter penanggung ja'ab pelayanan (!2!), pera'at dan pemberi pelayanan kesehatan lain dalam 'aktu 67 jam sesudah pasien masuk ra'at inap.! 7
8
4encana pelayanan pasien harus individual dan berdasarkan data asesmen a'al.!
4encana pelayanan dicatat dalam rekam medis dalam bentuk kemajuan terukur pencapaian sasaran.! 9
+emajuan yang diantisipasi dicatat atau direvisi sesuai kebutuhan% berdasarkan hasil asesmen ulang dari pasien oleh praktisi pelayanan kesehatan.! 10
4encana pelayanan yang tiap pasien diperiksa ulang dan di verifkasi oleh !2! dengan mencatat kemajuannya.! 11
12
4encana pelayanan disediakan.!
!elayanan yang diberikan kepada setiap pasien dicatat dalam rekam medis pasien oleh pemberi pelayanan.!, *!0, !edoman, +ebijakan, 8valuasi 13
Standar PP.'.' &ereka yang diizinkan memberikan perintah pelayanan menulis perintah ini dalam rekam medis pasien di lokasi yang sama$seragam. Ma!"d dan t""an PP.'.' Aktivitas pelayanan pasien termasuk pemberian perintah, misalnya, untuk pemeriksaan laboratorium, pemberian obat, pelayanan kepera'atan dan terapi nutrisi. !rosedur diagnostik, operasi dan prosedur lain diperintahkan oleh mereka yang berkualifkasi memadai untuk hal tersebut. !erintah ini harus mudah diakses untuk dapat dilaksanakan tepat 'aktu. !enempatan perintah pada suatu lembar umum atau lokasi yang seragam di rekam medis pasien membantu terlaksananya perintah. !erintah tertulis tertentu membantu sta" untuk mengerti kekhususan perintah, kapan harus dilaksanakan dan siapa yang harus melaksanakan. !erintah dapat ditulis pada suatu lembar perintah yang kemudian dimasukkan ke rekam medis pasien secara periodik atau pada 'aktu pasien keluar dari rumah sakit. *etiap rumah sakit memutuskan : •
!erintah mana yang harus tertulis daripada lisan
!ermintaan pemeriksaan diagnostik imajing dan pemeriksaan laboratorium klinik termasuk indikasi klinis$ rasional •
•
!engecualian di pelayanan khusus seperti 9 dan #nit !elayanan 9ntesi".
•
*iapa yang diizinkan memberi perintah.
•
dilokasi mana perintah tersebut dicatat dalam rekam medis pasien.
E$%&%n A!%!&%n PP.'.' !erintah harus tertulis bila diperlukan, dan mengikuti kebijakan rumah sakit. *!0, !edoman, +ebijakan 14
!ermintaan diagnostik imajing dan pemeriksaan laboratorium klinik harus disertai indikasi klinis $rasional apabila memerlukan ekspertise.... 15
16
5anya mereka yang diizinkan boleh menulis perintah....
17
!erintah berada di lokasi tertentu yang seragam di rekam medis pasien. /.*ta", !, 8valuasi
Standar PP.'. !rosedur yang dilaksanakan harus dicatat dalam rekam medis pasien. Ma!"d dan t""an PP. '.
iagnostik dan tindakan lain yang dilakukan dan hasilnya, dicatat dalam rekam medis pasien. indakan tersebut termasuk endoskopi, kateterisasi jantung dan tindakan invasi" lain dan tindakan diagnostik non invasi" dan prosedur terapi. E$%&%n A!%!&%n PP.'. indakan yang dilakukan harus dicantumkan dalam rekam medis pasien./.*ta", !, !edoman, +ebijakan, 8valuasi 18
19
5asil tindakan yang dilakukan dicatat dalam rekam medis pasien ....
Standar PP.'.4 !asien dan keluarga diberi tahu tentang hasil pelayanan dan pengobatan termasuk kejadian tidak diharapkan. Ma!"d dan t""an PP.'.4 !elayanan dan proses pengobatan merupakan siklus terusan dari asesmen dan asesmen ulang, perencanaan dan pemberian pelayanan, dan asesmen hasil pelayanan. !asien dan keluarga diberitahukan tentang hasil dari proses asesmen, tentang perencanaan pelayanan dan pengobatan dan diikutsertakan dalam pengambilan keputusan. 2adi untuk melengkapi siklus in"ormasi dengan pasien, mereka perlu diberitahu tentang hasil pelayanan dan pengobatan, termasuk in"ormasi tentang kejadian yang tidak diharapkan. E$%&%n A!%!&%n PP.'.4 !asien dan keluarga diberi in"ormasi tentang hasil pelayanan dan pengobatan. /.!;, /.+elg, /.*ta", !, *!0, !edoman, +ebijakan 20
!asien dan keluarga diberi in"ormasi tentang kejadian yang tidak diharapkan dalam pelayanan dan pengobatannya./.!;, /.+elg, /.*ta", !, *!0, !edoman, +ebijakan 21
# PELAYANAN PASIEN RISIK* TINGGI DAN PENYEDIAAN PELAYANAN RISIK* TINGGI • Standar PP. +ebijakan dan prosedur mengarahkan pelayanan pasien risiko tinggi dan ketentuan pelayanan risiko tinggi. • Ma!"d dan t""an PP.. 4umah sakit memberi pelayanan bagi berbagai variasi pasien dengan berbagai variasi kebutuhan pelayanan kesehatan. Beberapa pasien adalah pasien dengan risiko tinggi karena umur, kondisi, atau kebutuhan yang bersi"at kritis. Anak dan manula umumnya dimasukkan dalam kelompok ini karena mereka sering tidak dapat menyampaikan pendapatnya, tidak mengerti proses pelayanan dan tidak dapat ikut memberi keputusan tentang pelayanannya. emikian pula, pasien yang ketakutan, bingung atau koma tidak dapat mengerti proses pelayanan se'aktu pelayanan harus diberikan cepat dan efsien. 4umah sakit juga menyediakan berbagai variasi pelayanan, sebagian termasuk yang berisiko tinggi karena memerlukan peralatan yang kompleks, yang diperlukan untuk pengobatan penyakit yang mengancam ji'a (a.l. pasien dialisis), risiko bahaya pengobatan (penggunaan darah atau produk darah), potensi yang membahayakan pasien atau e"ek toksik dari obat berisiko tinggi (contoh, kemoterapi).
+ebijakan dan prosedur merupakan alat yang sangat penting bagi sta" untuk mengerti pasien tersebut dan pelayanannya dan memberi respon yang cermat, kompeten dan dengan cara yang seragam. !impinan bertanggung ja'ab untuk : •
&engidentifkasi pasien dan pelayanan yang dianggap berisiko tinggi.
&enggunakan proses kerjasama (kolaborasi) untuk mengembangkan kebijakan dan prosedur yang sesuai. •
•
&elaksanakan pelatihan sta" untuk implementasi kebijakan dan prosedur.
!asien dan pelayanan yang diidentifkasikan di !!.<.1. s$d !!.<.=., apabila ada dalam rumah sakit maka dimasukkan dalam proses. ambahan pasien dan pelayanan termasuk bila ter'akilkan dalam populasi pasien dan pelayanan. 4umah sakit dapat pula melakukan identifkasi risiko sampingan sebagai akibat dari suatu prosedur atau rencana pelayanan (contoh, perlunya pencegahan trombosis vena dalam, ulkus dekubitus dan jatuh). Bila ada risiko tersebut, maka dapat dicegah dengan cara melakukan pelatihan sta" dan mengembangkan kebijakan dan prosedur yang sesuai. • E$%&%n A!%!&%n PP. !impinan rumah sakit telah mengidentifkasikan pasien dan pelayanan risiko tinggi.!, !edoman, +ebijakan 22
!impinan rumah sakit menggunakan proses kerjasama untuk mengembangkan kebijakan dan proses yang dapat dilaksanakan.!edoman, +ebijakan 23
*ta" sudah dilatih dan menggunakan kebijakan dan prosedur untuk mengarahkan pelayanan. /.*ta", ! 24
Standar PP..1 +ebijakan dan prosedur mengarahkan pelayanan kasus emergensi Standar PP..' +ebijakan dan prosedur mengarahkan penanganan pelayanan resusitasi di seluruh unit rumah sakit Standar PP.. +ebijakan dan prosedur mengarahkan penanganan, penggunaan, dan pemberian darah dan komponen darah. Standar PP..4 +ebijakan dan prosedur mengarahkan pelayanan pasien yang menggunakan peralatan bantu hidup dasar dan mereka dalam koma. Standar PP..+ +ebijakan dan prosedur mengarahkan pelayanan pasien dengan penyakit menular dan mereka yang daya tahannya direndahkan. Standar PP.. +ebijakan dan prosedur mengarahkan pelayanan pasien dialisis (cuci darah) Standar PP..-
+ebijakan dan prosedur mengarahkan penggunaan peralatan mengurangi kebebasan pasien. Standar PP.. +ebijakan dan prosedur mengarahkan pelayanan pasien usia lanjut, mereka yang cacat, anak-anak dan mereka yang berisiko disakiti. Standar PP../ +ebijakan dan prosedur mengarahkan pelayanan pada pasien yang mendapat kemoterapi atau terapi risiko tinggi. Ma!"d dan t""an PP..1 !0d PP../ +ebijakan dan prosedur harus dibuat secara individual khusus untuk pasien risiko tinggi atau pelayanan yang berisiko tinggi untuk mengurangi risiko terkait secara e"ekti". *angat penting bah'a kebijakan dan prosedur berisi : a. Bagaimana perencanaan dibuat, termasuk identifkasi perbedaan pasien de'asa dan anakanak atau keadaan khusus lain. •
b. okumentasi yang diperlukan oleh pelayanan secara tim untuk bekerja dan berkomunikasi secara e"ekti". •
•
c. !ertimbangan persetujuan khusus bila diperlukan.
•
d. !ersyaratan pemantauan pasien
•
e. +ualifkasi dan kemampuan yang khusus untuk sta" yang terlibat dalam proses.
•
". +eberadaan dan penggunaan peralatan khusus.
!edoman klinis dan clinical path'ay seringkali berguna dalam membuat kebijakan dan prosedur dan dapat dimasukkan kedalamnya. 3atatan : untuk standar !!.<.1 s$d !!.<.=, elemen a. s$d ". harus dimuat dalam kebijakan dan prosedur yang disyaratkan. E$%&%n A!%!&%n PP..1 !elayanan pasien ga'at darurat diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai. *!0, !edoman, +ebijakan 25
!asien menerima pelayanan konsisten dengan kebijakan dan prosedur./.!asien, *!0, !edoman, +ebijakan 26
E$%&%n A!%!&%n PP..' !enggunaan tata laksana resusitasi yang seragam diseluruh unit kerja diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai.*!0, !edoman, +ebijakan 27
4esusitasi dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur. /.*ta", *!0, !edoman, +ebijakan 28
E$%&%n A!%!&%n PP.. !enanganan, penggunaan, dan pemberian darah dan komponen darah diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai.*!0, !edoman, +ebijakan 29
arah dan komponen darah diberikan sesuai kebijakan dan prosedur*!0, !edoman, +ebijakan. 30
E$%&%n A!%!&%n PP..4 !elayanan pasien koma diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai.*!0, !edoman, +ebijakan 31
!elayanan pasien dengan alat bantu hidup diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai. *!0, !edoman, +ebijakan 32
!asien koma dan dengan alat bantu hidup menerima pelayanan sesuai kebijakan dan prosedur.*!0, !edoman, +ebijakan 33
E$%&%n A!%!&%n .+ !elayanan pasien dengan penyakit menular diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai.*!0, !edoman, +ebijakan 34
!elayanan pasien immuno-suppressed diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai. *!0, !edoman, +ebijakan 35
!asien immuno-suppressed dan pasien dengan penyakit menular menerima pelayanan sesuai kebijakan dan prosedur.*!0, !edoman, +ebijakan 36
E$%&%n A!%!&%n PP.. !elayanan pasien dialisis diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai. *!0, !edoman, +ebijakan 37
38
!asien dialisis menerima pelayanan sesuai kebijakan dan prosedur. *!0, !edoman, +ebijakan
E$%&%n A!%!&%n PP..!enggunaan peralatan yang mengurangi gerak diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai.*!0, !edoman, +ebijakan 39
!asien dengan peralatan yang mengurangi gerak menerima pelayanan sesuai kebijakan dan prosedur.*!0, !edoman, +ebijakan 40
E$%&%n A!%!&%n PP.. !elayanan pasien yang lemah, manula dengan ketergantungan bantuan diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai.*!0, !edoman, +ebijakan 41
!asien lemah, manula dengan ketergantungan bantuan menerima pelayanan sesuai kebijakan dan prosedur.*!0, !edoman, +ebijakan 42
!elayanan pasien anak dan anak dengan ketergantungan bantuan diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai.*!0, !edoman, +ebijakan 43
Anak-anak dan anak dengan ketergantungan bantuan menerima pelayanan sesuai kebijakan dan prosedur.*!0, !edoman, +ebijakan 44
!asien dengan risiko kekerasan harus diidentifkasi dan pelayanannya diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai.*!0, !edoman, +ebijakan 45
!asien yang teridentifkasi dengan risiko kekerasan menerima bantuan pelayanan sesuai kebijakan dan prosedur.*!0, !edoman, +ebijakan 46
E$%&%n A!%!&%n PP../ !elayanan pasien yang mendapat kemoterapi atau obat risiko tinggi lain diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai.*!0, +ebijakan 47
!asien yang mendapat kemoterapi atau obat risiko tinggi lain menerima pelayanan sesuai kebijakan dan prosedur./.!asien, *!0, +ebijakan 48
# MAKANAN DAN TERAPI NUTRISI • Standar PP.4 !ilihan berbagai variasi makanan sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan pelayanan klinis tersedia secara rutin. • Ma!"d dan t""an PP.4 &akanan dan nutrisi yang memadai penting bagi kondisi kesehatan dan proses pemulihan pasien. &akanan yang sesuai dengan umur pasien, budaya pasien dan pre"erensi diet, rencana pelayanan, harus tersedia secara rutin. !asien berpartisipasi dalam perencanaan dan seleksi makanan, dan keluarga pasien dapat, bila sesuai, berpartisipasi dalam menyediakan makanan, konsisten dengan budaya, agama, dan tradisi dan praktek lain. Berdasarkan asesmen kebutuhan pasien dan rencana pelayanan, okter pasien atau pemberi pelayanan berkualifkasi memadai lainnya memesan makanan atau nutrien lain yang sesuai bagi pasien. Bila keluarga pasien atau pihak lain menyediakan makanan, mereka diberikan edukasi tentang makanan yang dilarang $ kontra indikasi sesuai dengan kebutuhan dan rencana pelayanan, termasuk in"ormasi tentang interaksi obat dengan makanan. Bila mungkin, pasien dita'arkan berbagai macam makanan konsisten dengan status gizinya. • E$%&%n A!%!&%n PP.4 &akanan dan nurtisi yang sesuai untuk pasien, tersedia secara reguler *!0, !edoman, +ebijakan 49
*ebelum memberi makanan kepada pasien, semua pasien ra'at inap tercatat telah memesan makanan.*!0, !edoman, +ebijakan 50
51
!esanan didasarkan atas status gizi dan kebutuhan *!0, !edoman, +ebijakan
Ada bermacam variasi pilihan makanan bagi pasien konsisten dengan kondisi dan pelayanannya /.!;, /.+elg, /.*ta", !, +ebijakan 52
Bila keluarga menyediakan makanan, mereka diberikan edukasi tentang pembatasan dietnya /.*ta", !, !edoman, +ebijakan 53
Standar PP.4.1 !enyiapan makanan, penanganan, penyimpanan dan distribusinya, aman dan memenuhi undangundang, peraturan dan praktek terkini yang dapat diterima.
Ma!"d dan t""an PP.4.1 !enyiapan makanan, penyimpanan dan distribusi harus dimonitor untuk kepastian keamanan dan sesuai dengan undang-undang, peraturan dan praktek terkini yang dapat diterima. !enyiapan makanan dan penyimpanan mengurangi risiko kontaminasi dan kerusakan. &akanan didistribusi pada pasien pada 'aktu yang telah ditetapkan. &akanan dan produk nutrisi termasuk produk nutrisi enteral, harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan khusus pasien. • Standar PP.+ !asien yang berisiko nutrisi mendapat terapi gizi. • Ma!"d dan t""an PP.+ !ada asesmen a'al, pasien diperiksa $ ditapis untuk mengidentifkasi adanya risiko nutrisi. !asien ini akan dikonsulkan ke nutrisionis untuk asesmen lebih lanjut. Bila ternyata ada risiko nutrisi, dibuat rencana terapi gizi. ingkat kemajuan pasien dimonitor dan dicatat dalam rekam medis. okter, pera'at dan ahli diet dan kalau perlu keluarga pasien, bekerjasama merencanakan dan memberikan terapi gizi. • E$%&%n A!%!&%n PP.+ !asien yang pada asesmen berada pada risiko nutrisi, mendapat terapi gizi.!edoman, +ebijakan 54
*uatu proses kerjasama dipakai untuk merencanakan, memberikan dan memonitor terapi gizi. !edoman 55
56
4espon pasien terhadap terapi gizi dimonitor./.*ta", !, !edoman
57
4espon pasien terhadap terapi gizi dicatat dalam rekam medis. /.*ta", !, !edoman, 8valuasi
# PENGEL*LAAN PELAYANAN RASA NYERI • Standar PP. !asien dibantu dalam pengelolaan rasa nyeri. • Ma!"d dan t""an PP. >yeri dapat merupakan pengalaman yang biasa bagi pasien% nyeri yang tidak teratasi mengakibatkan e"ek + fsik dan psikologis. 5ak pasien untuk mendapatkan asesmen dan pengelolaan nyeri yang sesuai dihargai dan dibantu. Berdasarkan lingkup pelayanan yang disediakan, rumah sakit memiliki proses untuk asesmen dan pengelolaan rasa nyeri yang sesuai, termasuk : •
a) 9dentifkasi pasien yang nyeri pada 'aktu asesmen a'al dan asesmen ulang.
•
b) &enyediakan pengelolaan nyeri sesuai pedoman dan protokol.
c) +omunikasi dengan dan mendidik pasien dan keluarga tentang pengelolaan nyeri dan keluhan dalam konteks pribadi, budaya dan agama masing-masing. •
•
d) &endidik para praktisi pelayanan kesehatan tentang asesmen nyeri dan pengelolaannya.
• E$%&%n A!%!&%n PP. Berdasarkan lingkup pelayanan yang tersedia, rumah sakit mempunyai prosedur untuk identifkasi pasien yang kesakitan.*!0, !edoman, +ebijakan 58
!asien yang kesakitan mendapat pelayanan sesuai pedoman-kebijakan pelayanan. /.!asien, *!0, !edoman, +ebijakan 59
Berdasarkan lingkup pelayanan yang diberikan, rumah sakit menjalankan proses untuk berkomunikasi dan mendidik pasien dan keluarga tentang rasa sakit./.!asien, /.+elg., *!0, !edoman, +ebijakan 60
Berdasarkan lingkup pelayanan yang diberikan, rumah sakit menjalankan proses mendidik sta" tentang rasa sakit./.*ta", !, !rogram +erja 61
# PELAYANAN PADA TAAP TERMINAL (AKIR IDUP) !asien yang berada pada tingkat akhir hidupnya, dan keluarganya, memerlukan pelayanan yang ter"okus akan kebutuhannya yang unik. !asien dalam tahap terminal dapat menderita gejala lain yang berhubungan dengan proses penyakit atau terapi kurati" atau memerlukan bantuan berhubungan dengan "aktor psikososial, agama dan budaya yang berhubungan dengan kematian atau proses kematian. +eluarga dan pemberi pelayanan dapat diberikan kelonggaran melayani pasien yang terminal atau membantu meringankan rasa sedih dan kehilangan. ujuan rumah sakit untuk mengelola pelayanan pada akhir kehidupan harus memperhatikan bagaimana pelayanan tersebut diberikan (seperti pada hospice atau unit pelayanan palliati"), tipe pelayanan yang diberikan dan kelompok pasien yang dilayani. 4umah sakit mengembangkan proses untuk mengelola pelayanan akhir hidup. !roses tersebut adalah : •
?akinkan bah'a gejala akan dilakukan asesmen dan pengelolaan yang sesuai.
•
!astikan bah'a pasien tahap terminal dilayani dengan hormat dan respek.
•
@akukan asesmen keadaan pasien sesering mungkin sesuai kebutuhan untuk menilai gejala.
•
4encanakan pendekatan preventi" dan terapeutik dalam mengelola keluhan.
•
idik pasien dan sta" tentang pengelolaan keluhan.
• Standar PP.4umah sakit memberi pelayanan akhir kehidupan. • Ma!"d dan t""an PP.!asien yang dalam proses meninggal mempunyai kebutuhan khusus untuk dilayani penuh hormat dan kasih. #ntuk mencapai ini semua sta" harus sadar akan uniknya kebutuhan pasien dalam keadaan akhir kehidupan. !erhatian terhadap kenyamanan dan martabat pasien mengarahkan semua aspek pelayanan selama stadium akhir hidup. !elayanan akhir kehidupan termasuk : •
a) !emberian pengobatan yang sesuai dengan gejala dan permintaan pasien dan keluarga.
•
b) &enyampaikan isu yang sensiti" seperti autopsi dan donasi organ.
•
c) &enghargai nilai yang dianut pasien, agama dan pre"erensi budaya.
•
d) &engikutsertakan pasien dan keluarganya dalam semua aspek pelayanan.
e) &emberi respon pada hal psikologis, emosional, spiritual dan budaya dari pasien dan keluarganya. •
#ntuk mencapai tujuan ini semua sta" harus memahami dan sadar akan kebutuhan pasien yang unik pada akhir hidupnya. • E$%&%n A!%!&%n PP.*emua sta" harus diupayakan memahami kebutuhan pasien yang unik pada akhir kehidupan. *!0, !edoman, +ebijakan 62
!elayanan akhir kehidupan oleh rumah sakit mengemukakan kebutuhan pasien yang dalam meninggal, sedikitnya termasuk elemen a) s$d e) tersebut diatas. *!0, !edoman, +ebijakan 63
+ualitas pelayanan pada akhir kehidupan dievaluasi oleh sta" dan keluarga pasien./.+elg., /.*ta" 64
Standart PP.-.1 !elayanan pasien dalam proses meninggal harus meningkatkan ketenangan dan kehormatannya. Ma!"d dan t""an PP.-.1 4umah sakit harus menyakini pemberian pelayanan pada mereka yang kesakitan atau dalam proses meninggal dengan cara : •
&elakukan intervensi untuk mengurangi rasa nyeri, gejala primer atau sekunder
•
&encegah gejala dan komplikasi sedapat mungkin
9ntensitas dalam hal masalah psikososial, pasien dan keluarga, masalah emosional dan kebutuhan •
•
spiritual mengenai kematian dan kesusahan
•
&elakukan intervensi dalam masalah keagamaan dan aspek budaya pasien dan keluarga
•
&engikutsertakan pasien dan keluarga dalam pemberian pelayanan
E$%&%n A!%!&%n PP.-.1 9ntervensi dilakukan untuk mengatasi rasa nyeri dan gejala primer atau sekunder/.*ta", *!0, !edoman, +ebijakan 65
66
ejala dan komplikasi dicegah sedapat mungkin *!0, !edoman, +ebijakan
9ntervensi dalam masalah psikososial, emotional kebutuhan spritual dalam hal kematian dan kesusahan dari pasien dan keluarga *!0, !edoman, +ebijakan 67
68
9ntervensi dalam masalah spiritual dan budaya *!0, !edoman, +ebijakan
!asien dan kelaurga dilibatkan dalam mengambil keputusan pelayanan /.!;, /. +elg. , *!0, !edoman, +ebijakan 69