RS KHARITAS BHAKTI
FOTOTERAPI Jl.Siam No. 153 pontianak
No. Dokumen !"SPO"PERI
No. Re#i$i Halaman 1 1"% DITETAPKAN O'EH DIREKT&R RS.K,a)ita$ B,akti
Tan((al Te)*it
STANDAR PROSED&R OPERASIONA'
1 A(u$tu$ +1! -)(. K)i$na Ka),ianto
I. PEN PENER ERTI TIAN AN
/
Terapi erapi sinar sinar adalah adalah terapi terapi untuk untuk mengata mengatasi si keadaan keadaan hiperbil hiperbilirub irubinem inemia ia dengan menggunakan menggunakan sinar berenergi berenergi tinggi yang mendekati kemampuan maksimal untuk menyerap bilirubin. Yang biasanya sering digunakan dan paling efesien adalah sinar biru dengan panjang gelombang 425-475 nm.
II. T& T&J&AN
/
Tujuan ujuan dari dari fotote fototera rapi pi sendir sendirii agar agar biliru bilirubin bin dalam dalam tubuh tubuh bayi bayi dapa dapatt dipecahkan dan menjadi mudah larut dalam air tanpa harus diubah dulu oleh organ hati. Terapi sinar juga berupaya menjaga kadar bilirubin agar tidak terus meningkat sehingga menimbulkan risiko yang lebih fatal.
III. III. KEBI KEBIJA JAKA KAN N
/
S direktur !S haritas "hakti #omor $%&'!S"-ep'()))'2$%7 tentang kebijakan standar prosedur operasional rumah sakit
I0. I0. PROS PROSED ED&R &R
/
Saat ini tindakan terapi sinar dilakukan terhadap penderita* %. Setiap saat kadar kadar bilirubin bilirubin indirek indirek lebih lebih dari dari %$ mg+ 2. "era "eratt bada badan n lahi lahirr yang yang sang sangat at rend rendah ah,, peny penyak akit it hemo hemoli liti tik k pada pada neonates . ra transf transfuse use tukar tukar 4. asca asca tran transfu sfuse se tukar tukar Terapi sinar mempunyai mempunyai komplikasi relati/e kecil sehingga hendaknya perlu diperhatikan tata laksananya sehingga tidak terjadi kesalahan. Terapi sinar sinar tidak tidak boleh boleh dilaku dilakukan kan pada pada pend penderi erita ta hiper hiperbil biliru irubin bin direk direk yang yang disebabkan adanya gangguan hati atau obstructi/e jaundice karena pada keadaan keadaan ini biasanya biasanya kadar bilirubi bilirubin n tidak tidak terlalu terlalu tinggi tinggi dan biasanya biasanya menyebabkan bayi 0bron1e baby syndrome. Terapi sinar juga tidak boleh dilakukan pada pasien dengan icterus hemolysis, gangguan gangguan motilitas usus dan obstruksi usus atau saluran cerna. elaksanaan pemberian terapi sinar dan yang perlu diperhatikan adalah pemberian terapi sinar biasanya selama %$$ jam dan lampu yang dipakai tidak melebihi 5$$ jam 3maksimal sampai 5$$ jam. rosedur pemberian terapi blue light* %.
)dentifikasi pa pasien 9
2.
uci tangan
.
"aringkan bayi telanjang, hanya genetalia yang ditutup 3pakaikan popok mini saja. 6gar sinar dapat merata ke seluruh tubuh
4.
edua mata ditutup dengan penutup yang tidak tembus cahaya. apat dengan kain kasa yang dilipat-lipat dan dibalut. Sebelumnya katupkan dahulu kelopak matanya 3untuk mencegah kerusakan retina
5.
osisi bayi sebaiknya diubah-ubah, terlentang, tengkurap setiap 8 jam3bila mungkin, agar sinar merata
8.
Setelah selesai cuci tangan
7.
ertahankan suhu bayi agar selalu 8.5-7 o dan obser/asi setiap 4-8 jam sekali, jika terjadi kenaikan suhu matikan sementara lampunya dan bayi diberikan banyak minum, setelah % jam control kembali suhunya, jika tetap tinggi hubungi dokter
&.
erhatikan
asupan
cairan
agar
tidak
terjadi
dehidrasi
dan
meningkatkan suhu tubuh bayi 9.
ada :aktu memberi minum bayi dikeluarkan, dipangku, penutup mata buka. erhatikan apakah terjadi iritasi atau tidak
%$.
adar bilirubin diperiksa setiap & jam setelah pemberian terapi 24 jam
%%.
"ila kadar bilirubin telah turun menjadi 7,5 mg+ atau kurang, terapi dihentikan :alaupun belum %$$ jam
%2.
;ika setelah pemberian terapi %$$ jam bilirubin tetap tinggi'kadar bilirubin dalam serum terus naik, coba lihat kembali apakah lampu belum melebihi 5$$ jam digunakan. Selanjutnya hubungi dokter, mungkin perlu transfuse tukar
%.
ada kasus icterus karena hemolysis, kadar
asang label, kapan terapi dimulai dan kapan selesainya
b.
c.
Tempelkan pada alat terapi sinar penggunayang keberapa kali pada bayi itu, untuk memudahkan
d.
=engetahui kapan 5$$ jam penggunaan .
A. TATA ARA PERA2ATAN BAI DENAN THERAPI B'&E 'IHT alam pera:atan bayi dengan terapi sinar yang perlu diperhatikan tidak saja bayinya tetapi juga perlu diperhatikan perangkat yang digunakan.
dengan baik dan lampu yang digunakan sebaiknya tidak lebih dari 5$$ jam untuk menghindari turunnya energy yang dihasilkan oleh lampu. sahakan agar seluruh tubuh bayi terkena sinar dengan membuka baju bayi 2. edua mata dan gonad ditutup dengan penutup yang dapat memantulkan cahaya . "ayi diletakkan & inci di ba:ah sinar lampu. ;arak ini dianggap jarak terbaik untuk mendapat energy optimal 4. osisi bayi sebaiknya diubah-ubah setiap %& jam 5. Suhu bayi diukur secara berkala tiap 4-8 jam 8. adar bilirubin diperiksa setiap & jam atau sekurang-kurangnya sama sekali dalam 24 jam 7.
B. TATA ARA PEN&NAAN THERAPI B'&E 'IHT ?etak yang pasti terjadinya isomerisasi bilirubin sampai saat ini masih belum jelas tapi diduga banyak terjadi di bagian perifer yaitu di kulit atau kapiler jaringan subkutan. @leh karena itu penyinaran yang optimal dari bagian kulit penderita ikterus merupakan salah satu syarat berhasil tidaknya terapi sinar pada penderita. i samping itu efek penyinaran yang terpenting bukanlah penyinaran dari beberapa arah melainkan jumlah energy cahaya yang dapat menyinari kulit penderita. ada penelitian terbukti bah:a energy cahaya yang optimal dapat diperoleh dari bermacam-macam lampu neon yang ada di pasaran mempunyai gelombang sinar berkisar 5$-47$ nm.
. KO4P'IKASI PE4BERIAN THERAPI B'&E 'IHT elainan yang mungkin timbul pada terapi sinar, antara lain* %. eningkatan insensible :ater loss pada bayi, terutama terlihat pada bayi kurang bulan. ehilangan ini dapat meningkatkan 2- kali dari keadaan biasa 2.
Arekuensi
defekasi
yang
meningkat.
"anyak
teori
yang
menjelaskan keadaan ini antara lain karena meningkatnya 11
peristaltic usus. . easaan kulit yang disebut BAlea bite rashC di muka, badan dan ekstermitas. 6kan hilang jika terapi dihentikan. "eberapa bayi dilaporkan adanya Bbron1e baby syndromeC.
Dangguan retina
5.
enaikan suhu
8. Dangguan minum, letargi, iritabilitas
0. &NIT TERKAIT
/
erinatologi
12