PERAWATAN BAYI
FOTOTERAPI Fototerapi merupakan penatalaksanaan hiperbilirubinemia yang bertujuan untuk menurunkan konsentrasi bilirubin dalam sirkulasi atau mencegah peningkatan peningkatan kadar bilirubin.
PRINSIP KERJA FOTOTERAPI
Prinsip kerja fototerapi adalah penggunaan energi cahaya untuk mengubah bentuk dan struktur bilirubin, mengubahnya menjadi bentuk yang mudah dieksresikan.
PRINSIP KERJA FOTOTERAPI
Fototerapi terdiri dari pemberian cahaya fluoresens pada kulit bayi yang terpajan. Cahaya fluoresens membantu pengeluaran bilirubin melalui fotoisomerisasi. Fotoisomerisasi mengubah struktur bilirubin menjadi bentuk larut (lumirubin).
PRINSIP KERJA FOTOTERAPI Bentuk larut (lumirubin) ini bersifat kurang li o hilic dibandin kan bilirubin sehin a dapat diekresikan ke empedu atau urin tanpa membutuhkan konjugasi terlebih dahulu (Maisels & McDonagh, 2008).
INDIKASI FOTOTERAPI Fototerapi direkomendasikan apabila: 1. kadar bilirubin total 5-8 mg/dl pada bayi dengan berat badan <1500 gram 2. kadar 8-12 mg/dl pada bayi dengan berat badan 1500-1999 gram 3. kadar 11-14 mg/dl pada bayi dengan berat badan 2000-2499 gram (Wong et al., 2009).
TATALAKSANA HIPERBILIRUBINEMIA DENGAN FOTOTERAPI PADA NEONATUS CUKUP BULAN SEHAT Pertimbangkan Fototerapi a ar bilirubin)
Fototerapi (kadar ru n
Transfusi tukar a ar bilirubin)
25-48
>12 mg/dl
>15 mg/dl
>20 mg/dl
49-72
>15 mg/dl
>18 mg/dl
>25 mg/dl >30 mg/dl
>72
>17 mg/dl
>20 mg/dl
>25 mg/dl >30 mg/dl
Usia am
Perinasia, 2011
Transfusi tukar dan fototerapi a ar bilirubin) >25 mg/dl
TATALAKSANA HIPERBILIRUBINEMIA DENGAN FOTOTERAPI PADA NEONATUS KURANG BULAN SEHAT (KURANG DARI 37 MINGGU)
Hingga 1000 gr
5-7 mg/dl
1.001-1.500 gr
7-10 mg/dl
1.501-2000 gr
10 mg/dl
>2000 gr
10-12 mg/gl
Perinasia, 2011
TATALAKSANA HIPERBILIRUBINEMIA DENGAN FOTOTERAPI PADA NEONATUS KURANG BULAN SAKIT (KURANG DARI 37 MINGGU)
Hingga 1000 gr
4-6 mg/dl
1.001-1.500 gr
6-8 mg/dl
1.501-2000 gr
8-10 mg/dl
>2000 gr
10 mg/gl
Perinasia, 2011
EFEKTIVITAS FOTOTERAPI 1. Jenis Cahaya Cahaya biru (fluoresens biru) dengan spektrum 460-490 nm merupakan cahaya yang paling efektif a am ototerap arena apat menem us ar ngan dan diabsorbsi oleh bilirubin (bilirubin menyerap lebih kuat pada cahaya biru dengan spektrum 460 nm ini)
EFEKTIVITAS FOTOTERAPI
2. Haluaran energi atau irradiance sumber cahaya diukur dengan radiometer atau s ektroradiometer dalam satuan watt cm2 atau µwatt/cm2/nm. Sebagai contoh, sumber cahaya (tipe konvensional atau standar) yang diletakkan ±20 cm diatas bayi dapat menghantarkan spektrum irradiance berkisar 8-10 µwatt/cm2/nm pada panjang gelombang cahaya 430-490 nm. Irradiance
EFEKTIVITAS FOTOTERAPI •
•
Adapun cahaya fluorenens biru dapat menghantarkan spektrum irradiance berkisar 30-40 µwatt/cm2/nm. American Academy of Pediatrics mendefinisikan n ens o o erap se aga o o erap engan spektrum irradiance berkisar 30-40 µwatt/cm2/nm yang dapat menjangkau permukaan tubuh bayi dengan lebih luas. (Maisels & McDonagh, 2008)
EFEKTIVITAS FOTOTERAPI 3. Jarak antara bayi dengan sumber cahaya dan luasnya area kulit yang terpajan Jarak antara bayi dengan sumber cahaya tidak boleh kurang dari 45 cm. Penelitian terkontrol menyebutkan bahwa semakin luas daerah kulit yang terpajan, semakin besar reduksi kadar bilirubin total (Wong et al., 2009).
PERAWATAN BAYI DENGAN FOTOTERAPI •
•
•
•
Pasang penutup mata dan pastikan terpasang dengan baik Barin kan ba i tan a akaian kecuali popok/bilibottom Ubah posisi bayi setiap 3 jam Ketika fototerapi dimulai, periksa kadar bilirubin setiap 12 atau 24 jam
PERAWATAN BAYI DENGAN FOTOTERAPI
•
•
•
Pantau suhu tubuh bayi O servasi status i rasi ayi, pantau inta e an output cairan Edukasi dan motivasi orangtua/keluarga bayi
PERAWATAN BAYI DENGAN FOTOTERAPI •
•
Dokumentasikan nama bayi, no RM, tanggal dan jam dimulai dan selesainya fototerapi, jumlah jam emakaian alat fototera i dalam lembar dokumentasi pemakaian alat. Dokumentasikan pula tanggal dan jam penggunaan fototerapi, tampilan klinis bayi, dan tindakan lainnya yang dilakukan terkait fototerapi dalam lembar dokumentasi perawatan bayi.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
•
•
Toksisitas cahaya terhadap retina bayi yang imatur sehingga selama pemberian fototerapi, penutup mata harus terpasang (Maisels & McDonagh, 2008). Gunakan diapers selama fototerapi untuk melindungi genitalia bayi (Wong et al., 2009)
REFERENSI Kosim, M.S., Yunanto, A., Dewi, R., Sarosa, G.I., & Usman, A. (2010). Buku ajar neonatologi . Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia. , . ., , . . . neonatal jaundice. The New England Journal of Medicine, 358(9), 920-928, diunduh pada tanggal 19 Oktober 2011 dari www.nejm.org. Wong, D.L., Hockenberry-Eaton, M., Wilson, D., Winkelstein, M.L, & Schawrtz, P. (2009). Wong: Buku ajar keperawatan pediatrik . (edisi 6). Jakarta: EGC.
TERIMA KASIH