VULNUS No.Dokumen :/SOP/UKP/2017 No.revisi:00 SOP
Tanggal terbit : 6 Desember 2017 Halaman :1/2
PUSKESMAS PERTIWI
dr. Hj. Elvira Aznidar Nip. 196011151997032002
1
Pengertian
Kriteria Diagnosa: Vulnus adalah hilang atau rusaknya sebagian kontinuitas jaringan yang dapat disebabkan oleh trauma , meliputi luka robek (laserasi), luka akibat gesekan (abrasi), luka akibat tarikan (avulsi), luka tembus (penetrasi), gigitan, luka bakar, dan pembedahan. pembedahan.
2
Tujuan
Sebagai acuan penatalaksanaan tentang Vulnus.
3.
Kebijakan
4.
Prosedur
SK Kepala Puskesmas No.065/KEP/PKM-PTW/V/2016 tentang kebijakan pelayanan klinis dipuskesmas pertiwi 1. Anamnesa (autoanamnesa (autoanamnesa atau Alloanamnesa Alloanamnesa : Berupa informasi yang diberikan pasien kepada dokter tentang Vulnus) : Terjadi trauma, ada jejas, memar, bengkak, nyeri, rasa panas di daerah trauma. 2. Pemeriksaan Fisis : Adanya kerusakan jaringan di daerah trauma, ada perdarahan, perdarahan, edema sekitar area trauma, melepuh, kulit warna kemerahan sampai kehitaman. Nyeri tekan atau anestesi. 3. Pemeriksaan Penunjang : 4. Diagnosis Diferensial : 5. Terapi : - Pertama dilakukan anestesi setempat atau umum, tergantung berat dan letak luka, serta keadaan penderita, luka dan sekitar luka dibersihkan dengan antiseptik. Bahan yang dipakai adalah larutan yodium povidon 1% dan larutan klorheksidin ½ %, larutan yodium 3% atau alkohol 70% hanya digunakan untuk membersihkan kulit sekitar luka. - Daerah disekitar lapangan lapa ngan kerja ditutup dengan kain steril dan secara steril dilakukan kembali pembersihan luka dari kontaminasi secara mekanis, misalnya pembuangan jaringan mati dengan gunting atau pisau dan dibersihkan dengan bilasan atau guyuran NaCL.
-
Lakukan penjahitan bila memungkinkan, dan luka ditutup dengan bahan yang dapat mencegah lengketnya kasa, misalnya kasa yang mengandung vaselin ditambah dengan kasa penyerap dan dibalut dengan pembalut elastis. 6. Lama Pengobatan : Tergantung dari luas, kedalaman, dan penyebab dari trauma. Anamnesa : Terjadi trauma, ada
e as memar ben kak n eri
Pemeriksaan Fisis : Adanya
kerusakan jaringan di daerah trauma, ada perdarahan, edema sekitar area trauma, melepuh, kulit warna kemerahan sampai kehitaman. Nyeri tekan atau anestesi.
Pemeriksaan Penunjang : -
5.
Bagan Alir
Diagnosis dan Diagnosis diferensial
Terapi ::
- Lakukan anestesi setempat atau umum. - Bersihkan luka dan daerah disekitar luka dengan antiseptik. - Tutup daerah lapangan kerja dengan kain steril. - Bila memungkinkan laukan penjahitan, - Tutup luka dengan bahan yang dpat mencegah lengketnya kasa.
Prognosis
6.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Kriteria Rujukan : Pada pasien dengan keadaan umum buruk perlu dirujuk ke rumah sakit yang memadai untuk monitor secara intensif dan konsultasi ke spesialis terkait.
7.
Unit Terkait
Poli Umum