Sebagai acuan penerapan langkah-langkah langkah-la ngkah penanganan Vulnus laceratum
3. Kebijakan
SK
KepalaPuskesmas KepalaPusk esmas
No.
C/VII/SK/001 C/VII/ SK/001
tentangPenyusunanRencanaLayananMedisdanRencanaLayananTerp adu di UPTD PuskesmasSamigaluh PuskesmasSamigaluh II 4. Referensi
Soemadji, DjokoWahono. DjokoWahono. Buku Ajar IlmuPenyakitDalam. IlmuPenyakitDalam. Jilid III. Edisike 4. Jakarta : FK UI. 2006. Hal 1892-5.
5. AlatdanBahan
Alat : 1. Stetoskop 2. Tensimeter 3. Jam tangan 4. Minor set
6. Langkah – langkah
1. Petugas melakukan anamnesa (subjectiv) (subjecti v) Penting
untuk
menentukan
cara
penganganan
dengan
menanyakan dimana, bagaimana, dan kapan luka terjadi. Hal ini dilakukan
untuk
memperkirakan
kemungkinan
terjadinya
kontaminasi dan menentukan apakah luka akan ditutup atau dibiarkan terbuka. 2. Petugas melakukan pemeriksaan pemeriksaan fisik (objectiv) Lokasi: pentingsebagaipetunjuk kemungkinan adanya cedera pada struktur yang lebih dalam.
- Eksplorasi: dikerjakanuntukmenyingkirkankemungkinancederapadastruktu r
yang
lebihdalam,
menemukanbendaasing
yang
mungkintertinggalpadalukasertamenentukanadanyajaringan yang telahmati 3. Petugas mendiagnosa (assesment) Vulnus Laceratum 4. Petugas melakukan penatalaksanaan berupa: a. Rawat luka b. Pemberian Antibiotik dan ATS/Toksoid Prinsipnyaadalahpadalukabersihtidakperludiberikanantibiotikda npadalukaterkontaminasiataukotormakaperludiberikanantibiotik. Luka
merupakan
media
yang
baikbagiperkembanganbiakanbakteri-bakterianaerob (misalnyalukatusuk, bahan
yang
lukamenggaung, merupakan
terkontaminasibahanmedia
baikuntukberkembangnyakumananaerobseperti kotorankuda) memerlukanpemberian ATS/Toksoid. 7. Hal – hal yang