SOP LEPTOSPIROSIS No. Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman
: : : :
PUSKESMAS CAKRANEGARA
1. Pengertian
2.Tujuan 3.Kebijakan 4.Referensi
dr. Hj. Y. Nevy Lestari NIP.196311071997032001
Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang menyerang manusia disebabkan oleh mikroorganisme Leptospira interogans dan memiliki manifestasi klinis yang luas. Spektrum klinis mulai dari infeksi yang tidak jelas sampai fulminan dan fatal. Pada jenis yang ringan, leptospirosis dapat muncul seperti influenza dengan sakit kepala dan myalgia. Sebagai pedoman mendiagnosa dan memberikan pertolongan pada pasien leptospirosis, mencegah terjadinya komplikasi yang membahayakan pasien. SK Kepala Puskesmas Cakranegara No. /SK/PKM.C/I/2016 Zein, Umar. Leptospirosis. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit dalam FKUI. 2006. Hal 1823-5. (Sudoyo, et al., 2006) Cunha, John P. Leptospirosis. 2007. Available at: (Cunha, 2007)
5.Prosedur
Persiapan Alat dan Bahan: 1. Tensimeter 2. Stetoscope 3. Thermometer 4. Timbangan 5. Blangko Register 6. Blangko Observasi 7. Blangko penggunaan obat
6.Langkah-Langkah
1. Informed Concen 2. Anjurkan Pasien Untuk Berbaring Di Tempat Tidur 3. Anamnesa Keluhan Demam disertai menggigil, sakit kepala, anoreksia, mialgia yang hebat pada betis, paha dan pinggang disertai nyeri tekan. Mual, muntah, diare dan nyeri abdomen, fotofobia, penurunan kesadaran 4. Lakukan Pemeriksaan Fisik Pada Pemeriksaan Fisik Dapat Ditemukan: Febris Ikterus Nyeri tekan pada otot Ruam kulit Limfadenopati Hepatomegali dan splenomegali Edema Bradikardi relatif Konjungtiva suffusion Gangguan perdarahan berupa petekie, perdarahan gusi 5. Lakukan Pemeriksaan Laboratorium Darah rutin: jumlah leukosit antara 3000-26000/μL, dengan pergeseran ke kiri, trombositopenia yang ringan terjadi pada
50% pasien dan dihubungkan dengan gagal ginjal. Urin rutin: sedimen urin (leukosit, eritrosit, dan hyalin atau granular) dan proteinuria ringan, jumlah sedimen eritrosit biasanya meningkat. 6. Jika Hasil Lab. Positif, Rawat Inap 7. Penatalaksanaan a. Pengobatan suportif dengan observasi ketat untuk mendeteksi dan mengatasi keadaan dehidrasi, hipotensi, perdarahan dan gagal ginjal sangat penting pada leptospirosis. b. antibiotik harus dimulai secepat mungkin. Pada kasuskasus ringan dapat diberikan antibiotik oral seperti doksisiklin, ampisilin, amoksisilin atau eritromisin. Pada kasus leptospirosis berat diberikan dosis tinggi penisilin injeksi.
7. Bagan Alir LOKET
POLI UMUM (Anamnes LABORA 8. Hal-hal yang perlu diperhatikan 9. Unit Terkait
10. Dokumen Terkait 11. Rekaman Historis perubahan
Rawat Jalan Pasien pulang Rawat Inap Rujuk
Keadaan umum pasien,informed consent, 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. No.
Poli Klinik Rawat Jalan. Poli KIA Ruang Rawat Inap. IGD Blangko Register Blangko Observasi Blangko penggunaan obat Yang diubah Isi perubahan
Tanggal diberlakukan
mulai