Inversio uteri merupakan kasus yang jarang dijumpai. Walaupun demikian kita harus cukup tanggap pada keadaan syok postpartum dengan perdarahan yang tidak sesuai. Penyebab inversio uteri lebih serin...Full description
Standar Prosedur Operasional Inversio UteriDeskripsi lengkap
inversio uteri
Full description
Standar Prosedur Operasional Inversio UteriFull description
Yosi Garniwa,dr MM NIP. 196604232002121001 Inversion uteri adalah bagian atas uterus memasuki cavum uteri, sehingga fundus uteri sebelah dalam menonjol ke dalam cavum uteri.
2. Tujuan
1. Untuk mencegah perdarahan post partum. 2. Untuk mengurangi jumlah kematian kematian ibu ibu melahirkan. melahirkan. 3. Untuk mengurangi morbiditas nifas. 4. Untuk mengetahui penatalaksanaan inversion uteri
3. Kebijakan
Keputusan Kepala Puskesmas No………….……….tentang
kebijakan Pelayanan Klinis 4. Referensi
Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 27 tahun 2014 tentang petunjuk teknis sistem indonesian case base groups (ina-cbgs)
5. Prosedur
1. Alat a. APD b. Lampu c. Tensimeter d. Stetoskop e. Abocath No. 18 f. Ringer laktat g. Oksitosin 20 unit h. Ergometrin 0,2 mg i.
Antibiotic 2 g
j.
Povidon iodine iodine
k. Kasa l.
Sarung tangan DTT pendek
m. Sarung tangan DTT panjan 2. Langkah-langkah a. Perhatikan kondisi umum ibu.
b. Apabila terjadi syok harus diatasi lebih dulu dengan infuse I.v cairan elektrolit. c.
Lakukan vagina toucher untuk mengetahui seberapa tingkat keluarnya uterus.
d. Melakukan reposisi uterus segera secara manual. e. Pengembalian posisi secara manual f.
Menempatkan satu tangan di vagina dengan ujungujung
jari
menggerakkan
dinding
uterus
keatas
sewaktu fundus dereposisi. g. Lakukan dengan hati-hati agar tidak menusuk atau tidak membuat rupture dinding uterus yang lunak. h. Pada saat yang sama seluruh uterus diangkat tinggi keluar pelvis, di atas level umbilicus dan tahan selama beberapa menit. i.
Bila plasenta masih melekat, jangan dilepas oleh karena itu tindakan ini akan memicu perdarahan hebat.
j.
Setelah reposisi berhasil, tangan yang ada di dalam harus tetap ada di dalam dan menekan fundus uteri.
k.
Berikan oksitosin dan setelah terjadi kontraksi, tangan dalam boleh dikeluarkan perlahan agar inversio uteri tidak berulang.