Difteri adalah suatu infeksi akut pada saluran pernafasan bagiana atas yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphteriae. Lebih sering menyerang anak-anak. Penatalaksanaan Penatalaksanaan kasus Difteri sesuai standar therapy.
3. Penyebab Pen yebab
Penyebabnya adalah bakteri Corynebacterium Corynebacter ium diphteriae. diphteriae . Bakteri ini biasanya menyerang saluran pernafasan, terutama laring, amandel dan tenggorokan. Tetapi tak jarang racun juga menyerang kulit dan bahkan menyebabkam kerusakan saraf dan jantung.
4. Kebijakan
Penerapan standar therapy di Puskesmas.
5. Gambaran
1. Masa tunas 2 – 7 hari. 2. Penderita mengeluh mengeluh sakit sakit menelan dan dan nafasnya terdengar ngorok ngorok (stridor), (stridor), 3. Pada anak tak jarang diikuti diikuti demam, mual, muntah, muntah, menggigil, menggigil, dan sakit kepala. 4. Penderita tampak tampak sesak nafas dengan atau tanpa tanda obstruksi obstruksi nafas. 5. Demam tidak tinggi. 6. Pada pemeriksaan tenggorokan tenggorokan tampak selaput selaput putih keabu-abuan yang mudah berdarah bila disentuh. 7. Nafas bau. 8. Perdarahan hidung. 9. Tampak pembesaran kelenjar limfe dileher (bullneck). 10. Inflamasi Inflamas i lokal dengan banyak sekali eksudat faring, f aring, eksudat eksu dat yang lekat di mukosa berwarna kelabu atau gelap dan edema jaringan lunak. Pada anak, fase penyakit ini dapat mengakibatkan obstruksi jalan nafas. 11. Penyakit sistemik yang disebabkan oleh toksin bakteri 1 – 2 minggu sesudah gejala lokal. Toksin mempengaruhi jantung (miokarditis, aritmia terutama selama minggu kedua penyakit). Bila pasien sembuh dari fase akut 12. Penyakit, biasanya sembuh tanpa kelainan penyerta.
Klinis
6. Diagnosis
7. Penatalaksaan 8. Daftar Pustaka 9. Rekaman Histori Perubahan
1. Diagnosis dikonfirmasi dikonfirma si dengan kultur bakteru yang diambil dari eksudat ke dalam tabung untuk sampel bakteri. 2. Sampel harus dikultur pada media khususm untuk itu perlu terlebih dahulu memberitahu laboraturium. laboraturium. Sediaan apus diambil 3 hari berturut-turut. 1. Pasien asimtomstik diberikan profilaktik antibiotik Eritromisin 2. Pasien simtomatik harus dirujuk ke rumah rumah sakit. sakit. Tata laksana kasus Difteri sesuai standar therapy Puskesmas. No