LAPORAN PENDAHULUAN DIFTERI
A.
PENGERTIAN
Difteri adalah infeksi infeksi saluran pernafasan yang disebabkan disebabkan oleh Corynebacte Corynebacterium rium diphteriae (Jauhari,nurudin. 2008). dengan bentuk basil batang gram positif (Jauhari,nurudin.
Dift Difter erii adal adalah ah suat suatu u infe infeks ksii akut akut yang yang dise diseba babk bkan an oleh oleh bakt bakter erii peng pengha hasi sill racu racun n Corynebacterium diphteriae. (Fuadi, Hasan. 2008). Jadi kesimpulannya difteri adalah penyakit infeksi mendadak yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphteriae .
ETIOLOGI
Penyeba Penyebabny bnyaa adalah adalah Coryneb Corynebacte acterium rium diphte diphteriae riae.. Bakteri Bakteri ini ditula ditularkan rkan melalui melalui percikan ludah yang berasal dari batuk penderita atau benda maupun makanan yang telah terkontaminasi oleh bakteri. Biasanya bakteri bakteri ini berkembangbiak pada atau disekitar selaput lender mulut atau tenggorokan dan menyebabkan peradangan. Pewarnaan sediaan langsung dapat dialkuakan dengan biru metilen atau biru toluidin. Basil ini dapat ditemukan dengan sediaan langsung dari lesi. Menurut Staf Ilmu esehatan !nak "#I dalam buku kuliah ilmu kesehatan anak$ sifat bakteri Corynebacterium diphteriae % &.
'ram positif
(.
!erob
).
Polimorf
*.
+idak bergerak
,.
+idak berspora Disamping itu bakeri ini dapat mati pada pemanasan -/ C selama & menit$ tahan beberapa minggu dalam es$ air$ susu dan lendir yang telah mengering.+erdapat mengering.+erdapat tiga 0enis basil
yaitu bentuk gra1is$ mitis$ dan intermedius atas dasar perbedaan bentuk koloni dalam biakan agar darah yang mengandung kalium telurit. Basil Difteria mempunyai sifat% !.
Mambentuk psedomembran yang sukar dianggkat$ mudah berdarah$ dan berwarna putih
keabu2abuan yang meliputi daerah yang terkena.terdiri dari fibrin$ leukosit$ 0aringan nekrotik dan kuman. 2.
Mengel Mengeluark uarkan an eksotok eksotoksin sin yang yang sangat sangat ganas dan dapat dapat meracuni meracuni 0aring 0aringan an setelah setelah
beberapa 0am diserap dan memberikan gambaran perubahan 0aringan yang khas terutama pada otot 0antung$ gin0al dan 0aringan saraf. Menurut Menurut tingkat tingkat keparahanny keparahannya$ a$ Staff Ilmu esehatan esehatan !nak "#I membagi membagi penyakit penyakit ini men0adi ) tingkat yaitu % &.
Infeksi ringan bila pseudomembran hanya terdapat pada mukosa hidung dengan ge0ala
hanya nyeri menelan. (.
Infeksi Infeksi sedang sedang bila bila pseudo pseudomembra membran n telah telah menyari menyaring ng sampai sampai faring 3dinding 3dinding belakan belakang g
rongga mulut4$ sampai menimbulkan pembengkakan pada laring. ).
Infeksi berat bila ter0adi sumbatan nafas yang berat disertai dengan ge0ala komplikasi
seperti miokarditis 3radang otot 0antung4$ paralysis 3kelemahan anggota gerak4 dan nefritis 3radang gin0al4. "#nuru$ %a&ian i'u #s#ha$an #s#ha$an ana ana F*UI$ penyakit ini 0uga dibedakan menurut lokasi
ge0ala yang dirasakan pasien % &.
Difteri hidung 'e0ala paling ringan dan paling 0arang 3(54. Mula2mula tampak pilek$ kemudian secret secret yang yang keluar keluar tercamp tercampur ur darah darah sediki sedikitt yang yang berasal berasal dari dari pseudo pseudomem membra bran. n. Penyebaran pseudomembran dapat mencapai faring dan laring.
(.
Difteri faring dan tonsil 3 Difteri "ausial 4.
Difteri Difteri 0enis 0enis ini merupa merupakan kan difteri difteri paling paling berat berat karena karena bisa bisa mengan mengancam cam nyawa nyawa penderita akibat gagal nafas. Paling sering di0umpai 3 6,54. 'e0ala mungkin ringan tanpa pembentukan pseudomembran. Dapat sembuh sendiri dan memberikan imunitas pada penderita.Pada kondisi yang lebih berat diawali dengan radang tenggorokan dengan peningkatan suhu tubuh yang tidak terlalu tinggi$ pseudomembran awalnya hanya berupa bercak putih keabu2abuan yang cepat meluas ke nasofaring atau ke laring$ laring$ nafas nafas berbau berbau$$ dan ada pemben pembengka gkakan kan region regional al leher leher tampak tampak sepert sepertii leher leher sapi (bull’s neck). Dapat neck). Dapat ter0adi sakit menelan$ dan suara serak serta stridor inspirasi walaupun belum ter0adi sumbatan laring. ).
Difteri laring dan trakea 7ebih sering merupakan pen0alaran difteri faring dan tonsil$ daripada yang primer. 'e0ala gangguan nafas berupa suara serak dan stridor inspirasi 0elas dan bila lebih berat timbul sesak nafas hebat$ sianosis$ dan tampak retraksi suprasternal serta epigastrium. !da bull8s neck$ laring tampak kemerahan dan sembab$ banyak sekret$ dan permukaan ditutupi oleh pseudomembran. Bila anak terlihat sesak dan payah sekali perlu dilakukan trakeostomi sebagai pertolongan pertama.
*.
Difteri kutaneus dan 1aginal Dengan ge0ala berupa luka mirip sariawan pada kulit dan 1agina dengan pembentukan membrane diatasnya. 9amun tidak seperti sariawan yang sangat nyeri$ pada difteri$ luka yang ter0adi 0ustru tidak terasa apa2apa. Difteri dapat pula timbul pada daerah kon0ungti1a dan umbilikus.
+.
TANDA TANDA DAN GEJALA GE JALA
a.
Demam$ suhu tubuh meningkat sampai ):$; der0at Celcius$
b.
Batuk dan pilek yang ringan.
c.
Sakit dan pembengkakan pada tenggorokan
D.
d.
Mual$ muntah $ sakit kepala.
e.
!danya pembentukan selaput di tenggorokan berwarna putih ke abu abuan kotor.
f.
aku leher
PATOFIIOLOGI
Basil hidup dan berkembangbiak pada traktus respiratorius bagian atas terutama bila terdapat peradangan kronis pada tonsil$ sinus$ dan lain2lain.Selain itu dapat 0uga pada 1ul1a$ kulit$ mata$ walaupun 0arang ter0adi. Pada tempat2tempat tersebut basil membentuk pseudomembran dan melepaskan eksotoksin.Pseudomembran timbul lokal kemudian men0alar kefaring$ tonsil$ laring$ dan saluran nafas atas. elen0ar getah bening sekitarnya akan membengkak dan mengandung toksin.
terkontaminasi oleh kuman difteria.Penyakit dapat
mengenai bayi tapi kebayakan pada anak usia balita. Penyakit Difteria dapat berat atau ringan bergantung dari 1irulensi$ banyaknya basil$ dan daya tahan tubuh anak. Bila ringan hanya berupa keluhan sakit menelan dan akan sembuh sendiri serta dapat menimbulkan kekebalan pada anak 0ika daya tahan tubuhnya baik. +etapi kebanyakan pasien datang berobat sering dalam keadaan berat seperti telah adanya bullneck atau sudah stridor atau dispnea. Pasien difteria selalu dirawat dirumah sakit karena mempunyai resiko ter0adi komplikasi seperti mioarditis atau sumbatan 0alan nafas (N&as$i-ah, !/).
E.
PENATALA*ANAAN
Pengobatan umum dengan perawatan yang baik$ isolasi dan pengawasan <' yang dilakukan pada permulan dirawat satu minggu kemudian dan minggu berikutnya sampai keadaan <' ( kali berturut2turut normal dan pengobatan spesifik. Pengobatan spesifik untuk difteri % &.
!DS 3!ntidifteri serum4$ (. #=hari selama ( hari berturut2turut dengan sebelumnya harus dilakukan u0i kulit dan mata. a.
+uades & CC. Diberikan $, CC ? intracutan +unggu &, menit ? indurasi dengan garis tengah & cm ?3@4
b.
C!A! P
c.
Drip=I ( CC cairan D,5 $((, salin. Ditambah !DS sesuai kebutuhan. Diberikan selama * sampai - 0am ? obser1asi ge0ala cardinal.
(.
!ntibiotik$ diberikan penisillin prokain ,#=kgBB=hari sampai ) hari bebas demam. Pada pasien yang dilakukan trakeostomi ditambahkan kloramfenikol 6,mg=kgBB=hari dibagi * dosis.
).
ortikosteroid$
untuk
mencegah
timbulnya
komplikasi
miokarditis
yang
sangat
membahayakan$ dengan memberikan predison (mg=kgBB=hari selama )2* minggu. Bila ter0adi sumbatan 0alan nafas yang berat dipertimbangkan untuk tindakan trakeostomi. Bila pada pasien difteri ter0adi komplikasi paralisis atau paresis otot$ dapat diberikan strikin mg dan 1itamin B& & mg tiap hari selama & hari.
F.
PE"ERI*AAN PENUNJANG
a.
Pemeriksaan
laboratorium%
!pusan
tenggorok
terdapat
kuman
Corynebakterium difteri 3Buku kuliah ilmu kesehatan anak$ &;;;4. b.
Pada pemeriksaan darah terdapat penurunan kadar hemoglobin dan
leukositosis polimorfonukleus$ penurunan 0umlah eritrosit$ dan kadar albumin. Pada urin terdapat albuminuria ringan 39gastiyah$ &;;64. c.
Pemeriksaan bakteriologis mengambil bahan dari membrane atau bahnan di
bawah membrane$ dibiak dalam 7offler$ +ellurite dan media blood 3 Aampengan$ &;;) 4. d.
7ekosit dapat meningkat atau normal$ kadang terkadi anemia karena hemolisis
sel darah merah 3Aampengan$ &;;) 4 e.
Pada neuritis difteri$ cairan serebrospinalis menun0ukkan sedikit peningkatan
protein 3Aampengan$ &;;) 4. f.
Schick +es% tes kulit untuk menentukan status imunitas penderita$ suatu
pemeriksaan swab untuk mengetahui apakah seseorang telah mengandung antitoksin. G.
*O"PLI*AI
Aacun difteri bisa menyebabkan kerusakan pada 0antung$ sistem saraf$ gin0al ataupun organ lainnya% • •
• •
. !.
Miokarditis bisa menyebabkan gagal 0antung elumpuhan saraf atau neuritis perifer menyebabkan gerakan men0adi tidak terkoordinasi dan ge0ala lainnya 3timbul dalam waktu )26 minggu4 erusakan saraf yang berat bisa menyebabkan kelumpuhan erusakan gin0al 3nefritis4.
PENG*AJIAN ida$a
a.
#mur
%Biasanya ter0adi pada anak2anak umur (2& tahun dan 0arang
ditemukan pada
bayi berumur dibawah - bulan dari pada orang dewasa diatas &, tahun
b.
Suku bangsa
% Dapat ter0adi diseluruh dunia terutama di negara2negara miskin
c.
+empat tinggal
% Biasanya ter0adi pada penduduk di tempat2tempat pemukiman
yang rapat2rapat$ higine dan sanitasi 0elek dan fasilitas kesehatan yang kurang 2.
*#'uhan U$aa
lien marasakan demam yang tidak terlalau tinggi$ lesu$ pucat$ sakit kepala$ anoreksia$ lemah 1.
Ria-a$ *#s#ha$an #aran&
lien mengalami demam yang tidak terlalu tinggi$ lesu$ pucat$ sakit kepala$ anoreksia 3.
Ria-a$ *#s#ha$an Dahu'u
lien mengalami peradangan kronis pada tonsil$ sinus$ faring$ laring$ dan saluran nafas atas dan mengalami pilek dengan sekret bercampur darah 4.
Ria-a$ P#n-ai$ *#'uar&a
!danya keluarga yang mengalami difteri 5.
P'a Fun&si *#s#ha$an
a.
Pola nutrisi dan metabolisme
Jumlah asupan nutrisi kurang disebabkan oleh anoraksia b.
Pola akti1itas
lien mengalami gangguan akti1itas karena malaise dan demam c.
Pola istirahat dan tidur
lien mengalami sesak nafas sehingga mengganggu istirahat dan tidur d.
Pola eliminasi
lien mengalami penurunan 0umlah urin dan feses karena 0umlah asupan nutrisi kurang disebabkan oleh anoreksia /.
P##risaan 6isi
&. diptheria tonsil 2 faring a.
Malaise
b.
Suhu tubuh E ):$; / c
c.
Pseudomembran 3 putih kelabu 4 melekat dan menutup tonsil dan
d.
dinding faring
e.
Bulneck
(. Difteri laring a. b. c. d.
Stridor Suara parau Batuk kering Pada obstruksi laring yang berat terdpt retraksi suprasternal$ sub costal dan supracla1icular
:.Difteri hidung a. b. c. d. .
&.
Pilek ringan Sekret hidung serosanguinus ? mukopurulen 7ecet pada nares dan bibir atas Membran putih pada septum nasi.
Dia&nsa #7#raa$an
Pola nafas napas tidak efektif b=d edema laring.
(.
etidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b=d anoreksia.
).
9yeri akut b=d proses inflamasi.
+.
R#nana *#7#raa$an NO
D9
TUJUAN
INTER:ENI
RAIONAL
!
Setelah dilakukan tindakan &.
I
keperawatan tentang FGygen theraphy selama &H(* 0am
Fbser1asi tanda tanda 1ital.
(.
diharapkan pola nafas pasien
Posisikan pasien semi fowler.
kembali normal. ). riteria hasil %
•
"rekuensi pernafasan
•
dalam batas normal *. Irama nafas sesuai dengan
•
•
!n0urkan pasien agar tidak terlalu banyak bergerak. olaborasi dengan tim medis dalam
yang diharapkan. Pengeluaran sputum pada
pemberian terapi
0alan nafas +idak ada suara nafas
FGygen
&. untuk mengetahui keadaan umum pasien. (.!gar pasien merasa lebih nyaman ).!gar sesak tidak bertambah. *.Mempertahankan kebutuhan oksigen yang maksimal
• •
tambahan Bernafas mudah +idak ada dyspnea
bagi pasien
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama &G(* 0am nutrisi klien dapat terpenuhi. 2.
&. Monitor intake &. #ntuk
II
riteria hasil %
kalori dan kualitas mengetahui
a.
lien dapat mengetahui
konsumsi makanan. pemasukan atau
tentang penyakit yang
(. Berikan porsi kecil
dideritanya.
dan makanan
intake makanan. (.
b.
!danya minat dan selera makan.
Makanan
lunak=lembek. dalam porsi kecil ).
Berikan makan
mudah dikonsumsi
c.
Porsi makan sesuai kebutuhan
d.
BB meningkat.
sesuai dengan selera. *.
+imbang BB tiap
hari
oleh klien dan mencegah ter0adinya anoreksia. ).
Meningkatkan
intake makanan. *.
Mengetahui
kurangnya BB dan efektifitas nutrisi yang diberikan.
1
III
Setelah dilakukan tindakan
&. 7akukan pengka0ian
&. untuk
keperawatan selama &G(* 0am
nyeri secara
mengetahui lokasi
diharapkan nyeri berkurang
menyeluruh meliputi
nyeri dan dera0at
atau hilang.
lokasi$ durasi$
nyeri$ sehingga
frekuensi$ kualitas$
dapat dilakukan
keparahan nyari dan
pengobatan yang
factor pencetus nyeri
tepat.
(.Fbser1asi
(.
ketidaknyamanan non
mengetahui tingkat
riteria hasil % a.
Pasien dapat mengatakan nyeri yang dirasakan
b. c.
!gar dapat
9yeri berkurang a0ah tidak meringis.
d.
Skala nyeri berkurang.3 2(
1erbal
nyeri pada pasien.
e.
++ normal
).!0arkan untuk
).
menggunakan teknik
dapat merelaksasi
non farmakologi misal
otot otot
relaksasi$ guided
sehingga nyeri
imageri$ terapi musik
dapat berkurang
dan distraksi
dan pasien bisa
*.endalikan factor
Aelaksasi
rileks.
lingkungan yang dapat
*.
mempengaruhi respon
yang tenang dapat
pasien terhadap
men0adikan pasien
ketidaknyamanan misal
dapat istirahat.
suhu$ lingkungan$ cahaya$ kegaduhan.
,.
7ingkungan
!gar nyeri
berkurang dan
,.olaborasi%
pasien cepat
pemberian analgetik
sembuh..
sesuai indikasi
DAFTAR PUTA*A
"uadi$ Kasan.(:. !suhan keperawatan Difteri. Jakarta %
Jauhari$ 9urudin. (:.Imunisasi Difteri. Jakarta % Info medika 9anda.3(&)4. !plikasi !suhan eparawatan Berdasarkan Diagnosa Medis 9anda 9IC 9FC. Med !ction Publisher. 9elson. &;;(. Ilmu kesehatan anak bagian (. Jakarta %<'C Suradi$ dkk. (&. !suhan keperawatan pada anak edisi &. Jakarta %C. !gung Seto.
Aesume !suhan eperawatan Dengan DG Medis Difteri
di Poli !nak AS+ Dr. Soepraoen Malang &. Identitas lien a. 9ama % an. ! tgl$ ;=&(=(&, b. #mur % &( +hn c. Jenis kelamin % laki2laki d. !gama % islam e. 9o. Aegister % )**=(&, f. Diagnosa Medis % difteri (. !lasan masuk AS Sesak nafas dan susah menelan ). eluhan Saat pengka0ian lien mengalami sesak nafas disertai nyeri menelan$lesu$dan anoreksia *. Pengka0ian a. B& 3breathing4 Ar % ( G=m !danya pembengkakan kelen0ar limfe 3bull8s neck4$ suara serak$ sesak nafas. b. B( 3Blood4 +D % &=: mmKg I % pulsasi tidak tampak Pl %nyeri tekan tidak ada. Pr %pekak ! %bunyi 0antung melemah c. B) 3Brain4 Composmentis$ 'CS % *=,=d. B* 3Bladder4 B! lancar e. B, 3Bowel4 B!B lancar f. B- 3Bone4 +onus otot ,,.
-. Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan BB dan ++ 6. +erapi Penisiline prokain )G& , mg !DS 3!ntidifteri serum4$ (. #=hari selama ( hari berturut2turut :. !nalisa data
n
data
etiologi
masalah
o &
Ds % klien mengatakan mengalami
Penumpukan
Pola nafas tidak
sekret dan edema
efektif
sesak nafas disertai nyeri menelan$lesu$dan anoreksia Do %
kelen0ar limfe
=# baik BB
% (, kg
+D
% &=: mmKg
9
% : G=m
AA
% ( G=m
S
% )- C ᵒ
;. Inter1ensi dan implementasi n
tu0uan
inter1ensi
o Setelah dilakukan
&. a0i fungsi pernafasan$kecepatan dan
tindakan keperawatan
kedalaman. (. !0arkan batuk efektif. ). a0i ++ *. olaborasi dengan dokter
selama ) menit diharapkan Pola nafas kembali efektif dengan kriteria hasil "rekuensi dan • kedalaman nafas dalam rentang normal.
,. Implementasi +gl
tindakan
ttd
;=&(=(&,
&. mengka0i fungsi pernafasan$kecepatan dan kedalaman. +erdapat pembesaran limfe (. menga0arkan batuk efektif. lien mampu melaksanakannya ). mengka0i ++ +D
% &=: mmKg 9
% : G=m
AA
% ( G=m
S
% )- C ᵒ
*. mengkolaborasi dengan dokter ,. <1aluasi 9o dG. I
<1aluasi S% klien mengatakan mengalami sesak
t.t
nafas disertai nyeri menelan$lesu$dan anoreksia F% =# baik BB
% (, kg
+D
% &=: mmKg
9
% : G=m
AA
% ( G=m
S
% )- C ᵒ
!% Masalah belum teratasi P% 7an0utkan inter1ensi -. Discharge planning S% klien mengatakan mengalami sesak nafas disertai nyeri menelan$lesu$dan anoreksia F% =# baik BB +D 9 AA S
% (, kg % &=: mmKg % : G=m % ( G=m % )- C ᵒ
!% Masalah belum teratasi P% 7an0utkan inter1ensi I% an0urkan ibu klien untuk kontrol & minggu sekali dan minum obat secara teratur <%PG kooperatif$pG pulang
9ama % an. ! masuk poli anak tgl ;=&(=(&, dengan diagnosa medis difteri. +elah diberikan tindakan keperawatan. #ntuk itu perlu tindakan lebih lan0ut. terapi Penisiline prokain )G& , mg !DS 3!ntidifteri serum4$ (. #=hari selama ( hari berturut2turut !n0uran ontrol secara rutin. !n0urkan klien minum obat secara teratur.
Aesume !suhan eperawatan Dengan DG Medis Demam t ypoid di Poli !nak AS+ Dr. Soepraoen Malang &. Identitas lien a. 9ama % an. ! tgl$ &=&(=(&, b. #mur % : +hn c. Jenis kelamin % laki2laki d. !gama % islam e. 9o. Aegister % ),-=(&, f. Diagnosa Medis % Demam typoid (. !lasan masuk AS Demam dan batuk ). eluhan Saat pengka0ian lien mengalami demam disertai batuk malam tadi sekitar pukul &(.. *. Pengka0ian a. B& 3breathing4 Ar % &: G=m
I
% dada simetris
Pl
% 1ocal premitus normal$ nyeri tekan tidak ada
Pr
% terdengar sonor
!
% 1esikuler
b. B( 3Blood4 +D % &=6 mmKg I % pulsasi tidak tampak Pl %nyeri tekan tidak ada. Pr %tidak ada pembesaran 0antung$ ! %bunyi 0antung tunggal c. B) 3Brain4 Composmentis$ 'CS % *=,=d. B* 3Bladder4 B! lancar e. B, 3Bowel4 B!B lancar f. B- 3Bone4 +onus otot ,,.
-. Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan BB dan ++ 6. +erapi Sanmol * G &=) tab +hlampenikol ) G (, g Mu Coheane ) G tab Calestamine ( G &=) Starmino syr ( G & ctn :. !nalisa data n
Data
etiologi
masalah
o &
Ds % lien mengalami demam
"luktuasi suhu
etidakefektifan
lingkungan$
termoregulasi
disertai batuk malam tadi sekitar pukul &(. Do %
=# baik
proses penyakit
BB
% (, kg
+D
% &=6 mmKg
9
% 6: G=m
AA
% &: G=m
S
% )- C ᵒ
;. Inter1ensi dan implementasi n
+u0uan
inter1ensi
o Setelah dilakukan tindakan keperawatan
&. (. ). *.
a0i suhu badan klien !n0urkan minum air putih yang banyak a0i ++ olaborasi dengan dokter
selama ) menit diharapkan etidakefektifan termoregulasi dapat teratasi dengan kriteria hasil •
Suhu badan klien dalam batas normal
,. Implementasi +gl
+indakan
ttd
;=&(=(&,
&. mengka0i suhu badan klien$suhu badan ): C (. mengan0urkan minum air putih yang banyak ). mengka0i ++ +D % &=6 mmKg ᵒ
9
% 6: G=m
AA
% &: G=m
S
% )- C ᵒ
*. mengkolaborasi dengan dokter Sanmol * G &=) tab +hlampenikol ) G (, g Mu Coheane ) G tab Calestamine ( G &=) Starmino syr ( G & ctn
,. <1aluasi 9o dG. I
<1aluasi S% lien masih merasakan demam disertai
t.t
batuk. F% =# baik BB
% (, kg
+D
% &=6 mmKg
9
% 6: G=m
AA
% ( G=m
S
% )- C ᵒ
!% Masalah belum teratasi P% 7an0utkan inter1ensi -. Discharge planning S% klien mengatakan mengalami sesak nafas disertai nyeri menelan$lesu$dan anoreksia F% =# baik BB
% (, kg
+D
% &=6 mmKg
9
% 6: G=m
AA
% ( G=m
S
% )- C ᵒ
P% 7an0utkan inter1ensi I% an0urkan ibu klien untuk kontrol & minggu sekali dan minum obat secara teratur <%PG kooperatif$pG pulang
9ama % an. ! masuk poli anak tgl &=&(=(&, dengan diagnosa medis demam typoid. +elah diberikan tindakan keperawatan. #ntuk itu perlu tindakan lebih lan0ut. terapi Sanmol * G &=) tab +hlampenikol ) G (, g Mu Coheane ) G tab Calestamine ( G &=) Starmino syr ( G & ctn !n0uran ontrol secara rutin. !n0urkan klien minum obat secara teratur.
Aesume !suhan eperawatan Dengan DG Medis anemia di Poli !nak AS+ Dr. Soepraoen Malang &. Identitas lien g. 9ama % an. B tgl$ &=&(=(&, h. #mur % * +hn i. Jenis kelamin % laki2laki 0. !gama % islam k. 9o. Aegister % )(=(&, l. Diagnosa Medis % !nemia &&. !lasan masuk AS Badan lemas$ nafsu makan menurun &(. eluhan Saat pengka0ian Ibu lien mengatakan badan anaknya lemas$ sering rewel$nafsu makannya menurun. &). Pengka0ian g. B& 3breathing4 Ar % &- G=m I
% dada simetris
Pl
% 1ocal premitus normal$ nyeri tekan tidak ada
Pr
% terdengar sonor
!
% 1esikuler
h. B( 3Blood4 +D % ;=6 mmKg I % pulsasi tidak tampak Pl %nyeri tekan tidak ada. Pr %tidak ada pembesaran 0antung$ ! %bunyi 0antung tunggal i. B) 3Brain4 Composmentis$ 'CS % *=,= 0. B* 3Bladder4 B! lancar k. B, 3Bowel4 9afsu makan menurun$ makan hanya ( kali sehari.B!B lancar l. B- 3Bone4
+onus otot **.
&,. Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan BB$ ++$ pemeriksaan darah lengkap &-. +erapi Lat besi diberikan po dalam dosis () mg 1itamin C harus diberikan bersama besi.
!nalisa data n
data
etiologi
masalah
o &
Ds % lien mengalami badan lemas$
anoreksia
etidakseimbanga
sering rewel$nafsu makan
n nutrisi kurang
berkurang.
dari kebutuhan
Do %
tubuh
=# baik BB +D 9
% ; kg % ;=6 mmKg % 6 G=m
AA
% &- G=m
S
% )- C ᵒ
&6. Inter1ensi dan implementasi n
tu0uan
inter1ensi
o Setelah dilakukan
&. a0i diit yang disukai klien yang sesuai
tindakan keperawatan
dengan kebutuhan nutrisi tubuh (. Berikan I< trhadap orang tua klien ). a0i ++ *. olaborasi dengan dokter
selama ) menit diharapkan etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat teratasi dengan kriteria hasil lien • menun0ukkan peningkatan nafsu amkan
,. Implementasi +gl
tindakan
ttd
;=&(=(&,
&. mengka0i diit yang disukai klien yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi tubuh (. memberikan I< trhadap orang tua klien ). mengka0i ++ BB % ; kg +D % ;=6 mmKg 9
% 6 G=m
AA
% &- G=m
S
% )- C ᵒ
*. mengkolaborasi dengan dokter Lat besi diberikan po dalam dosis () mg 1itamin C harus diberikan bersama besi.
6. <1aluasi 9o dG. I
e1aluasi S% lien mengalami badan lemas$ sering rewel$nafsu makan berkurang. F%
=# baik BB +D
% ; kg % ;=6 mmKg
9
% 6 G=m
AA
% &- G=m
t.t
S
% )- C ᵒ
!% Masalah belum teratasi P% 7an0utkan inter1ensi :. Discharge planning S % lien mengalami badan lemas$ sering rewel$nafsu makan berkurang. F% =# bai BB
% ; kg
+D
% ;=6 mmKg
9
% 6 G=m
AA
% &- G=m
S
% )- C ᵒ
!% Masalah belum teratasi P% 7an0utkan inter1ensi I% an0urkan orang tua klien untuk kontrol & minggu sekali dan minum obat secara teratur <%PG kooperatif$pG pulang
9ama % an. B masuk poli anak tgl &=&(=(&, dengan diagnosa medis !nemia. +elah diberikan tindakan keperawatan. #ntuk itu perlu tindakan lebih lan0ut. terapi Lat besi diberikan po dalam dosis () mg 1itamin C harus diberikan bersama besi. !n0uran ontrol secara rutin. !n0urkan klien minum obat secara teratur.
Aesume !suhan eperawatan Dengan DG Medis Dyspepsia di Poli !nak AS+ Dr. Soepraoen Malang &. Identitas lien 9ama
%
an. C
#mur
%
* +hn
Jenis kelamin
%
laki2laki
!gama
islam
%
9o. Aegister
%
)&-=(&,
tgl$
:=&(=(&,
Diagnosa Medis % Dyspepsia (. !lasan masuk AS Badan lemas$ nafsu makan menurun$ muntah ). eluhan Saat pengka0ian Ibu lien mengatakan badan anaknya lemas$ sering rewel$nafsu makannya menurun muntah se0ak ( hari lalu. *. Pengka0ian m. B& 3breathing4
Ar % ( G=m
I
% dada simetris
Pl
% 1ocal premitus normal$ nyeri tekan tidak ada
Pr
% terdengar sonor
!
% 1esikuler
n. B( 3Blood4 +D % ;=6 mmKg I % pulsasi tidak tampak Pl %nyeri tekan tidak ada. Pr %tidak ada pembesaran 0antung$ ! %bunyi 0antung tunggal o. B) 3Brain4 Composmentis$ 'CS % *=,= p. B* 3Bladder4 B! lancar >. B, 3Bowel4 9afsu makan menurun$ makan hanya ( kali sehari.B!B lancar r. B- 3Bone4 +onus otot **.
-. Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan BB$ ++$ pemeriksaan darah lengkap 6. +erapi Fbat !nti Inflamasi 9on Steroid 3F!I9S4 !ntibiotik 3makrolides$ metronidaLole4$
!nalisa data n
data
etiologi
masalah
o &
Ds % lien mengalami badan lemas$
anoreksia
etidakseimbanga
sering rewel$nafsu makan berkurang
n nutrisi kurang
muntah2muntah.
dari kebutuhan
Do %
tubuh
=# baik BB
% ; kg
+D
% ;=6 mmKg
9
% 6G=m
AA
% ( G=m
S
% )- C ᵒ
:. Inter1ensi dan implementasi n
tu0uan
inter1ensi
o Setelah dilakukan
&. a0i diit yang disukai klien yang sesuai
tindakan keperawatan
dengan kebutuhan nutrisi tubuh (. Berikan I< trhadap orang tua klien ). a0i ++ *. olaborasi dengan dokter
selama ) menit diharapkan etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat teratasi dengan kriteria hasil lien •
menun0ukkan peningkatan nafsu makan
,. Implementasi +gl ;=&(=(&,
tindakan &. mengka0i diit yang disukai klien yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi tubuh (. memberikan I< trhadap orang tua klien ). mengka0i ++ BB % ; kg +D % ;=6 mmKg 9
% 6G=m
AA
% ( G=m
S
% )- C ᵒ
*. mengkolaborasi dengan dokter Fbat !nti Inflamasi 9on Steroid 3F!I9S4 !ntibiotik 3makrolides$ metronidaLole4$
,. <1aluasi 9o dG. I
e1aluasi S% lien mengalami badan lemas$ sering rewel$nafsu makan berkurang. F%
=# baik BB
% ; kg
t.t
ttd
+D
% ;=6 mmKg
9
% 6G=m
AA
% ( G=m
S
% )- C ᵒ
!% Masalah belum teratasi P% 7an0utkan inter1ensi -. Discharge planning S % lien mengalami badan lemas$ sering rewel$nafsu makan berkurang muntah2muntah ( hari yang lalu. F% =# bai BB +D
% ; kg % ;=6 mmKg
9
% 6G=m
AA
% ( G=m
S
% )- C ᵒ
!% Masalah belum teratasi P% 7an0utkan inter1ensi I% an0urkan orang tua klien untuk kontrol & minggu sekali dan minum obat secara teratur <%PG kooperatif$pG pulang
9ama % an. C masuk poli anak tgl :=&(=(&, dengan diagnosa medis Dyspepsia. +elah diberikan tindakan keperawatan. #ntuk itu perlu tindakan lebih lan0ut. terapi Fbat !nti Inflamasi 9on Steroid 3F!I9S4 !ntibiotik 3makrolides$ metronidaLole4$ !n0uran
ontrol secara rutin. !n0urkan klien minum obat secara teratur.
Aesume !suhan eperawatan Dengan DG Medis gastroenteritis di Poli !nak AS+ Dr. Soepraoen Malang ;. Identitas lien 9ama
%
an. D
#mur
%
6 +hn
Jenis kelamin
%
laki2laki
!gama
islam
%
9o. Aegister
%
(;;=(&,
Diagnosa Medis % gastroenteritis
&. !lasan masuk AS Badan lemas$ nafsu makan menurun$ muntah &&. eluhan Saat pengka0ian
tgl$
:=&(=(&,
Ibu lien mengatakan badan anaknya lemas$ sering rewel$nafsu makannya menurun muntah se0ak ( hari lalu$ diare. &(. Pengka0ian s. B& 3breathing4
Ar % ( G=m
I
% dada simetris
Pl
% 1ocal premitus normal$ nyeri tekan tidak ada
Pr
% terdengar sonor
!
% 1esikuler
t.
B( 3Blood4 +D % ;=- mmKg I % pulsasi tidak tampak Pl %nyeri tekan tidak ada. Pr %tidak ada pembesaran 0antung$ ! %bunyi 0antung tunggal u. B) 3Brain4 Composmentis$ 'CS % *=,=1. B* 3Bladder4 B! lancar w. B, 3Bowel4 9afsu makan menurun$ makan hanya ( kali sehari.B!B lancar. diare G. B- 3Bone4 +onus otot **.
&*. Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan BB$ ++. &,. +erapi +iaLid (G(,mg Diuretik loop oralit
!nalisa data
n
Data
etiologi
Masalah
o &
Ds % lien mengalami badan lemas$
ehilangan
'angguan
sering rewel$nafsu makan berkurang
cairan sekunder
keseimbangan
muntah2muntah diare.
terhadap diare
cairan dan
Do %
=# baik
elektrolit
BB
% &* kg
+D
% ;=- mmKg
9
% 6- G=m
AA
% ( G=m
S
% )-$, C ᵒ
&-. Inter1ensi n
+u0uan
Inter1ensi
o Setelah dilakukan
&. a0i intake output pada klien. (. Berikan I< agar klien banyak minum air
tindakan keperawatan selama ) menit diharapkan 'angguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat teratasi dengan kriteria hasil lien tampak tidak • lemas
putih dan oralit ). a0i ++ *. olaborasi dengan dokter
,. Implementasi +gl ;=&(=(&,
tindakan &. mengka0i intake output pada klien. (. memberikan I< agar klien banyak minum air
+td
putih dan oralit ). mengka0i ++ *. mengkolaborasi dengan dokter +iaLid (G(,mg Diuretik loop oralit
6. <1aluasi 9o dG. I
e1aluasi S% lien mengalami badan lemas$ sering
t.t
rewel$nafsu makan berkurang. F%
=# baik BB +D
% &* kg % ;=- mmKg
9
% 6- G=m
AA
% ( G=m
S
% )-$, C ᵒ
!% Masalah belum teratasi P% 7an0utkan inter1ensi :. Discharge planning S % lien mengalami badan lemas$ sering rewel$nafsu makan berkurang muntah2muntah$ diare. F% =# bai