DOKUMEN LEVEL
KODE
459R OPR5I9:
4OP *, F5 , < =1
PRO4;R JUDUL
TANGGAL DIKELUARKAN
PR) PR)5I 5I) ) F5 P P4& 4& , ,
9o%ember >=13
OR5OPI AREA
No. REVISI : =1
PRO4 PRO44 4 ,* ,*' 'R R M9: M9:' 'R R I
4eptember >=1> < Februari >=1?
*,
1. TUJUAN
a. Mempe mperlancar
proses
pelaksanaan
praktik
laborato laboratoriu rium m tentang tentang Penatal Penatalaksa aksanaa naan n Fisioter Fisioterapi api pada pada kasus kasus pasca pasca ORIF ORIF pemas pemasang angan an plate plate and and screuw pada fraktur 1/3 distal femur b. Menjamin Menjamin terpen terpenuin uin!a !a baku baku mutu standar standar la!a la!anan nan c.
Melaksanakan proses fisioterapi meliputi anamnesis" meng mengimp impun un data data sekun sekunde derr #cat #catata atan n medis medis dan klinis$" klinis$" penguku pengukuran ran tanda tanda %ital" %ital" inspeks inspeksi" i" palpasi" palpasi" pemer meriksaan
gerak"
pemeriksaan
pen penguku gukura ran" n"
pene penent ntua uan n
diag diagno nosa sa
fungsi" fisi fisiot oter erap api" i"
perumusan perumusan tujuan fisioterapi" penentuan modalitas modalitas alterna alternatif tif fisioter fisioterapi" api" penentu penentuan an modalita modalitas s terpili terpili"" pela pelak ksan sanaan
ter terapi" pi"
eduka ukasi"
e%aluasi asi
dan dan
dokumentasi pada kasus pasca ORIF pemasangan plate and screuw pada fraktur 1/3 distal femur. 2. RUA RUANG LING LINGKU KUP P
Penata Penatalaks laksana anaan an fisioter fisioterapi api pada pada kasus kasus pasca pasca ORIF ORIF pemasangan plate and screuw pada fraktur 1/3 distal femur femur dilak dilakuk ukan an mulai mulai ari ari perta pertama ma setel setela a pasie pasien n dilak lakuka ukan
tindak dakan
pema pemasa sang ngan an
operas rasi
imo imobili bilisa sas si
untuk
ing ingga ga
repo eposisi isi
pasi pasien en
dan
mamp mampu u
melakukan melakukan aktifitas fungsional fungsional menggunakan menggunakan alat bantu 3. ACUAN
jalan a. &rosb &rosbie" ie" '. #1((3 #1((3$. $. )e! )e! Issue Issues s in Musc Musculo ulosk skele eleta tall P!sioterap!. *ondon+ ,utterwort-einemann. b. Peterson Peterson"" 0 )aplan" )aplan" P #1(2($. #1(2($. Musculo Musculoske skeleta letall Pain and isabilit!. &alifornia+ ppleton 0 *ange. c. 4alt 4alter er"" R,. R,. #1( #1(23$. 23$. 5e6tbo 6tbook ok of iso isord rder ers s and and Injur Injuries ies of te Musc Musculo ulosk skele eleta tall 4!ste 4!stem. m. 4!dne 4!dne!+ !+ 7illiam 0 7ilkins. d. )ess )essle lerr" RM. RM. #1(2 #1(23$ 3$.. Mana Manage geme ment nt of &omm &ommon on Musc Muscul ulos oske kele leta tall iso isord rder ers+ s+ P! P!sica sicall 5er 5erap ap! ! Principles and Metods. Piladelpia+ arper 0 Row. e. Refsauge" ). #1((8$. Musculoskeletal P! P!siot siote era rap! p! &lin &linic ical al 4cie 4cienc nce e and and Prac Practi tice ce.. Melbourne+ ,utterwort-einemann. f. &lark &larkson son"" M. M. #1(2( #1(2($. $. Musc Musculo ulosk skel eleta etall ssess ssessmen mentt 'oint Range of Motion and Manual Muscle 4trengt.
g. . i.
j.
k.
,altimore+ 7illiams 0 7ilkins. ,irnbaum" '4. #1(2@$. 5e Musculoskeletal Manual. 9ew Aork+ :rune 0 4tratton. *ow" '. #>===$. lectro 5erap! 6plained Principles and Practice. Melbourne+ ,utterwort-einemann. ,arens" ,'. #1((@$. P!sical gents 5eor! and Practice te P!sical 5erapist ssistant. Piladelpia+ F a%is &ompan!. &ameron" M. #1((($. P!sical gents in Reabilitations from researc to Practice. Piladelpia+ 7, 4aunders &ompan!. )isner" &. and &olb!" *. #1((=$. 5erapeutic 6ercise. Foundation and 5ecniBues. PiladelpiaC F a%is &ompan!.
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus pasca ORIF
4. DEFINISI
pemasangan plate and screuw pada fraktur 1/3 distal femur adala seluru proses fisioterapi !ang meliputi anamnesis" mengimpun data sekunder #catatan medis dan klinis$" pengukuran tanda %ital" inspeksi" palpasi" pemeriksaan gerak" pemeriksaan fungsi" pengukuran" penentuan diagnosa fisioterapi" perumusan
tujuan
fisioterapi" penentuan modalitas alternatif fisioterapi" penentuan
modalitas
terpili"
pelaksanaan
terapi"
edukasi" e%aluasi dan dokumentasi pada kasus pasca ORIF pemasangan plate and screuw pada fraktur 1/3 distal femur. 8.1.1. )etua Program 4tudi sebagai penanggung jawab
5. PROSEDUR 5.1.
Tanggng
Ja!a" $%!%nang
pembelajaran.
#an 8.1.>. osen mata kulia F5- Muskuloskeletal ,eda
Ortopedi
bertanggung
pengelolaan
jawab
ketercapaian
teradap prosedur
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus pasca ORIF pemasangan plate and screuw pada fraktur 1/3 distal femur. 8.1.3. 5utor/instruktur praktik laboratorium bertanggung jawab
dalam
ketercapaian
membimbing pelaksanaan
dan
menilai prosedur
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus pasca ORIF pemasangan plate and screuw pada fraktur 1/3 distal femur secara objektif di laboratorium. 5.2. P%&a'(anaan
8.>.1. Persiapan alat •
4kenario kasus pasca ORIF pemasangan plate and screuw pada fraktur 1/3 distal femur
•
,ed lengkap
•
,lanko laporan status klinis untuk mencatat semua penatalaksanaan fisioterapi
•
•
5ensimeter dan stetoskop rloji/stopwatc
•
:oniometer
•
:ambar D4
•
Pita ukur
•
Derban elastis ukuran 18 cm
•
)ruk
•
7alker
•
5imbangan badan > b
•
4tool besar dan stool kecil
8.>.>.
Persiapan pasien dan praktikan 4eluru maasiswa dibagi >" satu maasiswa sebagai praktikan dan satu maasiswa berperan sebagai pasien ,erikan satu skenario kasus pasca ORIF pemasangan plate and screuw pada fraktur 1/3 distal femur kepada maasiswa !ang berperan sebagai pasien Pasien mempelajari skenario tersebut" sementara itu praktikan melakukan pembalutan sala satu tungkai pasien dari 1/3 atas tungkai bawa s/d 1/3 atas tungkai atas 8.>.3. namnesis ;capkan salam dan perkenalkan diri •
•
•
• •
5an!akan data diri pasien
•
5an!akan keluan pasien
•
5an!akan letak keluann!a
•
• •
•
•
8.>.?.
5an!akan sejak kapan keluan dirasakan 5an!akan pen!ebab keluann!a
tersebut
5an!akan factor-faktor !ang memperberat dan meringankan keluan 5an!akan riwa!at terapi !ang tela didapat serta asiln!a terapin!a &atat asil pemeriksaan anamnesis tersebut
Mengimpun data sekunder 5an!akan catatan klinisn!a • •
5an!akan asil pemeriksaan laboratoriumn!a
•
5an!akan asil pemeriksaan foto rongenn!a
•
5an!akan obat-obatan !ang tela diterima
•
&atat semua data !ang didapat
8.>.8. namnesis sistim
• •
•
5an!akan pen!akit lain !ang diderita 5an!akan kemungkinan adan!a keluan pada sistim tubu !ang lain &atat asil pemeriksaan anamnesis sistim tersebut
8.>.@. Pengukuran Dital sign 4ampaikan maksud/tujuan melakukan pengukuran tensi" frekuensi den!ut nadi dan frekuensi pernafasan kepada pasien 8.>
[email protected]. Pengukuran tensi ,ebaskan lengan atas pasien dari pakaian • •
•
•
•
•
•
Pasang mancet pada lengan atas pasien dengan batas bawa setinggi > cm di atas fossa cubiti Raba adan!a den!ut a.bracialis di sisi medial fossa cubiti Pasang stetoskop di telinga" dan membran stetoskop di area !ang teraba den!ut a.bracialis )encangkan pengancing kemudian pompa mancet secara cepat ingga ingga 12= s/d >== mmg )endorkan pengancing secara perlaan #kecepatan turun tidak melebii 3 mmg/detik$ sambil dengarkan s!stole dan diastolen!a 4ampaikan asil pengukuran kepada pasien
&atat asil pengukuran tersebut 8.>.@.>. Pengukuran den!ut nadi 4iapkan jam tangan/stopwatc •
•
•
Raba dengan tiga jari adan!a den!ut a.radialis pada sisi radial pergelangan tangan bagian %entral itung jumla den!ut dalam satu menit
•
4ampaikan asil pengukuran kepada pasien
•
&atat asil pengukuran tersebut 8.>
[email protected]. Pengukuran frekuensi pernafasan 4iapkan jam tangan/stopwatc •
•
•
Pegang tangan pasien seperti akan mengukur den!ut nadi untuk mengalikan peratian pasien 4ambil mengamati gerakan dada/perut" itung jumla pernafasan dalam satu menit 4ampaikan asil pengukuran kepada pasien
•
&atat asil pengukuran tersebut
•
•
8.>.E. Inspeksi 8.>.E.1. Inspeksi statis mati apaka terpasang %erban elastic dan atau drainase •
mati tungkai sisi cidera apaka tampak lebi besar dibanding tungkai sisi seat mati tungkai sisi cidera apaka ada perbedaan tropic dibanding tungkai sisi seat &atat asil pemeriksaan 8.>.E.>. Inspeksi dinamis Pasien diminta menggerakkan tungkain!a sisi cidera mati ekspresi waja pasien apaka pasien tampak menaan n!eri atau tidak &atat asil pemeriksaan •
•
•
•
•
•
8.>.2.
Palpasi Raba daera cidera/keluan dengan punggung tangan dan bandingkan dengan sisi seat apaka ada kenaikan temperature atau tidak 5ekan daera keluan dengan tiga jari #tekanan menggunakan ujung jari bagian palmar$ untuk mengetaui adan!a n!eri tekan 5ekan daera pretibial dengan tiga jari
•
•
•
#tekanan menggunakan ujung jari bagian palmar$ untuk mengetaui adan!a pitting oedem &atat asil pemeriksaan 8.>.(. Pemeriksaan gerak •
8.>.(.1. Pemeriksaan gerak aktif •
Pasien diminta menggerakan lututn!a sisi seat ke ara fleksi dan ekstensi sejau mungkin dengan kaki menggeser permukaan bed" kemudian kembali ke posisi semula.
•
•
mati sejau mana *:4n!a Pasien diminta menggerakan lututn!a sisi sakit ke ara fleksi dan ekstensi sejau mungkin dengan kaki menggeser permukaan bed" kemudian kembali ke posisi semula.
•
mati sejau mana *:4n!a dan bandingkan dengan sisi seat serta tan!akan apaka ada n!eri saat bergerak
•
&atat
asil
pengukuran
apaka
ada
keterbatasan gerak atau tidak serta ada n!eri gerak atau tidak 8.>.(.>. Pemeriksaan gerak pasif •
tur pegangan sbb+ satu tangan men!angga tungkai
atas
sisi
seat
sele%el
area
perpataan" tangan !ang lain men!angga tungkai bawa pada 1/3 distal •
:erakan lutut sisi seat ke ara fleksi dan ekstensi
sejau
menggeser
mungkin
permukaan
dengan
bed"
kaki
kemudian
kembali ke posisi semula. •
Rasakan endfeeln!a dan amati sejau mana *:4n!a.
4elanjutn!a lakukan pada lutut sisi sakit sbb.+ •
tur pegangan sbb+ satu tangan men!angga tungkai atas sisi sakit pada area perpataan" tangan !ang lain men!angga tungkai bawa pada 1/3 distal
•
:erakan lutut sisi sakit ke ara fleksi dan ekstensi sejau mungkin #sampai pasien mengelu n!eri$ dengan kaki menggeser permukaan bed" kemudian kembali ke posisi semula.
•
Rasakan endfeeln!a dan amati sejau mana *:4n!a
•
&atat
asil
pengukuran
apaka
ada
keterbatasan gerak" perubaan endfeel serta n!eri gerak. 8.>.(.3. Pemeriksaan gerak isometrik •
tur pegangan sbb.+ satu tangan memfiksasi tungkai
atas
sisi
seat
sele%el
area
perpataan dari %entral" tangan !ang lain memberi taanan pada 1/3 distal tungkai bawa. •
Isometrik amstring sisi seat + Pasien diminta
memfleksikan
lututn!a"
praktikan
memberi taanan seingga lutut tidak bisa menekuk. •
Isometrik Buadrisep sisi
seat + Pasien
diminta mengekstensikan lututn!a" praktikan memberi taanan seingga lutut tidak bisa ekstensi. •
•
Rasakan seberapa besar kekuatan ototn!a. tur pegangan sbb.+ satu tangan memfiksasi tungkai atas sisi sakit pada area perpataan
dari %entral"
tangan !ang
lain memberi
taanan pada 1/3 distal tungkai bawa. •
Isometrik amstring sisi sakit + Pasien diminta memfleksikan lututn!a" praktikan memberi taanan seingga lutut tidak bisa menekuk.
•
Isometrik Buadrisep sisi sakit + Pasien diminta mengekstensikan lututn!a" praktikan memberi taanan seingga lutut tidak bisa ekstensi.
•
Rasakan seberapa besar kekuatan ototn!a dan bandingkan dengan sisi seat" serta tan!akan ada tidakn!a n!eri.
•
&atat asil pemeriksaann!a.
8.>.1=. Pengukuran 8.>.1=.1. Pengukuran n!eri diam •
5unjukkan blanko D4 ke pasien dan beri penjelasan tata cara penggunaann!a
•
Pasien diminta menganalogikan tingkat n!eri !ang dirasakan saat diam dengan skala 1= cm
•
&atat asil pengukurann!a
8.>.1=.>. Pengukuran n!eri tekan •
5unjukkan blanko D4 ke pasien dan beri penjelasan tata cara penggunaann!a
•
*akukan penekanan dengan 3 jari #dengan ujung jari bagian palmar$ pada tempat !ang dikeluan n!eri" pada saat !ang sama pasien diminta menganalogikan tingkat n!eri !ang dirasakan saat ditekan tersebut dengan skala 1= cm
•
&atat asil pengukurann!a
8.>.1=.>. Pengukuran n!eri gerak •
5unjukkan blanko D4 ke pasien dan beri penjelasan tata cara penggunaann!a
•
Pasien diminta menggerakan sendi lututn!a ke ara ditemukann!a n!eri gerak serta menganalogikan tingkat n!eri !ang dirasakan saat bergerak tersebut dengan skala 1= cm
•
&atat asil pengukurann!a
8.>.1=.3. Pengukuran *:4
•
*etakan goniometer di samping luar lutut dengan a6is pada cond!lus lateralis femuris" tangkai statis sejajar dengan a6is longitudinal tungkai atas dan tangkai dinamis sejajar dengan a6is longitudinal tungkai bawa.
•
*:4 fleksi + Pasien diminta menggerakan lututn!a ke ara fleksi semaksimal mungkin #tangkai dinamis goniometer ikut bergerak$ dan baca *:4 !ang dicapai di goniometer #*:4 aktif$ kemudian terapis menamba gerakan tersebut sebatas rasa n!eri #*:4 pasif$
dan
baca
*:4
!ang
dicapai
di
goniometer. •
&atat asil pengukuran *:4 tersebut dengan kriteria I4OM
8.>.1=.?. ntopometri •
Pengukuran panjang tungkai + ukur panjang tungkai dengan pita ukur dari trocantor major s/d maleolus lateralis
•
*ingkar segmen + posisikan lutut lurus" tandai tuberositas tibia" 1= cm ke bawa dan 1= cm ke atas tungkai sisi seat dan sisi sakit. *etakan pita ukur melingkar bod! segmen !ang tela ditandai tersebut.
•
&atat asil pengukuran tersebut.
8.>.1=.8. Pengukuran kemampuan fungsional &atat kemampuan !ang dimiliki pasien saat ini" misaln!a pasien baru mampu tiduran telentang sajaG. 8.>.11. iagnosa fisioterapi ,erdasarkan temuan dari pemeriksaan dan pengukuran"
rumuskan
problematik
fisioterapin!a secara spesifik meliputi le%el+ 8.>.11.1. Impairmen 8.>.11.>. limitasi fungsi 8.>.11.3. restriksi partisipasi 8.>.1>. 5ujuan fisioterapi Rumuskan tujuan fisioterapi untuk 8 ari ke depan sesuai dengan diagnose !ang tela
dibuat. 8.>.13. Modalitas alternatif Rumuskan
semua
modalitas
!ang
dapat
digunakan untuk mengatasi problematik !ang ditemukan. 8.>.1?. Modalitas terpili ari sekian ban!ak modalitas alternati%e !ang tela disusun" pilila modalitas !ang paling rele%an digunakan dengan mempertimbangkan efekti%itas dan efisiensin!a. 8.>.18. Pelaksanaan fisioterapi ,eri penjelasan kepada pasien manfaat
modalitas
fisioterapi
tentang !ang
+
akan
diberikan dan akibat !ang timbul bilamana tidak diberikan/dilaksanakan. 8.>.18.1. le%asi •
Posisi pasien telentang
•
:anjal
tungkai
sisi
sakit dengan bantal
setinggi >= cm •
osis + setiap > jam diele%asikan" 1 jam diistiraatkan
8.>.18.>. 4tatik kontraksi Buadriceps •
Posisi pasien telentang" tungkai lurus.
•
*akukan pada tungkai seat terlebi daulu untuk memberi conto.
•
4atu
tangan
terapis
memfiksasi
area
perpataan" satu tangan !ang lain menaan tungkai bawa pada 1/3 distal ke ara dorsal untuk mencega terjadin!a gerakan lutut ke %entral"
kemudian
pasien
diminta
menggerakan tungkai bawan!a ke ara %entral. •
osis+ lama penaanan @G" rilek 3G" kontraksi 1=6/sesi" 3 sesi/latian" istiraat antar sesi @=G
8.>.18.3. 4tatik kontraksi amstring •
Posisi pasien telentang" tungkai lurus.
•
*akukan pada tungkai seat terlebi daulu untuk memberi conto.
•
4atu
tangan
terapis
memfiksasi
area
perpataan" satu tangan !ang lain menaan tungkai bawa pada 1/3 distal ke ara %entral
untuk mencega terjadin!a gerakan lutut ke dorsal"
kemudian
pasien
diminta
menggerakan tungkai bawan!a ke ara dorsal. •
osis+ lama penaanan @G" rilek 3G" kontraksi 1=6/sesi" 3 sesi/latian" istiraat antar sesi @=G
8.>.18.?. *atian gerak aktif asisted •
Posisi pasien telentang" tungkai lurus.
•
*akukan pada tungkai seat terlebi daulu untuk memberi conto.
•
4atu
tangan
terapis
men!angga
area
perpataan" satu tangan !ang lain memegang tungkai bawa pada 1/3 distal" kemudian pasien diminta menekuk lututn!a sejau mungkin dengan kaki tetap rata di atas bed" praktikan
membantu
gerakan
menekuk
tersebut. •
Pada akir gerak" *:4 dipertaankan selama @G" kemudian kembali ke posisi awal
•
osis+
gerakan
1=6/sesi"
3
sesi/latian"
istiraat antar sesi @=G. 8.>.18.8. *atian gerak aktif •
Posisi pasien telentang" tungkai lurus.
•
*akukan pada tungkai seat terlebi daulu untuk memberi conto.
•
4atu
tangan
terapis
men!angga
area
perpataan" satu tangan !ang lain memegang tungkai bawa pada 1/3 distal #untuk member perlindungan$"
kemudian
pasien
diminta
menekuk lututn!a sejau mungkin dengan kaki tetap rata di atas bed. •
Pada akir gerak" *:4 dipertaankan selama @G" kemudian kembali ke posisi awal
•
osis+
gerakan
1=6/sesi"
3
sesi/latian"
istiraat antar sesi @=G. 8.>.18.@. *atian gerak pasif •
Posisi pasien telentang" tungkai lurus.
•
*akukan pada tungkai seat terlebi daulu untuk memberi conto.
•
4atu
tangan
terapis
men!angga
area
perpataan" satu tangan !ang lain memegang tungkai bawa pada 1/3 distal" kemudian gerakan
tungkai
bawa
ke
ara
fleksi
#menekuk lutut$ sejau mungkin #sampai timbul n!eri$ dengan kaki tetap rata di atas bed. •
Pada akir gerak" *:4 dipertaankan selama @G" kemudian kembali ke posisi awal.
•
osis+
gerakan
1=6/sesi"
3
sesi/latian"
istiraat antar sesi @=G. 8.>.18.E. *atian straigt leg rising #4*R$ •
Posisi pasien telentang" tungkai lurus.
•
*akukan pada tungkai seat terlebi daulu untuk memberi conto.
•
Pasien diminta mengangkat tungkain!a pada posisi lurus ke atas.
•
osis+
gerakan
86/sesi"
3
sesi/latian"
istiraat antar sesi @=G. 8.>.18.2. *atian duduk *atian ini dilakukan dengan dengan catatan+ #1$ pada anestesi general" dapat dimulai pada H1 pasca operasi" #>$ pada anestesi spinal block" latian ini dilakukan setela >? jam pasca operasi. •
Posisi pasien telentang" tungkai lurus.
•
4ebelumn!a beri penjelasan dan conto cara menga!un kedua lengan dan mengangkat badan.
•
)edua tangan pasien saling menggenggam dengan kedua lengan lurus ke depan.
•
4atu tangan praktikan memegang tangan pasien !ang
menggenggam
dari dalam"
tangan !ang lain berjaga di punggung atas pasien. •
Pasien
menggerakan
menga!un
ke
depan
kedua disertai
lengann!a dengan
mengangkat badan ke posisi duduk" praktikan membantun!a. •
4etela pasien duduk" tan!akan apaka merasa pening" bila !a" pasien diminta
menggerak-gerakan kepalan!a ke segala ara. ,ila masi pening" pasien diminta tiduran lagi dengan cara seperti saat bangkit #ara gerak dibalik$ •
Pertaankan posisi duduk tersebut sekitar 3 < 8 menit" kemudian pasien diminta berbaring lagi dan mengulangi latian duduk tersebut ingga lancar.
8.>.18.(. *atian duduk ongkang-ongkang •
Posisi pasien duduk dengan tungkai lurus #selonjor$" kedua lengan di belakang tubu dan men!anggan!a
•
4ebelumn!a beri penjelasan dan conto cara menggerakan tungkain!a.
•
5ungkai sisi seat diletakkan di bawa tungkai sisi sakit dengan cara mengungkitn!a" kemudian menggerakkan tungkain!a ke luar bed. Praktikan membantu gerakan tersebut dengan
cara
men!angga
kedua
tungkai
pasien di bawa betis. •
4etela kedua tungkai bawa pasien di luar bed" dengan perlaan diturunkan seingga kedua tungkai bawa menggantung.
•
Pada posisi menggantung tersebut" pasien diminta
menggerak-gerakan
pergelangan
kakin!a ke ara plantar dan dorsal fleksi #untuk mengilangkan rasa kesemutan$. •
Pertaankan posisi duduk ongkang-ongkang tersebut sekitar 3 < 8 menit" kemudian kembali ke posisi duduk selonjor di bed dengan cara !ang sama seperti waktu menuju duduk ongkang-ongkang.
•
;langi latian tersebut ingga lancar.
8.>.18.1=.*atian berdiri dengan walker •
4iapkan walker di samping bed
•
Posisi pasien duduk ongkang-ongkang
•
4ebelumn!a beri penjelasan dan conto cara turun dari bed
•
)edua tangan pasien memegang walker" kemudian pasien merosot
turun
dengan
tungkai sisi seat" sedangkan tungkai sisi sakit non weigt bearing #97,$. Praktikan membantu memegangi pasien dari samping. •
Pertaankan posisi berdiri tersebut semampu pasien" bila pasien suda tidak mampu" kembalikan
ke
duduk
ongkang-ongkang
dengan cara kedua tangan menekan walker untuk mengangkat badan" pada waktu !ang bersamaan menjejakkan tungkai seatn!a ke lantai. tungkai
Praktikan
membantu
sisi seat
dengan
mengangkat satu tangan
men!angga area perpataan dan tangan !ang lain men!angga betis. 8.>.18.11.*atian berjalan 97, dengan walker •
Posisi awal berdiri 97, dengan walker" kedua tungkai sejajar
•
4ebelumn!a beri penjelasan dan conto gerakan!a
•
ngkat dan a!unkan
walker ke
depan"
kemudian pindakan berat badan pada kedua tangan !ang memegang walker dan a!unkan kedua tungkai ke depan. •
;langi prosedur #c$ tersebut seingga pasien berjalan
sejau
kemampuann!a"
dan
perkirakan jarak tempun!a sebagai baan e%aluasi •
,ila pasien lela istiraat dengan duduk di kursi.
8.>.18.1>. *atian berjalan 97, dengan kruk metode swing to •
Posisi awal berdiri 97, dengan > kruk di kanan-kiri badan !ang dijepit dengan kedua ketiak
•
4ebelumn!a beri penjelasan dan conto gerakan!a
•
ngkat dan a!unkan kedua kruk ke depan" kemudian pindakan berat badan pada kedua tangan !ang memegang kruk dan a!unkan kedua
tungkai ke depan sejau sejajar
dengan kedua kruk. •
;langi prosedur #c$ tersebut seingga pasien
berjalan
sejau
kemampuann!a"
dan
perkirakan jarak tempun!a sebagai baan e%aluasi •
,ila pasien lela istiraat dengan duduk di kursi.
8.>.18.13.*atian berjalan P7, dengan kruk metode swing to •
*atian ini dilakukan bilamana pasien suda mampu melakukan latian 4*R
•
4ebelumn!a beri penjelasan dan conto gerakan!a
•
4iapkan
>
timbangan
badan
diletakan
berdampingan sejajar •
Posisi awal" tungkai seat berdiri pada sala satu timbangan dengan > kruk di kanan-kiri timbangan" tungkai sisi sakit 97, di atas timbangan !ang satun!a. *iat berapa berat badan pasien.
•
Pasien diminta meletakan kaki sisi sakitn!a ke atas timbangan badan dan menekann!a sebesar 1=J - >=J dari berat badann!a.
•
;langi prosedur #e$ tersebut seingga pasien mampu secara cepat menekan timbangan dengan kaki sisi sakit sebesar 1=J - >=J dari berat badann!a.
•
ngkat dan a!unkan kedua kruk ke depan" kemudian pindakan berat badan pada kedua tangan !ang memegang kruk dan a!unkan kedua
tungkai ke depan sejau sejajar
dengan kedua kruk dengan kaki sisi sakit menapak lantai sebesar 1=J - >=J dari berat badann!a. •
;langi prosedur #g$ tersebut seingga pasien berjalan
sejau
kemampuann!a"
dan
perkirakan jarak tempun!a sebagai baan e%aluasi Catatan: semua modalitas fisioterapi tersebut diberikan mulai H+1 pasca operasi hingga H+5 (pasien diijinkan pulang) secara bertahap sesuai kemampuan pasien. •
Latihan H+1 meliputi prosedur 5..15.1 s!d 5..15."
•
Latihan H+ meliputi prosedur 5..15.1 s!d 5..15.1#
•
Latihan H+$ meliputi prosedur 5..15.1 s!d 5..15.1
•
Latihan H+% dan H+5 meliputi prosedur 5..15.1 s!d 5..15.1$
•
&emua tindakan 'ang diberikan dicatat sebagai dokumentasi
8.>.1E. %aluasi *akukan pengukuran seperti prosedur 8.>.1= dan bandingkan asiln!a dengan asil dari prosedur 8.>.1= tersebut. 8.1>.1@. dukasi pasien/keluarga •
,erikan perial
penjelasan terjadin!a
kepada
pasien/keluarga
keluan/problematic pasca
beda tersebut. •
,erikan
penjelasan
kepada
pasien/keluarga
perial manfaat pemberian modalitas fisioterapi untuk mengatasi keluan/ problematic pasca beda tersebut. •
,erikan
penjelasan
kepada
pasien/keluarga
perial akibat !ang terjadi bilamana modalitas fisioterapi untuk mengatasi keluan/ problematic pasca
beda
tersebut
tidak
diberikan/dilaksanakan. •
,erikan perial
penjelasan
kepada
gerakan/aktifitas
dilakukan
!ang
sebelum
pasien/keluarga belum
bole
diijinkan
ole
dokter/fisioterapi. ). PENGENDALIAN * @.1. bsensi maasiswa < dosen < instruktur praktik PENGA$ASAN
laboratorium !ang tela ditandatangani @.>. Format
penilaian
praktik
kompreensif
di
laboratorium @.3. Pedoman penilaian kompetensi +. DOKUMENTASI
E.1. aftar cecklist penatalaksanaan fisioterapi pada kasus pasca ORIF pemasangan plate and screuw pada fraktur 1/3 distal femur E.>. *aporan status klinis
2. P9:49 isusun ole
iperiksa ole
isetujui 0 dis!akan ole
Pengampu M)
)aprodi
)etua 'urusan
5gl" KKK..
5gl" KKK..
5gl" KKK..