Disfagia dan odinofagia merupakan gejala utama penyakit faring atau esofagus yang sering ditemukan dalam praktek dokter sehari-hari. Sehubungan dengan hal tersebut, penting bagi seorang dokter untu...
Seorang pria usia 25 tahun datang dengan keluhan sulit menelan sejak satu minggu. Gejala tersebut terutama dirasakan saat memakan makanan padat. Namun penderita masih dapat minum seperti biasa. Penderita Penderita juga merasakan merasakan nyeri telan. telan. Badan penderita dirasakan dirasakan sedikit sedikit hangat dan penderita penderita terlihat terlihat lesu. lesu. Bebera Beberapa pa hari hari yang lalu penderi penderita ta sudah sudah beroba berobatt ke dokter dokter di puskes puskesmas mas namun tidak tidak ada perbaikan. 61.
Di bawa bawah h ini manak manakah ah yang yang palin paling g tidak tidak mungk mungkin in seba sebaga gaii diagno diagnosi siss bandi banding ng yang yang mungki mungkin n untuk penyakit di atas: a. Tonsi onsili liti tiss aku akut. t. b. Faringitis akut. c. Abse Absess para parafa fari ring ng.. d. Kars Karsin inom omaa nas nasof ofar arin ing. g. e. Fari Faring ngit itis is Kron Kronik ik..
62.
Bila Bila pada pada peraba perabaan an sampi samping ng kanan kanan leher leher dij dijump umpai ai adanya adanya pembes pembesara aran n sebesa sebesarr biji biji kacan kacang g maka maka diagnosis mungkin adalah, kecuali: a. Fari Faring ngit itis is kron kronik ik.. b. Karsinoma nasofaring. c. Abse Absess para parafa fari ring ng.. d. Tonsi onsili liti tiss akut akut.. e. Tonsi onsili liti tiss kron kronik ik..
63.
Pada hipert hipertrof rofii mukos mukosaa fari faring ng dapat dapat ditemu ditemukan kan sebagai sebagai beriku berikut, t, kecuali kecuali:: a. Terbent erbentuk uk jaringa jaringan n granul granulasi asi.. b. Pembesaran kelenjar limfe submukosa. c. Adany Adanyaa post post nasal nasal drip drip.. d. Terjadi erjadi ganggua gangguan n pada pada teling telinga. a. e. Hidun dung bu buntu.
64.
Terapi erapi yang yang mun mungk gkin in dib diber erik ikan an pad padaa kasu kasuss di atas atas,, kecu kecual ali: i: a. Antibioti otik b. Analgetik c. Antipiret retik d. Robora oransia e. Antieme emetik.
65.
Stad Stadiu ium m penel penelan anan an yan yang g tidak tidak bis bisaa diken dikendal dalik ikan an keh kehend endak ak ada adala lah: h: a. Oral Oral dan dan fari faring ngea eall
b. Faringeal dan esofageal c. Oral dan esofageal d. Faringeal saja. e. esofageal. 66.
Disfagia bisa terjadi pada: a. Adenoditis kronik. b. Abses retrofaring. c. Abses parafaring. d. Nasofaringitis kronik. e. Tonsilitis kronik.
67.
Gejala lanjut dari karsinoma nasofaring : a. Benjolan di leher. b. Hidung tersumbat. c. Telinga gemrebeg. d. Otitis media serosa. e. Obstruksi koana.
68.
Faktor resiko lingkungan internal yang dapat menyebabkan karsinoma nasofaring adalah, kecuali: a. Hormonal. b. Umur. c. EBV. d. Malnutrisi. e. Status ekonomi.
69.
Untuk menentukan terapi karsinoma nasofaring perlu hal-hal tersebut dibawah, kecuali: a. Menentukan stadium tumor. b. Menentukan jenis PA. c. Keadaan umum penderita . d. Umur. e. Hasil laboratorium.
70.
Bangunan pada nasofaring, kecuali : a. Torus tubarius. b. Fossa piriformis. c. Ostium tuba.
d. Tonsila Luscha. e. Adenoid 71.
Bagian faring yang tidak berfungsi sebagai saluran cerna adalah: a. Nasofaring dan orofaring. b. Orofaring dan hipofaring. c. Nasofaring dan hipofaring. d. Nasofaring saja. e. Orofaring saja.
72.
Tumor jinak nasofaring yang secara klinis berperangai ganas: a. Ca Nasofaring. b. Sarkoma nasofaring. c. Hemangioma. d. Angiofibroma juvenille. e. Kista retensi.
73.
Epitel transisional pada nasofaring terdapat pada: a. Adenoid b. Tonsila luscha. c. Fossa tonsilaris. d. Fossa rossenmuleri. e. Fossa piriformis.
74.
Yang bukan merupakan gejala karsinoma nasofaring adalah: a. Hidung buntu. b. Massa dileher. c. Telinga gemrebeg. d. Pusing yang tidak sembuh-sembuh. e. Massa di telinga.
75.
Klasifikasi karsinoma nasofaring menurut WHO: a. Sel-sel kanker berdiferensisasi baik dan tanpa keratin. b. Karsinoma keratinisasi berdiferensiasi baik dan sedang. c. Karsinoma tanpa diferensiasi sel kanker paling heterogen. d. Sel kanker bermetastasis. e. Sel-sel kanker berdiferensiasi jelek dan berkeratin.
Seorang anak usia 9 tahun datang dengan keluhan sakit bila menelan. Sakit ini dirasakan sejak 4 minggu. Ibu penderita juga mengatakan akhir-akhir ini penderita seringkali mengorok saat tidur. Ibu penderita juga cemas mengenai anaknya yang sering terbangun pada malam hari dan mengeluh sesak nafas. Nafsu makan penderita menurun dan berat badan penderita juga menurun. Penderita sebelumya pernah mengalami sakit menelan seperti ini namun tidak seburuk yang sekarang ini. 76.
Diagnosis yang mungkin pada kasus di atas adalah : a. Abses paratonsil b. Faringitis kronik c. Tonsilitis kronik d. Faringitis akut. e. Tonsilitis difteri.
77.
Pada pemeriksaan orofaring dapat ditemukan, kecuali: a. Tonsil atrofi. b. Pembesaran tonsil T3-T3. c. Adanya detritus. d. Tonsil hiperemis. e. Faring hiperemis.
78.
Tonsil yang permukaannya dilapisi epitel kolumner pseudokompleks adalah: a. Tonsila nasofaring b. Tonsila lingualis c. Tonsila palatina d. Tonsila nasofaring dan lingualis e. Tonsila lingualis dan palatina
79.
Yang termasuk pertimbangan untuk melakukan adenoidektomi pada kasus peradangan kelenjar adenoid, kecuali: a. Sering terjadi OMA b. Terjadi OME c. Timbul snoring (mendengkur). d. Terjadinya sinusitis kronik. e. Gangguan fungsi menelan.
80.
Yang termasuk tonsilitis membranosa adalah, kecuali : a. Tonsilitis difteri. b. Angina plaut vincent.
c. Infeksi mononukleosis. d. Tonsilitis akut folikularis. e. Infeksi jamur. 81.
Profil abses peritonsil: a. Terjadi antara jaringan tonsil dan dinding faring lateroposterior b. Gejala seperti pada laringofaringitis akut c. Ada trigor dan trismus d. Tidak ada hipersalivasi e. Palatum molle edema dan pucat
82.
Hipertrofi adenoid menyebabkan, kecuali: a. Otitis media dengan efusi. b. Sinusitis. c. Kurang pendengaran. d. Rinolalia e. Keganasan adenoid.
83.
Tanda-tanda tonsilitis kronik adalah : a. Banyak detritus di muara kripte. b. Detritus baru terlihat setelah tonsil ditekan. c. Kripte tidak melebar. d. Tonsil selalu membesar. e. Tonsil selalu mengecil.
84.
Pilar anterior tonsil tersusun dari otot: a. Palatofaring b. Levator velipalatini c. Glossofaring d. Tensor velipalatini e. Palatoglosus
85.
Tanda-tanda tonsilitis kronik : a. Teraba kelenjar limfe submandibula membesar. b. Permukaan tonsil rata. c. Foetor eks-ore. d. Nasolalia. e. Rhinorea.
86.
Kripte tonsil adalah, kecuali: a. Pemisah lobulus tonsil. b. Permukaannya dilapisi epitel kolumner berlapis semu. c. Didalamnya berisi detritus. d. Di tonsilla lingualis bercabang-cabang. e. Tidak ditemukan pada adenoid.
87.
Tonsil menghasilkan sel leukosit jenis : a. Monosit b. Limfosit c. Neutrofil d. Basofil e. Eosinofil
88.
Cincin waldeyer yang berkapsul adalah : a. Tonsila palatina. b. Tonsila lingualis saja. c. Tonsila nasofaringeal d. Tonsila tuba saja. e. Tonsila tuba dan tonsila lingualis.
89.
Yang berperan sebagai pertahanan seluler ditonsil adalah : a. Mast sel. b. Netrofil. c. Limfosit T. d. Basofil. e. Limfosit B.
90.
Adenoid hipertrofi bisa menyebabkan: a. Tidur ngorok. b. Suara serak. c. Tuli sensorineural. d. Rhinorhea. e. Rhinolalia.
91.
Sel yang dihasilkan tonsil berperan terhadap pertahanan tubuh secara humoral adalah: a. Neutrofil b. Eosinofil c. Monosit d. Limfosit B e. Limfosit T
92.
Salah satu fungsi tonsil adalah pertahanan tubuh terhadap bakteri secara seluler oleh karena: a. Tonsil menghasilkan makrofag. b. Tonsil menghasilkan limfosit B. c. Tonsil menghasilkan limfosit T. d. Tonsil menghasilkan neutrofil. e. Tonsil menghasilkan monosit.
93.
Untuk menentukan fokal infeksi di tonsil perlu dilakukan: a. Kultur kuman dengan apusan faring. b. Pemeriksaan ASTO. c. Pemeriksaan darah rutin d. Pemeriksaan ELIZA e. Pengecatan gram dari apusan faring
94.
Trismus dapat terjadi oleh karena kelainan di bawah ini: a. Tonsilitis akut folikularis. b. Abses parafaring. c. Abses retrofaring. d. Tonsilitis akut lakunaris. e. Tonsilitis kronik.
95.
Tonsilitis kronik sulit diobati dengan medikamentosa oleh karena: a. Sebagian besar disebabkan oleh virus. b. Parenkim tonsil mengalami granulasi. c. Parenkim tonsil mengalami nekrotisasi. d. Obat-obatan sulit sampai dijaringan parenkim tonsil. e. Dosis obat sering tidak adekuat.
96.
Letak adenoid di: a. Dinding posterior superior nasofaring. b. Dinding posterior nasofaring.
c. Dinding anterolateral nasofaring. d. Dinding lateral nasofaring. e. Superior ostium tubae.
ESSAY
97.
Sebutkan faktor-faktor resiko yang dapat menyebabkan karsinoma nasofaring! .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................
98.
Sebutkan gejala dini yang terjadi pada karsinoma nasofaring dan gejala lanjut! .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................. ................................................................. .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................