Kumpulan 10 Soal CBT Epidemiologi Diajukan sebagai Salah Satu Tugas dalam Menjalankan Kepaniteraan Klinik Senior pada Bagian/ SMF KK KM Fakultas Kedokteran !ni"ersitas S#iah Kuala/$S!D dr%&ainoel 'bidin Banda '(eh
Disusun oleh :
Pembimbing : dr% $indang nda#ani) M%Kes
B'*'+/SMF ,M! KESE-'T'+ KESE-'T'+ M'S.'$'K'T F'K!,T'S KEDKTE$'+ !+E$ST'S S.'- K!',' $S!D dr% dr%&'+E, &'+E, 'BD+ B'+D' 'CE012
K!M3!,'+ S', !KD B'*'+ ,M! KESE-'T'+ M'S.'$'K'T M'TE$ 4 E3DEM,*
1.
Seorang dokter puskesmas bertugas sebagai koordinator
P2M (Pemberantasan
Penyakit Menular) kabupaten dengan penduduk 500.000 i!a. "erdasarkan data sur#eilans penyakit menular selama 5 tahun sebagai berikut: Penyakit
$ahun % (&)
$ahun %% (&)
$ahun %%% (&)
$ahun '% (&)
$ahun '(&)
Malaria
0
5
2
1
D"D
0*+
0*5
0*
0%5
)1
$i,oid
5*1
5*
*-
+*2
5*-
epatitis /
2*1
2*2
1*-
1*
1*+
%n,luena
50
5
52
5
5
Manakah dari data tersebut yang merupakan keadian luar biasa 3. ". /. D. 4.
Malaria D"D $i,oid epatitis / %n,luena
6a7aban4 B% DBD 3embahasan4
eadian luar biasa adalah timbulnya atau meningkatnya keadian kesakitan atau kematian yang bermakna se6ara epidemiologis dalam kurun !aktu dan daerah tertentu (Depkes 7%*2000). Suatu penyakit dikatakan sebagai keadian luar biasa apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: a. $imbulnya suatu penyakit8kesakitan yang sebelumnya tidak ada8tidak diketahui b. Peningkatan keadian penyakit8kematian terus menerus selama tiga kurun !aktu berturut9turut menurut enis penyakitnya (am* hari* bulan* tahun) (% 3eningkatan kejadian pen#akit /kematian) dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumn#a
d. umlah penderita baru dalam satu bulan menunukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata9rata per bulan dalamtahun sebelumnya. e. 3ngka rata9rata per bulan dalam satu bulan menunukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih dibandingkan dengan angka rata9rata perbulan dari tahun sebelumnya. ,. /ase ;ertility 7ate (/;7) dari suatu penyakit dalam satu kurun !aktu tertentu menunukkan kenaikan 50& atau lebih dibandingkan dengan 6/;7 periode sebelumnya. g. Proportional 7ate (P7) penderita baru dari suatu periodetertentu menunukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding periode yang sama dan kurun !aktu atau tahun sebelumnya. h. "eberapa penyakit khusus: kolera*D;8DSS Setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya(pada daerah endemis) • $erdapat satu atau lebih penderita baru dimana pada periode minggu sebelumnya • i. • •
daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit yang bersangkutan. "eberapa penyakit yang dialami oleh satu atau lebih penderita era6unan makanan era6unan pestisida Pada kasus diatas yang sesuai dengan keadian luar biasa adalah penyakit D"D. Sumber: 4,,endi* ;erry. epera!atan esehatan omunitas.akarta:Salemba Medika.200< .
2. Seorang !anita* promiskuitas* datang ke tempat praktek dokter dengan keluhan keputihan. Pasien memiliki ri!ayat berhubungan se= dengan penderita %'(>). ?anita tersebut ingin memastikan dirinya tertular penyakit yang yang sama dengan pasangannya atau tidak. Dokter akan melakukan periksaan untuk memastikan diagnostiknya. enis skrining yang dilakukan oleh dokter tersebut adalah A. Mass screening B. Diagnostic screening C. Oppurtusnistic screening D. Periodic screening 4. Multiple screening 6a7aban4 C% Oppurtusnistic screening 3embahasan4
Skrining adalah suatu upaya dalam penemuan penyakit se6ara akti, pada indi#idu9 indi#idu yag tanpa geala dan tampak sehat dengan 6ara mengui* memeriksa atau prosedur
lain yang dapat dilakukan dengan 6epat. Skrining dilakukan untuk mengetahui besarnya keadian penyakit tertentu dimasyarakat. Skrining dapat dikelompokkan menadi ma6am: a. Mass screening : atau penaringan massal yaitu skrining yang dilakukan pada seluruh anggota populasi b. Multiple screening : atau penaringan multiphasik yaitu skrining ganda yang dilakukan dengan melibatkan berbagai alat ui pada saat yang bersamaan. 6. Prescriptive screening adalah skrining yang mempunyai tuuan mendeteksi a!al pada indi#idu sehat yang diduga dari penyakit spesi,ik yang dapat dikontrol lebih baik ika mendeteksi lebih a!al ri!ayat alamiahnya. d. Opportunistic screening yaitu skrrining yang dilakukan terbatas pada para penderita yang berkonsultasi kepada seorang praktisi kesehatan untuk beberapa tuuan tertentu. Sumber: "eaglehole 7.Dasar9dasar 4pidemiologi.@ogyakarta:ABM.1<< • Sutrisno ". Pengantar Metode 4pidemiologi. akarta:Dian 7akyat.1<< •
. Seorang dokter memiliki pasien dengan diagnosis /a Pankreas. Diketahui pasien tersebut memiliki kebiasaan minum minuman keras. Dokter ingin mengetahui sebab akibat /a pankreas dan minum minuman keras. Dokter mengikuti perkembangan penyakit pasien tersebut selama 5 tahun. Pembandingnya pasien yang tidak meminum minuman keras. Metode penelitian yang digunakan adalah : 3. Studi kasus ". Potong lintang /. ohort D. asus kontrol 6a7aban4 C% Kohort
3embahasan4
Se6ara garis besar berdasarkan tuuannya* ran6angan penelitian dibedakan menadi: 1. Deskripti, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan besarn#a suatu masalah * tanpa memberikan inter#ensi (#ariable orang* tempat
dan !aktu).
2. 3nalitik yaitu metode penelitian metode yang digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua "ariable se(ara obser"asional * dimana
bentuk hubungan dapat berupa perbedaan* hubungan atau pengaruh. Se6ara garis besar metode analitik dapat dibagi lagi menadi 2 yaitu non e=perimental dan eksperimental. Con eksperimental yaitu metode tanpa memberikan inter#ensi kepada #ariable yang akan diteliti* sedangkan metode eksperimental peneliti memberikan inter#ensi kepada #ariable yang akan diteliti. Metode non e=perimental ini dibagi lagi menadi pendekatan* yaitu: 1. /ross se6tional @aitu penelitian obser"asional dimana 6ara pengambilan data "ariabel bebas dan "ariabel tergantung dilakukan sekali 7aktu pada saat yang bersamaan •
Populasinya adalah semua responden baik yang mempunyai kriteria #ariabel bebas dan #ariabel tergantung maupun tidak 2. Studi ohort8prospekti, @aitu penelitian dimana pengambilan data "ariabel bebas 8sebab9 dilakukan terlebih
dahulu*
setelah
beberapa
7aktu
kemudian
baru
dilakukan
pengambilan data "ariabel tergantung 8akibat9% Populasi pada penelitian ini adalah semua responden yang mempunyai kriteria
#ariabel sebab (sebagai kelompok studi) Pada penelitian Cohort perlu kontrol) #aitu kelompok #ang tidak mempun#ai kriteria "ariabel sebab% Setelah diamati beberapa 7aktu tertentu (misal 1 tahun)* dilakukan pengambilan
data obesitas (#ariabel akibat)* baik pada kelompok sebab maupun kelompok akibat
. /ase /ontrol87etrospekti, @aitu penelitian dimana pengambilan data "ariabel akibat 8dependent9 dilakukan terlebih dahulu* kemudian baru diukur "aribel sebab #ang telah terjadi pada 7aktu #ang lalu) misalnya setahun yang lalu* dengan 6ara menanyakan pada
responden.
. Sebuah kapal ;ery sedang berlayar dari pelabuhan sabang menuu pelabuhan uleelheu dengan memba!a beberapa penumpang asing. Pada saat berada ditengah laut* petugas
kapal mendapat laporan bah!a ada salah satu penumpang yang sakit dengan geala demam mendadak* nyeri kepala* lemas* nyeri pada sendi dan otot serta mun6ul beberapa ruam. Setelah diidenti,ikasi oleh pihak kapal* ternyata penumpang tersebut berasal dari a,rika. Pihak kapal men6urigai penumpang tersebut terangkit #irus 4bola. 3pa tindakan yang selanutnya harus dilakukan oleh a!ak kapal tersebut 3. Menghubungi pihak kantor kesehatan pelabuhan untuk meminta perto longan pertama ". Melanutkan peralanan smapai ke pelabuhan ulee lheu* setibanya dipelabuhan langsung memba!a penumpang tersebut ke 7S terdekat /. $idak melanutkan peralanan* dan apal balik ke pelabuhan sabang D. Memasang 6airan in,us untuk memperbaiki kondisi pasien 6a7aban4 '% Menghubungi pihak kantor kesehatan pelabuhan untuk meminta pertolongan pertama 3embahasan4
"erdasarkan 3E$ME+KES +omor :;2/Menkes/3er//00< tentang Erganisasi dan $ata era antor esehatan Pelabuhan: 3asal 1
(1) antor esehatan Pelabuhan yang selanutnya disebut KK3 adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan #ang berada di ba7ah dan bertanggungja7ab kepada Direktorat
enderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Fingkungan. (2) P dipimpin oleh seorang epala dan dalam melaksanakan tugas se6ara administrati, dibina oleh Sekretariat Direktorat enderal dan se6ara teknis ,ungsional dibina oleh Direktorat di lingkungan Direktorat enderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Fingkungan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2* P menyelenggarakan 12 =ungsi (Pasal 3E$'T!$'+ ME+TE$ KESE-'T'+ $E3!B,K +D+ES'
+M$ :;2/ME+KES/3E$//00< $4C$3CB E7B3C%S3S% D3C $3$3 473
3C$E7 4S43$3C P4F3"A3C) : 1. Pelaksanaan kekarantinaan % 3elaksanaan pela#anan kesehatan> :% 3elaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara) pelabuhan) dan lintas batas darat negara> ?% 3elaksanaan pengamatan pen#akit) pen#akit potensial 7abah) pen#akit baru) dan pen#akit #ang mun(ul kembali>
5. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion* biologi* dan kimiaG +. Pelaksanaan sentra8simpul earing sur#eilans epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional* regional* dan internasionalG . Pelaksanaan* ,asilitasi dan ad#okasi kesiapsiagaan dan penanggulangan eadian Fuar "iasa (F") dan ben6ana bidang kesehatan* serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan hai dan perpindahan pendudukG -. Pelaksanaan* ,asilitasi* dan ad#okasi kesehatan kera di lingkungan bandara* pelabuhan* dan lintas batas darat negaraG <. Pelaksanaan pemberian serti,ikat kesehatan obat* makanan* kosmetika dan alat kesehatan serta bahan adikti, (EM3"3) ekspor dan menga!asi persyaratan dokumen kesehatan EM3"3 imporG 10. Pelaksanaan penga!asan kesehatan alat angkut dan muatannyaG 11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di !ilayah kera bandara* pelabuhan* dan lintas batas darat negaraG 12. Pelaksanaan earing in,ormasi dan teknologi bidang kesehatan bandara* pelabuhan* dan lintas batas darat negaraG 1. Pelaksanaan earing kera dan kemitraan bidang kesehatan di bandara* pelabuhan* dan lintas batas darat negaraG 1. Pelaksanaan kaian kekarantinaan* pengendalian risiko lingkungan* dan sur#eilans kesehatan pelabuhanG 15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara* pelabuhan* dan lintas batas darat negaraG 1+. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan P
. Seorang perempuan berusia 55 tahun meninggal setelah menderita radang paru9paru hebat. Dari hasil pemeriksaan laboratorium standar ?E menggunakan P/7 yang di
tetapkan sebagai daerah khusus kluster ,lu burung. Dalam !aktu 1 minggu ini teradi kasus serupa. 3pakah katagori kasus yang paling sesuai A. Probable case. B. Possible case. C. Definite case. D. Suspect case. E. Certain case. 6a7aban4 C . Definite case% 3embahasan4
•
lasi,ikasi kasus menurut kriteria pemeriksaan klinis* epidemiologis* dan laboratoris adalah sebagai berikut: Klasi=ikasi Kasus asus suspe6t (Suspe6ted 6ase* syndrom 6ase)
asus mungkin (probable 6ase* presumpti#e 6ase)
asus pasti (6on,irmed 6ase* de,inite 6ase)
$anda dan geala klinis 6o6ok dengan penyakit* terdapat bukti epidemiologi* tetapi tidak terdapat bukti laboratorium yang menunukkan tengah atau telah teradi in,eksi (bukti laboratorium negati,* tidak adad atau belum ada). $anda dan geala klinis 6o6ok dengan penyakit* terdapat bukti epidemiologi* terdapat bukti laboratorium yang mengarah tetapi belum pasti* yang menunukkan tengah atau telah teradi in,eksi (misalnya* bukti dari sebuah tes serologi tunggal). $erdapat bukti laboratorium (serologis* biokimia* bakteriologis* #irologis* parasitologis) bah!a tengah atau telah teradi in,eksi* dengan atau tanpa kehadiran tanda* geala klinis* atau bukti epidemiologis.
+. Sebuah desa terserang penyakit menular $" dan telah dilakukan pemeriksaan "$3 dan "$3 (>) 1<0 10 200
7o(>) 7o(9)
"$3 (9) 1+0 0 200
;oto 50 50
$hora=
(7o)
untuk
menegakkan
diagnosa
dan
memberikan
pengobatan
dengan
tepat. "erikut tabel yang didapat dari data masyarakat yang terkena $" setelah dilakukan pemeriksaan penunang "$3 dan 7o. Sensiti#itas 7o untuk diagnosis $" adalah....
a. 3. ". /. D. 4.
<5& <& 5& & 20&
a!aban: 3. <5& Pembahasan Sensiti#itas dide,inisikan sebagai kemampuan alat tes untuk mendeteksi mereka yang benar9benar
positi, terdeteksi alat atau pemeriksaan dan terkena suatu penyakit
dibandingkan semua yang terkena penyakit. Sensiti#itas H a8(a>6) = 100& Spesi,itas H d8(b>d) = 100& Maka pada kasus tersebut diatas *
7o (>) 7o (9)
"$3 (>) 1<0 (a) 10 (6) 200
"$3 (9) 1+0 (b) 0 (d) 200
50 50
sensiti#itas H a8(a>6) = 100& H 1<08(1<0>10)=100& H <5& (3) Sumber : Sudigdo dan %smail. 200. Dasar-dasar Metode Penelitian Klinis. akarta: Sagung Seto
. Seorang laki9laki usia 0 tahun datang ke klinik dokter keluarga untuk kontrol penyakit $" nya. Pasien tinggal dengan istri dan 2 orang anaknya yang berusia 5 tahun dan tahun. Pasien mengaku kurang lebih sebulan ini anaknya tidak na,su makan dan berat badan turun tidak sesuai dengan MS. Sebagai dokter keluarga apa yang anda lakukan.. 3. Menyarankan untuk memberi makanan dengan nutrisi yang 6ukup ". Menyarankan memberi obat na,su makan dan #itamin /. Melakukan pemeriksaan $" dengan tes mantou= pada kedua anaknya D. $idak perlu terlalu mengkha!atirkannya 4. Fangsung diobati dengan pengobatan $" 6a7aban4 C% Melakukan pemeriksaan TB dengan Mantou@ tes pada kedua anakn#a . 3EMB'-'S'+ 4
Melakukan pemeriksaan $" dengan mantou= test pada kedua anaknya tersebut merupakan salah satu tingkatan tindakan pen6egahan pada penyakit menular. Se6ara garis besar* adapun tingkatan pen6egahan penyakit menular adalah: a. Pen6egahan primer: (sebelum timbul geala penyakit)* teradi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor* meiputi: promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pen6egahn primer mengutamakan pada penguatan ,leksible lines o, de,ense dengan 6ara men6egah stress dan mengurangi ,aktor9,aktor resiko. %nter#ensi dilakukan ika resiko atau masalah sudah diidenti,ikasi tapi sebelum reaksi teradi Strateginya men6akup: imunisasi* pendidikan kesehatan* olahraga dan perubahan gaya hidup. b.
Pen6ehan sekunder(setelah ada geala). Meliputi bebagai tindakan yang dimulai
setelah ada geala stressor. Pen6egahan sekunder mengutamakn pada penguatan internal lines o, resistan6e* mengurangi reaksi dan meningkatkan ,aktor9,aktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan9tindakan yang tepat sesuai geala. $uuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem se6ara optimal dan memelihara energi. ika pen6egahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak teradi maka struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan inter#ensi9inter#esinya* sehingga bisa menyebabkan kematian. 6.
Pen6egahan $ersier (setelah terkena penyakit)* dilakukan setelah sistem ditangani
dengan strategi9strategi pen6egahan sekunder. Pen6egahn tersier di,okuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien se6ara optimal. $uuan utamanya adalah untuk memperkuat resistensi terhadap stressor untuk men6egah reaksi timbul kembali atau
regresi* sehinggga dapat mempertahankan energi. Pen6egahan tersier 6enderung untuk kembali pada pen6egahan primer.
8. Seorang dokter puskesmas melakukan penelitian pada suatu desa yang berpenduduk
3500
orang.
dalam
2
minggu
terakhir
mendapat
kunjungan sebanyak 35 pasien karena digigir kera liar. rerata 2 hari setelah digigit 5 pasien mengalami demam. 2 minggu setelah kejadian 1 pasien
mengalami
kejang.
3
hari
kemudian
pasien
meninggal.
sebelumnya belum pernah ada peristiwa digigit kera liat. CAS !A"A#$"% &A" A. ). C. *. .
pada kejadian di atas adalah' 1(35 35(3500 5(35 1(3500 1(5
a!aban : 3 Pembahasan: Pengukuran Mortality 7ate 1% Case Fatalit# $ate 8CF$9 /;7 adalah persentase angka kematian oleh sebab penyakit tertentu* untuk
menentukan kega!atan8keganasan penyakit tersebut. Jumlah Kematian Penyakit x 100 7umus /;7 H Jumlah Kasus Penyakit 1
Antuk asus di atas* /;7 H
35
x 100
=
2,85
I CF$ A 1/:;
2. /7AD4 D43$ 73$4 /D7 adalah angka kematian kasar atau umlah seluruh kematian selama satu tahun dibagi umlah penduduk pada pertengahan tahun. Jumlahsemuakematian 7umus /D7 H Jumlah semua penduduk . SP4/%;%/ D43$ 73$4 (SD7) SD7 adalah umlah seluruh kematian akibat penyakit tertentu selama satu tahun dibagi umlah penduduk pada pertengahan tahun. Jumlah KematianPenyakit X 7umus SD7 H Jumlah SemuaPenduduk
("udiarto* 4ko.200. Pengantar 4pidemiologi* akarta: Penerbit "uku edokteran 4B/)
+. ,anita 25 tahun datang ke -uskesmas dengan keluhan demam lebih dari hari/ lemas/ mimisan/ badan pegal dan mual muntah. *ari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan " 8/ "r ' 5.000 mg(dl/ kemudian pasien dirawat di -uskesmas. "ermasuk jenis tindakan apakah perawatan yang dilakukan di -uskesmas tersebut A. arly diagnosis ). -rimer protetion C. Seondary protetion *. -rompt treatment . "ertier protetion 4awaban ' * -embahasan' Tingkat Pencegahan Penyakit 1. Pen6egahan tingkat a!al ( Primordial Prevention ) Primordial Prevention merupakan upaya untuk mempertahankan kondisi yang positi, yang dapat melindungi masyarakat dari gangguan kondisi kesehatannya yang sudah baik. egiatan pokoknya adalah melakukan pemantapan status kesehatan ( nderl!ing Condition) dengan tuuan untuk menghindari terbentuknya pola hidup sosial ekonomi dan kultural yang mendorong peningkatan resiko penyakit yang dituukan untuk mempertahankan kondisi dasar atau status kesehatan masyarakat yang bersi,at positi, yang dapat mengurangi kemungkinan suatu penyakit atau ,aktor resiko. /ontohnya pengaturan gaya hidup seak a!al.
2.
Pen6egahan tingkat pertama ( Primar! Prevention ) egiatan pokoknya yaitu: promosi kesehatan ( "ealt# Promotion ) dan pen6egahan khusus ( Spesific Protection ) yang dilakukan dengan 2 6ara :menauhkan agen untuk dapat kontak atau memapar peamu dan menurunkan kepekaan peamu (host sus6eptibility). Pen6egahan tingkat pertama ini dilakukan sebelum teradinya penyakit yang bertuuan untuk mengurangi in6iden6e dengan mengontrol penyebab dan ,aktor9,aktor risiko. e=: penggunaan kondom dan arum suntik disposable pada pen6egahan in,eksi %'* imunisasi dll.
.
Pen6egahan tingkat kedua ( Secondar! Prevention ) egiatan pokoknya adalah diagnosis a!al dan pengobatan tepat ( Earl! Diagnosis and Prompt Treatment ) dan pembatasan e6a6atan ( Disabilit! $imitation ). Dilakukan
dalam ,ase patogenesis dengan 6ara mengetahui perubahan klinik atau ,isiologis yang teradi dalam a!al penyakit ( early symptom ) atau masih dalam presymptomati6. $uuannya adalah untuk mendeteksi penyakit sedini mungkin untuk mendapatkan pengobatan yang tepat
( Prompt %reatment )sehingga diharapkan menghambat
progresi#itas penyakit* men6egah komplikasi dan membatasi kemungkinan ke6a6atan.
.
Pen6egahan tingkat ketiga ( %ertiar! Prevention ) egiatan pokoknya adalah rehabilitasi yang bertuuan untuk mengurangi komplikasi penting pada pengobatan dan membuat penderita 6o6ok dengan situasi yang tak dapat disembuhkan. Misal pada rehabilitasi pasien Poliomyelitis* Stroke* ke6elakaan dll.
(Sumber: "eoglehole * ?E 1<<)
Di ba!ah ini adalah 6ontoh piramida pen6egahan penyakit atau berbagai kondisi dalam masyarakat:
Sumber : ( udith S* et al*. 201. /ommunity and Publi6 ealth Cursing: Promoting the publi6Js health. -th edition. Fippin6ott ?illiams K ?ilkins
10. Pada suatu daerah* + bulan terakhir ini ditemukan kasus di,teri 00 kasus dengan kematian 5 kasus. Pada tahun sebelumnya terdapat 10 kasus dengan kematian 15 orang. eadaan tersebut disebut dengan '% 4pidemi ". 4ndemi /. Pandemi D. 4pidemi dan endemi 4. 4pidemi dan pandemi a!aban : '% Epidemi
Pembahasan :
Epidemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam !aktu yang singkat berada dalam ,rekuensi yang meningkat. 3andemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) ,rekuensinya dalam !aktu yang singkat memperlihatkan peningkatan yang amat tinggi serta penyebarannya telah men6akup suatu !ilayah yang amat luas. Endemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) ,rekuensinya pada suatu !ilayah tertentu menetap dalam !aktu yang lama. Sporadik adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang ada di suatu !ilayah tertentu ,rekuensinya berubah9ubah menurut perubahan !aktu.